Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN 2

DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF

Disusun Oleh

INDRIYA YEKTI, S.Pd


NPM. 239002495016

PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BUNGO
JUNI, 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan 2 tentang Desain Pembelajaran
Inovatif Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023. Laporan
hasil pengamatan yang berjudul “Desain Pembelajaran Inovatif” di SMA Negeri 1
Bungo dapat terselesaikan.
Laporan ini merupakan hasil pengalaman praktik baik penulis selama
mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak dalam kurang waktu delapan
bulan lamanya. Laporan praktik baik diharapkan dapat menjadi pedoman atau
referensi dalam memajukan pendidikan saat ini serta mendorong tumbuh
kembang murid secara aktif, kreatif dan proaktif. Praktik baik ini juga dapat
mengembangkan potensi pendidik lainnya dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional, coaching, pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran dan kepemimpinan dalam pengembangan sumber
daya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan panitia PPG LPTK
Universitas Negeri Makasar (UNM) selaku penyelenggara dan rekan-rekan Guru
Penggerak Kelas 001 Fisika kelompok B PPG Dalam Jabatan Universitas Negeri
Makasar (UNM). Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Dr. Khaerruddin, S.Pd., M.Pd selaku Dosen pembimbing dan terima kasih banyak
atas dukungan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan tepat waktu
Penulis berharap laporan ini berguna dan bermanfaat bagi dunia
pendidikan saat ini. Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan di luar batas kemampuan
penulis. Oleh karena itu, penulis dengan senang hari menerima kritik serta saran
yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini.
Bungo, 16 Juni 2023
Penulis
Indiya Yekti, S.Pd

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Kegiatan Yang Telah Dilakukan................................. 1
1.2. Tujuan Kegiatan ................................................................................... 2
1.3. Manfaat Kegiatan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4


2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi ............................................................... 4
2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional..................................................... 5
2.3. Coaching ............................................................................................... 6
2.4. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran .................. 7
2.5. Kepemimpinan dalam Pengembangan Sumber Daya .......................... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10


3.1. Refleksi ................................................................................................. 10
3.2. Tindak Lanjut ....................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13


LAMPIRAN ..................................................................................................... 14

iii
RINGKASAN

Sebagai seorang pendidik memiliki kewajiban memastikan bahwa setiap


anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara yang sesuai
dengan kodratnya. Dengan pembelajaran berdiferensiasi murid tidak hanya dapat
memaksimalkan potensi tetapi mereka juga akan dapat belajar tentang berbagai
nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu pentingnya pendidik mengetahui bagaimana
proses pembelajaran berdirefensiasi secara efektif. Implementasi pembelajaran
yang penulis lakukan yaitu: 1) menentukan tujuan pembelajaran, 2) memetakan
kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat dan profil belajar), 3)
menentukan strategi pembelajaran dan alat penilaian yang akan digunakan, 4)
menentukan proses kegiatan pembelajaran berdiferensiasi (konten, prose dan
produk).
Pembelajaran Sosial Emosional dengan kesadaran penuh bahwa tidak
cukup apabila murid hanya mengembangkan kemampuan akademiknya saja tetapi
juga perlu mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk
memperoleh aspek keterampilan sosial dan emosional (KSE) agar menjadi
individu yang berkarakter baik sesuai profil pelajar pancasila. Untuk
mengembangkan aspek ini penulis mempelajari kerangka kompetensi dan
emosional (CASEL) yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kedasaran sosial,
keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Guru sebagai tenaga pendidik perlu memiliki keterampilan Coaching agar
dapat menemukan jati diri dan melejitkan potensi diri. Guru juga sebagai among
yaitu memberikan tutunan berupa pertanyaan reflektif dengan tujuan mendorong
potensi murid. Pertanyaan dalam proses coaching membantu murid berpikir kritis
sehingga mampu menemukan sendiri potensi yang dimiliki untuk dikembangkan.
Proses coaching melibatkan sosial dan emosional baik coach mapun coaching.

iv
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban tugas salah satunya
yaitu mengambil keputusan yang efektif. Keputusan ini secara langsung atau tidak
dapat menentukan arah dan tujuan instansi atau lembaga yang dipimpin yang
tentunya berdampak kepada murid.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus dapat memaksimalkan
pemanfaatan ekosistem sekolah (abiotik dan biotik) dalam mewujudkan visi dan
misi sekolah. Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dengan pendekatan
berbasis aset (Asset-Based Thingking).

v
vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan Yang telah di Lakukan

Murid hadir ke sekolah bukanlah berasal dari latar belakang yang sama.
Keberagaman yang unik di dalam kelas pembelajaran. Sesuai dengan kodratnya
setiap anak memiliki karakter yang berdeda satu sama lain. Karakter minat bakat
dan potensi yang berbeda pada murid harus dikelola dengan baik untuk menjadi
sebuah kompetensi yang baik. Melalui pembelajaran berdiferensiasi murid tidak
hanya dapat memaksimalkan potensi tertentu tetapi mereka juga dapat belajar
tentang nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, saling mengahargai, makna baru
dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara dan kemerdekaan belajar.
Murid juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosianal karena
kompetensi sosial emosional (KSE) berperan penting dalam keberhasilan
akademik maupun kehidupan seseorang. Penulis sebagai pendidik yang
berinteraksi dengan murid di lingkungan sekolah harus dapat menciptakan
pembelajaran mengeksplorasi semua potensi dan juga mengembangkan aspek
sosial emosional melalui pembelajaran yang berpihak pada murid. Kerangka
kompetensi sosial dan emosinal yang dikembangkan yaitu 1) kesadaran diri 2)
manajemen diri 3) kesadaran sosial 4) keterampilan berelasi dan 5) pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab.
Pemimpin pembelajaran juga mengembangankan kompetensi pendekatan
dengan paradigma berpikir yang memberdayakan atau disebut dengan coaching.
Coaching berperan penting dalam belajar untuk mengeksplorasi guna mencapai
tujuan pembelajaran memaksimalkan potensi, memberikan tuntunan, arahan agar
murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya melalui pertanyaan
efektif dalam komunikasi.
Seorang guru harus mampu mengambil keputusan, keberanian dan
kepercayaan diri menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya sekolah lebih menekankan
pada pendekatan komunitas berbasis aset atau sebuah kekuatan/potensi yang ada
di sekolah. Sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

1
sekolah, seharusnya memanfaatkan seluruh kodrat alam dan kodrat zaman yang
ada sebagai sebuah kekuatan aset yang dimiliki untuk mendorong sebuah agen
perubahan transformasi pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar bagi
murid dan guru.

