Anda di halaman 1dari 23

Laporan 2

DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF

Nama : Ade Taufik Kurahman


NIM : 229038495008
Bidang Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1
SEPTEMBER TAHUN 2022

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
RINGKASAN..........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
1. Latar belakang..............................................................................................6
2. Tujuan kegiatan............................................................................................7
3. Manfaat kegiatan..........................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................9
1. Rencana Aksi proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa ..............9
2. Tolak Ukur...................................................................................................12
3. Lini Masa yang dilakukan............................................................................13
4. Dukungan yang dibutuhkan.........................................................................14
BAB III PENUTUP.................................................................................................15
1. Refleksi .......................................................................................................15
2. Tindak lanjut................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19
LAMPIRAN ............................................................................................................20

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Swt. Laporan 2 Desain
Pembelajaran Inovatif pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) telah selesai disusun
sebagai solusi alternatif permasalahan yang terdapat pada laporan 1 analisis materi
berbasis masalah ini pun disesuaikan dengan pengalaman selama mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Laporan 2 Desain Pembelajaran Inovatif secara substansi dan relevansinya
dengan pengalaman yang Penulis alami selama mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak selama 9 (sembilan) bulan terutama pada paket modul 2 Praktek
Pembelajaran yang Berpihak Kepada Siswa.
Pada laporan 2 ini hasil dari Inkuiri apresiatif (IA) melalui metode BAGJA
pada kegiatan sebelumnya yaitu permasalahan proses pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa, dimana perlu ditingkatkannya kompetensi guru dalam
mengakomodir proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dalam bentuk
workshop penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran berdeferensiasi dan
kompetensi sosial emosional serta pelatihan coaching
Laporan 2 Desain pembelajaran Inovatif ini masih jauh dari sempurna, perlu
dilakukan perbaikan dan pengembangan, Penulis berharap kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi memberikan saran, masukan dan koreksi untuk
penyempurnaannya. Semoga laporan 2 Desain Pembelajaran Inovatif ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, 02 September 2022


Penulis

3
Ade Taufik Kurahman
NIM. 229038495008

RINGKASAN

Laporan 2 Desain Pembelajaran Inovatif merupakan rencana dan aksi yang


akan dilakukan sebagai solusi alternatif terhadap hasil analisis permasalahan yang
sering terjadi di sekolah. Permasalahan yang dipilih pada Inkuiri apresiatif (IA)
melalui metode BAGJA sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru dalam
mengakomodir proses pembelajaran sesuai kebutuhan siswa sehingga laporan ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) Merancang perubahan pembelajaran yang berpihak
kepada siswa melalui peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdeferensiasi dan pembelajaran social emosional,
(2) Menerapkan pembelajaran berdeferensiasi di SMA negeri 1 Pamijahan dalam
pembelajaran di kelas, (3) Melatih guru dalam kegiatan coaching dengan metode
TIRTA dalam usaha proses pembelajaran yang berpihak pada siswa
Dalam laporan 2 Desain Pembelajaran Inovatif yang dilakukan merupakan
Portofolio dari Pendidikan guru penggerak yang penulis ikuti yaitu program REAKSI
PENDEKAR KOSEGU secara etimologi berarti Rencana dan aksi Penerapan
Merdeka Belajar meningkatkan Kompetensi Semua Guru di SMA Negeri 1
Pamijahan Kabupaten Bogor.
Sebagai tolak ukur keberhasilan Reaksi Pendekar Kosegu pada perubahan
pembelajaran berpihak kepada siswa melalui peningkatan kompetensi guru dalam
menyusun RPP berdeferensiasi dan social emosional serta pelatihan Caoching adalah
sebagai berikut: (1) Adanya kesepakatan dengan pihak sekolah, kepala sekolah guru
mata pelajaran dalam melakukan perubahan pembelajaran yang berdampak kepada
siswa melalui pembelajaran berdeferensiasi dan social emosional, (2) Terwujudnya
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, berbobot yang berpihak
kepada siswa dengan keberagamannya, (3) Terwujudnya pembelajaran siswa yang

