Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan penyelenggaraan pendidikandi sekolah mesti didasarkan pada hasil
kajian telti sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata baik yang
bersifat kekuatan atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal
yang dapat berpengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil kajian tersebut
lalu dibandingkan dengan keadaan ideal suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri
pendidikan nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku
dimana sekolah tersebut berdiri (peraturan daerah)
Dalam peraturan pemerintah tersebut (PP Nomor 32 Tahun 2013) digambarkan
tentang kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar nasional pendidikan yakni
standar kopentsi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar implementasi penilaian
1, Kondisi Ideal SMP Humanika
. Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadaan sekolah sesuai tuntutan yang terdapat
dalam SNP. Masing-masing standar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

2 Kondisi Real SMP Humanika


a. Standar isi
Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah tersedia yang merupakan
buatan sekolah sendiri hasil musyawarah antara kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah yang mendekati kesuaian dengan pedoman penyusunan KTSP Demikian
halnya dengan keberadaan silabus, RPP, Kriteria ketuntasan Minimal, Kriteria
Kelulusan dan kegiatan Ekstra kurikuler telah dimiliki namun masih perlu
disempurnakan
b. Standar kompetensi lulusan
Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya sehingga terjadi
kenaikan nilai rata-rata US sebesar 0,25 untuk setiap mata pelajaran yang di-US-kan
c. Standar proses
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses
pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013 menerapakan pendekatan saintifik
dengan prinsip 5 M-nya. Namun hamper semua guru belum menguasai dan
memahami benar tentang pendekatan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya masih
perlu terus ditingkatkan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan sudah 90% memiliki latar belakang pendidikan S.1 namun belum
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Dan, status kepegawaiannya berstatus
sebagai tenaga honorer. Guru bersertifikasi yang dimiliki hanya 1 (satu) orang dab itu
pun sebagai kepala sekolah yang mengampu mata pelajaran PPKN dan IPS
e. Standar sarana dan prasarana
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi sebagain besar belum tersedia. Sekolah kami
baru memiliki 6 ruang belajar saja. Dari keenam ruang belajar tersebut 1 ruang dalam
kondisi rusak berat yang sekarang dipergunakan sebagai ruang guru. Sedangkan WC/
MCK baru memiliki 1 unit terdiri atas 4 pintu dalam kondisi cukup artinya masih bias
dipergunakan
f. Standar pengelolaan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan masih perlu ditingkatkan terutama dalam melaksanakan pngawasan dan
supervisi terhadap guru dalam proses pembelajaran. Spervisi akademik (kepada guru)
dan supervise manajerial baru dapat dilaksanakan 1 kali dalam setiap smesternya
g. Standar pembiayaan
Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku selama satu tahun masih perlu ditingkatkan. Biaya operasional sekolah/
pendidikan masih sepenuhnya mengandalkan BOS. Sumber biaya yang lain belum
dapat tergali mengingat berbagai factor
h. Standar penilaian pendidikan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik sudah dapat dilaksanakan dengan baik
yang meliputi ulangan harian, ujian tengah semester, Ujian kenaikan kelas, Ujian
nasional dan ujian sekolah, Namun dikegiatan ulangan harian masih perlu
ditingkatkan frekuensi dan kualitasnya. Demikian halnya dengan pendokumentasian
hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi masih memerlukan perhatian khusus .
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan merupakan landasan hukum yang dijadikan legalitas formal dalam
melakukan suatu kegiatan. Termasuk dalam penyusunan laporan analisis konteks ini
didasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan hal dimaksud. Peraturan dan perundang-undangan
yang dijadikan landasan tersebut meliputi :
1. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301)
2. Peraturam Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturn Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasa dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Stdandar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama /
Madrasah Sanawiyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidkan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah
14. Hasil Rapat Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam
pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun
perencanaan dan pengembangan pendidikan di SMP Humanika
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah
tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di SMP Humanika
sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan


1. Analisis SKL
1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Peserta didik 1. Pencapaian nilai rata hasil Sekolah perlu
memperlihatkan ulangan peserta didik masih menfasilitasi para
kemajuan yang lebih baik belum konsisten. (selama 1 peserta didik untuk
tahun ajaran) dapat meningkatkan
dalam mencapai target
2. Pencapaian prestasi hasil belajar secara
yang ditetapkan SKL. akademik (rata-rata nilai konsisten, melalui
ujian) peserta didik masih pemberian motivasi dan
labil dari tahun ke tahun. pengefektifan
(tiga tahun terakhir) pembelajaran

Peserta didik Sekolah belum memiliki Sekolah perlu


memperlihatkan perpustakaan, laboratorium IPA, menyediakan sarana
kemajuan sebagai lingkungan sebagai sumber dan prasarana untuk
pembelajar yang mandiri. belajar dalam menyelesaikan memfasilitasi guna
tugas-tugas. pelaksanaan portofolio
siswa.
Peserta didik 1. Peserta didik belum Sekolah memfasilitasi
memperlihatkan motivasi berpengalaman belajar peserta didik untuk
belajar dan rasa percaya dalam pemanfaatan meningkatkan rasa
percaya diri yang tinggi
diri yang tinggi. lingkungan secara produktif
serta mampu
dan bertanggung jawab mengekspresikan diri,
2. Sekolah belum mempunyai melalui kegiatan
fasilitas yang memadai berbagai lomba.
dalam menunjang kratifitas
siswa
Sekolah mengembangkan 1. Peserta didik di sekolah kami Sekolah Perlu
kepribadian peserta didik. belum semua mengikuti Meningkatkan
kegiatan pengembangan bimbingan dan
kepribadian yang
pembinaan untuk
diselenggarakan sekolah.
2. Disekolah kami para peserta memahami tentang
didik belum sepenuhnya makna disiplin,
memahami tentang makna toleransi, kejujuran,
disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, dan
kerja keras dan perhatian perhatian kepada orang
kepada orang lain. lain oleh guru .
Sekolah mengembangkan 1. Disekolah kami sudah ada Sekolah
keterampilan hidup. program terperinci akan menyelenggarakan
tetapi dalam pelaksanaan bimbingan dan
sepenuhnya belum berjalan pembinaan
maksimal.
pengembangan
2. Belum Semua peserta didik
dapat mengembangkan keterampilan hidup
keterampilan hidup sesuai melalui penambahan
kebutuhan mereka masing- kegiatan ekstra
masing. kurikuler yang sesuai
3. Sekolah kami belum bakat dan minat peserta
menyediakan/menyelenggara didik
kan kegiatan pengembangan
keterampilan hidup berupa
UKS dan PMR
Sekolah mengembangkan Semua peserta didik belum Pembinaan dan
nilai-nilai agama, budaya, mematuhi norma/aturan yang bimbingan peningkatan
dan pemahaman atas berlaku di sekolah maupun di penerapan nilai agama
dan budaya, dengan
sikap yang dapat diterima. masyarakat dimana mereka
kegiatan pembiasaan
tinggal.
Lulus 100% Lulus 100 % Mempertahankan
prosentase kelulusan
ujian nasional

