Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Ilmu pengetahuan yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk mengetahui bentuk dan struktur permukaan bumi . Oleh karena itu ,
diperlukan suatu media untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah
baik teori maupun praktek .
Pengetahuan dan keterampilan analisis geografi merupakan salah satu
bidang ilmu pendidikan yang memerlukan pendekatan terhadap alam di sekitarnya
.

B.

Tujuan
Tujuan Konsep Dasar Geografi ini adalah :
a).
Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap alam sekitarnya
b).
Mengetahui struktur beNtuk muka bumi
c).
Memperoleh informasi tentang alam semesta beserta isinya

C.

Rumusan Masalah
Rumusan dari Makalah Konsep Dasar Geografi ini membahas tentang :
a).
Menjelaskan pengertian geografi.
b).
Menjelaskan ruang lingkup geografi.
c).
Menjelaskan metode geografi.
d).
Memberi petunjuk cara-cara pendekatan geografi.
e).
Menjelaskan sejarah geografi.
f).
Menjelaskan konsep-konsep geografi.
g).
Menjelaskan generalisasi-generalisasi geografi.
h).
Menjelaskan teori-teori geografi.

BAB II
PEMBAHASAN
1

A. Konsep Dasar Geografi


1. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan
graphein yang berarti lukisan atau tulisan . Berdasarkan asal kata tersebut,
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Istilah geografi untuk pertama kalinya dipekenalkan oleh eratostenes pada
abad ke 1 menurut Eratostenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti
penulisan atau penggambaran mengenai bumi . Oleh karena itu ,eratosthenes
dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi .
Perkembangan perumusan tentang geografi pada kenyataannya
menyangkut isi dan maknanya. Dibawah ini beberapa pendapat pakar tentang
pengertian geografi:
a.
Immanuel kant (1724-1821) geografi adalah ilmu yang objek studinya
adalah benda-benda,hal-hal atau gejala-gejala atau fenomena yang tersebar dalam
wilayah di permukaan bumi .
Contoh :geografi mempelajari fenomena terjadinya gempa bumi .
b.
Elsworth Huntington (1876-1974) dalam bukunya (the pulse of the earth)
,geografi adalah study tentang fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang
menghuninya.
geografi mempelajari penduduk yang menghuninya contohnya: geografi
mempelajari tentang terjadinya perpindahan penduduk seperti halnya urbanisasi
c.
Menurut Alexander (1963) Geografi adalah studi tentang pengaruh
lingkungan alam pada aktivitas manusia.
Contoh :geografi mempelajari bentuk pemukiman warga yang memanjang akibat
mengikuti alur sungai .
2. Ruang lingkup geografi
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua
aspek utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek
kimiawi, biologis, astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek social meliputi
aspek antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya.Jika bumi dipandang dari
segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga
lingkungan sebagai berikut :

Lingkungan fisikal atau abiotik adalah segala sesuatu disekitar manusia


yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar
matahari.
Lingkungan biologis atau biotic adalah segala sesuatu disekitar manusia
yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuhan, termasuk
didalamnya adalah manusia.
Linkungkan sosial adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud
tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan
lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.

3. Metode Geografi
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan
menggunakan peta sebagai perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan
dengan pendekatan analisis geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan
Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis komputer.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
Sistematis - Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang
kemudian dibahas secara global
Regional - Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah
tertentu atau lokasi di atas planet.
Deskriptif - Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan
populasinya.
Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut
pada wilayah geografis tertentu
4. Pendekatan Geografi
Dalam geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan
(spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan
kronologi (history approach), dan pendekatan sistem (system approach).
a.

Pendekatan Keruangan {Spatial Approach}


Pendekatan keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang
berlaku, yaitu prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi.Pendekatan keruanagn
ini meliputi sebagai berikut.

Pendekatan Topik
Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat
dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya
kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran,
intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara keseluruhan.
Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap secara lebih
luas.
Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti
kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja.Dalam
melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya
dengan ruang yang menjadi topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan
fisis dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan
landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan
di wilayah tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain.
Pendekatan Aktifitas Manusia
Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas
manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari
persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan
mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah,
di daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya.
Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di
ungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi,
keadaan tinggi rendah permukaan, dan sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat
membuat deskripsi tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam
ruangan.
Pendekatan Regional
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang
lain. Adapaun pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah
dari region atau wilayah tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan
kepada region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau
aktifitas manusianya.Misalnya, maslah pantai.

Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai.Apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan
interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah
hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat membandingkan
kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-pohon bakau.Itulah sebabnya
antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional
sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan
membantu pendekatan lainnya.
b.

Pendekatan Ekologi {Ecological Approach}

Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah,


dan menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san
prinsip ekologi.Ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia
dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau
ekosistem.Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang
menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas
manusia.
Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi
dapat mengungkapkan masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan
lingkungan alamnya. Demikian pula daerah pertanian, daerah perindustrian,
daerah perkotaan dan sebagainya.
c. Pendekatan Kronologi {History Approach}
Pendekatan kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan dimensi
waktunya dan dapat pula menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.Studi
geografi dalam meneliti dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak
hanya memperhatikan urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus
memperhatikan tempat sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu
gejala atau masalah pada ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:
a). Mengkaji perkembangannya
b). Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang
akan
datang
c). Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di
daerah atau wilayah tertentu.

Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah


dengan menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta
perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat
kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang.
d.

Pendekatan Sistem {System Approach}

Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada


masalah yang merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja, 1981).Mode berpikir
sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme.
Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian
dari keseluruhan yang besar. Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu
metodologi yang digunakan untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem
gejala geografi dan sistem keruangan (spatial system).
5. Sejarah Perkembangan Geografi
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang terus berkembang sepanjang
masa. Perkembangan ilmu pengetahuan ini berawal dari motologi-mitologi yang
berkembang di masyarakat pada kala itu. Setelah itu seiring perkembangan zaman
dan tuntutan kebutuhan hidup, manusia mulai melakukan penjelajahan ke
berbagai tempat di muka bumi sehingga melahirkan catatan-catatan mengenai
daerah yang disinggahi yang dinamakan logografi. Dari situlah ilmu geografi
kemudian berkembang dan sampai saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Istilah geografi dikemukakan pertama kali oleh
Erasthosthenes (276-195 SM), yang berarti geo = bumi dan graphein = gambaran,
jadi geografi adalah gambaran tentang bumi.
Sejarah perkembangan ilmu geografi dibedakan menjadi 5 pandangan:
1. Geografi Klasik
Geografi sudah dikenal sejak zaman Romawi kuno dan pengetahuan
tentang bumi pada masa itu masih dipengaruhi oleh mitologi. Pada awalnya ruang
muka bumi banyak digambarkan oleh para pelancong, mereka menjelaskan
pengalaman mereka ketika menemukan daerah yang berbeda dengan daerah
asalnya.

2. Geografi Abad Pertengahan


Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih
berisikan laporan perjalanan,baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada abad
ini motif para pelancong sudah meliputi gold, glory, gospel. Pada masa ini banyak
ditemukan wilayah-wilayah baru. Masa ini sering disebut juga dengan Revolusi
Geografi.
3. Geografi Modern ( abad 18)
Pada masa ini geografi sudah dianggap suatu disiplin ilmu ilmiah dan
sudah dipandang dari segi ilmu praktis.
4. Geografi Akhir abad ke 19 abad ke 20
Ciri pandangan geografi akhir abad ke 19 adalah terhadap iklim,
tumbuhan, hewan serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada
periode ini memperdalam geologi pada penelitiannya dan kajian geografi manusia
semakin berkurang.
5. Geografi Mutakhir
Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan
masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya dan
sudah menggunakan metode kuantitatif dan peranti Komputer dalam
penyelidikannya.
Hubungan Geografi dengan ilmu sosial yang lainya

Geologi ialah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan kejadian,


struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.
Geofisika ialah ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan
metode teknik fisika, misalnya mengukur gempa bumi, gravitasi, medan
magnet dll.
Meteorologi ialah ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara,
cuaca, suhu, angin dll.
Astronomi ialah ilmu yang mempelajari benda-benda langit diluar
atmosfer bumi, misalnya matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.
Biogeografi ialah studi tentang penyebaran makhluk hidup secara
geografis di muka bumi ini.
Geomorfologi ialah studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala
proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.

Hidrografi ialah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey serta


pemetaan laut, danau, sungai dll.
Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari lautan, misalnya sifat-sifat air
laut, pasang surut, arus, kedalaman dll
Paleontologi ialah ilmu tentang fosil-fosil setara bentuk-bentuk kehidupan
dimasa purba (prasejarah) yang terdapat dibawah lapisan-lapisan bumi.
Antropogeografi ialah cabang geografi yang mempelajari penyebaran
bangsa-bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut geografis, atau disebut juga
etnografi.
Geografi historik ialah cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau
dari sudut sejarah dan perkembangannya.
Geografi regional ialah cabang geografi yang mempelajari suatu kawasan
tertentu secara khusus.
Geografi politik ialah cabang geografi yang khusus mengkaji kondisijondisi geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara.
Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ialah ilmu yang
objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari
sebagai bintang-bintang di langit.
Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang
aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk.

6. Konsep-konsep Geografi
Ada sepuluh konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.
Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di
suatu tempat karena ada faktor-faktor yang menguntungkan.
Contohnya: penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang
subur.
Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan
daerah lain.
Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam.
Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan
perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain.
Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk
mencapai suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih mudah
dibandingan transportasi di pegunungan.
Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala
geografi di suatu tempat dengan gejala lain.

Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini
ada dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
- Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar.
- Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan gars
bujur.
Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk
permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda.
Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat
fenomena yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan merupakan
tempat rekreasi, tetapi bagi pedagang merupakan tempat yang menguntungkan
untuk berdagang.
Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman,
sungai, jenis tanah, dan pengembangan kota.

7. Generalisasi-Generalisasi Geografi
Tempat
Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang maupun
masa sepan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi, selalu
memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi. Hal itu
disebabkan makin meningkatnya mobilitas ddan faktor utama produksi, yaitu
modal dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan
pekerja, mereka yang terlibat dalam manajemennya harus bekerja dengan tujuan
tersebut. Hal itu telah menimbulkan ketertarikan untuk menciptakan dan menjual
tempat kepada berbagai kelompok bisnis.
Sensus Penduduk
Sensus penduduk memiliki makna multidimensi, karena darihasil tersebut
dapat memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja prouktif,
perumahan sector manufaktor, pertanian, perindustrian, pertambangan, dunia
bisnis, dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat dilakukan secara
de facto maupun de jure (di mana ia dihitung walaupu tidak ada ketika sensus
berlangsung) (Taeuber, 2000:100).
Iklim
Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian di
daerah tropis dari segi iklim adalah tanah di daerah tropis beriklim lembab.

Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian tanah
tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pola pertanian modern yang
mengandalkan penggunakan teknologi mutakhir karena tidak dapat dipupuk
secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet, 1986: 1).
Laut
Sebagai Negara bahari, bangsa Indonesia belum optimal dalam melakukan
peberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi biru masih jalan
ditempat.
Lingkungan
Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis
menyeluruh tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu bukan
hanya kepada perisahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga perusahaanperusahaan swasta, terutama sanagat berperan dalam memperoleh izin resmi
usaha tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan.
(O Riodan, 2000: 299).
Benua
Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,
bangsa asia lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang
disbanding dengan bangsa Australia yang lebih sedikit dan rendah tingkat
kepadatan penduduknya.
Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,
khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia. Tranformasi-transformasi
sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya penduduknya
kota di Negara-negara berkembang tersebut, telah menunjukan pelipat gandaan
pertumbuhan demografis yang memprihatinkan. (Evers, 1995:49).
Peta
Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun intelektual, pada
hakikatnya memerlukan peta. Dsri keperluan untuk pembangunan ekonomi,
pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis, wisata, industry,

10

maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam ranah-ranah abstrak yang


perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika peta itu bentuk dan desainnya lebih
bersifat dinamis dan interaktif karena dibuat dengan teknologi yang kian canggih
dan menarik, jelas sangat diperlukan (Monmonier, 2000: 96).
Kota
Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagai sesuatu yang
bersifat impersonal, supervisal, sementara, dan segmental. Hal ini pula yang
dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesismis mengenai
kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang dipenuhi
industry (Hannerz, 2000: 111).
Mortalitas
Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang dikenal
sebagai lingakran siklus demografis, menggambarkan proses perubahan tingkat
mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di mana
keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel, 2000: 218).
Khatulistiwa/Ekuator
Bagi negara-negara yang dilalaui dengan garis khatulistiwa, tidak ada
alasan untuk merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda
dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya pada
bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
Demografi
Ledakan demografi dunia, khususnya di Negara-negara berkembang,
memperhatikan kecenderungan yang mencemaskan. Di tahun 1825, saat Malthus
membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population, kira-kira satu
miliyar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi, menjelang itu,
industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan penduduk bertambah
dengan laju kecepatan yang makin meningkat. Dalam seratus tahun berikutnya,
penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua miliar, setengah abad berikutnya (dari
tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar, dan menjelang
tahun 1990 angka itu melaju sampai 5,3 miliar (Kennedy, 1995: 28-29).

11

Tanah
Banyak pekerjaan dilaksanakan diatas tanah yang diolah melalui sistemsistem hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan
perairan terbuka. Perairan terbuka, sungai, danau, laut, dan samudera memiliki
ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan dipetakan serta sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink, 1986: 199).
Transmigrasi
Bagi bangsa Indonesia, program transigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak
pertengahan abad ke-19, Etische Politik telah mempengaruhi parlemen Belanda
untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran rakyat daerahdaerah pedesaan di Jawa (demindere wel vaart onderzoek) yang akhirnya
mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi (purboadiwidjojo),
1986:9), walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan.
Begitupun ketika Indonesia memasuki pascakemerdekaan, pemerintah segera
mencanangkan Program Transmigrasi, terutama untuk mengatasi
ketidakseimbangan demografis antara Pulau Jawa (termasuk Madura da Bali)
yang padat penduduknya dengan pulau-pulau luar Jawa yang jarang penduduknya
(Swasono, 1986:xi; Scholz, 1986: 287).
Willayah
Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi
kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia, baik melalui
natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraan.
8. Teori-teori Geografi
A. Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
a. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan
penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan.
b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga
pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan
sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau
deret tambah.

12

c. melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang,


bahaya,kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan
sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk
meningkatkan kehidupan masyarakat samapai di atas batas minimum.
B. Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth Hunting
Pokok-pokok pikiran Hunting sebagai berikut:
a. Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Dayapada
zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal
abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan.
b. Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya
dahulusebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap
dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan
progresif
c. Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari
fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk
membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik ,
dengan periode-periodedari udara kering dan basah.
d. Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitab suciber
hubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masakebasahan.
e. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya
dari timur ke barat.
C. Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen
Johann Heinrich von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan
bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa
penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat
memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seliruh Negara, sedangkan
daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.
1.Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di pakai untuk kegiatankegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak.memakan tempat,
dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
2.Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami, mengingat pada
masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang
memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.
3.Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum ataupadipadi.

13

4.Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.


5.Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerahilalang,
dan daerah tandus.
6.Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
7.Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan sungai
yangmembelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi
daratsehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
8.Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan samabiaya
tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.
D. Teori Daya Sentrifugal dan Senttripetal Charles O. Colby
Adapun isi pokok teori yang menyebabkan pada mayarakat kota terjadi dayadan
sentrifugal sebagai berikut:
a) Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti kemacetan lalu lintas serta
polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman
bertempat tinggal di tempat itu.
b) Dalam pengembangan industry modern dan bessar-besaran, memerlukan lahan
relarif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lalu lintas.Hal itu hanya
dapat dilakukan di pinggiran kota sebab kondisi kota-kota tuasangat padat.
c) Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah
dari pada di kota.
d) Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin
lagi dapat dibangun baru, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.
e) Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit untuk
dikembangakan labih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan
pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih
nyaman, segar, dan murah.
f) Hidup di kota terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir atau
diluar kota lebih terasa asri, segar, sunyi, dan nyaman.Namun sebaliknya, banyak
juga penduduk di luar atau di pinggir kota yang justtru senang tinggal di kota.
E. Teori Kota Konsentris Burgess
Inti teori kota konsentris tersebut sebagai berikuta. Pada hakikatnya, kota meluas
secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona
baru sebagai perluasannya. Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan
sejumlah zona yang konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang
(melingkar). Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis
Dictrict(disingkat CBD) jika di Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat

14

atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian, dan kemasyarakatan. Zona


kedua sebagai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan
kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yangkuno, bahkan jika
Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran
berskala kecil. Zona ketiga, sebagai kawasan perumahan para buruh yang
kebanyakan kaum imigran. Zona Keempat,penghuninya kelas menengah, cukup
rapi, memiliki jarak sanitasi yanglebih memadai sebagai tempat tinggal yang
nyaman dan baik. Zona kelima merupakan Commuters Zone atau tempat orang
yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan
mewah sertaberfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut
dormitory towns, disebut demikian karena perumahan untuk orang-orangkaya.
F. Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes
Adapun isi pokok teori Jean Bunhes sebagai berikut.
a. Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam,tidak
memungkinkan pengolahan alam yang intensif.
b.Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk
memelihara kawanan ternak dan hewan.
c. Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk
mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air yang jauh,
mereka meperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka
dalam posisi mendaulat terhadap ruangdan menguasai para tetangga mereka.
d. Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah,
muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, dan KhubilaiKan.
e. Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaanyadiperoleh dari
stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepadapa storal, dan dari subordinasi
geografis pada lingkungannya.
f. Kelompok pengembala ini bukan masa petani-petani kelompok kecil yang
mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yang memimpin dunia

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk memahami
kejadian atau fenomena yang terjadi dalam dunia geografi. Penjabaran fenomena
ini selalu berkaitan dengan penyebaran,relasi,fungsi,bentuk dan proses.
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi
dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi(pemerian).Berdasarkan
asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Fakta merupakan suatu informasi atau data yang ada atau
yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan
dikumpulkan serta dikaji oleh para ahli ilmu sosial untuk
menjamin kebenarannya.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk
penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah.
Generalisasi berasal dari kata general yang berarti
umum atau menyeluruh. Oleh karena itu generalisasi merupakan
pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala atau
informasi yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta
yang ada.
Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian
atau materi utama yang dipelajari dalam ilmu pengetahua sosial
dan ilmu-ilmu sosial, sehingga dari ketiga unsur tersebut akan
lahir teori-teori ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dikaji
oleh siswa di dalam proses pembelajaran.

16

B. Saran
Dengan mempelajari tentang konsep-konsep dasar ilmu geografi, maka
diharapkan kita sebagai manusia yang juga sekaligus merupakan objek material
dari ilmu geografi sudah seharusnya untuk lebih menjaga dan melestarikan
lingkungan kita. Tidak hanya lingkungan biosfer akan tetapi juga lingkungan
atmosfer, hidrosfer, maupun antroposfer. Setidaknya mulai dari hal yang kecil
seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi polusi udara,
mengurangi penggunaan alat-alat kosmetika, dll. Karena kalau bukan manusia itu
sendiri yang menjaga dan melestarikan lingkungan, siapa lagi yang bisa
diharapkan. Bumi dan segala isinya telah diciptakan sedemikian rupa, tinggal
bagaimana manusia itu sendiri yang berusaha sebaik-baiknya untuk manjaga dan
melestarikannya.
Demikianlah Penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi tugas yang
dibebankan kepada kami, juga bertujuan menambah wawasan kami tentang dasar
dasar geografi yang nantinya sangat kami butuhkan dalam menggapai masa depan
yang sejahtera.
Memang penulis mengakui masih banyak hambatan dalam menyusun
Makalah ini, salah satunya adalah sumber referensi yang masih minim ,serta
keterbatasan waktu dari penulis dalam penyusunan.

17

DAFTARPUSTAKA

Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial, Bumi Aksara


http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2125946-karakteristik-matapelajaran-geografi/#ixzz294saTm8Z
http://www.sentra-edukasi.com/macam-konsep-konsep-geografi.html
http://.learnsgeography.forumotion.net/t9-konsep-konsep-geografi
http://alirahwan.blogspot.co.id/2013/06/konsep-dasar-geografi.html
http://alhikampenjoe.blogspot.co.id/2012/12/babi-pendahuluan-a.html

18

Anda mungkin juga menyukai