d. Tahap ketuaan
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang ditandai dengan adanya pertumbuhan yang
terhenti (cessation of growth). Dalam tahap ini banyak terjadi kemunduran mulai dari
distrik serta kesejahteraan ekonomi penduduknya.
3. Pola keruangan kota
Pola keruangan kota dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pola konsentris, pola sektoral,
dan pola pusat kegiatan ganda.
a. Pola konsentris oleh Ernest W. Burgess
Kota yang berpola konsentris berasal dari suatu tempat pengelompokkan penduduk
yang tiap bagiannya berkembang sedikit demi sedikit kearah luar.
Keterangan
1. Zona Daerah Pusat Kegiatan
2. Zona Peralihan
3. Zona pabrik-pabrik dan perumahan pekerja
4. Zona perumahan yang lebih baik kondisinya
5. Zona penglaju
b. Pola sektoral
Pada pola sektoral, sektor-sektor yang menjadi bagian dari suatu kota dapat
berkembang sendiri-sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh pusat kota. Satu sektor dapat
berkembang lebih cepat daripada sektor lain. Begitu pula jarak tiap sektor dengan pusat
kota juga berlainan. Perkembangan sektor-sektor ini juga dipengaruhi oleh topografi
kota dan jenis aktivitas penduduk. Topografi kota antara lain berupa relief dan pola
aliran sungai yang ada di wilayah tersebut.
Disamping tumbuh mendatar, kota juga dapat berkembang secara vertikal akibat dari
mahalnya harga lahan yang semakin terasa sulitnya mencari lahan kosong untuk
perumahan dan perkantoran. Biasanya pertumbuhan vertikal ini terdapat di sektor yang
dihuni atau dimiliki oleh orang yang cukup mampu. Di samping pertumbuhan vertikal
ini, pada sektor yang sihuni oleh penduduk yang kurang mampu terjadi pertumbuhan
memadat.
Keterangan:
1. Zona daerah pusat kegiatan (CDB)
2. Zona tempat grosir dan daerah industri
3. Zona permukiman kelas rendah
4. Zona permukiman kelas menengah
5. Zona permukiman kelas atas
6 6. Zona komuter
Keterangan:
DAB : Jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah
penduduknya lebih kecil (dari kota A)
dAB : jarak antara kota A dan B
PA : jumlah penduduk kota yang lebih kecil (penduduk kota A)
PB : jumlah penduduk kota yang lebih besar (penduduk kota B)
c. Teori grafik
Daerah yang dihubungkan oleh jaringan jalan yang kompleks berarti memiliki pola
interaksi keruamgan yang tinggi. Untuk mengetahui kekuatan interaksi suatu
wilayah digunakan indeks konektivitas
Rumus:
=
Keterangan :
= indek konektivitas
e = jumlah jaringan jalan
v = jumlah kota dalam satu wilayah
5. Zona interaksi desa dan kota