Anda di halaman 1dari 15

MINI RESEARCH

“INOVASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK


MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA”

Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S,Pd., M.Sc

Disusun Oleh Kelompok 9 :

Dio Permana Tarigan (3202431003)

Heny Tasya Tampubolon (3203331025)

Kelas : Pendidikan Geografi E 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah mini riset yang berjudul
“DESAIN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK
MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA”.Tak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Eni Yuniastuti, S,Pd.,
M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Geografi yang
sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Namun penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dalam segi materi, karena minimya
sumber diktat yang dapat dijangkau oleh penulis maupun kesalahan dalam penulisan
kata yang dapat menyinggung pihak manapun

Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Kami berharap makalah sederhana ini
dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para insan pembaca.

Medan, November 2021

Tim Penyusun

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A.  Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
D. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
E. Manfaat Mini Riset....................................................................................................................2
F.      Metode Penulisan...................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................3
1. Landasan Teori........................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................................5
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................................................5
A. Tujuan Penelitian....................................................................................................................5
B. Subjek Penelitian.....................................................................................................................5
C. Metode Pengumpulan Data.....................................................................................................5
D. Metode Analisis Data...............................................................................................................5
BAB IV.................................................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................6
BAB V.................................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini sudah menunjukkan bahwa perkembangannya yang
cukup signifikan dengan teknologi dan informasi yang kian semakin pesat perkembangannya.
Oleh karena itu, kita bisa melihat dari berbagai media, metode dan model pembelajaran yang
masih berkembang dan terus berkembang. Dalam hal ini juga tidak akan menghilangkan
upaya untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah yang dilakukan oleh para tenaga pengajar
terhadap mata pelajaran yang akan diampunya pasti memiliki berbagai macam kendala yang
akan dihadapi. Masalah tersebut akan melanda pada peserta didik maupun para pendidik yang
pada akhirnya tidak terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif dan juga akan
berpengaruh pada kesulitan para peserta didik dalam memahami serta menerima materi
pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik.

Sebuah model pembelajaran tidak bisa digunakan untuk beberapa bahasan pokok. Maka
daripada itu para pendidik harus bijaksana dalam menentukan pilihan model pembelajaran
dengan materi yang akan dibahas.

Pembelajaran geografi di sekolah masih banyak menggunakan dengan metode ceramah


tanpa melibatkan pada siswanya untuk aktif ataupun terlibat dalam pembelajarannya.
Padahal banyak sekali materi geografi tidak bisa dijelaskan secara lisan, akan tetapi
memerlukan visualisasi yang lebih konkret misalnya saja dengan menggunakan alat peraga.

Penggunaan alat peraga ini dapat membantu para siswa dalam menerima informasi
pelajaran. Materi yang terlihat masih abstrak di benak mereka telah menjadi lebih jelas dan
menarik bila adanya alat peraga. Alat peraga ini jugalah yang dapat menjadi daya tarik bagi
siswa untuk menemukan hal yang baru, sehingga akan menumbuhkan rasa penasaran dan
siswa akan semakin termotivasi untuk mengikuti pelajarannya.

Motivasi belajar siswa dakam setiap kegiatan pembelajaran sangat berpean untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu.

1
B. Identifikasi Masalah
1. Proses keberlangsungan pembelajaran di pengaruhi oleh metode pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik.
2. keberhasilan proses pembelajaran dicakup dari keaktifan siswa selama pembelajaran
berlangsung.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang media pembelajaran sebagai upaya untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa?
2. Bagaimana penilaian guru terhadap pembelajaran dikelas?

D. Tujuan Penulisan
1.    Untuk menghasilkan alat peraga serta media pembelajaran.

2.    Untuk mengetahui proses penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap siswa selama
pembelajaran dikelas.
E. Manfaat Mini Riset

1. Penelitian ini diharapakan dapat membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk lebih aktif dan
fokus dalam belajar.
2. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pembaharuan media
pembelajaran untuk bisa dikembangkan lebih lanjut seiring dengan kemajuan zaman.
3. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi guru dalam menerapkan strategi
pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan efektif.

F.      Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah metode library
research. yang mana penulis menggunakan buku-buku dari perpustakaan sebagai bahan
referensi dimana penulis mencari literatur yang sesuai dengan materi yang di kupas dalam
makalah ini.

2
BAB II

KAJIAN TEORI
1. Landasan Teori
Belajar
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah bentuk
edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dalam hal ini diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru secara sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan
dalam pengajaran. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat continiu,
fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam
berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para ahli pendidikan dan psikologi. Adapun
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan bahan pelajaran,
metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar. Kemudian, keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui
tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan
demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi
diantara komponenkomponen tersebut.

Pembelajaran
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta
didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu
interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan
belajar secara paedagogis pada diri peserta didik, berproses secara sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan
berproses melalui tahapan-tahapan tertentu. Dalam pembelajaran, pendidik menfasilitasi

3
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut maka akan
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang telah diharapkan.10
Menurut Trianto, pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak dapat
dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai produk
interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

Motivasi Belajar

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan


perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan
yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada
individu belajar (Koeswara, 1989; Siagia, 1989; Sehein, 1991; Biggs dan Tefler, 1987 dalam
Dimyati dan Mudjiono, 2006).

Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung pembelajaran. Media


pembelajaran memiliki manfaat untuk meningkatkan minat dan interaktif siswa, selain itu
media pembelajaran juga mempengaruhi minat belajar siswa. Media yang digunakan harus
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. 

4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan guru dalam menggunakan


media pembelajaran masih belum optimal sebagai upaya peningkatan motivasi belajar siswa.

B. Subjek Penelitian

Analisis peran guru dalam penggunaan media pembelajaran salah satunya dalam
pembelajaran daring pada saat ini untuk peningkatan motivasi belajar siswa.

C. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, kami menelaah beberapa jurnal penelitian yang merupakan
suatu proses pengamatan dan juga pencatatn secara logis, sistematis, objektif serta rasional.
Data merupakan sumber informasi yang didapatkan oleh penulis melalui penelitian yang
dilakukan. Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga menjadi informasi baru yang
dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Penelitian kualitatif ini menggunakan sumber data
sekunder. Data sekunder, yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada
peneliti (Sugiyono, 2014:163) atau data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari referensi yang diperoleh melalui studi
kepustakaan, seperti buku-buku referensi, jurnal, artikel, dan sumber lainnya yang relevan
dengan penelitian. Penelitian ini diperoleh melalui data yang diambil dari beberapa website,
kemudian website tersebut mengalami tahapan, seperti : reduksi data, display data, serta
penarikan dan verifikasi kesimpulan.

D. Metode Analisis Data

Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode


studi literatur, sehingga pengumpulan data dalam penelitian ini selain dari buku referensi
digunakan juga sumber-sumber berikut ini (Nazir, 2014):1.Buku teks yaitu buku ilmiah yang
ditulis rapi yang diterbitkan dengan interval yang tidak tentu. 2.Jurnal, yaitu majalah ilmiah
yang berisi tulisan ilmiah atau hasil-hasil seminar.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berperan sangat penting
terkhususnya pada bidang pendidikan. penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan
oleh siswa untuk menunjang pembelajaran di kelas. Tahapan pengembangan yang harus
dilakukan adalah analisis kebutuhan yang terdiri dari tiga analisis yaitu analisis materi,
analisis karakteristik siswa dan analisis pengembangan media pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif
dalam membantu terjadinya proses belajar.

Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran /
alat peraga, pengorgansasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran
(remidial dan pengayaan). Pembelajaran dipandang sebagai sebuah proses dimulai dari
merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar
(lesson plan) berikut penyiapan perangkat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan
alat-alat evaluasi. Situasi pembelajaran diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh
pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
peneranpannya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk pengayaan, dapat pula
berupa pemberian layanan remidial teaching bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Sebagian besar guru georafi mengajar siswanya dengan menggunakan metode ceramah
hampir untuk semua pokok bahasan materi. Akibatnya siswa merasa jenuh dengan
mendengarkan terus menerus tanpa diajak berperan aktif dalam pembelajaran, siswa merasa
malas mengikuti pembelajaran karena metode pembelajaran yang monoton, Bahkan siswa
bisa frustasi karena proses pembelajaran yang begitu banyak materi disajikan dalam suasana
yang tidak menyenangkan.

Media pembelajaran memiliki nilai kebaharuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kriteria
dalam media pembelajaran geografi ini terdiri dari beberapa ketentuan diantaranya. Terdapat
inovasi, sesuai kemajuan IPTEK, membuat siswa aktif, waktu menjadi lebih efisien, hasil
belajar menjadi lebih efektif, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa, dan dampaknya siswa menjadi kreatif.

6
Dalam tahapan Wardah Inspiring Teacher 2019 (WIT 2019), peserta yang notabennya adalah
guru-guru dari berbagai daerah diajak berinovasi membuat media ajar. Dalam artikel
sebelumnya peserta WIT 2019 sudah diajak melakukan tahapan design thinking dalam
membuat media ajar. Guru-guru mencoba berempati, menemukan masalah murid dan
mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi murid.

Melalui Blended Learning, pelatih dari Kampus Guru Cikal mengajak guru-guru yang sudah
mengalami tahap sebelumnya, untuk mengenal media ajar yang nantinya akan dikembangkan
oleh guru-guru tersebut, apa saja media ajar yang bisa dikembangkan guru untuk
pembelajaran. 1) Media Pembelajaran Inovatif Berupa Audio. 2) Media Pembelajaran
Inovatif Berupa Visual. 3) Media Pembelajaran Inovatif Berupa AudioVisual.

Video pembelajaran adalah media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat digunakan
sebagai bagian dari proses belajar. lebih interaktif dan lebih spesifik dari sebuah buku atau
kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan informasi untuk
menyelesaikan tugas tertentu.

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan
audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,
prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran. video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/pesan atau materi pembelajaran. dikatakan
tampak dengar karena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan
serentak. video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalui pita video dan dapat dilihat
melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi (Sungkono 2003:65). media
video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids (AVA) atau
media yang dapat dilihat dan didengar. biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan
atau pita. media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana
signal audio visual perekam pada disk plastik bukan pada pita magnetic (Arsyad 2004:36).

