Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN 2

DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF


DI SMP NEGERI 4 LEUWILIANG

NAMA : IIS SONIA


NIM : 9233410098
BIDANG STUDI : MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS MEDAN
KOTA MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmat-Nya sehingga Tugas
Laporan 2 ini dapat tersusun dengan baik. Sholawat dan salam kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya selalu kita nantikan di hari akhir
kelak.

Terima kasih kami ucapkan kepada Kemendikbudristek atas kesempatan


mengikuti PPG Dalam Jabatan Kategori I pada tahun 2023 ini, terima kasih pula
kami ucapkan atas bantuan dari pihak panitia PPG LPTK Universitas Negeri Medan
(UNIMED) selaku penyelenggara, dosen pembimbing yang sudah memberikan
arahan dan bimbingan, juga rekan rekan kategori I PPG Dalam Jabatan Universitas
Negeri Medan (UNIMED) tahun 2023 yang telah banyak memberikan dukungan
dan semangat.

Dan harapan kami semoga Tugas Laporan 2 ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca mengenai laporan Desain Pembelajaran
Inovatif yang dilaksanakan oleh lulusan Pendidikan Guru Penggerak.

Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam Tugas Laporan ini. Oleh
karena itu saran dan kritis yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
agar menjadi sebuah perbaikan kedepannya.

Bogor, 11 Juni 2023


Penyusun

Iis Sonia, S.Pd.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

RINGKASAN ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang kegiatan yang telah dilakukan ............................. 1


2. Tujuan Kegiatan............................................................................ 1
3. Manfaat Kegiatan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

1. Pembelajaran Berdiferensiasi ...................................................... 3


2. Pembelajaran Sosial dan Emosional ............................................ 4
3. Coaching ...................................................................................... 5
4. Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran ........ 6
5. Kepemimpinan dalam Pengembangan Sumber Daya ................. 8

BAB III PENUTUP

1. Refleksi ......................................................................................... 10
2. Tindak Lanjut ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

LAMPIRAN

ii
RINGKASAN

Laporan ini akan mengaitkan pengalaman dan aksi nyata yang dilakukan
selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dengan materi mata kuliah
PPG terkait Desain Pembelajaran Inovatif khususnya di SMP Negeri 4 Leuwiliang.
Desain Pembelajaran Inovatif memiliki empat langkah, yaitu eksplorasi
alternatif solusi, penentuan solusi, pembuatan rencana aksi, dan pembuatan rencana
evaluasi.
Pada langkah eksplorasi alternatif solusi, guru diminta untuk mengeksplorasi
sejumlah alternatif solusi dan menganalisis kekuatan dan kelemahan dari masing-
masing alternatif solusi. Langkah kedua yaitu penentuan solusi dilakukan dengan
menganalisis solusi yang paling relevan dari alternatif solusi yang telah
dieksplorasi. Pada Langkah pembuatan rencana aksi dilakukan dengan membuat
strategi implementasi yaitu pembuatan perangkat ajar atau rencana aksi lainnya
yang relevan dengan pemecahan masalah yang telah diidentifikasi. Dan Langkah
terakhir yaitu pembuatan rencana evaluasi dilakukan dengan membuat rencana
evaluasi sebagai dukungan pelaksanaan rencana aksi dan membuat strategi
evaluasi.
Pada Pembelajaran Diferensiasi, Langkah pembelajaran didesain untuk
mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Hal ini bisa dilakukan dimulai dengan
mengetahui kemampuan dan posisi belajar siswa. Guru membuat peta kemampuan
siswa berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar siswa.
Selanjutnya pada Pembelajaran Sosial dan Emosional guru diharapkan
mampu menyadari bahwa emosi menentukan bagaimana kita mengambil
keputusan, dengan menggunakan Latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat
membangun keterhubungan diri sendiri (self awareness) dengan berbagai
kompetensi sosial dan emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses Coaching siswa diberikan kebebasan dalam mengemukakan
segala pendapat dan keinginannya, namun guru sebagai pamong juga dapat
memberikan tuntunan berupa pertanyaan-pertanyaan reflektif agar bisa
menstimulasi pemikiran siswanya sehingga potensi atau kekuatan kodrat siswa
tersebut bisa muncul secara maksimal dari diri siswa tersebut.

iii
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset dilakukan dan
digerakkan oleh semua pihak yang ada di sekolah. karenanya penting untuk
mengetahui aset atau potensi apa saja yang dimiliki oleh sekolah, sehingga aset-
aset atau potensi tersebut bisa dimaksimalkan untuk menciptakan ekosistem yang
berkualitas baik di sekolah kita

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan besar dalam dunia
pendidikan, termasuk di daerah terpencil. Penutupan sekolah dan pembatasan sosial
memaksa guru dan siswa untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh. Dalam situasi ini,
desain pembelajaran inovatif menjadi krusial untuk memastikan kelangsungan
pembelajaran yang efektif.
Pada Program Pendidikan Guru penggerak, Guru diberikan pengalaman dalam
memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi, hal ini sangat diperlukan dalam melayani kebutuhan belajar siswa.
Dimana siswa belajar sesuai dengan tahapan posisi kemampuan belajarnya.
Dalam mengatasi tantangan ini, desain pembelajaran inovatif menjadi alat yang
sangat berguna bagi guru penggerak. Proses desain pembelajaran inovatif mencakup
eksplorasi alternatif solusi, penentuan solusi terbaik, pembuatan rencana aksi, dan
pembuatan rencana evaluasi.
Desain pembelajaran inovatif memungkinkan guru untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan situasi yang terus berubah. Guru dapat memanfaatkan teknologi,
platform daring, dan metode interaktif lainnya untuk menjaga keterlibatan siswa,
meningkatkan kualitas pembelajaran, dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Namun, penggunaan teknologi dalam desain pembelajaran inovatif juga dapat
menimbulkan beberapa hambatan. Tidak semua daerah terpencil memiliki akses yang
memadai terhadap teknologi, infrastruktur jaringan yang terbatas, dan keterbatasan
pengetahuan teknologi pada guru dan siswa. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk
mengatasi hambatan ini dan memastikan bahwa semua siswa di daerah terpencil
mendapatkan akses yang setara terhadap pembelajaran inovatif.
Dalam rangka mengatasi tantangan pandemi COVID-19 dan memastikan
pendidikan berkualitas di daerah terpencil, tentu dapat digaris bawahi pentingnya
desain pembelajaran inovatif, peran guru penggerak, dan tantangan terkait teknologi.
Dengan memanfaatkan pendekatan inovatif dan mengatasi hambatan tersebut,
pendidikan di daerah terpencil dapat tetap berjalan dengan baik meskipun dalam situasi
yang sulit.

1.2 Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan kompetensi guru penggerak dalam menghadapi tantangan
pendidikan akibat pandemi COVID-19.
2. Mengembangkan desain pembelajaran inovatif
3. Membangun kolaborasi antar guru dalam berbagi praktik baik pembelajaran
4. Meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan di daerah terpencil.

