Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JURNAL REVIEW GEOGRAFI INDUSTRI

KAJIAN STRATEJIK KELOLA USAHA PADA INDUSTRI KECIL AGEL DAN


PENGUATAN EKONOMI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI
PLATFORM KLASTER INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : NURHIDAYATI

NIM : 3182131017

DOSEN PENGAMPU : Drs. Walbiden Lumbantoruan, M,Si

MATA KULIAH : Geografi Industri

KELAS : A pendidikan Geografi 2018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS IIMU SOSIAL- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

Bulan April 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Industri mengenai
Critical Jurnal Review
Selama penyusunan makalah ini,penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan.
Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak ,makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisan masih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi tanggapan berupa
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun pendidikan.

Medan, April 2021

Penyusun
Daftar Pustaka

Kata Pengantar....................................................................................................
..............................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................
.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
.............................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR.............................................................
.................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR.........................................................................
.................................................................................................................1
1.3 Manfaat CJR........................................................................................
.................................................................................................................1
1.4 Identitas Journal..................................................................................
.................................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL..................................................................
.............................................................................................................................3
2.1 Pendahuluan........................................................................................
.............................................................................................................................3
2.2 Deskripsi Isi.........................................................................................
.............................................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................
.............................................................................................................................5
3.1 Pembahasan Isi Jurnal.........................................................................
.............................................................................................................................5
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal......................................................
.............................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.............................................................................................
.............................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
.............................................................................................................................9
4.2 Saran....................................................................................................
.............................................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................
...........................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Pentingnya mengerjakan CJR yaitu untuk membahas dan mengupas apa kelebihan
dan kekurangan yang terdapat pada jurnal yang akan di review. Dengan adanya CJR ini kita
akan leluasa mengungkapkan pendapat kita mengenai kekurangan dan kelebihan serta isi dari
jurnal tersebut karena setiap jurnal tidak ada yang sempurna pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya CJR adalah untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas KKNI yang
diberikan kepada mahasiswa. Dengan adanya CJR kita dapat menambah wawasan kita
tentang jurnal dari orang yang sudah melakukan penelitian terlebih dahulu. Dengan adanya
CJR ini kita bisa meningkatkan rasa keingintahuan kita tentang sesuatu yang ingin kita
ketahui.
1.3 Manfaat CJR
Manfaat CJR itu sendiri yaitu untuk bisa mengungkapkan pendapat kita setelah kita
membaca tentang isi jurnal tersebut dan mengungkapkan pendapat apa yang bagus
kedepannya agar bisa lebih baik lagi.
1.4 Identitas Jurnal
1. Jurnal utama

A. judul : Analisis Pengembangan Kota Berdasarkan Kondisi


Fisik Wilayah Kota Masohi Ibukota Kabupaten Maluku Tengah
B. Penulis : Asbi Samli
C. Nama jurnal : Plano Madani
D. Vol/nomor : vol.1/ no.1
E. Issn :-
F. Penerbit :-
G. Tahun terbit : 2012
1. Jurnal pembanding
A. judul : Strategi Pengembangan Infrastuktur Kecamatan
Caringin Sebangai Pkwp Wilayah Pusat Pertumbuhan Rancabuaya
B. Penulis : Dadan Mukhsin
C. Nama jurnal : perencanaan Wilayah dan Kota
D. Vol/nomor : Vol.15/No.1
E. Issn :-
F. Penerbit : Universitas Islam Bandung
G. Tahun terbit : 2016
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1. ABSTRAK

a. Jurnal Utama :

IKM anyaman agel adalah salah satu sub sektor IKM kerajinan yang mampu
menggerakkan ekonomi dan menjadi ikon kabupaten Kulon Progo. Agel diperoleh dari hasil
pembelahan bagian atas pucuk daun Corypha Gebanga .Teknologi yang digunakan masih
sangat sederhana namun mampu merambah ke pasar manca Negara seperti USA, Eropa,
Australia, Malaysia, Jepang. Tahun 1998, meski kondisi Negara Indonesia mengalami krisis
moneter, dimana banyak perusahaan besar sedang tiarap , justru para pelaku industri agel
mengalami “golden era”. Tahun 2009 Realisasi ekspor kerajinan agel dari Kulon Progo
mencapai volume 831.000 kg dengan nilai $ 1.138.800. Luas panen tanaman gebang di
Kulon Progo hanya tinggal 47 Ha dengan produktivitas 0,83 ton/Ha/tahun . Hasil dari luas
panen tanaman agel di Kulon Progo diperkirakan hanya mampu mensuplay kurang dari 1 %
kebutuhan bahan baku padahal pasar kerajinan anyaman agel masih sangat terbuka. Oleh
karena itu Model Bauran Pemasaran dari Craven,1994 diharapkan dapat menggambarkan
strategi kelola usaha pada IKM anyaman agel di Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara alamiah IKM anyaman agel sudah membentuk klaster industri tersendiri untuk
memenuhi bahan baku, menerapkan strategi agar proses produksi dapat berlanjut,
mempromosikan & memasarkan produk, menerapkan strategi harga, kesemua hal tersebut
bermuara pada kepuasan pembeli /pelanggan.

