Anda di halaman 1dari 17

” CRITICAL JOURNAL REPORT ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Mata kuliah


Pengembangan Bahan Ajar Geografi

M. ALAM SYAHPUTRA
NIM. 3192431008

PENDIDIKAN GEOGRAFI C 2019

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas critical journal
report ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Geografi.

Disini penulis sangat berharap agar tugas critical journal report yang penulis buat
dapat menjadi sumber wawasan baru dan pengetahuan kita semua. Tidak ada manusia yang
sempurna, maka dari itu penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini terdapat banyak
kesalahan-kesalahan. Maka dari itu, penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca
semua.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Medan , Maret 2021

M. Alam Syahputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Informasi Bibliografi................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN RIVIEW JURNAL............................................................ 2


A. Latar Belakang .......................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB III ANALISIS ISI JURNAL................................................................................ 3


A. Ringkasan Riview Jurnal........................................................................... 3
B. Evaluasi Jurnal........................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 13


A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran.......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Informasi Bibliografi
1. Jurnal Utama
a) Judul : Pengembangan buku ajar Geografi desa kota
menggunakan model addie
b) Penulis : Hasrul Hadi & Sri Agustina
c) jurnal : Jurnal Educatio
d) Volume : Vol. 11 No. 1,
e) Tahun : Tahun 2016

2. Jurnal Pembanding

a) Judul : Pengembangan Bahan ajar geografi SMA/MA Kelas


XII Pada Kompetensi dasar Pola keruangan desa Dan kota
denganModel Dick and Carey
b) Penulis : Onik Farida Ni’matullah
c) jurnal : Jurnal Inspiraasi Pendidikan, Universitas Kanjuruhan
Malang
d) Volume :-
e) Tahun : 2012

1
BAB II
PEMBAHASAN REVIEW JURNAL

A. Latar Belakang

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktivitas yang sengaja dirancang


untuk membantu individu agar memiliki kemampuan atau kompetensi yang
diinginkan, atau disebut juga aktivitas belajar yang sengaja dirancang agar dapat
memfasilitasi berlangsungnya proses belajar yang aktif dan efisien dalam diri siswa
(Pribadi, 2011). Salah satu sumber belajar yang digunakan oleh mahasiswa dalam
proses pembelajaran yaitu buku ajar. Buku ajar merupakan informasi alat dan teks
yang diperlukan untuk merencanakan dan menelaah implementasi pembelajaran.
Buku ajar diharapkan dapat membantu pendidik (dosen) dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Buku ajar memiliki peranan penting dalam proses
belajar mengajar.
Keberadaan buku ajar akan membantu pendidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pentingnya buku ajar menuntut akademisi sekaligus praktisi
pendidikan dalam hal ini dosen untuk menyediakan buku ajar sebagai fasilitas
pendukung kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa. Buku ajar yang disediakan
tentunya tidak hanya melihat ketercukupan secara kuantitas saja namun juga penting
mempertimbangkan aspek kualitasnya. Tercukupinya kebutuhan mahasiswa akan
buku ajar merupakan suatu keniscayaan. Namun demikian, berbeda kondisinya jika
kita melihat fakta yang terjadi. Buku ajar baik secara kuantitas maupun kualitas
dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka
perlu dikembangkan bahan ajar yang dapat membantu mahasiswa meningkatkan
wawasan, pengetahuan, sikap dan keterampilannya terkait materi yang dibahas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa perbandingan dua jurnal?
2. Apa kelebihan dan kekurangan 2 jurnal tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan dua buah jurnal
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan 2 jurnal tersebut.