1.2 Tujuan Kegiatan

Ada beberapa tujuan kegiatan laporan desain pembelajaran inovatif dari


program guru penggerak yang dilakukan di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi
2. Menuntun murid dalam pembelajaran sosial dan emosional
3. Menerapkan coaching sesama rekan sejawat
4. Mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
5. Menerapkan kepemimpinan dalam pengembangan sumber daya

1.3 Manfaat Kegiatan

Melalui laporan desain pembelajaran inovatif ini penulis memberikan


pengalaman belajar secara mandiri. Adapun manfaat dari kegiatan ini bagi guru
adalah
1. Meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran dimasa sekarang
dan masa akan datang serta meningkatkan kualitas diri
2. Mampu berkolaborasi dengan baik antar sesama rekan sejawat, antar murid
dan seluruh warga sekolah
3. Mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi
kebutuhan belajar murid yang berbeda
4. Menerapkan pembelajaran sosial emosional
5. Menerapkan teknik coaching dengan teman sejawat guna mencapai tujuan
pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimiliki
6. Membantu teman sejawat menemukan solusi atas permasalahan dalam
pembelajaran dan membuat mereka bertanggung jawab atas keputusan yang
diambil

2
7. Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar murid yang nyaman dan
menyenangkan
8. Mampu melakukan praktik baik dalam pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai kebajikan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran
9. Menerapkan pengambilan keputusan dalam prinsip membuat keputusan
bujukan moral atau dilema etika
10. Menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam dilema
pengambilan keputusan
11. Menerapkan pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah dengan
menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Assest
– Based Community Development / ABCD)

Adapun manfaat dari kegiatan ini bagi murid adalah


1. Pembelajaran lebih menyenangkan, bermakna dan berpihak pada murid
2. Memberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan dirinya
3. Meningkatkan motivasi murid dalam pembelajaran
4. Mendapatkan pelayanan individu sesuai dengan kesiapan belajar murid,
minat belajar dan profil belajar murid
5. Terbantu mengapresiasi diri dengan baik
6. Mampu berinteraksi dengan baik
7. Pengambilan keputusan yang tepat dan bijak sebagai pemimpin
pembelajaran akan mempengaruhi masa depan murid, sehingga menjadi
teladan dan motivasi murid

3
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha


guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid. Dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi bukan
berati guru akan mengajar dengan cara yang berbeda sebanyak murid yang ada di
kelas, bukan juga guru memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat
bekerja dibandingkan yang lain, bukan juga mengelompokkan yang pintar dengan
yang kurang dan bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak
tetapi pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan belajar murid.
Kebutuhan belajar murid ada tiga aspek yaitu Kesiapan belajar murid,
Minat murid dan Profil belajar murid. Penulis membuat RPP berdiskusi sesama
teman CGP untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Desain RPP
Berdiferensiasi dengan model pembelajaran Discovery Learning menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai
minat dan bakat, tingkat kesiapan dan profil belajar yang berbeda-beda. Untuk
mengetahui profil belajar murid penulis menggunakan aplikasi
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar. Dari hasil aplikasi ini penulis dapat
melakukan pemetaan gaya belajar lebih mudah.
Menurut Marlina (2019:10) komponen pembelajaran berdiferensiasi ada 4
yaitu 1) berdiferensiasi konten (Isi) meliputi apa yang dipelajari murid. Guru
memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar
murid. 2) berdiferensiasi proses yakni bagaimana murid mengolah ide dan
informasi. Direfensiasi proses ini mengacu pada bagaimana murid akan
memahami atau memaknai apa yang dipelajari. 3) berdirefensiasi produk,
bagaimana murid menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk adalah hasil
pekerjaan atau unjuk kerja yang ditunjukkan murid (karangan, pidato, rekaman,
video atau infogarfis) atau sesuatu yang ada wujudnya. 4) lingkungan belajar.
Bagaimana cara murid bekerja dan merasa dalam pembelajaran.

4
Penulis dalam kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan 3 komponen
yaitu diferensiasi konten, proses dan produk. Diferensiasi konten penulis
memberikan beberapa media pembelajaran sesuai dengan profil belajar yaitu gaya
belajar audiotori penulis memberikan link video, gaya belajar visual penulis
memberikan gambar dan gaya belajar kinestetik penulis melakukan demonstrasi
bersama murid. Deferensiasi proses penulis membuat kelompok kecil dan
membagi LKPD. Direfensiasi produk penulis memberikan tugas yang diberikan
kebebasan dalam bentuk video singkat, poster digital, situs web, rekaman suara,
atau narasi sesuai dengan kemampuan murid.