Tujuan Video Pembelajaran

Menurut Ronal Anderson, (1987: 104) mengemukakan tentag beberapa tujuan dari
pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut :

7
 Tujuan Kognitif

Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal


kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan sensasi.Dapat
menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film bingkai
meskipun kurang ekonomis.Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap
atau berbuat dalam suatu penampilan. khususnya menyangkut interaksi manusiawi.

 Tujuan Afektif

Dengan menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam
mempengaruhi sikap dan emosi.

 Tujuan Psikomotori

Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang
menyangkut gerak. dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat ataupun
mempercepat gerakan yang ditampilkan. Melalui video siswa langsung mendapat umpan
balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan
yang menyangkut gerakan tadi. Melihat beberapa tujuan yang dipaparkan diatas, sangatlah
jelas peran video dalam pembelajaran. video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua
topik, model-model pembelajaran, dan setiap ranah, kognitif, afektif, psikomotorik. pada
ranah kognitif, siswa dapat mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu
dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak disini mampu
membuat karakter berasa lebih hidup. selain itu dengan melihat video, setelah atau sebelum
membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar. pada ranah efektif,
video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari
pembelajaran yang efektif. pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam
memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja, video pembelajaran yang merekam kegiatan
motorik/gerak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi
kembali kegiatan tersebut.

Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi untuk diinformasikan dalam proses
pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke peserta didik secara langsung. selain itu,
video menambah dimensi baru dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya melihat
gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam video, peserta
didik bisa memperoleh keduanya, yaitu gambar bergerak beserta suara yang menyertainya.

8
Manfaat Video Pembelajaran

 Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan


media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. adapun manfaat penggunaan
media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
 Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektivitas pembelajaran khusus
nya pada mata pelajaran yang mayoritas paktek.
 Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat.
 Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
 Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
 Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
 Daya nalar peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
 Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekkan latihan-latihan.
 Hal-hal yang bersifat abstrak dapat di konkretkan.

Kelebihan dan Kekurangan Video Pembelajaran

Kelebihan Video Pembelajaran

 Mengatasi jarak dan waktu


 Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu
yang singkat.
 Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa
yang satu ke masa yang lain.
 Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan.
 Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
 Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
 Mengembangkan imajinasi.
 Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistic.
 Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang
akan di bedah di dalam kelas.
 Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik
dalam mengekspresikan gagasannya.

9
Kekurangan Video Pembelajaran

 Sebagaimana media audio visual yang lain, video terlalu menekankan pentingnya
materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut.
 Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah.
 Penayangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas
besar beserta LCD nya, dan lain-lain.

Model yang digunakan dalam kelas tersebut menurut kami adalah model yang memberikan
kebebasan atau kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat nya . Mulai dari sang
guru menjelaskan bagian luar terlebih dahulu sedangkan siswa di tuntut untuk menyampaikan
sesuatu yang di ketahui oleh siswa tersebut.

Metode yang digunakan guru tersebut adalah metode yang sangat bagus. Dimana guru
tersebut tidak mendidik anak secara umum nya . Terapi memilih menggunakan sistem yang
dinamakan games. Kita pasti tau games. Games adalah sesuatu yang bisa mencerdaskan otak
sekaligus menambah kesenangan siswa. Dengan metode seperti itu persentase pengetahuan
siswa akan bertambah, Siswa tidak akan mudah bosan, bahkan siswa akan merasa lebih
senang. Menurut kami metode seperti itu jarang digunakan di sekolah sekolah bagian di
Indonesia ini.

10
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan pesan
pembelajaran baik yang berisi konsep ,prinsip, prosedur , teori aplikasi pengetahuan yang
membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan
pemebelajaran tampak dengar (audio visual ) yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan pesan /materi pembelajaran. Video pembelajaran dapat dilihat dan di dengar . biasanya
media ini disimpan dalam bentuk piringan atu pita. Media vcd adalah media dengan system
penyimpanan dan perekaman video dimana signal audio visual direkam pada diks plastic
bukan pada pita magnetic.

B. Saran

Kami menyadari bahwa Mini Riset yang kami lakukan jauh dari kata sempurna, kami
berharap kepada setiap pembaca akan memberikan keritik yang bersifat membangun dengan
bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada di dalam makalah kami.

C.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nomleni, F. T., & Manu, T. S. N. (2018). Pengembangan media audio visual dan alat peraga dalam
meningkatkan pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Scholaria: Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, 8(3), 219-230.

Darung, A., Setyasih, I., & Ningrum, M. V. R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran
Geografi Menggunakan Poster Infogrfis. geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi, 1(1), 27-
41.

Siagian, S. (2012). Pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran


geografi. Jurnal Teknologi Pendidikan, 5(1), 22-30.

Akhmad, R. (2017). RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI


SIKLUS HIDROLOGI BERBASIS DESAIN INFOGRAFIS (Doctoral dissertation, Universitas
Pendidikan Indonesia).

Pane, A., & Dasopang, MD (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman , 3 (2), 333-352.

12

Anda mungkin juga menyukai