1
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil melalui pengajaran yang
efektif dan relevan.
6. Mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya Sekolah sebagai penunjang
kebutuhan belajar siswa

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat Kegiatan melakukan Pembelajaran Inovtif ini adalah sebagai berikut
1. Peningkatan kualitas pembelajaran
Kegiatan ini akan memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Melalui desain pembelajaran inovatif, guru penggerak akan
mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan
relevan bagi peserta didik. Hal ini akan meningkatkan motivasi belajar dan
pencapaian akademik siswa.
2. Pengembangan kemampuan guru
Kegiatan ini akan membantu mengembangkan kompetensi dan keterampilan
guru penggerak. Guru akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
kondisi daerah terpencil dan cara menghadapi tantangan pembelajaran di masa
pandemi. Dengan meningkatnya kompetensi guru, kualitas pengajaran dan
pendidikan secara keseluruhan akan ditingkatkan.
3. Kolaborasi dan pertukaran pengetahuan
Kegiatan ini akan menciptakan kesempatan kolaborasi antara guru penggerak.
Guru dapat berbagi pengalaman, strategi, dan praktik terbaik dalam menghadapi
tantangan Pendidikan. Pertukaran pengetahuan ini akan membantu guru dalam
meningkatkan kemampuan mereka dan menciptakan solusi yang lebih efektif.
4. Peningkatan inklusivitas pendidikan
Melalui desain pembelajaran inovatif, kegiatan ini akan membantu
meningkatkan inklusivitas Pendidikan. Guru penggerak akan belajar untuk
mempertimbangkan kebutuhan individu siswa, menciptakan lingkungan belajar
yang inklusif, dan mengatasi hambatan aksesibilitas. Dengan demikian, semua
siswa akan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan
berkualitas.
5. Dampak positif pada komunitas
Kegiatan ini akan memiliki dampak positif yang luas pada komunitas di daerah
terpencil. Meningkatnya kualitas pendidikan akan membuka peluang yang lebih
baik bagi peserta didik, meningkatkan tingkat partisipasi, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan sosial. Selain itu, kolaborasi antara guru akan
membantu memperkuat jaringan kerja dan meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya pendidikan di komunitas tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Diferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal


(Common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Adapun tujuan Pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa adalah untuk menuntun
pertumbuhan maksimum dari “posisi belajar” mereka saat ini, sedangkan tujuan
pembelajaran berdiferensiasi bagi guru adalah agar guru semakin memahami
tentang posisi belajar siswa sehingga pembelajaran sesuai kebutuhan belajar siswa.
Langkah dalam merancang Pembelajaran Berdiferensiasi adalah dengan
menentukan tujuan pembelajaran, memetakan kebutuhan belajar murid,
menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan dan menentukan
kegiatan pembelajaran.

Praktek pembelajaran berdiferensiasi bisa dilaksanakan lebih efektif dengan


memetakan 3 aspek pemetaan belajar siswa. Yaitu: kesiapan belajar, minat belajar
dan profil belajar. Kesiapan belajar siswa bisa dilihat dari kesiapan kemampuan
prasyarat yang telah dimiliki siswa. Minat belajar siswa bisa dilihat dari
kegemarannya menyukai suatu bidang pembelajaran/hobi dan Profil belajar siswa
bisa dilihat dari gaya belajarnya, apakah siswa tersebut memiliki gaya belajar
visual, auditory ataukah kinestetik.

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi meliputi, Diferensiasi Konten,


Diferensiasi Proses dan Diferensiasi Produk.

Pada saat saya mempelajari modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi ini,


sekolah melaksanakan pembelajaran terbatas akibat Pandemi Covid 19, sehingga
saya berupaya untuk mendesain pembelajaran inovatif yang tetap mampu melayani
kebutuhan belajar siswa. Pada awalnya saya melakukan pemetaan terhadap
kemampuan siswa dengan melakukan pemetaan secara daring, namun hanya
mendapat respon sebanyak 4 siswa dari 32 siswa perkelas. Akhirnya saya

3
mengembangkan pembelajaran Luring-Daring yang memungkinkan saya untuk
tetap bertemu dengan siswa-siswa meskipun dalam jumlah dan waktu yang terbatas.

Dari hasil pemetaan kemampuan dan kesiapan belajar siswa ini, saya
berupaya mendesai pembelajaran inovatif dengan menggunakan pembelajaran
berdiferensiasi. Yakni saya mencoba untuk menyiapkan konten belajar siswa sesuai
gaya belajarnya, memenuhi bantuan belajar sesuai kesiapan belajar, dan
memberikan pendekatan materi sesuai dengan minat siswa. Hal ini saya tuangkan
dalam lampiran Hasil pemetaan belajar siswa dan RPP berdiferensiasi pada bagian
lampiran 1.

2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional


Penelitian neurosains menunjukkan bahwa “pengambilan keputusan” dimulai
dari sistem limbik (pengelola emosi kita). Kita harus menyadari bahwa emosi
menentukan bagaimana kita mengambil keputusan.
Berikut adalah 5 kompetensi Sosial Emosional dalam pembelajaran sosial dan
emosional (casel):
1. Kesadaran diri (pengenalan emosi)
2. Pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus)
3. Kesadaran sosial (keterampilan berempati)
4. Keterampilan berhubungan sosial-daya lenting (Resiliensi)
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Penerapan Kompetensi Sosial Emosional yang Terintegrasi dalam


pembelajaran yaitu sebagai strategi pembelajaran atau diintegrasikan dalam
kurikulum. Dalam hal ini saya mengintegrasikan Pembelajaran Sosial Emosional
dalam RPP dengan menerapkan Teknik STOP untuk berkesadaran penuh
(Mindfullness) pada saat di awal pembelajaran atau di akhir kegiatan pembelajaran.
RPP dan Teknik berkesadaran penuh ini saya lampirkan di bagian Lampiran.

4
2.3 Coaching

Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan Pendidikan adalah menuntun


tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat
memperbaiki lakunya. Oleh karena itu, seorang pendidik atau bisa juga disebut
sebagai coach berperan untuk menuntun segala kekuatan kodrat atau potensi dari
setiap anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun
anggota masyarakat.

Dalam proses Coaching siswa diberikan kebebasan dalam mengemukakan


segala pendapat dan keinginannya, namun guru sebagai pamong juga bisa
memberikan tuntunan atau arahan agar siswa tidak kehilangan arah dan
membahayakan dirinya. Seorang pamong dapat memberikan tuntunan berupa
pertanyaan-pertanyaan reflektif agar bisa menstimulasi pemikiran siswanya
sehingga potensi atau kekuatan kodrat siswa tersebut bisa muncul secara maksimal
dari diri siswa tersebut.

Peran coaching juga sangat diperlukan dalam proses pengembangan


kompetensi siswa. Dimana, melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif siswa dapat
berpikir kritis dan melakukan metakognisi terhadap berbagai pengetahuan yang
dimilikinya sehingga potensi siswa bisa berkembang dan siswa memiliki
kemampuan untuk memecahkan atau menemukan solusi dari masalah yang
dihadapinya secara mandiri.

Seorang pendidik dalam menerapkan proses coaching perlu memiliki


beberapa kompetensi dasar sebagai coach antara lain:

1. Keterampilan membangun dasar proses coaching

2. Keterampilan membangun hubungan baik

3. Keterampilan berkomunikasi

4. Keterampilan memfasilitasi pembelajaran

5
Salah satu model Coaching yang bisa digunakan adalah model TIRTA.
TIRTA dikembangkan dari satu model coaching yang yaitu GROW model. GROW
adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will. Adapun TIRTA merupakan
kepanjangan dari

T:Tujuan
I: Identifikasi
R: Rencana aksi
TA: Tanggung jawab

Teknik Coaching sudah saya laksanakan dengan siswa dan rekan sejawat yang
saya lampirkan pada
Link Video Coaching Guru : http://gg.gg/coachingguru_modul2-3
Link Video Coaching Murid : http://gg.gg/coachingmurid_modul2-3

2.4 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Pada saat kita akan mengambil sebuah keputusan, tentu banyak
pertimbangan yang akan kita pikirkan agar keputusan yang kita ambil adalah benar-
benar keputusan yang tepat. Terlebih jika pengambilan keputusan tersebut
mengandung unsur dilema etika, kejadian dimana kita terjebak dalam dua pilihan
keputusan yang sebenarnya kedua pilihan tersebut bernilai benar menurut moral
namun memiliki nilai yang bertentangan. kita tentu akan banyak merasakan hal-hal
yang menguji kematangan emosi dan kepribadian kita dari keputusan yang kita
ambil.

