Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat kasih karunia dan
paradigma dan visi guru penggerak angkatan 1 sebagaimana mestinya. Karya ini
Guru (PPG) bagi guru penggerak angkatan 1. Bagi saya, bentuk tagihan ini adalah
hal yang sangat positif, selain menggugah kembali daya kami yang telah lama
hal apa yang selayaknya masih perlu ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan
kompetensi pedagogic guru. Tugas ini merupakan salah satu tugas lanjutan dari
laporan kedua yang penulis susun dan sebagai laporan akhir kepada penyelenggara
terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya tersendiri telah membimbing
1. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkatnya yang melimpah untuk hambanya
ini;
dalam hal ini Program studi pendidikan profesi guru, Fakulatas Keguruan dan
i
yang telah saling mengkomunikasikan semua hal baik untuk keberhasilan dan
4. Kepala SDI Maumere, yang dengan caranya tersendiri, memotivasi saya dalam
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ................................................................................................. 15
iii
RINGKASAN
iv
kelemahan dan kelebihannya sendiri.
Jika pembelajaran secara berkelanjutan masih terdapat masalah yang belum
diatasi, makan guru dapat melakukan pengambilan keputusan sebagai langkah akhir
dalam tindak lanjut pembelajaran berikutnya dengan memperhatikan sumber daya
yang ada di lingkungan sekolah..
v
BAB I
PENDAHULUAN
Menjalani peran sebagai CGP Angkatan 1 sebagai salah satu jilid dari
kegiatan, hal ini dilakukan dengan harapan mampu melaksanakan aksi nyata
sesuai dengan yang tertuang dalam rancangan, karena akan menjadi puncak
melibatkan berbagai unsur, dari mulai guru penggerak, rekan sejawat, kepala
2. Tujuan Kegiatan
1
2
mampu mengubah pola pikir dan pembelajaran secara nyata sesuai dengan
membawa dampak baik bagi lingkungan sekolah secara umum dan murid
secara khusus.
masalah yang dihadapi murid. Pada saat pembelajaran dengan titik tolak
sumber daya yang digali dari warga sekolah serta mempertimbangkan modal
dasar yang ada, sumber daya di lingkungan sekolah sebagai modal dalam
fisik, modal lingkungan alam, modal finansial, modal politik serta modal
agama dan budaya secara umum yang berakar pada karakter murid yang ingin
murid.
mentransformasi murid dalam belajar menjadi lebih aktif dan kreatif. Salah
3. Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan aksi nyata yang dilakukan, guru penggerak
bekerjasama atau berkolaborasi dengan semua warga sekolah agar apa yang
kebiasaan sehari- hari demi mewujudkan komunikasi yang baik dengan pihak
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendampingan Individu
menemukan hal yang baru terkait dengan langkah kegiatan untuk dilaksanakan.
Dengan kata lain pendampingan yang dilakukan sangat berarti sekali, karena
merupakan pedoman yang merujuk pada rancangan yang dibuat. Di waktu lain
dan rekan guru di sekolah terkait program yang akan dilaksanakan pada aksi
pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya
berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain untuk
2. Pendampingan Kelompok
kelompok. Hal ini sangat penting dilakukan, karena program yang akan
setiap guru penggerak dituntut untuk melakukan aksi nyata sesuai dengan
4
5
hambatan yang diselaraskan dengan visi, hal ini disebabkan karena setiap
sekolah dari guru penggerak tentu berbeda. Perbedaan itu muncul karena
juga. Namun hal ini tidak menjadikan hambatan yang berarti, karena pada
prinsip utamanya
kesadaran diri (pengenalan emosi) yaitu guru melakukan kegiatan Role Play/
program dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sebuah pendekatan yang baik
kebutuhan murid serta berbagi pengalaman baik yag menjadi faktor penentu
Program yang dibuat, disusun dan disepakati oleh sekolah dari data
sekolah yang berpihak pada murid di masa yang akan datang. Cara membuat
besar atau kecilnya risiko yang akan terjadi, strategi pengendalian resiko
evaluasi yang berkelanjutan, hal ini dilakukan kepada seluruh murid, guru,
dan tim lapangan berkelanjutan agar semua pihak memahami dari resiko setiap
dilaksanakan jika hanya dilakukan seorang diri tanpa campur tangan dari
pihak lain, seperti pimpinan, rekan guru, tenaga administrasi, siswa maupun
orang tua murid agar apa yang menjadi harapan dapat berjalan dengan baik
begitu juga dalam hal pengelolaan program sekolah yang berdampak pada
Manajemen Resiko. Hal yang menarik menurut saya yaitu Manajemen resiko
dan MELR, dalam pengelolaan sebuah program yang berdampak pada murid
yang terdiri dari resiko keuangan, resiko pemenuhan, dan resiko reputasi
suatu program yang sudah tuntas/ selesai. Proses pengukuran yang dicapai
sebagai penghargaan bagi yang berhasil dan merupakan motivasi bagi yang
9
belum berhasil. Cara yang digunakan antara lain kuantitatif, sesuai dengan
melalui model (4F) adalah fact (fakta) : catatan obyektif tentang apa yang
(temuan): pembelajaran konkrit yang diambil dari situasi tersebut, future (masa
itu laporan harus akurat, lengkap, dan obyektif. Pada prakteknya, laporan
adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan.
