Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas CBR


Mata Kuliah Biogeografi

Dosen Pengampu :

Dra.Nurmala Berutu, M.Pd

Oleh :

ABDULLAH SITUMORANG (3183131031)

A 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Dan juga tidak lupa saya berterima
kasih kepada Dosen mata kuliah Biogeografi.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun bagi orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Medan, 10 Mei 2020

Abdullah Situmorang
NIM. 3183131031

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Identitas Buku ...................................................................................................... iv

Bab I Pendahuluan.................................................................................................v
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR .........................................................................v
1.2 Tujuan Penulisan CBR ......................................................................................v
1.3 Manfaat CBR ....................................................................................................v

Bab II Ringkasan Isi Buku ................................................................................. vi


2.1 Ringkasan Buku Utama ................................................................................ vi
2.2 Ringkasan Buku Pembanding ...................................................................... viii

Bab III Pembahasan Buku .................................................................................. xi


3.1 Pembahasan Isi Buku ..................................................................................... xi
3.2 Analisis Isi Buku ............................................................................................ xi

Bab IV Penutup ................................................................................................... xii


4.1 Kesimpulan .................................................................................................... xii
4.2 Saran .............................................................................................................. xii

Daftra Pustaka .................................................................................................... xiii

iii
IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama
Judul : Dasar-Dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas
Penulis : Sambas Wirakusumah
ISBN : 979-456-249-1
Penerbit : UI-Press
Tahun Terbit : 2003
Kota Terbit : Jakarta
Urutan Cetakan : -
Tebal Buku : xviii+149 Halaman

B. Buku Pembanding

Judul : Pengantar Ekologi


Penulis : Prof. DR. R. Soedjiran Resosoedarmo, MA
ISBN :-
Penerbit : PT. Etasa Dinamika
Tahun Terbit : 1985
Kota Terbit : Jakarta
Urutan Cetakan : Pertama (1)
Tebal Buku : vi+149 Halaman

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati. Misalnya dari
segi analisis bahasa dan pembahasan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical
Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


Tujuan penulisan CBR ini adalah untuk mengkritisi topik dalam bidang
hidrologi dalam dua buku yang berbeda namun memiliki isi yang hampir sama.

1.3 Manfaat CBR


Adapun manfaat dari penulisan CBR ini antara lain :
- Untuk menambah wawasan tentang ekologi dan lingkungan
- Untuk mengetahui kajian tentang siklus kehiduoan makhluk hidup
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah ekologi dan lingkungan.

v
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama


Bab I Pendahuluan
Kata ekoogi pertama kali dikenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi
Jerman pada tahun 1869. Ekologi berasal dari dua kata, yaitu Oikos yang berarti
rumah atau tempat tinggal, dan Logos berarti telaah atau studi. Jadi ekologi
adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup. Ekologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Tingkatan organisme makhluk hidup dimulai dari yang paling
sederhana hingga ke tingkat organisasi kompleks. Yaitu dimulai dari Protoplasma,
Sel Jaringan, Organ, Sistem Organ, Organisme, Populasi, Komunitas, Ekosistem,
serta Biosfer.
Beberapa cabang atau pembagian ilmu ekologi, diantaranya 1) Autekologi,
mempelajari satu jenis (spesies) yang berinteraksi dengan lingkungannya. 2)
Sinekologi, mengkaji berbagai kelompok organisme yang saling berinteraksi pada
daerah tertentu. 3) Pembagian ekologi menurut habitat, meliputi ekologi bahari,
ekologi perairan tawar, ekologi darat, ekologi estuaria, ekologi padang rumput,
dan lain-lain. 4) Pembagian menurut taksonomi, meliputi ekologi tumbuhan,
ekologi hewan, ekologi mikroba, dan lain-lain.