Agar keputusan yang kita ambil benar-benar tepat dan efektif, kita bisa
menerapkan langkah-langkah, yaitu dengan terlebih dahulu melakukan studi kasus
untuk menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan
ketika menghadapi suatu dilemma etika. yaitu:

6
4 paradigma:
• Individu lawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa
yang benar untuk satu orang (kelompok kecil) dengan kelompok yang lebih
besar
• Rasa keadilan lawan rasa kasihan adalah bagaiman membuat pilihan untuk
tetap mengikuti aturan atau mempertimbangkan rasa kasihan
• Kebenaran lawan kesetiaan adalah bagaimana suatu kebenaran harus tetap
dijunjung tinggi atau tetap berlaku setia pada suatu kode etik profesi,
komitmen yang telah dibuat dengan seseorang atau dengan profesionalitas
suatu organisasi
• Jangka pendek lawan jangka Panjang adalah bagaimana suatu keputusan
yang diambil akan berdampak lebih baik untuk masa kini atau masa yang
akan datang

3 Prinsip:
1. Berpikir berbasis hasil akhir yaitu berpikir yang mementingkan hasil akhir
2. Berpikir berbasis peraturan yaitu proses berpikir yang mementingkan
bagaimana prinsip-prinsip mendalam yang telah ada
3. Berpikir berbasis rasa peduli yaitu proses berpikir yang berhubungan
dengan golden rule yang meminta kita menempatkan diri pada posisi orang
lain
9 Langkah pengambilan keputusan:

1. mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi


yang kita temui
2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
3. kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
4. pengujian benar atau salah
a. Uji Legal : apakah dilemma etika ini menyangkut aspek pelanggaran
hukum?
b. Uji regulasi/Standar Profesional: apakah ada pelanggaran peraturan
atau kode etik?

7
c. Uji Intuisi : apakah Tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan
nilai-nilai yang anda Yakini?
d. Uji halaman depan koran : apakah anda nyaman ketika keputusan
yang anda ambil dipublikasikan pada halaman depan koran?
e. Uji panutan/idola: apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang
merupakan panutan and ajika mengalami situasi yang sedang anda
rasakan?
5. pengujian paradigma benar lawan benar. Manakah paradigma yang terjadi
pada situasi yang anda temui?
a. Individu lawan masyarakat
b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan
c. Kebenaran lawan kesetiaan
d. Jangka pendek lawan jangka panjang
6. melakukan prinsip resolusi (prinsip penyelesaian dilemma)
1) Berpikir berbasis hasil akhir
2) Berpikir berbasis peraturan
3) Berpikir berbasis rasa peduli
7. Investigasi Opsi Trilema ( Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi)
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Tentunya dengan adanya pengambilan keputusan yang tepat kita juga


diharapkan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang juga berdampak terhadap
murid-murid kita. Paradigma perubahan di lingkungan kita tentu tidak mudah
namun hal ini masih bisa dilakukan. Selama apa yang kita yakini adalah hal yang
benar dan bermanfaat yakinlah dalam mengambil keputusan sehingga kita bisa
bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah kita buat.

2.5 Kepemimpinan dalam Pengembangan Sumber Daya


Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya di sekolah bisa kita
implementasikan dan kembangkan dengan melakukan Pendekatan Komunitas
Berbasis Aset (PKBA). Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam

8
hal ini sekolah. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset ini dilakukan
dan digerakkan oleh semua pihak yang ada di sekolah. karenanya penting bagi kita
untuk mengetahui aset atau potensi apa saja yang dimiliki oleh sekolah kita,
sehingga aset-aset atau potensi tersebut bisa kita maksimalkan untuk menciptakan
ekosistem yang berkualitas baik di sekolah kita.

Ada 7 Aset atau potensi atau modal yang dimiliki sekolah sudah saya rangkum
dalam video pada kanal youtube dengan Link terlampir pada lampiran.

Hasil eksplorasi Pemetaan Sumber Daya di SMPN 4 Leuwiliang yaitu,


SMPN 4 Leuwiliang terletak di kawasan pedesaan dan berjarak kurang lebih 7km
dari kantor kecamatan Leuwiliang. Namun demikian hal ini justru menjadi aset dan
sumber daya yang menjadikan kelebihan kami. Kami menjadi lebih dekat dengan
warga masyarakat sekitar. Sehingga hubungan kami lebih dekat dan akrab, banyak
orang tua yang membuka komunikasi secara terbuka dengan pihak sekolah,
sehingga sekolah juga bisa mempertimbangkan berbagai kebijakan yang akan
diambil sekolah agar senantiasa sesuai dengan kebutuhan siswa dan melayani siswa
dengan baik.

Kekuatan yang kami miliki adalah adanya hubungan masyarakat yang


harmonis dan saling membantu, ketika kami membutuhkan bantuan warga sekitar
untuk melaksanakan program. Orang tua murid tanpa ragu dan malu selalu bersedia
membantu kami dalam menyelesaikan suatu program kegiatan. Misal kegiatan
Adiwiyata yang membutuhkan banyak pihak dalam mengurus lingkungan sekolah,
orangtua siswa dan warga sekitar mau bergotong royong datang ke sekolah dan
membantu kami di sekolah.sehingga didapat komunitas atau paguyuban orang tua
yang komit dan saling membutuhkan. Timbal baliknya adalah mereka bisa
mengkomunikasikan dan mengajukan kebijakan-kebijakan sekolah agar senantiasa
berpihak pada kebutuhan murid.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Refleksi

Sebagai guru, saya harus mengubahsuaikan cara saya dalam menciptakan


lingkungan yang mendukung pembelajaran dan membimbing siswa dalam
pembelajaran, penting untuk mengetahui apa bakat, minat dan kesiapan belajar
siswa.dan memastikan semua murid mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk
tumbuh dan sukses.

Dalam mengimplementasikan desain pembelajaran inovatif, saya menyadari


pentingnya pembelajaran berdiferensiasi. Setiap siswa memiliki kebutuhan dan
kemampuan yang berbeda, dan saya berusaha untuk mengakomodasi perbedaan
tersebut dengan memberikan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
kecerdasan dan minat mereka. Saya menggunakan berbagai strategi, metode, dan
alat pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa,
sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

Selain aspek akademik, saya juga mengedepankan pembelajaran sosial dan


emosional. Di tengah situasi pandemi yang penuh ketidakpastian, saya memberikan
perhatian khusus pada kesejahteraan siswa secara keseluruhan. Saya mengajarkan
keterampilan sosial, seperti kerja sama, komunikasi, dan empati, serta memberikan
ruang untuk siswa berbagi pengalaman dan ekspresi emosional mereka. Tujuan
saya adalah membantu siswa membangun hubungan yang saling menghargai dan
menjaga keseimbangan emosional mereka.

Terakhir, saya mengutamakan penerapan protokol dalam lingkungan sekolah.


Protokol ini mencakup aturan-aturan yang telah disepakati bersama dan diterapkan
secara mandiri oleh siswa, serta kebijakan sekolah yang merespons situasi atau
kejadian tertentu. Protokol ini melibatkan nilai-nilai seperti menjaga ketenangan di

10
perpustakaan, menghormati ruang ibadah sekolah, dan lain sebagainya. Dengan
menerapkan protokol ini, saya berharap siswa dapat belajar menghargai apa yang
ada di sekitar mereka dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Secara keseluruhan, sebagai guru penggerak yang menerapkan desain


pembelajaran inovatif di tengah pandemi COVID-19, saya berusaha menjalankan
peran saya dengan menggabungkan nilai-nilai pendidikan K.H. Dewantara dengan
praktik nyata dalam kelas. Saya berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang
inklusif, berdiferensiasi, dan memperhatikan aspek sosial dan emosional siswa.
Melalui kegiatan rutin dan penerapan protokol, saya senantiasa mencoba
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menjaga keseimbangan antara
kebahagiaan siswa dengan pembelajaran yang bermakna.