2
BAB III
ANALISIS ISI JURNAL

A. Ringkasan Isi Jurnal


1. Jurnal Utama

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
menggunakan prosedur atau model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Impelementation, and Evaluation).Penelitian ini dilaksanakan di STKIP Hamzanwadi
Selong selama kurang lebih 5 bulan, mulai pada bulan November 2015 sampai
Maret2016.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program Studi
Pendidikan Geografi seluruh angkatan (angkatan tahun 2011, 2012, 2013, 2014) yang
berjumlah 205 mahasiswa.Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti,
sementara sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Khususnya dalam bidang
pendidikan, Borg & Gall (1983) menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah
usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan
dalam pendidikan. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan pengembangan model
ADDIE. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain :

a. Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan suatu proses yang akan mendefinisikan apa yang
akan dipelajari, dan bagaimana ketersediaan dan relevansi buku ajar yang digunakan
dalam kegiatan belajar tersebut.Selanjutnya dalam tahapan ini dilakukan identifikasi
atas berbagai permasalahan terutama terkait dengan strategi pembelajaran, dan
kondisi kegiatan belajar pada matakuliah Geografi Desa-Kota.
b. Desain (Design)
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Rancangan yang
dilakukan terdiri dari kegiatan menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan

3
materi pokok yang akan dibahas dalam kegiatan belajar-mengajar yang kemudian
dijadikan kerangka penulisan buku ajar.
c. Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi kenyataan,
yaitu proses penulisan buku ajar dan juga proses pengembangannya berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
d. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan buku ajar dikelas
sebagai media pembelajaran. Pada tahap ini buku ajar yang telah dikembangkan diset
sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan
sesuai desain awal.
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah bahan ajar yang sedang
dikembangkan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi yang terjadi
pada setiap empat tahap di atas disebut evaluasi formatif, karena tujuannya untuk
kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu
bentuk evaluasi formatif misalnya revisi ahli untuk memberikan input terhadap
rancangan yang sedang dibuat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba
dari produk yang dikembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan
lain-lain. Disamping itu, dalam tahap inipun memerlukan evaluasi sumatif untuk
melihat dampak atau hasil dari bahan ajar yang dikembangkan

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut; 1) Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data nama-nama mahasiswa,
yang akan dijadikan responden uji kelayakan buku ajar; 2) Metode angket digunakan
untuk mengetahui tanggapan Tim ahli (expert), dan mahasiswa mengenai kelayakan
buku ajar.Data berupa angket yang telah diisi oleh ahli materi, ahli media
pembelajaran, dan mahasiswa kemudian dianalisismenggunakan rumus deskriptif
persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Model ADDIE merupakan model pengembangan yang menerapkan lima
langkah pengembangan, yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Development
(pengembangan), Implentation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Dalam

4
tahapan analisis (analysis) dilakukan kegiatan analisis kebutuhan terutama mengenai
ketercukupan buku ajar Geografi desa-kota. Berdasarkan observasi yang dilakukan di
perpustakaan umum STKIP Hamzanwadi Selong dan juga perpustakaan mini
Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Hamzanwadi Selong didapatkan data
bahwa jumlah buku yang terkaitan dengan desa-kota masih sangat jarang, bahkan
secara spesifik belum dijumpai adanya buku ajar khususnya pada matakuliah Geografi
desa-kota. Oleh karena itu penyusunan buku ajar geografi desa-kota menjadi sangat
penting untuk mengisi kekosongan itu. Maka dilakukanlah penelitian pengembangan
ini dalam rangka mewujudkan buku ajar tersebut. Setelah melakukan analisis
kebutuhan, maka selanjutnya dilakukan perancangan (Design), yang kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan penulisan buku ajar (tahap pengembangan/development).
Setelah buku ajar selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
uji coba produk (buku ajar). Uji coba terdiri dari uji coba ahli dan uji coba lapangan.
Uji coba ahli terdiri dari uji coba ahli materi, dan uji coba ahli media pembelajaran.
Sedangkan uji coba lapangan dilakukan oleh mahasiswa. Adapun hasil uji coba akan
diuraikan sebagai berikut :
1) Uji Coba Oleh Ahli Materi Pembelajaran
Dalam uji coba untuk mengetahui ketepatan dan relevansi materi yang
diuraikan dalam buku ajar yang telah disusun, maka sebagai subjek cobanya adalah
Drs. Suroso, M.Si. Subjek coba dimohon untuk menilai materi mata kuliah geografi
desa-kota yang telah dikembangkan dalam buku ajar.
2) Uji coba oleh ahli media pembelajaran
Uji coba selanjutnya yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas
produk atau buku ajar yang dikembangkan ditinjau dari segi fungsinya sebagai media
pembelajaran. Oleh karenanya dalam penelitian ini dilakukan uji coba oleh ahli media
pembelajaran.
3) Uji coba oleh mahasiswa
Uji coba dilakukan terhadap mahasiswa semester 5 program studi pendidikan
Geografi yang berjumlah 29 orang. Namun uji coba ini dilakukan secara terbatas
dengan hanya meminta 6 orang mahasiswa memberikan penilaiannya terhadap buku
ajar yang dikembangkan.
Tahap analisis (analysis) dilakukan dengan menganalisis kebutuhan
mahasiswa akan buku ajar geografi desa-kota. Pada tahap ini dilakukan observasi
terhadap ketersediaan buku ajar geografi desa-kota atau buku sumber lainnya yang

