M Fitriyadi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
Muhammad.fitriyadi@uin-suska.ac.id
Abstrak
Sains dalam Hadis Nabi Muhammad Saw yang merujuk pada
pengetahuan yang sejalan dengan fakta-fakta Ilmiah dalam Ilmu
pengetahuan modern. Isyarat-isyarat tersebut menunjukkan pengetahuan
luar biasa Nabi Muhammad Saw dalam berbagai bidang, termasuk alam
semesta dan kesehatan. Ilmu pengetahuan modern mengungkap
kebenaran-kebenaran dalam firman Allah dan Hadis Nabi Muhammad
Saw, yang memperkuat keyakinan dan keimanan manusia. Namun, masih
ada misteri dan perdebatan mengenai kebenaran tersebut di kalangan
umat manusia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Kajian
Kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui
buku, jurnal, database perpustakaan, sumber elektronik, dan referensi
penelitian sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
Analisis Tematik untuk mengidentifikasi dan menganalisis tema-tema
yang muncul dalam literatur yang dikaji. Hasil penelitian ini mengungkap
pengertian dan urgensi sains, di mana sains merujuk pada pengetahuan
sistematis yang diperoleh melalui observasi, penelitian, dan uji coba.
Sains Islam merupakan kegiatan Ilmiah untuk mencari kebenaran dalam
Ilmu pengetahuan yang didasarkan pada wahyu Allah Saw. Banyak
Ilmuwan Muslim dan non-Muslim yang mempelajari Ilmu pengetahuan
dan menemukan bahwa temuan-temuan mereka telah ada dalam petunjuk
Al-Qur'an dan Hadis Nabi. Ilmu pengetahuan diibaratkan sebagai suluh
yang menerangi kegelapan dan membawa penerangan serta petunjuk
kepada manusia. Selain itu, penelitian ini juga membahas beberapa fakta
sains Ilmiah yang terkandung dalam kemukjizatan Nabi Muhammad.
Hadis-hadis memberikan petunjuk tentang pentingnya Ilmu pengetahuan,
seperti hadis tentang bintang sebagai pengaman bagi langit. Penelitian ini
menyoroti pentingnya memajukan ilmu pengetahuan dalam membangun
peradaban yang maju, karena ilmu pengetahuan memiliki peranan
penting dalam kehidupan dan dapat meningkatkan derajat manusia.
Abstract
Science in the Hadiths of Prophet Muhammad (PBUH) refers to knowledge that aligns
with scientific facts in modern science. These indications demonstrate Prophet
Muhammad's extraordinary knowledge in various fields, including the universe and
health. Modern science reveals the truths found in the words of Allah and the Hadiths of
Prophet Muhammad (PBUH), which strengthen the beliefs and faith of humanity.
However, there are still mysteries and debates surrounding these truths among human
beings. This research utilizes the Literature Review method with a qualitative approach.
Data is collected through books, journals, library databases, electronic sources, and
previous research references. Data analysis is conducted using Thematic Analysis to
identify and analyze the emerging themes in the literature under study. The results of
this research uncover the understanding and importance of science, where science
refers to systematic knowledge obtained through observation, research, and
experimentation. Islamic science is a scientific endeavor to seek truth in scientific
knowledge based on the revelations of Allah. Many Muslim and non-Muslim scientists
have studied scientific knowledge and found that their discoveries are already
mentioned in the guidance of the Qur'an and the Hadiths of Prophet Muhammad.
Science is likened to a torch that illuminates the darkness and provides enlightenment
and guidance to humanity. Additionally, this research discusses several scientific facts
contained in the miracles of Prophet Muhammad. The Hadiths provide guidance on the
importance of scientific knowledge, such as the Hadith about stars serving as protectors
for the heavens. This research highlights the importance of advancing scientific
knowledge in building an advanced civilization, as science plays a crucial role in life
and can elevate the status of humanity.
A. Pendahuluan
Sains dalam Hadis Nabi Muhammad Saw merujuk pada pengungkapan atau
pengetahuan yang terdapat dalam hadis-hadis yang sejalan dengan fakta-fakta
ilmiah yang diketahui dalam ilmu pengetahuan modern. Isyarat-isyarat tersebut
menunjukkan pengetahuan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa dalam berbagai
bidang, termasuk alam semesta, kesehatan, dan lainnya.