3.2 Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari refleksi saya sebagai guru penggerak yang
menerapkan desain pembelajaran inovatif di tengah pandemi COVID-19, saya
memiliki beberapa langkah yang akan saya lakukan:

1. Terus mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dalam desain


pembelajaran inovatif
Saya akan terus belajar dan mengikuti pelatihan yang relevan untuk
memperluas pemahaman saya tentang desain pembelajaran inovatif. Saya
akan mencari metode dan strategi baru yang dapat meningkatkan keterlibatan
dan hasil belajar siswa.
2. Melakukan penilaian dan evaluasi berkelanjutan
Saya akan secara teratur mengevaluasi efektivitas desain pembelajaran
inovatif yang saya terapkan. Saya akan mengumpulkan umpan balik dari
siswa, rekan kerja, dan orang tua untuk mengetahui dampaknya terhadap
pembelajaran siswa. Penilaian ini akan membantu saya melakukan perbaikan
dan penyesuaian yang diperlukan.
3. Meningkatkan kolaborasi dengan rekan guru
Saya akan aktif berkolaborasi dengan rekan guru untuk berbagi pengalaman,
ide, dan praktik terbaik dalam menerapkan desain pembelajaran inovatif.

11
Melalui kolaborasi ini, kami dapat saling mendukung dan memperkaya
pengetahuan kami dalam menciptakan pembelajaran yang lebih baik.
4. Menggunakan teknologi pendidikan dengan bijak
Saya akan terus menggali dan memanfaatkan teknologi pendidikan yang
relevan untuk mendukung desain pembelajaran inovatif. Namun, saya juga
akan memastikan penggunaan teknologi dilakukan dengan bijak dan tidak
mengabaikan interaksi langsung antara guru dan siswa.
5. Membangun jaringan dan memperluas keterlibatan
Saya akan terus memperluas jaringan dengan para profesional pendidikan dan
komunitas pendidikan lainnya. Saya akan terlibat dalam forum diskusi,
seminar, atau kegiatan lain yang dapat memperkaya pengetahuan dan
pengalaman saya dalam menerapkan desain pembelajaran inovatif.

Dengan mengimplementasikan tindak lanjut ini, saya berharap dapat terus


meningkatkan kemampuan saya sebagai guru penggerak yang menerapkan desain
pembelajaran inovatif. Saya ingin memberikan pengalaman pembelajaran yang
bermakna bagi siswa dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam
suasana yang aman, kreatif, dan kolaboratif.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/

https://lms12-ppgdj.simpkb.id/course/view.php?id=118&sectionid=1626

https://gtk.kemdikbud.go.id/category/guru-
penggerak#:~:text=Program%20Guru%20Penggerak%20(PGP)%20hadir,kepala%20sekola
h%20dan%20pengawas%20sekolah.

https://drive.google.com/file/d/1MQJwTJdTtKoMM1ugV_RwMKkXjt-
zs08D/view?usp=sharing
http://gg.gg/coachingguru_modul2-3

http://gg.gg/coachingmurid_modul2-3
https://www.youtube.com/watch?v=plJGsgRKPHE

13
LAMPIRAN

1. Pembelajaran Berdiferensiasi
PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR SISWA
BERDASARKAN KESIAPAN BELAJAR (READINESS)

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel,
diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran
Iis Sonia, S.Pd. CGP Kab. Bogor

Kesiapan Siswa telah memahami Siswa yang sebenarnya Siswa yang masih
Belajar bagaimana keseluruhan telah cukup memahami kesulitan memahami
proses pengelolaan data bagaimana proses tahapan pengelolaan
(Readiness)
sederhana dan siap untuk pengelolaan data data.
diberikan tantangan sederhana, namun masih
untuk menggunakan kesulitan untuk memilih
ragam penyajian data cara penyajian data yang
sesuai

Nama Siswa Ananda Restu Dio Saputra Awal


Rizky Rian Faisal Aditiya
Yunisa Irma Arip
Siti Maesaroh Pera Dendi
Farid Putri Yunia Juhami
Ikbal Rehan Inten
Anggi Silvia M. Akbar
Aprilia Sri Ayu M. Haikal
M. Fajar M. Rapi
Diyan Prita
Melsi Raka
Rini Zainal
Proses Siswa diminta siswa diberikan contoh- siswa akan
mengerjakan soal contoh kongkrit berupa mendapatkan
tantangan tentang cara penyajian data ke dalam pembelajaran
mengelola data bentuk tabel eksplisit tentang
sederhana dalam konsep menyajikan
kehidupan sehari-hari

dan mencoba sederhana. Setelah itu dan menafsirkan


siswa diminta melengkapi data dalam bentuk
menggunakan ragam
penyajian data kedalam tabel, diagram garis,
penyajian data tersebut bentuk diagram batang, diagram batang, dan
ke dalam bentuk tabel, diagram garis dan diagram diagram lingkaran.
diagram batang, diagram lingkaran. Jika mengalami Guru akan
garis dan diagram kesulitan, siswa diminta memberikan
lingkaran. Siswa akan menerapkan strategi tutor Scaffolding dalam
diminta untuk bekerja sebaya yaitu bertanya proses ini.
kepada teman yang sudah
secara mandiri dan saling
memahami konsep materi.
memeriksa pekerjaan Guru akan sesekali datang
masing-masing ke kelompok ini untuk
memastikan tidak ada
miskonsepsi.

Untuk kelompok A, siswa diberikan lembar kerja berisi data hobi siswa di kelasnya dan mereka diminta untuk
menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran
secara berkelompok dan mandiri.
Untuk kelompok B, siswa diberikan contoh-contoh kongkrit berupa diagram. Setelah itu siswa diminta
melengkapi penyajian diagram. Jika mengalami kesulitan, siswa diminta menerapkan strategi tutor sebaya
yaitu bertanya kepada teman yang sudah memahami konsep materi.
Guru akan sesekali datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada miskonsepsi. Untuk kelompok C,
siswa akan mendapatkan pembelajaran eksplisit tentang konsep menyajikan dan menafsirkan data dalam
bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. Guru akan memberikan Scaffolding dalam
proses ini.
RPP 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

JARAK JAUH (DARING)

Satuan Pendidikan : SMPN 4 LEUWILIANG

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII / 2 (genap)

KD 3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya ( table,diagram garis, diagram
batang, dan diagram lingkaran )
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel,diagram garis, diagram batang dan diagram
lingkaran.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan literasi numerasi, siswa dapat menganalisis hubungan antara data dengan cara
penyajiannya ( table,diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran )

2. Melalui kegiatan praktek, Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram
garis dan diagram lingkaran dengan benar.

B. SUMBER BELAJAR

1. Aplikasi Zoom atau Whatsapp

2. Buku Siswa Matematika kurikulum 2013 kelas 7

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan • Guru memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam, berdoa, dsb) dan
memberikan pesan-pesan harian menggunakan platform daring yang dipilih.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Kegiatan Inti Minta siswa untuk:


1. Mengamati jenis-jenis bentuk penyajian data (diagram batang, diagram garis dan
diagram lingkaran yang ada di buku paket matematika kelas 7
2. Mendata, menghitung dan mengelompokkan alat tulis yang dimilikinya (sebagai
sumber data untuk penyajian data)
3. Membuat pertanyaan bebas yang terkait dengan bagaimana menyajikan data
tersebut dalam bentuk diagram
4. Mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan orang tua atau kakak
mereka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka tersebut.
5. Membaca/ literasi numerasi tentang cara mengolah data dan menyajikan data
dalam bentuk tabel dan diagram di hadapan orang tua atau orang dewasa lain yang
ada di rumah.