5
terkait dengan pembahasan wilayah desa dan kota. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di perpustakaan kampus STKIP Hamzanwadi Selong belum dijumpai buku
ajar yang secara khusus membahas tentang geografi desa-kota. Begitu pula observasi
yang dilakukan di perpustakaan program studi pendidikan geografi. Hanya beberapa
judul buku saja yang ditemukan memiliki kaitan dan pembahasan mengenai wilayah
desa dan kota yaitu buku-buku ilmu demografi, itupun jumlahnya sangat sedikit.
Selain secara kuantitas (ketersediaan), relevansi materi buku yang tersedia sudah agak
berkurang, terutama dari data-data yang dicantumkan. Mengingat buku-buku tersebut
adalah buku terbitan lama.
Pada tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan (design), dilakukan
perancangan produk buku ajar geografi desa-kota. Rancangan meliputi tujuan
pembelajaran dan materi apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Dirancang pula mengenai cover, layout, kerangka penulisan, jenis tulisan dan ukuran
font, serta pembubuhan gambar, bagan maupun tabel untuk membantu mempermudah
mahasiswa dalam memahami materi pada buku ajar yang dikembangkan.
Setelah tahap perancangan (design) di lakukan, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan penulisan buku. Pada tahap penulisan atau penyususnan buku ini masuk
pada tahap pengembangan (development). Kerangka rancangan yang telah dibuat
kemudian dikembangkan semenarik dan setepat mungkin agar buku ajar yang
dihasilkan berkualitas baik. Setelah selesai dilakukan kegiatan pengembangan maka
dilakukan kegiatan uji coba. Uji coba dilakukan dengan memberikan angket untuk
diisi oleh ahli materi pembelajaran, ahli media pembelajaran dan mahasiswa selaku
pengguna produk. Analisis data menggunakan rumus deskriptif persentase
menujukkan hasil pada ke tiga uji coba yang dilakukan.
Hasil analisis berdasarkan penilaian oleh ahli materi pembelajaran
menggunakan angket tertutup menunjukkan angka persentase sebesar 70,83 %. Jika di
masukkan pada tabel kriteria penskoran, maka hasil penilaian ahli materi
pembelajaran terhadap buku ajar yang dikembangkan secara keseluruhan berada pada
kriteria “layak”. Jika dilihat dari hasil penilaiannya terhadap variabel materi buku ajar
maka terdapat 4 item yang perlu ditingkatkan karena mendapat skor yang rendah,
yaitu variabel kesesuaian antara standar kompetensi dan tujuan pembelajaran,
keoperasionalan tujuan pembelajaran, ketepatan pemilihan isi rangkuman, serta
Kesesuaian antara tes akhir bab dan tujuan pembelajaran. Hal ini wajar disebabkan
terutama karena belum dicantumkannya rangkuman dan tes akhir pada setiap bab.

6
Akumulasi dari ke tiga hasil uji coba menunjukkan angka rata-rata persentase sebesar
68,56 %. Angka ini jika dikonversi menggunakan tabel kriteria penskoran maka
diketahui penilaian secara keseluruhan terhadap buku ajar yang dikembangkan berada
dalam kategori “layak”. Namun demikian diperlukan revisi lebih lanjut untuk
memperbaiki dan menyempurnakan buku ajar yang telah disusun.
Tahap selanjutnya setelah dilakukan uji coba adalah tahap implementasi
(implementation), yaitu tahap dimana buku ajar dipergunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Dengan demikian diketahui efektivitas penggunaannya. Untuk
menyempurnakan hasil produk yang dikembangkan maka dibutuhkan langkah atau
tahap terakhir dari model ADDIEyaitu tahap evaluasi (evaluation). Hal ini diperlukar
agar semua tahapan berjalan sebagaimana apa yang telah direncanakan serta agar
diperoleh hasil akhir berupa produk buku ajar Geografi desa-kota yang maksimal dan
berkualitas.