2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) berdasarkan kerangka


CASEL dikembangkan Daniel Goleman bertujuan untuk mendorong
perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinir antara
berbagai pihak dalam komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosinal
adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas
sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah
memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
“1) memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri), 2)
menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri). 3) merasakan
dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), 4)
membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan
berelasi), 5) membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab)”. (https://lms23-
gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=185174)

Pada saat pembelajaran di kelas penulis menemukan tantangan-tantangan


yang berasal dari guru maupun murid. Penangan permasalahan yang dilakukan
penulis yaitu mengintergrasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan
menggunakan teknik pembelajaran sosial dan emosional (PSE). Pembelajaran
yang digunakan bertujuan untuk melatih kompetensi sosial dan emosional murid

5
sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan kompetensi
sosial emosional.
Penulis membuat desain pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Dalam RPP penulis menerapkan teknik STOP
atau kegiatan mainfullness sebelum atau bahkan ditengah pembelajaran. Kegiatan
ini melatih kosentrasi dan memfokuskan pada kegiatan yang tengah dilakukan.
Tujuan kegiatan yang penulis lakukan adalah cara murid mengendalikan emosi
pada saat jam pelajaran fisika mulai merasa jenuh. Murid akan lebih terbuka
dalam mengungkapkan perasaannya, bahkan murid menikmati proses
pembelajaran. Pembelajaran sosial emosional ini bukan hanya untuk murid saja
tetapi guru sebagai pribadi yang utuh sebagai pemimpin pembelajaran, sebagai
fasilitator, sebagai manager pembelajaran dan guru juga sebagai agen perubahan
harus dapat mengendalikan sikap sosial dan emosionalnya sehingga bisa menjadi
panutan atau teladan.

2.3 Coaching

Dalam pembelajaran coaching memainkan peran yang sangat penting


karena membuat murid untuk merdeka dalam belajar mengeksplorasi diri guna
mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap
murid. Menurut Grant (1999)
“Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus
pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach
memfasilitasi peningkatan atas performaan kerja, pengalaman hidup,
pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee”. (https://lms23-
gp.simpkb.id/course/view.php?id=98&sectionid=27969#sectionid-27970)

Atau coaching lebih membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya.
Pendidik sebagai coach bertujuan membantu murid mengembangkan
keterampilan dan potensi dengan mendorong murid sebagai coachee untuk
berpikir secara kritis dan kreatif. Coach menuntun coachee untuk menemukan ide
baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau tujuan yang
dikehendaki. Antara coach dan coachee membangun kemitraan yang setara.
Tugas coach hanya mengantarkan melalui hadir penuh, mendengar aktif dan
6
melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas agar coachee lah yang
membuat keputusan sendiri.
Dalam percakapan berbasis coaching penulis menggunakan alur TIRTA.
Tahapan alur TIRTA yang terdiri dari menentukan Tujuan, Identifikasi masalah,
Rencana aksi, dan Tanggung Jawab dalam membuat komitmen atas yang dicapai
dan untuk langkah selanjutnya.
Pembelajaran coaching ini selain pada murid penulis juga menerapkan
pada rekan sejawat yang memiliki masalah dalam kegiatan pembelajaran.
Kompetensi inti coaching yang dimiliki guru dalam pembelajaran adalah
kehadiran penuh, mendengar aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot. Pada
saat melakukan praktik coaching hal yang paling sulit penulis lakukan yaitu
mengajukan pertanyaan berbobot karena coach menggali potensi yang ada pada
diri coachee dan menemukan solusi sendiri dari permasalahannya. Dalam
membuat pertanyaan yang berbobot coach memberikan pertanyaan yang bersifat
terbuka untuk mengeksplorasi pemikiran atau jawaban lebih luas. Pertanyaan
berfokus pada tujuan untuk mencapai solusi dan pertanyaan aksi ditujukan dalam
langkah nyata yang relevan.

2.4 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling


bersinggungan, ada pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas
keputusann yang diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu
keterampilan, semakin sering melakukan maka semakin terlatih, fokus dan tepat
sasaran. Sesulit apapun keputusan yang diambil untuk permasalahan yang sama-
sama benar, maka seorang pemimpin ada 3 dasar unsur yang diambil yaitu 1)
berpihak pada murid 2) berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal dan 3)
bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Dalam kegiatan pembelajaran penulis mengahadapi situasi dilema etika,
atau bujukan moral akan ada nilai-nilai kebajikan yang bertentangan atau
membingungkan dalam pengambilan keputusan. Secara umum paradigma dilema
etika yaitu 1) individu lawan kelompok 2) rasa keadilan lawan rasa kasihan 3)
7
kebenaran lawan kesetiaan 4) jangka pendek lawan jangka panjang. Dalam
pengambilan keputusan penulis juga memperhatikan beberapa hal yaitu 4
paradigma, 3 prinsip (berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan
berpikir berbasis rasa peduli), dan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan. Keputusan ini akan berdampak baik kepada murid karena dasar tujuan
pembelajaran yang berpihak pada murid dengan memberikan keselamatan dan
kebahagian pada murid yang bersifat positif, membuat murid merasa nyaman dan
tenang sehingga mampu merdeka dalam belajar.
Penulis sebagai pemimpin pembelajaran menerapkan aksi nyata
pengambilan keputusan ini sering didalam proses penilaian kenaikan kelas.
Dimana terjadi dilema etika paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan dan
terkadang kebenaran lawan kesetiaan.

2.5 Kepemimpinan dalam Pengembangan Sumber Daya

Dalam melaksanakan peran sebagai pemimpin pembelajaran penulis harus


mengatahui terlebih dahulu potensi dan memetakan aset yang ada di sekitar
sekolah. Pemimpin pembelajaran mampu memanfaatkan sumber daya yang ada
dengan maksimal.
Sekolah merupakan ekosistem sebuah tata interaksi antara makhluk hidup
dan unsur yang tak hidup dalam sebuah lingkungan (unsur biotik dan unsur
abiotik). Sebuah ekositem mencirikan pola hubungan yang saling menunjang pada
sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. Kedua unsur saling berinteraksi satu
sama lain sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.
Pendekatan dapat dikatakan sebagai cara pandang atau cara berpikir dalam
melihat sesuatu. Kepemimpinan dalam Pengembangan Sumber Daya memandang
sumber daya sekolah sebagai aset/kekuatan bukan sebagai kekurangan/masalah.
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Baset Approach) memusatkan
perhatian apa yang mengganggu, apa yang kurang, apa yang tidak berfungsi
dengan baik, lebih banyak mengeluh akan fasilitas sekolah yang serba kurang,
buku ajar yang tidak lengkap atau alat labor yang tidak berfungsi. Pendekatan

