Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN REKAYASA IDE

“MENGATASI PERMASALAHAN PENDAPATAN EKONOMI NELAYAN YANG


TINGGAL DI PESISIR”

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA

Oleh :

Firman Parmonangan Nainggolan

(3183131028)

B Reguler 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerahnya, kami dapat menyusun laporan Rekayasa Ide ini dengan tepat waktu sesuai
dengan yang telah ditetapkan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
masih banyak kekurangan yang terdapat didalam laporan ini, oleh karena itu kami sebagai
penulis dan penyusun laporan ini mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang
dapat membangun kami untuk membuat laporan yang lebih baik dari sebelumnya.

Atas perhatian dan waktu yang telah diberikan dalam membaca laporan ini saya
mengucapkan terima kasih.

Medan 22 November 2019

Firman Nainggolan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

IDENTITAS LAPORAN ....................................................................................iii

RINGKASAN..........................................................................................................lv

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan dan Solusinya ....................2

A. Faktor-faktor penyebab kemiskinan………………………………………..2

B. Solusi mengatasi ekonomi nelayan…………………………………………4

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan...................................................................................................6

3.2. Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS LAPORAN

1. Judul Kegiatan : Mengatasi Permasalahan Ekonomi Nelayan Yang


Tinggal Di Pesisir
2. Bidang Ilmu : Geografi Regional Indonesia
3. Penyusun : Firman Parmongan Nainggolan
4. Instansi : Universitas Negeri Medan
5. Jurusan : Pendidikan Geografi
6. Fakultas : Ilmu Sosial
RINGKASAN

Wilayah pesisir adalah wilayah yang masih dipengaruhi aktivitas laut. Sesuai dengan
UU No. 27 tahun 2007, wilayah pesisir telah didefenisikan sebagai wilayah peralihan antara
ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah kearah perairan dan
batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Menurut kesepakatan umum di dunia bahwa
wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Masyarakat pesisir
merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan
perekonomiaannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan
pesisir. Mata pencarian masyarakat pesisir mayoritas sebagai nelayan. Dari nelayan lah
mereka memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pendapatan yang dihasilkan dari nelayan
hanyalah sedikit dan tidak menentu. Itulah yang menyebabkan masyarakat yang mata
pencariannya sebagai nelayan mayoritas miskin.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya yaitu kurangnya modal atau dana, alat-alat
yang digunakan menangkap ikan masih sederhana, pasar untuk menjual ikan sedikit, Harga
ikan yang murah, persaingan nelayan yang banyak, kurangnya kesadaran masyarakat dalam
mengelolah sumberdaya alam, kurangnya peranan pemerintah dan cuaca yang buruk yang
mengakibatkan kurangnya tangkapan nelayan atau tidak dapat melaut.
Upaya untuk mengatasi kemiskinan nelayan yaitu memberikan bantuan modal/dana
atau membentuk suatu Bank di sekitar pesisir, Mendirikan BUMN, Meningkatkan peranan
pemerintah, dan membangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai kurang lebih 17.508 pulau dengan
garis pantai sepanjang 81.000 Km dan luas karang lebih dari 3,1 juta KM persegi. Wilayah
pesisir yang merupakan sumberdaya potensial di Indonesia adalah suatu wilayah peralihan
antara daratan dan lautan. Potensial itu diantaranya potensial hayati dan non hayati.
Potensial hayati misalnya, perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang, sedangkan
potensi non-hayati misalnya, mineral dan bahan tambang serta parawisata. Akan tetapi
masyarakat pesisir khusunya nelayan belum mampu memanfaatkan dan mengelolaan
sumberdaya tersebut untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Dari beberapa hasil studi menunjukkan bahwa masyarakat nelayan merupakan salah
satu kelompok masyarakat yang secara itensif dilanda kemiskinan. Kemiskinan yang
dialami masyarakat nelayan juga dilator belakangi oleh kurangnya modal dan teknologi
yang dimiliki para nelayan untuk mencari ikan, rendahnya akses pasar, harga ikan yang
sangat murah dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
yang ada dilaut maupun di sekitar pesisir pantai.Tingkat kesejahteraan nelayan sangat
ditentukan oleh hasil tangkapannya atau yang biasa disebut dengan produksi hasil
tangkapan. Banyak tangkapan secara langsung juga berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan yang diterima oleh nelayan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Akan tetapi tangkapan nelayan tidak dapat dipastikan terkadang jumlahnya
banyak dan sedikit.

1.2. Rumusan Masalah

 Bagaimana cara mengatasi permasalahan ekonomi nelayan yang tinggal di pesisir

1.3. Tujuan Penulisan

 Agar semua pihak yang terkait baik itu pemerintah, masyarakat pesisir dan
mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
perekonomian nelayan yang tinggal di pesisir.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan dan Solusinya

A. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan


1. Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia nelayan tradisonal di Kampung Pesisir pada umumnya masih
sangat rendah. hal ini dapat terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan para nelayan
tradisional di desa kedungringin. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan ini tidak
terlepas dari budaya dan lingkungan setempat. Rendahnya tingkat pendidikan buruh
nelayan bukan hanya dialami oleh buruh nelayan sebagai kepala keluarga saja, namun
berimbas juga pada kepada anggota keluarga. Rendahnya pendidikan kepala keluarga
ini tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan kondisi masyarakat Desa pada waktu
dulu.

Pekerjaan sebagai nelayan tradisional lebih banyak mengandalkan kekuatan otot,


atautenaga, sehingga para nelayan tradisional ini mengesampingkan tingkat pendidikan
mereka. Namun masalah lain akan muncul ketika para nelayan tradisional ini ingin
beralih profesi yang hasilnya menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
mereka. Dengan latar belakang tingkat pendidikan mereka yag rendah maka hal
tersebut akan menyusahkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tingkat pendidikan sebagai salah satu indikator dari Kualitas Sumber Daya Manusia,
indikator ini sangat menentukan seseorang atau sekelompok orang berstatus golongan
masyarakat miskin atau bukan miskin. Dimana mereka yang berpendidikan rendah,
produktivitasnya rendah. Rendahnya produktifitas akan berpengaruh pada rendahnya
pendapatan. Sedangkan rendahnya tingkat pendapatan merupakan salah satu ciri dari
penduduk miskin.

2. Kebiasaan Nelayan

Nelayan adalah suatu pekerjaan yang bergantung pada kemurahan alam, ketika alam
memberikan sumberdaya nya sudah sepatutnya kita harus bersyukur dan menjaganya
untuk keperluan berikutnya. Tingkat eksploitasi nelayan terhadap laut sangatlah besar.
Dimana setiap hari mereka datang ke laut dengan harapan mendapat hasil tangkapan
yang melimpah. Dan Pada saat hasil tangkapan sedang tidak baik atau pada saat musim
paceklik, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seringkali para nelayan
meminjam uang kepada juragan, pengamba’ atau saudara.

3. Pekerjaan Alternatif

Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat nelayan.khusunya


pada masyarakat nelayan tradisional karena desa tersebut mayoritas atau hampir
sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan, profesi sebagai nelayan tentunya
suatu tuntutan hidup yang sangat berat karena keadaan hidup mereka benar-benar
menggantungkan nasibnya kepada keadaan alam. Dimana untuk memenuhi kebutuhan
sehariharinya para nelayan tradisional harus mempunyai kegiatan lain selain menjadi
nelayan. Dimana pekerjaan alternatif atau pekerjaan sampingan sangatlah diperlukan
bagi nelayan tradisional untuk meningkatkan pendapatanya. Apalagi dengan
pendapatan yang sangat kecil, bahkan tidak mencukupi untuk mencukupi keperluan
sehari-hari.

Penghasilan seorang nelayan tradisonal tidak bisa diandalkan untuk memenuhi


kebutuhan sehari-hari yang tiap hari semakin melambung. Jika nelayan tradisional di
Desa Kedungringin hanya mengandalkan pendapatanya dari hasil melaut maka
kehidupan mereka tidak akan berubah, oleh karena itu untuk menunjang penghasilanya
perlu kiranya pekerjaan alternatif untuk menambah pendapatan serta untuk
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

4. Kepemilikan Modal

Modal merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan kegiatan


kenelayanan atau usaha para nelaya, hal tersebut ditunjukan dengan masih
sederhananya peralatan yang dipakai oleh nelayan tradisional serta tidak jarang para
nelayan tersebut harus meminjam kepada kerabat atau nelayan lain agar dapat
membeli solar buat pergi melaut.

Sebenarnya para nelayan tradisional terkadang memiliki simpanan uang ketika mereka
memperoleh hasil tangkapan yang cukup besar, akan tetapi ketika mereka tidak
memperoleh hasil dan terjadinya kerusakan pada alat tangkap mereka harus
menggunakan kembali uang simpanan itu. Sehingga mereka tidak bisa menabung. Hal
ini juga disebabkan oleh karena sifat bisnis nelayan yang sangat tergantung pada musim
dan cuaca.

Selain karena tidak bisa menabung, kesulitan untuk memperoleh modal usaha juga
disebabkan oleh tidak adanya akses nelayan tradisional kepada lembaga perkreditan
yang ada seperti Bank Perkreditan dan Koprasi simpan Pinjam. Salah satu kendala yang
dihadapi oleh nelayan tradisional untuk memperoleh pinjaman modal usaha adalah
sebelum mendapatkan pinjaman nelayan tradisional diwajibkan menyerahkan jaminan
kepada Bank Perkreditan atau Koprasi simpan Pinjam untuk menyerahkan jaminan
berupa akte tanah dan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Sementara
jaminan tersebut tidak dimiliki oleh nelayan tradisional.