Bab II Azas-Azas Ekologi


Suatu ekosistem dilihat dari fungsinya terdiri atas dua komponen, yaitu
yaitu komponen autotrofik (yang dapat menyediakan makanan sendiri) dan
komponen heterotrofik (yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan memakan organism lain). Dilihat dari segi penyususnnya terdiri atas
dua komponen, yaitu Benda tak hidup (abiotik, non hayati), produsen, konsumen
dan pengurai. Dalam proses produksi sebagian energi disimpan dalam bentuk
energi potensial berupa makanan, setelah itu terjadi poses sintesis asam amino,
protein dan bahan penting lainnya. Dalam tubuh makhluk hidup terjadi pernafasan
yang disebut respirasi yang merupakan kebalikan dari proses fotosintesis.

vi
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan
homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan
dalam system secara keseluruhan. Terdapat dua istilah didalam kehidupan
organisme yaitu habitat, adalah tempat organisme hidup; dan relung, adalah
posisi/status organisme dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu.
Populasi mempunyai karakteristik yang khas terhadap kelompoknya, yaitu
kepadatan, natalitas, mortalitas, potensi biotik, penyebaran umur dan bentuk
pertumbuhan.suatu populasi dikatakan tumbuh dalam laju potensi biotik bila
pertumbuhan itu ada dalam keadaan maksimum. Kelompok tumbuhan dan hewan
yang secara bersama telah menyesuaikan diri dan menghuni suatu tempat alami
disebut komunitas.

Bab III Ekosistem Darat di Indonesia


Keanekragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi
dunia. Jenis tumbuhan mencapai 25000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia,
lumut dan ganggang berjumlah 35000, tidak kurang dari 40% adalah jenis
endemik.
Pada saat ini Indonesia memiliki 304 suaka alam yang tersebar diseluruh
kepulauan. Usaha perlindungan alam ditekankan pada jenis-jenis yang hampir
punah. Usaha pelestarian alam harus ditekankan pada pelestarian ekosistem, dan
usaha ini dapat diarahkan pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Sementara itu Van Steenis (1971)
mengemukakan bahwa vegetasi yang harus segera dilestarikan, yaitu 1) Pantai
pasir, hutan pasir dan hutan payau, 2) Vegetasi rawa dan hutan rawa air tawar, 3)
Hutan gembut, 4) Hutan kerangas, 5) Hutan dipterocarpaceae tanah randah, 6)
Vegetasi dan hutan musim, serta 7) Vegetasi dan hutan pegunungan.

Bab IV Sumber Daya Alam Laut Indonesia


Sekitar 70% wilyah Indonesia tertutup oleh perairan. Beberapa sifak kepulaua
Indonesia yang menarik, yaitu :

vii
1) Laut, terdiri dari perairan terotorial (batas 12 mil laut) : ± 5,1 juta 𝑘𝑚2 ,
paparan benua : ± 3,0 juta 𝑘𝑚2 , ekonomi eksluklusif 200 mil : ± 2,7
juta 𝑘𝑚2 .
2) Wilayah Pesisir, terdiri dari panjang pantai : ± 81.000 juta 𝑘𝑚2 , hutan payau :
± 10 juta 𝑘𝑚2 , hutan mangrove : ± 3,6 juta 𝑘𝑚2 , tambak : 183.000 ha.
3) Air Tawar, terdiri atas perairan terbuka (danau, sungai dll) : ± 13,7 juta ha,
kolam ikan : ± 40.000 ha, budidaya campuran (pemeliharaan ikan disawah : ±
61.000 ha.
Pemanfaatan sumber daya alam laut Indonesia terus berkembang, terutama untuk
memenuhi kebutuhan akan pangan, energi, bahan baku, serta perluasan lapangan
kerja dan peningkatan pndapatan Negara. Naham galian yang juga ditambang di
perairan pantai Indonesia termasuk rimah, bauksit, nikel, pasir besi, batu, batu
karang, dan lainnya.
Beberapa contoh masalah lingkungan dan kelestarian sumber daya laut Indonesia,
yaitu semakin meningkatnya bahan peledak untuk menari ikan, kerusakan
terumbu karang, pemanfaatan hutan bakau untuk kebutuhan manusia, peningkatan
pencemaran lingkungan laut, serta pemanfaatan daerah pasang surut untuk
pertanian.

