Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ABIEL FITRAHANDA

Nim : 203010502017

Tugas : resume materi ppp

Permukiman Pengertian

Terdapat istilah: permukiman, pemukiman dan bermukim

Ketiga istilah berhubungan dengan totalitas hunian, bukan hanya tentang tempat tinggal

Permukiman dan pemukiman adalah benda, bermukim adalah pekerjaan

▪ Perbedakan antara permukiman dan pemukiman: Permukiman berhubungan dengan wadah


dengan segala isinya, pemukiman adalah proses manusia bermukim

▪ Permukiman menunjuk kepada pengertian sebagai tempat atau daerah tempat


bermukim/bertempat tinggal (secara tetap), juga dpt menunjuk suatu proses atau tindakan
bermukim atau memukimkan

• Sebagai tempat, permukiman adalah tempat orang dpt melakukan berbagai kegiatan yg
memungkinkannya bermukim/ tinggal menetap sebagai mahluk sosial, artinya terdpt sumber mata
pencaharian atau kegiatan ekonomi, memungkinkannya bersosialisasi/berinteraksi dgn sesamanya

▪ Permukiman merupakan suatu kesatuan fisik tempat (alami & buatan/sistem fisik), & kegiatan
ekonomi, sosial & budaya dari penghuninya, yg memungkinkannya tinggal menetap

Permukiman dpt diartikan sebagai suatu totalitas keterkaitan antara ruang fisik dimana manusia
tinggal, manusia dgn budayanya, kegiatan2 sosial & ekonomi yg terdpt di dlmnya, & jaringan sosial &
ekonomi yg memungkinkan kegiatan2 sosial & ekonomi ini berjalan

Permukiman merupakan keterkaitan total antar ruang tinggal & manusia, bersifat multi-dimens
memiliki dimensi2 fisik, budaya, sosial & ekono

Sujarto (1991): unsur permukiman, terdiri dari Karya (tempat berkarya); Suka (tempat
rekreasi/bersantai/hiburan) & Penyempurna (peribadatan, pendidikan, kesehatan, utilitas umum)
atau berintregrasi di dlm suatu lingkung & hubungan satu sama lain oleh unsur Marga (jaringan
jalan)

Permukiman FORMAL dan INFORMAL

Yg membedakan ini mengacu pada 2 alasan:

1. Apakah pembangunan/perkembangan & kegiatan2 permukiman tersebut mengikuti aturan2


formal (misalnya IMB & aturan2 kota, termasuk aturan2 formal melaksanakan kegiatan2 oleh
pemukimnya)

2. Apakah sifat perkembangannya mengikutinya suatu pola (fisik) yg direncanakan atau tidak
Perkembangan permukiman perdesaan atau kampung kota biasanya:

1. Tidak didasarkan pada suatu rencanaformal (seperti masterplan)

2. Perkembangannya bersifat organik

3. Setiap rumah dibangun tanpa mengikuti ketentuan formal tertentu (misalnya standart
perumahan) dan tidak melalui mekanisme perijinan seperti IMB

4.Di daerah perdesaan, biasanya terdapat "tradisi" yang "mengatur" perkembangan keseluruhan
kawasannya maupun pembangunan rumah-per rumah, sehingga kendatipun tidak ada aturan formal
yang mengaturnya, perkembangan permukiman ini terlihat. teratur

5. Namun banyak permukiman informal di daerah perkotaan tidak memiliki aturan bersama
semacam ini sehingga perkembangan ruang permukiman yang terjadi bersifat tak terkendali dan
tidak beraturan atau chaotic Keadaan ini dapat dijumpai pada permukiman permukiman liar yang
berdiri di atas tanah-tanah yang bukan milik pemukimnya (misal di pinggiran rel kereta api, di
bantaran sungai, di tanah milik negara, dan lain sebagainya) atau di kampung-kampung kota yang
tumbuh belakangan dimana penduduknya sudah bersifat individual dan norma-norma kehidupan
perkotaanlah yang menjadi pegangan hidup mereka