8
berbasis kekurangan/masalah ini mendorong cara berpikir negatif bukan
bagaimana cara mengatasinya.
Pendekatan Berbasis Aset (Asset-Based Approach) adalah sebuah konsep
yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer yang menekuni kekuatan berpikir
positif untuk pengembangan diri. Pendekatan berbasis aset ini sebagai dasar
paradigma Inkuiri apresiatif (IA). Menurut Cooperrider & Whitney (2005):

“Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus


pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang,
organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun
masa depan”. (https://lms23-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=185342

Ada beberapa pemetaan aset yang ada disekitar sekolah dan luar sekolah
tempat penulis mengajar sesuai dengan materi yang penulis dapatkan dalam
materi Pendidikan Guru Penggerak yaitu
1. Modal manusia ini terdiri dari murid, guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan, pengawas, dinas pendidikan, dunia usaha dan ustad/ustazah
2. Modal sosial yang terdiri dari MGMP, K3S, dan norma atau aturan sekolah
3. Modal politik terdiri dari KPU, Kepolisian, BNN, Dinas Lingkungan Hidup
dan Dukcapil
4. Modal agama dan budaya terdiri dari pakaian adat, tradisi lisan, budaya
pergaulan, peninggalan sejarah, cerita rakyat, suku anak dalam (kubu/SAD),
dan lain-lain
5. Modal fisik terdiri dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah
6. Modal lingkungan / alam terdiri dari perkebungan, pariwisata, sungai,
persawahan, kulinner dan lahan pertambangan batu bara
7. Modal finansial terdiri dari BOS, Komite, Koperasi siswa dan kantin

9
BAB III. PENUTUP

3.1 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran yang dilakukan


oleh penulis. Hal ini untuk mengetahui keberhasilan dari program yang
dilaksanakan yang berdampak pada murid di lingkungan sekolah. Adapun refleksi
yang penulis dapatkan diantaranya:
1. Penulis melakukan pemetaan gaya belajar murid melalui aplikasi
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar. Dengan aplikasi ini mempermudah
mengenali profil belajar murid.
2. Terlatih dalam membuat perencanaan pembelajaran (RPP) yang
berdiferensiasi dan melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan murid
3. Pembelajaran berdiferensiasi memacu murid untuk lebih mengenali dirinya,
kebutuhan belajarnya, cara belajar dan mengoptimalkan potensi yang ada pada
diri
4. Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran diperlukan adanya umpan balik
dari murid, teman sejawat, teman Guru Penggerak dan kepala sekolah dengan
tujuan mendapatkan respon, masukan, saran bahkan kritik demi kebaikan
pelaksanaan pembelajaran
5. Kompetensi Sosial Emosional (KSE) terutama seorang pendidik khususnya
penulis sangatlah penting karena menghadapi berbagai macam tantangan dan
masalah dalam pembelajaran baik mengenai murid maupun warga sekolah
lainnya
6. Pengendalian emosional harus tertanam lebih matang dalam diri penulis secara
personal dan dilengkapi dengan rasa sosial yang lebih diutamakan
7. Praktik coaching dapat menumbuhkan kemampuan penulis dalam hadir
penuh, mendengar aktif saat coachee bercerita dan menggali potensi coachee
dengan membuat pertanyaan berbobot
8. Meningkatkan pemahaman keterampilan dalam pengambilan keputusan
terhadap dilema etika atau bujukan moral

10
9. Dalam pengambilan keputusan bersama hendaknya penulis melakukan analisis
9 langkah pengambilan keputusan dengan menggunakan langkah pengambilan
keputusan hasil dari keputusan tersebut dapat meminimalisir dampak yang
merugikan bagi murid
10. Menggunakan pendekatan berbasis aset untuk hal-hal positif dalam kehidupan.
Dengan menggunakan pendekatan berbasis aset/kekuatan sebagai tumpuan
berpikir, penulis dapat memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan
baik menjadi inspirasi atau potendi yang positif
11. Ada 7 modal utama yang merupakan salah satu alat membantu menemukanali
sumber daya yang menjadi aset sekolah. Pemanfaatan 7 modal aset salang
berkaitan satu sama lain.
12. Dalam aktivitas pembelajaran modul pemimpin dalam pengelolaan sumber
daya mendorong penulis melakukan pendekatan keberbagai pihak di sekolah
guna melakukan pengidentifikasi dan pemetaan sumber daya yang terdapat
dilingkungan sekolah untuk menunjang kemajuan sekolah

3.2 Tindak Lanjut

Program guru penggerak yang penulis laksanakan dan jalani tentu akan
ada rencana tindak lanjut. Dengan adanya tindak lanjut penulis menjadi salah satu
keberlangsungan dan keberlanjutan program. Adapun hal yang akan dilaksanakan
setelah mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak yaitu:
1. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi agar pembelajaran yang
dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang berbeda-
beda (kesiapan belajar, minat, potensi maupun gaya belajar)
2. Setiap akhir pembelajaran penulis melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
bersama murid. Tujuan refleksi untuk memperbaiki kekurangan,
mempertahankan yang telah ada dan meningkatkan yang sudah baik
3. Selalu meningkatkan motivasi kepada murid sebelum pembelajaran dengan
menggunakan teori STOP atau mainfulness

