Anda di halaman 1dari 34

PERTEMUAN 1

PEMAHAMAN DASAR
RUMAH, PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN
RUMAH
Hunian dalam arti harfiah dapat
diidentikkan dengan sosok ‘rumah’
yang merupakan benda mati.

Rumah adalah bangunan


yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga.
UU RI NO 1 TH 2011
TENTANG PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Rumah adalah bangunan gedung


yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan
harkat dan martabat penghuninya,
serta aset bagi pemiliknya.
RUMAH
Hasil karya bentuk arsitektur hunian
tersebut harus dipahami sebagai suatu
proses dinamis sebuah pembudayaan
manusia penghuninya yang merupakan
ekspresi atau manifestasi dari makna,
fungsi, perilaku dan struktur ide yang
terjadi dari kelompok manusia
penghuninya Lang (1987) .
KLASIFIKASI RUMAH
UU RI NO 1 TH 2011

 Rumah komersial adalah rumah yang


diselenggarakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan (untuk rumah
sewa dan rumah milik)
 Rumah umum adalah rumah yang
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (rumah sosial?)
 Rumah Negara adalah rumah yang
dimiliki negara dan berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga serta penunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan/atau
pegawai negeri (rumah instansi?)
 Rumah khusus adalah rumah yang
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan khusus.
ARTI RUMAH
Newmark (1977)

Shelter sebagai suatu tempat


berlindungsecara fisik
House sebagai tempat bagi manusia
untuk melakukan kegiatan sehari-hari
Home sebagai tempat tinggal atau
hunianbagi seseorang atau keluarga
yangmerupakan sebuah lingkungan
psiko-sosial
ARTI PENTING RUMAH
(Silas,1993)
Rumah merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia
setelah sandang dan pangan
disamping pendidikan dan kesehatan,
yang berfungsi sebagai tempat
pelindung dan pengaman manusia
dari pengaruhdan gangguan
alam/cuaca maupun makhluk lain.
ARTI PENTING RUMAH
(Silas,1993)
Rumah beserta lingkungannya merupakan
pusat kegiatan
keluarga, pendidikan,pembentukan
kepribadian dan nilai budaya suatu
komunitas serta sebagai tempat persemaian
generasi yang akan datang yang dapat
melambangkan peradaban manusia serta
dapat menjadi cermin jati diri dan taraf
hidup penghuninya sebagai gambaran peri
kehidupan dan penghidupan
yang menyeluruh.
HIERARCHY OF NEEDS
Abraham Maslow, 1943
• rumah merupakan tempat untuk benistirahat
PHSCY
dan kebutuhan dasar kesehatan bagi manusia

• Rumah memberikan perlindungan pada penghuni


dan gangguan manusia & keadaan lingkungan yang tidak
SAFE & SECURE diinginkan seperti hujan, sinar matahani, dingin, dll

• rumah sebagai tempatuntuk berinteraksi


SOCIAL
dengan keluarga dan teman.

• rumah memberikan status bagi penghuninya.


SELF & EGO

• Rumah bukan hanya sebagai tempat untuk


tinggal, tetapi menjadi tempat manusia
SELF
ACTUALIZATION mengaktualisasikan dirinya.

• suatu keinginan untuk menerapkan


COGNITIF & pengetahuan danmemperindah rumahnya.
AESTHETIC
PERUMAHAN
Perumahan adalah kumpulan
rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal. Sebagai
lingkungan tempat tinggal,
perumahan yang dilengkapi
prasarana dan sarana lingkungan.
(Sadana, 2014).
PRASARANA DASAR
 Jalan, drainase dan sanitasi,
termasuk terminal/halte
angkutan umum dan layanannya
 Penyediaan energi (listrik, gas,
BBM, dll)
 Penyediaan air bersih
 Infrastruktur telekomunikasi dan
informasi
SARANA LINGKUNGAN
Sarana, prasarana dan pelayanan umum yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mempertahankan dan mengembangkan
kapasitasnya dalam berusaha dan/atau berkontribusi
positif dalam kehidupannya bermasyarakat

Fasilitas pendidikan: sekolah,


perpustakaan, pelatihan, dll
Fasilitas kesehatan: puskesmas,
tempat praktek dokter, apotik/toko
obat, dll
Fasilitas rekreasi dan budaya: taman,
balai pertemuan, fasilitas pendukung
sosial budaya, dll
Fasilitas keamanan
PERMUKIMAN
Menurut Yunus (1987) dalam Wesnawa
(2015) dapat diartikan sebagai bentukan
baik buatan manusia ataupun alami
dengan segala kelengkapannya yang
digunakan manusia sebagai individu
maupun kelompok untuk bertempat
tinggal baik sementara maupun menetap
dalam rangka menyelenggarakan
kehidupannya.
PERUMAHAN
& PERMUKIMAN
perumahan
permukiman
Perbedaan nyata antara
permukiman dan perumahan
terletak pada fungsinya. Pada
kawasan permukiman,
lingkungan tersebut memiliki
fungsi ganda yaitu sebagai
tempat tinggal dan sekaligus
tempat mencari nafkah bagi
sebagian penghuniannya.

