Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULAUN
a. Latar belakang
Satuan pendidikan atau yang biasa kita sebut sekolah adalah institusi atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan
memberi pelajaran. Menurut Sagala (2004), sekolah merupakan kerja sama
sejumlah orang yang menjalankan seperangkat fungsi mendasar untuk
melayani kelompok umur tertentu dalam ruang kelas yang pelaksanaannya
dibimbing oleh guru melalui kurikulum yang bertingkat untuk mencapai
tujuan instruksional dengan terikat akan norma dan budaya yang
mendukungnya sebagai suatu sistem nilai. Jadi, Sagala menjelaskan bahwa
sekolah bukan hanya tempat anak berkumpul dan mempelajari sejumlah
materi pengetahuan.
Sedangkan dalam pasal 1 butir 10 UU No. 20 Tahun 2003, satuan
pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan. Berbagai kenyataan tidak optimalnya mutu sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah manejemen pendidikan.
Dalam kenyataan, manajemen pendidikan yang selama ini bersifat sentralistik
telah menempatkan sekolah pada posisi marginal, kurang berdaya, kurang
mandiri, dan bahkan terpasung kreativitasnya. Untuk itu, Depdiknas terdorong
untuk melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dari manajemen
pendidikan mutu.
Dalam pengelolannya, sekolah memerlukan adanya monitoring dan
evaluasi guna mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat
terlaksana dengan baik. Monitoring dan evaluasi merupakan bagian integral
dari pengolahan pendidikan, baik di tingkat mikro (sekolah), meso (Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Propinsi), maupun makro
(Departemen). Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa dengan monitoring dan
evaluasi, kita dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan pada tingkat
sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi, dan
Departemen.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 1


Tanpa pengukuran, tidak ada alasan untuk mengatakan apakah suatu
sekolah mengalami kemajuan atau tidak. Monitoring dan evaluasi, pada
umumnya menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi yang bermanfaat adalah
monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan
cukup untuk pengambilan keputusan.
Dari definisi dan ringkasan tersebut tentu memunculkan pertanyaan
bagaimana sistem pengelolaan sekolah serta bagaimana cara memonitor dan
mengevaluasi pengelolaan sekolah sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya? Berikut akan dijelaskan mengenai materi tentang monitoring dan
evaluasi pengelolaan satuan pendidikan.
b. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Evaluasi dan
Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan
3. PP. No. 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
5. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1998 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
c. Tujuan Program
1. Memberikan kesimpulan dalam bentuk umpan balik sehingga dapat
terus mengarahkan pencapain visi/misi/sasaran yang telah ditetapkan;
2. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan
yang direncanakan, serta mengaitkannya dgn kondisi lingkungan yg
ada;
3. Arah evaluasi bukan pada apakah informasi yang disediakan benar
atau salah, tetapi lebih diarahkan pada perbaikan yang diperlukan atas
implementasi kebijakan/program/kegiatan
d. Dasar Hukum

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 2


6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Evaluasi dan
Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan
8. PP. No. 19 tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional
9. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
10. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1998 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 3


BAB II
PROFIL SEKOLAH

1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pamijahan
Alamat Sekolah : Jalan Gunung salak Endah Km.03 Telepon (0251)
8591039 Kode Pos [16630]
No. Statistik Sekolah : 301020217086
No. Pokok Sekolah Nasional : 20231334
Jenjang Akreditasi/Tahun : B / 2013
Kabupaten : Pamijahan
Provinsi : Jawa Barat

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


a. Visi SMA Negeri 1 Pamijahan
“ Menjadi sekolah unggul yang berwawasan lingkungan,kompetitif diatas
landasan iman dan taqwa serta berkarakter kebangsaan”
Indikator :
1. Berpartisipasi dalam berbagai lomba mata pelajaran
2. Unggul dalam berbagai lomba mata pelajaran
3. Unggul dalam Paskibra
4. Unggul dalam kebersihan lingkungan
5. Pelopor dalam kegiatan di masyarakat
6. Unggul dalam pengamalan kegiatan keagamaan
3. Misi Sekolah
1. Mendorong meningkatkan sarana prasarana sekolah dalam meningkatkan
keunggulan sekolah
2. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut
3. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan tuntas bagi semua guru dan
siswa.
4. Mendorong semangat keunggulan bagi siswa.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 4


