PROPOSAL PENELITIAN
MELKHIAS SODAK
2001040070
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas berkat penyertaan dan penyelenggaraanNya penulis masih
diberikan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan proposal yang berjudul
“Penaruh Penerapan Model Pembelejaran Search, Solve, Create and Share (SSCS)
Berbantu Strategi Underline” dengan baik .
Penulis menyadari bahwa apa yang dipaparkan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan untuk mewujudkan karya tulis yang lebih baik di
kemudian hari. Akhir kata semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Kupang, 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................. 3
1.5 Definisi Operasional ............................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 5
2.1 Model Pembelajaran SSCS Berbantu Strategi Underline .................................... 5
2.1.1 Pengertian model pembelajaran ................................................................ 5
2.1.2 Kegunaan model pembelajaran .................................................................. 5
2.1.3 Jenis-jenis model pembelajaran ................................................................. 6
2.1.4 Model pembeleajaran SSCS ........................................................................ 7
2.1.5 Strategi underline ....................................................................................... 7
2.2 Berpikir Kritis ....................................................................................................... 8
2.3 Literasi Peserta Didik........................................................................................... 8
2.4 Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia .................................................. 8
2.4.1 Kompetensi inti (KI), kompetnsi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi (IPK) dan tujuan pembelajaran ............................................................... 8
2.4.2 Pengertian dan fungsi sistem peredaran darah ........................................ 10
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................................ 15
2.6 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 16
2.7 Hipotesis Tindakan ............................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 19
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................. 19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 19
3.3 Subjek Penelitian............................................................................................... 19
3.4 Prosedur Penelitian ........................................................................................... 19
ii
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 20
3.6 Analisis Data ...................................................................................................... 21
3.7 Krtieria Keberhasilan Tindakan ......................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Berdasrkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share
(SSCS) Berbantu Strategi Underline Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Literasi Peserta Didik SMP Negeri 18 Kupang”
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1.4 Model pembeleajaran SSCS
Model pembelajaran SSCS adalah model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan dirancang untuk
mengembangkan dan menerapkan konsep ilmuilmu pengetahuan dan
keterampilan berpikir kritis. Model SSCS melibatkan siswa dalam setiap
tahap-tahapnya. Menurut Suciati (Irwan, 2011). Menyatakan bahwa:
Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) mengacu
pada 4 fase penyelesaian masalah yaitu siswa menyelidiki dan
mendefinisikan masalah (search), siswa merencanakan dan melaksanakan
pemecahan masalah (solve), siswa memformulasikan hasil dan menyusun
penyejian hasil (create), dan siswa mengkomunikasikan penyelesaian yang
diperoleh (share) . Model SSCS adalah model yang efektif, praktis, dan
mudah untuk digunakan. Tahapan dari SSCS bisa diketahui dari
singkatannya. Dalam implementation handbook oleh Pizzini (Raenah,
2014) Menyatakan bahwa: Pengertian dari empat langkah tersebut yaitu
search merupakan proses pencarian fakta dalam menemukan siapa, apa, di
mana, dan bagaimana. Kemudian solve memilah alternatif yang akan
digunakan dalam memecahkan masalah serta merencanakan langkah-
langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selanjutnya create artinya
aplikasi dari perencanaan dalam proses solve yaitu penggunaan kreativitas
berpikir dan kemampuan analisis. Tahap terakhir yaitu share yaitu
mengkomunikasikan solusi pemecahan masalah tersebut kepada teman-
temannya.
2.1.5 Strategi underline
Penelitian tentang manfaat strategi belajar menggarisbawahi
(underline) dimulai sejak buku menjadi murah dan hampir setiap siswa
memilikinya, apalagi ketika hadir teknologi berlangsung, dan dengan
makrostrukturlah maka pengingatan kembali dan pembuatan ringkasan
bisa terlaksana. Makrostruktur dipercaya mampu membimbing siswa
melaksanakan proses encoding, mengingat kembali, dan memproduksi
intisari dari teks. Oleh karenanya makrostruktur merupakan prasyarat
utama agar diperoleh pemahaman global yang komprehensif terhadap
sebuah teks. Pertanyaannya adalah pada kelas berapa makrostruktur bisa
7
diajarkan kepada peserta didik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
peserta didik pada usia sekolah menengah mengalami kesulitan membuat
ringkasan tertulis pada teks pelajaran. Peserta didik ini mengalami
kesulitan membangun makrostruktur karena mereka kesulitan menemukan
informasi penting atau gagasan penting dalam teks Pelajaran (Rhozy et al.,
2016) .
2.4.1 Kompetensi inti (KI), kompetnsi dasar (KD), IPK dan Tujuan
Pembelajaran
8
Kompetensi
Inti (KI)
KI 1 & KI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya. Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif denganlingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3 & KI 4 Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,mengurai,merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar IPK
(KD)
3.7. Menganalisis 1. Menganalisis komponen penyusun darah
sistem peredaran darah 2. Menganalisis proses pembekuan darah.
pada manusia dan 3. Menganalisis karkateristik jantung.
memahami gangguan 4. Mendeskripsikan beberapa faktor yang
pada sistem peredaran mempengaruhi frekuensi denyut jantung.
darah serta upaya 5. Mendeskripsikan beberapa faktor yang
menjaga kesehatan mempengaruhi frekuensi denyut jantung.
sistem perdaran darah 6. Mendeksripsikan karakteristik
pembuluh darah(nadi dan vena).