2.Analisis Standar Isi


2. STANDAR ISI
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Pengembangan kurikulum Kurikulum sekolah kami Sekolah
pada tingkat satuan belum disosialisasikan mensosialisasikan
pendidikan menggunakan kepada semua pemangku Kurikulum sekolah
panduan yang disusun BSNP. kepentingan sekolah secara kepada semua
menyeluruh kepentingan sekolah
secara menyeluruh
Kurikulum dibuat dengan 60 % guru di sekolah kami Sekolah kami perlu
mempertimbangkan karakter belum menyusun Silabus membuat program
daerah, kebutuhan sosial Muatan Lokal unggulan potensi dan
masyarakat, kondisi budaya, pengembangan diri anak
usia peserta didik, dan didik .
kebutuhan pembelajaran.
Kurikulum telah menunjukan Pelaksanaan Remedial/ Sekolah perlu membuat
adanya alokasi waktu, Pengayaan di sekolah kami program remedial dan
rencana program remedial, sepenuhnya belum efektif. pengayaan secara matang
dan pengayaan bagi siswa.
Sekolah menyediakan a. Sekolah belum Sekolah perlu
layanan bimbingan dan menindak lanjuti hasil melaksanakan bimbingan
konseling untuk memenuhi bimbingan dan penyuluhan secara rutin
kebutuhan pengembangan konseling guna memenuhi
pribadi peserta didik. b. Sekolah belum kebutuhan pribadi pesert
memberikan/melaksana didik.
kan layanan konseling
yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial,
belajar, dan
pengembangan karir
peserta didik.
Sekolah menyediakan a. Sekolah kami belum Sekolah menfasilitasi
kegiatan ekstra kurikuler mengadakan kegiatan peningkatan kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan ekstra kurikuler berupa ekstra kurikuler
Paskibra, UKS dan
pengembangan pribadi
PMR
peserta didik. b. Sekolah kami belum
mengadakan kegiatan
ekstra kurikuler
didasarkan pada bakat
dan minat peserta didik.
c. Sekolah kami belum
membuat penilaian
kegiatan ekstra
kurikuler
d. Sekolah kami belum
membuat laporan
kegiatan ekstra
kurikuler.

3.Analisis Standar Proses


3. STANDAR PROSES
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Silabus dikembangkan Silabus Sekolah kami Sekolah perlu membuat
berdasarkan Standar Isi (SI), belum mempertimbangkan silabus Mulok dan
Standar Kompetensi Lulusan situasi dan kondisi sekolah pengembangan diri yang
(SKL), dan panduan KTSP. disesuaikan dengan buku
referensi guru .
Pengembangan Silabus a. Silabus di sekolah kami Sekolah kami mengkaji
dilakukan guru secara disusun melalui MGMP ulang Silabus secara
mandiri atau berkelompok. b. Baru 60 % guru di rutin
sekolah kami mereviu
silabus setiap tahun.
Rencana pelaksanaan Baru 70 % Guru disekolah Guru disekolah kami agar
pembelajaran (RPP) disusun kami membuat Rencana mereviu RPP setiap
berdasarkan pada prinsip- Pelaksanaan Pembelajaran semester
prinsip perencanaan direviu setiap tahun.
pembelajaran.
RPP memperhatikan Rencana Pelaksanaan Sekolah perlu membuat
perbedaan gender, Pembelajaran belum dapat RPP dengan
kemampuan awal, tahap mengakomodasi perbedaan memperhatikan
peserta didik. ( 70 %) perbedaan gender,
intelektual, minat, bakat,
kemampuan awal, Tahap
motivasi belajar, potensi, intelektual, minat, bakat,
kemampuan sosial, motivasi belajar, potensi,
emosional, gaya belajar, kemampuan sosial,
kebutuhan khusus, kecepatan emosional, gaya belajar,
belajar, latar belakang kebutuhan khusus,
budaya, norma, nilai-nilai, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma,
dan lingkungan peserta didik.
nilai-nilai, dan
lingkungan peserta didik

