Anda di halaman 1dari 12

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM DAVID WARWICKS DAN

BEAUCHAMP

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata kuliah: Pengembangan Kurikulum PBA

Dosen Pengampu:
Dosen I: Dr. Idrus Muhsin Bin Agil, M.Pd
Dosen II: Dr. Mamluatus Sholihah, M.Pd

Disusun Oleh:
Aghniarrizqi Lara F (220104210020)
Syarifah Huriyah (220104210102)
Layla Nur Alfiah (220104210103)

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
inayah-Nya sehingga kita bisa menyelesaikan makalah Model Pengembangan
Kurikulum David Warwicks dan Beauchamp dengan keadaan sehat wal afiat. Kedua
kalinya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman
Islamiyah yakni addinun Islam.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata
kuliah Studi Peradaban Islam, Dr. Idrus Muhsin Bin Agil, M.Pd dan Dr. Mamluatus
Sholihah, M.Pd dan juga pihak-pihak yang membantu penyelesaian makalah yang
kami buat.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 17 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum ............................ 3
B. Model Pengembangan Kurikulum David Warwick .................... 4
C. Model Pengembangan Kurikulum Oleh Beauchamp .................. 6
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara garis besar kurikulum dapat dimaknai sebagai program dan


pengalaman belajar serta hasil-hasil pembelajaran yang diharapkan, yang
diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang telah disusun secara
sistematis. Kurikulum diberikan kepada peserta didik dibawah tanggung jawab
sekolah dengan bertujuan membantu dalam pertumbuhan atau perkembangan
pribadi dan kompetensi sosial peserta didik.

Dalam lingkungan sekolah pasti memiliki kurikulum tertentu yang


dijadikan sebagai acuan. Hal tersebut dikarenakan kedudukan kurikulum itu
sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum juga bertujuan sebagai arah,
pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Tidak hanya itu, kurukulum juga mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan agar tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai.

Dengan adanya kurikulum dalam proses pendidikan maka diharapkan


akan semakin baik proses pembelajaran yang dilakukan kedepannya. Oleh
karena itu seiring dengan berputarnya waktu, kurikulum yang telah ada pasti
mengalami pengembangan. Apabila kurikulum tidak mengalami pengembangan
maka proses pendidikan akan ketinggalan zaman.

Pengembangan kurikulum sangat penting untuk diketahui. Salah satu


langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui pengembangan kurikulum
adalah mengetahui dan memahami model kurikulum. Dengan memahami model
kurikulum, maka dapat disesuaikan kebutuhan serta masa yang cocok dengan
proses pendidikan.

1
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam memahami model kurikulum yakni
dengan mengetahui model kurikulum menurut beberapa ahli. Diantara beberapa ahli
tersebut ialah David Warwicks dan Beauchamp. Masing-masing ahli memiliki
pemikiran tersendiri untuk mengembangkan kurikulum. Oleh karena itu, diperlukan
pembahasan lebih lanjut terkait model pengembangan kurikulum menurut beberapa ahli
agar mendapatkan model pengembangan kurikulum yang sesuai kebutuhan, yang
berkualitas, dan dapat dilakukan sesuai dengan prinsip, dan landasan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum?

2. Bagaimana model pengembangan kurikulum David Warwick?

3. Bagaimana model pengembangan kurikulum oleh Beauchamp?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian model pengembangan kurikulum.

2. Untuk mengetahui model pengembangan kurikulum David Warwick.

3. Untuk mengetahui model pengembangan kurikulum oleh Beauchamp.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum

Kata ”model” diturunkan dari bahasa latin mold (cetakan) atau pettern
(pola).1 Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) model diartikan sebagai
pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. 2 Secara istilah model adalah representasi dari suatu objek, benda,
atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam.
Model berisi informasi- informasi tentang suatu fenomena yang dibuat dengan
tujuan untuk mempelajari fenomena sistem yang sebenarnya. Model dapat
merupakan tiruan dari suatu benda, sistem atau kejadian yang sesungguhnya
yang hanya berisi informasi- informasi yang dianggap penting untuk ditelaah. 3

Sedangkan kurikulum secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani


yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi,
istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di
Yunani, yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai
finish.4 Maksudnya adalah kurikulum merupakan muatan atau isi pembelajaran
dan proses yang ditempuh siswa untuk mencapai ujung pendidikan.

Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa digunakan adalah


manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang
kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirāsah) dalam kamus
Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh

1 Sarliaji Cayaray, Model layanan perpustakaan sekolah luar biasa Universitas Pendidikan
Indonesia 2014 | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hal 11
2 Arti kata model - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
3 Sarliaji Cayaray, Model layanan perpustakaan sekolah luar biasa
4 Syamsul Bahri, Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya, Jurnal Ilmiah Islam Futura

Volume XI, No. 1, Agustus 2011 hal 16


3
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. Menurut S.
Nasution kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajaran. 5 Jadi dapat disimpulkan bahwa
model pengembangan kurikulum merupakan pola atau ide-ide terkait syarat
dapat dikembangkannya sebuah kurikulum yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar.

B. Model Pengembangan Kurikulum David Warwick

David Warwick mengemukakan model pengembangan kurikulum yang


bersifat deduktif. Dalam bukunya “Curriculum: Structure and Design, Warwick
merumuskan tahap-tahap kurikulum secara rinci. Adapun tahap-tahap yang
dirumuskan Warwick sebagai berikut:

1) Menyusun suatu kurikulum ideal secara umum tentang apa yang ingin
dicapai oleh lembaga.
2) Mempertimbangkan seluruh sumber yang tersedia dan dapat mendukung
berhasilnya program tersebut baik pada tingkat lokal maupun nasional.
3) Memahami dan mempelajari setiap hambatan atau kendala dalam suatu
lembaga.
4) Mengadakan modifikasi kurikulum yang ideal tersebut.
5) Membuat desain dengan memperhatikan berbagai aspek seperti struktur
kurikulum, ruang lingkup, urutan serta keseimbangan bahan ajar.
6) Mengadakan rincian lebih lanjut tentang bahan ajar dalam berbagai
bidang pengetahuan.
7) Mempertimbangkan proses belajar mengajar yang efektif untuk
mencapai tujuan pengajaran.
8) Menentukan jumlah waktu pelajaran yang disediakan untuk setiap bagian
kurikulum6

5
Ibid, hal 17
6
Winanti Diyah Puspitarini, Model Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an Sebagai
Pendukung Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al- Izzah Batu, Tesis UIN Malang. hal.36
4
Dengan rincian tahapan tersebut diharapkan proses kegiatan
pembelajaran atau pengembangan kurikulum bahasa Arab menjadi lebih baik
lagi karena ia telah menjadi bahasa asing serta telah menjadi pelajaran wajib di
Madrasah atau sekolah berbasis agama Islam.

Tahap-tahap perkembangan kurikulum yang dirumuskan Warwick


diatas, prosesnya relatif singkat. Namun, upaya untuk mendapatkan rancangan
kurikulum yang sesuai dengan kondisi lembaga dan sesuai dengan daerah baik
untuk setingkat maupun sejenis itu tidak mudah.

C. Model Pengembangan Kurikulum Beauchamp

Menurut Beauchamp kurikulum merupakan suatu perencanaan dalam


pendidikan atau pengajaran. Ia mengembangkan model kurikulum menjadi lima
langkah yaitu:

1) Menentukan area di mana kurikulum berisi. 7 Wilayah itu bisa terjadi


pada hanya satu sekolah atau madrasah, satu kecamatan, kabupaten atau
kota atau mungkin tingkat provinsi atau tingkat nasional. Penetapan
arena ini ditentukan oleh wewenang yang dimiliki oleh pengambil
kebijakan dalam pengembangan kurikulum.8
2) Menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam pengembangan
kurikulum, yakni terdiri dari para ahli kurikulum, para ahli pendidikan
termasuk di dalamnya para guru yang dianggap berpengalaman, seorang
profesional dan tenaga lain dalam bidang pendidikan seperti pustakawan,
laboran, konsultan pendidikan. Para profesional dalam bidang lain seperti
tokoh masyarakat, politisi, industriawan dan pengusaha. Dan dalam
proses pengembangannya ditentukan bersama tugas dan peran apa yang
akan dilakukan secara jelas.

7 Izzatul Fitriyah, Manajemen Kurikulum Dalam Perspektif Beauchamp, Pascasarjana


Universitas Nurul Jadid, Vol. 1, No. 1, Februari – Oktober 2020. hal. 24
8Abdurrahman dan Farida Herna Astuti, Analisis Pengembangan Kurikulum Model Beauchamp

di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, Jurnal Realita Volume 3 Nomor 5 Edisi April 2018 Bimbingan dan
Konseling FIP IKIP Mataram. hal. 479
5
3) Menentukan prosedur yang harus dikejar, yaitu perumusan tujuan (umum
dan spesifik), memilih konten dan pengalaman belajar, dan menentukan
alat dan jenis evaluasi. Prosedur tersebut selanjutnya dapat dibagi
kedalam lima langkah yaitu: Membentuk tim pengembang kurikulum,
Melakukan penilaian terhadap kurikulum yang sedang berjalan,
Melakukan studi atau penjajakan tentang penentuan kurikulum baru,
Merumuskan kriteria dan alternatif pengembangan kurikulum,
Menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.
4) Implementasi Kurikulum. Agar implementasi kurikulum baru menjadi
efektif, diperlukan dukungan dari berbagai sumber, seperti guru, biaya,
fasilitas, manajemen, dan sebagainya.
5) Evaluasi Kurikulum. yakni evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum
oleh guru di sekolah, evaluasi terhadap desain kurikulum, evaluasi
keberhasilan belajar siswa, dan evaluasi dari keseluruhan sistem
kurikulum. 9

Gambar : Teguh Arie Sandy10

9 Ibid
10
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum (slideshare.net)
6
Dalam menentukan kompetensi yang terlibat dalam pengembangan
kurikulum, itu dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 1) Pendidikan / ahli
kurikulum di pusat pengembangan kurikulum dan ahli sains luar. 2) Ahli
pendidikan dari universitas atau sekolah dan guru terpilih. 3) Profesional dalam
sistem pendidikan. 4) Profesional dan tokoh masyarakat lainnya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum dapat disimpulkan sebagai perencanaan kesempatan belajar


dengan tujuan dapat membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan serta dapat dinilai sampai dimana perubahan itu terjadi pada peserta
didik. Dari bermacam-macam model pengembangan kurikulum yang ada,
terdapat beberapa kesamaan, yakni pada hakikatnya semua mengikuti struktur
kurikulum dan komponen-komponennya. Selain itu, pada berbagai macam
model kurikulum juga memiliki perbedaan, yaitu perbedaan dalam kelengkapan
dan kerincian pada setiap tahap.

Adapun dalam situasi dan kondisi, sangat diperlukan pengembangan


kurikulum pembelajaran bahasa Arab yang sesuai dengan kebutuhan. Karena
pemilihan suatu pengembangan model kurikulum tidak hanya didasarkan pada
kelebihan dan kebaikan, serta kemungkinan secara maksimal dan optimal dalam
pencapaiannya. akan tetapi diperlukan kesesuaian sistem pendidikan dan sistem
pengelolaan pendidikan yang diikuti serta model konsep pendidikan yang
digunakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Farida Herna Astuti, Analisis Pengembangan Kurikulum Model


Beauchamp di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, Jurnal Realita Volume 3
Nomor 5 Edisi April 2018
Bahri, Syamsul. Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam
Futura Volume XI, No. 1, Agustus 2011

Cayaray, Sarliaji. 2014. Model Layanan Sekolah Luar Biasa. Universitas Pendidikan

Indonesia. repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Izzatul Fitriyah, Manajemen Kurikulum Dalam Perspektif Beauchamp, Pascasarjana
Universitas Nurul Jadid, Vol. 1, No. 1, Februari – Oktober 2020
Puspitarini, Winanti Diyah. 2014. Model Pengembangan Program Takhasus Al-Qur’an
Sebagai Pendukung Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al- Izzah
Batu. Tesis. UIN Malang.
Arti kata model - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum (slideshare.net)

Anda mungkin juga menyukai