Bab V Manusia dan Lingkungan Hidupnya


Didalam kesatuan ekosistem, manusia adalah bagian dari unsur-unsur lain yang
tak mungkin terpisahkan. Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan
ekosistem tidak terganggu. Dalam hal ini manusia bias saja menjadi perusak
lingkungan, sadar aan kekeliruannya, menjadi manusia pengelola dan sepanjang
sejarah manusia akan berada didalam alam lingkunagnnya.

2.2 Ringkasan Buku Pembanding


Bab I Pengertian dan Sifat-Sifat Populasi
Populsi adalah kumpulan organisme individu disuatu tempat yang emiliki sifat
serupa, mempunyai asal ususl yang sama dan tidak ada yang menghalangi
individu anggotanya untuk berhubungan satu sama alain dan mengembangkan

viii
keturunannya secara bebas karena individu itu merupakan kumpulan
heteroseksual.
Secara ilmiah populasi dapat dikelompokkan sifat-sifat pokoknya dalam dua
golongan. Pertama adalah organisme yang sama-sama memiliki organisme
boilogik pada jenjang yang lebih bawah. Kedua adalah yang memiliki sifat unik
yang hanya dapat dikenali pada populasi tertua.

Bab II Hubungan Populasi dengan Lingkungannya


Suatu populasi tidak mungkin ada dalam sistem kehidupan tanpa keterlibatan dan
interaksi dari lingkungan fisik dan lingkungannya. Secara individual populasi
memerlukan unsur-unsur esensial untuk dapat tumbuh seperti Karbon, Hidrogen,
Oksigen, Nitrogen, Belerang, Kalsium, Fosfor, Kalium, Natrium, Silika,
Magnesium, Mangan, Boron, Besi, Seng, Molibdenum, Tembaga, Yodium An
Kobalt. Selain itu lingkungan mempengaruhi parameter suhu, angina dan hujan,
serta sifat-sifat kimia seperti ketersediaan elemen anorganik tertentu, air dan
oksigen. Factor iklim merupakan salah satu factor yang paling banyak dikaji yang
berpengaruh terhadap populasi, yang menyangkut suhu, presipitas,
evapotranspirasi, serta klimograf. Selain itu cahaya juga berpengaruh terhadap
populasi.

Bab III Faktor-Faktor Biotik dalam Populasi


Pada dasarnya faktor biotik lingkungan dibedakan menjadi faktor-faktor
interspesifik dan faktor-faktor intraspesifik. Faktor interspesifik menyangkut 1)
Netralisme, yaitu keadaan dimana populasi yang bekerja sama seolah-olah tidak
saling berpengaruh, walaupun sesungguhnya terselenggara sangat halus, 2)
Kompetisi, dimana individu atau spesies berebut sumber daya terbatas seperti
pakan, air ruang untuk sarang dan lain-lain, 3) Mutualisme dan Protokooperasi,
dimana kedua belah pihak yang berinteraksi karena keduanya saling memerlukan,
4) Komensialisme dan amensialisme, komensialisme merupakan interaksi yang
menjembatani protokooperasi dengan netralisme, dan amensialisme merupakan
kebalikan dari komensialisme. Interaksi Intraspesifik, terdiri dari perubahan
biologik individu, seleksi alam, serta kendala parameter interaksi.

ix
Bab IV Energi dan Materi, Vital Bagi Organisme
Jaringan pakan merupakan satuan dasar ekosistem oleh karena energi dan nutrisi
beredar ke dalamnya dan sekitarnya, termasuk pertukaran energi dan materi
terjadi juga pada lingkungan abiotiknya. Energi dapat dirumuskan sebagai
kemampuan untuk bekerja, sinar surya adalaha sebagai sumber energi. Energi
radiasi merupakan energi yang langsung ditangkap dari gelombang
elektromagnetik, sedangkan energi terikat merupakan energi kimia potensial yang
sudah terikat dalam banyak bahan-bahan organic, baik sebagai pupuk dan lain-
lainnya. Dalam aliran energi terdapat siklus biogeokimia, yang meliputi siklus
karbon, siklus nitrogen, siklus belerang, siklus fosfor dan siklus hidrologik.