Ilmu pengetahuan modern pun akhirnya mengungkap kebenaran-kebenaran
terhadap firman Allah dan Hadist nabi Muhammad Saw setelah berabad-abad
lamanya sehingga kebenaran itu membuat tambah keyakinan dan keimanan
manusia bahwa setiap perkataan yang diucapkan dan dilakukan oleh nabi dalam
hadistnya tidak luput dari wahyu dan kebesaran-Nya. Namun sebagian masih
menjadi misteri dan perdebatan dikalangan umat manusia atas kebenaran tersebut.
2| POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201...
Nama Penulis: Judul Artikel
Tentunya, segala pembuktian sains merupakan salah satu bukti nyata yang
diperlihatkan oleh Allah yang disampaikan melalui baginda rasulullah Saw
sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an :
ࣖ َولَتَ ْعلَ ُم ان ن َ َب َا ٗه ب َ ْعدَ ِح ْ ٍي. ِا ْن ه َُو ِا اَّل ِذ ْك ٌر لِلْ ٰعلَ ِم ْ َي
Maksudnya : “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali (sebagai) peringatan bagi
semesta alam. Sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur’an)
setelah beberapa waktu lagi. Kebenaran berita-berita Al-Qur’an itu ada yang
terlaksana di dunia dan ada pula yang terlaksana di akhirat. Yang terlaksana di
dunia misalnya adalah janji Allah Swt. kepada orang mukmin untuk menang dalam
peperangan melawan orang musyrik, sedangkan yang terlaksana di akhirat adalah
seperti kebenaran janji Allah Swt. tentang balasan atau perhitungan yang akan
dilakukan terhadap manusia. (Q.S. Shad : 87-88).1
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Librari Research atau Kajian
Kepustakaan. Kajian pustaka adalah metode penulisan karya Ilmiah yang
melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber kepustakaan yang
relevan, termasuk buku, jurnal, makalah, penelitian sebelumnya, dan sumber-
sumber online yang sesuai. Ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang topik yang sedang dikaji (M.
Nazir, 2009).
1
Al-Kattani, Muhammad Zahid. Nazrat al-Qur'an fi 'Ulum al-Hadith. Cairo: Dar al-Bayan li al-
Turath, 2006.
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... |3
Nama Penulis: Judul Artikel
4| POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201...
Nama Penulis: Judul Artikel
Menurut Ziauddin Sardar, ilmu atau sains adalah cara mempelajari alam
secara obyektif dan sistematik, serta merupakan aktivitas manusia. John Biesanz
dan Mavis Biesanz, dua sarjana ilmu sosial, mendefinisikan ilmu sebagai suatu
cara yang teratur untuk memperoleh pengetahuan (an organized way of
obtaining knowledge), bukan hanya sebagai kumpulan pengetahuan teratur.
Dengan demikian, ilmu adalah metode yang sistematis. Menurut Muslim A.
Kadir, ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis tentang alam
semesta yang diperoleh melalui kegiatan berpikir.
Sains Islam adalah kegiatan ilmiah untuk mencari kebenaran dalam suatu
ilmu pengetahuan yang didasarkan pada wahyu Allah. Al-Qur'an dan Hadis Nabi
digunakan dalam sains Islam dengan menerapkan metode-metode ilmiah yang
benar. Dalam sains Islam, setiap objek yang diteliti didasarkan pada Al-Qur'an
dan Hadis. Fenomena atau peristiwa yang terjadi, baik yang terkait dengan
manusia, hewan, tumbuhan, maupun alam sekitar, dianalisis dengan mengacu
pada ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi, sehingga hasil
penelitian sains Islam memiliki kualitas yang unggul dan selalu sesuai dengan
perkembangan zaman.
