Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI SD

“Konsep desain pembelajaran dan model desain pembelajaran”

Dosen Pengampu :

Risdalina, S.Pd., M.Pd.

Dr. Eka Sastrawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Marina Selfia Monika A1D120004


2. Dwi Suryadi A1D120169
3. Rahmat Ramadhani A1D120182

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah penerapan teknologi
pembelajaran di sd,
dengan judul" konsep desain pembelajaran dan model desain pembelajaran" tepat pada
waktunya. Dan kami berterima kasih kepada ibu risdalina, s.pd., m.pd, ibu dr. Eka sastrawati,
s.pd., m.pd. Selaku dosen mata kuliah penerapan teknologi pembelajaran di sd,
yang telah memberikan tugas ini.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung oleh


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar kami dalam hal penyusunan
makalah ini. Untuk itu tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
melibatkan dirinya membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa hingga aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca agar
memberikan saran maupun kritik demi perbaikan pada makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.

Muara bulian, 13 maret 2023


Penyusun

Kelompok 10
Daftar isi

kata pengantar………………………………………………………………………………………………………………… i

daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………….. ii

bab i………………………………………………………………………………………………………………………………… 1

pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………. 1

a. Latar belakang…………………………………………………………………………………………………….. 1

b. Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………. 2

c. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………… 2

bab ii……………………………………………………………………………………………………………………………….. 3

pembahasan……………………………………………………………………………………………………………………. 3

a. Pengertian model pembelajaran dick and cary……………………………………………………. 3

b. Strategi dan desain pembelajaran dick dan carey……………………………………………….. 4

c. Langkah-langkah model pembelajaran dick and carey (dc)…………………………………. 5

d. Model pembelajaran dick and carey memiliki karakteristik, kelebihan serta


kekurangan.

bab iii………………………………………………………………………………………………………………………………. 11

penutup…………………………………………………………………………………………………………………………… 11

a. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………….. 11

daftar pustaka…………………………………………………………………………………………………………………. 12

i
Bab i

Pendahuluan

Latar belakang

Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau
sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran. Uraian
atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model desain pembelajaran menyajikan
bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran,
psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.

Model pengembangan desain pembelajaran terdapat beraneka ragam jenisnya, yang


dari masing-masing model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran
memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk memilih model pengembangan
desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Model-
model pengembangan desain pembelajaran yang sudah ada selalu mengalami perubahan-
perubahan. Hal ini memberi inspirasi para ahli pendidikan untuk mengembangkan model-
model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari
model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan semakin berkembangnya model-model
pengembangan desain pembelajaran akan mampu menghadapi perubahan zaman yang
memerlukan desain pengembangan model yang semakin kreatif dan inovatif.

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan rencana, model, pola,


bentuk, kunstruksi yang melibatkan, guru, peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan
yang tersusun secara sitematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di dalam perencanaan
pembelajaran terdapat terdapat berbagai model-model yang salah satunya akan kami
jabarkan, yaitu model dick and carey.

Komponen model pengembangan pembelajaran dick and carey meliputi pembelajarn,


pengajar, materi, dan lingkungan. Dari model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa
model pembelajaran dick and carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas
maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk
mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model pembelajaran dick and
carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain, system yang terdapat pada pembelajaran dick and
carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya.

Rumusan masalah

1. Bagaimana pemahaman terhadap model pembelajaran dick and carey


2. Bagaimana penerapan langkah-langkah model pembelajaran dick and carey
3. Apa saja karakteristik, kelebihan dan kekurangan dick and carey

Tujuan

1. Untuk memecahkan permasalahan strategi pembelajaran dengan menggunakan


model pembelajaran dick and carey.
1
2. Untuk meningkatkan pemahaman cara penggunaan model dick and carey dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui karakteristik, kelebihan dan kekurangan dick and carey

2
Bab ii

Pembahasan

A. Pengertian model pembelajaran dick and cary

Model pembelajaran dick dan carey merupakan model pembelajaran yang


dikembangkan melalui pendekatan sistem (system approach). Terhadap komponen-
komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan
oleh dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat
rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Dick dan carey memasukan unsure
kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang
dihadirkan. Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang
sistematis yang menyeluruh. Hal ini dipelukan untuk dapat menciptakan desain sistem
pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah
pembelajaran.