Bab V Konsep-Konsep Komunitas


Komunitas dirumuskan sebagai kumpulan dari populasi dalam ekosistem. Suatu
komunitas terdiri dari populasi yang membentuk komunitas, tetapi konsep
komunitas sekali-kali tidak merupakan penjumlahan sifat populasi anggotanya.
Hubungan populasi dalam komunitas merupakan keterkaitan halus sesamanya
dalam hubungan fungsional yang saling mengisi membentuk keseimbangan
komunitas yang dinamik. Jumlah spesies dalam komunitas sangat beragam,
seperti komunitas hutan-hutan tropika humida dan terumbu-terumbu karang
mengandung ribuan jenis spesies, disisi lain tundra dan gurun kandungannya lebih
kecil. Jumlah spesies dalam komunitas disebut nilai kekayaan spesies merupakan
ukuran dari kelimpahan.

Bab VI Beberapa Contoh Aplikasi Suatu Perspektif Alternatif Analisis


Parameter keanekaragaman digunakan untuk memperbaiki keanekaragaman
kekayaan spesies yang ternyata belum memadai untuk menggambarkan keadaan
suatu spesies dalam suatu komunitas. Dalam kajian ekosistem keanekaragaman
memang banyak sekali dimanfaatkan, namun faktor-faktor yang
mempengaruhinya juga sangat banyak.

x
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku


Kedua buku ini memiliki pokok bahasan yang hampir sama, hanya saja
berbeda dalam luas cakupan materinya. Pada pembahasan mengenai populasi dan
komunitas, buku pembanding lebih lengkap karena secara spesifik membahan
mengenai ekologi populasi dan komunitas.

3.2 Analisis Isi Buku


1. Kelebihan Buku
a. Kelebihan Buku Utama
• Pokok bahasan materi luas
• Bahasa yang digunakan sudah baku dan mudah dipahami
• Melampirkan gambar-gambar yang mendukung
• Isi buku runtut, sistematis dan detail
• Pada setiap bab dilengkapi dengan daftar pustaka masing-masing

b. Kelebihan Buku Pembanding


• Disertai gambar serta tabel yang mendukung materi pembahasan
• Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
• Isi materi mudah dimengerti

2. Kekurangan Buku
a. Kekurangan Buku Utama
• Terdapat kata-kata dalam bahasa masih sulit dipahami

b. Kekurangan Buku Pembanding


• Pokok bahasan materi masih sedikit/kurang luas

xi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kedua buku ini sama-sama membahas mengenai
ekologi dan lingkungan. Dalam aspek pembahasannya pun buku utama dan buku
pembanding juga sama-sama mebahas topik yang hampir sama padabab-bab
tertentu.

4.2 Saran
Adapun saran penulis dalam Critical Book Report ini, kedua buku ini sangat
layak dijadikan sebagai buku pedoman maupun buku referensi dalam mata kuliah
biogeografi. Serta penulis juga mengajak kita semua untuk sama-sama memahami
hubungan antar komponen dalam lingkungan hidup serta kita dapat menjaga
lingkungan dan keseimbangan lingkungan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Resosoedarmo Soedjiran: 1985. Pengantar Ekologi. Jakarta. PT.Etasa Dinamika

Wirakusumah Sambas: 2003. Dasar-dasar Ekologi Populasi dan Komunitas.


Jakarta. UI Press

xiii

Anda mungkin juga menyukai