Berdasarkan fakta yang ada, banyak ilmuwan Muslim maupun non-
Muslim yang mulai mempelajari kembali berbagai disiplin ilmu pengetahuan,
seperti kedokteran, astronomi, fisika, kimia, sejarah, dan lain-lain. Melalui
penelitian yang mereka lakukan, terkadang mereka semakin mengagumi Islam
dan yakin bahwa temuan-temuan mereka sebelumnya telah ada dalam petunjuk
ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi. Beberapa di antara mereka bahkan memilih
untuk memeluk agama Islam karena meyakini bahwa Islam adalah agama yang
benar dan mengatur segala aspek kehidupan. Setelah mereka memeluk Islam,
mereka terus melanjutkan penelitian-penelitian lain yang berkontribusi pada
pengetahuan dalam studi Al-Qur'an dan Hadis Nabi.
Ilmu dapat diibaratkan sebagai sebuah suluh yang ada di dalam
kegelapan dan dapat memberikan penerangan, petunjuk, serta menyelamatkan
manusia dari kebodohan. Dalam sebuah hadis dijelaskan :
ُ ِ َوز,بين َجا ِل ِس الْ ُعلَ َم َاء
اِح ْم ََي ا: فَ َق َال,ُ َان ا ُه بلَ َغ ُه َا ان لُ ْق َم َان الْح ِك ْ َْي َأ ْو ََص ابْنَه: اِل
ٌ ِ حدثين عن َم
َ َمَك ُي ِِي ْاَّل ْر َض الْ َم ْي َت َة ب َِوابِلِ ا.وب ِب ُن ِور الْح ْْكَ ِة
.الس َما ِء َ فَا ان ا.ِب ُر ْك َبتَ ْي َك
َ ُاَّلل ي ِِي الْ ُقل
ِ
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... |5
Nama Penulis: Judul Artikel
Dari penjelasan dalam hadis di atas, dapat kita pahami bahwa ilmu
pengetahuan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan.
Perumpamaan yang digunakan dalam hadis tersebut menarik, di mana hati
manusia diibaratkan sebagai bumi yang kering. Bumi yang kering tentu tidak
akan bisa menumbuhkan tanaman yang subur atau menghasilkan bunga yang
indah. Namun, ketika hujan turun dari langit, bumi yang kering tersebut akan
disirami, sehingga menjadi subur karena unsur-unsur dan zat hara yang
terkandung dalam hujan. Hal yang sama berlaku untuk hati manusia, jika tidak
disirami dengan cahaya hikmah (ilmu pengetahuan), hati tersebut akan mati dan
tidak mampu merasakan dengan baik. Namun, dengan adanya ilmu pengetahuan,
hati akan menjadi bersih dan mampu memahami segala hal dengan baik.
Untuk membangun peradaban yang maju, penting untuk memajukan
ilmu pengetahuan. Suatu peradaban tidak akan maju jika dipenuhi oleh
kebodohan dan kebatilan. Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki posisi yang
sangat penting. Allah juga menjanjikan untuk meningkatkan derajat orang-orang
yang memiliki ilmu pengetahuan. Ketika derajat suatu komunitas naik, maka
peradaban mereka juga akan maju. Namun, sebaliknya, jika suatu komunitas
banyak dipenuhi dengan kebodohan, mereka akan hancur karena kebodohan
tersebut.
6| POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201...
Nama Penulis: Judul Artikel
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... |7
Nama Penulis: Judul Artikel
memiliki massa dan volume yang besar, serta suhu yang tinggi. Bintang
mengalami beberapa fase dalam siklus hidupnya, mulai dari kelahiran hingga
Bintang mengalami siklus kehidupan mulai dari bintang muda hingga
menjadi bintang tua. Cahayanya meredup dan kemudian meledak, membentuk
kabut sebelum akhirnya lahir menjadi bintang baru. Ketika cahaya bintang
meredup, langit akan dipenuhi oleh kabut dan asap. Selain itu, bintang memiliki
daya gravitasi kuat yang mengikat bintang-bintang dan segala materi dan energi
di semesta. Jika ikatan gravitasi ini lepas, bintang-bintang akan runtuh dan alam
semesta akan hancur. Ini menunjukkan betapa indahnya ungkapan Nabi SAW.
yang secara akurat dan ilmiah menggambarkan fenomena ini 1.400 tahun yang
lalu.