4
mengakomodir kebutuhan siswa, kesiapan belajar, minat dan gaya belajar siswa
sehingga meningkatkan hasil belajar siswa, (4) Penerapan pembelajaran
berdeferensiasi dan social emosional dapat meningkatkan kompetensi guru serta
kreatifitas dan inovasi, modifikasi pembelajaran, (5) Dengan coaching guru dapat
mendiagnosa kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran, (6) Tersusunnya Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdeferensiasi di semua mata pelajaran

5
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengajaran adalah proses pendidikan dalam mentransfer ilmu untuk kecakapan
hidup lahir dan bathin.  pendidikan itu sendiri memberikan tuntunan terhadap segala
kodrat yang dimiliki peserta didik untuk mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya. 
Dalam proses “menuntun” peserta didik diberikan kebebasan, guru mengarahkan dan
memberikan tuntunannya agar peserta didik dapat menemukan kemerdekaannya
dalam belajar.  
Berkaitan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) diatas. 
esensinya proses pengajaran dilakukan di kelas terfokus kepada siswa sebagai subyek
pengajaran, guru melayani, memfasilitasi serta menuntun siswa dalam pencapaian
kompetensi siswa baik kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.  Harapan
yang ingin dicapai guru yaitu hasil belajar yang maksimal yang diperoleh peserta
didik. 
Dalam tugasnya guru perlu memiliki nilai/sikap yang berkaitan dengan peran
guru itu sendiri, nilai/sikap guru yang harus dimiliki mandiri, reflektif, kolaboratif,
inovatif dan keberpihakan kepada siswa.  Selain nilai perlu juga kompetensi yang
dimiliki guru yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas
praktisi, menjadi coach dengan guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan
mewujudkan kepemimpinan siswa.
Hal lain yang mendasari proses pendidikan yaitu Visi sekolah, guru sebagai
pemimpin pembelajaran juga harus memiliki visi yang berdampak pada siswa, visi
sebagai harapan dan impian yang diinginkan guru terhadap siswanya.  Untuk dapat
mewujudkan visi diperlukan sebuah upaya perubahan. Perubahan dapat dilakukan

6
melalui Pendekatan inkuiri apresiatif (IA) yang merupakan pendekatan manajemen
perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mempunyai kemampuan dalam
mengembangkan dirinya dengan memiliki nilai kemandirian, reflektif, kolaboratif,
inovatif dan keberpihakan kepada siswa sebagai pemimpin pembelajaran. Selain
mengembangkan diri sendiri, guru dituntut untuk mengembangkan orang lain, dalam
hal ini guru harus mempunyai peranan dalam mengembangkan orang lain, sebagai
pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach,
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan siswa.  Selain nilai dan peran guru harus
mempunyai visi yang berdampak pada siswa, dan berupaya membangun budaya
positif dilingkungan sekolah sebagai usaha pembentukan karakter siswa.
Bentuk implementasi hasil PGP dengan semangat tergerak, bergerak dan
menggerakkan melalui mentransfer dan menerapkan PGP di sekolah dengan
menganalisis permasalahan di sekolah khususnya pada pembelajaran yang berpihak
kepada siswa dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan berkolaborasi dengan
rekan sejawat untuk proses perubahan dengan menggunakan pendekatan atau
paradigma.
Dalam mewujudkan perubahan pembelajaran yang berdampak kepada siswa
sekaligus meningkatkan kompetensi guru dalam Menyusun perangkat pembelajaran
penyusunan RPP berdeferensiasi dan social emosional dan kegiatan coaching,
diperlukan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak terutama kepala sekolah dan
wakasek bidang kurikulum, guru mata pelajaran dan komite sekolah untuk
melaksanakan workshop penyusunan RPP berdeferensiasi dan social emosional dan
pelatihan coaching di SMA Negeri 1 Pamijahan

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan laporan Desain Pembelajaran Inovatif adalah sebagai berikut:

7
a) Merancang perubahan pembelajaran yang berdampak kepada siswa melalui
peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdeferensiasi dan pembelajaran social emosional
b) Menerapkan pembelajaran berdeferensiasi di SMA negeri 1 Pamijahan
dalam pembelajaran di kelas
c) Melatih guru dalam kegiatan coaching dengan metode TIRTA dalam usaha
proses pembelajaran yang berdampak pada siswa

3. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan laporan Desain Pembelajaran Inovatif adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan guru dalam Menyusun RPP berdefersiasi dan social emosional
b) Kemampuan guru dalam membuat strategi dan metode pembelajaran yang
berdampak kepada siswa.