Guru menggunakan buku Sekolah kami belum Sekolah perlu


panduan, buku pengayaan, menyediakan buku dan memfasilitasi peserta
buku referensi, dan sumber sumber belajar lainnya didik untuk
dengan mudah untuk
belajar lain selain buku memaksimalkan
dipinjam dan dipakai di
pelajaran secara tepat dalam luar sekolah dalam kurun penggunaan Buku mata
pembelajaran untuk waktu tidak lebih dari satu pelajaran, buku panduan,
membantu dan memotivasi minggu dan dapat buku referensi, buku
peserta didik. diperpanjang. pengayaan dan sumber-
sumber pembelajaran.
Para guru melaksanakan Belum Semua guru Sekolah perlu memotifasi
pembelajaran sesuai dengan melaksanakan proses guru untuk meningkatkan
yang rencana pembelajaran pembelajaran melalui 3 kompetensi melalui
yang interaktif, inspiratif, tahapan. kegiatan MGMP baik
menyenangkan, dan tingkat Wilbi maupun
menantang mencakup tingkat Kab.
kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup.
Para peserta didik Baru 40 % pendidik a. Sekolah perlu
memperoleh kesempatan memberikan kesempatan meningkatkan
yang sama untuk melakukan kepada peserta didik eksplorasi dan
elaborasi untuk
ekplorasi dan elaborasi, serta memperoleh konfirmasi
memperoleh
mendapatkan konfirmasi. dalam proses konfirmasi yang sama
pembelajaran. bagi peserta didik.
b. Pembinaan terhadap
guru yang belum
menerapkan
pembelajaran efektif
(Ekplorasi, dan
elaborasi serta
Konfirmasi) melalui
pembinaan teknik oleh
kepala
Sekolah/Pengawas
Supervisi dan evaluasi proses Sekolah agar Sekolah mempertahankan
pembelajaran dilakukan pada melaksanakan supervisi pelaksanaan supervise
setiap tahap meliputi dan evaluasi pembelajaran dan evaluasi secara
perencanaan, pelaksanaan, secara berkala berkala
dan penilaian hasil
pembelajaran.
Supervisi dan evaluasi proses a. Pengawas Sekolah Sekolah perlu
pembelajaran dilakukan belum melakukan meningkatkan supervisi
secara berkala dan supervisi dan evaluasi dan evaluasi proses
proses pembelajaran pembelajaran yang
berkelanjutan oleh Kepala
kepada semua guru. dilakukan secara berkala
Sekolah dan Pengawas. b. Pengawas Sekolah dan berkelanjutan oleh
belum melakukan kepala sekolah dan
supervisi dan evaluasi pengawas.
proses pembelajaran
setiap bulan.
c. Pengawas Sekolah
belum melakukan
supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran
secara terus menerus /
berkelanjutan.

4.Analisis Standar Proses


4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Jumlah pendidik dan tenaga Jumlah guru PNS belum Penambahan jumlah
kependidikan belum memenuhi standar pendidik sesuai standar
memenuhi standar. yang ditentukan

Jumlah tenaga kependidikan Sekolah kami belum Penamambahan tenaga


memenuhi standar. memiliki petugas Penjaga kependidikan yang PNS
PNS
Kualifikasi pendidik a.100 % Guru disekolah Sekolah kami perlu
memenuhi standar. kami berpendidikan S- mengusulkan
1/D-IV Bidang penambahan jumlah guru
Pendidikan. yang PNS
b. 50 % Guru mengajar
belum sesuai dengan
pendidikannya
c. 75 % Guru belum PNS
Kualifikasi tenaga Sekolah belum mempunyai Sekolah kami perlu
kependidikan memenuhi tenaga kependidikan yang menyesuaikan kualifikiasi
standar. PNS sesuai standar tenaga kependidikan di
sekolah.
Kompetensi pendidik . Kompetensi pendidik Pembinaan peningkatan
memenuhi standar. disekolah kami belum kompetensi pendidik
memenuhi standar melalui pembinaan teknik
diantaranya :
oleh Pengawas, Diklat ,
- Semua pendidik
memenuhi standar Keg PKG maupun
kompetensi MGMP
pedagogik ( 30%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
kepribadian ( 40%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
profesional (30%)
- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi sosial
(50%)
Kompetensi tenaga Kompetensi tenaga Pembinaan peningkatan
kependidikan memenuhi kependidikan memenuhi kompetensi tenaga
standar standar kependidikan melalui
pembinaan teknik oleh
Kepala
Sekolah/Pengawas

5.Analisis Standar Sarana dan Prasarana


5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah memenuhi standar a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar mengurus
terkait dengan ukuran memiliki Ruang surat bukti
ruangan, jumlah ruangan, Perpustakaan kepemilikan tanah
b. Sekolah Kami belum b. Mengusulkan kepada
persyaratan untuk sistem
Memiliki Laboratorium pemerintah untuk
ventilasi, dan lainnya. IPA membangun : Ruang
c. Sekolah kami belum kelas baru, Ruang
memiliki Ruang laboratorium IPA,
Kepala Sekolah sendiri Ruang Kepala Sekolah
d. Ruang belajar siswa dan Ruang
masih kurang dan Perpustakaan .
belum memenuhi c. Sekolah perlu
Standar Pelayanan mengusulkan
Minimal diakibatkan rehabilitasi ruang kelas
sudah rusak berat
e. Sekolah belum
mempunyai sertifikat
tanah
f. Bangunan sekolah kami
belum mempunyai
IMB

Sekolah belum memenuhi Sekolah belum memenuhi Sekolah kami perlu


standar terkait dengan jumlah standar terkait dengan meningkatkan SPM
peserta didik dalam jumlah peserta didik dalam supaya tercapainya SNP.
rombongan belajar. rombongan belajar
Sekolah memenuhi standar a. Belum adanya ruang Sekolah perlu menambah
terkait dengan penyediaan perpustakaan yang ruang kelas baru,
alat dan sumber belajar mencakup : perpustakaan,
Buku teks pelajaran 1
termasuk buku pelajaran. laboratorium IPA dan
eksemplar/mata
pelajaran/peserta didik, memfasilitasi sarana
buku panduan pendidik perpustakaan serta
1 eksemplar/ mata melengkapi alat peraga
pelajaran, buku dan judul buku agar
pengayaan 840 sesuai standar pelayanan
judul/sekolah, buku minimal (SPM)
referensi 10
judul/sekolah, sumber
belajar lain 10 judul/
sekolah