* Untuk murid yang belum bisa membaca dan mengolah data dengan benar, guru akan
melakukan bimbingan individual atau meminta orang tua membantu melatih murid
tersebut membuat tabel sederhana untuk memudahkan dalam membuat diagram sehingga
mudah dibaca. Guru akan membagikan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh orang
tua di rumah. (Guru melakukan diferensiasi proses)

Sebagai produk pembelajaran, murid kemudian diminta untuk membuat tabel data dari
alat-alat tulis yang mereka miliki dan menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram
batang, diagram garis dan diagram lingkaran yang telah mereka ketahui melalui berbagai
cara. (Guru melakukan diferensiasi produk berdasarkan kesiapan/readiness)

• murid yang sudah bisa membaca diagram diminta untuk menganalisis hubungan
antara data yang ada dengan cara penyajiannya ( table,diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran ) dan diminta untuk menyajikannya
dalam ragam cara seperti dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis dan
diagram lingkaran, serta menjelaskan bagaimana cara menghitung besar bagian-
bagian dari diagram lingkaran tersebut secara lisan atau tulisan
• murid yang telah cukup memahami bagaimana proses pengelolaan data sederhana,
namun masih kesulitan untuk memilih cara penyajian data yang sesuai, bisa
dibantu untuk menganalisi hubungan antara data dengan cara penyajiannya
( table,diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran ) mereka boleh
menyajikan tabel data sederhana dan diminta mencoba menyajikan dalam bentuk
tabel, diagram batang atau diagram garis atau diagram lingkaran dan kemudian
menjelaskannya dengan bantuan catatan tertulis

• siswa yang masih kesulitan memahami tahapan pengelolaan data yang siswa akan
mendapatkan pembelajaran eksplisit tentang konsep menyajikan dan menafsirkan
data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran.
Guru akan memberikan Scaffolding dalam proses ini.
• murid dapat mengirimkan pekerjaan kepada guru melalui aplikasi WA. Pekerjaan
tertulis murid dapat di foto, dan penjelasan lisan dapat direkam melalui fungsi
rekaman suara atau video.

Kegiatan • Guru memberikan umpan balik kepada murid.


Penutup • Guru menutup pembelajaran sesuai dengan prosedur rutin (salam, terimakasih,
doa, dsb).

D. PENILAIAN

Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen murid dalam menyerahkan atau mengirimkan
tugas.

Pengetahuan : Menunjukkan pengetahuan tentang cara menyajikan data dalam bentuk diagram
batang, diagram garis dan diagram lingkaran

Keterampilan : Mendemonstrasikan keterampilan menyajikan data dalam bagian-bagian pada


diagram batang, diagram garis atau diagram lingkaran
Strategi dan Alat Penilaian:

Penilaian Sikap

• Strategi: Observasi
• Alat: ceklist

Nama murid Komitmen mengumpulkan tugas


1 2 3 4
mengumpulkan Mengumpulkan Mengumpulkan Mengumpulkan
tugas tidak tuntas tugas tidak tugas tuntas tetapi tugas tepat waktu
dan melewati batas tuntas dan melewati batas dan tuntas
waktu tetapi tepat waktu
waktu
mmeng

Ani

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

• Strategi: Penugasan
• Alat: Tes Tulis

Penilaian Ranah Pengetahuan dan Keterampilan (Langsung Skor)

Penilaian Pengetahuan
Siswa dapat menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya ( table,diagram garis,
diagram batang, dan diagram lingkaran )

No. Nama Nilai

Penilaian Keterampilan

Menyajikan data kedalam bentuk tabel

Menyajikan data kedalam bentuk diagram batang

Menyajikan data kedalam bentuk diagram garis

Menyajikan data kedalam bentuk diagram lingkaran

No. Nama Nilai

1 Ani
Lampiran

Lembar Kerja Siswa

1. Kumpulkan dan kelompokkan alat tulis yang kalian miliki


2. Hitung berapa banyak anggota dari jenis-jenis alat tulis yang kalian miliki
3. Buatlah tabel sederhana dari jenis dan banyaknya alat tulis yang kalian miliki
4. Analisislah antara data data yang dimiliki dengan cara menyajikan data tersebut
kedalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran
5. Sajikan data tersebut kedalam bentuk diagram batang, diagram garis dan diagram
lingkaran
RPP 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SMPN 4 LEUWILIANG


Kelas/Semester : IX/ Genap Alokasi Waktu : 3 JP
KD 3 : KD 4 :
3.7. Membuat generalisasi luas permukaan dan 4.7. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
volume bangun ruang sisi lengkung (tabung, berkaitan dengan luas permukaan dan volume
kerucut dan bola). bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut,
dan bola) serta gabungan beberapa bangun
ruang sisi lengkung

Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Tabung


Tujuan 1. Menentukan Volume Tabung
Pembelajaran 2. Membuat Tabung
Sumber Belajar Buku Siswa Matematika kelas IX, lingkungan sekitar, sumber informasi
dari internet.
Model Pembelajaran Saintifik dan Project Based Learning

Pendahuluan • Guru memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam, 15


berdoa, dsb) dan memberikan pesan-pesan harian menit
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
• Guru menanyakan contoh-contoh tabung dalam kehidupan
sehari-hari
• Lakukan kegiatan think-write-share
• Berikan murid instruksi dan waktu untuk menuliskan apa saja
yang mereka ketahui tentang bangun ruang sisi lengkung
Tabung (misal bagaimana mengetahui volume/isi kaleng cat)
• pastikan guru memberikan waktu untuk siswa berpikir, beri
kesempatan siswa untuk mereview pengetahuan yang telah
mereka pelajari di jenjang kelas sebelumnya
• Minta siswa membagikan hasil jawabannya melalui sesi tanya
jawab
• Berikan apresiasi bagi siswa yang telah berusaha mengingat
Kembali pelajaran yang telah mereka pelajari di kelas
sebelumnya

Kegiatan Kegiatan 1 90
Pembelajara 1. Peserta didik diminta mengamati gambar contoh bentuk tabung menit
n dalam kehidupan sehari-hari dan diminta menyebutkan contoh
tabung yang pernah mereka temui dalam kehidupan seharai-hari

2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik


diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan., misalnya:
1) bagaimana mengetahui volume tabung?
2) Apa hubungan antara tinggi tabung dan luas alasnya?
3) Apa saja manfaat yang bisa didapat ketika mengetahui
volume suatu tabung?
3. Guru melakukan diferensiasi pembelajaran dengan
memfasilitasi siswa untuk melakukan suatu percobaan dengan
mengukur volume pot bunga di lingkungan sekolah dan menaksir
berapa banyak tanah yang dibutuhkan untuk mengisi beberapa
pot bunga yang ukurannya lebih besar
4. Siswa dikelompokkan kedalam kelompok heterogen untuk saling
membantu dalam praktek kerja di lingkungan sekolah
5. Siswa diberikan Lembar kerja untuk menyelidiki dan mencari
volume tabung
6. Peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber,
7. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau
informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
8. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan di dalam
kelompok untuk mengambil kesimpulan dari jawaban atas
pertanyaan yang telah dirumuskan.
9. Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil
simpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
10. Kelompok lain diminta member tanggapan atas hasil
simpulan kelompok yang dipresentasikan.

Kegiatan 2
1. Siswa diminta untuk memperhatikan gambar suatu tabung
yang disajikan guru
2. Siswa mengingat kaitan antara unsur-unsur tabung dengan
volume tabung
3. Siswa diminta mengingat rumus lingkaran dan
penggunaannya dalam menghitung volume tabung
4. Siswa secara bersama-sama menghitung volume tabung

Kegiatan 3
1. Setelah mengetahui bagaimana hubungan tinggi tabung, luas
alas dan volume tabung. Siswa dalam kelompoknya diminta
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan lingkungan yaitu untuk membuat Lubang
biopori dengan ketinggian/kedalaman 1 meter dan jarak setiap
lubang adalah 1,5 meter. Mereka akan diberikan projek selama 2
minggu untuk mengamati berapa banyak volume kompos
maksimal yang bisa dihasilkan dari setiap lubang biopori jika
dalam minggu pertama lubang biopori dimasukan sampah daun-
daunan kering sebanyak 1kg/hari.
2. Dalam kegiatan ini guru melakukan diferensiasi produk
laporan siswa bisa berupa video, artikel, ataupun laporan
kegiatan secara tertulis ataupun lisan.
Kegiatan Sebagai penutup pembelajaran, minta siswa melakukan refleksi 15
Penutup dengan menjawab pertanyaan berikut menit

1. Apakah bagian paling menarik dari pembelajaran hari ini?


2. Berdasarkan apa yang telah kalian pelajari, menurut kalian apa
hubungan antara unsur-unsur tabung tersebut dengan rumus
volume tabung?
3. Bagaimana cara kamu mendapatkan rumus volume tabung
tersebut?
4. Tantangan apa yang masih kamu temui dalam mempelajari
materi ini? Bagaimana kamu akan berlatih mengatasi tantangan
tersebut?
Berikan apresiasi atas semua usaha siswa sepanjang
mempelajari materi ini

Penilaian Ceklist Penilaian Observasi

No Nama Kriteria
. Siswa

Menentukan Volume Membuat Tabung Membuat Laporan


Tabung (Lubang Biopori) Kegiatan Projek

Tgl Hasil Tgl Hasil Tgl Hasil


Observas Observas Observas Observas Observas Observas
i i i i i i

Keterangan:

BB : Belum Berkembang

MB : Mulai Berkembang

BSB : Berkembang Sangat Baik (Cakap)

Test Tulis Hitunglah Volume tabung berikut!