11
4. Menanamkan pendidikan karakter dengan Pembelajaran Sosial Emosional
(PSE) memudahkan anak belajar lebih baik serta dapat menerapkan kegiatan
sosial
5. Praktik coaching yang dilakukan penulis sebagai coach perlu belajar lebih giat
lagi dalam membuat pertanyaan yang berbobot agar dapat menggali potensi
dan menemukan solusi bagi coachee
6. Mengembangkan dan berlatih terus untuk pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran dengan berkolaborasi agar menumbuhkan rasa
kebersamaan, menyatukan perbedaan pendapat dan keadilan pada hasil
keputusan yang telah dibuat
7. Menerapkan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan terhadap konflik
dan permasalahan yang dialami murid, rekan sejawat atau kepala sekolah
8. Kedepan penulis fokus pada pengembangan sumber daya sekolah yang positif.
Dengan mengedepankan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based
Thinking) yang berdampak pada murid untuk pembentukan karakter dan
kepribadian sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman

12
DAFTAR PUSTAKA
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-gp/peran-
coaching-dalam-pendidikan-yang-memerdekakan/

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pengambilan-keputusan-sebagai-
pemimpin-pembelajaran-2/

https://www.smansapaguyangan.sch.id/read/161/pembelajaran-
berdiferensiasi#:~:text=Langkah%2Dlangkah%20persiapan%20yang%20perlu,di
gunakan%3B%20dan%20(4)%20menentukan

https://lms23-gp.simpkb.id/course/view.php?id=98&sectionid=27969#sectionid-
27970

https://lms23-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=185342

Marlina. Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah


Inklusif. Padang. 2019

13
LAMPIRAN LAPORAN
1. Pembelajaran Berdiferensiasi

14
2. Pembelajaran Sosial dan Emosional

15
3. Coaching

16
4. Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan

17
5. Pemimpin Dalam Sumber Daya

18
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bungo


Kelas / Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Macam-Macam Alat Ukur, Besaran dan Satuan
Waktu : 3 x 45 menit

A. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan
keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan
pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan
pemanfaatannya.

B. Tujuan Pembelajaran
Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan
penyelidikan sederhana, mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau
aplikasi teknologi yang tersedia, menganalisis data, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan.
Setelah mengikuti proses pembelajaran, melalui kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasi, murid dapat:

1. Membuat daftar (tabel) nama besaran, nama alat ukur, dan cara mengukur,
dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk yang berlaku di
daerah setempat dengan tepat
2. Menjelaskan beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur
waktu dengan rinci dan tepat
3. Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
dengan tepat
4. Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara
menuliskan hasil pengukuran dengan tepat
5. Menyimpulkan aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan
melaksanakan aspek keselamatan kerja, serta memaksimalkan aspek alat
yang digunakan dalam mengukur dengan tepat
6. Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong
atau mikrometer dan pengukuran dengan menggunakan gelas ukur dengan
tepat

Melalui pengerjaan LKPD, murid dapat:


1. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan pengukuran
dengan tepat

20
C. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kaitan erat dengan pembelajaran
materi pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Bergotong-royong
2. Bernalar kritis
3. Kreatif

D. Materi Matematika
Macam-Macam Alat Ukur, Besaran dan Satuan. (terlampir)

E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik dalam pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, demonstrasi dan
pemberian tugas

F. Sumber Belajar
Sumber Belajar : Buku Siswa IPA kelas X, Buku Fisika
SMA/MA/SMK Kelas X Penerbit Intan Pariwara,
Internet, Platfom Merdeka Mengajar dan sumber
bacaan lainnya yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra KBM Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, penting
sekali bagi guru untuk mempersiapkan diri, baik
secara fisik maupun mental. Ini dapat dilakukan
misalnya dengan memastikan dirinya sudah tenang
dan fokus sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran (Guru dapat berdoa dalam hati,
menerapkan teknik bernapas dalam seperti latihan
STOP, atau kegiatan mindfulness lainnya yang
dirasa oleh guru paling sesuai guna mempersiapkan
diri sebelum pembelajaran dengan optimal).

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam, membuka 15 Menit


pembelajaran dengan berdoa memanjatkan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran murid sebagai disiplin
sikap disiplin

21
Pembelajaran Sosial dan Emosional:
a. Guru meminta murid untuk mengenali
emosi/perasaannya, kemudian menuliskan
perasaannya melalui stiky note
b. Murid diminta menceritakan tentang
perasaannya tersebut.

- Menyiapkan fisik dan spikis murid dalam


mengawali kegiatan pembelajaran dengan
membaca ulang kesepakatan kelas yang sudah
dibuat
- Apersepsi
▪ Mengkaitkan materi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman
murid pada kegiatan sebelumnya
▪ Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya
▪ Mengajukan pertanyaan terbuka yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan serta diketahui/dialami murid dan
membagikannya dapat membangun emosi
positif, kesadaran diri, manajemen diri
(mengelola stress untuk berpendapat), dan
kesadaran sosial.
- Motivasi
▪ Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
▪ Apabila materi ini dikerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh dikuasai maka murid
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi yang akan disampaikan (kesadaran
diri)
▪ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Inti Stimulation 110 Menit
a. Guru membagi murid menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan gaya belajar yaitu
visual, audiotori dan kinestetik (keterampilan
berelasi)
b. Guru memberikan stimulus kepada murid
mengenai hasil pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari
(diferensiasi konten)
- Visual

22
menampilkan gambar-gambar aktivitas
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari :

- Audiotori
Menampilkan dalam bentuk video melalui
link
https://youtube.com/watch?v=H6Ig82vlwO
E&feature=share
https://youtu.be/noPa-UalLeM
- Kinestetik
Memberikan melalui demonstrasi yang
dilakukan guru
(diferensiasi konten)
c. Murid mencari contoh alat-alat pengukuran
yang ada disekitar. Kegiatan ini untuk
mengakomodasi murid yang memiliki gaya
belajar kinestetik
(diferensiasi proses)
d. Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) untuk dikerjakan secara berkelompok
e. Guru menuntun murid dalam pengerjaan LKPD

Problem Statement
f. Murid didorong untuk mengajukan pertanyaan
dalam kelompoknya mengenai hal-hal yang
belum dipahami dalam LKPD tersebut.
23
(kesadaran sosial dan keterampilan berelasi)
g. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
pancingan dan bantuan seperlunya (scaffolding)
terkait masalah untuk mengarahkan murid
dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan.

