Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey dalam proses belajar dan
pembelajaran. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd. dan Ibu Dian Utami, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
2. Kedua orangtua saya, yang telah memberikan semangat dan kasih sayang.
3. Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi semester 2 (dua) yang telah membantu dalam
berjalannya perkuliahan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Harapan saya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca.
NPM. 2113034045
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
2.1 Model.................................................................................................................... 5
2.2 Pembelajaran......................................................................................................... 5
3.2 Tujuan dan Karakteristik Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey............. 8
Carrey.................................................................................................................... 9
Carrey.................................................................................................................. 14
3.5 Pengaplikasian Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey Dalam Proses
ii
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................. 22
4.1 Kesimpulan........................................................................................................ 22
4.2 Saran.................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam kurikulum yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain
pembelajaran adalah pengembangan pembelajaran secara sistematis untuk
memaksimalkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran. Kegiatan mendesain
pembelajaran diawali dengan menganalisis kebutuhan siswa, menentukan tujuan
pembelajaran, mengembangkan bahan dan aktivitas pembelajaran, yang di dalamnya
mencakup penentuan sumber belajar, strategi pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian evaluasi untuk mengukur tingkat
keberhasilan pembelajaran. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai acuan untuk
mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran
Muliartha, 2011.
2
bahwa seorang perancang program pembelajaran tidak dapat menciptakan program
pembelajaran yang efektif, jika hanya mengenal satu model desain pembelajaran.
Perancang program pembelajaran hendaknya mampu memilih desain yang tepat
sesuai dengan situasi atau setting pembelajaran yang spesifik. Untuk itu diperlukan
adanya pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang model-model desain sistem
pembelajaran dan cara mengimplementasikannya.
Dari berbagai kajian tentang desain pembelajaran, para ahli telah menawarkan
beberapa model desain pembelajaran, diantaranya model desain pembelajaran Dick
dan Carey. Secara teoritis desain pembelajaran ini menawarkan sistematika berpikir
prosedural, yang akan menjadi dasar pengembangan desain lainnya, sehingga
pemahaman yang lengkap mengenai desain pembelajaran Dick dan Carey, akan
menjadi dasar pemahaman bagi model desain pembelajaran yang lain, pemikiran
inilah yang kemudian menjadikan model desain pembelajaran Dick dan Carey
menarik untuk dikaji. Salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran adalah
aktivitas siswa di dalam pembelajaran, Agar dapat mencapai keberhasilan ini, maka
diperlukan desain pembelajaran yang matang dari mulai tujuan, memahami karakter
siswa yang akan menjalankan pembelajaran, menentukan model atau strategi yang
tepat, dan evaluasi. Model desain pembelajaran Dick dan Carey, menawarkan
rancangan yang lengkap untuk semua proses yang telah disebutkan. Dalam hal inilah
model Dick dan Carey menarik untuk dikaji. Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan, maka penulis membuat makalah dengan judul “Model Desain
Pembelajaran Dick and Carrey”.
1.2.4 Apa kelebihan dan kekurangan model desain pembelajaran Dick and Carrey?
3
1.2.5 Bagaimana pengaplikasian model desain pembelajaran Dick and Carrey dalam
proses belajar dan pembelajaran?
1.3.4 Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model desain pembelajaran Dick and
Carrey.
1.4.4 Mengetahui kelebihan dan kekurangan model desain pembelajaran Dick and
Carrey.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model
2.2 Pembelajaran
5
2.3 Karakteristik Pembelajaran Dick and Carey
1. Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting dan tidak boleh ada
yang dilewati.
2. Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreatifitas instructional
designer profesional.
3. Dick and Carey menyediakan pendekatan sistematis terhadap kurikulum dan
program design. Ketegasan model ini susah untuk diadaptasikan ke tim dengan
banyak anggota dan beberapa sumber yang berbeda.
4. Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam bentuk unit,
modul, atau lesson.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Reference Test, artinya tes yang mengukur kemampuan penguasaan tujuan khusus.
Untuk mencapai tujuan khusus selanjutnya dikembangkan strategi pembelajaran,
yakni skenario pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan
secara optimal, setelah itu dikembangkan bahan-bahan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan. Langkah akhir dari desain adalah melakukan evaluasi, yakni evaluasi
formatif dan evaluasi sumative. Evaluasi formatif berfungsi untuk menilai efektivitas
program dan evaluasi sumative berfungsi untuk menentukan kedudukan setiap siswa
dalam penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan hasil eveluasi inilah selanjutnya
dilakukan umpan balik dalam merevisi program pembelajaran.
