Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa, Kondisi dan perkembangan demografi
berperan penting dalam perencanaan pembangunan. Penduduk merupakan modal dasar
keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Komposisi, dan distribusi penduduk akan
mempengaruhi struktur ruang , kegiatan sosial, dan ekonomi masyarakat. Penduduk
merupakan subjek dan objek pembangunan. Kondisi penduduk berpengaruh terhadap
dinamika pembangunan. Pembangunan dikatakan berhasil apabila kesejahteraan penduduk
meningkat. Pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa disertai kualitas yang baik akan
menjadi beban bagi pembangunan nasional.

Laporan ini membahasa tentang komponen demografi kota Bandung yang dimana
Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat.
Secara astronomis, Kota Bandung terletak di antara 1070 36 l Bujur Timur dan 60 55’
Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Bandung memiliki batas-batas:
Utara – Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat; Selatan – Kabupaten Bandung;
Barat – Kota Cimahi; Timur – Kabupaten Bandung. Kota Bandung terletak pada ketinggian
700 Meter di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi di Kelurahan Ledeng Kecamatan
Cidadap dengan ketinggian 892 meter dpl dan terendah di kelurahan Rancanumpang
Kecamatan Gedebage dengan ketinggian 666 meter dpl. Luas wilayah kota Bandung adalah
167,31 km2 yang terbagi menjadi 30 kecamatan yang mencakup 151 kelurahan.

Pengaruh pandemi Covid-19 memberi dampak pada beberapa aspek komponen


demografi antara lain pada angka kematian, kelahiran, angka migrasi. Dimana angka
kematian akibat Covid-19 di kota Bandung, Jawa Barat tembus mencapai 100 orang. Usia
lansia mendominasi kematian akibat virus tersebut. dari informasi yang dihimpun dari
detik.com bahwa kota Bandung jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 103 orang,
jumlah tersebut bertambah dua orang dari hari sebelumnya.
Untuk angka kelahiran Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kota Bandung mengalami
angka penurunan dalam kasus kehamilan. Pada bulan Mei lalu, angka kehamilan di kota
Bandung mencapai 2.210 kehamilan.

Dan untuk angka migrasi Selama masa Covid-19 banyak warga yang kehilangan
pekerjaanya. Penduduk yang mengalami kehilangan pekerjaan tersebut terpaksa harus
pulang ke kampung halamannya. Banyaknya fenomena perpindahan masyarakat dari kota
ke kampung masing-masing akibat kehilangan pekerjaan, menunjukkan telah
membengkaknya jumlah penduduk miskin. Kondisi perpindahan penduduk dari kota besar
ke kampung halaman akibat kehilangan pekerjaan, pemerintah perlu memberi fasilitas
isolasi yang bukan rumah sakit. Seperti tempat isolasi untuk orang ODP. Karena yang di
rumah sakit terbatas PDP saja. Hal ini akan menjadi bukti nyata kontribusi kemenkop
membantu masyarakat terdampak masalah Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai