M. ALAM SYAHPUTRA
NIM. 3192431008
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
tugas critical book report ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada
Dosen mata kuliah Biogeografi.
Disini penulis sangat berharap agar tugas critical book report yang penulis
buat dapat menjadi sumber wawasan baru dan pengetahuan kita semua. Tidak ada
manusia yang sempurna, maka dari itu penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini
terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Maka dari itu, penulis berharap kritik dan
saran dari para pembaca semua.
M. Alam Syahputra
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN UMUM........................................................................................2
A. Informasi Blibiografi.....................................................................................2
BAB III....................................................................................................................3
BAB IV..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam critical book report ini adalah :
1. Bagaimana intisari isi buku ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan critical book ini adalah :
1. Memahami intisari isi buku.
2. Memahami kelebihan dan kekurangan dari buku
1
BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A. Informasi Blibiografi
Buku Utana
Buku Pembanding
2
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
3
Daerah pesebaran bioma stepa :Afrika, Amerika (Puzia di
Hongaria, Prairi Amerika Utara, Pampa Argentina), Asia, Australia
Contoh flora pada bioma Padang rumput: Rumput
c) Sabana
Daerah Pesebaran Bioma Sabana : Arfika bagian Selatan,
Amerika Selatan (Brazil) Australia bagian utara, Sabana pada umumnya
terletak didaerah perbatasan antara tropis dan subtropis Contoh flora di
bioma sabana :Rumput, Palem, Akasia
d) Hutan Hujan Tropis
Daerah Persebaran Bioma Hutan Hujan : Asia Tengah /
Tenggara, Amerika Tengah, Amazone, Lembah Kongo, OrinocoContoh
flora pada bioma hutan basah : Hutan lumut, Manggrove
e) Hutan gugur
Daerah Persebaran Bioma Hutan Gugur:Asia tengah, China,
Korea, Jepang, Pantai barat dan timur Amerika
f) Taiga
Daerah persebaran Bioma Taiga pada umumnya terletak di
lintang Enam Puluh Sampai Tujuh Puluh derajat LU/LS, seperti : Rusia,
Siberia, Kanada Utara, Alaska Contoh Flora dari bioma Taiga adalah :
Albus, Pinus, Cemara, Juniper, Elder, Spruce
g) Tundra
Daerah pesebaran wilayah Bioma Tundra pada umumnya
terletak didaerah 80-90 derajat LU/LS, seperti : Kawasan Artik,
Antartika Contoh vegetasi yang dapat hidup di Bioma Tundra : Lumut,
Semak Kerdil, Rumput
4
banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing,beruang,
kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil,dan kukang; reptil,
terdiri atas; buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak,bunglon, dan
trenggiling; burung, terdiri atas; burung hantu, elang, jalak, merak,
kutilang,berbagai macam unggas, dan lain-lain; berbagai macam
serangga; berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-
lumba dari Sungai Mahakam.
b) Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis/ Wilayah Fauna Indonesia
Bagian Timur/ Wilayah Fauna Tanah Sahul Kelompok Hewan Australia
Terdapat di pulau Irian Jaya dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna : mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak
(landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru
pohon, kelelawar; reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal,
kurakura; amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang,katak air;
burung, terdiri atas: nuri, raja udang, cendrawasih,kasuari, namudur;
berbagai jenis ikan, terdiri dari ikan arwana dan berbagai jenis ikan air
tawar. berbagai macam serangga
c) Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis/Fauna Indonesia Bagian
Tengah/Kelompok Hewan Peralihan/Wilayah Fauna Kepualaun Wallace
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor,kepulauan Maluku,NTB, dan NTT.
Contoh fauna ; mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, ikan
duyung,kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda,
sapi, banteng; reptil, terdiri atas: biawak komodo, kura-kura,buaya, ular,
soa-soa; amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air;
berbagai macam burung, antara lain burung dewata,maleo, mandar, raja
udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri, merpati, angsa.
Di antara ketiga pembagian jenis dan persebaran fauna itu dibatasi oleh
garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan antara
kelompok hewan Asia dengan kelompok hewan peralihan. Garis Weber
memisahkan antara kelompok hewan peralihan dengan kelompok hewan
Australia.
5
Konservasi Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia
Menurut UU No. 4 Thn 1982, konservasi sumber daya alam
adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin
kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman. Konservasi dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Konservasi Insitu Konservasi insitu merupakan konservasi tempat atau
konservasi sumber daya genetik dalam populasi alami tumbuhan atau
satwa, misalnya sumber daya genetik hutan dalam populasi alami
spesies pohon. Hal ini merupakan proses dalam melindungi spesies
tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya, atau
predator. Cara konservasi Insitu adalah dengan mendirikan cagar alam,
taman nasional, dan suaka marga satwa.
2. Konservasi EksituKonservasi Eksitu merupakan konservasi ynag
melindungi spesies tumbuhan dan hewan langka dengan mengambil dari
habitat yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke
perlindungan manusia. Cara konservasi Eksitu adalah dengan
mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun
koleksi.
6
Buku Pembanding
7
dirasakan kurang cocok dan kurang menguntungkan bagi kelangsungan
hidupnya, maka hewan akan melakukan migrasi ke wilayah lain yang dirasa
lebih menguntungkan. Oleh karena itu, pola persebaran hewan tidak setegas
lingkungan hidup tumbuhan. Pembagian wilayah persebaran hewan di muka
bumi ini didasarkan oleh faktor fi siografi k, klimatik dan biotik yang
berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan
perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Oleh karena itu pola persebaran
fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu
wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876, Alfred Russel
Wallace membagi wilayah persebaran fauna menjadi 8 wilayah yaitu;
Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical, Neartik, Oceanik
dan Antartik.
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada daya
dukung yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi makanan bagi
penghuninya. Secara langsung atau tidak, iklim sangat berpengaruh pula
pada penyebaran fauna. Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap
keadaan dunia tumbuh-tumbuhan, sedangkan keadaan tumbuh-tumbuhan
mempengaruhi adanya jenis-jenis fauna tertentu. Akibat pengaruh iklim
terdapatlah fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput
(sabana), fauna.
8
kenaikan permukaan air laut hingga 200 meter. Akibatnya, beberapa daerah
bagian muka bumi yang rendah dan cekung tertutup oleh air laut termasuk
wilayah-wilayah dangkalan Sunda dan Sahul, yang sekarang dikenal dengan
Laut Natuna, Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Arafuru.
Seperti telah Anda ketahui bahwa garis Wallace dan garis Weber
memisahkan flora dan fauna Indonesia, antara fauna Asiatis, peralihan dan
Australis. Flora fauna Asiatis memiliki corak yang sama dengan benua Asia.
Flora fauna Australis memiliki corak yang sama dengan benua Australia.
Sedangkan flora fauna peralihan tidak terpengaruh oleh benua Asia maupun
Australia. Secara umum fl ora fauna yang ada di Indonesia bercorak Asiatis,
Australis dan peralihan.
1. Persebaran Flora Indonesia
Menurut Van Steenis, seorang ahli biologi Belanda, di Indonesia
terdapat ± 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis
anggrek. Ia membagi pula tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuh-tumbuhan
berbunga sebanyak ± 25.000 macam dan tumbuhan yang tidak berbunga ±
1.750 macam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah air kita ini kaya akan fl
ora. Secara umum persebaran fl ora Indonesia terdiri atas tiga kawasan
utama, yaitu flora subregion Indonesia-Malaysia di bagian barat, Kepulauan
Wallacea (Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di bagian tengah,
dan subregion Australia di bagian timur. Jika diperinci, ketiga kawasan
tumbuhan tersebut dapat terbagi menjadi empat wilayah, yaitu 1) fl ora
Sumatra-Kalimantan, 2) fl ora Jawa-Bali, 3) fl ora Kepulauan Wallacea, dan
4) fl ora Papua. Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di keempat kawasan
tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
pegunungan, sabana tropik, stepa tropik, dan hutan bakau (mangrove).
