PENDAHULUAN
Struktur fisik suatu desa sangat erat kaitannya dengan lingkungan fisik
desa itu dalam berbagai aspeknya. Sedikit lebih khusus berkaitan dengan
keadaan atau jenis tanah, ketinggian tanah, tingkat kelembaban udara, topografi,
dan lainnya.
goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu
daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah
lain.
1. Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar (lahan desa lebih luas dari
jumlah penduduknya, kepadatan rendah).
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial
meliputi :
a) Jalan
b) Drainase
4. Apa saja Pola permukiman yang secara umum terdapat didunia ini ?
TINJAUAN PUSTAKA
kepentingan atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang cukup lama dan karenanya menghasilkan suatu kebudayaan (adat istiadat,
norma dan nilai) yang dijadikan dasar bersama, sehingga membentuk suatu sistem
dapat diartikan sebagai suatu tempat (ruang) atau suatu daerah dimana penduduk
pola dan sebaran pemukiman memiliki hubungan yang sangat erat. Sebaran
dan suhu di setiap tempat berbeda-beda. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap
tingkat kesuburan tanah dan kondisi alam daerah tersebut. Keadaan ekonomi,
perikanan akan berpengaruh pada pola pemukiman yang mereka pilih, terutama
beberapa daerah tertentu seperti suku badui di Banten, Suku Toraja di Sulawesi
kawasan permukiman yang berada di tepi sungai, jalan raya, atau garis pantai.
rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya ditemukan
Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu keturunan. Yang
penduduk dibangun di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak
6
renggang satu sama lain. Pola tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas
yang bertanah kering. Pola ini dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk
bermukim di dekat suatu sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun
Pola permukiman yang secara umum terdapat didunia ini antara lain The
farm village type (FVP) adalah pola permukiman dimana penduduk (petani)
berada di luar lokasi permukiman. The nebulous farm type (NFT) adalah pola
tempat, terdapat penduduk yang tinggal tersebar di luar pemukiman itu. The
arranged isolated farm type (AIFT) adalah pola permukiman dimana penduduk
dengan suatu trade center diantara mereka. Pola permukiman ini umumnya
yang ideal baik dilihat dari segi ekonomis dan kehidupan social (Rahardjo,1999).
manusia. Contoh sumberdaya alam antara lain lahan (sawah, tegal, kebun dll),
(Salim. 2002).
7
penduduk). Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi
Sejarah Desa
Desa Sungai Batang Ilir dulunya merupakan bagian dari Desa Sungai
Pada tahun 1981 Desa Sungai Batang Ilir di mekarkan menjadi 3 (tiga)
Desa, yaitu : Desa Sungai Batang, Desa Sungai Batang Ilir dan Desa Tangkas,
yang menjabat periode tshun 1970-1980 sebagai pambakal Sungai Batang Ilir
pambakal Sungai Batang Ilir yang pada saat itu Desa Sungai Batang Ilir
Kasman yang menjabat mulai tahun 1990-2000, status Desa Sungai Batang Ilir
Batang Ilir. Persetujuan perubahan oleh pusat dikeluarkan pada Tahun 1994,
sehingga mulai saat itu Desa Sungai Batang Ilir resmi statusnya menjadi Desa
tersendiri.
Kondisi Geografis
Desa Sungai Batang Ilir adalah salah satu Desa dari 13 ( tiga belas )
merupakan Desa Daerah dataran rendah bersifat agraris dengan klasifikasi Desa
Swasebada.
Desa Sungai Batang Ilir dapat dicapai dengan kendaraan melalui Jl.
Martapura Lama aik arah Martapura maupun dari arah Banjarmasin jarak dari
terdekat aalah ± 8 km. ketersediaan sarana angkutan untuk menuju Desa Sungai
Secara Umum Desa Sungai Batang Ilir bertopografi datar sampai landai
dari permukaan laut berkisar antara 0-7 m dpl yang pada saat tertentu air sungai
Jenis Tanah yang mendominasi Desa Sungai Batang Ilir adalah Alluvial.
Tekstur tanahnya sangat variabel, baik partikel maupun horizontal, jika banyak
Kedalaman efektif tanah wilayah ini adalah > 90 cm dengan kelas tekstur tanah
10
halus. Wilayah ini termasuk daerah yang tergenang secara periodek (klas II)
rawa-rawa.
4. Penggunaan Lahan
rumah penduduk. Sebar luas penggunaan lahan Desa Sungai Batang Ilir tersebut
Tabel 3. Sebaran Luas Penggunaan Lahan Desa Sunai Btang Ilir Kecamatan
Martapura Barat Kabupaten Banjar
(Ha) (%)
4 Tegal/ladang/kebun - -
5. Hidrologi
Sungai Besar yang melintasi Desa Sungai Batng Ilir adalah Sungai
Martapura dengan panjang sekitar 200m dan lebar 50 m, dan sungai Abulung
dengan Panjang 400 m dan lebar 10-15 m, dan Sungai Karokan dengan Panjang
besar bagi kehidupan masyarakat sebagai salah satu sumber pendapatan dan
sebagai sumber air bagi keperluan rumah tangga, MCK, sarana transportasi,
panjang 11.000 m dan lebar 6 m maupun irigasi tersier dengan panjang 35.000
m dan lebar 1 m. Selain irigasi terdapat pula handil atau saluran air buatan
Struktur fisik suatu desa berkaitan erat dengan lingkungan fisik desa itu
dalam berbagai aspeknya. Secara agak lebih khusus berkaitan dengan lingkungan
geografis dengan segala ciri-ciri seperti: iklim, curah hujan, keadaan atau jenis
dalam perbedaan ciri-ciri fisik ini akan menciptakan pula perbedaan dalam jenis
budidaya tanaman padi akan menciptakan masyarakat petani sawah yang berbeda
menciptakan desa-desa kecil yang terpencar, berjauhan satu sama lain, dengan
menciptakan desa-desa yang besar, berdkatan satu sama lain, dan berpenduduk
padat.
2 tokoh yang berpengaruh di Desa Sungai Batang Ilir dan 1 warga desa. Kami
di Desa Sungai Batang Ilir semenjak kecil. Tokoh kedua yang kami wawancarai
yaitu Ibu Rahayu seorang istri dari pembakal di daerah tersebut dan seseorang
memperoleh informasi berupa Posyandu sama bidan saja yang ada disana tidak
ada puskesmas di desa tersebut kalau misalkan mau ke puskesmas harus pergi ke
desa sebelah dulu. Di Desa ini juga mendapatkan bantuan berupa mesin,pompa
air,pupuk,dan benih. Mesin traktor pun kurang berkelola dalam penggunaan nya
desa tersebut belum dapat perbaikan dari pemerintah. Untuk industri, pasar pagi
hanya buka beberapa jam saja. Rumah bidan pun baru ada di bangun beserta jalan