8
BAB II
PEMBAHASAN

1. Rencana Aksi proses pembelajaran yang berpihak pada siswa


Rencana dan Aksi penerapan merdeka belajar di SMA Negeri 1 Pamijahan
merupakan kegiatan on the job learning dilaksanakan secara mandiri dan
berkoordinasi dengan kepala sekolah serta berkolaborasi dengan rekan sejawat
melalui pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA sebagai model manajemen
perubahan yang kolaboratif berbasis kekuatan.
Upaya meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan perubahan
pembelajaran yang berdampak kepada siswa perlu dilakukan sebuah pelatihan atau
workshop penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdeferensiasi dan
social emosional dan pelatihan Coaching. Kenapa memilih pembelajaran
berdeferensiasi dan social emosional dan pelatihan coaching sebagai solusi
pelaksanaan pembelajaran di kelas? Karena pembelajaran berdeferensiasi dan social
emosional dan Coaching merupakan metode yang efektif dalam melaksanakan
pembelajaran yang terfokus pada kekuatan dan kebutuhan siswa yakni kesiapan
belajar, minat dan gaya belajar siswa serta melatih kemandirian siswa dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai dengan tingkat keterampilan serta
memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
Diperlukan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak terutama kepala sekolah
dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran dan komite sekolah
untuk melaksanakan workshop penyusunan RPP berdeferensiasi dan social emosional
dan pelatihan coaching di SMA Negeri 1 Pamijahan
Perlu dilakukan strategi dalam Menyusun rencana dan aksi penerapan merdeka
belajar di SMA Negeri 1 Pamijahan, Langkah – Langkah strategi tersebut terkait

9
tempat dan waktu rencana aksi, pengorganisasian rencana dan aksi, serta target
rencana dan aksi yang akan dilakukan.
a. Tempat dan waktu Rencana dan Aksi
Tempat pelaksanaan di SMA Negeri 1 Pamijahan Desa Gunung Sari Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dengan waktu pelaksanaan pada
bulan Oktober 2021
b. Pengorganisasian
Rencana dan aksi penerapan merdeka belajar (Reaksi Pendekar) di SMA Negeri
1 Pamijahan merupakan on the job learning yang dilaksanakan oleh Guru Penggerak
(GP) berkoordinasi dengan kepala sekolah serta berkolaborasi dengan rekan sejawat
sebagai komunitas praktisi dan siswa sebagai subyek dalam rencana aksi.
c. Metode manajemen perubahan
Metode perubahan yang digunakan dalam rencana dan aksi penerapan merdeka
belajar di SMA Negeri 1 Pamijahan adalah melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif
(IA), dengan metode BAGJA karena BAGJA salah satu metode manajemen
perubahan yang kolaboratif berbasis kekuatan yang ada di SMA Negeri 1 Pamijahan.
Langkah metode BAGJA yang dilakukan yaitu:
Prakarsa perubahan : Proses Pembelajaran yang berdampak pada siswa
 Buat pertanyaan : Bagaimana cara mengakomodir proses pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa?
Untuk mengakomodir proses pembelajaran sesuai kebutuhan siswa perlu
ditingkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran yang
kreatif dan inovatif sehingga proses pembelajaran akan berdampak pada siswa.
 Ambil Pelajaran : Bagaimana proses pembelajaran saat ini?
Proses pembelajaran sesuai Kebutuhan siswa diantaranya kesiapan belajar, minat
dan gaya belajar siswa memiliki keberagaman. Keberagaman siswa saat ini
menjadi tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