B. Jurnal Pembanding

The development of industry cluster and business network is believed to be able to


improve the ability and competitiveness for small and medium enterprises (Industri Kecil dan
Menengah/ IKM) because it can cope with IKM limitation to catch the chance of market
share which needs high output production, homogenity standard and regular production. The
facts in many countries show how the comparative advantages have shifted from natural
based economy and low cost of work force to knowledge based economy. Thus, the ability of
IKM to create, access and comercialize new knowledge to global market will determine
continual competitiveness.

2.2. PENDAHULUAN

A. Jurnal Utama

Sampai saat ini perekonomian kita masih dihadapkan pada situasi yang kurang
menguntungkan. Krisis ekonomi regional berdampak luas terhadap perekonomian Indonesia,
menyebabkan menurunnya kegiatan hampir semua sektor termasuk di sektor industri.
Indonesia yang mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 dan meluas menjadi krisis multi
dimensi telah menyebabkan kemunduran berbagai kegiatan ekonomi rakyat berupa
terganggunya kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Permasalahan tersebut telah
membawa dampak pada meningkatnya pengangguran dan jumlah penduduk miskin, baik di
wilayah perkotaan maupun pedesaan (Dirjen IKM, 2006; Aca,2007; Kuncoro,2006).
Kemiskinan pedesaan (rural poverty) merupakan salah satu topik pokok yang tidak dapat
dipisahkan dari masalah pembangunan, terutama di Negara-negara berkembang seperti
Indonesia yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan termasuk kawasan
sekitar hutan (Usman

B. Jurnal Pembanding
Globalisasi merupakan suatu fenomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro
ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional,
maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi
internasional meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil,
menengah maupun besar. Untuk menghadapai globalisasi maka diperlukan daya saing yang
kuat. Daya saing merupakan kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar
daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan
berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional. Daya saing industri
merupakan fenomena di tingkat mikro perusahaan sehingga kebijakan pembangunan industri
nasional harus didahului dengan mengkaji sektor industri secara utuh sebagai dasar
pengukurannya. Pengembangan ekonomi lokal bukanlah hal yang baru, tetapi konsep
pengembangan ekonomi lokal dan teknik implementasinya terus berkembang. Secara umum
pengembangan ekonomi regional atau lokal pada dasarnya adalah usaha untuk penguatan
daya saing ekonomi lokal untuk pengembangan ekonomi daerah dan akumulasi kegiatan
tersebut akan berpengaruh besar pada pengembangan daya saing ekonomi nasional dan
penguatan daya saing ekonomi nasional.

2.3. LANDASAN TEORI

A. Jurnal Utama

Industri kerajinan merupakan sub sektor industri kecil menengah (IKM) yang menjadi
tulang punggung penggerak perekonomian Indonesia. Kedudukan IKM sangat strategis
dalam perekonomian nasional karena jumlah unit usahanya yang cukup besar (+ 3,4 juta),
dan menyerap tenaga kerja + 8,5 juta (Dirjen IKM, 2006). Catatan data dari Kementrian
UKM jumlah Usaha Mikro dan Usaha Kecil pada tahun 2006 sebanyak 48.822.925 atau
99,77 % persen dari total pelaku usaha di Indonesia. Data dari BPS , pada tahun 2004 Industri
Kecil Kerajinan dan Rumah Tangga (IKKR) sendiri berjumlah 2,7 juta unit usaha dengan
menyerap 6,5 juta pekerja (60,22 %) dari seluruh pekerja yang dibutuhkan oleh sektor
industri pengolahan secara keseluruhan. Sedangkan dari hasil Survey Usaha Terintegrasi
tahun 2004 yang dilakukan oleh BPS (SUSI-04) tercatat 17,14 juta usaha tidak berbadan
hukum diluar kategori lapangan usaha pertanian dan perikanan dengan menyerap tenaga kerja
sebanyak 30,55 juta jiwa. Karakteristik industri kecil menengah antara lain berskala mikro,
tersebar di seluruh Indonesia, padat karya, investasi relative kecil dan menghasilkan nilai
tambah tinggi, entry barrier rendah (menggunakan teknologi sederhana sampai madya, dan
tidak memerlukan skill yang tinggi), sumber penciptaan wirausaha baru, memiliki tingkat
fleksibilitas tinggi dalam mengantisipasi dinamika perubahan pasar dan tahan terhadap
gejolak krisis ekonomi (Dirjen IKM, 2006). Laporan tersebut juga mencatat bahwa tahun
2005 potensi IKM anyaman mencapai 631.993 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja
sebanyak 1.254.491 orang menghasilkan nilai produksi Rp. 4,91 trilyun lebih, dan memiliki
nilai ekspor lebih dari US$ 17,34 juta.