Leuwiliang, ………………2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Juwariyah, M.Pd Iis Sonia, S.Pd.


NIP. 196904041997022
DOKUMENTASI KEGIATAN EKSPLORASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
BERDASARKAN PROFIL BELAJAR SISWA (VISUAL, AUDITORI ATAU KINESTETIK)
2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 4 LEUWILIANG

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII / 2 (genap)

Materi : Statistika

Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (
table,diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran )

4.1Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel,diagram garis,


diagram batang dan diagram lingkaran

Kompetensi Sosial dan Emosional


1. KSE Kesadaran diri
2. KSE Kesadaran Sosial
3. KSE Pengambilan Keputusan Bertanggung jawab
4. KSE Resiliensi

Tujuan Pembelajaran 1:
Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran,
● Murid Murid dapat mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara
data dengan cara penyajiannya
● Murid dapat menyajikan dan menafsirkan data kedalam bentuk tabel,
diagram garis dan diagram batang
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan - 15 menit
- Guru membuka pelajaran dengan melakukan KEGIATAN AWAL
RUTIN yaitu siswa diajak untuk melakukan Teknik STOP dan bernafas
dengan berkesadaran penuh untuk melatih emosi dan fokus
- Pembelajaran akan diawali dengan permainan atau kuis singkat. Murid
diminta untuk menjawab sebanyak-banyaknya pertanyaan yang
disampaikan oleh guru (melalui chat room). Pertanyaan yang diberikan
adalah pertanyaan singkat yang terkait dengan pengalaman mereka dalam
kehidupan sehari-hari terkait pengumpulan data. Misalnya: Apakah kamu
pernah melihat kegiatan penghitungan suara pada suatu pemilu?
Bagaimana cara panitia PEMILU menuliskan data hasil penghitungan
suara? Pernahkah kamu ikut melakukan menghitung suatu data/barang
yang ada di rumahmu kemudian menuliskan jumlahnya dalam suatu
angka?
Murid yang paling cepat menjawab dengan benar akan mendapatkan
poin.
- Setelah waktu permainan habis (10 menit), ajaklah murid melakukan
refleksi singkat. Misalnya dengan menanyakan: apakah mereka suka
dengan kuis yang diberikan? Bagian mana yang disukai? Apa saran
mereka jika ada kuis lagi? (Dengan memberikan kesempatan pada murid
untuk memberikan pendapat dan saran, guru dapat membangun koneksi
dan rasa percaya)
- Guru akan mencatat dan menggunakan informasi yang didapat dari
permainan tersebut untuk memetakan sejauh mana pengetahuan awal
murid tentang menganalisis hubungan antara data dan cara penyajiannya.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - 10 -15 menit
- Lakukan kegiatan think--write--share
- Berikan murid instruksi dan waktu untuk menuliskan (misalnya dalam
bentuk mind-map) apa saja yang mereka ketahui tentang penyajian data.
Pastikan guru memberikan waktu untuk mereka berpikir (WAIT TIME).
Saat ini kita berharap murid melakukan review atas apa yang telah mereka
pelajari di jenjang kelas sebelumnya.
- Setelah itu, minta beberapa murid untuk membagikan (share) apa yang
telah mereka tulis.
- Berikan apresiasi bagi usaha yang telah mereka lakukan untuk mengingat
Kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya bukan pada yang
menjawab benar saja.
- Guru akan menggunakan hasil pekerjaan murid untuk memetakan
kebutuhan belajar murid.

Kegiatan 2 – mengumpulkan data


- Murid diminta untuk mengumpulkan data di rumahnya boleh berupa alat
tulis yang dimiliki, perabot yang ada di dapur, persediaan makanan di
kulkas, atau pernak-pernik yang dimiliki (kegiatan ini bermanfaat untuk
melatih mereka dalam mengelola barang yang dimiliki dan mengelola
kesadaran sosial berupa kepedulian terhadap barang yang dimiliki dan
menhargai barang orang lain) (KSE Kesadaran sosial)
- Murid diminta untuk menuliskan dan menyajikan data yang telah ditulis
dalam bentuk table
- Siswa yang masih kesulitan diberikan contoh data yang sudah ada dan
cara penyajian data dalam tabel (diferensiasi proses)
- Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang visual, guru dapat
mendiferensiasi pembelajaran dengan menggunakan berbagai jenis
tabel dan diagram. Pastikan murid benar-benar paham konsepnya.
Setelah mulai paham, murid diajak untuk melihat contoh bentuk
penyajian data dalam bentuk lain. Seperti diagram garis, diagram
batang dan diagram lingkaran
Kegiatan 3 – Menyajikan data berupa diagram garis, diagram batang dan
diagram lingkaran
- murid diberikan sebuah data berupa tabel “olahraga yang disukai siswa
di kelas tersebut”, murid akan bekerja dalam kelompok untuk
mendiskusikan bagaimana menyajikan data dalam bentuk diagram
garis, diagram batang dan diagram lingkaran
- Guru dapat mengelompokkan murid berdasarkan pemetaan kebutuhan.
murid yang perlu mendapatkan lebih banyak bantuan dapat
ditempatkan dalam satu kelompok. Kelompok ini akan berdiskusi
dengan difasilitasi oleh guru. (diferensiasi proses)
- Berikan pertanyaan berikut untuk memandu proses berpikir mereka:
1. Bagaimana cara menyajikan data tersebut ke dalam bentuk
diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran?
2. Bagaimana membedakan cara penyajian data menggunakan
diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran?
- Berikan waktu murid untuk berdiskusi dan memikirkan tentang
berbagai situasi yang menggunakan cara penyajian data
- Setelah itu, bagikan lembar kerja yang sudah disiapkan dan minta murid
mendiskusikan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara
penyajian data tersebut dalam kelompok

Kegiatan 4 – Melengkapi diagram lingkapi - 20 menit


- murid akan bekerja mandiri untuk menyelesaikan soal-soal melengkapi
besar bagian diagram lingkaran yang belum diketahui

Penutup - 15 menit

Sebagai penutup pembelajaran, minta murid melakukan refleksi.


Pertanyaan pemandu berikut dapat digunakan untuk memandu proses refleksi
murid.
1. Apakah bagian yang paling menarik dari pembelajaran hari ini ?
Mengapa?
KSE Kesadaran diri (mengenali perasaan dan minat)
2. Strategi apa yang kamu gunakan untuk menyajikan data dalam bentuk
diagram lingkaran?
3. Menurutmu, apakah penting mempelajari penyajian data?
Tantangan apa yang masih kamu temui dalam mempelajari materi ini?
Bagaimana kamu akan berlatih untuk mengatasi tantangan tersebut?
KSE Resiliensi (mengenali strategi untuk memecahkan masalah)
4. Apa yang akan kamu lakukan agar hasil belajarmu lebih memuaskan di
masa mendatang? (pertanyaan no.6 ini dapat diberikan pada akhir
pembelajaran topik)
KSE Pengambilan keputusan bertanggung jawab (mengidentifikasi
pilihan diri untuk meningkatkan hasil pembelajaran)

Berikan apresiasi atas semua usaha murid sepanjang mempelajari materi ini.
Penilaian:
Penilaian akan dilakukan secara on-going dengan menggunakan strategi
observasi dan selected response assessment. Alat penilaian untuk observasi
adalah checklist dan Alat penilaian untuk selected response assessment adalah tes
tertulis dalam lembar kerja.