5. Menciptakan sekolah yang nyaman,aman,disiplin kreaktif, dan
menyenangkan.
6. Menumbuhkan hubungan kerjasama dalam manajemen sekolah.
7. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan stakeholders.
4. Tujuan sekolah
Pada periode 4 – 8 tahun ke depan, diharapkan :
1. Tingkat ketercapaian Kelulusan Siswa Kelas XII dalam Ujian Nasional mencapai
100%.
2. Rata-rata Pencapaian Nilai Ujian Nasional meningkat 0,5 poin per tahun.
3. Siswa yang masuk Perguruan Tinggi Negeri meningkat 10 % / tahun.
4. Jumlah koleksi Buku Perpustakaan meningkat 10 % per tahun disertai Sistem
Pelayanan yang lebih baik / Representatif.
5. Memiliki jaringan (LAN) yang terhubung dengan Internet serta didukung dengan
penyediaan Website dan E-Mail sebagai wahana komunikasi internal dan
eksternal.
6. Kegiatan ekstrakurikuler Olah Raga, Baca Tulis Al-Qur’an, Pramuka, PMR,
Paskibra, KIR dan menjadi finalis O2SN pada tingkat Kab/Kota Bogor serta
kemampuan Bahasa Inggris menjadi finalis pada tingkat Propinsi dan Nasional.
7. Jumlah Guru Tetap meningkat 5 % per tahun sehingga memiliki Guru tetap
sebanyak 1 : 23 jumlah murid.
8. Peningkatan dalam bidang Keagamaan yang meliputi Baca Tulis Al-Qur’an dapat
melaksanakan peribadatan sesuai ketentuan syariat agama.
9. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Peningkatan Sistem Administrasi
Pembelajaran melalui Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
10.Meningkatnya kemampuan Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar untuk setiap
Mata pelajaran melalui Pelatihan-pelatihan dan upaya membuat Modul dan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
5. Sasaran
Pada tahun pelajaran 2016/2017 (1 tahun pelajaran), SMAN 1 Pamijahan
memiliki :
1. Pencapaian Tingkat Kelulusan Siswa Kelas XII 100 %.
2. Meningkatnya Rata-rata Pencapaian Nilai Ujian Akhir Nasional 0,5 point per
tahun.
3. Meningkatnya siswa yang dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan
swasta minimal 86 % dari siswa yang dinyatakan lulus.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 5


4. Memiliki Perpustakaan dengan sarana dan koleksi buku yang memadai
disertai sistem pelayanan yang lebih baik dan refresentatif.
5. Memiliki Jaringan (LAN) yang terhubung dengan Internet yang didukung
dengan penyediaan Website dan E-Mail sebagai wahana komunikasi internal
dan eksternal.
6. Memiliki TIM Ekstrakurikuler Olah Raga, Baca Tulis Al-Qur’an, Pramuka,
PMR, Paskibraka, KIR menjadi finalis pada tingkat Kab/Kota Bogor serta
kemampuan Bahasa Inggris menjadi finalis pada tingkat Propinsi dan
Nasional.
7. Memiliki tenaga Pengajar yang berstatus Guru Tetap sebanyak 1 : 23 jumlah
murid.
8. Meningkatnya keterampilan dalam bidang Keagamaan yang meliputi lancar
Baca Tulis Al-Qur’an dan dapat melaksanakan peribadatan sesuai ketentuan
syariat agama.
9. Meningkatnya Kompetensi Guru dalam Peningkatan Sistem Administrasi
Pembelajaran melalui Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
10. Meningkatnya kemampuan Guru dalam membuat Modul dan Lembar Kerja
Siswa (LKS) secara terpadu.
6. Profil Lulusan

No Uraian 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2016/2017


1 Jumlah Peserta
IPA 30 40 41 82
IPS 33 38 64 44
BHS - - -

2 Jumlah NEM Rata


IPA 51,64 36,46
IPS 49,68 39,10
BHS - - -

Rata-Rata Nilai
3
Bahasa Indonesia
IPA 8,69 84,00
IPS 8,38 84,00
BHS - - -

Rata-Rata Nilai
4
Bahasa Inggris
IPA 8,62 8,19 7,87 86,00
IPS 8,37 7,80 7,55 84,00
BHS - - -