b. Belum adanya ruang


laboratotium IPA yang
mencakup :
Model kerangka manusia1
buah, model tubuh
manusia1 buah, globe
1buah, model tata surya,
kaca pembesar 6 buah,
cermin darat 6 buah,
cermin cekung 6 buah,
cermin cembung 6 buah,
lensa datar 6 buah, lensa
cekung 6 buah, lensa
cembung 6 buah,
magenit batang 6 buah,
poster IPA 1 set.
c. Sekolah belum
mempunyai lapangan
olah raga yang memadai
khususnya untuk bola
basket
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan Sekolah kami perlu
dilaksanakan secara berkala dilaksanakan secara adanya program
sesuai dengan persyaratan berkala sesuai dengan peningkatan perbaikan
standar. persyaratan standar. dan pemeliharaan
Bangunan aman dan nyaman a. Bangunan gedung a. Sekolah menfasilitasi
untuk semua peserta didik sekolah kami belum pengadaan
dan memberi kemudahan dilengkapi pemadam kelengkapan sistem
kebakaran. proteksi pasif dan aktif
kepada peserta didik yang
b. Bangunan gedung terhadap bahaya petir
berkebutuhan khusus. sekolah kami belum dan kebakaran
dilengkapi penangkal b. Sekolah menambah
petir. kerindangan dan
c. Sekolah kami belum keindahan lingkungan
memiliki pintu gerbang
sekolah
yang dapat dikunci.

6 Analisis Standar Pengelolaan


6. STANDAR PENGELOLAAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah merumuskan visi dan a. Sekolah kami belum Sekolah menfasilitasi
misi serta disosialisasikan mensosialisasikan Visi pemahaman visi dan misi
kepada warga sekolah dan dan Misi kepada warga kepada seluruh warga
sekolah. sekolah, orang tua siswa
pemangku kepentingan.
b. Sekolah kami belum dan masyarakat sekitar
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada orangta
peserta didik.
c. Sekolah kami belum
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada
masyarakat sekitar.
d. Visi dan misi sekolah
kami belum difahami
oleh warga sekolah.
e. Sekolah kami belum
merevieu Visi dan Misi
secara berkala.
Pengelolaan sekolah a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar segera
menunjukkan adanya memajang Rencana membuat pajangan
kemandirian, kemitraan, Kerja Sekolah (RKS) di RKS
Ruang Guru dan di b. Sekolah agar
partisipasi, keterbukaan, dan
papan pengumuman melaporkan
akuntabilitas. sekolah. pelaksanaan RKS
b. Sekolah kami belum kepada Komite
melaporkan pelaksanaan Sekolah setiap akhir
RKS kepada Komite tahun.
Sekolah setiap akhir
tahun pelajaran.
Sekolah merumuskan rencana Sekolah kami belum Sekolah agar
kerja dengan tujuan yang mensosialisasikan rencana mensosialisasikan
jelas untuk peningkatan dan kerja sepenuhnya kepada rencana kerja kepada
perbaikan serta seluruh warga sekolah. warga sekolah
disosialisasikan kepada warga
sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
Rencana Kerja Tahunan a. Sekolah kami belum Sekolah agar melibatkan
dinyatakan dalam rencana memajang RKT pada komite sekolah, orang tua
kegiatan dan anggaran tempat-tempat yang wali dan seluruh warga
strategis.
sekolah dilaksanakan sekolah
b. Sekolah kami belum
berdasarkan rencana jangka mensosialisasikan RKT
menengah (renstra) Sekolah kepada semua
warga sekolah.
c. Sekolah kami belum
melaporkan pelaksanaan
RKT kepada Komite
Sekolah dan Orangtua
peserta didik setiap
akhir tahun pelajaran.
Sekolah melakukan evaluasi Sekolah kami belum Sekolah agar menganalisa
diri terhadap kinerja sekolah menganalisa terhadap hasil terhadap hasil evaluasi
secara berkelanjutan untuk evaluasi secara secara berkelanjutan
melihat dampaknya terhadap berkelanjutan
peningkatan hasil belajar.
Sekolah menetapkan prioritas a. Sekolah kami belum Mensosialisasikan
indikator untuk mengukur, mensosialisasikan Pembinaan dan
menilai kinerja, dan indikator keberhasilan pendampingan terhadap
kinerja proses
melakukan perbaikan Sekolah dalam
pembelajaran kepada
berdasarkan hasil evaluasi segenap warga sekolah. pelaksanaan penilaian dan
diri dengan memfokuskan b.Sekolah kami belum perbaikan kinerja proses
pada peningkatan hasil melakukan perbaikan pembelajaran.
belajar. kinerja proses
pembelajaran.
Sekolah mengelola sistem a. Sekolah kami belum a. Pembinaan terhadap
informasi pengelolaan dengan dapat mengelola Sistim sekolah dalam
cara yang efektif, efisien dan Informasi Manajemen menyusun perencanaan
Pendidikan. system informasi yang
dapat
b. Sekolah kami belum dituangkan dalam
dipertanggungjawabkan. rencana kerja, melalui
memiliki program
pengelolaan sistem bimbingan oleh
pengawas.
informasi.
b. Sekolah agar
melaporkan data secara
lengkap dan akurat
Sekolah menyediakan sistem a. Sekolah kami belum a. Sekolah kami perlu
informasi yang efisien, memiliki fasilitas memfasilitasi sistem
efektif, dan dapat diakses. informasi berupa informasi berupa
telephon, internet, papan Telephon, internet,
informasi, kotak saran. papan informasi dan
b. Sekolah kami belum kotak saran.
menugaskan seorang b. Sekolah kami perlu
guru / tenaga menyediakan sistem
informasi yang efisien,
kependidikan untuk
efektif dan dapat
melayani permintaan diakses dengan mudah.
informasi, pemberian c. Sekolah kami perlu
informasi, pengaduan mengangkat petugas
dari masyarakat layanan informasi
berkaitan dengan
pengelolaan sekolah.
Sekolah meningkatkan Sekolah kami belum Sekolah agar
keefektifan kinerja pendidik mengevaluasi pelaksanaan mengevaluasi serta
dan tenaga kependidikan dan program pemberdayaan memprogramkan
pengembangan profesi Pendidik dan Tenaga peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga Kependidikan setiap akhir dan kualifilkasi tenaga
kependidikan. semester. pendidik dan
kependidikan
Supervisi dan evaluasi a. Kepala Sekolah kami a. Kepala sekolah agar
pendidik dan tenaga belum melaksanakan menindak lanjuti hasil
kependidikan sesuai dengan supervisi dan evaluasi supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik kinerja PTK
standar nasional
setiap Semester secara b. Pengawas sekolah agar
berkala melaksanakan
b. Pengawas Sekolah supervisi dan evaluasi
belum melaksanakan setiap semester
supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik
setiap semester.
c. Komite Sekolah kami
belum melakukan
pemantauan terhadap
pengelolaan sekolah
setiap semester
Warga sekolah terlibat dalam Sekolah belum menjalin Sekolah menjalin
pengelolaan kegiatan hubungan kemitraan kemitraan dengan dunia
akademis dan nonakademis. dengan dunia usaha usaha

Sekolah melibatkan anggota Sekolah kami belum Sekolah menjalin


masyarakat khususnya menjalin kemitraan dengan kemitraan dengan
pengelolaan kegiatan masyarakat masyarakat dalam
nonakademis. kegiatan non akademis

7 Analisis Standar Pembiayaan


7. STANDAR PENGELOLAAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Anggaran sekolah Penyusunan RKAS belum Sekolah memfasilitasi
dirumuskan merujuk sesuai dengan program dan penyusunan RKAS agar
Peraturan Pemerintah, kebutuhan sekolah. sesuai dengan program
pemerintahan provinsi, dan serta kebutuhan sekolah.
pemerintahan kabupaten/kota
Perumusan RKAS melibatkan Perumusan RKAS Sekolah melibatkan
Komite sekolah dan disekolah kami belum komite dan pemangku
pemangku kepentingan yang melibatkan pemangku kepentingan secara
relevan. kepentingan yang relevan menyeluruh dalam
secara menyeluruh perumusan RKAS
Penyusunan rencana Pembelanjaan keuangan Sekolah agar
keuangan sekolah dilakukan sekolah kami belum sesuai pembelanjaan keuangan
secara transparan, efisien, dan dengan rencana anggaran sesuai dengan rencana
akuntabel. anggaran
Sekolah membuat pelaporan Sekolah kami belum Sekolah agar melaporkan
keuangan kepada Pemerintah melaporkan pengelolaan pengelolaan keuangan
dan pemangku kepentingan. keuangan kepada kepada masyarakat
masyarakat.
Sekolah memiliki kapasitas a. Sekolah kami belum Pembinaan dan
untuk mencari dana dengan menyusun pendampingan dalam
inisiatifnya sendiri pengembangan menyusun program
kewirausahaan.
pengembangan
b. Sekolah kami belum
menyelenggarakan kewirausahaan melalui
kegiatan kewirausahaan. pembinaan teknis oleh
c. Sekolah kami belum pengawas
mengidentifikasi
sumber dana dan
donatur
d. Sekolah kami belum
menyusun proposal
penggalian dana
Sekolah membangun jaringan a. Sekolah kami belum Pembinaan dan
kerja dengan Dunia Usaha mengidentifikasi Dunia pendampingan dalam
dan Dunia Industri setempat. Usaha dan Dunia menyusun program kerja
Industry yang memiliki
sama dengan Dunia
dana CSR (Coorporate
Social Usaha dan Industri
Responsibility) (DUDI) melalui
b. Sekolah kami belum pembinaan teknis oleh
menyusun proposal pengawas
penggalian dana ;
c. Sekolah kami belum
melakukan kegiatan
dengan melibatkan
DUDI
Sekolah memelihara Sekolah kami belum Sekolah memfasilitasi
hubungan dengan alumni. memiliki wadah / wadah/organisasi alumni.
organisasi alumni.
Sekolah melayani siswa dari Sekolah kami belum Sekolah harus menjamin
berbagai tingkatan sosial menerima siswa yang kesempatan bagi semua
ekonomi termasuk siswa berkebutuhan khusus. peserta didik untuk
dengan kebutuhan khusus. mendapatkan layanan
pendidikan
Sekolah melakukan subsidi Sekolah kami belum Sekolah agar penerapan
silang kepada siswa kurang menerapkan subsidi silang subsidi silang bagi siswa
mampu di bidang ekonomi miskin

8. Analisis Standar Implementasi Sistem Penilaian


8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Guru menyusun perencanaan Belum semua guru Bimbingan dan pelatihan
penilaian terhadap mempunyai bank soal kepada guru dalam
pencapaian kompetensi menyusun kisi-kisi soal
peserta didik. oleh kepala
sekolah/pengawas
Guru memberikan informasi Belum Semua (60%) Guru untuk
kepada peserta didik pendidik menginformasikan
mengenai kriteria penilaian menginformasikan kopetensi dasar
termasuk Kriteria Ketuntasan kopetensi dasar (Indikator) (indikator) kepada peserta
Minimal (KKM). kepada peserta didik. didik
Guru melaksanakan penilaian Baru (40%) pendidik Kepala Sekolah agar
secara teratur berdasarkan melaksanakan Ulangan menindak lanjuti guru
rencana yang telah dibuat. Harian setiap kompetensi yang tidak mengadakan
dasar.
ulangan harian pada
setiap Kompetensi Dasar
Guru menerapkan berbagai Belum semua (60%) Kepala Sekolah
teknik, bentuk, dan jenis pendidik menerapkan menginstruksikan guru
penilaian untuk mengukur teknik observasi atau untuk menerapkan
prestasi dan kesulitan belajar pengamatan selama berbagai teknik penilaian
peserta didik. pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran.
Guru memberikan masukan Guru memberikan Sekolah kami
dan komentar mengenai masukan dan komentar memfasilitasi dan
penilaian yang mereka mengenai penilaian yang memotivasi peserta didik
lakukan pada peserta didik. mereka lakukan pada agar mendapat nilai yang
peserta didik baik.
Guru menggunakan hasil a. Semua pendidik belum Pembinaan dan
penilaian untuk perbaikan menyusun program bimbingan guru untuk
pembelajaran. tindak lanjut menyusun program dan
terhadap hasil analisa menindak lanjuti terhadap
terhadap hasil penilaian.
hasil ulangan oleh Kepala
b. Semua pendidik belum
melaksanakan perbaikan Sekolah/Pengawas.
dan
pengayaan berdasarkan
hasil analisis hasil
penilaian.
Sekolah melaporkan hasil Sekolah melaporkan hasil Sekolah kami perlu
penilaian mata pelajaran penilaian mata pelajaran melaporkan hasil
untuk semua kelompok mata untuk semua kelompok penilaian belajar berupa
pelajaran pada setiap akhir mata pelajaran pada setiap raport secara transparan
semester kepada akhir semester kepada kepada semua pihak.
orangtua/wali peserta didik orangtua/wali peserta didik
dalam bentuk buku laporan dalam bentuk buku laporan
pendidikan. pendidikan.
Sekolah melibatkan orangtua a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar
peserta didik dalam mensosialisasikan:SK/KD mensosialisasikan :
meningkatkan pencapaian hasil setiap mata pelajaran, SK/KD, KKM, Kriteria
KKM setiap mata Kenaikan Kelas,
belajar siswa.
pelajaran Kriteria Program Penilaian,
kenaikan kelas, Program Program Remidial, dan
penilaian, program Pengayaan setiap mata
Remidial dan pengayaan pelajaran
kepada orangtua peserta b. Sekolah agar melibatkan
didik orang tua peserta didik
b. Sekolah kami belum dalam penyusunan
melibatkan orangtua Kriteria Kelulusan
peserta didik dalam Kenaikan dan Ujian
penyusunan Kriteria Nasional
Kelulusan Kenaikan dan
Ujian Nasional

9. Analisis Standar Sahabat ( Sekolah Sehat Bersih Hijau Bertakwa)


9. SEKOLAH SAHABAT
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah Sehat
- Terdapat Ruang UKS - Belum Memiliki ruang - Tersedianya Ruang UKS
UKS - Tersedianya kelengkapan
- Kelengkapan Ruang UKS - Belum memiliki ruagn UKS
kelengkapan ruang UKS - Tersedianya tempat cuci
- Belum memiliki tempat tangan yang laiak sesuai
- Tersedaianya tempat cuci cuci tangan yang kebutuhan
tangan sesuai kebutuhan memadai - Tersedianya tempat
menurut aturan yg berlaku
- Tersedia tempat pembuangan - Ketersediaan tempat
pembuangan sampah baik
sampah baik organic sampah baik organic
organik maupun non
maupun non organisk yang maupun non organic
organik
memadai belum lengkap sesuai
kebutuhan
- Terlaksananya kegiatan
- Terdapat kegiatan Dokter - Kegiatan Dokter remaja
dokter remaja
Remaja di sekolah belum
terlaksana
- Perlu dipertahankan dan
- Tersedianya sumber air - Sudah tersedia sumber air
ditingkatkan
bersih yang memadai bersih
keberadaannya
- Tersedianya WC /MCK
- Tersedianya WC/ MCK - Baru tersedia 1 (satu)
putrid 4 buah, dan
Siswa putra dan putrid yang WC/MCK untuk putrid
WC /MCK Putra 4 buah
ideal
- Tersedianya WC/MCK
guru laki dan perempuan
- Tersedianya WC/MCK guru - WC/MCK guru baru
sebanyak 4 buah
yang ideal tersedia 1 Buah
-
Sekolah Bersiah
- Gerbang sekolah terlihat - 50 % gerbang sekolah - Kebersihan gerbang
bersih dan asri bersih dan asri sekolah lebih
ditingkatkan
- Halaman sekolah terlihat - 75 % halaman sekolah - Kebersihan halaman
bersih terlihat bersih sekolah lebih
ditingkatkan
- Cat tembok sekolah terlihat - Cat tembok sekolah - Perlu dipertahankan dan
bersih, tidak kumuh, dan terlihat bersih, tidak dirawat secara berkala
tidak lusuh kumuh dan tidak lusuh - Tidak ada lagi sampah
- Tidak terlihat sampah - Sebagian kecil masih ada terlihat kecuali di tong
sampah yang terlihat sampah dan tempat
pembuangan akhir
sampah
- Ketersedian tong sampah - Tersedianya tong sampah
- Tersedia tong sampah organik maupun non organik dan non organik
organik dan non organik organik belum lengkap sesuai dengan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan
- Belum tersedianya tempat - Tersedianya tempat
pembuangan akhir pembuangan akhir
- Tersedia tempat pembuangan sampah yang representatif sampah yang
akhir sampah yang - Sebagian besar sudah representatif
representatif membuang sampah pada - Budaya membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
- Terlihat budaya membuang lebih ditingkatkan
sampah pada tempatnya - Ruang guru sudah terlihat - Kebersihan dan
bersih dan rapi kerapihan ruang guru
- Ruang guru terlihat bersih dipertahankan dan
dan rapih ditingkatkan
- Belum tersedianya loker - Tersedianya loker bagi
- Tersedia loker bagi guru di
guru di ruang guru
ruang guru
bagi guru di ruang guru
- 60 % ruang TU bersih dan - Kebersihan ruang TU
tertata dengan baik lebih ditingkatkan
- Ruang TU bersih dan tertata
- 75 % jendela, kusen dan - Kebersihan jendela,
dengan baik
kaca sudah terlihat bersih kusen dan kaca lebih
- Kegiatan Jum’at bersih ditingkatkan
- Jendela, kusen, kaca terlihat
sudah diterapkan dengan - Kegiatan Jum’at bersih
bersih
baik perlu dipertahankan dan
- Kegiatan Jum’at bersih
ditingkatkan
diterapkan dengan baik
-
Sekolah Hijau
- Halaman sekolah hijau
dan asri perlu
- Halaman sekolah sudah dipertahankan dan
- Halaman sekolah terlihat
terlihat hijau dan asri ditingkatkan
hijau dan asri
- Belum terdapat tanaman - Tersedianya tanaman
- Terdapat tanaman hias
hias di dalam kelas hias di dalam kelas
didalam kelas
- Sebagian sudah ada - Tanaman hias
- Terdapat tanaman hias
tanaman hias dihalaman/depan kelas
dihalaman/depan kelas
dihalaman/depan kelas lebih dilengkapi
- Memilki taman sekolah
- Belum memiliki taman - Terlaksananya
- Sekolah memiliki “green
sekolah pembuatan taman
house”
- Sekolah belum memiliki sekolah
- Lahan/tempat kosong
“Green House” - Terlaksananya
dimanfaatkan atau
- Sebagian lahan kosong pembuatan “Green
diberdayakan menjadi ruang
sudah diberdayakan House”
hijau
menjadi ruang hijau - Semua lahan yang
- Sekolah memiliki kegiatan
- Sekolah belum kosong diberdayakan
daur ulang sampah
melaksanakan kegiatan menjadi ruang hijau
daur ulang sampah - Terlaksananya kegiatan
daur ulang sampah
-
Sekolah Bertaqwa
- Membaca do’a sebelum dan - Sekolah sudah - Kegiatan membaca do’a
sesudah melakukan aktivitas melaksanakan membaca sebelum dan sesudah
do’a sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
melakukan aktiviatas
- Membaca do’a sebelum dan - Membaca doa sebelum - Membaca doa sebelum
sesudah belajar dan sesudah belajar dan sesudah belajar
dipertahankan dan
ditingkatkan
- Shalat Dhuhur berjamaah - Sekolah belum - Terlaksananya kegiatan
melaksanakan shalat shalat Dhuhur
Dhuhur berjamaah karena berjamaah
memiliki mushola
- Sekolah belum
melaksanakan
- Pembiasaan membaca ayat - Terlaksananya
pembiasaan membaca Al-
suci Al-Qur’an dan pembiasaan membaca
Qur’an dan
terjemahannya sebelum dan Al-Qur’an dan
terjemahannya sebelum
setelah pembelajaran terjemahannya sebelum
dan setelah pembelajaran
berakhir dan setelah
berakhir
pembelajaran berakhir
- Sekolah sudah
melaksanakan peringatan
- Kegiatan peringatan hari - Kegiatan peringatan hari
hari besar islam
besar islam besar islam
- Sekolah sudah
dipertahankan dan
melaksanakan kegiatan
ditingkatkan
pesantern kilat
- Pesantern kilat pada bulan - Kegiatan pesantren kilat
Ramadhan perlu dipertahankan dan
- Sekolah belum membuat
ditingkatkan
tata tertib, peraturan dan
- Terlaksananya
program sekolah yang
- Pembuatan tata tertib, pembuatan tata tertib,
medukung pembinaan
peraturan dan program peraturan dan program
imtak siswa
sekolah yang mendukung sekolah yang
pembinaan imtak siswa mendukung pembinaan
imtak siswa
- Sekolah belum memiliki
- Tersedianya sarana dan - Tersedianya sarana da
sarana dan prasarana
prasarana ibadah prasarana ibadah
ibadah