Pada masa itu, ketika kebodohan, kegelapan, khurafat, dan mitos masih
melanda manusia, Nabi telah memberikan bukti jelas akan kebenaran
kenabiannya. Meskipun mayoritas masyarakat saat itu kafir dan musyrik yang
menolak kenabiannya, ini adalah bukti kejelasan kenabian dan kebenaran
perkataan Nabi.
8| POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201...
Nama Penulis: Judul Artikel
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... |9
Nama Penulis: Judul Artikel
Hadis yang dianggap gharib (aneh) oleh ulama-ulama dahulu mau pun
modern mengandung fakta ilmiah yang belum ditemukan manusia kecuali pada
pertengahan dekade 60-an abad ke-20. Setelah usaha keras yang melibatkan
ribuan pakar dan waktu yang cukup panjang, dibuktikanlah pada umat manusia
bahwa bumi kita ini pada awal penciptaannya penuh dengan air sampai tidak ada
kawasan kering yang tampak sedikit pun.
Kemudian Allah menghendaki untuk memuntahkan dasar samudera luas
dengan letusan gunung berapi hebat yang terus-menerus memuntahkan lava
yang menempel satu sama lain, membentuk rentetan pegunungan di tengah
samudera belantara ini. Pegunungan itu terus meninggi dan meninggi sampai
tampak permukaan air yang membentuk daratan pertama dalam bentuk pulau
vulkanik yang mirip dengan sejumlah kepulauan vulkanik yang sekarang
tersebar di seluruh samudera, misalnya kepulauan Jepang, Flipina, Indonesia,
dan Hawai. Dengan terus-menerus berlangsungnya aktivitas gunung berapi,
kepulauan vulkanik pertama ini pun berkembang secara bertahap melalui proses
pengembangan sehingga terbentuklah benua yang dikenal dengan Benua
Pangaea.
Allah kemudian berkehendak membelah benua induk ini melalui jaringan
retakan-retakan dan penyekungan bumi yang akhirnya mengakibatkan benua ini
menjadi tujuh benua yang kita kenal sekarang ini. Bahkan antara satu benua
dengan benua yang lain saling menjauh sampai berada pada posisinya sekarang.
Proses ini dikenal dengan sebutan “siklus samudra dan daratan”.
Ucapan Rasulullah 1,400 tahun yang lalu: Dahulu Ka’bah adalah bukit
kecil di atas air kemudian dibentangkanlah bumi dari (bahwa) nya dianggap
sebagai fenomena awal ilmiah yang menjadi bukti bahwa beliau menerima
wahyu dari Allah dan diajar Sang Pencipta langit dan bumi karena tidak satu pun
makhluk pada zaman Nabi juga beberapa abad setelahnya mengetahui fakta-
fakta ini kecuali pada dekade 60-an abad ke-20.
Di luar jangkuan ilmu kasbi (kebalikan ilmu ladunni, yaitu ilmu yang
diperoleh manusia malalui proses belajar) hadis ini menambahkan satu fakta
ilmiah lainnya bahwa daratan di bawah Ka’bah merupakan bebatuan yang tertua
10 | POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni
201...
Nama Penulis: Judul Artikel
di seluruh semesta. Fakta ini belum bisa dibuktikan oleh disiplin ilmu kasbi.
Oleh karena itu kaum muslimin harus meneliti masalah ini dengan menentukan
usia bebatuan yang ada di bawah Ka’bah melalui unsur-unsur radioaktif yang
ada di sana, jika memang ada, sehingga fakta ilmiah ini dapat diajukan kepada
dunia seluruhnya, muslim maupun non-muslim.