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 6


No Uraian 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2016/2017

Rata-Rata Nilai
5 Matematika/Ekonom
i/ Bahasa Jerman
IPA 8,00 7,57 8,84 84,00
IPS 8,91 8,77 8,67 87,00
BHS - - -

6 Prosentase Kelulusan 100% 63,59% 78% 100%

7 Siswa Lanjut Ke PT 24 32 46 52
7. Prestasi yang Pernah Dicapai oleh Sekolah Hingga Juni Tahun 2016
1. Akademis dan non akademis
Peringkat Penyelenggaraan Tingkat
No. Nama Kejuaraan TAHUN Tempat Kegiatan Kab/
1 2 3 Kec. Prop Nas
kota
1 Lomba Musikal puisi √ 2010 Univ Pakuan √
2 Popkab Pencak silat B pi √ 2010 Cibinong √
3 Popkab pencak silat kls F pa √ 2010 Cibinong √
4 Popkab pencak silat kls G √ 2011 Cibinong √
pa
5 Lomba pidato bhs inggris √ 2011 UIKA √
6 Lomba gerak jalan √ 2010 Pamijahan √
7 Kejuaran futsal √ 2011 Pamijahan √
8 Kejuaran Basket DM √ 2010 Pamijahan √
9 LKBB kharsimatis √ 2010 Cibungbulang √
10 Lomba Cipta Puisi √ 2012 FLS2N SMA √
11 Lomba karya ilmiah hokum √ 2011 FH UIKA √
12 Lomba pidato bhs Sunda √ 2011 Pamijahan √
13 Scout Knowledge √ 2011 SMANBUL √
14 Back to Nature of the sciene √ 2011 SMA AULIA √
15 Cepat tepat pramuka pa √ 2013 SMANELL √
16 Cepat tepat pramuka Pi √ 2013 SMANELL √
17 Lomba PPT Pramuka √ 2013 SMANELL √
18 LKBB Akreditas PBB V √ 2015
SMAN 1 √
Cibungbulang
19 Maca Nulis Aksara Sunda √ 2015 Pemda Bogor √
20 Dance Traditional Putri √ 2015 Daarul Rahman √
21 Rw Cup 05 √ 2015 Rw Gunung Sari √
22 Badminton Cup Putra √ 2015 Gor Galuh Cibening √
23 Badminton Cup Putra √ 2015 Gor Galuh Cibening √
24 Volly Ball Cup √ 2015 SMA Taman Islam √
25 LKBB Karismatis PBB √ 2016 SMAN 1 Pamijahan √
26 Lomba Seketsa Berantai √ 2016 SMK Pertiwi √

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 7


Peringkat Penyelenggaraan Tingkat
No. Nama Kejuaraan TAHUN Tempat Kegiatan Kab/
1 2 3 Kec. Prop Nas
kota
Pahlawan Putri
27 Lomba Puisi √ 2016 SMAN1 Leuwiliang √
28 Lomba LCC Jumbara √ 2016 Kabupaten Bogor √
29 Lomba Mistery Challenge √ √
2016 SMK Pertiwi
Lusaga
30 Poster Kepalang merahan √ 2016
SMPN 1 √
Leuwisadeng
31 Lomba Gerak Jalan Putri √ 2016
Kecamatan √
Pamijahan
32 Turnamen Sepak Bola √ 2016 Rw 05 Gunung Sari √
33 Lomba Bela diri Pencak √ √
2016 IPB dramaga
Silat
34 Lomba Bela diri Pencak √ √
2016 IPB dramaga
Silat
35 Lomba Bela diri Pencak √ √
2016 IPB dramaga
Silat
36 Lomba Bela diri Pencak √ √
2016 IPB dramaga
Silat
37 Lomba Bela diri Pencak √ √
2016 IPB dramaga
Silat
8. Keadaan Siswa (5 tahun terakhir)
Keadaan Tahun Kelas
Kelas X Kelas XII Jumlah
Siswa Pelajaran XI
2011/2012 70 63 49 182
2012/2013 108 70 63 241
2013/2014 142 104 71 317
Keadaan Siswa
2014/2015 161 126 105 392
2016/2017 270 161 126 557
2016/2017 277 256 154 687
2011/2012 2 2 2 6
2012/2013 3 2 2 7
2013/2014 4 3 2 9
Jumlah Rombel
2014/2015 5 3 3 11
2016/2017 7 4 3 14
2016/2017 7 6 4 17
2013/2014 0 0 0 0
Jumlah
2014/2015 1 0 0 0
Mengulang
2016/2017 0 0 0 0
2016/2017 0 0 0 0
9. Ratio Penerimaan Siswa (5 tahun terakhir)
Tahun Jumlah Siswa
Pelajaran Pendaftar Diterima % yang Diterima
2011/2012 70 70 100
2012/2013 108 108 100
2013/2014 142 142 100
2014/2015 161 161 100
2016/2017 270 270 100