6. Sumber-sumber mata pencaharian dan kegiatan ekonomi pemukimnya yang bersifat informal

7. Kegiatan ekonomi yang bersifat informal adalah kegiatan yang-seperti juga ruang bermukim
pelakunya-adalah tidak mengikuti ketentuan ketentuan dan jaringan yang bersifat formal Kegiatan-
kegiatan ekonomi mereka biasanya tidak tercatat dalam statistik resmi dan perpajakan tidak
menyentuh mereka Sifat-sifat fisik dan perkembangan permukiman saling terkait dengan sifat
informal dari aktivitas ekonomi pemukimnya

Permukiman KAMPUNG: Pengertian

Kampung (kota):

Turner (1972): Kawasan permukiman dengan ketersediaan sarana umum buruk atau tidak ada sama
sekali, kerap kawasan ini disebut squatter dan slum

Evers dan Korff (2002): tempat berbagai kelompok mengikuti cara hidup dan budaya sendiri dan
berinteraksi di pasar, memiliki suasana sektor informal lokal dan produksi subsistem, tidak memiliki
pola yang jelas dan tidak ada pula kejelasan (readability), penduduk memiliki keterkaitan dengan
mesjid/langgar kawasan hunian masyarakat berpenghasilan rendah dgn kondisi fisik kurang baik)

Kampung (kota):

Evers dan Korff (2002): kawasan kumuh yang penduduknya memiliki kedekatan baik secara fisik,
teritorial, hubungan2 sosial yang erat serta padat, dan ekonomi sehingga terbentuk jaringan saling
ketergantungan Kamus Bahasa Indonesia: desa, dusun atau kelompok rumah-rumah yang
merupakan bagian kota dan biasanya rumah-rumahnya kurang bagus)
Kamus tata ruang: kelompok rumah yg menempati wilayah tertentu & merupakan bagian dari
kecamatan; merupakan bagian kota, mempunyai kepadatan penduduk yg tinggi, kurang sarana &n
prasarana, tidak ada luasan tertentu, jadi dapat lebih besar dari satu kelurahan, mengandung arti
perumahan yg dibangun secara tidak formal (mengikuti ketentuan2 kota yg bersangkutan), dihuni
sangat padat & cenderung semakin padat, sehingga kesehatan merupakan masalah utama

Sihombing (2004): pemukiman yg tidak terstruktur, tidak terorganisir & informal dlm kaitannya dgn
sistem sosio-ekonomi yg lebih luas, permukiman pada daerah urban tanpa infrastruktur,
perencanaan atau jaringan ekonomi perkotaan, memiliki fitur kemiskinan & kualitas kehidupan
miskin

Suryandari (2007): bentuk pemukiman di wilayah perkotaan yg khas Indonesia dgn ciri: penduduk
masih membawa sifat & prilaku kehidupan pedesaan yg terjalin dalam ikatan kekeluargaan yg erat,
kondisi fisik bangunan & lingkungan kurang baik & tidak beraturan, kerapatan bangunan &
penduduk tinggi, sarana pelayanan dasar serba kurang, seperti air bersih, saluran air limbah & air
hujan, pembuatan sampah dil

Silas (1988): tipikal low income urban settlement, berlokasi di semua bagian fungsional dari kota
termasuk pada area yang bernilai tinggi seperti pusat bisnis, pusat pemerintahan, pusat
perbelanjaan dan sosial, dan lain-lain; kampung bukan slum atau squatter, melainkan sebuah konsep
dari community development

Setiawan (2010): unik, karena merepresentasikan kekhasan sejarah, kemampuan, usaha,


perjuangan, dan bahkan jiwa merdeka warganya; kekhasan pada aspek fisik terletak pada pola-pola
fisik yang beragam, organik, seringkali surprizing

Perumahan Pengertian

Perumahan (housing) dlm bahasa inggris, memiliki dua makna yaitu sebagai kata benda dan sebagai
kata kerja

Kata benda, housing dapat diartikan sebagai komplek dari sejumlah rumah, kata kerja artinya
merumahkan (dari to house)

Kata rumah dapat menunjuk pada suatu makna yg lebih dlm daripada sebagai suatu bangunan
tempat orang tinggal (feeling at home; a house is not a home)

UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun Rumah susun (rusun) adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat
hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
WEBSTER'S NEW WORLD DICTIONARY

Rusun adalah suatu bangunan yang terdiri atas unit-unit rumah tinggal yang terpisah-pisah yang
biasanya dilengkapi dengan fasilitas bersama

SARLITO W.