2. Persebaran Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna Indonesia tidak jauh berbeda dengan pola
persebaran tumbuhan, yaitu terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bagian
barat, tengah, dan timur. Sebagian besar corak fauna bagian barat sama
dengan corak fauna oriental, sedangkan bagian Timur (Maluku dan Papua)
9
sama dengan corak fauna Australia. Jenis fauna Indonesia bagian tengah
sering disebut sebagai fauna khas Indonesia (fauna Kepulauan Wallacea).
10
UNIT 3 PENYELAMATAN FLORA FAUNA
Keadaan flora dan fauna di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang begitu
cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali
demi untuk pemuasan kebutuhan hidupnya. Pembangunan pemukiman yang
mengurangi lahan komunitas flora fauna, serta pengembangan industri yang
merusak lingkungan, tentu akan merusak habitat alam. Contoh, orang
menebang pohon di hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan
menjadi gundul atau rusak. Padahal hutan adalah habitat flora dan fauna,
termasuk flora fauna yang dilindungi. Semakin berkurangnya flora dan
fauna Indonesia, tidak terlepas dari sikap masyarakat yang tidak peduli akan
kelestarian lingkungan. Masyarakat hanya mau mengambil sumber daya
alam, tetapi tidak memperhatikan kelangsungan hidup penghuninya.
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna perlu diusahakan adanya
konservasi. Apa itu konservasi? Secara harafiah konservasi berarti
pelestarian atau perlindungan. Konservasi adalah upaya-upaya pelestarian
lingkungan dengan memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan dengan
cara tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk
pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi flora dan fauna
merupakan usaha untuk melestarikan tanaman dan hewan yang dianggap
perlu untuk dilindungi dari kepunahan. Upaya pelestarian flora
dititikberatkan pada pelestarian hutan. Karena hutan lebih berkaitan dan
bermanfaat pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Hutan merupakan
lingkungan yang dapat menghasilkan sumber air, hutan dapat menghasilkan
O2 (oksigen) yang penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru
dunia), serta merupakan sumber penghasilan manusia. Kekayaan alam baik
flora maupun fauna perlu dilindungi untuk berbagai keperluan. Diperlukan
upaya dan langkah-langkah konservasi untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna. Adapun kriteria pemilihan kawasan konservasi mencakup; kekhasan,
keterancaman, dan kegunaan konservasi tersebut. Berdasarkan UU No.26
11
Tahun 2007 kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam terbagi menjadi
dua yaitu; kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam.
12
B. Evaluasi Isi Buku
1. Kelebihan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover Cover sangat bagus, Cover sangat
unik, sesuai dengan bagus, unik, sesuai
pembahasan- dengan
pembahasan yang ada di pembahasan-
dalam buku pembahasan yang
ada di dalam buku
2 Tata Bahasa Bahasa yang di gunakan Bahasa yang di
mudah di pahami dan di gunakan bagus dan
cerna. mudah di pahami
Format penulisan sangat dan dicerna.
rapi. Format penulisan
rapi.
3 Materi Penjelasan materi sangat Materi yang di
terstruktur dan runtut jelaskan mudah di
serta lengkap. pahami.
Penjelasan dalam Cakupan materi
penyajian materi sangat cukup luas.
baik, mudah di pahami. Materi sangat baik,
Pembahasan materi karena di lengkapi
secara mendalam. dengan adanya
Cakupan materi cukup gambar kejadian di
luas karna di tarik kehidupan nyata
gambaran antara
pembahasan dengan
keadaan di kehidupan
nyata
2. Kekurangan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover Tidak ada Tidak ada
13
2 Tata Bahasa Tidak ada Terdapat beberapa
kata yang masih
bersifat ambigu
atau sulit untuk
dipahami
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran yang akan saya sampaikan yaitu buatlah penilaian
yang baik pada setiap buku yang anda akan baca. Selain itu juga
kepada penulis juga harus memperhatikan bagaimana dan apa
kelebihan dan kelemahan yang akan diterapkan jika buku tersebut
sudah disebarkan. Dari situ lah kita juga perlu melakukan yang
namanya pembanding buku, dengan arti kita dapat memilih dua
buku untuk dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16