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 8


2016/2017 280 280 100
10. Keadaan Guru dan Karyawan Tata Usaha
a. Guru
Status Karyawan
Ijazah Tertinggi Jumlah GT Jumlah GBS Jumlah Jumlah
GTT
S2/S3 3 0 0 3
S1 2 0 27 29
D3 0 0 0 0
Jumlah 5 0 30 32
Jumlah Seluruh 32
b. Karyawan Tata Usaha
Status Kepegawaian
Ijazah Tertinggi Jumlah Karyawan Tetap Jumlah Karyawan Tidak
Tetap
S1 1 0
D3 0 0
D2/D1/SLTA 1 3
SD 0 2
Jumlah 1 5
Jumlah Seluruh 6
11. Kondisi Orang Tua Siswa
Jml Jml Tingkat Jml
Pekerjaan Penghasilan/bln (Rp)
(%) (%) Pendidikan (%)
Pegawai Negeri 23 <200.000 - SD/lebih rendah 37,0
TNI/Polri 15 201.000 – 400.000 136 SLTP 42,0
Kary.Swasta 52 401.000 – 600.000 97 SLTA 11,1
Petani 97 601.000 – 1.000.000 76 Perguruan Tinggi 9,6
Pedagang 60 >1.000.000 90

Buruh 76

Lain-lain 136
12. Daftar Nama Guru dan Karyawan Tata Usaha, Beserta Tugasnya
a. Guru
Terlampir
Guru Honorer
Terlampir
b. Tenaga Kependidikan (TU)
TU PNS
Terlampir
TU Honorer
Terlampir

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 9


BAB III
PROGRAM MONITORING

A. Pengelolaan Satuan Pendidikan


Proses penyelenggaraan sekolah merupakan kiat manajemen sekolah dalam
mengelola masukan-masukan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan (output
sekolah). Proses berlangsungnya sekolah pada intinya adalah berlangsungnya
pembelajaran yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang didukung
oleh perangkat lain sebagai bagian dari proses pembelajaran. Daya dukung
tersebut adalah satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses belajar
mengajar, yaitu:
1. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan,
pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
2. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan,
memonitoring, dan evaluasi.
Kepemimpinan sekolah yang diharapkan dapat dipenuhi oleh sekolah antara
lain: adanya kepala sekolah yang memenuhi persyaratan, minimal satu wakil
kepala sekolah yang dipilih secara demokratis, kepala sekolah memiliki
kemampuan memimpin (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) sekolah, dan
terdapat pendelegasian sebagian tugas dan kewenangan kepada wakilnya.
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem
informasi manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari
penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja. Selain itu, pelaksanaan rencana
kerja sekolah didasarkan pada struktur organisasi dan pedoman pengelolaan
secara tertulis dibidang kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, dan
pembiayaan. Disamping itu, pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan
lingkungan sekolah, serta melibatkan peran serta masyarakat
Sebagaimana juga telah ditetapkan dalam UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 dan
PP Nomor 19 Tahun 2005, dan lebih dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 19

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 10


Tahun 2007 bahwa, “Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar
pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional.”
Standar perencanaan program sekolah meliputi: rumusan visi sekolah, misi
sekolah, tujuan sekolah, dan rencana kerja sekolah. Dalam standar pelaksanaan
rencana kerja sekolah, maka harus terpenuhi dan terealisasi beberapa aspek dalam
penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1. Kepemilikan pedoman-pedoman sekolah yang mengatur berbagai aspek
pengelolaan secara tertulis,
2. Struktur organisaisi sekolah,
3. Pelaksanaan kegiatan,
4. Bidang kesiswaan,
5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Bidang sarana dan prasarana,
8. Bidang keuangan dan pembiayaan,
9. Budaya dan yang berlaku secara nasional lingkungan sekolah,
10. Dan peran serta masyarakat dan kemitraan.