Rumah susun sebagai rumah, dapat diartikan suatu bangunan dimana manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat dimana berlangsung
proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan pada norma dan adat kebiasaan yang
berlaku di dalam suatu masyarakat

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Rusunawa adalah bangunan rumah susun
yang dirancang memiliki sarana unit hunian, sarana dan prasarana yang paling pokok, dan tetap
mengacu standar yang berlaku. Rumah susun ini dihuni secara sewa dalam jangka waktu tertentu

-Condomonium :

sistem kepemilikan satuan rumah susun secara pribadi dimana tanahnya milik bersama/kolektif

-Apartemen:

bagian dari condomonium biasanya minimal 2 lantai

-Flat:

apartemen 1 lantai

Permukiman dan Perumahan PERBEDAAN

PERUMAHAN

Kolektif (semua aspek dikembangkan)

Daerah komersil sebagai fasilitas

Terdiri dari sekelompok warga

Lebih buruk perancangan daripada perencanaan

Terbentuk lebih cepat (instan)

Produk dibangun

developer, secara bersama2, adakolektif, secararancangan

Mata pencaharian di luar

Penduduknyakumpulan keluarga

Tdk tedpt jaring2 fisik, ekonomi & sosial


PERMUKIMAN

Merupakan perkembangan dari perumahan

Daerah komersil sebagai sumber kehidupan

Terdiri dari sekumpulan manusia yg mempunyai kepentingan bersama, nilai2, aturan2 bersama yg
tumbuh bersama dari bawah & memakan waktu yg panjang (tradisi, adat)

Lebih banyak perencanaan daripada perancangan

Terbentuk melalui proses yg panjang

Tumbuh secara natural, awalnya satu rumah kemudian berkembang

Ada kegiatan mencari mata pencaharian sehingga jika diputus maka permukiman akan mati

Penduduknya berupa komunitas

Tumbuh dari bawah utk mencapai suatu

tingkatan tertentu Ada nilai kebersamaan yg tumbuh

Luasnya tdk terbatas, bisa besar bisa kecil

Terdpt nilai bersama yg dianut (baik dari kultur mauoun dari jaring2 fisik, ekonomi & sosial yg
terjadi)

Hubungan Perumahan dan Permukiman

(Area) perumahan merupakan bagian terbesar dari (area) permukiman

Berpotensi memberikan sumbangan negatif atau positif terhadap efektivitas penggunaan ruang
permukiman

Berpotensi menjadi identitas permukiman: cara membangun, skala pembangunan, gaya hidup

Memperlihatkan tingkat pemerataan kesejahteraan, dan "penguasaan" ruang permukiman

Permukiman dan Peru ISU-ISU (1)

➡ KETERJANGKAUAN (AFFORDABILITY)

TANAH/LAHAN

Lokasi di dlm kota: pusat, tengah, pinggiran, luar (lokasi strategis: mahal): akses, kedekatan &
kelengkapan sarana & prasarana dasar, view, suhu, dll
➡PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PERUMAHAN (INCREMENTAL & GRADUAL)

Faktor internal: peningkatan pendapatan, perubahan anggota keluarga,perubahan kegiatan &


kebutuhan

pelebaran/pembangunan jalan baru, pembangunan

• Faktor eksternal: pembangunan kota: tempat baru, perubahan kegiatan di lingkungan sekitar,
kondisi sosio-ekonomi-politik

Permukiman dan Peru

ISU-ISU (2)

➡ PENGENDALIAN PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN PERUMAHAN

➡ISU LINGKUNGAN

Bagaimana meningkatkan kualitas lingkungan perumahan : perbaikan kampung; urban renewal,


urban revitalization, urban redevelopment (kampung kota menjadi rusun)

➡ BELUM TERBANGUNNYA SISTEM PEMBANGUNAN PERUMAHAN YG BERKELANJUTAN

➡LEMAHNYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP PERUMAHAN YG BERKUALITAS:

Tingginya kebutuhan rumah & rendahnya daya beli masyarakat

Program bantuan perumahan belum sepenuhnya menyentuh segmen the poorest of the poor

Anda mungkin juga menyukai