terus menerus, maju dan berkelanjutan. Benang merah tersebut dapat di tarik
sebuah langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang
program yang telah direncanakan. Kaitan antara pemetaan sumber daya dengan
daya sebagai kekuatan yang ada pada sekolah. Dalam pemetaan sumber daya
dengan materi lain yaitu apabila dikaitkan dengan Filosofi Kihajar Dewantara
belajar dan guru menuntun siswa sesuai dengan kodratnya. Kaitannya dengan
Inkuiri Apresiatif adalah program sekolah yang berdampak pada murid dengan
dengan selalu berpikir positif dan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah
sebagai kekuatan yang harus terus dikembangkan. Kaitan dari semua materi
tersebut peran saya sebagai Guru Penggerak, setiap modul yang telah dipelajari
profil pelajar Pancasila. Seorang guru harus belajar berkolaborasi untuk agar
Pendidikan.
bantuan buku dan proses pendampingan oleh semua guru disetiap jenjang
kelas dengan mengalokasikan waktu pada sore hari. Pola lama berbasis
daya yang ada di sekolah, seperti guru, halaman sekolah yang luas, sumber
signal dengan adanya wivi, kolaborasi antara warga sekolah. Asset lainnya
adalah asset dari luar sekolah, melalui terciptanya kerja sama dengan para
PENUTUP
1. Refleksi
Refleksi sangat diperlukan setelah proses kegiatan aksi nyata dilaksanakan. Hal
pada murid bermanfaat bagi warga sekolah. Anak sebagai kondrat alam dan kodrat
zaman, merupakan pemahaman dasar yang sangat penting bagi guru, dengan demikian
pola penerapan student agency sebagai model pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Jika sekolah menjadi tempat bagi anak untuk mengalami proses
pendidikan dan pengajaran, maka sekolah haruslah menjadi tempat yang memberikan
didik, adalah dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri anak dan
tugas para warganya adalah membimbing dan menuntun anak agar dapat mengubah
laku peserta didik sebagai generasi masa depan Bangsa Indonesia. Nature Literasi
adalah program aksi nyata sebagai pola pendekatan ideal dalam mengatasi masalah
rendahnya minat baca anak. Nature Literasi menjadi tempat bagi saya dalam
menginternalisasikan nilai-nilai yang terkait refleksi anak sebagai kodrat alam dan
kodrat zaman dan pendekatan yang menjawabi kebutuhan anak didik, implementasi
nilai dan peran guru penggerak, dan implementasi visi yang berpihak kepada peserta
didik serta budaya positif yang lahir dalam pola gerak pendidikan dan pengajaran pada
murid sebagai pendidik, hal itu sangat penting ketika menghadapi keberagaman
12
13
keadaan apapun setiap manusia memang tidak lepas dari masalah, namun hal demikian
akan sangat berarti jika rasa sosial yang kita miliki lebih diutamakan. Pemahaman
menghadapi murid yang penuh keberagaman tentu kiranya akan membawa kepada
yang dilaksanakan.
Sekolah, rekan sejawat, murid, dan orang tua dengan tujuan untuk mendapat
2. Tindak Lanjut
berikutnya di waktu yang akan datang. Hal ini merupakan jaminan untuk
semua pihak dengan mengendalikan potensi yang ada. Potensi ini membantu
2) Menjalankan peran dan tugas tanggung jawab saya sebagai seorang guru
3) Menjalankan peran dan tugas tanggung jawab saya sebagai seorang guru
sudah dibuat adalah tidak hanya membuat tindak lanjut namun dilanjutkan
kurikulum paradigma baru tersebut akan menjadi sangat efektif bagi saya dalam
DAFTAR PUSTAKA
- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2020, Buku pegangan fasilitator
Calon Guru Penggerak, Jakarta
- Dr. Pujriyanto,M.Pd, 2019, Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21, Jakarta
- https://youtu.be/FM5-PiAtGlE
- https://youtu.be/GDHpSDQityM
- https://youtu.be/7A98bFKdWZ4
- https://youtu.be/oc2uBf03ob0
- https://youtu.be/Aq8PpxtUcAA
- https://youtu.be/h0pqe7GdqdQ
- https://youtu.be/pi-btVevSkM
- https://youtu.be/IHBrYY2tzpM
16
LAMPIRAN
Tahapan BAGJA
Ambil Pelajaran 1. Hal positip apa saja yang ada Secara kolaboratif
pada diri dan lingkungan bersama siswa
siswa(keluarga,teman,guru)u merefleksikan
ntuk menumbuhkan beberapa hal positif
semangat dan rasa nyaman pada diri dan
saat belajar? lingkungan siswa
untuk menumbuhkan
semangat dan rasa
nyaman saat
belajar.Hasil refleksi
kemudiaan di tulis
pada sicky note dan
ditempelkan pada
papan tulis.
Gali Mimpi 1. Hal positip apa saja yang ada Secara kolaboratif
di masa depan dengan bersama siswa
memiliki semangat dan rasa merefleksikan
17