Jika memang dapat dibuktikan, ini akan menjadi prasasti yang tidak
terbantahkan di era sains dan teknologi sekarang ini. Juga menjadi bukti otoratif
bagi seluruh manusia dan kesaksian yang menegaskan kenabian Nabi dan Rasul.
penutup Muhammad SAW. hal ini sekaligus menjadi bukti yang menegaskan
kemuliaan tempat suci ini yang sengaja dipilih Allah dengan kemahatahuan-Nya
yang melingkupi segala sesuatu untuk menjadi lokasi dibangunnya rumah
pertama yang didirikan untuk umat manusia di muka bumi, sebagai kiblat kaum
muslimin, tempat haji dan umrah. Allah pun melipatgandakan barakah tempat
itu dengan menjadikan amal kebaikan di sana menjadi 100 ribu kali lipat, dan
mensucikannya berikut tanahnya sejak penciptaan langit dan bumi.
Semoga shalawat kesejahteraan, salam kedamaian, dan keberkahan
selalu tercurahkan kepada beliau beserta keluargs, sahabat, dan mereka yang
mengikuti petunjuknya dan berdakwah di jalan-Nya sampai kiamat kelak. Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... | 11
Nama Penulis: Judul Artikel
ُ اُث أ َىت، ْاس ِق ِه ع ََس ًل: فقا َل،ُ أ ِخ ي َْش تَ ِك بَ ْطنَه:وسَّل فقا َل َ هللا عليه ا ُ أ ان َر ُج ًل أ َىت النا اِب َص اىل
: قدْ فَ َعلْ ُت؟ فقا َل: ُ اُث أات ُه فقا َل، ْاس ِق ِه ع ََس ًل: فقا َل، ُ اُث أات ُه الث اا ِلثَ َة، ْاس ِق ِه ع ََس ًل: فقا َل،الثاا ِن َي َة
. َ فَ َسقا ُه فَ َ َربأ، ْاس ِق ِه ع ََس ًل،يك
َ وكَ َذ َب ب َ ْط ُن أ ِخ،اَّلل
ُ َصدَ َق ا
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami ‘Ayyas bin Walid, telah
menceritakan kepada kami Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Sa’id,
dari Qatadah, dari Abi al-Mutawakkil, dari Abi Sa’id bahwasanya seseorang
datang menghadap Nabi Saw., ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada
perutnya. Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Kemudian orang itu datang untuk
kedua kalinya, Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Orang itu datang lagi pada
kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’Setelah itu, orang itu
datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh
juga malah bertambah mencret).’ Nabi bersabda: ‘Allah Maha benar dan perut
saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkannya lagi,
maka saudaranya pun sembuh.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim).
12 | POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni
201...
Nama Penulis: Judul Artikel
Daftar Pustaka
Atta, RM. (2004) Microbiological studies on fly wings (Musca domestica) where
disease and treat. World Journal Of Medical Sciences
An-Najjar Zaghlul, “Sains Dalam Hadis, Mengungkap Fakta ilmiah dari
Kemukjizatan Hadis Nabi”. Jakarta: Amzah
Houwink B (1994). Ilmu kedokteran gigi pencegahan Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Lis Arifudin, 2016 “Integrasi Sains dan Agama serta Implikasinya Terhadap
Pendidikan Islam”. Edukasia Islamika,
https://doi.org/10.21927/literasi.2013.4(2).
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni 201... | 13
Nama Penulis: Judul Artikel
Md.Firdaus Ahmed Latif, (1996) Madu Lebah Penawar Zahir &Batin,Kuala Lumpur:
Darul Nu’man.
Muslim bin Al-Hajjāj abu al-Hasan al-Qusyairi al-Naisaburi,al-Musnad al Mukhtasur
al- shahihal-Muslim,Vol. 1 Hadis No. 253 (Beirut: Dār Ihya’ al-Tirath al-Arabi)
Muhammad Mushthafa al-A'dzhami, “Muwattha Imam Malik, Kitab: Tentang
Menuntut Ilmu”. Kairo: Muassasah Zaid Al Nahyan.
Nurmayani, (2013), “Sumbangan Islam Terhadap Sains dan Teknologi”. Jurnal
Handayani,
Warto, (2018), “Studi Islam Pendekatan Sains: Relevansi Wahyu Terhadap Ilmu
Pengetahuan Modern”. International Journal Ihya’ ‘Ulum Al-Din.
14 | POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. ..., No. ..., Januari – Juni
201...