10
 Gali mimpi : Harapan apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran
yang berdampak pada siswa. Dan seperti apa orang yang terlibat melakukan
perannya dalam proses pembelajaran?
- Siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya, kesiapan
belajar, minat dan gaya belajar mereka.
- Guru memiliki kreativitas, dan inovasi dalam strategi proses pembelajaran
yang berdampak pada siswa dengan efektif dan efisien.
- Guru memiliki kompetensi dalam melakukan metode pembelajaran
berdeferensiasi serta pembelajaran sosial emosional serta kemampuan
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
- Guru mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah berbasis potensi
dengan kegiatan Coaching.
- Kepala sekolah memberikan dorongan dan kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa
 Jabarkan Rencana : Langkah inovatif apa yang akan dilakukan?
- Meminta arahan dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab,
- berkolaborasi dengan waka kurikulum merancang kegiatan Program
Penerapan merdeka belajar untuk kompetensi semua guru (Pendekar
Kosegu) dalam bentuk workshop pembelajaran diferensiasi dan
pembelajaran sosial emosional dan Pelatihan keterampilan Coaching
- membentuk kepanitian guru dan tenaga kependidikan
- Kegiatan ini melibatkan unsur masyarakat.
Bagaimana memonitor dan mengevaluasi kegiatan tersebut?
- Monitoring dilakukan oleh guru dan kepala sekolah
- Evaluasi melibatkan kepala sekolah, guru dan masyarakat
 Atur Eksekusi :
 Siapa yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut?

11
Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, waka kurikulum, kepanitian guru
dan melakukan mekanisme koordinasi sebagai berikut:
- Penanggung jawab: kepala sekolah
- Pengarah: Wakasek Kurikulum, waka sapras dan waka kesiswaan
- Ketua panitia: guru yang ditunjuk
- Sekretaris: guru yang ditunjuk
- bendahara: bendahara sekolah
- Koordinator acara: guru yang ditunjuk
- Koodinator peralatan: tata usaha
- Koordinator konsumsi: tata usaha
- Koordinator pubdekdok: guru yang ditunjuk
 Siapa yang akan membuat laporan kegiatan tersebut?
Laporan dibuat oleh ketua panitia, berkoordinasi dengan panitia lainnya
melalui rapat panitia dan dilaporkan kepada waka kurikulum sebagai
pengarah
 Siapa yang akan memberikan umpan balik dari laporan tersebut?
Hasil laporan kegiatan dilaporkan ke kurikulum dan kepala sekolah, dan
selanjutnya evaluasi dapat dilakukan pada rapat koordinasi antara kepala
sekolah dan guru

2. Tolak Ukur
Sebagai tolak ukur keberhasilan Tindakan aksi nyata perubahan pembelajaran
berdampak kepada siswa melalui peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP
berdeferensiasi dan social emosional serta pelatihan Caoching adalah sebagai berikut:
 Adanya kesepakatan dengan pihak sekolah, kepala sekolah guru mata pelajaran
dalam melakukan perubahan pembelajaran yang berdampak kepada siswa
melalui pembelajaran berdeferensiasi dan social emosional

12
 Terwujudnya pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, berbobot
yang berpihak kepada siswa dengan keberagamannya
 Terwujudnya pembelajaran siswa yang mengakomodir kebutuhan siswa,
kesiapan belajar, minat dan gaya belajar siswa sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa
 Penerapan pembelajaran berdeferensiasi dan social emosional dapat
meningkatkan kompetensi guru serta kreatifitas dan inovasi, modifikasi
pembelajaran.
 Dengan coaching guru dapat mendiagnosa kebutuhan siswa dalam proses
pembelajaran
 Tersusunnya Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdeferensiasi di semua
mata pelajaran
3. Lini masa yang akan dilakukan
Lini masa Tindakan yang akan dilakukan supaya aksi nyata sesuai dengan tujuan
yang diharapkan, maka hal yang akan dilakukan sebagai berikut:
a) Tahap persiapan
Tahap persiapan dan perencanaan dalam melakukan aksi nyata yaitu:
- Melakukan komunikasi dan koordinasi secara berkesinambungan dengan
kepala sekolah untuk mendapatkan masukan dalam pelaksanaan aksi nyata
- Menyusun instrument pelaksanaan aksi nyata, termasuk materi workshop
dan tempat pelaksanaan
- Berkolaborasi dengan panitia yang sudah dibentuk oleh kepala sekolah
dalam hal ini adalah wakasek kurikulum, guru dan tenaga kependidikan
b) Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan aksi nyata dilaksanakan sesuai dengan susunan acara dengan
tentative waktu yang sudah disusun
c) Tahap Refleksi