Komponen model pembelajaran dick and carey meliputi; pembelajar, pengajar,


materi, dan lingkungan. Demikian pula dilingkungan pendidikan non formal meliputi; warga
belajar (pembelajar), tutor (pengajar), materi, dan lingkungan pembelajaran. Semua
berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen dan tahapan model pembelajaran dick and carey lebih kompleks jika
dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain seperti morrison, ross, dan kemp.[2]
walaupun model morrison, ross, dan kemp juga memandang desain pembelajaran sebagai
sebuah sistem, tetapi sedikit berbeda. Mereka menyebutkan desain pembelajaran sebagai
metode yang sistematis tetapi bukan pendekatan sitematis. Tahapan yang digunakan yaitu
perencanaan, pengembangan, evaluasi, dan management proses.

Selain itu, sebuah bahan ajar bukan hanya untuk dibaca, tetapi melibatkan unsur-
unsur proses pembelajaran. Dick and carey melalui kegiatan mendesain, mengembangkan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi. Kedua-duanya tidak jauh berbeda dan masing-masing
merupakan sebuah sistem. Kegiatan melalui tahapan-tahapan inilah yang disebut sebagai
kegiatan mendesain pembelajaran.

B. Strategi dan desain pembelajaran dick dan carey

Strategi dan desain pembelajaran menurut dick dan carey adalah komponen-
komponen umum dari suatu bahan pembelajaran dari prosedur-prosedur yang akan digunakan
dalam pembelajaran untuk mengahasilkan hasil belajar tertentu. Menurut mereka strategi
pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan
termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan
kepada peserta didik.

Pada umumnya, tahap pertama dalam desain pembelajaran adalah analisis untuk
mengetahui kebutuhan dalam pembelajaran, dan mengidentifikasi masalah-masalah apa yang

3
akan dipecahkan. Model pembelajaran dick and careymenerapkan tahapan dimaksud, dengan
demikian pengembangan yang dilakukan berbasis pada kebutuhan dan pemecahan masalah.

Salah satu model desain pembelajaran adalah model dick and carey (1985) dalam
muliartha (2011), model ini termasuk ke dalam model procedural. Model yang dikembangkan
didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem terhadap komponen-komponen dasar desain
pembelajaran yang meliputi analisis desain pengembangan, implementasi dan evaluasi.
Adapun komponen dan sekaligus merupakan langkah-langkah utama dari model desain
pembelajaran yang dikemukakan oleh dick and carey (2009) dalam muliartha (2011).

Gambar 1: model dick and carey, (2009)

C. Langkah-langkah model pembelajaran dick and carey (dc)

Model dick and carey terdiri dari 10 langkah-langkah. Setiap langkah sangat jelas
maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk
mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model dick and carey
menunjukan hubungan yang sangat jelas dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan
yang lainya. Dengan kata lain, sistem yang terdapat pada dick and carey sangat ringkas,
namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya.

Perancangan instruksional menurut sistem pendekatan model dick and carey terdapat
beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan
tersebut (dick and carey, 1996). Berikut adalah langkah pengembangan desain instruksional
menurut dick dan carey :

1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran (identity instructional goal).

Awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran. Tujuan
pembelajaran mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja (performance
analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari pengalaman praktis dengan
kesulitan belajar pebelajar, dari analisis orang-orang yang melakukan pekerjaan (job
analysis), atau dari persyaratan lain untuk pembelajaran baru.

4
2. Melakukan analisis intruksional (conduct instructional analysis).

Analisis intruksional yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang akan
dipelajari. Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah
menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan pembelajaran adalah menentukan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut sebagai entry behavior (perilaku
awal/masukan) yang diperlukan oleh siswa untuk memulai pembelajaran.

Menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang akan dipelajari. Analisis ini akan
menghasilkan peta konsep akan menggambarkan hubungan di antara semua keterampilan
yang telah diidentifikasi.

3. Menganalisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran (analyze learners and


contexts).

Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan


dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal yang
telah dimiliki mahasiswa. Analisis paralel terhadap siswa dan konteks dimana mereka belajar,
dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran. Keterampilan-
keterampilan siswa yang ada saat ini, yang lebih disukai, dan sikap-sikap ditentukan
berdasarkan karakteristik atau setting pembelajaran dan setting lingkungan tempat
keterampilan diterapkan. Langkah ini adalah langkah awal yang penting dalam strategi
pembelajaran.

4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (write performance objectives).

Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa
kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah
menyelesaikan pembelajaran. Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan pembelajaran).
Berdasarkan analisis tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang perilaku awal, catatlah
pernyataan khusus tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa setelah mereka menerima
pembelajaran.

Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari analisis pembelajaran. Analisis


pembelajaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang
dipelajari, kondisi pencapaian unjuk kerja, dan kriteria pencapaian unjuk kerja. Komponen
ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih spesifik pada tiap
tahapan pembelajaran. Di tiap tahapan akan ada panduan pembelajaran dan pengukuran
performansi pembelajar.

5. Mengembangan instrumen penilaian (develop assessment instruments).

Pengembangan instrument penilaian didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan.


Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, mengembangkan produk evaluasi untuk
mengukur kemampuan siswa melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan utama berada pada
hubungan perilaku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran dan penilaian yang di minta.

5
6. Mengembangan strategi pembelajaran (develop instructional strategy).

Strategi pembelajaran meliputi; kegiatan prapembelajaran (pre-activity), penyajian


informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan (testing), dan
mengikuti kegiatan selanjutnya. Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil penelitian,
karakteristik media pembelajaran yang digunakan, bahan pembelajaran, dan karakteristik
siswa yang menerima pembelajaran. Prinsip-prinsip inilah yang digunakan untuk memilih
materi strategi pembelajaran yang interaktif.

Mengembangan atau memilih bahan ajar (develop and select instructional materials).

Mengembangkan dan memilih bahan ajar, produk pengembangan ini meliputi


petunjuk untuk siswa, materi pembelajaran, dan soal-soal. Materi pembelajaran meliputi:
petunjuk untuk tutor, modul untuk siswa, transparansi ohp, videotapes, format multimedia,
dan web untuk pembelajaran jarak jauh. Pengembangan materi pembelajaran tergantung
kepada tipe pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar
perancang.

7. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (design and conduct formative


evaluation of instruction).

Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut.


Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang dihasilkan adalah instrumen
atau angket penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data-data yang diperoleh
tersebut sebagai pertimbangan dalam merevisi pengembangan pembelajaran ataupun produk
bahan ajar. Ada tiga tipe evaluasi formatif : uji perorangan (one-to-one), uji kelompok kecil
(small group) dan uji lapangan (field evaluation). Setiap jenis penilaian memberikan
informasi yang berbeda bagi perancang untuk digunakan dalam meningkatkan pembelajaran.
Teknik serupa dapat diterapkan pada penilaian formatif terhadap bahan atau pembelajaran di
kelas.

8. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran (revise instruction).

Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari evaluasi
formatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dianalisis serta diinterpretasikan. Data
yang diperoleh dari evaluasi formatif dikumpulkan dan diinterpretasikan untuk memecahkan
kesulitan yang dihadapi siswa dalam mencapai tujuan. Bukan hanya untuk ini, singkatnya
hasil evaluasi ini digunakan untuk merevisi pembelajaran agar lebih efektif.

Revisi harus menjadi bagian konstan dalam proses design. Revisi dilakukan
berdasarkan hasil dari tiap komponen model ini. Pada tahap ini, data dari evaluasi dugaan
yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan
untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Begitu pula masukan dari hasil implementasi dari pakar/validator. Mungkin saja tahapan-
tahapan pembelajaran kurang efektif dalam pencapaian tujuan akhir, atau aktifitas, media,
dan penugasan yang telah ditentukan tidak membantu dalam memperoleh tujuan.

6
Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif (design and conduct summative
evaluation).

Evaluasi sumatif merupakan evaluasi puncak terhadap program pembelajaran yang


telah dirancang, setelah program tersebut dilakukan evaluasi formatuf dan dilakukan revisi-
revisi terhadap produk, maka evaluasi sumatif dilakukan. Hasil-hasil pada tahap di atas
dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya
divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas dengan evaluasi sumatif.

Kesepuluh langkah desain yang dikemukakan diatas merupakan sebuah prosedur yang
menggunakan pendekatan system dalam mendesain sebuah program pembelajaran. Setiap
langkah dalam desain system pembelajaran ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Output
yang dihasilkan dari suatu langkah akan digunakan sebagai input bagi langkah yang lain.

Model desain system pembalajaran yang dikemukan oleh dick dkk. (2005) dalam
pribadi (2009), mencerminkan proses desain yang fundamental. Model ini dapat digunakan
dalam dunia bisnis, industry, pemerintahan, dan pelatihan. Model desain ini juga telah banyak
digunakan untuk menghasilkan program pembelajaran berbasis computer seperti pada
program computer assisted learning dan program multimedia. Oleh karena itu model disen
pembelajaran ini bersifat sangat rinci dan komperhensif pada langkah analisis dan juga
langkah evaluasi.

Model pembelajaran dick and carey memiliki karakteristik, kelebihan serta


kekurangan.

Karakteristik model dick and carey

Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting dan tidak boleh ada
yang dilewati

Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreatifitas instructional designer


professional

Dc model menyediakan pendekatan sistematis terhadap kurikulum dan program


design. Ketegasan model ini susah untuk diadaptasikan ke tim dengan banyak anggota dan
beberapa sumber yang berbeda.

Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam bentuk unit, modul,
atau lesson.

Kelebihan dari model dick and carey adalah

Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti

Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan

Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah


diikuti

7
Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang
sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada
analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut mempengaruhi kesalahan
pada komponen setelahnya

Model dick & carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang
dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran.

Kekurangan dari model dick and carey adalah

Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan

Tidak semua prosedur pelaksanaan kbm dapat di kembangkan sesuai dengan langkah-
langkah tersebut

Tidak cocok diterapkan dalam e learning skala besar

Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru
dilaksanakan setelah diadakan tes formatif

Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada
pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya
penilaian pakar (validasi).

8
Bab iii

Penutup

A. Kesimpulan

model desain pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan


pembelajaran ini adalah dick and carey. Menurut atwi suparman, model ini diciptakan selain
cocok untuk pembelajaran formal di sekolah, juga untuk sistem pembelajaran yang
melibatkan komputer dalam proses pembelajaran. Analisis tentang media dan metode tidak
bersifat argumentatif guna mencapai berbagai alternatif media dan metode yang akan dipakai
karena media yang digunakan sudah tertentu, yakni komputer dan perlengkapannya, dan
metodenya adalah metode pembelajaran berbasis komputer.

Langkah desain pembelajaran yang dikemukakan oleh dick dan carrey merupakan
sebuah prosedur yang menggunakan pendekatan sistem dalam mendesain sebuah program
pembelajaran. Setiap langkah dalam desain pembelajaran memiliki keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya.

Kelebihan model dick dan cery

1. Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti

2. Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan

3. Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah

diikuti

9
Daftar pustaka

Anagnostopoulo, kyriaki. 2002. Designing to learn and learning to design: an


overview of instructional design models. Ltsn generic centre. Middlesex university.

Dick, w. And carey, l. 1996. The systematic design of instruction (4nd ed). Glecview,
illionis: scot, foresman and company.

Muliartha, i wayan. 2011. Model desain pembelajaran (dick & carey) teknologi
pembelajaran. Undiksha.

Morrison, gary r., steven m. Ross, & jerrold e. Kemp. (2004). Design effective
instruction, (4th ed.). New york: john wiley & sons.

Pribadi, benny. A. 2009. Model desain sistem pembelajaran. Dian rakyat. Jakarta.

Sujarwo, 2012. Desain sistem pembelajaran. Pls fip UNY. Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai