PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah mesti didasarkan pada hasil kajian
teliti sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata baik yang bersifat kekuatan
atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal yang dapat berpengaruh
yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil kajian tersebut lalu dibandingkan dengan
keadaan ideal suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku dimana sekolah tersebut berdiri (peraturan
daerah)
Dalam peraturan pemerintah tersebut ( PP Nomor 32 Tahun 2013) digambarkan tentang
kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar nasional pendidikan yakni standar kopentsi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar implementasi penilaian.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan merupakan landasan hukum yang dijadikan legalitas formal dalam melakukan
suatu kegiatan. Termasuk dalam penyusunan laporan analisis konteks ini didasarkan pada
berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan hal dimaksud. Peraturan dan perundang-undangan yang dijadikan landasan
tersebut meliputi :
c. Sekolah sudah
mempunyai lapangan
olah raga yang memadai
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan Sekolah kami perlu
dilaksanakan secara berkala dilaksanakan secara adanya program
sesuai dengan persyaratan berkala sesuai dengan peningkatan perbaikan
standar. persyaratan standar. dan pemeliharaan
Bangunan aman dan nyaman a. Bangunan gedung a. Sekolah menfasilitasi
untuk semua peserta didik sekolah kami belum pengadaan
dan memberi kemudahan dilengkapi pemadam kelengkapan sistem
kebakaran. proteksi pasif dan aktif
kepada peserta didik yang
b. Bangunan gedung terhadap bahaya petir
berkebutuhan khusus. sekolah kami belum dan kebakaran
dilengkapi penangkal b. Sekolah menambah
petir. kerindangan dan
c. Sekolah kami sudah keindahan lingkungan
memiliki pintu gerbang
sekolah
yang dapat dikunci.
6 Analisis Standar Pengelolaan
6. STANDAR PENGELOLAAN
HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN
Sekolah merumuskan visi dan a. Sekolah kami sudah Sekolah menfasilitasi
misi serta disosialisasikan mensosialisasikan Visi pemahaman visi dan misi
kepada warga sekolah dan dan Misi kepada warga kepada seluruh warga
sekolah. sekolah, orang tua siswa
pemangku kepentingan.
b. Sekolah kami sudah dan masyarakat sekitar
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada orangta
peserta didik.
c. Sekolah kami sudah
mensosialisasikan Visi
dan Misi kepada
masyarakat sekitar.
d. Visi dan misi sekolah
kami sudah difahami
oleh warga sekolah.
e. Sekolah kami sudah
merevieu Visi dan Misi
secara berkala.
Pengelolaan sekolah a. Sekolah kami sudah a. Sekolah agar segera
menunjukkan adanya memajang Rencana membuat pajangan
kemandirian, kemitraan, Kerja Sekolah (RKS) di RKS
Ruang Guru dan di b. Sekolah agar
partisipasi, keterbukaan, dan
papan pengumuman melaporkan
akuntabilitas. sekolah. pelaksanaan RKS
b. Sekolah kami sudah kepada Komite
melaporkan pelaksanaan Sekolah setiap akhir
RKS kepada Komite tahun.
Sekolah setiap akhir
tahun pelajaran.
Sekolah merumuskan rencana Sekolah kami sudah Sekolah agar
kerja dengan tujuan yang mensosialisasikan rencana mensosialisasikan
jelas untuk peningkatan dan kerja sepenuhnya kepada rencana kerja kepada
perbaikan serta seluruh warga sekolah. warga sekolah
disosialisasikan kepada warga
sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
Rencana Kerja Tahunan a. Sekolah kami sudah Sekolah agar melibatkan
dinyatakan dalam rencana memajang RKT pada komite sekolah, orang tua
kegiatan dan anggaran tempat-tempat yang wali dan seluruh warga
strategis.
sekolah dilaksanakan sekolah
b. Sekolah kami sudah
berdasarkan rencana jangka mensosialisasikan RKT
menengah (renstra) Sekolah kepada semua
warga sekolah.
c. Sekolah kami sudah
melaporkan pelaksanaan
RKT kepada Komite
Sekolah dan Orangtua
peserta didik setiap
akhir tahun pelajaran.
Sekolah melakukan evaluasi Sekolah kami sudah Sekolah agar menganalisa
diri terhadap kinerja sekolah menganalisa terhadap hasil terhadap hasil evaluasi
secara berkelanjutan untuk evaluasi secara secara berkelanjutan
melihat dampaknya terhadap berkelanjutan
peningkatan hasil belajar.
