Anda di halaman 1dari 19

” CRITICAL BOOK REPORT ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Mata kuliah


Biogeografi

M. ALAM SYAHPUTRA
NIM. 3192431008

PENDIDIKAN GEOGRAFI C 2019

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
tugas critical book report ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada
Dosen mata kuliah Biogeografi.

Disini penulis sangat berharap agar tugas critical book report yang penulis
buat dapat menjadi sumber wawasan baru dan pengetahuan kita semua. Tidak ada
manusia yang sempurna, maka dari itu penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini
terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Maka dari itu, penulis berharap kritik dan
saran dari para pembaca semua.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun bagi orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan , Maret 2021

M. Alam Syahputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN UMUM........................................................................................2

A. Informasi Blibiografi.....................................................................................2

BAB III....................................................................................................................3

PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT......................................................3

A. Ringkasan Isi Buku.......................................................................................3

B. Evaluasi Isi Buku........................................................................................12

BAB IV..................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Flora dan Fauna di Bumi memiliki karakteristik tersendiri. Flora dan


Fauna yang hidup pada suatu wilayah tertentu memiliki kemampuan
adaptasi agar dapat melangsungkan hidupnya di wilayah tersebut. Kondisi
geografis permukaan bumi yang beragam turut mempengaruhi persebaran
Flora dan Fauna.
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak
terlepas daridukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya
dapat tumbuhdi daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah
hujan dan sinarmatahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang dingin danlembab. Tumbuhan merupakan makhluk
hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa
dan sumber bahan mkanan dari gasdan air, melalui bantuan klorofil
dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi
ahli geogrfi tumbuhan

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam critical book report ini adalah :
1. Bagaimana intisari isi buku ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan critical book ini adalah :
1. Memahami intisari isi buku.
2. Memahami kelebihan dan kekurangan dari buku

1
BAB II
PEMBAHASAN UMUM

A. Informasi Blibiografi

Buku Utana

Judul : eModul; Persebaran Flora dan Fauna Di Permukaan Bumi


ISBN :-
Penulis : Dra. Nyoman Suarning
Penerbit : Direktorat Pembinaa SMA – Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan
Kota Terbit :-
Tahun Terbit : 2019
Urutan Cetakan : -

Buku Pembanding

Judul : Modul Tema 7 (Uniknya Flora Fauna Di Indonesia)


ISBN :-
Penulis : Drs. Kustopo, M. Pd.
Penerbit :Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Jakarta
Urutan Cetakan :-
Dimensi Buku : 21 x 28,5 cm
Tebal Buku : 52 halaman

2
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT

A. Ringkasan Isi Buku


1. Buku Utama
URAIAN MATERI
Bioma adalah sekumpulan tumbuhan dan hewan yang hidup
pada suatu kondisi geografis tertentu(Vladimir vernadsky, 1929) .Bioma
adalah daerah yang luas di Bumi dengan kondisi yang serupa, seperti
iklim serta mahluk hidup. Bioma adalah suatu unit organisme yang
memiliki persamaan bentuk dan kondisi lingkungan. Tempat hidup suatu
organisme disebut habitat. Unit wilayah yang menunjukkan
keseragaman kondisi di alam disebut biotop. Terdapat 7 karakteristik
jenis bioma: Gurun, Padang Rumput/Stepa, Sabana, Hutan Hujan
Tropis, Hutan Gugur, Taiga, Tundra.
1. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora Fauna :
a) Faktor Iklim yaitu: Suhu dan sinar matahari, Kelembaban udara, Angin,
dan Curah hujan
b) Faktor Edafik: Tekstur tanah, Tingkat kegemburan, Mineral organik,
Mineral anorganik, Kandungan air tanah, dan Kandungan udara tanah
c) Faktor Fisiografis: Ketinggian tempat, Bentuk lahan
d) Faktor Biotik: Manusia, Hewan, Tumbuhan

2. Persebaran Jenis-Jenis Flora Di Dunia


a) Gurun
Daerah Pesebaran bioma gurun : Amerika (Gurun Atacama,
Gurun Great Basin, Gurun Mojave, dan Gurun Sonoran), Arfika (Gurun
Kalahari, Gurun Sahara, dan Gurun Namib), Asia (Gurun Gobi, Gurun
Arabia, dan Gurun Thor), Australia (Gurun Simpson, Gurun Victoria
Besar, dan Gurun Sandy Besar) Contoh Flora di bioma gurun: Pohon
Kaktus Saguaro raksasa, Pohon Eks Gurun.
b) Padang Rumput/stepa