Penilaian Pengetahuan dan keterampilan


Alat : Test Tulis

Berikut adalah data nilai Matematika dari 20 Orang di kelas 9.3


70,80,75,70,80,90,80,75,70,60,50,70,75,60,90,80,75,85,70,85

Sajikan data tersebut dalam bentuk:


1. tabel
2. Diagram garis
3. Diagram Batang
4. Diagram Lingkaran

No. NAMA NILAI


SISWA Menyajikan Menyajikan Menyajikan Menyajikan
data dalam data dalam data dalam data dalam
bentuk tabel bentuk bentuk bentuk
diagram diagram diagram
garis batang lingkaran
Penilaian Sikap
Alat : Angket
Lembar Refleksi Diri Kegiatan Kelompok

Yang kulakukan Selalu Sering Jarang Belum

Mendengarkan pendapat
orang lain
Menyampaikan pendapat

Merespon positif saat


diminta untuk berkontribusi

Fokus menyelesaikan tugas

Panduan refleksi:
1. Yang kupelajari tentang kegiatan kerja berpasangan/kelompok:
2. Yang akan kutingkatkan dalam kegiatan kerja berpasangan/kelompok
selanjutnya:

Leuwiliang, Maret 2021


Mengetahui,
Kepala SMPN 4 Leuwiliang Guru Mata Pelajaran

Dra. Juwariyah, M.Pd. Iis Sonia, S.Pd.


NIP. 196904041997022002

https://drive.google.com/file/d/1MQJwTJdTtKoMM1ugV_RwMKkXjt-
zs08D/view?usp=sharing
Link Video kegiatan Belajar via daring menggunakan penerapan pembelajaran yang
Berdiferensiasi dan Penerapan KSE dalam pembelajaran (materi tabung).
3. Coaching
4. Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Jurnal Monolog

• Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang


Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal
Anda?

Salah satu modul pada program guru penggerak ini adalah Pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab. Pada materi ini saya banyak mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat dan berarti banyak atas
perubahan pola pikir dan cara pengambilan keputusan yang saya ambil.tentu saja hal
ini akan saya terapkan mulai dari diri sendiri kemudian saling berbagi pengetahuan
dan pengalaman ini kepada rekan-rekan di sekolah/lingkungan saya.

Materi yang sangat menarik adalah mengenai pengambilan keputusan yang


mengandung unsur dilema, dimana hal ini sering saya temui dalam kehidupan sehari-
hari dan menuntut penyelesaian dan pengambilan keputusan yang efektif dan
bertanggung jawab. Langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan menerapkan 9
langkah pengambilan keputusan. Yaitu:

1. mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini

2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4. pengujian benar atau salah

5. pengujian paradigma benar lawan benar

6. melakukan prinsip resolusi (prinsip penyelesaian dilemma)

7. Investigasi Opsi Trilema ( Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi)

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

• Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai


mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
• Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini,
besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak
lupa.
Saya akan mulai menerapkan Langkah-langkah tersebut mulai hari ini dan akan
mencatat tingkat efektifitas dan ketenangan yang saya dapatkan dalam mengambil
keputusan secara tepat.

• Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan


keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi
teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda
ambil telah tepat dan efektif.

Saya akan berbagi mengenai pengetahuan dan pengalaman dalam menjalankan


pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ini dalam komunitas praktisi
saya di sekolah. kemudian membuat jurnal dan melakukan observasi mengenai
kejadian yang mengandung unsur dilemma etika yang harus segera diselesaikan
dengan tepat dan cepat. Jika saya mengalami kesulitan saya akan berdiskusi dengan
rekan kelompok CGP, pendamping dan fasilitator saya.

Isi:Apa rencana ke depan dalam Pada saat kita akan mengambil keputusan, tentu
menjalani banyak pertimbangan yang akan kita pikirkan agar
pengambilan keputusan yang keputusan yang kita ambil adalah benar-benar
mengandung unsur dilema keputusan yang tepat. Terlebih jika pengambilan
etika? Bagaimana Anda bisa keputusan tersebut mengandung unsur dilema etika,
mengukur efektivitas apa sebenarnya yang dimaksud dengan dilemma
pengambilan keputusan Anda? etika? Pengambilan keputusan kita terhadap suatu
Siapa yang akan membantu atau kejadian yang mengadung unsur dilemma etika
mendampingi Anda? sebenarnya sudah sering kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Kejadian dimana kita terjebak dalam dua
pilihan keputusan yang sebenarnya kedua pilihan
tersebut bernilai benar. kita tentu akan banyak
merasakan hal-hal yang menguji kematangan emosi
dan kepribadian kita dari keputusan yang kita ambil.
Namun apakah keputusan yang kita ambil sudah
efektif? Tentu saja ada Langkah-langkah yang harus
kita lakukan agar pengambilan keputusan yang kita
ambil sudah tepat dan efektif. Yaitu:

1. mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling


bertentangan dalam situasi yang kita temui

2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi


tersebut

3. kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi


tersebut

4. pengujian benar atau salah

5. pengujian paradigma benar lawan benar


6. melakukan prinsip resolusi (prinsip penyelesaian
dilemma)

7. Investigasi Opsi Trilema ( Mencari opsi yang ada di


antara 2 opsi)

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Setelah kita mengetahui dan melaksanakan Langkah


yang bisa dilakukan terlebih dahulu sebelum membuat
suatu keputusan, kita bisa menguji tingkat efektifitas
dari keputusan yang sudah kita ambil dengan
berdiskusi dengan rekan-rekan dalam komunitas
praktisi kita. Apakah keputusan yang kita ambil lebih
banyak manfaatnya dibandingkan mudaratnya. Kita
juga bisa berdiskusi dengan rekan-rekan sesame CGP
yang sudah mempelajari mengenai materi
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab ini.

9 langkah pengambilan keputusan ini bisa mulai kita


terapkan di lingkungan kita dan mulai menerapkannya
pada situasi-situasi yang kita temui, entah yang
berhubungan dengan murid-murid kita, pada rekan-
rekan sejawat kita bahkan pada diri kita sendiri.

Alangkah bermanfaatnya ketika kita mengambil


keputusan dengan tepat ketika kita terjebak dalam
pilihan-pilihan yang membuat kita dilemma namun
dengan penerapan Langkah pengambilan keputusan
ini kita bisa membuat sebuah keputusan yang
bertanggung jawab dan sangat berdampak terhadap
murid-murid kita kedepannya.
5. Kepemimpinan Dalam Pengembangan Sumber Daya

Link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=plJGsgRKPHE


RENCANA TINDAKAN AKSI NYATA
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KELAS YANG BERSIH DAN NYAMAN

1. Latar Belakang
Ruang kelas yang sejatinya menjadi salah satu tempat belajar bagi siswa
merupakan ruangan penting yang harus dijaga kebersihannya agar proses
belajar menjadi nyaman, sehat dan menyenangkan untuk ditinggali.
Meskipun bukan satu-satunya tempat untuk belajar, kondisi kebersihannya
sangat perlu untuk senantiasa dijaga agar siswa bisa melakukan berbagai
aktivitas di ruang kelas dan lingkungan sekolah lainnya

2. Tujuan
Rencana aksi ini bertujuan agar siswa memiliki rasa tanggungjawab
terhadap kebersihan tempat belajarnya, ketertiban dalam menggunakan
fasilitas sekolah dan ikut menjaga berbagai sarana prasarana yang sudah
disediakan sekolah. sehingga diharapkan siswa memiliki rasa
bertanggungjawab dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya nanti
3. Tolok Ukur
• Siswa memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan ruang
kelas dan lingkungan sekolah lainnya
• Siswa peduli terhadap kebersihan dan kerapihan tempat belajarnya
• Siswa tertib dan menjaga buku serta sarana prasarana sekolah
• Jadwal piket menjadi tanggungjawab individu yang bisa dikerjakan
secara gotongroyong tanpa saling mengandalkan
• Kebersihan berkaitan erat dengan Kesehatan, sehingga mereka
peduli terhadap Kesehatan diri mereka dengan senantiasa menjaga
kebersihan lingkungannya kelak