Sekolah menetapkan prioritas a. Sekolah kami sudah Mensosialisasikan
indikator untuk mengukur, mensosialisasikan Pembinaan dan
menilai kinerja, dan indikator keberhasilan pendampingan terhadap
kinerja proses
melakukan perbaikan Sekolah dalam
pembelajaran kepada
berdasarkan hasil evaluasi segenap warga sekolah. pelaksanaan penilaian dan
diri dengan memfokuskan b.Sekolah kami sudah perbaikan kinerja proses
pada peningkatan hasil melakukan perbaikan pembelajaran.
belajar. kinerja proses
pembelajaran.
Sekolah mengelola sistem a. Sekolah kami sudah a. Pembinaan terhadap
informasi pengelolaan dengan dapat mengelola Sistim sekolah dalam
cara yang efektif, efisien dan Informasi Manajemen menyusun perencanaan
Pendidikan. system informasi yang
dapat
b. Sekolah kami sudah dituangkan dalam
dipertanggungjawabkan. rencana kerja, melalui
memiliki program
pengelolaan sistem bimbingan oleh
pengawas.
informasi.
b. Sekolah agar
melaporkan data secara
lengkap dan akurat
Sekolah menyediakan sistem a. Sekolah kami sudah a. Sekolah kami perlu
informasi yang efisien, memiliki fasilitas memfasilitasi sistem
efektif, dan dapat diakses. informasi berupa informasi berupa
telephon, internet, papan Telephon, internet,
informasi, kotak saran. papan informasi dan
b. Sekolah kami sudah kotak saran.
menugaskan seorang b. Sekolah kami perlu
guru / tenaga menyediakan sistem
informasi yang efisien,
kependidikan untuk
efektif dan dapat
melayani permintaan diakses dengan mudah.
informasi, pemberian c. Sekolah kami perlu
informasi, pengaduan mengangkat petugas
dari masyarakat layanan informasi
berkaitan dengan
pengelolaan sekolah.
Sekolah meningkatkan Sekolah kami sudah Sekolah agar
keefektifan kinerja pendidik mengevaluasi pelaksanaan mengevaluasi serta
dan tenaga kependidikan dan program pemberdayaan memprogramkan
pengembangan profesi Pendidik dan Tenaga peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga Kependidikan setiap akhir dan kualifilkasi tenaga
kependidikan. semester. pendidik dan
kependidikan
Supervisi dan evaluasi a. Kepala Sekolah kami a. Kepala sekolah agar
pendidik dan tenaga sudah melaksanakan menindak lanjuti hasil
kependidikan sesuai dengan supervisi dan evaluasi supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik kinerja PTK
standar nasional
setiap Semester secara b. Pengawas sekolah agar
berkala melaksanakan
b. Pengawas Sekolah supervisi dan evaluasi
sudah melaksanakan setiap semester
supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik
setiap semester.
c. Komite Sekolah kami
sudah melakukan
pemantauan terhadap
pengelolaan sekolah
setiap semester
Warga sekolah terlibat dalam Sekolah sudah menjalin Sekolah menjalin
pengelolaan kegiatan hubungan kemitraan kemitraan dengan dunia
akademis dan nonakademis. dengan dunia usaha usaha
A. Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh
setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya
akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
SMK Negeri 1 Semen menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMK Negeri 1 Semen
berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan standar sekolah
sehat hijau, dan bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk
memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum
terpenuhi pada tahun pelajaran sebelumnya. Dari hasil analisis beberapa indicator yang
belum terpenuhi diantaranya adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi
dam gender.
d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya
pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum
mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan
teknologinamun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana
penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.
h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat
disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan
prasarana penunjang serta SDM
i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur
j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK
KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan
adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan
atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.
d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan
pada RPP.
f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam
program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40%
guru melaksanakan CTL
i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40%
j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 65%)
k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah
3. Standar Sarana Prasarana
a. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang
b. Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor
c. Lemari tiap ruang kelas belum ada
d. Lemari untuk guru masih kurang
4. Standar Pengelolaan
a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran
g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Pendidik
5. Standar Penilaian
a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian
b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada
instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal
6. Kondisi Satuan Pendidikan
a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.
b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua yang kurang
lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya.
c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.
d. Rasio antara guru yang belum berimbang.
e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan berkomonikasi
dengan bahasa inggris
f. Sebagaian besar tebaga kependidikan berstatus honorer
g. Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan
h. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
i. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7
j. Belum adanya pening katan kesadaran warga sekolah terhadaap pentingnya
kebersihan lingkungan.
k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari
masyarakat.