13
Tahapan ini dilakukan untuk melihat dan mengukur ketercapaian Tindakan aksi
nyata perubahan pembelajaran berdampak kepada siswa melalui kegiatan
workshop penyusunan RPP Berdeferensiasi, social emosional dan pelatihan
coaching. Refleksi dilakukan bersama-sama dengan kepala sekolah, guru.
d) Tahap Evaluasi
Dalam pelaksanaan tindakan aksi nyata ini banyak tantangan yang dihadapi,
maka perlu adanya evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaannya. Hasil
evaluasi dan monitoring ini dijadikan sebagai umpan balik dan perbaikan supaya
lebih baik dikemudian hari. Dalam melakukan evaluasi dan monitoring dengan
menggunakan instrument yang sudah dipersiapakan pada tahap persiapan.
Evaluasi dan monitoring dilakukan oleh kepala sekolah, guru mengenai aksi
nyata ini.
e) Tahap pelaporan
Setelah melakukan Tindakan aksi nyata, dan mendapatkan hasil refleksi maka
perlu membuat pertanggung jawaban berupa laporan kegiatan aksi nyata kepada
kepala sekolah dan laporan berupa artikel yang dilengkapi dengan dokumentasi
kegiatan.
f) Tahap pengembangan
Berakhir pelaksanaan aksi nyata akan dilakukan komitmen bersama dalam
pelaksanaan perubahan pembelajaran berdampak pada siswa dengan tersusunnya
RPP berdeferensiasi, social emosional sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran yang berdampak kepada siswa
4. Dukungan yang dibutuhkan
Dalam melaksanakan Tindakan aksi nyata saya membutuhkan dukungan dari
berbagai pihak yaitu: Kepala sekolah sebagai pemimpin satuan Pendidikan yang
mempunyai kebijakan tertinggi di satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamijahan.
Guru mata pelajaran yang berinteraksi langsung dengan semua peserta didik sehingga
peran guru penting dukungannya dalam aksi nyata ini. Wali kelas sebagai
pembimbing akademik di kelas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kelas.

14
Siswa sebagai subyek dan objek dalam kegiatan aksi nyata. Tenaga kependidikan
sebagai pendukung kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
Stakeholder di luar sekolah adalah pengawas (dinas Pendidikan/ KCD wilayah
1), komite sekolah dan juga lingkungan sekitar sekolah dalam mendukung aksi nyata,
peranannya memberikan pertimbangan dalam melakukan perubahan pembelajaran
yang berdampak kepada siswa

BAB III
PENUTUP

1. Refleksi
Program Pendidikan guru penggerak sangat bermanfaat untuk guru sebagai
pemimpin pembelajaran dalam merancang merdeka belajar sehingga dapat
melakukan perubahan terhadap proses pembelajaran yang berpihak pada siswa dan
meningkatkan kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 pamijahan selain itu pula
Pendidikan Guru Penggerak dapat meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin
pembelajaran.
Menambah pengetahuan dan pemahaman pemimpin pembelajaran tentang
pengembangan sekolah yang berbasis asset serta proses pembelajaran dan
peningkatan kompetensi pendidik. Karena guru yang bermutu dapat menghasilkan
peserta didik yang berprestasi.
Implementasi pendidikan guru penggerak dalam merencanakan praktik baik yang
dilakukan penulis banyak sekali manfaat dan pengalaman serta tantangan yang
dihadapi. Tantangan yang dihadapi adalah saat berkoordinasi dengan kepala sekolah,
dan rekan kerja yang belum optimal karena masih memiliki persepsi dalam
menyelesaikan masalah berbasis masalah bukan berbasis kekuatan yang dimiliki
untuk mendistorsikan permasalahan, sehingga perlu dilakukan secara intensif dan
memberikan keyakinan untuk menyelesaikan permasalahan berbasis kekuatan yang di
miliki sekolah.

15
Guru dituntut memiliki kompetensi dalam mendesain pembelajaran inovatif
sehingga proses pembelajaran akan menjadi efektif, efisien dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu guru harus mampu mengenal karakteristik siswa sehingga
pembelajaran dapat mengakomodir sesuai kebutuhan siswa baik itu kesiapan belajar,
minat dan gaya belajar siswa.
Hasil dari laporan 2 Desain Pembelajaran Inovatif pada pendidikan Pendidikan
Profesi Guru (PPG) yang relevan dengan pendidikan guru penggerak secara substansi
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pada hakekatnya guru memiliki potensi besar dalam menjalankan tugasnya
“menuntun” siswa melalui kegiatan pengembangan kompetensi dan kreatifitasnya
b. Guru mampu memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran dengan
mengakomodir kebutuhan siswa yang beragam dengan memanfaatkan strategi,
model dan metode pembelajaran yang inovatif.
c. Pembelajaran berdeferensiasi merupakan metode pembelajaran inovatif yang
efektif mengakomodir kesiapan belajar, minat dan gaya belajar siswa sehingga
mampu mencapai hasil belajar yang maksimal.
d. Dengan meningkatnya kemampuan guru dalam mengkomodir pembelajaran sesuai
kebutuhan siswa diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
e. Guru memiliki kemampuan dalam melakukan pembelajaran berdeferensiasi
dengan tahapan yang benar disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
berdeferensiasi dan sosial emosional
f. Kemampuan guru dalam melakukan coaching dengan Metode TIRTA membantu
menyelesaikan permasalahan berbasis kekuatan dari coachee.

2. Tindak Lanjut
Dari hasil refleksi sebagai upaya umpan balik maka perlu dilakukan perencanaan
pengembangan/tindak lanjut secara berkesinambungan, upaya perencanaan
pengembangan/tindak lanjut yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

16
a. Untuk terus meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang berpihak kepada siswa perlu dilakukan kegiatan pendampingan
dalam implementasi pembelajaran diferensiasi di kelas, melalui kegiatan Forum
discus Group (FGD) yang dilakukan secara berkesinambungan.
b. Kegiatan coaching dilatih secara terus menerus sehingga guru memiliki
kemampuan yang mumpuni dalam bertanya, kemampuan berkomunikasi asertif
sehingga mampu menggali potensi yang dimiliki coachee.

DAFTAR PUSTAKA

- https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/adetaufikkurahman/home
- https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/portofoliotakur/home
- https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/website-taufik76/home
- https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/indonesia-resmi-miliki-guru-
penggerak-kini-pemimpin-pembelajaran-semakin-merdeka
- https://lms20-gp.simpkb.id/course/view.php?id=178&sectionid=10352
- https://wordpress.com/home/adetaufikkurahman.wordpress.com
- https://erinstitute.id/2021/01/03/cara-menerapkan-inkuiri-apresiatif-bagja/
- https://www.youtube.com/watch?v=984hDu_qqyk
- https://www.youtube.com/watch?v=L4NpnFO825g
- https://www.youtube.com/watch?v=Y2a8HC6gEFk
- https://www.youtube.com/watch?v=KJL_bTcoJrU

17
LAMPIRAN 1
Proses Pembelajaran yang berdampak pada siswa
Daftar Tindakan yang perlu dilakukan
Tahapan Pertanyaan
menjawab pertanyaan
Buat Pertanyaan Untuk mengakomodir proses pembelajaran
(Define) Bagaimana cara sesuai kebutuhan siswa perlu ditingkatkan
mengakomodir proses kompetensi guru dalam melaksanakan strategi
pembelajaran sesuai pembelajaran yang kreatif dan inovatif
dengan kebutuhan siswa? sehingga proses pembelajaran akan
berdampak pada siswa.