5. Teknologi Yang Digunakan

Nelayan Tradisional pada umumnya masih memakai teknologi penangkapan ikan yang
sangat sederhana sehingga akan sangat berpengaruh dalam hasil tangkapan yang
diperoleh oleh nelayan.

6. Peran Lembaga Ekonomi

Lembaga Ekonomi adalah faktor yang berpengaruh dan bisa menjadi salah satu kendala
utama bila pasar tidak berkembang. Untuk mengembangkan pasar bagi produkproduk
yang dihasilkan nelayan maka upaya yang dilakukan adalah mendekatkan masyarakat
dengan pasar seperti eksportir hasil perikanan dan pengepul. Keuntungan dari
hubungan seperti ini yaitu nelayan mendapat jaminan pasar dan harga, serta
pembinaan terhadap nelayan tradisional terutama dalam hal kualitas barang bisa
dilaksanakan, serta nelayan juga dapat mendapat bantuan modal bagi pengembangan
usaha yang dihasilkan.

B. Solusi Mengatasi Ekonomi Nelayan


1. Memberikan Bantuan Modal
Pemerintah harus memberikan bantuan kepada nelayan agar mereka dapat
menggunakan bantuan tersebut untuk modal menangkap ikan atau digunakan
untuk keperluan lainnya yang dapat bermanfaat meningkatan perekonomian
mereka.
2. Membentuk Suatu BANK
Membentuk bank yang berada disekitar pesisir agar nelayan dapat meminjam
modal melalui bank tersebut tetapi bank tersebut harus menerapkan bunga
pinjaman serendah-rendahnya agar para nelayan tidak terbebani.

3. Mendirikan BUMN

Mendirikan BUMN yang menampung hasil tangkapan nelayan dengan harga yang
sesuai. BUMN juga menyediakan segala peralatan untuk menangkap ikan yang
digunakan para nelayan untuk mencari ikan.
4. Meningkatkan Peranan Pemerintah
Pemerintah membangun sarana dan prasarana yang berada di sekitar pesisir yang
berguna untuk meningkatkan perekonomian wilayah pesisir.
5. Membangun Kesadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
Pihak-pihak terkait memberikan penyuluhan gagasan pengetahuan kepada
masyarakat pesisir khusunya nelayan dan pengetahuan tersebut dapat digunakan
dan diaplikasikan dalam pekerjaan mereka untuk meningkatkan pendapatan
mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mengatasi
permasalahan ekonomi nelayan yakni:
1. Memberikan Bantuan Modal
Pemerintah harus memberikan bantuan kepada nelayan agar mereka dapat
menggunakan bantuan tersebut untuk modal menangkap ikan atau digunakan
untuk keperluan lainnya yang dapat bermanfaat meningkatan perekonomian
mereka.

2. Membentuk suatu Bank

Membentuk bank yang berada disekitar pesisir agar nelayan dapat meminjam
modal melalui bank tersebut tetapi bank tersebut harus menerapkan bunga
pinjaman serendah-rendahnya agar para nelayan tidak terbebani.

3. Mendirikan BUMN

Mendirikan BUMN yang menampung hasil tangkapan nelayan dengan harga yang
sesuai. BUMN juga menyediakan segala peralatan untuk menangkap ikan yang
digunakan para nelayan untuk mencari ikan.

4. Meningkatkan Peranan Pemerintah

Pemerintah membangun sarana dan prasarana yang berada di sekitar pesisir yang
berguna untuk meningkatkan perekonomian wilayah pesisir.

5. Membangun Kesadaran masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

Pihak-pihak terkait memberikan penyuluhan gagasan pengetahuan kepada


masyarakat pesisir khusunya nelayan dan pengetahuan tersebut dapat digunakan
dan diaplikasikan dalam pekerjaan mereka untuk meningkatkan pendapatan
mereka.
3.2. Saran
Marilah kita bersama-sama ikut serta dalam memelihara lingkungan sekitar kita ini dari
pencemaran udara, pemanasan global dan perubahan iklim. Sebab bumi adalah tempat hidup
kita, jika bukan dari kita yang menjaganya siapa lagi?.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/30078/3/02. BAB II TINJAUAN TEORI.pdf

http://repository.upi.edu/5031/4/S_GEO_0906640_Chapter1.pdf

http://eprints.unm.ac.id/4273/1/ASMITA SYAHMA_1296140007_EP_EKONOMI.pdf

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58737/Haris Hamdani.pdf?seque

Anda mungkin juga menyukai