7. Menganalisis proses peredaran darah
manusia.
Tabel 2.1 KI, KD, dan Indikator Materi Sistem Peredaran Darah
(Sumber: Tata Usaha SMPN 1 Bukittinggi,2020)
9
Adapun tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik mampu memahami organ peredaran darah.
2. Peserta didik mampu memahami jenis peredaran darah.
3. Peserta didik mampu menganalisis sistem peredaran darah pada manusia.
4. Peserta didik mampu memahami berbagai penyakit pada system peredaran
darah.
2.4.2 Pengertian dan fungsi sistem peredaran darah
12
5) Pembuluh Darah
Pembuluh darah manusia mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh bagian tubuh manusia atau sebaliknya . Berdasarkan fungsinya,
pembuluh darah dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu pembuluh nadi
(arteri), pembuluh balik ( vena ), dan pembuluh kapiler.
a. Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah
keluar jantung. Aorta merupakan arteri terbesar. Aorta berfungsi
membawa darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh sedangkan
pembuluh yang comberm membawa darah dari bilik kanan menuju
paruparu disebut arteri pulmonalis. Arteri berisi darah yang
mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis. Arteri
pulmonalis mengalirkan darah yang mengandung banyak karbon
dioksida. Arteri bercabang - cabang membentuk cabang yang lebih
kecil yang disebut arteriola.teriola ini membentuk cabang - cabang
lebih kecil lagi dan ujung - ujungnya berhubungan langsung
dengan sel tubuh . Cabang - cabang inu disebut pembuluh kapiler.
b. Vena
Berisi darah yang banyak mengandung karbon dioksida
kecuali vena pulmonalis. Vena pulmonalis mengalirkan darah
yang mengandung banyak oksigen dari paru - paru ke jantung.
Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis,
dan lubang pembuluh lebih besar dari arteri. Pembuluh ini
memiliki katup untuk mencegah agar darah tidak membalik arah.
c. Pembuluh Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai
perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel ini hanya tersusun atas
selapis sel dan bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat
terlarut dapat keluar melalui dinding selnya. Pada pembuluh darah
juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat - zat makanan,
serta hasil eksresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler.
Diameter pembuluh ini dapat berubah - ubah. Kapiler dapat
menyempit karena pengaruh suhu lingkungan yang semakin rendah
13
dan semakin besar apabila ada pengaruh suhu tinggi serta bahan
kimia seperti histamin.
16
membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat. Melalui
penggunaan model SSCS ini, maka dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan literasi peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka penelitian Quasi
Eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Tindakan Tujuan/hasil
Kondisi saat ini
Evaluasi akhir
Diskusi
Evaluasi awal pemecaha
Penerapan tindakan dengan
n masalah
menggunakan model SSCS
berbantu startegi Underline.
Pesertadidik yang telah dibagi
menjadi beberapa kelompok.
17
2.7 Hipotesis Tindakan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A dan VIII B
SMP Negeri 18 Kupang yang berjumlah 40 Orang.
19
SMN Negeri 18 Kupang SD Negeri, menentukan secara acak kelas
sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas control.
3. Tahap Pengolahan Data dan Penulisan Laporan Pada tahap ini yaitu
setelah data terkumpul maka peneliti melakukan pengolahan data,
analisis data dengan membandingkan hasil antara kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen, serta menarik kesimpulan sesuai
dengan tujuan penelitian.
Teknik berupa teknik tes dan non tes. Menurut (Riduwan, 2010)
Tes ialah berbagai pertanyaan yang biasanya dilakukan untuk mengukur
suatu kemampuan atau bakat secara perorangan atau beregu. Tipe tes yang
digunakan adalah tes berupa essay untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Tes yang diberikan pada penelitian ini berupa pretest
20
dan postest yang terdiri dari soal-soal dari materi yang diajarkan. Teknik
non tes pada penelitian ini berupa observasi dan dokumentasi. Observasi
Menurut Sugiyono (2014) Observasi dapat dilkukan pada apapun dan
tidak terfokus pada manusia. Dalam penelitian ini instrument observasi
dilakukan secara tidak tertata, sebab observasi yang dilakukan tidak
disusun secara sistematis. Sedangkan dokumen ialah sebuah catatan
kejadian yang telah terjadi (Sugiyono, 2014).
21
homogenitas, dilanjutkan dengan uji hipotesis. Data yang diperoleh setelah
memberi perlakuan adalah nilai tes kemampuan berpikir kritis dari kelas
yang dilakukan penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini ialah
statistika deskriptif dan inferensial. Menurut Sugiyono (2014) statistik
deskriptif digunakan untuk menganalisis data dalam bentuk deskripsi
sesuai dengan hasil yang diperoleh tanpa ada maksud membuat
kesimpulan. Sedangkan menurut Sugiyono (2014), statistik inferensial
ialah teknik untuk menganalisis data sampel yang setelah itu hasilnya
diterapkan untuk populasi.
22
DAFTAR PUSTAKA
23