Anda di halaman 1dari 47

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/360698680

Jenis Bahan Ajar dan Pengembangan Model Addie

Preprint · May 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.13295.71846

CITATIONS READS

0 2,091

2 authors, including:

Hasim Arfah
Universitas Negeri Makassar
26 PUBLICATIONS 3 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hasim Arfah on 19 May 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


(Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar)
Jenis Bahan Ajar dan Pengembangan Model Addie
Dosen Pengampuh : Prof.Dr Hj. Nurhayati B, M.Pd

Kelompok III (Tiga)

Khaerul Muttaqin (210013301023)


Andi Nur Safitri (210013301029)
Indah Dwi Hartika Rahman (210013301033)
Muh Hasim Arafah (210013301043)
Ridhoyatul Adawiyah (210013301044)

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena

atas berkat, rahmat dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “ Jenis Bahan Ajar dan Model Pengembangan Addie ”

tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan Terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada Dosen Mata Kuliah Pengembahan Bahan Ajar yakni

Prof. Dr. Hj. Nurhayati B, M.Pd yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

bimbingan guna kelancaran dalam proses penulisan laporan ini.

Di samping itu, penulis juga mengucapkan Terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini mulai dari keluarga,

teman sejawat dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Tentunya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaan kearah yang lebih baik. Harapan penulis semoga laporan ini

memberi manfaat dan pengetahuan kepada penulis secara khusus dan pembaca

secara umum.

Polewali, 22 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 2
A. Latar Belakang ............................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5
A. Pengertian Bahan Ajar .......................................................................... 5
B. Fungsi Bahan Ajar ................................................................................ 6
C. Jenis-jenis Bahan Ajar .......................................................................... 7
D. Kriteria Bahan Ajar .............................................................................. 9
E. Prinsip Penyusunan Bahan Ajar yang Baik ........................................... 10
F. Pengertian LKPD ................................................................................. 12
G. Tujuan Penyusunan LKPD ................................................................... 12
H. Bentuk-bentuk LKPD berdasarkan Fungsi ............................................ 13
I. Model Pengembangan ADDIE ............................................................. 13
KESIMPULAN ............................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..22
LAMPIRAN………...…………………………………………………………..23

ii
i
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerusakan lingkungan akibat proses alam adalah kerusakan terhadap

lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam. Kerusakan ini terjadi

secara alami tanpa campur tangan atau peranan manusia. Meskipun terkadang

manusia pun bisa menjadi pemicu awal terjadi proses kerusakan lingkungan

secara tidak langsung. Pada era sekarang peserta didik dituntut untuk peduli

terhadap lingkungannya. Perkembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, dan

teknologi mengalami perubahan yang semakin maju menutut guru dan peserta

didik mampu untuk memanfaatkan teknologi dan lingkungan yang ada di

sekolah, contohnya pengembangan bahan ajar berbasis lingkungan. Salah satu

mata pelajaran penting tehadap lingkungan adalah mata pelajaran biologi. Mata

pelajaran ini dikatakan penting karena merupakan mata pelajaran yang

memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik bagaimana

merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan.

Pada kenyataannya, penggunaan bahan ajar yang terdapat disekolah

masih dominan bahan ajar yang tidak berwarna dan kurang menarik, untuk

bahan ajar berbentuk kepekaan dalam lingkungan dan menarik masih kurang.

Oleh karena itu, hal ini harus dapat menjadi dorongan bagi peneliti untuk dapat

berinovasi dalam pengembangan bahan ajar tentunya bahan ajar yang lebih

menarik dimana membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar khususnya


3

belajar biologi sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas pun berjalan dengan

lancar.

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan LKPD ini

adalah Model ADDIE yang merupakan salah satu model penelitian

pengembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ching Yee Yong yang

menekankan bahwa model ADDIE adalah proses tradisional seorang

pengembang yang bersifat umum dalam merancang pengajaran dan latihan.Hal

ini sejalan dengan pendapat Sezer bahwa merupakan sistem pendekatan secara

tidak langsung, yakni analisis bagaimana hubungan komponen yang satu

dengan komponen yang lain dan saling koordinasi, terdiri atas perancangan

(design), pengembangan (development), pelaksanaan (implementation), dan

penilaian (evaluation) (Setiadi & Yuwita, 2020).

Jadi pengembangan model adalah upaya untuk menghasilkan suatu

produk berupa materi, modul, alat dan atau strategi pembelajaran yang

digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/lingkungan, dan bukan

untuk menguji teori. Melalui pengembangan model ini akan dibuat sebuah

produk yakni berbentuk bahan ajar LKPD yang dapat digunakan untuk

memudahkan mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan baru. Model ini

dikembangkan dengan berbasis konteks pada mata pelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Apa pengertian dan fungsi bahan ajar?

(2) Apa jenis-jenis bahan ajar (3) Bagaimana kriteria dan prinsip-prinsip
4

pengembangan bahan ajar (4) Apa pengertian pengembangan model Addie (5)

Bagaimana metode pengembangan model Addie

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian dan fungsi bahan ajar?

2. Apa jenis-jenis bahan ajar?

3. Bagaimana kriteria dan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar?

4. Apa pengertian pengembangan Model Addie?

5. Apa pengertian LKPD?

6. Apa saja tujuan dari penyusunan LKPD?

7. Bagaimana bentuk-bentuk LKPD berdasarkan fungsinya?

8. Bagaimana metode pengembangan Model Addie?

C. Tujuan

Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi bahan ajar

2. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar

3. Untuk mengetahui kriteria dan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar

4. Untuk mengetahui pengertian pengembangan model Addie

5. Untuk mengetahui pengertian LKPD

6. Untuk mengetahui tujuan dari penyusunan LKPD

7. Untuk mengetahui bentuk-bentuk LKPD berdasarkan fungsinya

8. Untuk mengetahui metode pengembangan model Addie


5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar

Menurut Nasution (1992), Bahan ajar merupakan salah satu perangkat

materi atau substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, serta

menampilkan secara utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Kemudian menurut Bahan ajar adalah segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instructor dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar merupakan sebuah alat

yang memungkinkan dapat membantu siswa untuk mempelajari suatu

kompetensi atau kompetensi dasar sehingga mampu menguasai semua

kompetensi secara menyeluruh. Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada

siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mangajar. Melaui bahan ajar ini

siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran (Sudjana, 2009).

Bahan ajar pada hakekatnya adalah isi dari mata pelajaran atau

bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan Kurikulum yang

digunakannya. Sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain: a)

petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru), b) kompetensi yang akan dicapai,

c) informasi pendukung, d) latihan-latihan, e) petunjuk kerja, dapat berupa

lembar kerja (LK), f) evaluasi (Majid, 2009). Ada empat aspek yang perlu

diperhatikan dalam menulis buku menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: (1) aspek isi atau materi; (2)
6

aspek penyajian materi, (3) aspek bahasa dan keterbacaan, dan (4) aspek

grafika (Depdiknas, 2006).

Menurut Andi Prastowo dalam bukunya yang berjudul Panduan Kreatif

Membuat Bahan Ajar Inovatif disebutkan bahwa bahan ajar merupakan segala

bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang

menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan

digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan

penelaah implementasi pembelajaran.

B. Fungsi Bahan Ajar

Fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi

bagi guru dan fungsi bagi siswa.

1) Fungsi bahan ajar bagi guru, antara lain:

- Menghemat waktu guru dalam mengajar.

- Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.

- Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

- Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

2) Fungsi bahan ajar bagi siswa, antara lain:

- Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lain.

- Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.

- Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri.

- Sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang


7

seharusnya dipelajari dan dikuasainya, serta sebagai sumber belajar

tambahan untuk siswa.

C. Jenis-jenis Bahan Ajar

Bahan ajar menurut bentuknya dibedakan menjadi empat macam,

yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan

bahan ajar interaktif.

1. Bahan ajar cetak merupakan sejumlah bahan ajar yang berbentuk kertas untuk

keperluan pembelajaran atau untuk menyampaikan sebuah informasi.

Misalnya buku, modul, handout, lembar kerja siswa, brosur, foto atau

gambar, dan lain-lain.

2. Bahan ajar dengar atau program audio merupakan sistem pembelajaran yang

menggunakan sinyal radio secara langsung, yang mana dapat dimainkan atau

didengarkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Mislanya kaset, radio,

compact disk audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) merupakan kombinasi sinyal audio

dengan gambar bergerak secara sekuensial. Misalnya film, video compact

disk.

4. Bahan ajar interaktif yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks,

grafik, gambar, animasi, dan video) yang kemudian dimanipulasi oleh

penggunanya atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah atau

perilaku alami dari suatu presentasi. Misalnya compact disk interactive.


8

Bahan ajar berdasarkan sifatnya dapat dibagi empat macam, yaitu:

1. Bahan ajar yang berbasis cetak misalnya buku, pamflet, panduan belajar

siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto bahan dari majalah,

koran, dan lain sebagainya.

2. Bahan ajar yang berbasis teknologi misalnya audio cassette, siaran radio,

slide, filmstrips, film video cassettes, siaran televisi, video interaktif,

computer based tutorial, dan multimedia.

3. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek misalnya kit sains,

lembar observasi, lembar wawancara, dan lain sebagainya.

4. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaktif manusia (terutama

untuk keperluan pendidikan jarak jauh) misalnya, telepon, hand phone, video

conferencing, dan lain sebagainya.

Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi lima macam,

yaitu bahan ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan,

bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer.

1. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan ajar yang tidak memerlukan

perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga siswa

bisa langsung menggunakan bahan ajar tersebut. Misalnya foto, diagram,

display, model, dan lain sebagainya.

2. Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan proyektor

agar bisa dimanfaatkan atau dipelajari siswa. Misalnya slide, filmstrips, over

head trandparencies, dan proyeksi komputer.


9

3. Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam

dalam suatu media rekam. Untuk menggunakannya, kita mesti memerlukan

alat pemain (player) media rekam tersebut, seperti tape compo, CD player,

VCD player, multimedia player, dan lain sebagainya. Contoh bahan ajar seperti

ini adalah kaset, CD, flash disk, dan lain-lain.

4. Bahan ajar video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang

biasanya berbentuk video tape player, VCD player, DVD player, dan

sebagainya. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, maka

bahan ajar ini juga memerlukan media rekam. Contoh bahan ajar seperti ini

yaitu video, film, dan lain sebagainya.

5. Bahan ajar (media) komputer, yakni bahan ajar noncetak yang membutuhkan

komputer untuk menanyakan sesuatu untuk belajar. Contohnya, computer

mediated instruction dan computer based meltimedia atau hypermedia.

D. Kriteria Bahan Ajar

Kriteria Bahan Ajar yang Memenuhi Kategori Baik yaitu:

Kurniawan dan Kuswandi (2021) menyebutkan bahwa kriteria bahan

ajar yang dapat diidentifikasi untuk penyusunan bahan ajar yang baik adalah:

1. Bahan ajar dirancang khusus untuk peserta didik berdasarkan tujuan

pembelajaran.

2. Bahan ajar memuat penjelasan kompetensi & tujuan instruksional yang

akan dicapai.

3. Bahan ajar disusun berdasarkan model pembelajaran yang menarik,

kreatif dan inovatif.


10

4. Bahan ajar memiliki struktur bahan ajar yang disesuaikan dengan

kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akandicapai.

5. Bahan ajar memiliki tampilan yang sederhana dan menarik, sehingga

dapat mendorong minat belajar peserta didik.

6. Bahan ajar memberi kesempatan peserta didik untuk lebih

mengedepankan pembelajaran mandiri.

7. Bahan ajar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki kesulitan

dalam proses pembelajaran.

8. Bahan ajar memperhatikan kebaharuan topik yang dibahas.

E. Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar yang Baik

Terdapat empat prinsip yang dapat dipakai untuk menyu sun bahan

ajar menurut Kurniawan dan Kuswandi (2021) yaitu terdiri dari prinsip

relevansi, prinsip konsistensi, prinsip kecukupan, dan prinsip keter-bacaan.

Berikut penjelasannya :

1. Prinsip relevansit: Bahan ajar sebaiknya relevan dan memiliki keterkaitan

terhadap pencapaian standar kompe-tensi dan kompetensi dasar yang

sesuai dengan karak-teristik pebelajar, dan lingkungan pembelajaran.

2. Prinsip konsistensh: Bahan ajar memiliki sifat yang konsisten antara

materi bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta

didik.
11

3. Prinsip kecukupan: Bahan ajar yang diberikan mempunyai kuantitas

material yang mencukupi dan memadai dengan tujuan untuk membantu

peserta didik menguasai kompetensi dasar

4. Prinsip keterbacaan dan Kemenarikan: Bahan ajar memiliki sifat praktis,

mudah dibawa, dan mudah dibaca. Selain itu, mudah dipahami oleh

peserta didik sehingga dapat menim bulkan dorongan untuk semangat

belajar. Beberapa komponen yang dapat diperhatikan untuk menjamin

prinsip keterbacaan dan kemenarikan adalah:

- Penggunaan kalimat dan bahasa yang mudah dipahami

- Penggunaan jenis dan ukuran huruf standar.

- Penggunaan gambar, bagan, grafik yang memiliki resolusi yang memadai

- Penggunaan warna yang tidak mencolok dan bertambrakan satu sama

lain.

- Pengaturan tata letak yang jelas dan sederhana.

- Pengaturan tata letak yang menarik menarik sehingga dapat mendorong

peserta didik untuk lebih aktif, dan partisipatif dalam proses

pembelajaran.
12

F. Pengertian LKPD

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sarana

untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan

pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam

peningkatan prestasi belajar. Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja

peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat

dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan

kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.

Sementara itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD)

adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah

memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik

akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas

tertulis.

G. Tujuan Penyusunan LKPD

1. Memberikan pengetahuan dan sikap serta keterampilan yang perlu

dimiliki siswa

2. Mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disajikan

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit dipelajari.


13

H. Bentuk-bentuk LKPD Berdasarkan Fungsi

Menurut Trianto (2009: 222) lembar kerja peserta didik (LKPD)

dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun

panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk

panduan eksperimen atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan

bahwa LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan

oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar

yang harus ditempuh.

Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan

disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk

yaitu:

1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep

2. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan

mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan

3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar

4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan

5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.

I. Model Pengembangan ADDIE

a. Pengertian Model ADDIE

Model ADDIE (Analysis, Design, Developmen, Implementation,

Evaluation) muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan
14

Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,

dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini dipilih karena

model ADDIE sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan

sistematis untuk pengembangan instruksional. Selain itu, model ADDIE

merupakan model pembelajaran yang bersifat umum dan sesuai digunakan

untuk penelitian pengembangan. Istilah ini hampir identik dengan

pengembangan sistem instruksional. Ketika digunakan dalam pengembangan,

proses ini dianggap berurutan tetapi juga interaktif, di mana hasil evaluasi

setiap tahap dapat membawa pengembangan pembelajaran ke tahap

sebelumnya. Hasil akhir dari suatu tahap merupakan produk awal bagi tahap

selanjutnya.

Kerangka Addie adalah proses siklus yang berkembang dari waktu ke

waktu dan kontinyu dari seluruh perencanaan instruksional dan proses

implementasi. Lima tahapan terdiri kerangka kerja, masing-masing dengan

tujuan sendiri yang berbeda dan fungsi dalam perkembangan desain

instruksional. Selain itu, pemilihan model ADDIE didasarkan atas beberapa

pertimbangan antara lain:

1. Model ADDIE ini merupakan model perancangan pembelajaran generik yang

menyediakan sebuah proses terorganisasi dalam pembangunan bahan-bahan

pelajaran yang dapat digunakan baik untuk pembelajaran tatap muka maupun

pembelajaran online. Dapat disimpulkan bahwa model ADDIE adalah

kerangka kerja sederhana yang berguna untuk merancang pembelajaran di


15

mana prosesnya dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena

strukturnya yang umum.

2. Model ADDIE dapat menggunakan pendekatan produk dengan langkah-

langkah sistematis dan interaktif.

3. Model ADDIE dapat digunakan utnuk pengembangan bahan pembelajaran

pada ranah verbal, keterampilan intelektual, psikomotor, dan sikap sehingga

sangat sesuai untuk pengembangan media blog untuk mata pelajaran TIK.

4. Model ADDIE memberikan kesempatan kepada pengembang desain

pembelajaran untuk bekerja sama dengan para ahli isi, media, dan desain

pembelajaran sehingga menghasilkan produk berkualitas baik.

Model pengembangan ADDIE dari Dick and Carry, model intruksional

ADDIE merupakan proses instruksional yang terdiri dari lima fase, yaitu analisis,

desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang dinamis.Tahapan dari

Model ADDIE diimplementasikan sebagai berikut:

1. Analisis

Dalam tahapan ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya

pengembangan bahan ajar dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

 Analisis kinerja: Dalam tahapan ini, mulai dimunculkan masalah dasar

yang dihadapi dalam pembelajaran.

 Analisis siswa: Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa

berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan perkembangannya. Analisis

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yang beragam.


16

Hasil analisis siswa berkenaan dengan kemampuan berpikir kritis dan

kreatif dapat dijadikan gambaran dalam mengembangkan bahan ajar dalam

pembelajaran. Beberapa poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini

diantaranya:

a. Karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran ,

b. Pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa berkenaan

dengan pembelajaran,

c. Kemampuan berpikir atau kompetensi yang perlu dimiliki siswa

dalam pembelajaran,

d. Bentuk pengembangan bahan ajar yang diperlukan siswa agar dapat

meningkatkan kemampuan berpikir dan kompetensi yang dimiliki

 Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pembelajaran: Analisis

materi berkenaan dengan fakta, konsep, prinsip dan prosedur merupakan

bentuk identifikasi terhadap materi agar relevan dengan pengembangan

bahan ajar dalam pembelajaran. Dalam tahap ini, analisis dilakukan

dengan metode studi pustaka. Tujuan dari analisis fakta, konsep, prinsip

dan prosedur materi pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi bagian-

bagian utama materi yang akan diajarkan dan disusun secara sistematik.