3
Daerah pesebaran bioma stepa :Afrika, Amerika (Puzia di
Hongaria, Prairi Amerika Utara, Pampa Argentina), Asia, Australia
Contoh flora pada bioma Padang rumput: Rumput
c) Sabana
Daerah Pesebaran Bioma Sabana : Arfika bagian Selatan,
Amerika Selatan (Brazil) Australia bagian utara, Sabana pada umumnya
terletak didaerah perbatasan antara tropis dan subtropis Contoh flora di
bioma sabana :Rumput, Palem, Akasia
d) Hutan Hujan Tropis
Daerah Persebaran Bioma Hutan Hujan : Asia Tengah /
Tenggara, Amerika Tengah, Amazone, Lembah Kongo, OrinocoContoh
flora pada bioma hutan basah : Hutan lumut, Manggrove
e) Hutan gugur
Daerah Persebaran Bioma Hutan Gugur:Asia tengah, China,
Korea, Jepang, Pantai barat dan timur Amerika
f) Taiga
Daerah persebaran Bioma Taiga pada umumnya terletak di
lintang Enam Puluh Sampai Tujuh Puluh derajat LU/LS, seperti : Rusia,
Siberia, Kanada Utara, Alaska Contoh Flora dari bioma Taiga adalah :
Albus, Pinus, Cemara, Juniper, Elder, Spruce
g) Tundra
Daerah pesebaran wilayah Bioma Tundra pada umumnya
terletak didaerah 80-90 derajat LU/LS, seperti : Kawasan Artik,
Antartika Contoh vegetasi yang dapat hidup di Bioma Tundra : Lumut,
Semak Kerdil, Rumput

3. Persebaran Jenis-Jenis Fauna Di Indonesia


a) Fauna Indonesia Tipe Asiatis/Daerah fauna Indonesia Bagian
Barat/Kelompok Hewan AsiaTersebar di wilayah Indonesia bagian barat
yang meliputi pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Hewan di
kawasan Indonesia bagian barat bersal dari Kawasan oriental. Contoh
fauna : mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa,

4
banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing,beruang,
kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil,dan kukang; reptil,
terdiri atas; buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak,bunglon, dan
trenggiling; burung, terdiri atas; burung hantu, elang, jalak, merak,
kutilang,berbagai macam unggas, dan lain-lain; berbagai macam
serangga; berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-
lumba dari Sungai Mahakam.
b) Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis/ Wilayah Fauna Indonesia
Bagian Timur/ Wilayah Fauna Tanah Sahul Kelompok Hewan Australia
Terdapat di pulau Irian Jaya dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna : mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak
(landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru
pohon, kelelawar; reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal,
kurakura; amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang,katak air;
burung, terdiri atas: nuri, raja udang, cendrawasih,kasuari, namudur;
berbagai jenis ikan, terdiri dari ikan arwana dan berbagai jenis ikan air
tawar. berbagai macam serangga
c) Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis/Fauna Indonesia Bagian
Tengah/Kelompok Hewan Peralihan/Wilayah Fauna Kepualaun Wallace
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor,kepulauan Maluku,NTB, dan NTT.
Contoh fauna ; mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, ikan
duyung,kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda,
sapi, banteng; reptil, terdiri atas: biawak komodo, kura-kura,buaya, ular,
soa-soa; amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air;
berbagai macam burung, antara lain burung dewata,maleo, mandar, raja
udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri, merpati, angsa.
Di antara ketiga pembagian jenis dan persebaran fauna itu dibatasi oleh
garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan antara
kelompok hewan Asia dengan kelompok hewan peralihan. Garis Weber
memisahkan antara kelompok hewan peralihan dengan kelompok hewan
Australia.

5
Konservasi Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia
Menurut UU No. 4 Thn 1982, konservasi sumber daya alam
adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin
kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman. Konservasi dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Konservasi Insitu Konservasi insitu merupakan konservasi tempat atau
konservasi sumber daya genetik dalam populasi alami tumbuhan atau
satwa, misalnya sumber daya genetik hutan dalam populasi alami
spesies pohon. Hal ini merupakan proses dalam melindungi spesies
tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya, atau
predator. Cara konservasi Insitu adalah dengan mendirikan cagar alam,
taman nasional, dan suaka marga satwa.
2. Konservasi EksituKonservasi Eksitu merupakan konservasi ynag
melindungi spesies tumbuhan dan hewan langka dengan mengambil dari
habitat yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke
perlindungan manusia. Cara konservasi Eksitu adalah dengan
mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun
koleksi.

6
Buku Pembanding

UNIT 1 SEBARAN BIOMA


Biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan, hewan, dan
manusia. Sedangkan bioma merupakan makhluk hidup yang menghuni
biosfer. Membicarakan bioma bererti kita membahas fl ora dan fauna.
Bioma pada umumnya menempati wilayah yang luas. Bioma terbentuk
sebagai hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah,
dan organisme yang hidup.
1. Persebaran Komunitas Flora Di Dunia
Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam pada tahun 1889,
mengemukakan model persebaran fl ora berdasarkan variasi ketinggian pada
Gunung San Fransisco dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut ternyata
sejalan dengan pola persebaran tumbuhan dari garis tropis ekuator hingga ke
arah utara maupun selatan menuju kutub. Karena temperatur berubah sesuai
dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara, Meeriem
berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh
temperatur. Meeriem juga membuktikan bahwa faktor kelembapan ternyata
lebih berperan dalam memengaruhi jenis tanaman daripada faktor
temperatur.
Komunitas flora di dunia dapat dibagi berdasarkan perubahan tinggi
tempat serta naiknya garis lintang, yang berarti berdasarkan pengaruh
penurunan temperatur. Ketinggian tempat berpengaruh pada tempe-ratur,
demikian pula ketinggian garis lintang. Semakin tinggi letak suatu tempat
suhu udara semakin rendah/ dingin. Demikian pula garis lintang, mulai dari
daerah tropis menuju ke kutub suhu udara semakin menurun/ dingin.
Pembagian jenis flora di dunia tersebar di daratan dan perairan, baik yang
terdapat di air tawar maupun di air asin (laut).
2. Persebaran Komunitas Fauna Di Dunia
Pola persebaran tumbuhan bersifat pasif artinya sangat terikat oleh
habitat atau lingkungan hidupnya, sedangkan hewan bersifat aktif, mudah
berpindah dan menyesuaikan dengan lingkungan. Jika habitat tempat tinggal

7
dirasakan kurang cocok dan kurang menguntungkan bagi kelangsungan
hidupnya, maka hewan akan melakukan migrasi ke wilayah lain yang dirasa
lebih menguntungkan. Oleh karena itu, pola persebaran hewan tidak setegas
lingkungan hidup tumbuhan. Pembagian wilayah persebaran hewan di muka
bumi ini didasarkan oleh faktor fi siografi k, klimatik dan biotik yang
berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan
perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Oleh karena itu pola persebaran
fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu
wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876, Alfred Russel
Wallace membagi wilayah persebaran fauna menjadi 8 wilayah yaitu;
Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical, Neartik, Oceanik
dan Antartik.
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada daya
dukung yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi makanan bagi
penghuninya. Secara langsung atau tidak, iklim sangat berpengaruh pula
pada penyebaran fauna. Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap
keadaan dunia tumbuh-tumbuhan, sedangkan keadaan tumbuh-tumbuhan
mempengaruhi adanya jenis-jenis fauna tertentu. Akibat pengaruh iklim
terdapatlah fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput
(sabana), fauna.

UNIT 2 GARIS WALLACE DAN WEBER


Karakter dan pola persebaran flora dan fauna Indonesia tidak
terlepas dari sejarah perkembangan Kepulauan Indonesia. Anda tentu masih
ingat bahwa secara geologis dan geomorfologis wilayah Indonesia bagian
barat termasuk ke dalam landas kontinen Asia (Dangkalan Sunda),
sedangkan wilayah Indonesia bagian timur termasuk ke dalam landas
kontinen Australia (Dangkalan Sahul). Dalam sejarah perkembangan Bumi
pada zaman glasial di mana massa es menutupi sebagian bumi, wilayah
Indonesia bagian barat pernah menjadi satu dengan daratan Asia dan
wilayah timur bersatu dengan benua Australia. Kemudian, terjadi pencairan
massa es secara besar-besaran pada akhir zaman glasial sehingga terjadi

