Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Model Desain Pembelajaran & Model Pengembangan Produk

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Mata


Kuliah Pemrograman Produk Pendidikan

OLEH:

1. Oni Rianti Pasaribu NIM. 1811021016

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Adrianus I Wayan Illia Yuda Sukmana, S.Kom., M.Pd.

1 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai Model Desain Pembelajaran & Model
Pengembangan Produk”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan Studi Teknologi
Pendidikan Semester VII. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang dapat membangun dari para pembaca demi penyempurnaan
pembuatan makalah yang kami buat selanjutnya sehingga dapat menjadi lebih
baik. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Singaraja, 27 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii.
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii.
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................................2.
Rumusan Masalah.............................................................................................................2.
Tujuan ...................................................2.
Manfaat ...................................................2.
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3.
Pengertian Model Desain Pembelajaran...........................................................................3.
Fungsi Desain Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar........ .........4
Komponen-komponen Desain Pembelajaran.........................................5

Model-model desain pembelajaran.....................................................................6

Model ISD (Instructional system design)......................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................9


Kesimpulan .9
Saran .9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan peradaban manusia di era globalisasi membawa wawasan pemahaman
dan kesadaran masyarakat akan penelitian, yang kemudia muncul sejumlah harapan
sekaligus kecemasan akan kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi dalam pergaulan
peradaban masyarakat modern. Harapan muncul karena ada perbaikan kualitas hidup dan
kehidupan di satu sisi sebagai akibat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
serta informasi dan teknologi (INFOTEK), dan disisi lain muncul juga kecemasan yang
disebabkan karena adanya perubahan yang sangat cepat menyebabkan kondisi masyarakat
yang dituntut dapat terus beradaptasi.
Lembaga pendidikan sebagai wiyata mandala formal yang diharapkan dapat
mempersiapkan generasi yang berkualitas merupakan dambaan setiap komponen
masyarakat. Komponen masyarakat sekolah yang terdiri dari peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, maupun masyarakat dalam arti luas yaiyu orangtua atau masyarakat
lain pengguna pendidikan atau simpatisan yang menaruh perhatian besar terhadap kuantitas
dan kualitas output sekolah. Dalam hal ini sekolah harus dikelola dan diberdayakan agar
mampu mewujudkan predikat sebagai “Lembaga Pendidikan yang berkualitas” yang mampu
memproses peserta didik yang pada akhirnya akan menghasilkan produk (output) secara
optimal.
Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan pendidikan sebagai unsur penting dalam
kehidupan manusia. Adanya pendidikan berarti akan melahirkan manusia yang kreatif dan
inovatif yang mampu mengisi masa depan yang lebih maju. Manusia memperoleh sebagaian
besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi
didalam kondisi kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol.
Sebagai bagian penting dalam pendidikan, pendidik dituntut untuk mampu
mengelola dan melahirkan situasi dan kondisi belajar bagi peserta didik untuk mencapai
kemampuan kemampuan tertentu yang diharapkan. Guru dituntut untuk mampu: (a)
Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari hari. (b) Mengenalkan
dan menyajikan sumber belajar. (c) Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam
pembelajaran. (d) Menyusun tugas tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah
laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan sesuai dengan
prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian
dari bahan pembelajarannya. Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara
efektif.

1
Munculnya keinginan untuk terus mengembangkan pendidikan yang berkualitas
memberikan peranan penting bagi desain pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
yang bermakna dan menyenangkan. Desain pembelajaran menunjuk pada proses
memanipulasi, atau merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat
digunakan untuk menyediakan kondisi untuk belajar yang kondusif bagi peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, rumusan permasalahan yang diangkat pada makalah ini
yaitu:
1. Apa pengertian desain pembelajaran?
2. Apa fungsi desain pembelajaran bagi pelaksanaan KBM?
3. Apa komponen utama dalam desain pembelajaran?
4. Apa saja model-model desain pembelajaran?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalahn yang diangkat, melalui makalah ini diharapkan
dapat meraih tujuan untuk:
1. Memahami pengertian desain pembelajaran.
2. Mengetahui fungsi desain pembelajaran bagi pelaksanaan KBM.
3. Mengetahui apa saja komponen utama dalam desain pembelajaran.
4. Mengetahui model-model desain pembelajaran.

