Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DICK AND


CAREY”

Mata Kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampu: Rizka Fardha, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV

PUTRI ANJANI AS. (A22120023)


MUH. YAZID ILMANY (A22120029)
RIFKA (A22120067)
EVIYANI (A22120070)
NUR AKSANI (A22120101)
ANNI BATU (A22120110)
FADILA (A22120143)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERITSAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala,

karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaian

makalah yang amat sederhana ini, meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat

serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, serta kita umat beliau hingga akhir

zaman.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran Biologi. Selain itu juga untuk

menambah ilmu, dan wawasan bagi para pembaca tentang “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey”.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna

bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi

perbaikan makalah ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari Allah, dan

apabila ada salah atau kekurangan itu datangnya dari kami sendiri. Semoga

bermanfaat.

Palu, Desember 2022

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................................................


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................

A. Pengertian Perangkat Model Pembelajaran Dick and Carey Menurut Para


Ahli ....................................................................................................................................
............................................................................................................................................
B. Prinsip-Prinsip Melandasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model
Dick and Carey ..................................................................................................................
C. Karakteristik Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey ..................................
D. Manfaat Penggunaan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey ....................
E. Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and
Carey
............................................................................................................................................
F. Contoh Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey .................
G. Kelebihan dan Kekurangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey..........

BAB III PENUTUP ................................................................................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia sejatinya sangat dinamis. Hal

ini tentunya menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) dan tuntunan paradigma pendidikan saat ini. Selain itu,

jika menilik dunia pendidikan saat ini, kita juga dapat mengetahui

perkembangan dunia pendidikan yang begitu cepat salah satunya pada

kurikulum pembelajaran, mencakup di dalamnya yaitu model dan strategi

pembelajaran.

Belajar merupakan suatu proses yang memiliki kompleksitas, karena

dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait satu sama lain seperti: kecerdasan,

bakat, ketekunan, lingkungan, waktu belajar dan kemampuan individu siswa

itu sendiri. Untuk itu, belajar tidak lepas juga dari kata pembelajaran. Makna

pembelajaran itu sendiri merupakan suatu proses yang dirancang guna

mendukung terjadinya suatu transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.

Jika meninjau dari perspektif sejarah, maka dapat kita ketahui jika

nama kurikulum di Indonesia silih berganti. Mulai dari kurikulum 1975, 1984,

1994 yang masih berorientasi pada banyak mata pelajaran dan bahan ajar yang

harus dikuasai oleh setiap siswa atau peserta didik, sehingga beban belajar

siswa disinyalir menjadi sangat berat. Selain itu melihat dari perkembangan

desain pembelajaran, sama halnya dengan pergantian nama kurikulum yang

dilihat dari desain pembelajaran seperti model dan strateginya juga mengalami

perubahan dan perkembangan. Samsul Hadi dalam studinya menyatakan

bahwa seorang guru harus dapat mengembangkan model pembelajaran di


dalam kelas. Hal ini perlu dilakukan guna pembelajaran tidak monoton seperti

dengan menggunakan metode ceramah saja, namun guru harus melakukan

inovasi dalam pembelajaran, termasuk pada strategi dan desain pembelajaran.

Selain itu, dalam hal ini tentunya model strategi yang dikembangkan

oleh guru harus adanya partisipasi dari siswa dan lingkungan yang terkait

seperti model desain pembelajaran milik Kemp dan model model R2D2,

Model Dick and Carey dan lainnya dapat digunakan dalam pembelajaran.

Dick and Carey (1985) memandang desain pembelajaran sebagai

sebuah sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang sitematis.

Menurut Dick and Carey (2001), pendekatan sistem selalu mengacu kepada

tahapan umum sistem pengembangan pembelajaran (Instructional Systems

Development /ISD). Komponen model Dick and Carey meliputi pembelajar,

pengajar, materi, dan lingkungan. Demikian pula, di lingkungan pendidikan

non formal model ini meliputi warga belajar (pembelajar), tutor (pengajar),

materi, dan lingkungan pembelajaran. Semua berinteraksi dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen dan

tahapan model Dick and Carey lebih kompleks jika dibandingkan dengan

model pembelajaran yang lain, seperti Morrison, Ross, & Kemp (2001).