8
kenaikan permukaan air laut hingga 200 meter. Akibatnya, beberapa daerah
bagian muka bumi yang rendah dan cekung tertutup oleh air laut termasuk
wilayah-wilayah dangkalan Sunda dan Sahul, yang sekarang dikenal dengan
Laut Natuna, Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Arafuru.
Seperti telah Anda ketahui bahwa garis Wallace dan garis Weber
memisahkan flora dan fauna Indonesia, antara fauna Asiatis, peralihan dan
Australis. Flora fauna Asiatis memiliki corak yang sama dengan benua Asia.
Flora fauna Australis memiliki corak yang sama dengan benua Australia.
Sedangkan flora fauna peralihan tidak terpengaruh oleh benua Asia maupun
Australia. Secara umum fl ora fauna yang ada di Indonesia bercorak Asiatis,
Australis dan peralihan.
1. Persebaran Flora Indonesia
Menurut Van Steenis, seorang ahli biologi Belanda, di Indonesia
terdapat ± 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis
anggrek. Ia membagi pula tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuh-tumbuhan
berbunga sebanyak ± 25.000 macam dan tumbuhan yang tidak berbunga ±
1.750 macam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah air kita ini kaya akan fl
ora. Secara umum persebaran fl ora Indonesia terdiri atas tiga kawasan
utama, yaitu flora subregion Indonesia-Malaysia di bagian barat, Kepulauan
Wallacea (Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di bagian tengah,
dan subregion Australia di bagian timur. Jika diperinci, ketiga kawasan
tumbuhan tersebut dapat terbagi menjadi empat wilayah, yaitu 1) fl ora
Sumatra-Kalimantan, 2) fl ora Jawa-Bali, 3) fl ora Kepulauan Wallacea, dan
4) fl ora Papua. Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di keempat kawasan
tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
pegunungan, sabana tropik, stepa tropik, dan hutan bakau (mangrove).
2. Persebaran Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna Indonesia tidak jauh berbeda dengan pola
persebaran tumbuhan, yaitu terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bagian
barat, tengah, dan timur. Sebagian besar corak fauna bagian barat sama
dengan corak fauna oriental, sedangkan bagian Timur (Maluku dan Papua)

9
sama dengan corak fauna Australia. Jenis fauna Indonesia bagian tengah
sering disebut sebagai fauna khas Indonesia (fauna Kepulauan Wallacea).

Flora atau tumbuhan endemik adalah jenis tumbuhan yang secara


alami hanya terdapat pada wilayah tertentu saja dan tidak ditemukan di
wilayah lain. Luasnya cakupan wilayah endemik bisa meliputi satu provinsi,
satu pulau atau beberapa pulau kawasan zona tertentu. Ada jenis-jenis
tanaman endemik yang tidak dapat hidup di daerah lain, misalnya bunga
raflesia arnoldi. Tetapi ada juga tanaman endemik yang dapat hidup dan
dibudidayakan di tempat lain bila ditanam pada kondisi yang sama dengan
tempat aslinya. Tumbuhan endemik disebut sebagai tumbuhan khas suatu
daerah. Karena kekhasan tersebut, biasanya tumbuhan endemik ini dijadikan
lambang atau simbul daerah tersebut. Seperti flora endemik, fauna endemik
merupakan jenis hewan yang secara alami hanya terdapat pada wilayah
tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain. Hewan endemik menjadi hewan
khas suatu daerah. Salah satu hewan endemik Indonesia yang terkenal
sampai manca negara adalah komodo, yang hanya terdapat di pulau
Komodo Nusa Tenggara Timur. Flora dan fauna endemik Indonesia tidak
terlepas dari sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia.
Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada jaman es.
Sebelum jaman glasial berakhir, dimana es masih membeku dan menimbun
kutub utara dan selatan, wilayah Indonesia bagian barat yang disebut
dataran Sunda masih menyatu dengan benua Asia, sedangkan Indonesia
bagian timur yang disebut dataran Sahul menyatu dengan benua Australia.
Dataran Sunda dan dataran Sahul masih berupa daratan yang belum
dipisahkan oleh laut dan selat. Pada akhir jaman es, suhu permukaan bumi
naik. Es di kutub mencair, sehingga permukaan air laut naik. Naiknya
permukaan air laut mengakibatkan daerah yang rendah di dataran Sunda dan
dataran Sahul tergenang air, dan menjadi laut dangkal. Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan menjadi pulau-pulau yang terpisah dengan benua Asia.
Demikian juga Papua, terpisah dengan benua Australia. Berikut berbagai
jenis flora endemik di Indonesia.