Ambil Pelajaran bagaimana proses  Proses pembelajaran sesuai Kebutuhan siswa


(discover) pembelajaran saat ini? diantaranya kesiapan belajar, minat dan gaya
belajar siswa memiliki keberagaman.
 Keberagaman siswa saat ini menjadi
tantangan dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Gali Mimpi Harapan apa yang ingin  Siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan
(Dream) dicapai dalam proses kebutuhannya, kesiapan belajar, minat dan
pembelajaran yang gaya belajar mereka.
berdampak pada siswa.  Guru memiliki kreativitas, dan inovasi dalam
Dan seperti apa orang strategi proses pembelajaran yang
yang terlibat melakukan berdampak pada siswa dengan efektif dan
efisien.
perannya dalam proses
 Guru memiliki kompetensi dalam melakukan
pembelajaran?
metode pembelajaran berdeferensiasi serta
pembelajaran sosial emosional serta
kemampuan Menyusun rencana pelaksanaan

18
Daftar Tindakan yang perlu dilakukan
Tahapan Pertanyaan
menjawab pertanyaan
pembelajaran
 Guru mempunyai kemampuan dalam
memecahkan masalah berbasis potensi
dengan kegiatan Coaching.
 Kepala sekolah memberikan dorongan dan
kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan kompetensinya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa
Jabarkan Langkah inovatif apa  Meminta arahan dari kepala sekolah sebagai
rencana yang akan dilakukan? penanggung jawab,
(Design)  berkolaborasi dengan waka kurikulum
merancang kegiatan Program Penerapan
merdeka belajar untuk kompetensi semua
guru (Pendekar Kosegu) dalam bentuk
workshop pembelajaran diferensiasi dan
pembelajaran sosial emosional dan Pelatihan
keterampilan Coaching
 membentuk kepanitian guru dan tenaga
kependidikan
 Kegiatan ini melibatkan unsur masyarakat.
Bagaimana memonitor  Monitoring dilakukan oleh guru dan kepala
dan mengevaluasi sekolah
kegiatan tersebut?  Evaluasi melibatkan kepala sekolah, guru dan
masyarakat
Atur Eksekusi Siapa yang akan terlibat Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, waka
(deliver) dalam kegiatan tersebut? kurikulum, kepanitian guru dan melakukan
mekanisme koordinasi sebagai berikut:
Penanggung jawab: kepala sekolah
Pengarah: Wakasek Kurikulum, waka sapras
dan waka kesiswaan
Ketua panitia: guru yang ditunjuk
Sekretaris: guru yang ditunjuk
bendahara: bendahara sekolah
Koordinator acara: guru yang ditunjuk
Koodinator peralatan: tata usaha
Koordinator konsumsi: tata usaha
Koordinator pubdekdok: guru yang ditunjuk

Siapa yang akan Laporan dibuat oleh ketua panitia,


membuat laporan berkoordinasi dengan panitia lainnya melalui
kegiatan tersebut rapat panitia dan dilaporkan kepada waka
kurikulum sebagai pengarah

Siapa yang akan Hasil laporan kegiatan dilaporkan ke kurikulum

19
Daftar Tindakan yang perlu dilakukan
Tahapan Pertanyaan
menjawab pertanyaan
memberikan umpan balik dan kepala sekolah, dan selanjutnya evaluasi
dari laporan tersebut dapat dilakukan pada rapat koordinasi antara
kepala sekolah dan guru

LAMPIRAN 2

Koordinasi dengan kepala sekolah dan wakasek


Persiapan Workshop

20
Pendampingan dari
pengajar praktik
sekaligus melakukan
laporan rencana aksi
pelaksanaan
workshop
Penyusunan RPP
berdefernsiasi,
sosial emosional
dan pelatihan
coaching

Pelaksanaan kegiatan workshop review dan


revisi kurikulum sekaligus workshop
penyusunan RPP berdeferensiasi dan sosial
emosional

21
Praktik pelaksanaan pembelajaran berdeferensiasi dan sosial
emosional yang dimonitoring oleh kepala sekolah dan guru di kelas

Pelatihan Coaching di studio Podcast Coaching yang diikuti guru dan


siswa

22
23

Anda mungkin juga menyukai