B. Jurnal Pembanding

industri saat ini merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Hal itu
karena sektor ini merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia
selama sepuluh tahun terakhir. Misalnya pada tahun 2002, sektor industri pengolahan
diperkirakan mencapai lebih dari seperempat atau 25,01 persen komponen pembentukan
Produk Domestik Bruto (PDB), sementara sektor pertanian hanya menyumbang sekitar 17,47
persen. Pertumbuhan sektor industri juga mengalami berbagai macam kendala sehingga
kurang optimal. Kendala-kendala tersebut menyebabkan melemahnya daya saing yang
dimiliki oleh industri sehingga menjadi kurang kompetitif. Beberapa bentuk kendala dalam
sektor industri dijelaskan pada Gambar 2. Beberapa faktor yang dianggap dapat menghambat
daya saing industri antara lain : rendahnya produktivitas, infrastruktur yang kurang
mendukung, peningkatan biaya produksi dan keterbatasan inovasi. Jika diamati lebih lanjut
maka bisa dilihat bahwa rendahnya produktivitas sektor industri kita disebabkan oleh
rendahnya kualitas sumber daya manusia, rendahnya penguasaan teknologi, dan keterbatasan
kapasitas produksi. Di sisi lain peningkatan biaya produksi diakibatkan oleh bertambahnya
beban pungutan yang harus dibayarkan oleh perusahaan akibat banyaknya perda, birokrasi
yang bertele-tele dan pelaksanaan otonomi daerah. Selain itu harga bahan bakar yang naik,
upah minimum yang meningkat juga semakin memberatkan perusahaan. Akibatnya cost yang
harus ditanggung perusahaan sangat tinggi yang berdampak pada tingginya harga produk
yang ditawarkan. Perusahaan menjadi tidak kompetitif lagi di pasar dan kalah bersaing
dengan industri luar negeri..
2.4. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jurnal Utama
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penilitian dilakuakan di IKM agel Sentolo, Kab. Kulon Progo, dan penelusuran
sumber bahan baku di Dupok, Bangkalan dan desa Bulusari Grajagan, Banyuwangi, industri
pemintalan agel di Kapasan, Kecamatan Nguling, Kab. Pasuruan, serta penelusuran
pemasaran pada eksportir dan pedagang kerajinan anyaman di Pasar Beringharjo,
Yogyakarta..

2. obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah produk yang dihasilkan pada tiap-tiap rantai produksi. Sejak
dari produk yang dihasilkan dari kebun untuk bahan baku, pengolahan awal,pengolahan lebih
lanjut, finishing produk dilakukan oleh skala/subrantai industri yang berbeda, dimana
masing-masing sub-rantai industri menerapkan strategi bauran produk yang lebih spesifik dan
berbeda dengan sub-rantai industri lainnya. Berikut ini adalah Gambaran Rantai Produk
Industri anyaman agel yang menjadi obyek penelitian.
2.5. KESIMPULAN

A. Jurnal Utama
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu bahwa :
1. Secara teori para pelaku usaha pada IKM anyaman Agel barangkali tidak menekuni,
namun demikian secara praktek dapat dilihat fakta di lapangan bagaimana mereka
menerapkan strategi pengembangan usaha, kemudian memanfaatkan peluang,
bertahan terhadap krisis, membangun jaringan distribusi bahan baku maupun produk,
menerapkan strategi harga, menerapkan promosi dari mulut ke mulut adalah
penerapan unsur-unsur dalam teori manajemen strategi.
2. Jaringan distribusi dari bahan baku sampai ke pemasaran terbentuk secara alamiah
karena saling membutuhkan. Pada Kebijakan Industri hal tersebut membentuk apa
yang disebut sebagai klaster industri. Aturan secara formal tidak begitu diterapkan,
namun yang paling berperan adalah menjaga kepercayaan. Sekali berbuat curang, sulit
untuk memperbaiki, dan menjadi pembicaraan meski sudah bertahuntahun kemudian.
3. Secara alamiah para perajin melakukan strategi menyesuaikan kemampuan yang
dimiliki. Tak banyak perajin yang melakukan pengembangan strategi agar usahanya
bertambah maju .Kebanyakan dan jumlahnya mencapai jutaan, strategi bertahan
adalah yang dipilih, sehingga meski telah puluhan tahun menekuni profesi kondisinya
tak jauh berbeda dengan awalawal mereka berusaha. Banyak pula yang IKM anyaman
yang tidak mampu bertahan akhirnya menerapkan strategi gulung tikar agar tidak
semakin merugi