10
UNIT 3 PENYELAMATAN FLORA FAUNA
Keadaan flora dan fauna di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang begitu
cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali
demi untuk pemuasan kebutuhan hidupnya. Pembangunan pemukiman yang
mengurangi lahan komunitas flora fauna, serta pengembangan industri yang
merusak lingkungan, tentu akan merusak habitat alam. Contoh, orang
menebang pohon di hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan
menjadi gundul atau rusak. Padahal hutan adalah habitat flora dan fauna,
termasuk flora fauna yang dilindungi. Semakin berkurangnya flora dan
fauna Indonesia, tidak terlepas dari sikap masyarakat yang tidak peduli akan
kelestarian lingkungan. Masyarakat hanya mau mengambil sumber daya
alam, tetapi tidak memperhatikan kelangsungan hidup penghuninya.
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna perlu diusahakan adanya
konservasi. Apa itu konservasi? Secara harafiah konservasi berarti
pelestarian atau perlindungan. Konservasi adalah upaya-upaya pelestarian
lingkungan dengan memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan dengan
cara tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk
pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi flora dan fauna
merupakan usaha untuk melestarikan tanaman dan hewan yang dianggap
perlu untuk dilindungi dari kepunahan. Upaya pelestarian flora
dititikberatkan pada pelestarian hutan. Karena hutan lebih berkaitan dan
bermanfaat pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Hutan merupakan
lingkungan yang dapat menghasilkan sumber air, hutan dapat menghasilkan
O2 (oksigen) yang penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru
dunia), serta merupakan sumber penghasilan manusia. Kekayaan alam baik
flora maupun fauna perlu dilindungi untuk berbagai keperluan. Diperlukan
upaya dan langkah-langkah konservasi untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna. Adapun kriteria pemilihan kawasan konservasi mencakup; kekhasan,
keterancaman, dan kegunaan konservasi tersebut. Berdasarkan UU No.26

11
Tahun 2007 kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam terbagi menjadi
dua yaitu; kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam.

12
B. Evaluasi Isi Buku
1. Kelebihan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover  Cover sangat bagus,  Cover sangat
unik, sesuai dengan bagus, unik, sesuai
pembahasan- dengan
pembahasan yang ada di pembahasan-
dalam buku pembahasan yang
ada di dalam buku
2 Tata Bahasa  Bahasa yang di gunakan  Bahasa yang di
mudah di pahami dan di gunakan bagus dan
cerna. mudah di pahami
 Format penulisan sangat dan dicerna.
rapi.  Format penulisan
rapi.
3 Materi  Penjelasan materi sangat  Materi yang di
terstruktur dan runtut jelaskan mudah di
serta lengkap. pahami.
 Penjelasan dalam  Cakupan materi
penyajian materi sangat cukup luas.
baik, mudah di pahami.  Materi sangat baik,
 Pembahasan materi karena di lengkapi
secara mendalam. dengan adanya
 Cakupan materi cukup gambar kejadian di
luas karna di tarik kehidupan nyata
gambaran antara
pembahasan dengan
keadaan di kehidupan
nyata

4 Kelengkapan Buku  Kelengkapan buku  Kelengkapan buku


dan BAB sangat baik. sangat baik.

2. Kekurangan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover  Tidak ada  Tidak ada

13
2 Tata Bahasa  Tidak ada  Terdapat beberapa
kata yang masih
bersifat ambigu
atau sulit untuk
dipahami

3 Materi  Tidak ada  Terlalu banyak


pembahasan materi
menurut para ahli.
 Kurang penjelasan
secara umum
4 Kelengkapan BAB  Tidak terdapat  Pembagian sub-sub
kesimpulan / rangkuman bab yang masih
di akhir bab. tidak beraturan

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan dalam


kehidupan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat
yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan
antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi
pertumbuhan dan persebaran tanaman. Binatangpun hidup dari
tetumbuhan juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau
misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena
makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari
tetumbuhan Ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah
dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
memanfaatkan flora dan fauna untuk berbagai tujuan.

B. Saran
Saran yang akan saya sampaikan yaitu buatlah penilaian
yang baik pada setiap buku yang anda akan baca. Selain itu juga
kepada penulis juga harus memperhatikan bagaimana dan apa
kelebihan dan kelemahan yang akan diterapkan jika buku tersebut
sudah disebarkan. Dari situ lah kita juga perlu melakukan yang
namanya pembanding buku, dengan arti kita dapat memilih dua
buku untuk dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Suarning, Nyoman. 2019. EModul; persebaran flora dan fauna di


permukaan bumi.

Kustopo. 2008. Modul Tema 7; uniknya flora fauna Di Indonesia.Jakarta :


Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan
Masyarakat-Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

16

Anda mungkin juga menyukai