Analisis ini dapat dijadikan dasar untuk menyusuk rumusan tujuan

pembelajaran.

 Analisis tujuan pembelajaran: Analisis tujuan pembejaran merupakan

langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan atau kompetensi


17

yang perlu dimiliki oleh siswa. Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu

didapatkan diantaranya:

a. Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,

b. Ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, tahapan ini dapat

dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar dalam

pembelajaran.

2. Desain Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan

bahan ajar diantaranya meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan bahan ajar dalam pembelajaran kontektual dengan

mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk menentukan

materi pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur,

alokasi waktu pembelajaran, indikator dan instrumen penilaian siswa,

b. Merancang skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar

dengan pendekatan pembelajaran,

c. Pemilihan kompetensi bahan ajar,

d. Perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada

kompetensi mata pelajaran,

e. Merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi belajar dengan

pendekatan pembelajaran.

3. Pengembangan dalam Model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan

produk dalam hal ini adalah bahan ajar. Langkah pengembangan dalam

penelitian ini meliputi kegiatan membuat dan memodifikasi bahan ajar. Dalam

tahap desain telah disusun kerangka konseptual pengembangan bahan ajar.


18

Dalam tahap pengembangan kerangkangka konseptual tersebut direalisasikan

dalam bentuk produk pengembangan bahan ajar yang siap diimplementasikan

sesusi dengan tujuan. Dalam melakukan langkah pengembangan bahan ajar,

ada dua tujuan penting yang perlu dicapai antara lain adalah :

a. Memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan,

b. Memilih bahan ajar terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

4. Implementasi

Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan

untuk mengimplementasikan rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan

pada situasi yang nyata dikelas. Selama implementasi, rancangan bahan ajar

yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi

bahan ajar yang telah dikembangkan disampaikan sesuai dengan pembelajaran.

Seteleh diterapkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran kemudian dilakukan

evalusai awal untuk memberikan umpan balik pada penerapan pengembangan

bahan ajar berikutnya.

Tujuan utama dalam langkah implemtasi antara lain:

a. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,

b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi persoalan yang

sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembejaran,

c. Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan siswa

meningkat.
19

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem

pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk

memberikan nilai terhadap pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran.

Evalusi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evalusi formatif dan evaluasi

sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka

(mingguan) sedangkan evalusi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir

secara keseluruhan (semester). Evalusi sumatif mengukur kompetensi akhir

atau tujuan pembejaran yang ingin dicapai. Hasil evalusi digunakan untuk

memberikan umpan balik terhadap pengembangan bahan ajar. Kemudian revisi

dibuat sesuai dengan hasil evalusi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi

oleh tujuan pengembangan bahan ajar. Evaluasi terhadap pengembangan bahan

ajar dalam pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu :

a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan,

b. Peningkatan kemampuan siswa yang merupakan dampak dari

keikutsertaan dalam kegiatan pembelajaran,

c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan

kompetensi siswa melalui kegiatan pengembangan bahan ajar dalam

pembelajaran.
20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini:

Model pembelajaran ADDIE sangat membantu dalam

merancang program belajar mengajar dengan menggunakan berbagai jenis

media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analysis

(analisa), design (desain/ perancangan), development (pengembangan),

implementation (implementasi/ eksekusi) dan evaluation (evaluasi/ umpan

baik). Kesemua langkah ini berfokus untuk menekankan atau pengajaran

kepada peserta didik dengan konstruktivis belajar yang dimana peserta

didik diwajibkan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan mereka

dan tidak secara pasif menerima informasi tersebut.


21

DAFTAR PUSTAKA

Ali. Mudlofar. 2012. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Satuan Tingkat Guruan


dan Bahan Ajar dalam Guruan Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

Andi Prastowo. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,


Yogyakarta: Diva Press.

Arofah. Rahmat. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model.


Halaqa : Islamic Education Journal. Vol 9

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta.

Kurniawan. Kuswandi 2021. Pengembangan E-Modul Sebagai Media Literasi


Digital Pada Pembelajaran Abad 21. Lamonngan :Academia Publication

Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta.


Diva Press

Purnamasari. Metode ADDIE pada Pengembangan Media Interaktif Adobe Flash.


Jurnal Pena Vol 5

Setiadi. G. Yuwita. N 2020. Pengembangan Modul Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Menggunakan Model ADDIE bagi Mahasiswa IAI Sunan Kalijogo
Malang.. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 200-217.

S. Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,


Jakarta: Radar Jaya Offset.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:


Kencana

Widjajanti. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Surakarta.