Jurnal Pembanding

Berdasarkan hasil analisis adalah sebagai berikut : Tiga agenda yang perlu
direkomendasikan untuk meningkatkan daya saing IKM. Pertama, pemerintah diminta
menerapkan standar formal, seperti perpajakan dan lingkungan yang ketat sehingga IKM
terdorong untuk meningkatkan kualitas manajemen dan usahanya. Kedua, pemerintah dan
badan donor diminta mempertimbangkan kupon spesifik (specific voucher) dan skema
matching grant yang akan menyediakan subsidi kepada IKM yang memerlukan bantuan dari
provider komersial dalam memprosess registrasi formalisasi bisnis dan mengembangkan
strategi bisnis jangka panjang. Skema seperti ini menggantikan free-of-charge training
(pelatihan bebas biaya) yang diselenggarakan pemerintah. Ketiga, pemerintah hendaknya
mendorong peningkatkan kualitas provider dengan memajukan standar akreditasi yang
diterima secara internasional dan meningkatkan pelatihan akademik yang relevan serta
memfasilitasi akses ke informasi umum mengenai kecenderungan pasar dan teknologi.
BAB III

PEMBAHASAN JURNAL

3.1 Jurnal Utama

A. Pembahasan Jurnal Review

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dijelaskan pada pembahasan
diatas, maka dapat ditarik beberapa keunggulan yaitu bahwa menerapkan strategi
pengembangan usaha, kemudian memanfaatkan peluang, bertahan terhadap krisis,
membangun jaringan distribusi bahan baku maupun produk, menerapkan strategi harga,
menerapkan promosi dari mulut ke mulut adalah penerapan unsur-unsur dalam teori
manajemen strategi. Margin/ keuntungan digambarkan seperti segitiga terbalik, karena harga
sangat ditentukan oleh level yang lebih atas. Pemasar/ Trader/ Eksportir adalah pihak yang
paling menikmati keuntungan, sementara buruh adalah pihak yang paling kecil menikmati
keuntungan. Pemintal agel di Pasuruan lebih mudah dipengaruhi untuk menghasilkan produk
yang diinginkan pelanggan . Hal tersebut karena juragan besar menerapkan strategi upah
yang berbeda sesuai dengan 3 (tiga)
kategori produk yaitu super (< 1 mm), sedang (1 mm) , dan besar (2 mm).

B. Evaluasi Jurnal Review

Jaringan distribusi dari bahan baku sampai ke pemasaran terbentuk secara alamiah
karena saling membutuhkan. Pada Kebijakan Industri hal tersebut membentuk apa yang
disebut sebagai klaster industri. Aturan secara formal tidak begitu diterapkan, namun yang
paling berperan adalah menjaga kepercayaan. Sekali berbuat curang, sulit
untuk memperbaiki, dan menjadi pembicaraan meski sudah bertahuntahun kemudian.
Secara alamiah para perajin melakukan strategi menyesuaikan kemampuan yang
dimiliki. Tak banyak perajin yang melakukan pengembangan strategi agar usahanya
bertambah maju .Kebanyakan dan jumlahnya mencapai jutaan, strategi bertahan adalah yang
dipilih, sehingga meski telah puluhan tahun menekuni profesi kondisinya tak jauh berbeda
dengan awalawal mereka berusaha. Banyak pula yang IKM anyaman yang tidak mampu
bertahan akhirnya menerapkan strategi gulung tikar agar tidak semakin merugi
Strategi harga yang banyak bergantung pada pemesan di atasnya menimbulkan
apa yang disebut ”Trickle down effecttetesan ke bawah” dari para juragan besar yang
mendapat order dari para eksportir atau dari pemilik modal yang lebih besar ke pemilik
modal yang lebih kecil/ rendah kedudukannya
3.2 JURNAL PEMBANDING