Data Collecting
h. Murid mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk menemukan
pemahaman terhadap konsep rata-rata data
berkelompok dan menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari (kesadaran diri,
kesadaran sosial dan keterampilan relasi)
i. Murid mengerjakan LKPD secara berkelompok
menuliskan nama-nama alat ukur yang tersedia
pada LKPD (cara memberikan aktivitas berbeda
sesuai gaya belajar) (kesadaran diri dan
keterampilan relasi)
1) Membaca bacaan materi tentang besaran,
satuan, dan dimensi, dan menjawab
pertanyaan ulasan yang tersedia pada
LKPD
2) Merinci alat-alat ukur tersebut: apa besaran
yang diukur dan apa satuannya
3) Mengelompokkan alat ukur berdasarkan
kesamaan besaran yang diukur menyusun
dimensi besaran turunan dari dimensi
besaran pokoknya
(diferensiasi proses)

Pembelajaran Sosial dan Emosional


1. Murid diminta mengelola tugas dan peran
masing-masing dalam mengerjakan tugas
kelompok
2. Ketua kelompok memantau dan
mengingatkan anggota kelompok, agar
tujuan kelompok tercapai

Data Processing and Verification


j. Dari informasi yang diperoleh, murid diminta
berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan LKPD yang diberikan sehingga
dapat menemukan pemahaman terhadap konsep

24
pengukuran (kesadaran diri)

k. Murid diarahkan untuk mendapatkan


pemahaman mengenai cara menjelaskan alat-
alat ukur dengan metode yang berbeda.
(manajemen diri)
l. Guru memberikan pendampingan dalam diskusi
kelompok. Melalui diskusi ini, guru memantau
dan memberikan pendampingan khusus pada
murid yang pemahamannya masih pada level
dasar dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan pemandu untuk mengarahkan pada
pemahaman yang lebih tinggi.
(diferensiasi proses)
m. Guru mempersilahkan murid untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya bersama
kelompoknya
- Secara berkelompok murid
mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya (keterampilan berelasi)
- murid lain yang tidak presentasi memberi
tanggapan atau bertanya setelah presentasi
dilaksanakan. (kesadaran diri dan
manajemen diri)
(diferensiasi proses)

Generalization
n. Guru memfasilitasi murid yang mengalami
kesulitan untuk berdiskusi terkait hal-hal yang
belum dipahami oleh murid baik secara
individu maupun kelompok. Kelompok murid
yang kemampuannya kurang, lebih banyak
diberikan dukungan (diberikan scaffolding yang
lebih banyak).
o. Hasil revisi presentasi guru meminta siswa
membuat hasil presentasinya kedalam bentuk
video singkat, poster digital, situs web, rekaman
suara, atau narasi sesuai dengan kemampuan
masing-masing anak. (mengambil keputusan
yang bertanggung jawab)
(diferensiasi produk)

Penutup a. Guru meminta murid menuliskan refleksi 10


singkat terhadap pembelajaran yang dilakukan. Menit
Pertanyaan pemandu berikut dapat digunakan
untuk memandu proses refleksi peserta didik.

25
1. Apakah bagian yang paling menarik dari
pembelajaran hari ini? Mengapa?
(Kesadaran diri)
2. Menurutmu, Apakah penting dalam
mempelajari materi pengukuran?
(Kesadaran diri)
3. Tantangan apa yang masih kamu temui
dalam mempelajari materi ini? Bagaimana
kamu akan berlatih untuk mengatasi
tantangan tersebut? (Pengelolaan diri)
4. Apa yang akan kamu lakukan agar hasil
belajarmu lebih memuaskan di masa
mendatang? (Kesadaran diri)
b. Guru memberikan feedback berupa
pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran.
c. Guru menyampaikan bahwa materi pada
pertemuan berikutnya adalah penggunaan
beberapa alat besaran pokok dan besaran
turunan
d. Guru mengapresiasi capaian belajar dan
mengucapkan terima kasih atas partisipasi
murid dalam pembelajaran.
e. Guru mengucapkan salam penutup dan berdoa

H. Alat dan Media Ajar


Alat dan Bahan :
Lembar Kegiatan Peserta Didik, jangka sorong, mikrometer sekrup,
penggaris, beberapa benda yang akan diukur, seperti tutup botol dan buku
tulis, seimbangan digital, baut dengan ukuran dan bahan berbeda-beda,
penggaris, meteran pita dan thermogan
Media :
Google Slide/Powerpoint, dan virtual lab jangka sorong dan mikrometer
sekrup

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk instrumen
Penilaian Sikap Observasi Lembar observasi
Penilaian Pengetahuan Tes Soal uraian
Penilaian Observasi terhadap Lembar observasi
Keterampilan Kinerja

26
2. Prosedur penilaian
No Aspek Yang Dinilai Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama
✓ Terlibat aktif dalam pembelajaran dan
pembelajaran macam-macam alat saat diskusi
ukur, besaran, satuan dan
dimensi
✓ Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
2 Pengetahuan Diakhir
✓ Menentukan nilai hasil Tes Tertulis pembelajaran
pengukuran pada pada alat-alat
ukur dengan benar

3 Keterampilan Pengamatan Disaat


✓ Terampil dalam menggunakan busur
menggunakan alat bantu dan
pengukuran dengan benar penggaris

27
J. Refleksi

Bungo, September 2022


Mengetahui
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran

Hendri Yulianto, S.Pd Indriya Yekti, S.Pd


NIP. 19770701 200212 1002 NIP. -

28
LAMPIRAN RPP

a) PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X /Ganjil
Topik/Sub Topik : Macam-Macam Alat Ukur, Besaran, Satuan dan
Dimensi
Teknik Penilaian : Observasi