4. Linimasa Tindakan yang akan dilakukan


• Minggu ke 1
Persiapan program, penyampaian atau sosialisasi program kepada
siswa, pembagian jadwal piket dan tugas yang harus dikerjakan
• Minggu ke 2
Pelaksanaan program dan dampaknya terhadap perubahan positif di
kelas
• Minggu ke 3
Observasi dan evaluasi keterlaksanaan program, pada tahap ini
sudah mulai dilaksanakan penilaian berkelanjutan dan apresiasi
kepada siswa. Adanya evaluasi dan motivasi terhadap keberhasilan
kegiatan/program
• Minggu ke 4
Pelaporan kepada kepala sekolah dan berbagi dengan rekan sejawat
TAHAPAN BAGJA YANG AKAN DILAKUKAN

RANCANGAN TINDAKAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS


BERBASIS ASET (PKBA)

PRAKARSA Menciptakan Lingkungan Kelas yang bersih dan Nyaman

PERUBAHAN

Daftar tindakan yang perlu


TAHAPAN Pertanyaan dilakukan untuk menjawab
pertanyaan

B-uat pertanyaan Bagaimana meningkatkan • Menginventarisir siswa yang


(Define) keterlibatan siswa pada bisa jadi koordinator dan
kegiatan yang menciptakan menggerakkan teman-
kebersihan kelas dan temannya untuk
lingkungan sekolah? melaksankan piket, siswa
yang memiliki potensi dalam
menata kelas dan kebiasaan
mereka sehari-hari dalam
pola kebersihan
• Memetakan aset yang
dimiliki kelas. Alat
kebersihan, ruang kelas yang
dekat tangga, dekat wastafel,
jauh dari Tempat
Pembuangan Sampah, jauh
dari toilet sehingga ruang
kelas terhindar dari becek
dan sebagainya
• Menginventarisir dana yang
dimiliki untuk melengkapi
sarana prasarana kebutuhan
piket (alat kebersihan sudah
disediakan pihak sekolah,
siswa hanya menyediakan
bahan pendukung, seperti
pengharum ruangan,
pembersih lantai dsb)
• Piket dijadwalkan setiap hari
dengan petugas siswa
berdasarkan kedekatan
tempat tinggal, kenyamanan
bekerjasama
• Setiap kelompok piket
harian diberi kesempatan
untuk menilai hasil piket
kebersihan dan kerapihan
kelas dan lingkungan kepada
kelompok piket lainnya
setiap hari
• Ada sesi pengumuman
kelompok piket terbaik
setiap minggunya
A-mbil pelajaran Apa kontribusi yang telah • Beberapa siswa sudah rajin
(Discover) dilakukan Dan berjalan dalam melaksanakan piket
dengan baik? kebersihan
• Maksimalkan Kegiatan piket
Siapa saja yang selama ini
dan mengorganisir
terlibat/dilibatkan untuk
kelompok piket yang sudah
mendukung?
bekerja dengan baik
• Saling berbagi pengalaman
dan saling memberi
masukan terhadap tantangan
yang dihadapi
• Suasana belajar yang
nyaman bagi mereka dilihat
dari peningkatan motivasi
mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas
• Adanya pelibatan seluruh
warga kelas, guru yang
mengajar dan petugas piket
guru harian
G-ali mimpi Seperti apa orang-orang yang • Semua siswa di kelas merasa
(Dream) terlibat didalamnya terlihat, nyaman ketika belajar, tidak
bertindak, berpikir dan ada yang kehilangan benda,
merasa? buku tertata rapi dan mudah
dalam mencari buku di
lemari kelas
• Penempatan alat kebersihan
rapi, tidak mudah rusak, alat
tulis rapi dan bersih. Tempat
duduk bersih dan nyaman
digunakan belajar
• Siswa antusias dalam
belajar, semangat dalam
menyelesaikan tugas dan
saling mendukung satu sama
lain
• Adanya penghargaan bagi
kelompok piket yang sudah
melaksanakan piket dengan
baik
J-abarkan rencana Siapa yang akan melakukan • Guru dan siswa akan
(Design) apa, bagaimana dan kapan? menyepakati pembagian
jadwal piket sehingga
Bagaimana mengukur kelompok yang
kemajuan dan melanjutkan mendapatkan tugas piket
Langkah? bisa mempersiapkan dan
melaksanakan piket dengan
Bagaimana agar setiap orang
baik
di sekolah dapat melakukan
• Menyepakati tugas dan
improvisasi dan berkontribusi
kewajiban yang harus
membantu terwujudnya
dilakukan petugas piket
perubahan?
dalam melaksanakan tugas
• Wali kelas membantu siswa
dalam menyiapkan dan
membimbing evaluasi dan
tindak lanjut dari
pelaksanaan piket
kebersihan mingguan
• Wali kelas ikut memantau
siswa secara tidak langsung
selama pelaksanaan piket
berlangsung dan menilai
siswa yang membutuhkan
pembinaan dengan bantuan
coaching
• Siswa dengan sadar diri
saling mengingatkan teman-
temannya agar tertib
melaksanakan piket,
menyelesaikan tugas-tugas
sekolah dengan baik
A-tur eksekusi Siapa yang akan terlibat dalam • SIswa, wali kelas, guru,
(Deliver) mewujudkan rencana? kepala sekolah
• Kebersihan diharapkan terus
Bagaimana melaporkan
menerus terjaga sehingga
kemajuan dan kepada siapa? siswa nyaman ketika belajar,
buku-buku pelajaran tidak
Siapa yang bertanggung
rusak, alat kebersihan
jawab? Siapa yang segera
terjaga dengan baik
akan
• Kondisi siswa ketika belajar
menindaklanjuti/memberikan
di kelas terlihat tertib,
umpan balik suatu laporan?
nyaman, aktif saling
Siapa yang akan memonitor menghargai dengan cara
batas waktu? saling mengingatkan
• Wali Kelas secara berkala
melaporkan kepada kepala
sekolah efektifitas dari
kegiatan yang telah
dilakukan
• Kepala sekolah memberikan
umpan balik terhadap
laporan yang telah diberikan
• Wali kelas menindaklanjuti
hasil umpan balik dengan
cara mendiskusikannya
dengan siswa agar
pelaksanaan piket
kebersihan bisa terus
konsisten dijalankan dengan
baik

5. Dukungan yang dibutuhkan

• Siswa sebagai subjek belajar


• Wali kelas sebagai observer dan fasilitator
• Guru membantu proses pengawasan pelaksanaan
• Kepala sekolah sebagai penilai dalam efekifitas suatu program melalui
evaluasi yang dilaporkan
HASIL EVALUASI
Piket Kebersihan dan kondisi Piket kebersihan dan kondisi kelas
kelas biasanya sekarang
Siswa hanya melaksanakan piket Siswa melaksanakan piket sesuai jadwal,
sebatas jadwal dan tidak semua koordinator piket ikut mengingatkan dan
melaksanakan piket mengingatkan teman-teman yang piket. Yang
tidak piket disepakati akan membersihkan
halaman kelas. Piket terlaksana maksimal
sepulang sekolah karena siswa yang piket
memiliki teman yang tempat tinggalnya searah
dan dekat
Siswa membiarkan gunungan Siswa merasa terganggu jika ada sampah di
sampah dalam kelas, buku yang kelas, tidak ada sampah di kelas, sampah
berserakan, alat kebersihan yang langsung ditempatkan di tempat sampah di luar
tergeletak sembarangan kelas, buku-buku disimpan rapi, alat
kebersihan tertata rapi dan disimpan dengan
baik
Siswa membiarkan kelas dalam Siswa bertanggungjawab ketika melihat
kondisi lantai kotor sampah, mereka langsung membuangnya ke
tempat sampah dan ketika lantai kotor mereka
langsung membersihkannya karena itu
merupakan kesepakatan bersama dalam
menjaga kebersihan kelas

Anda mungkin juga menyukai