A. PEMBAHASAN JURNAL REVIEW


Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas,
maka dapat ditarik beberapa keunggulan yaitu Industri kecil dan menengah yang selama ini
tidak mendapatkan fasilitas berarti dari pemerintah terbukti tangguh menghadapi gejolak-
gejolak eksternal. Namun demikian untuk menghadapi globalisasi maka IKM perlu
menguatkan daya saingnya antara lain melalui klaster industri agar memiliki keunggulan
kompetitip dan mampu bersaing dengan entitas bisnis lainnya. Hasil yang ingin dicapai dari
berbagai kegiatan tersebut adalah pengembangan produktivitas dan kualitas untuk
menciptakan volume ekspor sebagai dampak dari kepuasan konsumen, kemudian produk
baru hasil pengembangan melalui penerapan manajemen desain dapat diterima oleh pasar.P

B. EVALUASI REVIEW JURNAL

pemerintah diminta menerapkan standar formal, seperti perpajakan dan lingkungan


yang ketat sehingga IKM terdorong untuk meningkatkan kualitas manajemen dan usahanya.
Kedua, pemerintah dan badan donor diminta mempertimbangkan kupon spesifik (specific
voucher) dan skema matching grant yang akan menyediakan subsidi kepada IKM yang
memerlukan bantuan dari provider komersial dalam memprosess registrasi formalisasi bisnis
dan mengembangkan strategi bisnis jangka panjang. Skema seperti ini menggantikan free-of-
charge training (pelatihan bebas biaya) yang diselenggarakan pemerintah. Ketiga,
pemerintah hendaknya mendorong peningkatkan kualitas
provider dengan memajukan standar akreditasi yang diterima secara internasional dan
meningkatkan pelatihan akademik yang relevan serta memfasilitasi akses ke informasi umum
mengenai kecenderungan pasar dan teknologi.
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Setelah ke dua jurnal ini maka reviewer menyimpulkan bahwa jurnal ini sangat baik
untuk dibaca dan dihayati karena jurnal ini dapat digunakan sebagai panduan dalam ekonomi
khususnya dalam bidang Perindustrian . jurnal ini juga akan mengajar kita dan membuka
pengetahuan kita tentang
Masing-masing sekolah mengembangkan dan memperhalus suatu struktur organisasi
yang memfasilitasi masalah-masalah kurikulum dan mensponsori kegiatan perbaikan industri
kecil Masyarakat luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui berbagai hal
yang ditujuakan bagi anak-anak mereka melalui perumusan tujuan pendidikan.
.

4.2. SARAN

Review menyarankan kepada pembaca agar mencari jurnal ini dan menjadikan
sebagai topik bacaan, karena nilai daam jurnal ini sangat berfungsi bagi kita secara umum.
Penemuan dalam penelitian jurnal ini sangat berhubungan dengan dengan kehidupan kita,
sehingga tidak ada salahnya kita menggunakan jurnal ini sebagai panduan kita untuk
membantu sekolah sekolah yang dimana sangat susah dan sulit dalam mengatur dan
mengelola kurikulumnya sendiri.
4.3 KELEBIHAN JURNAL
a) Kedua jurnal memberikan informasi dan pengetauan mengenai
stratejik kelola usaha pada industri kecil agel dan penguatan ekonomi
industri kecil dan menengah melalui platform klaster industri
b) Kedua jurnal memiliki identitas yang lengkap
c) Materi yang disampaikan dalam jurnal ini sudah jelas sehingga
pembaca memiliki wawasan yang luas.
d) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
e) Menambah wawasan mengenai stratejik kelola usaha pada industri
kecil agel dan penguatan ekonomi industri kecil dan menengah melalui
platform klaster industry
4.4 KEKURANGAN JURNAL

a) Jurnal tidak dilengkapi dengan gambar untuk mendukung penjelasan


materi
b) Terdapat angka persen yang tidak tau didatangkan dengan cara
bagaiman sehingga membuat pembaca bingung dari mana hasil
persenan tersebut
c) Data yang didapat tidak dari satu provinsi saja melainkan dari berbagai
provinsi sehingga hasil tidak riil
DAFTAR PUSTAKA
Asbi Samli. Analisis Pengembangan Kota Berdasarkan Kondisi Fisik Wilayah Kota Masohi
Ibukota Kabupaten Maluku Tengah. 2012. Plano Madani
Dadan Mukhsin. Strategi Pengembangan Infrastuktur Kecamatan Caringin Sebangai Pkwp
Wilayah Pusat Pertumbuhan Rancabuaya. 2016. Perencanaan Wilayah Dan Kota

Anda mungkin juga menyukai