3.2 Tujuan dan Karakteristik Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey
1. Pada awal proses pembelajaran, anak didik atau siswa dapat mengetahui
dan mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir
pembelajaran.
2. Adanya pertautan antara tiap komponen, khususnya strategi pembelajaran
dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
8
3. Menerapkan langkah-langah yang perlu dilakukan dalam melakukan
perencanaan desain pembelajaran.
1. Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting dan tidak
boleh ada yang dilewati.
2. Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreatifitas instructional
designer profesional.
3. Dick and Carey menyediakan pendekatan sistematis terhadap kurikulum
dan program design. Ketegasan model ini susah untuk diadaptasikan ke
tim dengan banyak anggota dan beberapa sumber yang berbeda.
4. Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam bentuk
unit, modul, atau lesson.
Carrey
9
pertama kali pada tahun1965. Condition of learning ini berdasarkan asumsi
psikologi behavioral, psikologi cognitive, dan konstruktivisme yang
diterapkan secara eklektic (Dick, Carey, dan Carey, 2001).
Tiga proyek utama yang dihasilkan oleh Gagne (Bostock, 1996) yaitu:
1) instructional events, 2) types of learning outcomes, 3) internal conditions
and external conditions. Ketiganya merupakan masukan yang penting dalam
memulai kegiatan desain pembelajaran. Komponen dan tahapan model Dick
dan Carey lebih kompleks jika dibandingkan dengan model pembelajaran
yang lain seperti Morrison, Ross, & Kemp (2001). Walaupun model Morrison,
Ross, & Kemp juga memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem,
tetapi sedikit berbeda. Mereka menyebutkan desain pembelajaran sebagai
metode yang sistematis tetapi bukan pendekatan sistematis. Tahapan yang
diguanakan yaitu perencanaan, pengembangan, evaluasi, dan management
proses. Sedangkan komponen dasar sistem meliputi learners, objectives,
methods, dan evaluation yang selanjutnya dikembangkan menjadi 9
(sembilan) rencana desain pembelajaran.
10
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (Write Performance
Objectives)
Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang tingkah
laku awal siswa kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa
yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.
Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan pembelajaran). Berdasarkan analisis
tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang perilaku awal, catatlah
pernyataan khusus tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa setelah
mereka menerima pembelajaran. Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh
dari analisis pembelajaran. Analisis pembelajaran dimaksudkan untuk
mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang dipelajari, kondisi
pencapaian unjuk kerja, dan kriteria pencapaian unjuk kerja. Komponen
ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih
spesifik pada tiap tahapan pembelajaran. Ditiap tahapan akan ada panduan
pembelajaran dan pengukuran performansi pembelajar.
11
yang digunakan untuk memilih materi strategi pembelajaran yang
interaktif.
13
sangat rinci dan komperhensif pada langkah analisis dan juga langkah
evaluasi.
3.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey
14
3.5 Pengaplikasian Model Desain Pembelajaran Dick and Carrey Dalam Proses
Belajar dan Pembelajaran
Dengan daya saing yang semakin lama semakin ketat. Peserta didik dituntut
untuk menguasai berbagai macam keterampilan. Hanya dengan pengalaman belajar
yang baik dan suasana belajar yang kondusiflah peserta didik dapat lebih mudah
untuk mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam persaingan dimasa yang
akan datang. Untuk itu guru juga dituntut untuk dapat menghadirkan semua
kebutuhan peserta didik tersebut. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik. Dick dan Carey memasukkan unsur kognitif dan behavioristik yang menekankan
pada respon peserta didik terhadap stimulus yang dihadirkan. Implementasi model
desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang sistematis yang menyeluruh.
Hal ini diperlukan untuk dapat menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu
digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran dick and carey dalam pengembangan suatu mata
pelajaran dimaksudkan yakni agar:
1. Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan
mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran.
2. Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan
hasil pembelajaran yang dikehendaki.
3. Menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan
perencanaan desain pembelajaran.
15
perhatian pada tujuan yang ingin dicapai. (b) Guru dapat mengatur kegiatan
instruksionalnya, metodenya, dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Pengajaran 4 keterampilan berbahasa memiliki metode dan startegi
yang berbeda dalam pengajarannya. Kompetensi dasarnya sudah membedakan
pemilihan metode dan strategi pengajarannya. Sebagai contoh, pada pembelajaran
menulis berita, digunakan strategi simak dan catat, sedangkan dalam menulis
deskripsi digunakan strategi observasi. Bagi evaluator, hal ini dapat bermanfaat untuk
mennyusun tes sesuai dengan yang harus dicapai oleh anak didik. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan saintifik, pengidentifikasian
tujuan pembelajaran menjadi pondasi untuk menentukan skema 5 M dalam
pembelajaran. Dengan mengetahui tujuan pembelajaran menyimak dan membaca,
seorang guru dapat menentukan evaluator yang tepat.
16
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dijadikan sebagai petunjuk
dalam mempreskripsikan strategi dan pemilihan bahan ajar. Dalam pengajaran
berbahasa, mengidentifaksi tingkah laku dan karakteristik siswa merupakan pondasi
untuk merencanakan metode dan media pembelajaran. Pembelajaran sastra yang erat
kaitannya dengan teks sastra melalui berbagai genrenya. Pemilihan genre sastra yang
sesuai dengan media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan berpengaruh pada
kualitas hasil pembelajaran.
17
melalui pengamatan (observasi). Langkah-langkah pengembangan tes dalam
pengajaran bahasa meliputi (a) menentukan tujuan penilaian, (b) menentukan
kompetensi (menulis, menyimak, berbicara, dan membaca) yang diujikan, (c)
menentukan materi penting pendukung kompetensi (urgensi, kontinuitas, relevansi,
keterpakaian), (d) menentukan jenis tes yang tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (e)
menyusun kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran, serta (f) melakukan telaah
butir soal. Penilaian nontes dilakukan melalui pengamatan dengan langkah-langkah
(a) menentukan tujuan penilaian, (b) menentukan kompetensi yang diujikan, (c)
menentukan aspek yang diukur, (d) menyusun tabel pengamatan dan pedoman
penskorannya, (e) melakukan penelaahan.
18
cara menata atau menentukan ururtan konsep, prosedur atau prinsip-prinsip hingga
tampak keterkaitannya dan menjadi mudah dipahami.
19
pemahaman, khususnya untuk material pembelajarannya dipilih dari beberapa buku
yang sesuai dengan keperluan pembelajaran. Hal ini dilakukan karena kurangnya
literatur pendukung yang baik. Sebagai contoh, salah satu buku yang diambil adalah
buku yang disusun oleh Prof. Gorys Keraf tentang keterampilan membaca.
Merevisi bahan pembelajaran dick and carrey (1985) mengemukakan ada dua
revisi yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1) revisi terhadap isi atau substansi bahan
pembelajaran agar lebih cermat sebagai alat belajar; (2) revisi terhadap cara-cara yang
20
dipakai dalam menggunakan bahan pembelajaran. Dalam pengajaran bahasa, merevisi
bahan pembelajaran perlu untuk dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menyempurnakan
bahan pembelajaran sehingga lebih menarik, efektif bila digunakan dalam keperluan
pembelajaran, sehingga memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
22
Dengan daya saing yang semakin lama semakin ketat. Peserta didik dituntut untuk
menguasai berbagai macam keterampilan. Hanya dengan pengalaman belajar yang
baik dan suasana belajar yang kondusiflah peserta didik dapat lebih mudah untuk
mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam persaingan dimasa yang akan
datang. Untuk itu guru juga dituntut untuk dapat menghadirkan semua kebutuhan
peserta didik tersebut. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dick dan
Carey memasukkan unsur kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon
peserta didik terhadap stimulus yang dihadirkan. Implementasi model desain sistem
pembelajaran ini memerlukan proses yang sistematis yang menyeluruh. Hal ini
diperlukan untuk dapat menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu
digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran dick and carey dalam pengembangan suatu mata
pelajaran dimaksudkan yakni agar:
1. Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan
mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran.
2. Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan
hasil pembelajaran yang dikehendaki.
3. Menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan
perencanaan desain pembelajaran.
4.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Ghufron Kamil. 2021. “PENERAPAN MODEL DESAIN INSTRAKSIONAL DICK
AND CAREY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SEMESTER
GENAP SMP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR.”
https://jurnal.jkp-bali.com/perspektif/article/view/24
Diakses pada tanggal 05 Mei 2022 pada pukul 13.43 WIB
25