1.4 Manfaat
Melalui makalah ini, penyusun berharap selain terpenuhinya tugas mata kuliah
pemograman produk pendidikan juga diharapkan mengambil manfaat tentang pengetahuan
model-model desain pembelajaran yang kemudian menjadi bahan inspirasi perubahan dan
pengembangan peningkatan kualitas pembelajaran dalam aktifitas nyata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Pembelajaran

Dalam Wikipedia, desain instruksional (juga disebut Instruksional Desain Sistem (ISD))
adalah praktek menciptakan “pengalaman pembelajaran yang membuat perolehan
pengetahuan dan keterampilan yang lebih efisien, efektif, dan menarik”. Proses ini berisi
penentuan status awal dan kebutuhan peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan
merancang “intervensi” untuk membantu terjadinya belajar.
Menurut para ahli desain pembelajaran diartikan sebagai berikut :
a. Smith and Ragan
Desain pembelajaran merupakan prinsip-prinsip penerjemahan dari pembelajaran dan
instruksi ke dalam rencana-rencana untuk bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas
instruksional.
b. Gentry
Mengatakan bahwa model disain pembelajaran adalah suatu representatif grafik tentang
suatu pendekatan sistem, yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan yang
efektif dan efisien dari pembelajaran.
c. Prof Atwi Suparman
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang misalnya sebagai
disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.
1. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori
tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
2. Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan
fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata
pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
3. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran
dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan
mutu belajar.
4. Sebagai proses, merupakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi
pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk
menjamin mutu pembelajaran.
d. Syariful Sagala
Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan
belajar serta sistem penyampaiannya.

3
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran
merupakan rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan tujuan
belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam pelaksanaannya
untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
2.2 Fungsi Desain Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Fungsi atau kegunaan desain pembelajaran adalah:
a. Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
Sekecil apapun bentuk dan jenis suatu pekerjaan, mestilah didahului oleh rancangan
atau planning.Semakin matang rencana yang dipersiapkan maka akan semakin bagus
pula usaha itu dilaksanakan karena rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan
ataupun patokan ketika pelaksanaan usaha tersebut. Begitu pula dengan pembelajaran,
jika seorang guru mendesain pembelajaran yang akan dilaksanakan itu dengan baik,
maka dalam pelaksanaan juga akan baik dan dapat meminimalisir kendala-kendala
yang mungkin akan terjadi disaat pembelajaran berlangsung.
b. Menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas
mengajar
Percaya diri itu akan seumpurna disaat seseorang itu memiliki kesiapan untuk
melakukan sesuatu. Sebagai seorang guru persiapan atau desain itu juga berfungsi
menjadikan guru itu siap untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar karena
desain yang disusun oleh guru adalah sebuah indikator jika guru tersebut telah
menguasai bahan yang akan disuguhkan dihadapan peserta didik.
c. Meningkatkan kemampuan guru
Dengan adanya desain bagi seorang guru, akan dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam mengajar dan akhirnya akan menjadikan pembelajaran lebih berkualitas dan
bermakna bagi peserta didik.
Menurut Mardia Hayati urgensi dan peran desain pembelajaran dalam suksesnya proses
belajar mengajar, antara lain :
a. Agar belajar dapat bermakna dan efektif
b. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar
c. Agar dapat dikemangkan kesempatan atau pola belajar
d. Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan

Sedangkan menurut Morrison, Ross, dan Kemp, tujuan dari desain pembelajaran yaitu
membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien dan mengurangi tingkat pembelajaran.

4
2.3 Komponen-komponen Desain Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai
perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu
sistem belajar mengajar meliputi sejumlah komponen diantaranya:
a. Tujuan pembelajaran
b. Bahan ajar
c. Siswa yang menerima pelayanan belajar
d. Guru
e. Metode dan pelaksanaan
f. Situasi
g. Evaluasi kemajuan belajar.
Agar tujuan itu dapat tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan dengan baik
sehingga sesama komponen itu terjadi kerjasama. Karena itu guru tidak boleh hanya
memperhatikan komponen - komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja,
tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Berbagai persoalan yang biasa
dihadapi guru antara lain adalah:
a. Tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai
b. Materi pelajaran apa yang perlu diberikan
c. Metode alat mana yang harus dipakai
d. Prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.
Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengajar, pembimbing,
perantara sekolah dengan masyarakat, administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru
memahami dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti:
1) Kecerdasan dan bakat khusus,
2) Prestasi sejak permulaan sekolah
3) Perkembangan jasmani dan kesehatan
4) Kecendrungan emosi dan karakternya
5) Sikap dan minat belajar
6) Cita-cita
7) Kebiasaan belajar dan bekerja, hobi, dan penggunaan waktu senggang
8) Hubungan sosial di sekolah dan dirumah
9) Latar belakang keluarga
10) Lingkungan tempat tinggal
11) Sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.
5
2.4 Model-model desain pembelajaran
Ada berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
tertentu. Beberapa model-model desain pembelajaran tersebut adalah:
1. Model Dick and Carey
Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey(1985).
Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah-langkah Desain Pembelajaran
menurut Dick and Carey adalah:
1. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran
2. Melaksanakan analisis pembelajaran
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pembelajaran.
Menurut Prof. Atwi Suparman (Rektor UT), model ini cocok untuk pembelajaran formal
di sekolah dan untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses
pembelajaran. Analisis tentang media dan metode tidak bersifat argumentatif guna mencapai
berbagai alternatif media. Dick and Carey mengambil sembilan tahapan dalam merancang
pembelajaran menjadi sebagai berikut:
2. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut
Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu :
1. Analyze Learners
2. States Objectives
3. Select, methods, media and material
4. Utilize Media and materials
5. Requirize learners participation
6. Evaluate and revise
1. Analisis Pelajar
Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media pembelajaran akan digunakan secara baik
dan disesuaikan dengan ciri-ciri pelajar, isi dari pelajaran yang akan dibuatkan medianya,
media dan bahan pelajaran itu sendiri. Lebih lanjut Heinich, 2005 menyatakan sukar untuk

6
menganalisis semua ciri pelajar yang ada, namun ada tiga hal penting dapat dilakuan untuk
mengenal pelajar berdasarkan ciri -ciri umum, keterampilan awal, keterampilan
khusus dan gaya belajar.
2. Menyatakan Tujuan
Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan pembelajaran baik
berdasarkan buku atau kurikulum. Tujuan pembelajaran akan menginformasikan apakah yang
sudah dipelajari anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan tujuan harus difokuskan
kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru untuk dipelajari.
3. Pemilihan Metode, Media dan Bahan
Heinich et al. (2005) menyatakan ada tiga hal penting dalam pemilihan metode, bahan dan
media yaitu menentukan metode yang sesuai dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan dengan
memilih media yang sesuai untuk melaksanakan media yang dipilih, dan langkah terakhir
adalah memilih dan atau mendesain media yang telah ditentukan.
4. Penggunaan Media dan Bahan
Menurut Heinich et al (2005) terdapat lima langkah bagi penggunaan media yang
baik yaitu, preview bahan, sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan
pengalaman pembelajaran.
5. Partisipasi belajar di dalam kelas
Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam aktivitas
pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
6. Penilaian dan revisi
Sebuah media pembelajaran yang telah siap perlu dinilai untuk menguji keberkesanan dan
impak pembelajaran. Penilaian yang dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya menilai
pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode dan media, kualitas media,
penggunaan guru dan penggunaan pelajar.
3. Model ADDIE
Model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana dalam
pengaplikasinnya. Desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya tahap/
langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan
Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan
namanya,yaitu:
1. Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan
solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa.
2. Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran.
3. Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam
program pembelajaran.
7
4. Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain
atau spesifikasi program pembelajaran.
5. Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.
4. Model Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri dari
8 langkah yaitu :
1. Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.
2. Menganalisis karakteristik peserta didik.
3. .Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.
4. Menentukan materi pelajaran
5. Menetapkan penjajagan awal (pre test)
6. Menentukan strategi belajar mengajar
7. Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan
tenaga.
8. Mengadakan evaluasi
5. Model ISD (Instructional system design).
Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur terorganisir yang mencakup
langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai
pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam setiap poses memiliki dasar yang terpisah dalam teori
maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang
lebih sederhana adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari.
2. Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk.
3. Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran.
4. Melaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks
5. Menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.
6. Model Pengembangan Instruksional (MPI)
Model Pengembangan Instruksional (MPI) dalam Suparman (2001) dikemukakan
ada delapan langkah yaitu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum;
2. Melakukan analisis instruksional
3. Mengidentifikasi perilaku karakteristik awal mahasiswa
4. Menulis tujuan instruksional khusus
5. Menulis tes acuan patokan
6. Menyusun strategi instruksional
7. Mengembangkan bahan instuksional

8
8. Mendisain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di
dalamnya kegiatan merevisi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajaran merupakan rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan
kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam
pelaksanaannya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Dengan tujuan menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien dengan meminimalisir kesukaran siswa dalam
memahami pembelajaran. Model-model desain rencana pembelajaran adalah model PPSI,
model Kemp, model Gerlach & Elly, model Dick & Carrey, model ASSURE, model
ADDIE, dan model Hanafin and Peck.
Model kemp berorientasi pada perancangan pembelajaran yang menyeluruh. Sehingga
guru sekolah dasar dan sekolah menengah, dosen perguruan tinggi, pelatih di bidang
industry, serta ahli media yang akan bekerja sebagai perancang pembelajaran. Model
Gerlach & Elly menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena
model ini memperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak
menggambarkan secara rinci setiap komponennya.
Model Dick & Carrey diciptakan selain cocok untuk pembelajaran formal di sekolah,
juga untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses pembelajaran.
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Model ADDIE
menggunakan 5 tahap pengembangan yakni Analysis (analisa), Design (disain
/perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi),
Evaluation (evaluasi/ umpan balik) Setiap model desain pembelajaran memiliki karakteristik
tertentu, dalam pelaksanaannya kondisi siswa, materi ajar dan situasi dan kondisi yang
dihadapi dalam proses pembelajaran menjadi indikator untuk memilih model yang sesuai.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah yang telah disusun
dan masih jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna kesempurnaan
makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka


mastugino.blogspot.com › UKG
ervindasabila.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://ervindasabila.blogspot.co.id/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://fungsidantujuan.blogspot.co.id/2015/02/blog-post.htm

10

Anda mungkin juga menyukai