Muhammad Rais
NIM : 3183331005
C REGULER 2018
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata
kuliah geografi budaya dan politik.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan tugas critical book report ini. Penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Muhammad Rais
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Bibliografi
1. Buku pertama
ISBN : 979-414-536-X
Cover : softcover
5
2. Buku kedua
BAB II
RINGKASAN BUKU
1. Buku pertama
a. Menurut Nur Fitrianto (2010), geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang
bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi
hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam
geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan hubungan
kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik,
aspek hubungan regional, dan internasional.
b. Menurut Sukma Perdana, S.Pd., M.T. (Tanpa tahun), jika politik diartikan sebagai
pendistribusian kekuasaan (power) serta kewenangan (rights) dan tanggung jawab
(responsibilities) dalam kerangka mencapai tujuan politik (nasional), maka geografi politik
berupaya mencari hubungan antara konstelasi geografi dengan pendistribusian tersebut di atas.
Hal ini disebabkan karena bagaimanapun juga pendistribusian itu harus ditebarkan pada
hamparan geografi yang memiliki ciri-ciri ataupun watak yang tidak homogen di seluruh wilayah
negara.
c. Geografi politik dapat didefinisikan sebagai studi perbedaan-perbedaan dan persamaan areal
dilihat berdasarkan karakter politik sebagai bagian dari semua hubungan perbedaan-perbedaan
dan persamaan areal yang ada. (Harshorne, 1954:178 ; Prescott, 1972:1 dalam Sri Hayati, Jurnal
Online “Pengantar Geografi Politik: Perkembangan Teori Geografi Politik, Tokoh, Pendekatan,
Siklus, dan Perkembangan Negara”)
d. Menurut Taylor 2000:783 Geografi Politik (political geography) yang menekankan bahwa
teritorial ditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara dengan tanah air
nasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik negara modern. Dimana hasilnya adalah
analisis-analisis atas wilayah, kekuasaan dengan ruang yang terfokus yang berpusat pada Negara.
e. Menurut Friederich Ratzel Geografi Politik menekankan kepada hubungan antara faktor fisis
geografis dengan ras – ras di masing – masing negeri dan bentuk pemerintahannya ditentkan oleh
alam. Paham Fisis Determinis.
7
f. Menurut Otto Maul Geografi Politik adalah ajaran mengenai bentang alam sebagai ruang
hidup politik dimana kehidupan negara berlangsung.
2. Definisi geopolitik
a. Menurut Daniel Sihasale S.Pd,M.Si (2010), geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
b. Menurut Sukma Perdana, S.Pd., M.T. (Tanpa tahun), geopolitik merupakan pengembangan
dari Geografi Politik, dimana negara dipandang sebagai satu organisasi hidup yang berevolusi
secara spatial dalam kerangka memenuhi kebutuhan masyarakat bangsanya atau tuntutan
kebutuhan akan Lebensraum.Lebensraum (ruang hidup) yang secara eksplisit dikaitkan dengan
perkembangan budaya bangsa teritorial dengan perluasan,
c. Haushofer dalam Sukma Perdana, S.Pd., M.T., dalam artikelnya “Konsepsi
Geopolitik”, menamakan Geopolitik sebagai satu science of the state yang mencakup bidang-
bidang politik, geografi (ruang), ekonomi, sosiologi, antropologi, sejarah dan hukum dan
pertama kali diuraikan dalam bukunya yang terkenal ’Macht und Erde’ (kekuasaan/power dan
dunia).
d. Menurut Richard Hennig GeoPolitik merupakan ajaran tentang kekuatan – kekuatan politik
didalam keterkaitan kepada bumi dan penerapannya dimasa mendatang sehubungan dari hasil
yang didapat dari study yang dilakukan oleh Geografi Politik.
Perbedaan antara geografi politik dengan geopolitik terletak pada pemanfaatan ilmunya.
Geopolitik dipelajari untuk member pemahaman dan menanamkan keberpihakan warga Negara
terhadap negaranya dan Menurut Preston E James, GeoPolitik lebih merujuk kepada suatu
organisme yang semakin berkembang. Artinya luas suatu negara dapat berkembang dengan
kekuatan suatu negara, dan sebaliknya apabila kekuatan politk suatu negara tersebut lemah maka
akan mudah direbut tertorinya oleh negara lain. Sedangkan Geografi Politik hanya menekankan
kepada studi bentang alam. Sedangkan geografi politik mempelajari wilayah-wilayah politik
(Negara) di dunia secara ilmiah tanpa dibebani oleh keinginan untuk menanamkan nilai tertentu
sebagai warga Negara. Geografi politik mempelajari kekuatan suatu Negara dilihat dari
kepemilikan sumber daya alam, penduduk, pemilihan umum, dan lain-lain yang di dalamnya
terjadi interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam lingkungan kehidupan politik. (Dr. Hj.
Sri Hayati, M.Pd. dan Drs. Ahmad Yani, M.Si., 2007). Dan Richard Hennig, seorang profesor di
Berlin berpendapat, sesungguhnya yang dipelajari oleh Geografi Politik adalah bentang alam di
mana kehidupan negara berlangsung, namun ilmu tersebut adalah statis. Sehingga, menurutnya
harus ada ilmu tentang bentang alam yang sifatnya dinamis, yaitu Geopolitik.
9
2. BUKU KEDUA
warna kulit, bentuk tubuh, dll) dan aspek sosial (menyangkut peran dan kebiasaan yang
dilakukan).
4) Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki
kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan
yang lain.
5) Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena
diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
6) Haldane, ras adalah Sebuah kelompok yang berbagi kesamaan satu set karakter tertentu fisik
bawaan dan asal geografis dalam area tertentu itu.
7) Horton dan Hunt (1987), ras adalah suatu kelompok manusia yang agaka berbeda dengan
kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri fisik bawaan.
8) Dunn dan Dobshansky,ras adalah populasi yang dibedakan oleh persamaan gen /kategori
individu secara turun-temurun memiliki cirri-ciri fisik dan biologis tertentu, ras memiliki
pengertian secara biologis dan fisik serta tidak termasuk sifat-sifat budayanya.
9) Koentjaningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai cirri tubuh
tertentu dengan suatu frekuensi yang besar (bersifat jasmani)
4) Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, antara lain:
a. African Negroid (Benua Afrika);
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina);
c. Melanesian (Irian dan Melanesia)
5) Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara
lain :
a. Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
b. Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman SriLanka dan Sulawesi Selatan);
c. Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
d. Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto danHokkaido, Jepang).
13
BAB III
KRITIKAN BUKU
Kelemahan
1. Sampul luar memiliki gambar yang terlalu sederhana dan tidak dapat menggambarkan
judul dan isi buku.
2. Halaman demi halaman buku tidak menyertakan satupun gambar yang mendukung materi
yang dikaji sehingga terkesan monoton dan kurang menarik
3.3.2 Penilaian Kualitas Isi
1. Karena ini bukan merupakan penelitian, maka tidak ada pertanyaan penelitian di
dalam kedua buku ini
2. Pembahasan yang disajikan oleh kedua pengarang sangat detail dan menyeluruh
3. Tidak ada metode pendekatan di dalam kedua buku ini
4. Gagasan yang diajukan oleh kedua pengarang sangat logis dan teratur
5. Hubungan antara gagasan yang diajukan oleh kedua pengarang diajukan secara
naratif dan analisis
6. Contoh yang diberikan pengarang dalam kedua buku sangat logis, faktual dan
data-data yang diberikan juga cukup kuat untuk mendukung pikiran utama
7. Di dalam kedua buku ini tidak terdapat bagian kesimpulan
8. Di dalam kedua buku ini, pengarang tidak memberikan saran untuk melakukan
studi atau penelitian yang berkaitan dengan pembahasan
9. Di dalam kedua buku ini, pengarang memberikan banyak ilustrasi seperti gambar-
gambar dan ada juga daftar pustaka di setiap buku
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupanya,
mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan,
rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita amati (Ekblaw dan Mulkerne). Geografi
budaya dipelajari karena adanya masalah budaya, khususnya hubungan antara pertumbuhan
penduduk, konsumsi sumberdaya, dan peningkatan intensitas masalah akibat ekploitasi
sumberdaya yang berlebihan.dengan kata lain bahwa geografi budaya dapat memberikan
kombinasi yang kuat perangkat konseptual untuk memahami masalah budaya yang kompleks.
geografi politik mempelajari wilayah-wilayah politik (Negara) di dunia secara ilmiah
tanpa dibebani oleh keinginan untuk menanamkan nilai tertentu sebagai warga Negara. Geografi
politik mempelajari kekuatan suatu Negara dilihat dari kepemilikan sumber daya alam,
penduduk, pemilihan umum, dan lain-lain yang di dalamnya terjadi interaksi antara manusia dan
lingkungannya dalam lingkungan kehidupan politik. (Dr. Hj. Sri Hayati, M.Pd. dan Drs. Ahmad
Yani, M.Si., 2007). Dan Richard Hennig, seorang profesor di Berlin berpendapat, sesungguhnya
yang dipelajari oleh Geografi Politik adalah bentang alam di mana kehidupan negara
berlangsung, namun ilmu tersebut adalah statis. Sehingga, menurutnya harus ada ilmu tentang
bentang alam yang sifatnya dinamis, yaitu Geopolitik.
4.2 Saran
Kedua buku ini sudah sangat bagus, tetapi saya menyarankan agar kedua buku ini
diperbaharui kembali, supaya isinya lebih mendetail dan lebih lengkap.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dasar-Dasar Geografi Politik, Drs. N. Daldjoeni PT. Citra Aditya Bakti 979-414-536,
212 halaman.
Ilmu sosial dan budaya dasar pamerdi giri wiloso, widya sari press salatiga tahun terbit
2010, 978-979-1098-02-5, 223 halaman.