Rata-
Aspek yang dinilai Jumlah Kategori
rata
Tepat waktu Sopan
Nama
dalam Keseriusan dalam
No Peserta
kehadiran dan dalam menjawab
didik
mengumpukan mengikuti dan
tugas pembelajaran mengajukan
pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
29
Rata-
Aspek yang dinilai Jumlah Kategori
rata
Tepat waktu Sopan
Nama
dalam Keseriusan dalam
No Peserta
kehadiran dan dalam menjawab
didik
mengumpukan mengikuti dan
tugas pembelajaran mengajukan
pertanyaan
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Rata-
Rata
Kelas
Kategori

Kolom Aspek sikap diisi sesuai dengan berikut :


86-100 Sangat baik
76-85 Baik
65-75 Cukup
<65 Kurang

30
b) PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Kisi-Kisi Soal Penilaian Harian
N Capaian Tujuan Indikator Materi Indikator Level Bentuk
o Pembelaja Pembelajaran Pencapaian pokok Soal
ran
1 Peserta Setelah Mampu Macam- Siswa L2 Uraian
didik mengikuti mengkonver macam alat dapat
mampu proses sikan hasil ukur mengkonv
mendeskri pembelajaran pengukuran ersikan
psikan murid dapat kedalam hasil dari
gejala Mendiskusika besaran dan pengukura
alam n prinsip- n
satuan
dalam prinsip
cakupan pengukuran
keterampil (ketepatan,
2 an proses ketelitian, dan Mampu Macam- Diberikan L2 Uraian
dalam angka menjelaskan macam alat sebuah
pengukura penting), cara cara ukur gambar
n, menggunakan mengukur hasil
perubahan alat ukur, cara menggunaka pengukura
iklim dan membaca n alat ukur n dari
pemanasan skala, cara panjang mikromete
global, menuliskan r sekrup.
pencemara hasil Siswa
n pengukuran dapat
lingkunga dengan tepat menghitun
n, energi g hasil
alternatif, penggukur
dan an dengan
pemanfaat benar
annya.
3 Mampu Macam- Diberikan L2 Uraian
menjelaskan macam alat sebuah
cara ukur gambar
mengukur hasil
menggunaka pengukura
n alat ukur n dari
panjang pengukura
n massa
neraca
O’Hauss
tiga
lengan.
Murid
dapat
menghitun
g hasil
penggukur
an dengan
benar

31
2. Soal Penilaian Harian
No Materi Indikator Soal
pokok Soal
1 Macam- Diberikan Ubahlah awalan satuan berikut dan tuliskan dalam notasi
macam alat sebuah ilmiah!
ukur gambar hasil a. 720 km/jam = …m/s
pengukuran b. 2 dm3 = …m3
dari c. 0,24 g/cm3 = …kg/m3
mikrometer
sekrup. Murid
dapat
menghitung
hasil
penggukuran
dengan benar
2 Macam- Diberikan Hitunglah Hasil pengukuran diameter pipa kecil dengan
macam alat sebuah menggunakan mikrometer sekrup ditunjukkan seperti
ukur gambar hasil gambar di bawah ini.
pengukuran
dari
mikrometer
sekrup. Murid
dapat
menghitung
hasil
penggukuran
dengan benar
3 Macam- Diberikan Hitunglah pengukuran massa pada alat ukur berikut ini!
macam alat sebuah
ukur gambar hasil
pengukuran
dari
pengukuran
massa neraca
O’Hauss tiga
lengan. Murid
dapat
menghitung
hasil
penggukuran
dengan benar

3. Pedoman penskoran
No Soal Jawaban Skor
1 Ubahlah awalan satuan Berdasarkan awalah satuan maka dapat di peroleh 15
berikut dan tuliskan dalam a. 720 km/jam = 720 x 1000 m/3600 s = 200 m/s= 2
notasi ilmiah! x 102 m/s
d. 720 km/jam = …m/s b. 2 dm3 = 2 x 10-3 m3
e. 2 dm3 = …m3 c. 0,24 g/cm3 = 0,24 x 10-3 kg/10-6 m3 = 0,24 x
f. 0,24 g/cm3 = …kg/m3 10-3-(-6)
= 0,24 x 103
= 2,4 x 102 kg/m3

2 Hitunglah Hasil Diketahui: 10

32
No Soal Jawaban Skor
pengukuran diameter pipa
kecil dengan Skala Utama = 10,5
menggunakan mikrometer Skala nonius = 0,47
sekrup ditunjukkan seperti Maka,
gambar di bawah ini. hasil pengukuran = (10,5 + 0,47) mm
= 10,97 mm

3 Hitunglah pengukuran Hasil pengukuran massa 10


massa pada alat ukur = 400gram + 70gram + 9,4gram
berikut ini! = 479,4gram

Nilai = (Skor Uraian siswa/skor total uraian) x 100

33
c. PENILAIAN KETERAMPILAN

TUGAS PROYEK
“Melakukan Pengukuran Menggunakan Alat-Alat Ukur”

Langkah-langkah dalam melakukan tugas proyek, yaitu:


1. Tonton, simak dan pelajari video pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=v2UbClvRKEw
https://www.youtube.com/watch?v=sW0uyBEXe6I
2. Buat rancangan percobaan, lakukan percobaan, dan laporkan hasil
pengamatannya. Laporan percobaan, minimal memuat unsur-unsur berikut
ini:
a) Judul
b) Tujuan
c) Dasar Teori
d) Alat dan Bahan
e) Prosedur Kerja
f) Hasil Pengamatan
g) Analisis data dan pembahasan
h) Kesimpulan
i) Daftar Pustaka/Sumber referensi
j) Link Video Percobaan yang diupload diyoutube

1. PENILAIAN TUGAS PROYEK

a. Rancangan dan Rubrik Penilaian Proyek


1. Merancang Percobaan Pengukuran Besaran Panjang
LAPORAN TUGAS
PROYEK
MATA : Fisika
PELAJARAN
TOPIK : Pengukuran
TUGAS : Mengukur besaran panjang
NAMA : ……………………………………………………
KELAS : X…