Walaupun model Morrison, Ross, & Kemp juga memandang desain

pembelajaran sebagai sebuah sistem, tetapi sedikit berbeda. Mereka

menyebutkan desain pembelajaran sebagai metode yang sistematis tetapi

bukan pendekatan sitematis. Tahapan yang digunakan yaitu perencanaan,

pengembangan, evaluasi, dan management proses.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengertian perangkat pembelajaran model Dick and Carey

menurut para ahli?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang melandasi pengembangan perangkat

pembelajaran model Dick and Carey?

3. Apa saja karakteristik perangkat pembelajaran model Dick and Carey?

4. Apa saja manfaat penggunaan perangkat pembelajaran model Dick and

Carey?

5. Bagaimana langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran

model Dick and Carey?

6. Bagaimana contoh pengembangan perangkat pembelajaran model Dick

and Carey?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian perangkat pembelajaran model Dick and

Carey menurut para ahli.

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang melandasi pengembangan

perangkat pembelajaran model Dick and Carey.

3. Untuk mengetahui karakteristik perangkat pembelajaran model Dick and

Carey.

4. Untuk mengetahui manfaat penggunaan perangkat pembelajaran model

Dick and Carey.

5. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan perangkat

pembelajaran model Dick and Carey.


6. Untuk mengetahui serta memahami contoh pengembangan perangkat

pembelajaran model Dick and Carey


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perangkat Model Pembelajaran Dick and Carey Menurut Para


Ahli
Pengembangan bahan pembelajaran adalah upaya memperbaharui kualitas

pembelajaran dan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik (output). Model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and

Carey (2005), telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran

yang efektif, efisien dan menarik.

Menurut Smith (2010) model adalah sebuah gambaran mental yang membantu

sesorang dalam memahami sesuatu yang tidak bisa dilihat dan dialami secara

langsung. Joyce and Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat

dijadikan pola pilihan, artinya para guru memilih model pembelajaran yang sesuai

dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Menurut Sujarwo (2012), desain pembelajaran merupakan kegiatan

memaksimalkan keefektifan, efisiensi dan hasil pembelajaran dan pengalaman

pembelajaran lainnya. Kegiatan tersebut meliputi penentuan keadaan awal,

kebutuhan siswa, menentukan tujuan akhir dan menciptakan perlakuan untuk

memantu dalam masa transisi berikutnya.

Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah

sutau perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara

bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa.

Upaya mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah di susun dalam


kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal, maka

diperlukan suatu metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran

menggunakan beberapa metode.

Model Dick and Carey merupakan model pengembangan yang dikembangkan

melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap komponen-komponen

dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain,

pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem pembelajaran yang

dikembangkan oleh Dick and Carey terdiri atas beberapa komponen yang perlu

dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar.

Model Dick dan Carey memiliki 10 langkah pembelajaran yang sistematis, dari

mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran sampai melaksanakan evaluasi.

B. Prinsip-Prinsip Melandasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model


Dick and Carey
Menurut Filbeck dikutip oleh Suparman, terdapat dua belas prinsip

pembelajaran dalam pembelajaran untuk dijadikan perhatian para perancang

model pembelajaran, yaitu:

1. Respon-respon baru diualang sebagai akibat dari respon tersebut. Bila respon

itu berakibat menyenangkan, mahasiswa (learner) cenderung untuk mengulang

respon tersebut karena memelihara akibat yang menyenangkan. Implikasi

dalam kegiatan pembelajaran antara lain: perlunya pemberian umpan balik

positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari peserta

didik dan sebaliknya peserta didik harus aktif membuat respon.


2. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga di bawah

pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang terdapat dalam lingkungan peserta

didik. Implikasi prinsip ini pada teknologi pembelajaran adalah perlunya

menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada peserta didik sebelum

pembelajaran dimulai.

3. Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau

berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian akibat yang

menyenamgkan. Implikasi prinsip ini adalah pemberian isi pelajaran yang

berguna pada peserta didik di dunia luar dan memberikan umpan balik berupa

imbalan dan penghargaan terhadap keberhasilannya.

4. Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan

ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah

pemberian kegiatan belajar pada peserta didik yang sesuai dan berhubungan

dengan dunia nyata/kehidupan sehari-hari.

5. Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar

sesuatu yang kompleks seperti pemecahan masalah. Implikasi dari prinsip ini

adalah pemberian contoh secara jelas atas materi pelajaran yang diberikan

kepada peserta didik.

6. Status mental mahasiswa untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi

perhatian dan ketekunan mahasiswa selama proses belajar. Imlplikasinya


adalah pentingnya menarik perhatian peserta didik untuk mempelajari isi

pelajaran.

7. Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan diserta

umpan balik untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu sebagian

besar mahasiswa. Implikasinya adalah digunakannya bahan belajar terprogram

dan analisis pengalaman belajar peserta didik menjadi kegiatan-kegiatan kecil

disertai latihan dan pemberian umpan balik.

8. Kebutuhan memecah materi belajar yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan

kecil akan dapat dikurangi bila materi belajar yang kompleks dapat

diwujudkan dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media dan

metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks.

9. Keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan mermecahkan masalah

adalah perilaku kompleks yang terbentuk dari komposisi keterampilan dasar

yang lebih sederhana. Implikasinya adalah perumusan tujuan umum

pembelajaran dalam bentuk hasil belajar yang operasional agar dapat

dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih khusus.

10. Belajar cenderung menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila

mahasiswa diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam

keterampilan memecahkan masalah. Implikasinya adalah pengurutan pelajaran


harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih

komples dan kemajuan peserta didik dalam menyelesaikan pelajaran harus

diinformasikan kepadanya agar keyakinan kepada kemampuan dirinya lebih

besar.

11. Perkembangan dan kecepatan belajar mahasiswa bervariasi, ada yang maju

dengan cepat, ada yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya

penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran menjadi prasarat sebelum

mempelajari materi selanjutnya dan peserta didik diberikan kesemapatan maju

menurut kecepatan masing-masing.

12. Dengan persiapan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan meng-

organisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi

dirinya untuk membuat respon yang benar. Implikasinya adalah pemberian

kemungkinan bagi peserta didik untuk memilih waktu, cara, dan sumber-

sumber lain disamping yang sudah ditetapkan.

C. Karakteristik Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey


Adapun karakteristik dari perangkat pembelajaran model Dick and Carey sebagai

berikut:

1. Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting dan tidak boleh

ada yang dilewati,

2. Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreatifitas instructional

designer professional,
3. Model pembelajaran Dick and Carey menyediakan pendekatan sistematis

terhadap kurikulum dan program design. Ketegasan model ini susah untuk

diadaptasikan ke tim dengan banyak anggota dan beberapa sumber yang

berbeda.

4. Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam bentuk unit,

modul, atau lesson.

D. Manfaat Penggunaan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey


Adapun manfaat dari penggunaan perangkat pembelajaran model Dick and Carey

sebagai berikut:

1. Siswa dapat mengatur waktu dan pemusatan perhatian pada tujuan yang ingin

dicapai.

2. Guru dapat mengatur kegiatan instruksionalnya, metodenya, dan strategi untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

E. Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and


Carey
Berdasarkan model pengembangan Dick and Carey terdapat 10 Langkah

dalam mengembangkan sebuah sistem yakni:

1. Mengidentifikasi Tujuan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pada awal pengembangan perangkat pembelajaran dengan model

pengembangan Dick and Carrey perlu ditelaah apakah perangkat pembelajaran

yang akan dikembangkan benar-benar dibutuhkan atau tidak, bermanfaat atau

tidak, mengapa perlu dikembangkan, tujuan dikembangkannya perangkat

Pembelajaran tersebut, ada apa dengan perangkat yang telah ada, dll. Pada

tahap awal ini peneliti perlu mempertimbangkan kemampuan prasyarat para

siswa di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian. Pertimbangan kemampuan


Prasyarat dapat dilakukan dengan menelaah materi-materi apa saja yang sudah

dipelajari siswa malalui pembelajaran terdahulu yang terkait materi yang

Dikembangkan.

2. Melakukan Analisis Intruksional Pembelajaran

Analisis instruksional adalah prosedur analisis yang diterapkan pada

suatu tujuan instruksional yang mengidentifikasi langkah-langkah yang

relevan untuk melakukan keterampilan minimal yang diperlukan bagi siswa

untuk mencapai tujuan. Peneliti akan menentukan keterampilan, pengetahuan,

dan sikap, yang dikenal sebagai kompetensi prasyarat yang diperlukan siswa

Untuk dapat memulai pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran yang dikembangkan.

