Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. KATA PENGANTAR
pemukiman dalam era ini menjadi hal yang harus di perhatikan secara khusus.
Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, serta
disertai ruang tanah yang semakin berkurang, masih kurangnya peran pemerintah
secara maksimal. Sehingga diperlukan suatu tindakan untuk melakukan suatu
perbaikan baik dari sistem maupn teknis untuk meningkatkan kualitas pemukiman.
Peran serta arsitek dalam suatu pemukiman adalah membantu dalam
perencanaan dan perancangan serta penataan ruang ruang dalam suatu pemukiman.
Sehingga dengan perencanaan yang baik secara sistem dan teknis maka akan
terciptanya suatu pemukiman yang berkualitas

2. TUJUAN
a. Memahami suatu pemukiman
b. Memahami permasalahan dalam suatu pemukiman
c. Pemahaman mahasiswa arsitektur dalam mempelajari ilmu arsitektur
pemukiman

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian pemukiman

A. Pengertian UU NO. 1/ TH 2011


Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunianyang terdiri atas lebih
dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum,serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasa
perkotaan atau kawasan perdesaan.

B. DOXIADIS 1971
Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik kota atau desa
berfungsi sebagai tempat kegiatan yang mendukung kehidupan

PERMUKIMAN (HUMAN SETTLEMENT) : adalah tempat (ruang)


untuk hidup dan berkehidupan bagi kelompok manusia.

Menurut Doxiadis, Permukiman (Human


Settlement) akan berjalan dengan baik jika terkait
dengan beberapa unsure, yaitu :
 Nature (alam),
 Man (manusia),
 Society (kehidupan sosial),
 Shell (ruang),
 Networks (hubungan)

C. PROF JOHAN SILAS


Permukiman adalah sebuah territorial habitat, dimana penduduknya
masih dapat melaksanakan kegiatan biologis, social, ekonomi, politis, dan
dapat menjamin kelangsungan lingkungan yang seimbang dan serasi.

D. AMOS RAPOPORT
Rumah adalah suatu bentuk fenomena budaya dan pengaturannya
sangat dipengaruhi oleh budaya lingkungan dimana rumah itu dibangun.
Bangunan permukiman adalah ekspresi jelas dari pentingnya kerelatifan
yang menunjukkaan perbedaan aspek-aspek kehidupan dan keragaman
cara dari suatu kenyataan.

2. Pengertian rumah

A. Menurut LARRY S BOURNE rumah memiliki 5 pengertian, yaitu :


 Rumah sebagai unit fasilitas fisik atau struktur
 Rumah sebagai benda ekonomi atau komoditi
 Rumah sebagai benda sosial atau barang bersama
 Rumah sebagai suatu paket pelayanan Rumah sebagai sektor ekonomi

B. Perbedaan rumah secara fungsional


Adapun perbedaan rumah yang dapat digolongkan berdasarkan fungsi
nya. Diantaranya :

No Jenis pengertian
Tempat berlindung/berteduh, (Perlindungan
1 SHELTER terhadap gangguan eksternal (alam, binatang),
dsb)
Rumah (fisik)
2 HOUSE
(Struktur bangunan untuk bertempat tinggal)
Tempat berdiam yang membuat betah anggota
3 HOME
keluarga.
Perumahan (Kelompok rumah)
(Perumahan, hal hal yang terkait dengan
4 HOUSING
aktivitas bertempat tinggal (membangun,
menghuni)
Tempat Kediaman
5 HABITAT suatu lingkungan dengan kondisi tertentu dimana
suatu spesies atau komunitas hidup
Perkampungan/permukiman
HUMAN
6
SETTLEMENTS (Kumpulan (agregat) rumah dan kegiatan
perumahan (permukiman)

d. Visual perbedaan rumah, pemukiman dan kawasan


Keterangan :
Rumah : terdiri dari 1 bangunan
Perumahan : terdiri dari beberapa rumah
Pemukiman : terdiri dari berbeapa perumahan

e. Permasalahan Umum Perumahan


Permasalahan umum yang terjadi pada suatu perumahan biasanya akan terkait
dengan beberapa elemen dibawah ini, yaitu :
1. Perkembangan penduduk (perkotaan)
Laju pertumbuhan penduduk di perkotaan yang sangat tinggi diantaranya
disebabkan oleh proses urbansasi dan perubahan kuantitas. Serta terjadinya
perubahan perilaku dan kebutuhan penduduk, ,menyebabkan kensenjangan
pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan rumah dan standar
prasarananya layanan yang semakin menurun.