B. Analisis Satuan Pendidikan


1. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
 S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
 W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 O  =   Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di lua
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.
 T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
1.1. Strength ( Kekuatan)
Faktor Internal
1. Kebersamaan warga sekolah dalam melaksanakan program sekolah, tugas dan
fungsinya cukup kooveratif dan kolaboratif
2. Potensi sumber daya manusia SMP Negeri Satap 3 Cileles memiliki keunggulan
kompetitif, terutama dari segi :
a. Kualifikasi pendidikan guru hamper seluruhnya S.1
b. Disiplin dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya
cukup tinggi
c. 25 % pelaksana guru mata pelajaran telah mengikuti diklat pembelajaran dengan
pendekatan sentifik sesuai tuntutan Kurikulum 2013i
3. Jumlah tenaga administrative yang cukup memadai
4. Kepemilikan tanah cukup luas ( ± 10.000 M2) sehingga sangat memungkan untuk
pengembangan fisik bangunan sekolah yang belum tersedia

1.2. Weakness ( Kelemahan )


Faktor Internal
1. Masih terdapat kekurangan guru tertentu yaitu, kekurangan guru , TIK, Seni
Budaya, Prakarya, sehingga seorang guru terpaksa mengajar lebih dari satu mata
pelajaran, dan tidak sesuai dengan bidangnya.
2. Hampir sebagian besar ( ± 75 % ) guru belum mengikuti diklat Kurikulum 2013
dengan model pembelajaran sesuai tuntutan
3. Sarana gedung perpustakaan tidak tersedia ; buku-buku penunjang, baik fisik
maupun non fisik sangat kurang.
4. Belum tersedia ruang computer/multimedia yang memenuhi standar
5. Perbandingan jumlah WC siswa dengan jumlah siswa tidak seimbang
6. Belum tersedia ruang Guru dan TU yang representatif, sehingga ruang belajar
digunakan sebagai ruang Guru dan atau TU.
7. Belum tersedia ruang penunjang lainnya, seperti ruang BP, OSIS, UKS, Keseniaan,
ruang perustakaan, ruang TU, keterampilan dan sebagainya
8. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah akhir
9. 75 % guru masih tenaga honorer
10. 50 % ruang belajar (3 ruang) dalam keadaan rusak
1.3. Opportunity ( Peluang )
Faktor Eksternal
1. Kerja sama Komite Sekolah dengan pihak sekolah dalam melaksanakan
program-program sekolah cukup tinggi.
2. Lingkungan sosial sekolah sangat kondusif, bahkan dukungan masyarakat
lingkungan sekolah cukup tinggi terhadap segala jenis kegiatan sekolah
3. Letak geografis sekolah berada di lingkungan yang tenang dan nyaman bagi
penyelenggaraan pendidikan, karena terletak di daerah perkebunan karet yang
lalulintasnya tidak terlalu ramai
4. SMP Negeri Satu Atap 3 Cileles merupakan sekolah yang masih dipandang
masyarakat sebagai sekolah pilihan.
5. Dukungan organisasi profesi (PGRI), Kwaran, Dinas/Intansi pemerinta terhadap
program sekolah cukup tinggi