22

LAMPIRAN

Story Board LKPD Kelas X SMA dengan Topik Utama


No. Komponen LKPD materi Sub Komponen LKPD
Sistem Pernapasan
 Nama LKPD
 Identitas mata pelajaran
 Gambar ilustrasi
1. Sampul depan  Nama penulis
 Tingkatan kelas
 Semester
 Logo kurikulum 2013
 Identitas peserta didik
 Nama LKPD
2. Sampul dalam  Nama Penulis
 Nama editor
 Perangkat desain
4. Kata pengantar -
5. Daftar isi -
6 Petunjuk penggunaan -
7. Pete konsep -
8. Kompetensi dasar -
 Unit LKPD
 Gambar ilustrasi
9. Pembatas unit  Waktu pengerjaan LKPD
 Indikator Pencapaian kompetensi
 Tujuan pembelajaran
 Teori dasar
10. Rubrik inti  Kegiatan percobaan
 Soal
 Daftar pustaka
11. Daftar pustaka
 Credit gambar
 Gambar ilustrasi
12. Sampul Belakang
 Logo UNM
23

Analisis Kebutuhan Perubahan Lingkungan


Pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi data
perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan kelas X
SMA/MA ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari
tiga tahap, yaitu tahap analisis (analyze), desain (design), pengembangan
(develop).
Hasil penelitian pengembangan LKPD berbasis Discovery Learning
adalah sebagai berikut.
1. Analisis (analyze)

Analisis adalah tahap awal dalam model pengembangan ADDIE


yang bertujuan untuk menemukan masalah dan kebutuhan dalam
pembelajaran di sekolah. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan
pengumpulan data awal melalui observasi secara langsung di sekolah. Tahap
analisis pada penelitian ini terdiri dari analisis kebutuhan, analisis konten,
analisis struktur dan analisis tujuan.
a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui permasalahan


yang ada di sekolah dan untuk mengetahui solusi yang diperlukan dalam
mengatasi masalah yang ada dengan pengembangan perangkat pembelajaran
yang sesuai. Analisis kebutuhan pada penelitian ini dilakukan dengan
observasi awal disekolah dengan melihat kondisi pembelajaran yang
berlangsung.
24

Tabel Analisis Kebutuhan


Permasalahan Hasil Analisis
Kebutuhan
LKPD saat ini kurang Diperlukan LKPD
menarik yang menarik untuk
siswa dari desain dan
model pembelajaran.
LKPD selama ini Diperlukan LKPD
hanya berisi yang bisa
pertanyaan teoritis memberikan
pengalaman langsung
kepada siswa dalam
mempelajari materi
biologi

b. Analisis Konten
Analisis selanjutnya adalah analisis konten. Konten disusun
berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
dalam kurikulum 2013. Hasil analisis konten dirinci pada dalam
bentuk materi yang disajikan dalam LKPD berbasis Discovery
Learning sebagai hasil pengembangan peneliti pada materi
perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.
25

Kompetensi Dasar Sub Materi dan Indikator


3.6. Menganalisis data perubahan Permasalahan Lingkungan
lingkungan, penyebab, dan 3.6.1 Menganalisis data perubahan
dampaknya bagi kehidupan. lingkungan.
3.6.2 Menganalisis jenis-jenis limbah

Macam-macam dan dampak


pencemaran
3.6.3 Menjelaskan keterkaitan antara
kegiatan manusia dengan masalah
perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan
3.6.4 Menganalisis dampak perubahan
lingkungan bagi kehidupan

Berdasarkan analisis Kompetensi Dasar pada KD 3.6, maka materi


sebanyak dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan 3 kali 45 menit.
Pertemuan pertama membahas soal permasalahan lingkungan dengan mengambil
porsi waktu 3 kali 34 menit.
Sementara itu, pertemuan materi macam-macam pencemaran dengan
mengambil waktu sekitar 3 kali 45 menit.
Setiap pertemuan peserta didik dibelajarkan menggunakan LKPD berbasis
Discovery Learning karena setiap pertemuan terdapat kegiatan menemukan.
26