Sadana (2014:20)
perumahan
permukiman
Pada perumahan, lingkungan
tersebut hanya berupa
sekumpulan rumah yang
berfungsi sebagai tempat
tinggal bagi para penghuninya.
Fungsi perumahan hanya
sebagai tempat tinggal, dan
tidak merangkap sebagai
tempat mencari nafkah

Sadana (2014:20)
TAHAP PERKEMBANGAN
PERMUKIMAN
Perumahan dan kawasan permukiman
adalah satu kesatuan sistem yang terdiri
atas pembinaan, penyelenggaraan
perumahan, penyelenggaraan kawasan
permukiman, pemeliharaan dan
perbaikan, pencegahan dan peningkatan
kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh, penyediaan tanah,
pendanaan dan sistem pembiayaan,
serta peran masyarakat.
Eopolis dalah tahap
perkembangan desa yang sudah
teratur dan masyarakatnya
merupakan peralihan dari pola
kehidupan desa ke arah kehidupan
kota.
TAHAP PERKEMBANGAN
PERMUKIMAN

Polis adalah suatu daerah kota


yang sebagian penduduknya masih
mencirikan sifat-sifat agraris.
TAHAP PERKEMBANGAN
PERMUKIMAN
Metropolis adalah suatu
wilayah kota yang ditandai oleh
penduduknya sebagian kehidupan
ekonomi masyarakat ke sektor
industri.
Megapolis adalah suatu
wilayah perkotaan yang terdiri dari
beberapa kota metropolis yang
menjadi satu sehingga membentuk
jalur perkotaan.
TAHAP PERKEMBANGAN
PERMUKIMAN
Tyranopolis adalah suatu kota yang
ditandai dengan adanya kekacauan
pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas,
tingkat kriminalitas, tinggi
Necropolis adalah kota yang
mulai ditinggalkan penduduknya
BERDASARKAN
WAKTU HUNIAN
TIPE SEMENTARA dapat dihuni hanya
bebeerapa hari (rumah tenda
penduduk pengembara), dihuni hanya
untuk beberapa bulan (kasus
perumahan peladang berpindah
secara musiman), dan hunian hanya
untuk beberapa tahun (kasus
perumahan peladang berpisah yang
tergantung kesuburan tanah, maupun
faktor lainnya ).
BERDASARKAN
WAKTU HUNIAN
TIPE PERMANEN, umumnya dibangun
dan dihuni untuk jangka waktu yang
tidak terbatas. Berdasarrkan tipe ini,
sifat permukiman lebih banyak bersifat
permanen. Bangunan fisik rumah
dibangun sedemikian rupa agar
penghuninya dapat menyelenggarakan
kehidupannya dengan nyaman
BERDASARKAN KARAKTER
FISIK DAN NON FISIK
Pada hakekatnya permukiman memiliki
struktur yang dinamis, setiap saat dapat
berubah dan pada setiap perubahan ciri
khas lingkungan memiliki perbedaan
tanggapan. Hal ini terjadi dalam kasus
permukiman yang besar, karena
perubahan disertai oleh pertumbuhan.
Jadi jika tempat terisolasi
sepanjang tahun kondisinya relatif tetap
sebagai organisme statis suatu kota besar
maupun kecil akan menghindari
kemandegan, kota akan berkembang baik
kearah vertikal maupun horizontal, fungsi
baru berkembang dan fungsi lama
menghilang, pengalaman sosial dan
transformasi ekonomi mengalami
perkembangan pula.
BERDASARKAN KARAKTER
FISIK DAN NON FISIK
Pada akhirnya terpenting untuk
dipertimbangkan bahwa semua
permukiman memiliki jatidiri masing-
masing secara khas. Baik tanpa fisik,
peranan dan fungsi, sejarah, arsitektur
dan perencanaan jalan pada setiap
permukiman memiliki keunikan sendiri.
FAKTOR PENGARUH
PERKEMBANGAN PERMUKIMAN

1. Faktor geografi
Topografi suatu kawasan juga
berpengaruh, jika topografi
kawasan tersebut tidak datar
maka akan sulit bagi daerah
tersebut untuk berkembang.
2. Faktor kependudukan
Perkembangan penduduk yang
tinggi, merupakan permasalahan
yang memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap
pembangunan permukiman.
3. Faktor Kelembagaan
perangkat kelembagaan yang
berfungsi sebagai pemegang
kebijaksanaan, pembinaan, dan
pelaksanaan baik sektor pemerintah
maupun sektor swasta, baik di pusat
maupun di daerah
4. Faktor Kebijakan
Dalam rangka membantu golongan
masyarakat yang berpenghasilan
rendah, menengah, tidak tetap, perlu
dikembangkan pembangunan
perumahan secara swadaya
masyarakat yang dilakukan oleh
berbagai organisasi non-pemerintah.
5. Sosial dan Budaya
Sikap dan pandangan seseorang
terhadap rumahnya, adat istiadat
suatu daerah, kehidupan
bertetangga, dan proses
modernisasi merupakan faktor-
faktor sosial budaya.
6. Faktor Ekonomi
Aspek ekonomi meliputi yang
berkaitan dengan mata
pencaharian. Tingkat perekonomian
suatu daerah yang tinggi dapat
meningkatkan perkembangan
permukiman.
7. Sarana dan Prasarana
Dengan adanya sarana dan
prasarana yang memadai dapat
memudahkan penduduknya untuk
beraktivitas sehari-hari.
8. Faktor Pertanahan
Kenaikan harga lahan sebagai akibat
penyediaan kelangkaan lahan untuk
permukiman, menyebabkan
timbulnya slum dan squatter.
9. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Dengan diciptakannya teknologi-
teknologi baru dalam bidang jasa
konstruksi dan bahan bangunan
maka membuat pembangunan
suatu rumah akan semakin cepat
dan dapat menghemat waktu.

Anda mungkin juga menyukai