1.4. Threat (Ancaman/ Tantangan)


Faktkor Eksternal :
1. Kesiapan siswa menerima pelajaran pada umumnya kurang siap.
2. Dukungan orang tuan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
umumnya rendah.
3. Tanyangan sinematografi ABG pada layar televisi swasta yang tidak mendidik
sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan dan kepribadian siswa.

2. Rencana Tindak Lanjut


a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
2. Worshop pemetaan SK dan KD
3. IHT penyusunan silabus dan RPP
4. Seminar
5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT
b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran
1. Workshop model-model pembelajaran
2. Pengembangan pembelajaran kontekstual
3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya
4. Klinik Mata Pelajaran
5. IHT
6. Melaksanakan moving kelas
c. Program Pengembangan Media Pembelaran
1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD, Tape, LCD)
2. Pengadaan media pembelajaran
3. Pengadaan alat multi media
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-tempat strategis
5. Pengadaa Perpustakaan
d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan bahasa inggris
6. Pelatihan komputer dan e-learning
7. Lesson Study atau MGMP Berbasis Sekolah/ Wilbi
e. Program Pengembangan Manajemen
1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
2. Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)
3. Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program
sekolah
4. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah
f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk menggali sumber-
sumber dana yang ada dimasyarakat
2. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi
3. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan daerah
g. Program Pengembangan Penilaian
1. Pengembangan perangkat penilaian
2. Pengembangan bentuk uji kompetensi
3. Pengembangan model dan acuan penilaian
4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial, pengayaan, mid semester, dan
ulangan akhir semester)
h. Program Pengembangan Diri
1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri
2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler
3. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran

i. Hasil Yang Diharapkan


1. Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL dengan Standar
Nasional
2. Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi akademik dan non
akademik Siswa dengan minimal mendapat satu perestasi kejuaraan di tingkat propins
3. Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan kedepan.
4. Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
5. Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
( mempunyai kemampuan bahasa inggris, kemampuan mengopersikan komputer dan
internet, kemampuan menggunakan ICT dalam pembelajaran )
6. Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk pembelajaran / sekolah
dan manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah
7. Diimlementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
8. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan
pembiayaan sekolah berstandar Nasional
9. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim penilaian pendidikan
disekolah berstandar nasional
C. Analisis Kondisi Lingungan Satuan Pendidikan
Analisis kondisi lingkungan adalah proses penyusunan strategi memonitor lingkungannya.
Faktor-faktor lingkungan yang dimonitor meliputi aspek letak geografis sekolah, keadaan
sosial dan budaya, dan keadaan taraf ekonomi masyarakat
1. Peluang dan Tantangan yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat
1.1 Peluang
 Sekolah terletak di lingkungan yang cukup tenang (jauh dari keramaian kota)
 Adanya pondok pesantren yang mendukung program sekolah
1.2 Tantangan
 Motivasi orang tua terhadap anaknya untuk belajar dan melanjutkan
pendidikan masih rendah
 Taraf ekonomi masyarakat masih tergolong ekonomi rendah ( penghasilan
rata-rata di bawah 1 juta ruapiah)
 Terdapat kebiasaan ikut bekerja ke kota bersama saudaranya atau temannya
setelah libur idul fitri
 Pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SD
 Sebagian domisili penduduk akses jalannya masih dalam keadaan rusak
(melewati perkebunan)
2. Rencana Tindak Lanjut

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh
setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya
akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
SMP Humanika menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMP Humanika berusaha untuk
memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan standar sekolah sehat hijau, dan
bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum
bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun
pelajaran sebelumnya. Dari hasil analisis beberapa indicator yang belum terpenuhi
diantaranya adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi
dam gender.
d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya
pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum
mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan
teknologinamun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana
penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.
h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat
disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan
prasarana penunjang serta SDM
i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur
j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK
KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan
adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan
atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.
d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan
pada RPP.
f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam
program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40%
guru melaksanakan CTL
i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40%
j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 65%)
k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah
3. Standar Sarana Prasarana
a. Laboratorium IPA belum memiliki
b. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang
c. Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor
d. Lemari tiap ruang kelas belum ada
e. Lemari untuk guru masih kurang

4. Standar Pengelolaan
a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran
g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Pendidik
5. Standar Penilaian
a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian
b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada
instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal

6. Kondisi Satuan Pendidikan


a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.
b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua yang kurang
lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya.
c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.
d. Rasio antara guru yang belum berimbang.
e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan berkomonikasi
dengan bahasa inggris
f. Sebagaian besar tebaga kependidikan berstatus honorer
g. Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan
h. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
i. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7
j. Belum adanya pening katan kesadaran warga sekolah terhadaap pentingnya
kebersihan lingkungan.
k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari
masyarakat.

7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan


a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.
b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.
c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan
sekitarnya.
d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.
e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan
profesi bagi guru dan tata laksana.
f. Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.
g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.
h. Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
i. Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.
j. Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak.
k. Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian
yang sangat melekat.\
l. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni

B. Rekomendasi
a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini
b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis
konteks
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKJM, RKT maupun dalam
RKAS
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks kepada seluruh warga sekolah dan komite

Anda mungkin juga menyukai