2. Jurnal Pembanding

METODE PENELITIAN
Dalam pengembangan bahan ajar ini, prosedur pengembangan dilakukan
melalui 5 tahap, yaitu:
1. Identifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator berdasarkan
konsep BSNP.
2. Analisis materi: Langkah-langkah analisis materi pelajaran pada pengembangan
bahan ajar ini
meliputi:
o Dalam mengembangkan materi pembelajaran ini, terlebih dahulu dilakukan analisis
materi. Analisis materi ditinjau berdasarkan kebenaran isi/ materi, kebahasaan,
penyajian, dan komponen lainnya. Jika komponen-komponen tersebut telah dianalisis
dan ditemukan permasalahan, maka perlu dilakukan pengembangan produk yang
representatif bagi pengetahuan
o Mengkaji berbagai sumber terkait dengan kebutuhan materi pelajaran untuk mencapai
standar kompetensi.
o Menyusun kompetensi dasar sesuai dengan tata urut kompetensi dasar dan indikator.

7
3. Tahap pengembangan dan penulisan bahan ajar, bahan ajar memuatkomponen
pembelajaran yang meliputi: a) judul bab, b) rumusan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikator, c) peta konsep, d) uraian materi, e) tugas dan latihan, f)
rangkuman kompetensi dasar, g) test akhir bab, dan h) sumber pendukung.
4. Validasi bahan ajar Tinjauan ahli dan uji coba merupakan langkah pembelajaran
pada proses evaluasi formatif. Evaluasi ini merupakan proses dalam penggunaan
informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan
kualitas produk yang dikembangkan berupa bahan ajar. Evaluasi formatif ini
dilakukan setelah pengembangan bahan ajar yang masih dalam bentuk draf selesai
dibuat. Evaluasi ini dibuat dengan maksud mengumpulkan data yang digunakan untuk
penyempurnaan bahan ajar tersebut. Pada tahap ini dilakukan validasi bahan ajar,
meliputi tanggapan ahli materi pelajaran, ahli bahasa, ahli rancangan pembelajaran,
dan uji coba lapangan. Keterangan berupa saran atau masukan yang didapat melalui
angket yang diberikan kepada para ahli dan hasil uji coba lapangan digunakan dalam
menyempurnakan produk bahan ajar.
5. Revisi dan produk akhir hasil pengembangan bahan ajar
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap pengembangan bahan ajar mata
pelajaran. Data yang diperoleh dari penilaian formatif disimpulkan dan diuraikan
sebagai usaha untuk mengenali kesulitan siswa menyerap kompetensi dasar/isi bahan
ajar yang dikembangkan. Produk pengembangan direvisi dengan memperhatikan
saran dan kritikan dari para ahli, siswa, dan guru pada saat validasi dan uji coba
dilaksanakan. Misalnya siswa memiliki kesulitan memahami salah satu definisi, maka
yang diperhatikan adalah apakah karena kesalahan konsep atau karena kurangnya
uraian penjelasan terhadap definisi yang dimaksud, juga bisa jadi karena konsep
tersebut membutuhkan gambar/foto.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pengembangan buku teks merupakan bagian dari teknologi pembelajaran dan
salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa (output). Selain cara
belajar, buku teks yang baik juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Antara
penerapan model-model pembelajaran dengan pengembangan buku teks sebenarnya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mempermudah dalam penyampaian materi
pelajaran. Perbedaan antara keduanya adalah, penerapan model-model pembelajaran

8
merupakan langkah terorganisir untuk menyampaikan materi pelajaran secara
langsung, sedangkan buku teks merupakan sarana untuk mengorganisir materi
pelajaran dan menyampaikannya secara tidak langsung. Dengan buku teks yang
berkualitas dan mudah dimengerti, dapat menjadikan siswa lebih mudah menyerap
materi.
Berdasarkan hasil validasi pada ahli materi pelajaran, bahan ajar berada dalam
kategori baik (71%). Hasil uji coba pada ahli rancangan pembelajaran, bahan ajar
berada dalam kategori baik (71%). Hasil uji coba ahli bahasa berada dalam kategori
sangat baik (91%), tetapi masih ada beberapa kesalahan pengetikan dan pemenggalan
kata. Hasil uji coba lapangan pada siswa, bahan ajar berada dalam kategori baik
(80%), sedangkan hasil uji coba lapangan pada guru, bahan ajar berada dalam
kategori baik (82%). Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket uji coba
lapangan kepada siswa dan guru menujukkan bahwa bahan ajar berada pada
kualifikasi baik. Walaupun demikian, masih ada beberapa saran baik dari siswa
maupun guru yang tetap mendapat perhatian sebagai bahan untuk penyempurnaan
bahan ajar. Saran dan komentar dari guru dan siswa berupa: latihan soal diperbanyak
dan gambar kurang besar.
Kandungan isi dari bahan ajar ini ditulis berdasarkan data dan fakta yang
terbaru, aktual dan konseptual. Di samping fakta dan data juga dilengkapi dengan
gambar-gambar yang menunjukkan fakta dan data tersebut, sehingga siswa dapat
berkomunikasi langsung dengan bahan ajar. 675 Lebih lanjut, untuk membuat siswa
lebih ingin mengetahui isi bahan ajar ini maka dalam komponen isi dilengkapi dengan
tugas kepada siswa untuk mencari informasi yang lebih banyak melalui internet atau
referensi lainnya. Paparan atau deskripsi obyek material dan obyek formal disajikan
secara simultan. Untuk membuat materi bahan ajar ini berkualitas, maka dilakukan
validasi ahli materi pelajaran. Berdasarkan hasil validasi ahli materi pelajaran, materi
yang dimuat dalam bahan ajar ini telah layak untuk diujicobakan, namun perlu
direvisi berdasarkanhasil komentar dan tanggapan dalam angket validasi.
Untuk membuat aspek kebahasaan tidak menyimpang dari kaidah bahasa yang
ditentukan (sesuai dengan EYD dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia), maka
dilakukan validasi ahli bahasa. Setelah dilakukan validasi ahli bahasa ternyata
ditemukan banyak kesalahan baik dari aspek kosakata, tanda baca, kesalahan
penggunaan huruf kapital dan huruf kecil, dan kategori kesalahan lainnya.
Berdasarkan hasil validasi ahli bahasa dilakukan perbaikan secara serius dengan terus

9
berkoordinasi dengan ahli bahasa. Dengan demikian bahan ajar yang disusun ini telah
melalui validasi ahli bahasa sehingga dari aspek kebahasaan sudah layak untuk dibaca
dan diuji cobakan.
Bahan ajar ini disajikan dengan memperhatikan konsep materinya. Jika konsep
yang ada menyangkut hal-hal yang bersifat konkrit maka penyajiannya menggunakan
gambar dengan sedikit penjelasan. Simpulan Saran desiminasi, antara lain: (a)
mengadakan seminar skala regional bahkan nasional tentang pengembangan bahan
ajar, khususnya bahan ajar Geografi untuk SMA/MA, (b) diperkenalkan kepada
forumforum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi, dan (c) dimuat
dalam suatu rubrik atau kolom penulisan buku di alamat suatu website.
Pengembangan selanjutnya disarankan, yaitu:
(a) pengembangan bahan ajar Geografi tidak terbatas hanya pada kelas XII semester
dua pada kompetensi dasar menganalisis pola keruangan desa dan kota. Untuk
menghasilkan produk bahan ajar secara utuh sebaiknya dikembangkan untuk dua
semester (semester satu dan semester dua),
(b) uji coba bahan ajar ini terbatas di Kota Malang. Untuk menghasilkan bahan ajar
yang berlaku secara nasional sebaiknya dilakukan uji coba lapangan dengan
mengambil sampel yang diperluas di wilayah Indonesia,
(c) untuk menghasilkan produk bahan ajar yang dikembangkan secara lebih
berkualitas dibutuhkan waktu penelitian dan pengembangan yang relatif lama (multy
years). Hal tersebut perlu dilakukan sebab bahan ajar yang dikembangkan diharapkan
dapat digunakan oleh siswa seluruh Indonesia dengan kualitas yang lebih baik dan
yang lebih penting adalah mendorong siswa untuk mau membaca bahan ajar,
(d) dalam uji coba pengembangan bahan ajar ini tidak sampai memperhatikan
pengaruh bahan ajar hasil pengembangan terhadap hasil belajar siswa. Untuk
memperoleh hasil yang lebih berkualitas pada pengembangan buku ini sebaiknya
dilakukan tes kepada siswa sebelum dan sesudah membaca buku hasil pengembangan
ini.

10
B. Evaluasi Jurnal
1. Kelebihan
a. Jurnal Utama
 Bahasa yang di gunakan mudah di pahami.
 Penulisan kalimat sederhana namun tidak mengurangi makna dari
setiap kalimatnya.
 Format penulisan sangat rapi.
 Tujuan penelitian cukup penting.
 Landasar teori yang di sajikan sangat lengkap.
 Metode yang di gunakan tepat.
 Penjelasan dalam jurnal di dukung oleh table sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami hal yang di sampaikan.

b. Jurnal Pembanding
 Bahasa yang di gunakan mudah di pahami.
 Format penulisan cukup rapi.
 Landasan teori yang di sajikan cukup untuk menguatkan gagasan
dalam jurnal serta terdapatkanya kajian pustaka.

2. Kekurangan
a. Jurnal Utama
 Latar belakang penelitian kurang di jelaskan.
 Terdapat kesalahan dalam penggunaan kata, terletak di metode
penelitian “ Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif.” Seharusnya adalah “ metode yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif “.
 Kurangnya penjelasan mengenai rumusan masalah yang di bahas.
 Tidak adanya penjelasan mengenai pendekatan saintifik.

b. Jurnal Pembanding
 Tujuan penelitian di nilai kurang penting, karna hanya untuk
mendapatkan gambaran.
 Terdapat kesalahan penulisan, yaitu dalam penggunaan tanda baca.

11
 Latar belakang penelitian tidak di jelaskan.
 Metode penelitian belum di gunakan secara optimal.
 Kurangnya penjelasan mengenai rumusan masalah yang di bahas.
 Terlalu focus pada penjelasan teoritis, namun penjelasan praktek
dalam pengimplementasian penilaian autentik kurang di bahas.
 Pembaca tidak memahami keseluruhan hasil dari tujuan awal
penelitian, yaitu gambaran menyeluruh implementasi penilaian
autentik.
 Tujuan penelitian dengan hasil penelitian kurang terhubung.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku ajar Geografi Desa-Kota berhasil disusun dan dikembangkan


menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan
Evaluation). Untuk mengetahui tingkat kelayakannya, maka dapat dilihat dari hasil uji
coba produk (buku ajar Geografi Desa-Kota). Uji coba dilakukan dengan penilaian
yang diberikan oleh ahli materi pembelajaran, ahli media pembelajaran dan juga oleh
mahasiswa.
Saran desiminasi, antara lain: (a) mengadakan seminar skala regional bahkan
nasional tentang pengembangan bahan ajar, khususnya bahan ajar Geografi untuk
SMA/MA, (b) diperkenalkan kepada forumforum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) Geografi, dan (c) dimuat dalam suatu rubrik atau kolom penulisan buku
dialamat suatu website.

B. Saran

Saran yang akan saya sampaikan yaitu buatlah penilaian yang baik pada
setiap jurnal yang anda akan kritisi. Selain itu juga kepada penulis juga harus
memperhatikan bagaimana dan apa kelebihan dan kelemahan yang akan diterapkan
jika jurnal tersebut sudah disebarkan. Dari situ lah kita juga perlu melakukan yang
namanya pembanding buku, dengan arti kita dapat memilih dua jurnal untuk
dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hasrul, Hadi. Agustina, Sri.2016. Pengembangan Buku Ajar Geografi Desa Kota
Menggunakan Model Adiie. Jurnal Education. 11.1.

Farida, Onik. 2015.Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII Pada
Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model Dick and Carey.
Jurnal Inspirasi Pendidikan.

14

Anda mungkin juga menyukai