c. Analisis Tujuan

Analisis tujuan dilakukan dengan mengkaji kompetensi inti, kompetensi


dasar, dan indikator. Tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan indikator
dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Kompetensi dasar yang digunakan
pada pengembangan LKPD ini adalah 3.6. Menganalisis data perubahan
lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.
Tujuan pembelajaran disusun sesuai rumus ABCD, yaitu A (Audience), B
(Behavior), C Gambar 4.1 Hasil Analisis Struktur pada Materi Sistem Pernapasan
43 (Condition), dan D (Degree). Hasil analisis tujuan pembelajaran pada materi
sistem pernapasan yang dikembangkan peneliti ditampilkan pada Tabel 4.3
berikut.
Indikator Tujuan Pembelajaran
Permasalahan Lingkungan
3.6.1 Menganalisis data perubahan Peserta didik mampu menganalisis data
lingkungan. perubahan lingkungan di sekitar
sekolah
3.6.2 Menganalisis jenis-jenis limbah Peserta didik menganalisis jenis-jenis
limbah di air sekitar sekolah
Macam-macam dan dampak pencemaran
3.6.3 Menjelaskan keterkaitan antara Peserta didik mampu Menjelaskan
kegiatan manusia dengan masalah keterkaitan antara kegiatan manusia
perusakan/pencemaran lingkungan dan dengan masalah perusakan/pencemaran
pelestarian lingkungan lingkungan dan pelestarian lingkungan

Peserta didik menganalisis dampak


3.6.4 Menganalisis dampak perubahan perubahan di lingkungan bagi
lingkungan bagi kehidupan kehidupan masyarakat sekitar sekolah.
27

2. Desain
Rancangan pengembangan LKPD dibuat pada tahap perancangan.
Perancangan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahap penetapan tujuan
pembelajaran, pemilihan format rancangan, pembuatan rancangan, pembuatan
dokumen desain, dan desain evaluasi. Tahap-tahap perancangan LKPD tersebut
diuraikan sebagai berikut.
a. Penetapan Tujuan Pembelajaran
Tahap penetapan tujuan pembelajaran dilakukan untuk menetapkan
tujuan
pembalajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dalam
pembelajaran. Tujuan pembelajaran pada rancangan LKPD yang telah
disesuaikan
dengan materi pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Sub Materi Tujuan Pembelajaran


Permasalahan Lingkungan 1. Peserta didik mampu
menganalisis data perubahan
lingkungan di sekitar sekolah
2. Peserta didik menganalisis jenis-
jenis limbah di air sekitar sekolah
Macam-macam dan dampak 1. Peserta didik mampu
pencemaran Menjelaskan keterkaitan antara
kegiatan manusia dengan masalah
perusakan/pencemaran
lingkungan dan pelestarian
lingkungan

2. Peserta didik menganalisis


dampak perubahan di lingkungan
bagi kehidupan masyarakat
28

sekitar sekolah.

b. Pemilihan format rancangan


Format rancangan disusun berdasarkan hasil pada tahap analisis.
Format rancangan akan digunakan dalam mengembangkan LKPD yang akan
digunakan oleh guru dan peserta didik pada proses pembelajaran. Produk pada
penelitian ini yaitu LKPD yang disusun berdasarkan kebutuhan pembelajaran
dilengkapi petunjuk penggunaan yang jelas dan sistematis yang disesuaikan
pembelajaran Discovery Learning. LKPD yang dikembangkan pada penelitian
ini dilengkapi dengan lembar validasi guru. Pengembangan LKPD ini
diharapkan dapat membantu guru dalam mengatur kegiatan pembelajaran dan
membantu peserta didik menjadi lebih aktif selama kegiatan pembelajaran sebab
langsung bekerja di lapangan.
c. Pembuatan Perencanaan Rancangan
Pembuatan perencanaan pengembangan produk LKPD berbasis inkuiri
terbimbing dibuat berdasarkan format rancangan yang telah disusun sebelumnya.
Pembuatan perencanaan dilakukan agar proses pengembangan yang dilakukan
sesuai dengan batasan-batasan yang telah disusun.

Poin rancangan Rancangan pengembangan

Nama rancangan LKPD berbasis Discovery Learning


pada materi perubahan lingkungan,
penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan untuk peserta didik
kelas X SMA/MA

Kebutuhan pengguna Kebutuhan pengguna LKPD


sebagai sumber belajar
berkelompok

Alasan merancang 1) Belum adanya LKPD yang


29

menarik untuk peserta didik


2) Belum ada LKPD berbasis
Discovery learning
Alasan merancang LKPD yang bersifat valid

Pengguna rancangan Peserta didik kelas X SMA/MA

Tujuan merancang Menghasilkan LKPD yang bersifat


valid

Pengetahuan, keterampilan, dan Mengarahkan dalam pembentukan


kemampuan yang dimiliki oleh pengetahuan baru,
pengguna mengimplementasikan proses
discovery pada peserta didik,
membiasakan diri dalam
pembelajaran berkelompok

Umpan balik Keterampilan penemuan peserta


didik dapat meningkat dengan
membiasakan peserta didik untuk
aktif dalam proses pembelajaran
secara langsung

Manfaat rancangan Membangun kemampuan belajar


mandiri peserta didik dan proses
pembelajaran menjadi lebih
menarik, sistematis,

d. Pembuatan dokumen desain


Tahapan dokumen desain memberikan gambaran dari
keseluruhan proses pengembangan LKPD berbasis Discovery Learning
pada materi perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
30

kehidupan. Dokumen desain menampilkan tujuan penelitian


pengembangan yang dilakukan dan solusi yang diusulkan.