2. Pertanahan
Terbatasnya ruang gerak penyediaan lahan untuk pengembangan fasilitas
umum dan prasarana lingkungan. Sehingga mendorong proses spkeulasi
dalam menghambat kebijakan arah perkembangan dan penguasaan lahan
untuk pribadi. Serta tingginya pertumbuhan penduduk akan mendorong
tingginya permintaaan kebutuhan akan perumahan sedangkan tanah yang
tersedia semakin lama semakin berkurang.

3. Sistim pembeayaan
Terdapat 3 aspek dalam pembeyaan perumahan, diantaranya :
 Aspek pemerintahan
PembIayaan secara langsung dari pemerintah semakin
menurun.Beberapa subsidi dari pemerintah dihapus. Prasarana
diserahkan daerah hal ini akan terkait dengan kemampuan
Pemerintah Daerah (APBD) dalam mendanai pembangunan
prasarana, sehingga tiap daerah tidak akan sama.
 Swasta
Semakin berkembang (variasi KPR & komersial) Belum ada
regulasi pengendalian
 Masyarakat
Posisi tetap “inferior”, tidak ada perlindungan daN dukungan

4. Pengembangan wilayah
dalam mensiasati perkembangan wilayah maka dilalukan berbagai upaya
untuk mengatur dan menekan kemasalahan dalam pemukiman . yaitu :
 Alokasi ruang
konflik dengan kebutuhan alokasi untuk budidaya pertanian,
lindung setempat, sempadan sungai (DAS).
 Pencadangan lahan
Perundangan, spekulasi, mekanisme pasar.
 Distribusi lokas
Perundangan, mekanisme pasar, interest daerah.

5. Prasarana lingkungan
Prasarana dalam lingkungan adalah bagian hal yang penting demi
terciptanya suatu lingkungan yang stabil. Namun kurangnya ketersediaan
prasarana membuat menurunnya
Untuk membantu mengembangkan suatu lingkungan, maka diperlukan
suat perbaikan dan perkembangan prasarana. Dengan adanya prasarana
yang baik, maka kualitas kegiatan dalam suatu lingkungan akan
meningkat.

6. Teknis teknologis
Penggunaan tekonologi teknologi modern dalam suatu pemukiman
sangatlah minim. Terutama apada pemukiman penduduk miskin, sangat
kecil kemungkinan teknologis yang ada dalam mendukung suatu aktivitas
dalam suatu pemukiman.
7. Partisipasi masyarakat/ pengembangan komunitas
Sebgian masyarkat dalam suatu pemukiman masih tidak peduli akan suatu
lingkungan (lingkungan tinggal). Sedangkan peran serta masyarakat dalam
perkembangan suatu pemukiman sangatlah penting,

3. Pendekatan pembangunan permukiman


Adapun upaya pendekatan dalam pembangunan suatu pemukiman :
a. Pembangunan Berkelanjutan dan Konsep Tridaya
KonsepTridaya, memberdayakan komponen sosial masyarakat, usaha dan
ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman
yang berkelanjutan di tingkat loka

b. Secara Multisektoral dan Terdesentralisasi


Secara multisektoral karena memerlukan koordinasi dengan berbagai bidang
terkait dan tidak dapat ditangani satu sektor saja. Dan dalam kerangka
desentralisasi, penyelengaraan permukiman tidak dapat terlepas dari agenda
pelaksanaan tata Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP), 2002, BKP4N – DepartemenPermukiman dan
Prasarana Wilayah.

c. Pembangunan Berwawasan Kesehatan


Kesehatan lingkungan permukiman sangat mempengaruhi kualitas
kesehatan masyarakat yang menghuninya.

d. Pengembangan Sistem Insentif


Sistem insentif, mendorong berbagai pelaku pembangunan baik lembaga
formal maupun informal untuk terlibat secara aktif. Melalui kegiatan program
stimulan, perintisan, dukungan pembiayaan dan bantuan teknis bagi pelaku
pembangunan yang responsif di dalam penyelenggaraan permukiman,
termasuk kegiatan pendampingan dalam penyiapan dan pemberdayaan
masyarakat.

4. Pembangunan permukiman dalam era reformasi menerapkan paradigma baru


a. Bersifat holistik, dalam hal ini mempertimbangkan berbagai aspek legal dan
teknisterkait.
b. Berazaskan keadilan, keselarasan, perhatian dan perlindungan, serta jaminan
kepastian hukum dalam bermukim
c. Bertumpu pada area development (pendekatan wilayah), yang berarti :
i. Mengacu pada suatu keterpaduan dalam pemanfaatan ruang (kegiatan
yangtepat, pada tempat yang tepat).
ii. Mengutamakan tercapainya keselarasan antar program dan kegiatan
yang akanmengisi suatu wilayah.
iii. Menempatkan penghuni sebagai aktor utama pelaksanaan.
d. Dilaksanakan secara integratif, koordinatif, efektif dan efisien.
5. Penyebab Terjadinya Pemukiman Kumuh
Adapun faktor faktor penyebab kumuhnya suatu pemukiman, diantaranya :
a. Faktor Urbanisasi dan Migrasi Penduduk
b. Faktor Lahan di perkotaan
c. Faktor Prasarana dan Sarana Dasar
d. Faktor Sosial Ekonomi
e. Faktor Sosial Budaya
f. Faktor Tata Rung
g. Faktor Aksesibilitas
h. Faktor Pendidikan
6. Permasalahan umum perumahan dan pemukiman di Indonesia saat ini.
Belum terlembaganya system penyelenggaraan perumahan dan permukiman.
a. Secara umum sistem penyelenggaraan di bidang perumahan dan permukiman
masih belum mantap baik di tingkat pusat, wilayah, maupun lokal, ditinjau
dari segi sumber daya manusia, organisasi, tata laksana, dan dukungan
prasarana serta sarananya.
b. Kurangnya pelayananan dan akses hak tanah
Belum mantapnya pelayanan dan akses terhadap hak atas tanah untuk
perumahan, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin dan berpendapatan
rendah. Kapasitas pemerintah daerah juga masih relatif terbatas untuk dapat
melaksanakan secara efektif penyelenggaraan administrasi pertanahan yang
memadai, yang dapat menjamin kecukupan persediaan lahan, yang dapat
mengembangkan pasar lahan secara efisien dan pemanfaatan lahan yang
berkelanjutan, yang dapat mengurangi hambatan hukum dan sosial terhadap
akses yang adil dan seimbang kepada lahan,

c. Belum efisiennya pasar perumahan


Proses perijinan pembangunan perumahan dan sertifikasi hak atas tanah yang
masih memprihatinkan, relatif mahal dan kurang transparan, serta belum
adanya standarisasi dokumen KPR, seleksi nasabah, penilaian kredit, dan
dokumen terkait lainnya; dan proses sita jaminan yang masih berlarut-larut.
Kondisi ini ikut mempengaruhi ketidakpastian pasar perumahan, serta sistem
dan mekanisme pembiayaan perumahan.

Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau.


a. Tingginya kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau masih belum
dapat diimbangi karena terbatasnya kemampuan penyediaan baik oleh
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Secara nasional kebutuhan
perumahan masih relatif besar,
b. Ketidakmampuan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah untuk
mendapatkan rumah yang layak dan terjangkau.
c. Belum tersedianya dana jangka panjang bagi pembiayaan perumahan yang
menyebabkan terjadinya mismatch pendanaan dalam pengadaan
perumahan. Di samping itu, sistem dan mekanisme subsidi perumahan
bagi kelompok masyarakat miskin dan berpengahasilan rendah masih perlu
dimantapkan,

Menurunnya kualitas lingkungan permukiman


a. Secara fungsional, sebagian besar kualitas perumahan dan
permukiman masih terbatas dan belum memenuhi standar
pelayanan yang memadai sesuai skala kawasan yang ditetapkan,
baik sebagai kawasan perumahan maupun sebagai kawasan
permukiman yang berkelanjutan
b. Dampak dari semakin terbatas atau menurunnya daya dukung
lingkungan di antaranya adalah dengan meningkatnya lingkungan
permukiman kumuh pertahunnya, sehingga luas lingkungan
permukiman kumuh seperti pada tahun 2000 telah mencapai sekitar
47.500 ha yang tersebar tidak kurang dari sekitar 10.000 lokasi.
c. Secara visual wujud lingkungan, juga terdapat kecenderungan yang
kurang positif bahwa sebagian kawasan perumahan dan
permukiman telah mulai bergeser menjadi lebih tidak teratur,
kurang berjati diri, dan kurang memperhatikan nilai-nilai
kontekstual sesuai sosial budaya setempat serta nilai-nilai
arsitektural yang baik dan benar.

BAB II
KESIMPULAN
1. Manfaat Pemahaman Arsitektur Pemukiman bagi mahasiswa arsitektur
Mata kuliah Arsitektur Pemukiman adalah mata kuliah yang membahas ruang lingkup
pendekatan arsitektur terhadap suuatu pemukiman. Mata kuliah ini memiliki manfaat
bagi mahasiswa arsitektur, karena dengan mempelajari segala ruang lingkup suatu
pemukiman akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami segala
permasalahan yang terjadi dalam pemukiman. Dengan pengetahuan dan pemahaman
yang telah dimiliki, mahasiswa dapat merancang suatu sistem atau bangunan yang
tepat guna di suatu pemukiman.

Anda mungkin juga menyukai