3. Menganalisis peserta didik dan konteks

Dalam mengembangkan suatu prototype seorang peneliti memerlukan

pengetahuan tentang diri siswa dan konteks pembelajaran yang ada pada

siswa. Peneliti juga perlu mengetahui materi-materi apa saja yang sudah

dipelajari siswa dan materi-materi yang menjadi kompetensi prasyarat untuk

mempelajari materi dalam media yang akan dikembangkan. Stelah

menganalisis siswa, peneliti perlu menganalisis konteks belajar siswa,

selanjutnya adalah menganalisis konteks pembelajaran. Peneliti perlu

menganalisis konteks pembelajaran dan materi pada media/perangkat

pembelajaran yang selama ini digunakan di sekolah.


4. Penetapan Tujuan Pembelajaran

Dalam proses pengembangan prototype perlu dirumuskan tujuan-

tujuan yang akan dicapai lewat pengembangan suatu perangkat pembelajaran

yang dibuat. Adanya tujuan-tujuan akan membimbing peneliti/pengembang

dalam memilih isi dan mengembangkan strategi instruksional dan proses

penilaian.

5. Mengembangkan Instrument Penilaian

Dari sisi proses pembelajaran, berdasarkan tujuan atau kompetensi

khusus yang telah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan

instrumen penilaian yang mampu mengukur pencapaian hasil belajar siswa.

Hal ini dikenal juga dengan istilah evaluasi hasil belajar (Benny A. Pribadi,

2009: 104).

6. Mengembangkan strategi pembelajaran intruksional

Dick dan Carey menggunakan istilah Instructional Strategy untuk

menggambarkan proses pada pengurutan dan pengaturan konten untuk

dikembangkan sebagai prototype perangkat pembelajaran.

7. Mengembangkan bahan ajar

Setelah menyusun garis besar isi perangkat pembelajaran, adalah

mengembangkan materi dalam prototype perangkat pembelajaran disesuaikan

dengan hasil analisis dan observasi di lapangan. Materi dapat dikembangkan

tergantung pada tipe pembelajaran (kontekstual, problem solving, penemuan

terbimbing, open-ended, dll.).


8. Merancang dan melakukan Evaluasi Formatif

Yaitu Proses perancang digunakan untuk mendapatkan data untuk

merevisi instruksi mereka agar yang dibuat lebih efisien dan efektif.

Penekanannya adalah pada pengumpulan dan analisis data dan revisi instruksi.

Bila versi terakhir dari instruksi tersebut adalah diproduksi, evaluator lain

mungkin mengumpulkan data untuk menentukan keefektifannya.

9. Melakukan Revisi

Selama proses penyusunan dan pengembangan perangkat pembelajaran

berdasarkan pada desain yang telah dibuat sebelumnya telah dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan, saran, ataupun kritik

tentang kekurangan dalam perangkat tersebut.

10. Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif merupakan jenis evaluasi yang berbeda dengan

evaluasi formatif. Evaluasi ini merupakan evaluasi puncak dalam model

pengembangan Dick and Carrey. Evaluasi sumatif dilakukan setelah perangkat

pembelajaran yang dikembangkan selesai dievaluasi secara formatif dan

direvisi sesuai dengan standar yang digunakan oleh para penilai dalam proses

evaluasi formatif.

F. Contoh Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey


Penerapan Desain Instruksional Model Dick and Carey Pada Mata Pelajaran

Fisika Kelas XI di MAN Ciledug

1. Analisis Kebutuhan Untuk Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran


Siswa SMA/MA dalam rentang usia 16-18 tahun dianalisis bahwa

bahasa verbal telah meningkat leboh banyak digunakan dalam berpikir

deduktif hipotetik daripada representasi empiric sehingga dianilisis sudah

dapat mengajukan hipotesis dengan cara abduction, yaitu menciptakan

hipotesis alternative dengan cara memanfaatkan pengetahuan/ gagasan yang

telah dimilikinya dan berhasil untuk menjelaskan suatu masalah.

2. Melaksanakan Analisis Pembelajaran

MAN Ciledug merupakan sekolah setingkat SMA yang di bawah

Departemen Agama yang berada di pinggiran kabupaten Cirebon. Di MAN

Ciledug hanya terdapat satu laboratorium yang penggunaannya secara

Bersama-sama antara pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia. Ketersediaan

peralatan praktikum Fisika di MAN Ciledug sangat minim jika dibandingkan

dengan peralatan praktikum Kimia dan Biologi. Hal ini dapat dilihat pada

jumlah peralatan Fisika yang hanya berjumlah 21 jenis sedangkan peralatan

Biologi 36 jenis dan peralatan Kimia 42 jenis serta bahan Kimia dan indikator

ada 32 jenis.

Berdasarkan analisa tersebut maka dibutuhkan perangkat pembelajaran

yang mampu melatih kebiasaan bekerja ilmiah tetapi dapat digunakan dengan

peralatan laboratorium yang sederhana.

3. Analisis Siswa dan Konteks

Siswa yang akan diteliti adalah dua kelas yaitu kelas XI IPA 1 yang

terdiri dari siswa perempuan sebanyak 8 orang dan siswa laki-laki sebanayk

32 orang. Selanjutnya, kelas XI IPA 1 digunakan sebagai subyek dari uji coba
individu dan ujicoba kelompok kecil (6 sd 8 orang) sedangkan kelas yang lain

yaitu kelas XI IPA 2 terdiri dari siswa perempuan sebanyak 18 orang dan

siswa laki-laki sebanyak 22 orang. Selanjutnya, kelas XI IPA 2 digunakan

sebagai subyek dari uji coba kelompok besar (40 orang) yang kemudian

datanya dijadikan sebagai bahan analisis ketercapaian tujuan umum

pembelajaran.

Siswa-siswi MAN Ciledug berasal dari beberapa kecamatan di wilayah

Timur kabupaten Cirebon. Sebagian besar mata pencaharian wali murid di

MAN Ciledug adalah buruh tani, nelayan, pedagang, karyawan pabrik dan

lain-lain, sehingga dapat dikategorikan bahwa kondisi keluarga siswa MAN

Ciledug adalah menengah ke bawah.

4. Menuliskan Tujuan Pembelajaran Khusus

Tujuan pembelajaran khusus adalah diharapkan kemamapuan siswa

MAN Ciledug mampu bekerja ilmiah yang dilakukan di laboratorium IPA.

5. Mengembangkan Instrumen Penilaian

Dalam meningkatkan kemampuan bekerja ilmiah siswa-siswi MAN

Ciledug maka dilakukan pengembangan LKS dan buku Guru.

6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Startegi pembelajaran yang digunakan adalah berbasis empat pilar

pendidikan melalui outdoor-inquiry sesuai dengan perkembangan berpikir

siswa.
7. Mengembangkan Dan Memilih Materi/Paket Pembelajaran

LKS yang dikembangkan berisi: judul LKS, identitas siswa, standar

kompetensi, indikator, pendahuluan, prosedur, percobaan, dan tugas.

LKS yang dikembangkan terdiri dari LKS 01 Karakterisasi Momen

Gaya, LKS 02: Debit Zat Cair, LKS 03: Permasalahan pada gerobak yang

menaiki tangga.

Buku guru yang dikembangkan sebagai bahan panduan guru dalam

menerapkan model pembelajaran. Buku guru berisi: judul, pendahuluan,

tujuan pembelajaran yang terdiri dari standar kompetensi dan indikator

pembeljaran, landasan teori, alat dan bahan, model pembelajaran, metode,

pendekatan, skenario pembelajaran.

8. Mendesain Dan Melaksanakan Evaluasi Formatif

LKS yang dikembangkan melalui uji coba bertingkat dengan uji coba

individu sebanyak 3 kali, kemudian uji coba kelompok kecil 1 kali dan uji

coba kelompok besar 1 kali.

9. Mengadakan Revisi/Perbaikan Pembelajaran

Dari hasil pengembangan LKS dan buku guru dapat dilihat hasil yang

diperoleh apakah baik atau tidak, hal ini juga dapat dilihat dari respon siswa

tentang kegiatan luar ruangan (outdoor) untuk revisi pembelajaran.

10. Mendesain Dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif yang dilaksanakan adalah tes pemahaman konsep,

yang diamati adalah aspek aspek kognitif yang terdiri dari C1 sampai C6. C1
adalah pengetahuan, C2 adalah pemahaman, C3 adalah penerapan, C4 adalah

sintesis, C5 adalah analisis, dan C6 adalah evaluasi.

Tes pemahaman konsep terdiri dari tiga macam yaitu: soal pemahaman

konsep momen gaya, konsep debit zat cair, dan konsep keseimbangan benda

tegar.

G. Kelebihan dan Kekurangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey

Adapun kelebihan dan kekurangan dari perangkat pembelajaran model Dick and

Carey sebagai berikut:

➢ Kelebihan:

1. Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti

2. Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan

3. Adanya revisi pada analisis pembelajaran, dimana hal tersebut merupakan hal

yang sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat

dilakukan perubahan pada analisis intruksional tersebut, sebelum kesalahan di

dalamnya ikut mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya

4. Model Dick dan Carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup

semua yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran.

➢ Kekurangan:

1. Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan

2. Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat di kembangkan sesuai dengan

langkah-langkah tersebut

3. Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi

baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif dan


4. Terlalu banyak prosedur yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran (Tika, 2013; Bafaqih, 2015).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajara merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

dalam merancang kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik,

kegiatan ini dari perancangan sampai kegiatan evaluasi terhadap semua sistem

pengajaran dan hasil belajar yang dilaksanakan.

Komponen-komponen utama dalam penyusunan desaign

pembelajaran:

1. Desain pembelajaran selalu dimulai dari perumusan tujuan

pembelajaran, apa yang diharapkan dari proses pembelajaran

2. Penulisan tujuan pembelajaran berisi komponen-komponen tentang

kompetensi yang apa yang akan dicapai oleh peserta didik.

3. Setelah ditentukan kompetensi apa yang diharapkan dari peserta didik,

maka ditentukan metode apa yang akan digunakan, media

pembelajaran apa yang akan digunakan untuk menunjang

proses pembelajaran.

4. Setelah semua kegiatan proses pengajaran dilaksanakan maka

dilaksanakan proses evaluasi terhadap semua sistem pengajaran dan

hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Dick and Carey merupakan model pembelajaran

yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap

komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi

analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem


pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey terdiri atas beberapa

komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas

pembelajaran yang lebih besar.

Dick and Carey memasukkan unsur kognitif dan behavioristik yang

menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan.

Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang

sistematis yang menyeluruh. Hal ini diperlukan untuk dapat menciptakan

desain sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam

mengatasi masalah-masalah pembelajaran. Komponen-komponen sekaligus

langkah-langkah utama dari model desain sistem pembelajaran yang

dikemukakan oleh Dick and Carey yang terdiri atas:

a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran

b. Melakukan analisis instruksional

c. Analisis Siswa dan Konteks

d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus

e. Mengembangkan instrument penelitian

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

g. Penggunaan Bahan Ajar

h. Merancang dan mengembangkan evaluasi formatif

i. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran

j. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif.

B. Saran
Berdasarkan hasil penulisan makalah ini, kami mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca. Sebab kami selaku penyusun

makalah menyadari bahwa makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari
kata sempurna, yang disebabkan masih terbatasnya sumber materi yang

didapatkan. Meskipun demikian penulis tetap menyarankan kepada para

pembaca agar membaca makalah ini lebih bisa memahami dan menerapkan

model pembelajaran Dick and Carey.


DAFTAR PUSTAKA
Khoerunnisa, P. dan Aqwal, S. M. (2020). Analisis model-model pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Dasar. 4(1): 1-5.

Jumiati, M., Siddik, M. dan Sili, S. (2020). Pengembangan perangkat bahan ajar
tematik tema 8 subtema 1 manusia dan lingkungan berbasis kearifan lokal siswa
kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendas Mahakam. 5(2): 156-157.

Hidayanti M., dan Ruhena. (2018). Model dick and carey, dan model icare. [Online].
Diakses
darihttps://www.academia.edu/29113513/Desain_Pembelajaran_Model_Dick_d
an_Carey_docxm

Komalasari, B. S., Jujur, A. W., & Santoso, D. (2019). Pengembangan bahan ajar IPA
berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan literasi sains. Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA. 5(2): 219-227.

Samsudin, S., & Junaidin, J. (2021). Prinsip-prinsip dan model desain media
pembelajaran. Jurnal Studi Pendidikan. 12(1): 65-74.

Anda mungkin juga menyukai