Tujuan Pengembangan dan Solusi


Tujuan pengembangan Tujuan pengembangan ini adalah
untuk menghasilkan produk
pengembangan berupa LKPD
berbasis inkuiri terbimbing.
LKPD ini dibuat dengan syarat
valid.

Solusi LKPD yang dibuat terdiri atas:


1) Sampul depan
2) Halaman utama
3) Halaman judul
4) Halaman isi
5) Sampul belakang LKPD kelas
XI SMA akan digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di sekolah
dan sebagai sumber belajar
mandiri peserta didik.
31

Tabel hasil analisis konten pada materi ekosistem

Kompetensi Dasar Sub Materi dan Indikator


3.5 Menganalisis komponen- Komponen Ekosistem
komponen ekosistem dan interaksi 3.5.1 Mengidentifikasi komponen
antar komponen tersebut penyusun ekosistem
3.5.2 Mendeskripsikan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi keseimbangan
ekosistem
3.5.3 Menyebutkan tingkatan organisasi
kehidupan
3.5.4 Mendeskripsikan hubungan antara
komponen biotik dan abiotik
Interaksi Antar Komponen Ekosistem
& Aliran Energi
3.5.5Menjelaskan interaksi
antarkomponen ekosistem
3.5.6 Membedakan rantai makanan dan
jaring-jaring makanan
3.5.7Mendeskripsikan aliran energi yang
terjadi pada suatu ekosistem
3.5.8 Memberikan contoh aliran energi
dalam ekosistem
Daur Biogeokimia
3.5.9Menjelaskan macam-macam daur
biogeokimia
3.5.10Menjelaskan pengertian daur
biogeokimia
4.5 Menyajikan karya yang Siklus Biogeokimia
menunjukkan interaksi antar komponen 4.5.1 Membuat charta daur biogeokimia
ekosistem (jarring-jaring makanan,
siklus Biogeokimia)
32

Tabel Hasil Analisis Tujuan pada Materi Ekosistem


Indikator Tujuan Pembelajaran
Komponen Ekosistem

3.5.1Mengidentifikasi komponen Peserta didik dapat mengidentifikasi


penyusun ekosistem komponen penyusun ekosistem melalui
pengamatan

3.5.2Mendeskripsikan faktor-faktor yang


dapat mempengaruhi keseimbangan Peserta didik dapat mendeskripsikan
ekosistem faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keseimbangan
3.5.3Menyebutkan tingkatan organisasi ekosistem melalui diskusi kelompok
kehidupan

3.5.4Mendeskripsikan hubungan antara Peserta didik dapat menyebutkan


komponen biotik dan abiotik tingkatan organisasi kehidupan melalui
kajian literatur

Peserta didik dapat mendeskripsikan


hubungan antara komponen biotik dan
abiotik melalui pengamatan
Interaksi Antar Komponen
Ekosistem & Aliran Energi

3.5.5Menjelaskan interaksi Peserta didik dapat membedakan jenis-


antarkomponen ekosistem jenis interaksi antarkomponen
ekosistem melalui pengamatan

3.5.6 Membedakan rantai makanan dan Peserta didik dapat mengaitkan


jaring-jaring makanan hubungan antara rantai makanan dan
jaring-jaring makanan melalui diskusi
kelompok
3.5.7 Mendeskripsikan aliran energi
yang terjadi pada suatu ekosistem
Peserta didik dapat mendeskripsikan
mekanisme aliran energi pada suatu
3.5.8 Memberikan contoh aliran energi ekosistem melalui diksusi kelompok
dalam ekosistem
Peserta didik dapat memberikan contoh
aliran energi dalam ekosistem melalui
kajian literatur
Daur Biogeokimia

3.5.9Menjelaskan macam-macam daur Peserta didik dapat menjelaskan


biogeokimia macam-macam daur biogeokimia
33

3.5.10Menjelaskan pengertian daur Peserta didik dapat membuat charta


biogeokimia daur biogeokimia
Siklus Biogeokimia

4.5 Menyajikan karya yang Menyajikan charta daur biogeokimia


menunjukkan interaksi antar komponen yang telah dibuat
ekosistem (jarring-jaring makanan,
siklus Biogeokimia)
34

Desain dan Rancangan LKPD


35
36
37
38
39
40
41
42
43

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai