PENDAHULUAN
A. Rasional
Evaluasi pengembangan KTSP. Fokus tentang prosedur dan pengembangan SKL dan
Standar Isi serta kaitannya dengan prosedur dan penerapan kualitas yang diperlukan
masyarakat di masa depan tidak dibahas dan dapat dijadikan fokus evaluasi pengembangan
KTSP bagi peminat. Fokus besar tentang pengembangan dokumen dan pelaksanaan KTSP
oleh satuan pendidikan mengalahkan fokus lainnya.
Mengenai metodologi apalagi penerapan model evaluasi kurikulum tidak dibahas mengingat
keterbatasan waktu seminar dan keluasan ruang lingkup tersebut.Meski pun demikian, dapat
dikemukakan bahwa pendekatan metodologi yang dipikirkan adalah pendekatan kuantitatif
ketika hasil evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menjadi masukan kebijakan pada
tingkat kota/kabupaten atau propinsi dan apalagi untuk tingkat nasional. Sedangkan
metodologi kualitatif terutama dalam bentuk studi kasus dianjurkan untuk kajian evaluasi
yang hasilnya akanmenjadi masukan bagi satuan pendidikan yang bersangkutan. Tentu saja,
model studi kasus ganda (multiple case study) dapat digunakan jika masukan hasil evaluasi
digunakan bagi para pengembang KTSP di beberapa sekolah yang dijadikan evaluan
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi tersebut
Rasional Perubahan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-
anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk
usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2023-2035 pada saat
4
angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah
ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi
dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan
tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
c. .Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
5
d. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains);
e. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
g. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud evaluasi diri (self
evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats ). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian
lingkungan internal untuk memahami strengths atau kekuatan dan weaknesses atau
kelemahan, serta kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities atau peluang
dan threats atau tantangan. Adapun analisis konteks melalui SWOT terdiri atas hal-hal
sebagai berikut (cf. BSNP, 2006: 32):
a. Visi, misi, dan tujuan sekolah
b. Identifikasi SI dan SKL
c. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan) yang meliputi:
(1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan, (3) sarana dan
prasarana, (4) biaya, (5) program-program
d. Kajian eksternal atau situasi sekolah (peluang dan tantangan) yang dilihat dari
masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi: (a) komite sekolah, (b)
dewan pendidikan, (c) dinas pendidikan, (d) asosiasi profesi, (e) dunia industri
dan dunia kerja, (f) sumber daya alam dan sosial budaya.
B. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang
6
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No, 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
c. Permendikbud No.58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs
d. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentag Kurikulum Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
e. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Dikdasmen
f. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentangPendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Dikdas dan Dikmen
g. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Kompute dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013
h. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentangBimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
i. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dikdasmen
j. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Dikdasmen
k. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Dikdasmen
l. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Revisi 2017 tentang Standar Penilaian Dikdasmen
m. Permendikbud No. 37 Tahun 2018Revisi 2017 tentang Perubahan Permendikbud No
24Tahun 2016 tentang KI dan KD
n. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 424/13242
tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa
Tengah
o. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah nomor 420/06310 tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024.
p. Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Dukuhturi tentang Tim Pengembang
Kurikulum
8
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia
kerja.Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan.Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
9
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
10
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik ( mastery learning ) sesuai dengan kaedah kurikulum
berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesmpatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum
memberikan kesempatan peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan diatas
standar yang telah ditentukan ( dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh
karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat
dan kemampuan awal peserta didik.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkunganya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi dan seni berkembang secara dinamis.Oleh karena itu konten
kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, buadaya,
teknologi dan seni, membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil – hasil ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pendidikan tidak boleh memisahkan pesrta didik dari lingkungannya dan
pengembangan kurikulum didasarkan kepada relevansi pendidikan dengan kebutuhan
dan lingkungan hidup.Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten
kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam
kehidupan di masyarakat.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
11
Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam
sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum.Standar Kemampuan Dasar dan Silabus .kepentingan daerah
dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya,
dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi.
Instrument penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan
yang dimiliki setiap peserta didik atau kelompok peserta didik. Kekurangan tersebut
harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil
belajar yang dimiliki orang atau sekelompok peserta didik.
12
BAB II
VISI , MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Visi merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan
dimasa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan
pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan potensi
yang dimiliki sekolah, harapan masyarakat yang dilayani sekolah. Oleh karena itu visi
sekolah dirumuskan dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait (stakeholders) sehingga
visi tersebut dapat mewakili aspirasi seluruh yang berkepentingan terhadap sekolah.
13
Pengetahuan dan Teknologi
3. Warga sekolah senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah
SWT.
4. Warga sekolah senantiasa meningkatkan kesadaran untuk berwawasan global dan
lingkungan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
14
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut .
Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah.
15
1) Juara Umum POPDA Cabang Pencak Silat Tingkat Propinsi Jawa Tengah.
2) Juara Umum KEJURDA Pencak Silat Perguruan TS Propinsi Jawa Tengah
3) Juara I Disain Grafis Siswa SMP Tingkat Propinsi Jawa Tengah
4) Peringkat I JUMBARA PMR Tingkat Kab. Tegal Tahun
5) Pramuka ( Juara Umum Ganas Scout Rally Putri dan Juara I Ganas Scout Rally
Putra Tingkat Kota - Kabupaten Tegal)
6) Juara I POPDA Cabang Bulutangkis Tingkat Kabupaten Tegal
7) Regu Pramuka tetap bertahan menjadi juara Umum LT I tingkat Kecamatan.
8) Regu Pramuka menjadi juara 2 pada LT III tingkat Kabupaten.
9) Juara 1 Lomba MAPSI Tingkat Kabupaten.
10) Juara 1 Lomba dan Festival Seni Siswa Nasional Tingkat Kabupaten Tegal.
11) Minimal 3 Juara I, 3 Juara II dan 3 Juara III POPDA Cabang Pencak Silat
Tingkat Karesidenan Pekalongan.
12) Peringkat 1Seleksi OSN Mapel Matematika Tingkat Kabupaten Tegal.
13) Peringkat 1 Seleksi OSN Mapel IPA Fisika dan Biologi Tingkat Kabupaten
Tegal.
14) Peringkat 1 Seleksi OSN Mapel IPS Terpadu Tingkat Kabupaten Tegal.
15) Peringkat 3 besar dalam kegiatan O2SN Cabang Pencak Silat Tingkat Propinsi
Jawa Tengah.
16
BAB III
MUATAN KURIKULUM
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi
atau dicapai pada satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu
dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain
sikap spiritual dan social, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian,
kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik
kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda.
Tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta
didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat
kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar
jenjang yang relevan.
Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat
generik yang selanjtnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi
dan ruang lingkup materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran.Kompetensi
yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang mempresentasikan sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan, yang selanjutnya disebut
Kompetensi Inti (KI).
Kompetensi Inti disajikan dalam tabel berikut:
(Tingkat Kelas IX SMP)
17
2. Menghargai dan menghayati perilaku:
Sikap Sosial
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
18
Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan
Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulun tingkat satuan dan jenjang
pendidikan. Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 SMP/MTs berisikan
kemampuan dan muatan pembelajaran untuk mata pelajaranpada SMP/MTs yang
mengacu pada Kompetensi Inti.
Kompetensi Dasar merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas :
1. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
2. Kompetensi Dasar sikap social;
3. Kompetensi Dasar pengetahuan; dan
4. Kompetensi Dasar keterampilan.
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran
sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi
konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di
bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk
kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik .di samping itu kegiatan
pengembangan diri / pembiasaan termasuk dalam isi kurikulum.
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PERMINGGU
Kelompok A KELAS IX
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasial dan Kewarganegaraan 3
3 Bahasa Indonesia 6
19
4 Matematika 5
5 IlmuPengetahuan Alam 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7 Bahasa Inggris 4
1 Seni Budaya 3
2 Pendidikan Jasmani,Olahraja ,dan Kesehatan 3
3 Prakarya 2
4 Bahasa Jawa 2
Pengembangan Diri / Pembiayaan
1 Bimbingan Karir
2 Upacara Bendera Hari Senin
3 Tadarus Juz’amma/Al-Qur’an dan doa
sebelum/sesudah KBM
4 Jalan Sehat
5 Kebersihan
6 Literasi
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 40
Keterangan :
20
memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan
Kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotori. Mata pelajaran Kelompok A terdiri dari mat pelajaran : Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Inggris, Sedangkan mata
pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah.
Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
Bahasa Daerah ( Bahasa Jawa ) sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Muatan pembelajaran yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin
ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam
bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari
disiplin biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi,
geografi, dan sosiologi.Keduamatapelajaran tersebut merupakan program pendidikan
yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan
alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia.Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran IPA
dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu
tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur
dan/atau terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya.Kondisi
21
tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang
kontekstual.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan
waktu.Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang
menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu
menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.
Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.
Pengintegrasian dapat dilakukan dengan caraconnected, yakni pembelajaran dilakukan
pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan
ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan
dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten
biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC
C.Bimbingan Konseling
1.Bidang Bimbingan Dan Konseling
a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan
pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat.
b. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan
yangberkomunikasi, berargumentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku di rumah dan masyarakat.
c. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan sikap
dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program belajar di sekolah
sesuai dengan kondisi psikis, sosial budaya yang ada dimasyarakatnya.
d. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak
dikembangkan dan dipilih.
2.Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung
a. Layanan konseling meliputi :
1) Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkunagan
baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk
mempermudah dan memperlancarkan peran siswa
2) Layanan Informasi : Merupakan yang memungkinkan siswa menerima,
memahami, berbagai informasi.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran : Merupakan layanan memungkinkanm
siswa memper- oleh penempatan yang tepat.
4) Layanan Penguasaan Konten: Merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam menguasai materi yang
cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
5) Layanan Konseling perorangan : Merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan.
23
6) Layanan Bimbingan Kelompok : Merupakan layanan yang memungkinkan
sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh
bahan dan membahas topik tertentu.
7) Layanan Konseling Kelompok : Merupakan layanan memungkinkan siswa
masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas
dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
8) Layanan Konsultasi: Merupakan layanan yang memungkinkan seseorang
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang menjadi
kepeduliannya.
9) Layanan Mediasi:Merupakan layanan yang memungkinkan fihak-fihak yang
sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
26
d. Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain
e. Memiliki sikap kerjasama kelompok
f. Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
6. Mekanisme Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran dibina oleh
guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
Kepala Sekolah.
b. Jadwal Kegiatan
27
NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU
Setelah selesai kegiatan
pembelajaran antara
*)
3. Kegiatan kepramukaan Jumat pukul 14.00 sd 17.00
selama 90 menit.
7. BTQ Sabtu
8. UKS Rabu
9. Sains Club Senin
10. Paskibra Selasa
11. Jurnalistik Senin
*)
Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib, dan setiap siswa diberi ekstrakurikuler pilihan 1 ( satu )
c. Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :
28
Katagori Konversi Keterangan
A 85,0 – 100 Sangat Baik
D ≤ 64,0 Kurang
*) 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri dilaksanakan diluar jam tatap muka (ekstrakurikuler dilaksanakan setelah kegiatan
pembelajaran)
29
G.Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran dengan mempertimbangkan materi essensial, kompleksitas, intake siswa,
dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditetapkan sekolah adalahsebagai
berikut :
Mata Pelajaran KKM
30
tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini, penilaianmerupakan
assessmentas learning.Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran
remedial juga dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang
kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan
sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan
pembelajaran remedial, media pembelajaran juga harus betul-betul disiapkan
pendidik agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang dirasa
sulit itu. Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan assessment for
learning.Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat
kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian
peserta didik pada KD yang diremedial.Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester.Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai
KKM, dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada
peserta didik yang belum mencapai KKM.
31
2..Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM.Fokus pengayaan adalah
pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan
biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran
remedial.Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a.Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca
di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang
diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata.
Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk
menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
b.Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian
ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika
kegiatan tersebut diminati secara individu.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Ditetapkan dalam rapat
sekolah yang melibatkan Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru
mata pelajaran, dan guru pembimbing. Kriteria Kenaikan Kelas diatur berdasarkan
Permendikbudristek no. 21 Tahun 2022 tentang standar penilaian pendidikan sebagai
berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
32
4. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan di bawah KKM atau
belum tuntas.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 10% dari jumlah hari efektif
(206 x 10% = 20,6 dibulatkan menjadi 21 hari).
6. Hafal surat-surat pendek juz 30
Kriteria Kelulusan
Berdasarkan Permendikbudristek no. 21 Tahun 2022 tentang standar penilaian
pendidikan, Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah setelah memenuhi syarat berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;
3. Lulus ujian satuan pendidikan;
4. Kriteria lain yang dipandang perlu oleh SMP Negeri 1 Dukuhturi yaitu :
Kelulusanpeserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX
( dibuktikan dengan nilai rapot semester 1,2,3,4,5,6);
b. Rata-rata nilai budi pekerti (akhlak dan kepribadian) minimal 71 dengan
kategori B (BAIK);
c. Lulus Ujian Sekolah ( Tertulis dan atau Praktik ) dengan ketentuan nilai :
1) Nilai setiap mata pelajaran paling rendah atau minimal 60,00.
2) Nilai rata-rata semua mata pelajaran paling rendah atau minimal 65,00.
d. Skala nilai yang digunakan adalah 10 (sepuluh) sampai 100 (seratus).
e. Pembulatan nilai gabungan nilai Sekolah dan nilai rapor dinyatakan dalam
bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
f. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal
kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
g. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan (alpa) di semester 5 & 6
maksimal 10% dari jumlah hari efektif (183 x 10% = 18,3 dibulatkan menjadi
18 hari).
33
Dengan ketentuan sbb :
a) Nilai US Tulis digabungkan dengan nilai US Praktek sebagai nilai
UjianSekolah (US) dengan pembobotan: 50% US Tertulis dan 50% Praktik.
b) Untuk mata pelajaran yang dilaksanakan US tertulis saja atau US praktik saja,
nilai US diperoleh dari hasil US tertulis saja atau US praktik saja dengan
bobot 100%.
34
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
35
B.Pengaturan alokasi waktu pembelajarn
36
dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Sekolah standar yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam
pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMP terdiri dari 30 menit tatap muka
untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur memanfaatkan 0% - 60%
dari waktu kegiatan tatap muka.
Sementara itu bagi sekolah kategori mandiri yang menerapkan sistem kredit semester, beban
belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).1 (satu) sks tingkat SMP terdiri dari
1 (satu) jam pelajaran (@30 menit) tatap muka dan 20 menit tugas terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.Dengan demikian, pada sistem paket maupun SKS, guru perlu
mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
38
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif 32 Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
minggu pada setiap satuan pendidikan
2 Penilaian Tengah 2 minggu Satu minggu setiap semester
Semester
3 Jeda Tengah 2 minggu Satu minggu setiap semester
Semester
4 Libur Semester 2 minggu Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan
Gasal administrasi Semester Genap
5 Libur akhir tahun 3 minggu Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun
6 Hari libur 2 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
39
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
7 Hari libur umum / 1 minggu Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
nasional
8 Kegiatan khusus 1 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
sekolah secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif dan waktu efektif
pembelajaran
Rincian minggu efektif pembelajaran semester gasal tertera pada tabel sebagai berikut :
JUMLAH MINGGU
NO NAMA BULAN
MINGGU EFEKTIF
1 Juli 2023 5 2
2 Agustus 2023 4 4
3 September 2023 5 4
4 Oktober 2023 4 4
5 November 2023 4 4
6 Desember 2023 5 1
JUMLAH 27 19
Rincian minggu efektif pembelajaran semester genap tertera pada tabel sebagai berikut :
JUMLAH MINGGU
NO NAMA BULAN
MINGGU EFEKTIF
1 Januari 2024 4 4
2 Februari 2024 4 4
3 Maret 2024 5 2
40
4 April 2024 4 2
5 Mei 2024 4 2
6 Juni 2024 5 0
JUMLAH 26 14
41
TANGGAL, BULAN,
NO TAHUN URAIAN KEGIATAN
1 2 3
1. 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 17 20 Juli 2023
- Kegiatan MPLS
3. 19 Juli 2023 Libur Umum (Tahun Baru 1-Iijriyah/1 Muharam 1445 H)
4. 21 Juli 2023 Mengenal Mitra Sekolah
5. 17 Agustus 2023 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
6. 28 September 2023 1445 H)
7. 28 Oktober 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
8. 10 November 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal
9. 15 Desember 2023 untuk 5 (lima) hari sekolah .1-
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
10. 16 Desember 2023 untuk 6 (enam) hari sekolah I
18 s.d. 31 Desember —
11. Libur Akhir Semester Gasal
2023 ... i
42
TANGGAL, BULAN,
NO TAHUN URAIAN KEGIATAN
1 2 3
19. 11 Maret 2024 Perkiraan libur awal Puasa Ramadhan 1445 H
20. 29 Maret 2024 Libur Umum (Wafat lsa Al-Masih/Jumat Agung)
21. 8 s.d. 9 April 2024 Libur menjelang Idul Fitri 1445 H
22. 10 s.d. 11 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H (1 Syawal 1445 H)
23. 12 s.d. 13 April 2024 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
24. 21 April 2024 Peringatan Hari Kartini
25. 1 Mei 2024 Libur llmum (Hari Buruh Internasional)
26. 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
27. 9 Mei 2024 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
28. 20 Mei 2024 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
29. 29 Mei 2024 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2568)
30. 1 Juni 2024 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
31. 17 Juni 2024 Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
32. 21 Juni 2024
untuk 5 (lima) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
33. 22 Juni 2024
untuk 6 (enam) hari sekolah
Libur Akhir Semester Genap/Libur Akhir Tahun Ajaran
34. 24 Juni s.d. 20 Juli 2024 2022/2023
Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
35. Mei s.d. Juni 2024
2023/2024
36. 22 Juli 2024 Pernulaan Tahun Ajaran 2024/2025
43
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender untuk setiap Satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut kalender
pendidikan dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran untuk tahun pelajaran 2022/2023
semester gasal minimal 18 dan semester genap 14 minggu yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Jam pelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatanpengembangan diri. Jumlah belajar efektif setiap minggu
adalah 40 jam pelajaran dengan alokasi waktu 40 menit per jam pembelajaran tatap
muka.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka kalender pendidikan SMP Negeri 1 Dukuhturi
diatur sebagai berikut :
44
RENCANA KERJA KEGIATAN BELAJAR SEMESTER GASAL
SMP NEGERI 1 DUKUHTURI KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
45
21 26 – 27 Nop 2023 LDK Pengurus OSIS Tahun 2023 Pembina OSIS
46
Satuan
11 21 – 22 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Pendidikan
Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Satuan
12 24 April 2024
H Pendidikan
Satuan
13 29 April 2024 Doa Bersama menuju Ujian Sekolah
Pendidikan
Satuan
14 1 Mei 2023 Libur Umum (Hari Buruh)
Pendidikan
Satuan
15 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Pendidikan
Satuan
16 6 Mei 2024 Libur Umum (Hari Raya Waisak)
Pendidikan
Satuan
17 2 – 13 Mei 2024 Perkiraan PSAJ
Pendidikan
Satuan
18 18 Mei 2024 Libur Umum Kenaikan Isa Al Masih
Pendidikan
Satuan
19 20 Mei 2024 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
Pendidikan
Satuan
20 5 – 10 Juni 2024 Penilaian Asesmen Akhir Tahun
Pendidikan
Persiapan Penyerahan Buku Laporan Satuan
21 12 - 23 Juni 2024
Hasil Belajar Semester Genap Pendidikan
Satuan
22 17 Juni 2024 Pelepasan kelas IX
Pendidikan
23 24 Juni 2024 Pembagian Raport semester genap SatuanPendidikan
24 26 Juni -15 Juli 2024 Libur Semester Genap 2023/2024 SatuanPendidikan
Satuan
25 17 Juli 2024 Awal Tahun Pelajaran Baru 2024/2025
Pendidikan
Kalender Pendidikan
47
BAB VI
PENUTUP
Dengan tersusunnya Kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Dukuhturi Tahun Pelajaran 2023
/2023,, maka menjadi pedoman dan acuan dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 1
Dukuhturi. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuda
Kebudayaan Republik
Indonesia No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs, maka SMP Negeri 1
Dukuhturi mulai melaksanakan Kurikulum 2013 secara serentak pada tingkatan Kelas VII
pada
ada Tahun Pelajaran 2016 / 2017 dan mulai kurikulum merdeka Tahun Pelajaran 2023/
2024.
Sangat besar harapan kami, semoga Kurikulum 2013 SMP N 1 Dukuhturi ini memenuhi
syarat sehingga rencana kami mengembangkan SMP Negeri 1 Dukuhturi dapat berhasil
dengan baik . Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru
karyawan maupun para peserta didik serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh
orang tua peserta didik.Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberi bantuan atas tersusunnya Kurikulum ini. Terima kasih kepada Dinas
Pendidikan,Pemuda
idikan,Pemuda dan Olahraga Kab. Tegal yang telah memberi bimbingan kepada kami
untuk menyusun Kurikulum 2013 ini, semoga Kurikulum 2013 SMP N 1 Dukuhturi ini
mampu menjadi pedoman bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan peserta didik harapan
bangsa yang berwawasan
awasan global dan berbasis lokal.
INDIT UNDIARTO,S.Pd,MM
NIP. 19720229 199412 1 001
48