B. Pengertian Monitoring dan Evaluasi


1. Pengertian monitoring dan evaluasi
1) Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan yang fokus
pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa
yang kita lakukan dan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita
berikan.
2) Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu program. Dalam bidang pendidikan, Ralph Tyler
(1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Proses evaluasi bukan

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 11


sekedar untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.
Evaluasi memerlukan desain studi atau penelitian, dan terkadang
membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Evaluasi
melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu.
2. Kaitan dan perbedaan monitoring dan evaluasi
Kaitan antara monitoring dan evaluasi adalah, evaluasi memerlukan hasil
dari monitoring yang digunakan untuk kontribusi program. Monitoring
bersifat spesifik program, sedangkan evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh
program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar.
Berikut adalah tabel yang memuat perbedaan antara monitoring dan
evaluasi:
Monitoring Evaluasi
Waktu Terus menerus Akhir setelah program
Apa yang diukur Output dan proses, tetapi Dampak jangka panjang,
sering fokus ke input, kelangsungan.
kegiatan, dan kondisi/asumsi.
Siapa yang terlibat Umumnya orang dalam Orang luar dan dalam
Sumber informasi Sistem rutin, survey kecil, Dokumen internal dan
dokumen internal, dan eksternal, laporan tugas,
laporan. dan riset evaluasi.
Pengguna Manajer dan staf Manajer, staf, donor, klien,
organisasi lain.
Penggunaan hasil Koreksi minor program Koreksi mayor program,
(feedback) perubahan kebijakan,
strategi, masa mendatang,
termasuk penghentian
program.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 12


C. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya mengenai
pengelolaan satuan pendidikan dan pengertian monitoring dan evaluasi, maka kini
akan dibahas mengenai monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan
Monitoring dan evaluasi sekolah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi internal
adalah yang dilakukan oleh sekolah sendiri yaitu kepala sekolah, guru, siswa,
orang tua siswa, dan warga sekolah lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat kemajuan dirinya sendiri (sekolah) sehubungan dengan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dengan cara ini diharapkan sekolah
memahami tingkat ketercapaian sasaran, menemukan kendala-kendala yang
dihadapi dan catatan-catatan bagi penyusunan program selanjutnya.
Sedangkan monitoring dan evaluasi eksternal dapat dilakukan oleh pihak luar
sekolah, misalnya, pengawas, dinas pendidikan yang hasilnya dapat digunakan
untuk rewards system terhadap individu, sekolah dalam rangka meningkatkan
iklim kompetisi sehat antar sekolah, kepentingan akuntabilitas publik, bagi
perbaikan sistem yang ada keseluruhan dan membantu sekolah dalam
mengembangkan dirinya.
1. Pegawas Satuan Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa semua pihak untuk terus
mengadakan inovasi-inovasi dalam bidangnya, terlebih-lebih pada pengelola dan
penanggung jawab pendidikan. Dalam hal ini termasuk pengawas satuan
pendidikan yang selanjutnya di sebut dengan pengawas.
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan
pra sekolah, dasar dan menengah (Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal
6 Pebruari 1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
sekolah dan angka kreditnya).
Pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh
untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 13


penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan
pendidikan tertentu dan sekaligus berfungsi sebagai mitra guru dan kepala
sekolah, inovator, konselor, motivator, kolaborator, dan asesor. Bentuk kegiatan
yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan sekolah adalah dengan melakukan
pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi).
Setiap pengawas satuan pendidikan baik secara berkelompok maupun secara
perorangan wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan
terdiri dari: program pengawasan tahunan, program pengawasan semester,
rencana kepengawasan manajerial (RKM), dan rencana kepengawasan akademik
(RKA).
Berikut adalah tabel tugas pengawas satuan pendidikan:
Tugas Pengawasan Akademik Pengawasan Manajerial
1. Monitoring 1. Proses dan hasil belajar 8. Manajemen sekolah.
siswa.
2. Penilaian hasil belajar.
3. Ketahanan Pembelajaran.
4. Standar Mutu hasil belajar
siswa.
5. Pengembangan profesi
guru.
6. Pengadaan dan
pemanfaatan sumber-
sumber belajar.
7. Penjaminan/ standar mutu
pendidikan.
8. Penerimaan siswa baru.
9. Rapat guru dan staf skolah.
10. Hubungan sekolah dengan
masyarakat.
11. Pelaksanaan ujian sekolah.
12. Program-program
pengembangan sekolah.
13. Administrasi sekolah.
2. Supervisi 1. Kinerja guru
2. Pelaksanaan
kurikulum/mata pelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Praktikum/ studi lapangan
5. Kegiatan ekstra kurikuler
6. Penggunaan media, alat
bantu.
7. Kemajuan belajar siswa.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 14


8. Lingkungan belajar.
9. Kinerja sekolah, kepala
sekolah dan staf sekolah.
10. Pelaksanaan kurikulum
sekolah.
11. Manajemen sekolah.
12. Kegiatan antar sekolah
binaan.
13. Kegiatan in service
training bagi kepala
sekolah, guru dan staf
sekolah lainnya.
14. Pelaksanaan kegiatan
inovasi sekolah.
15. Penyelenggaraan
administrasi sekolah.
3. Evaluasi / 1. Proses pembelajaran dan
Penilaian bimbingan.
2. Lingkungan belajar.
3. Sistem penilaian.
4. Pelaksanaan inovasi
pembelajaran.
5. Kegaitan peningkatan
kemampuan profesi guru.
6. Peningkatan mutu SDM
sekolah.
7. Penyelenggaraan inovasi
di sekolah.
8. Akreditasi sekolah.
9. Pengadaan sumber daya
pendidikan.
10. Kemajuan pendidikan.
4. Pembinaan/ 1. Guru dalam
Pengembangan pengembangan media dan
alat bantu pembelajara.
2. Memberikan contoh
inovasi pembelajaran.
3. Guru dalam pembelajaran/
bimbingan yang efektif.
4. Guru dalam meningkatkan
kompetensi profesional.
5. Guru dalam melaksanakaj
penilaian proses dan hasil
belajar.
6. Guru dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
7. Guru dalam meningkatkan
kompetensim pribadi,

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 15


sosial dan paedagogi.
8. Kepala Sekolah dalam
mengelola pendidikan.
9. Tim kerja dan staf sekolah
dalam meningkatkan
kinerja sekolah.
10. Komite sekolah dalam
meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pendidikan.
11. Kepala sekolah bdalam
melaksanakan inovasi
pendidikan.
12. Kepala sekolah bdalam
meningkatkan kemampuan
profesionalnya.
13. Staf sekolah dalam
melaksanakan tugas
administrasi sekolah.
14. Kepala sekolah dan staf
dalam kesejahtraan
sekolah.
5. Pelaporan 1. Kinerja Guru dalam
dan tindak lanjut melaksanakan
pembelajaran
2. Kemajuan belajar siswa.
3. Pelaksanaan dan hasil
inovasi pembelajaran.
4. Pelaksanaan tugas
kepengawasan akademik.
5. Tindak lanjut hasil
pengawasan untuk
program pengawasan
selanjutnya.
6. Kinerja sekolah, kinerja
kepala dan staf sekolah.
7. Standar mutu pendidikan
dan pencapaiannya.
8. Pelaksanaan dan hasil
inovasi pendidikan.
9. Pelaksanaan tugas
kepengawasan manajerial
dan hasil-hasilnya.
10. Tindak lanjut untuk
program pengawasan
selanjutnya.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 16


2. Standar Pengelolaan
Adanya monitoring dan evaluasi dalam mengelola sekolah diperlukan untuk
membentuk sekolah yang efektif, sehingga telah ditetapkan suatu standar. Standar
pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dalam hal ini, pengelolaan
satuan pendidikan akan menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan.
Berikut adalah standar monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh sekolah:
a. Aspek-aspek program pengawasan,
b. Evaluasi diri,
c. Evaluasi dan pengembangan,
d. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
e. Serta akreditasi sekolah.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), otonomi, akuntabel,
jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
Evaluasi, pengembangan, dan pejaminan mutu dalam penerapan prinsip-prinsip
manajemen berbasis sekolah menitik beratkan pada kegiatan di bawah ini:
a. Menerapkan standar berbasis data
b. Meningkatkan otonomi sekolah,
c. Meningkatkan prinsip manajemen peningakatan mutu,
d. Melaksanakan sistem penjaminan mutu,
e. Dan melakukan evaluasi berkelanjutan.
Untuk menciptakan pengelolaan manajemen sekolah yang baik, tentu juga
harus memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dalam proses
pengelolaan pendidikan di sekolah juga harus memiliki standar. Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Bab I Pasal 1 butir 1).
3. Komponen Sekolah yang Harus Dimonitoring

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 17


Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang harus selalu dimonitor
yang mengatur tentang:
a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus,
b. Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas
satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan,
dan mingguan,
c. Struktur organisasi satuan pendidikan,
d. Pembagian tugas di antara pendidik,
e. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan,
f. Peraturan akademik,
g. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana,
h. Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat,
i. Serta biaya operasional satuan pendidikan.

4. Monitoring Rencana Kerja Tahunan


Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 tahun, yaitu:
a. Kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur
b. Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran
berikutnya.
c. Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada.
d. Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan
lainnya.
e. Buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran.
f. Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
g. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 18


h. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi
sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program.
i. Jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan
orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite
sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
j. Jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang
pendidikan tinggi.
k. Rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun.
l. Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk
satu tahun terakhir.
5. Monitoring Program Sekolah
Selanjutnya adalah monitoring program yang harus dilaksanakan sekolah,
antara lain:
– Menyusun pedoman sekolah,
– Menetapkan struktur oranganisasi sekolah,
– Melaksanakan kegiatan sekolah,
– Melaksanakan pembinaan kesiswaan,
– Melaksanakan kegiatan kurikulum dan pembelajaran,
– Mengeloa Pendidik dan tenaga kependidikan,
– Mengelola sarana dan prasarana,
– Mengelola keuangan dan pembiayaan
– Mengelola budaya
– Mengelola lingkungan
– Mengelola kerja sama kemitraan
– Mengelola sistem informasi manajemen sekolah
– Komponen plus
Semua pedoman dan rencana kerja tersebut menjadi tanggung jawab kepala
satuan pendidikan. Selain pengawas sekolah, kepala sekolah disini memiliki
wewenang untuk selalu mengawasi jalannya proses pengelolaan pendidikan di
sekolah. Untuk itu, selain ada monitor terhadap target kinerja pengawas juga harus

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 19


ada monitor terhadap indikator target kinerja sekolah untuk meningkatkan mutu
standar pengelolaan dengan indikator operasional sebagai berikut:
a. Indikator target kinerja pengawas:
1) Melaksanakan tugas sesuai jadwal pelaksanakan tugas dengan jadwal yang
disepakati bersama dengan sekolah,
2) Memiliki bukti kehadiran,
3) Mendapatkan data profil penerapan standar pengelolaan sekolah binaan
melalui pengisian instrumen penjaminan mutu kinerja,
4) Mengelola sistem informasi kinerja pembinaan,
5) Dan melaporkan hasil supervisi kepada Kepala Dinas Pendidikan.

b. Indikator target kinerja sekolah


Melalui kegiatan supervisi, sekolah meningkatkan kinerja dalam
meningkatkan mutu dan melaksanakan penjaminan mutu standar pengelolaan
dengan indikator operasional sebagai berikut:
1) Menerapkan standar berbasis data:
- Melakukan evaluasi kinerja,
- Mengolah data hasil evaluasi kinerja,
- Mengelola data kinerja yang diintegrasikan pada sistem informasi
sekolah,
- Menafsirkan hasil evaluasi,
- Menggunakan hasil evaluasi untuk mengambil keputusan perbaikan
mutu,
2) Meningkatkan otonomi sekolah:
- Menetapkan keputusan bersama,
- Meningkatkan akurasi keputusan berbasis data,
- Menetapkan target mutu dengan dasar pertimbangan hasil evaluasi,
- Menetapkan standar pengelolaan tingkat satuan pendidikan,
- Mensosialisasikan data secara trasparan,
3) Meningkatkan prinsip manajemen peningakatan mutu:
- Menetapkan indikator pencapaian target,
- Menetapkan kriteria minimal pencapai target,

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 20


- Serta mengembangkan pentahapan kegiatan meliputi plan, do, check, dan
act.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas mengajar dilaksanakan untuk
menjawab dua pertanyaan mendasar, yaitu pada batasan mana sebaiknya guru
mengimplementasikan dan melaksanakan model pengajaran dan bagaimana siswa
mencapai hasil belajar. Ini merupakan contoh evaluasi yang menekankan pada
kualitas hasil belajar siswa di sekolah.
Dalam konteks pendidikan, monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk
mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). Jadi, fokus monitoring adalah pemantauan pada pelaksanaan pengelolaan
sekolah, bukan pada hasilnya. Tepatnya, fokus monitoring adalah pada komponen
proses pengelolaan sekolah, baik menyangkut proses pengambilan keputusan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun pengelolaan proses
belajar mengajar.
Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi
tentang hasil pengelolaan sekolah. Jadi, fokus evaluasi adalah pada hasil
pengelolaan. Informasi hasil ini kemudian dibandingkan dengan sasaran yang
telah ditetapkan. Jika hasil sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, berarti
pengelolaan sekolah berlangsung efektif. Sebaliknya, jika hasil tidak sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan, maka pengelolaan sekolah dianggap tidak
efektif atau gagal.
Monitoring dan evaluasi satuan pendidikan memberikan manfaat baik bagi
siswa atau peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen, serta pengelolaan
satuan pendidikan. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai
umpan balik untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

6. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan dan


Tuntutan Evaluator
a. Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan proses monitoring dan evaluasi penglolaan satuan
pendidikan, tentu ada tujuan di dalamnya. Tujuan diadakannya monitoring dan
evaluasi dalam mengelola sekolah antara lain:

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 21


1) Untuk kepentingan pengambilan keputusan, misalnya tentang akan
digunakan atau tidaknya suatu sistem, strategi atau metode.
2) Penelitian evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data secara sistematis
guna membantu para pengambil keputusan. Para peneliti evaluasi yakin
bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat bagi para pengambil keputusan
dalam mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
apabila tidak ada penelitian yang dilakukan.
3) Untuk menyempurnakan program, kelayakan program, program dilanjutkan
atau dihentikan, diubah atau diganti.
4) Sedangkan Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin (2004) menyatakan
bahwa ada dua macam tujuan evaluasi yaitu tujuan khusus dan tujuan
umum. Tujuan umum diarahkan pada program secara keseluruhan,
sedangkan tujuan khusus diarahkan pada masing-masing komponen.
Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik)
bagi perbaikan pelaksanaan pengelolaan sekolah. Sedangkan hasil evaluasi
dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan
terhadap keseluruhan komponen pengelolaan sekolah, baik pada konteks,
input, proses, output, maupun outcome-nya.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 22


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem
informasi manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari
penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
Dalam pengelolannya, sekolah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi
guna mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik
dan untuk mengetahui apakah suatu sekolah mengalami kemajuan atau tidak.
Monitoring dan evaluasi, pada umumnya menghasilkan informasi yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi
yang bermanfaat adalah monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi
yang cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan. Standar monitoring
dan evaluasi yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh sekolah antara lain: aspek-
aspek program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan, evaluasi
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta akreditasi sekolah.
Monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan sekolah bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Hasil
monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi
perbaikan pelaksanaan pengelolaan sekolah. Sedangkan hasil evaluasi dapat
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan terhadap
keseluruhan komponen pengelolaan sekolah, baik pada konteks, input, proses,
output, maupun outcome-nya. Masukan-masukan dari hasil monitoring dan
evaluasi akan digunakan untuk pengambilan keputusan.

B. Saran
Pembaca hendaknya mengetahui tentang bagaimana proses pengelolaan satuan
pendidikan agar dapat membentuk sekolah yang efektif. Disini, salah satu faktor
dari keefektivan sekolah adalah dengan adanya monitor dan evaluasi yang
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Maka, bagi calon pendidik tentu

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 23


harus memahami tentang komponen atau standar yang harus dipenuhi oleh sekolah
agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Disamping itu, tugas seorang pendidik tidak hanya melakukan tugasnya untuk
menyampaikan pendidikan yang baik terhadap siswa, namun juga perlu mematuhi
peraturan yang mengatur tentang standar pengelolaan satuan pendidikan.
Tujuannya adalah untuk dapat membentuk sekolah yang didalamnya terdapat
kepala sekolah dan pengajar yang inovatif bagi kemajuan sekolahnya.

Tim Pengembang Sekolah (PTS) Page 24

Anda mungkin juga menyukai