34
TUGAS LAPORAN KEGIATAN
Mempelajari konsep pengukuran Tanggal:
panjang menggunakan jangka
sorong dan mikrometer sekrup, Laporan:
serta alat-alat ukur lainnya
Tujuan Percobaan
Alat:
Bahan:
Benda yang diukur

Cara kerjanya:

2. Laporan Uji Coba Pengukuran Besaran Panjang


LAPORAN TUGAS PROYEK

MATA : Fisika
PELAJARAN
TOPIK : Pengukuran
TUGAS : Mengukur besaran panjang
NAMA : ……………………………………………………
KELAS : X…

TAHAP KEGIATAN LAPORAN HASIL PENGAMATAN


1 Melakukan pengukuran Panjang
menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup dan jangka
sorong
2 Melakukan pengukuran Panjang
menggunakan alat ukur panjang
lainnya

35
3. Laporan Percobaan
LAPORAN PERCOBAAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana
tentang hasil pengukuran panjang. Buat judul yang menarik, tulis laporan secara
sistematis.
JUDUL
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Aspek Kriteria Skor


3 2 1
Persiapan Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan,
topik, alasan, tempat topik, alasan, tempat topik, alasan, tempat
penelitian, responden, penelitian, penelitian, responden,
daftar pertanyaan responden, daftar daftar pertanyaan tidak
dengan lengkap. pertanyaan kurang lengkap
lengkap.

Pengumpulan Jika daftar pertanyaan Jika daftar pertanyaan Jika pertanyaan tidak
data dapat dilaksanakan dapat dilaksanakan terlaksana semua dan
semua dan data semua, tetapi data tidak data tidak tercatat dengan
tercatat tercatat dengan rapi dan rapi.
dengan rapi dan lengkap.
lengkap.

Pengolahan Jika pengolahan dan Jika pengolahan dan Jika sekedar melaporkan
data pembahasan data pembahasan data kurang hasil percobaan tanpa
sesuai tujuan Menggambarkan tujuan pengolahan dan membahas
percobaan percobaan data

36
Aspek Kriteria Skor
3 2 1
Pelaporan Jika sistimatika Jika sistimatika Jika penulisan kurang
tertulis penulisan benar, penulisan benar, memuat sistimatis, bahasa kurang
memuat saran, bahasa saran, namun bahasa komunikatif, kurang
komunikatif. kurang memuat saran
komunikatif

Secara lengkap, penilaian pelaporan tertulis dapat dilakukan dengan menggunakan


rubrik sebagai berikut

Rubrik Penilaian Proyek Laporan Penelitian:


Kriteria Skor
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang
masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok sangat baik
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang
masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok sangat baik
• Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok baik
• Jawaban tidak benar 1
• Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
• Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
• Kerjasama kelompok kurang baik
• Tidak melakukan tugas proyek 0

37
Penilaian Keterampilan Saat Melakukan Diskusi dan Tanya Jawab

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/Ganjil
Topik/Sub Topik : Sifat Koligatif Larutan
Teknik Penilaian : Observasi Kinerja (Performa) pada saat diskusi
dan tanya jawab

Rata-
Aspek yang dinilai Jumlah Kategori
rata
Rasa
Nama Kejelasan Kejelasan Ketepatan percaya diri
No
Peserta didik dalam dalam dalam dalam
memberikan menjawab menjelaskan menjelaskan
pertanyaan pertanyaan jawaban

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

38
Rata-
Aspek yang dinilai Jumlah Kategori
rata
Rasa
Nama Kejelasan Kejelasan Ketepatan percaya diri
No
Peserta didik dalam dalam dalam dalam
memberikan menjawab menjelaskan menjelaskan
pertanyaan pertanyaan jawaban

22
23
24
25
26
27

28

29
30
31
32
33
34
Rata-
Rata
Kelas
Kategori

Kolom Aspek keterampilan diisi sesuai dengan berikut :


86-100 Sangat baik
76-85 Baik
65-75 Cukup
<65 Kurang

39
MAPEL FISIKA
SMA NEGERI 1 BUNGO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


MACAM-MACAM ALAT UKUR
(Waktu 3 x 45 menit)

Nama Kelompok : .........................................................................................

Nama Siswa : .........................................................................................

Kelas : .........................................................................................

A. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan
keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan
global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.

B. Materi
1. Macam-macam Alat Ukur
2. Besaran, Satuan, dan Dimensi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan macam-macam alat ukur
2. Mampu mengelompokkan alat ukur berdasarkan besaran-besaran fisis
terkait

D. Alat dan Bahan


1. Penggaris/mistar
2. Jangka sorong
3. Micrometer sekrup
4. Neraca Ohaus
5. Timbangan Dapur
6. Arloji/Jam Dinding
7. Stopwatch
8. Termometer

40
E. Langkah Pembelajaran
1. Identifikasi alat tersebut dan sebutkan ciri serta kegunaan alat tersebut!
2. Hasilnya masukkan tabel di bawah ini!

Alat Ukur Ciri Khas Fungsi

LKS Pengenalan Alat Ukur 10

41
Alat Ukur Ciri Khas Fungsi

11

42
Alat Ukur Ciri Khas Fungsi

F. Diskusi!
1. Dari nama-nama alat ukur di atas, manakah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran panjang?
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Dari nama-nama alat ukur di atas, manakah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran waktu?
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................
LKS Pengenalan Alat Ukur 12

43
3. Dari nama-nama alat ukur di atas, manakah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran massa?
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Dari nama-nama alat ukur di atas, manakah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran suhu?
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Dari jawaban no. 1, manakah alat ukur panjang yang paling teliti?
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

6. Dari jawaban no. 2, manakah alat ukur waktu yang paling teliti?
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................

7. Dari jawaban no. 3, manakah alat ukur massa yang paling teliti?
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................

1
MATERI
AJAR

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Lampiran
HASIL PEMETAAN

Pemetaan melalui web https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai