PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
1
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat
hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua
siswa, sementara siswa SMKN 1 Murung Pudak tidak banyak dan kemampuan ekonomi
orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi
ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai
kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta
didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang
efektif dan menyebabkan SMKN 1 Murung Pudak menjadi sekolah pilihan masyarakat di
Tabalong dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke
menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan
dapat tercapai.
2
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
2. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Undang-undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
7. Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. Undang-undang No.10 Tahun 2010 Tentang Mekanisme Pencegahan dan atau
Kerusakan Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran dan atau Lahan
9. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK
3
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembelajaran
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104
Tahun 2014 tentang Standar Penilaian Pendidikan
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum
Pendidikan Dasar dan Menengah
24. Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud No. 27/D.D2/KR/2020 tentang KI dan KD
Pelajaran pada K13 SMK Kondisi Khusus.
4
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMKN 1 Murung Pudak untuk menyusun dokumen 1
Kurikulum SMKN 1 Murung Pudak.
5
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
1.Kerangka 1. Kelompok
Me Melakukan kebiasaaan Melaksanakan secara
Dasar mata mbentuk doa untuk memulai rutin
Kurikulu pelajaran peserta didik belajar (pagi) dan Lebih mengefektifkan
m a.Agama menjadi sesudah proses pembimbingan
dan manusia yang pembelajaran,Sholat tadarus Al-Qur’an
akhlak beriman dan jama’ah,Kultum tiap hari Sabtu selama
mulia bertakwa siswa, mengadakan 60 menit
b. Kewa kepada Tuhan perayaan HBI,Doa Mengefektifkan
rganegar Yang Maha bersama,Sholat 3S(Senyum
aan dan Esa serta lail,pemberantasan Salam,Sapa)
budi berakhlak buta baca Al-Qur’an Peduli terhadap
pekerti mulia dan dan mentadabburi ayat lingkungan dengan
berwawasan untuk memelihara cara membersihkan
lingkungan lingkungan hidup dan merapihkan
sebelum melakukan
Kembangkan kegiatan
Pe solidaritas dengan
ningkatan mengikuti kegiatan
kesadaran dan kemasyarakatan
wawasan diantaranya :
peserta didik Pelaksanaan perlu secara
melakukan kegiatan konsisten
akan status, sosial, bakti sosial,
hak dan upacara peringatan
kewajibannya hari besar kenegaraan.
dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara
serta
peningkatan
kualitas diri
sebagai
manusia. Mengefektifkan
c. Ilmu Menerapkan diskusi pemanfaatn
pengetahu kelompok dalam perpustakaan, internet
an dan Me pembelajaran sebagai sumber belajar
teknologi mperoleh (menerapkan siswa serta menambah
kompetensi pembelajaran abad 21) buku-buku pegangan
lanjut ilmu belum maksimal siswa
pengetahuan Penyediaan buku-buku
6
dan teknologi sebagai sumber belajar
serta diperpustakaan dan
membudayaka pemanfaatan internet
n berpikir
ilmiah secara
Memperbanyak
kritis, kreatis
kelompok-kelompok
dan
belajar
mandiri.dan
berwawasan
lingkungan Membentuk grup band
yang lebih solid
Memanfaatkan limbah
d. Esteti menjadi suatu barang
ka yang bernilai seni
Me
ningkatkan Mengaktifkan serta
sensitivitas, Latihan olah membentuk grup
kemampuan vokal/band karawitan siswa/guru
mengekspresi berjalan,tetapi belum
kan dan tampak grup yang
kemampuan solid, unjuk
mengapresiasi kemampuan masih
keindahan dan pada momen-momen
Pemilihan bakat/minat
harmoni. dan PSB.
berdasar atas angket dan
e. Jasma peduli Seni tradisional
talent scouting
ni, lingkungan karawitan belum dapat
Diarahkan pada kegiatan-
olahraga berjalan dengan efektif
kegiatan ketrampilan
dan Pemilihan bakat tidak
Me berdasar atas talent tertentu
kesehatan
ningkatkan Analisa minat peserta
skouting,sehingga
potensi fisik didik.
belum jelas bakat yang
serta Psikotes
sebenarnya dari siswa
membudayaka Masih banyak siswa Kegiatan apresiasi
n sikap yang tidak memiliki
sportif, bakat/minat tertentu
disiplin kerja
sama dan Pemanfaatan alat
Pemberian
hidup sehat. teknologi.
kesempatan kepada
2. Prinsip siswa/siswi pada minat
pengemba yang diinginkannya Peningkatan daya dukung
ngan
kurikulum Pembinaan logika
a. berpikir (proses teori)
potensi,
perkembangan, Praktek (kegiatan
kebutuhan dan keorganisasian) Pemahaman tujuan
kepentingan Terbuka akan pendidikan.
peserta didik perkembangan
7
dan teknologi
lingkungannya
serta peduli
Sesuai dengan kondisi
dengan
fasilitas yang ada
lingkungan
alam
sekitarnya.
b.
terpadu
Ya
c.
terhadap
perkembangan
ilmu Ya
pengetahuan,
teknologi, dan
seni dan peduli
Mengacu pada tujuan
lingkungan
pendidikan pada
umumnya
d.
kebutuhan
hidup
e.
berkesinambun
gan
f.
sepanjang
hayat
g.
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
8
Dalam pengembangan Dilakukan reviuw
KTSP
KTSP belum dokumen KTSP sehingga
dikembangkan
memperhatikan memenuhi setiap prinsip
oleh sekolah dan
prinsip-prinsip pengembangan
komite sekolah
pengembangan kurikulum khususnya
berpedoman pada
kurikulum terutama prinsip perkembangan,
standar isi dan
prinsip kebutuhan, dan
standar
perkembangan, kepentingan peserta didik
kompetensi
kebutuhan, dan dan lingkungannya
lulusan serta
kepentingan peserta
panduan
didik dan
penyusunan
lingkungannya.
KTSP yang
disusun oleh
BSNP.
a. Peserta didik harus
3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta
mendapatkan
Pelaksanaa kurikulum didik belum
pelayanan pendidikan
n didasarkan maksimal
yang bermutu, serta
Kurikulum pada potensi, mendapatkan
memperoleh
perkembangan pelayanan
kesempatan untuk
dan kondisi pendidikan yang
mengekspresikan
peserta didik bermutu, serta
dirinya secara bebas,
untuk memperoleh
dinamis dan
menguasai kesempatan untuk
menyenangkan
kompetensi mengekspresikan
yang berguna dirinya secara bebas,
bagi dirinya. dinamis dan
Dan menyenangkan.
membentuk
peserta didik b. Perlu peningkatan
peduli pelaksanaan lima pilar
lingkungan belajar yaitu
(a) belajar untuk
beriman dan bertakwa
b. Kurikulum b.Penegakkan kelima kepada Tuhan Yang
dilaksanakan pilar belajar dalam Maha Esa,
dengan pelaksanaan (b) belajar untuk
menegakkan kurikulum belum memahami dan
kelima pilar maksimal menghayati,
belajar (c) belajar untuk
mampu melaksanakan
dan berbuat secara
efektif,
(d) belajar untuk
hidup bersama dan
berguna bagi orang
lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
9
melalui proses
pembelajaran yang
aktif, inovatif kreatif,
efektif, gembira dan
menyenangkan.
d. Perlu ditingkatkan
hubungan antara
d.Kurikulum peserta didik danm
b. Kuri pendidik yang saling
dilaksanakan dalam
kulum menerima dan
suasana hubungan
dilaksanakan menghargai, akrab,
peserta didik dan
dalam suasana terbuka, dan hangat,
pendidik dalam
hubungan dengan prinsip tut
suasana yang formal
peserta didik wuri handayani, ing
dan pendidik madia mangun karsa,
dalam suasana ing ngarsa sung tulada
yang kondusif (di belakang
memberikan daya dan
kekuatan, di tengah
membangun semangat
dan prakarsa, di depan
memberikan contoh
dan teladan).
e. Pendekatan perlu
ditingkatkan dalam hal
pendekatan terhadap
e. Pelaksanakan
peserta didik adalah
kurikulum belum
pendekatan yang
maksimal
multistrategi dan
menggunakan
multimedia, sumber
pendekatan dengan
belajar dan teknologi
memperhatikan
yang memadai, dan
perkembangan yang
memanfaatkan
c. Kurikulum berkiblat pada era
lingkungan sekitar
10
sebagai sumber
dilaksanakan globalisasi dengan
belajar.
dengan pendekatan yang
menggunakan berbasis pada
pendekatan perkembangan
dengan teknologi dan
memperhatika berbasis pada alam
nperkembanga sekitar
n yang
berkiblat pada
era globalisasi
dengan
mendekatan
yang berbasis
pada
perkembangan
Mendayagunakan kondisi
teknologi dan
Kurikulum yang sesuai dengan
berbasis pada
dilaksanakan dengan kultur budaya di
alam sekitar
mendayagunakan lingkungan sekolah
d. Kurikulum kondisi yang sesuai
dilaksanakan dengan kultur
dengan budaya di
mendayaguna lingkungan sekolah
kan kondisi
yang sesuai
dengan kultur
budaya di
lingkungan
f. Kurikulum yang
sekolah
mencakup seluruh
e. Kurikulum komponen
yang kompetensi mata
mencakup pelajaran
seluruh
komponen
kompetensi
mata pelajaran
2. Struktur 1. Kurikulum a. Terdiri atas 14- a. Terdiri atas 14-16 Penambahan jam
Kurikulu 16 mata mata pelajaran dan sebanyak 4 jam untuk
kelas X
m pelajaran dan 2 2 muatan lokal pembelajarn mulok BTQ
muatan lokal b. Alokasi waktu satu dan PLH (Total 50 JP)
b. Alokasi waktu jam pelajaran
satu jam adalah 45 menit
pelajaran c. Minggu efektif
adalah 45 dalam satu tahun
menit pelajaran (dua
c. Minggu efektif semester) adalah
dalam satu 34-38 minggu
tahun pelajaran
11
(dua semester)
adalah 34 – 38
minggu
3. Beban 1. Jumlah
Belajar Jam
pelajaran Jumlah jam Kegiatan belajar
Jumlah jam pembelajaran tatap
Setiap mengajar selama 5 hari
pembelajaran muka per minggu
minggu kerja, Hari Sabtu libur
tatap muka per adalah 50 jam
minggu adalah 50 pembelajaran
jam pembelajaran
I PERENCANAAN
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan Jumlah maksimal peserta Jumlah maksimal Perlu
Belajar didik setiap rombongan peserta didik meningkatkan
belajar adalah 36 peserta didik. setiap rombongan jejaring untuk
belajar adalah 36 memenuhi standar,
peserta didik. kelas X setiap
rombel 36 peserta
didik
Beban kerja beban kerja guru sekurang- 90 % beban kerja Tercapai jam
minimal kurang nya 24 (dua puluh guru mencapai 24 mengajar guru
guru empat) jam tatap muka jam tatap muka sebanyak 24 jam
dalam 1 (satu) minggu tatap muka
Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : pelajaran untuk kebutuhan buku
1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
perbandingan 1 : 3
Pengelolaan - guru menciptakan - Sebagian besar - Guru yang
kelas ketertiban, kedisiplinan, dapat guru belum dapat
kenyamanan, menciptakan menciptakan
keselamatan, dan ketertiban, ketertiban,
keputusan pada peraturan kedisiplinan, kedisiplinan,
dalam menyelenggarakan kenyamanan, kenyamanan,
proses pembelajaran keselamatan, keselamatan,
dan keputusan dan keputusan
pada peraturan pada peraturan
dalam dalam
menyelenggara menyelenggara
kan proses kan proses
pembelajaran pembelajaran
17
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
- Perlu
- pada tiap awal semester, - Sebagian besar
pengecekan
guru menyampaikan guru
oleh waka
silabus mata pelajaran menyampaikan
kurikulum/
silabus mata
pengajatran
pelajaran pada
pada guru agar
tiap awal
guru
semester
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester
18
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada guru penghargaan guru yang telah
yang telah memenuhi kepada guru yang memenuhi standar
standar. telah memenuhi dan yang belum
b. Teguran yang bersifat standar dan belum memenuhi standar
mendidik diberikan melakukan
pembinaan optimal
kepada guru yang
bagi guru yang
belum memenuhi belum memenuhi
standar. standar
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
21
4. Analisis Standar Pengelolaan
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
4 Pangkat minimal V
6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan V
wakasek
a. kemampuan memimpin V
22
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
a. kemampuan memimpin V
a. kemampuan memimpin V
a. kemampuan memimpin V
a. Kemampuan memimpin V
23
5. Analisis Standar Penilaian
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
b. UH,UTS,
b. Penil
UAS, Ujikom
hasil belajar
LSP b. UH,UTS, b. Perlu
kelompok
dilakukan UAS, Ujikom sosialisasi dan
agama dan
oleh pendidik LSP pemahaman
akhlag mulya
di bawah dilakukan kepada guru tt
dan
24
koordinasi oleh pendidik kelompok Penil hasil belajar
Satuan di bawah kewarganega kelompok agama
Pendidikan koordinasi raan dan dan akhlag mulya
Satuan kepribadian dan kelompok
Pendidikan belum sesuai kewarganegaraan
pedoman dan kepribadian
c. Penilaian UN
dan Usek c. Penilaian
adalah salah UN dan Usek c. Kegiatan
satu syarat adalah salah pengembangan
Kegiatan
kelulusan satu syarat diri perlu
pengembang
kelulusan dibuktikan dengan
d. Penil hasil an diri belum
surat keterangan
belajar d. Penil dibuktikan
kelompok hasil belajar dengan surat
estetika dan kelompok keterangan
kelompok estetika dan c. 40 % d. KS
perjasorkes kelompok guru belum menghimbau guru
ditentukan perjasorkes memberikan untuk
melalui rapat ditentukan hasil UH memberikan hasil
dewan pendidik kepada siswa UH kepada siswa
pendidik sebelum UH sebelum UH
berdasarkan berikutnya, berikutnya, yang
hasil yang belum belum tuntas
penilaian tuntas mengikuti pembel
pendidik mengikuti remidi
pembel
remidi
e. Penil hasil
belajar e. Penil
kelompok hasil belajar
agama dan kelompok
akhlag mulya agama dan
dan kelompok akhlag mulya
kewarganegar dan kelompok
aan dan kewarganegar
kepribadian aan dan
ditentukan kepribadian
melalui rapat ditentukan
dewan pendidik
pendidik f. Kegiatan
berdasarkan Ujian Sekolah
hasil (menyusun
penilaian kisi-kisi,
pendidik mengembang
dengan kan
memperhatika instrumen,
n hasil ujian melaksanakan
sekolah ujian,
f. Kegiatan mengolah dan
25
Ujian Sekolah menentukan
(menyusun kelulusan,
kisi-kisi, melaporkan
mengembang hasil ujian)
kan
instrumen,
melaksanakan
ujian,
mengolah dan
menentukan g. Penil
kelulusan, muatan lokal
melaporkan mengikuti
hasil ujian) penil
kelompok
g. Penil muatan mata
lokal pelajaran
mengikuti yang relevan.
penil
kelompok
mata h. Kegiatan
pelajaran pengembanga
yang relevan. n diri
h. Kegiatan dibuktikan
pengembanga dengan nilai
n diri pada LHBS
dibuktikan
dengan surat
keterangan i. 60 %
pembina dan guru
KS memberikan
hasil UH
i. Hasil UH kepada siswa
harus sebelum UH
dikembaliaka berikutnya,
n kepada yang belum
siswa tuntas
sebelum UH mengikuti
berikutnya, pembel
yang belum remidi
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
d. Menentukan d. Sekolah
program belum d. Sekolah d. Sekolah akan
pembel SKS menentukan masih menuju SSN
melalui rapat program katagori
dewan pembel SKS standar
pendidik dengan
e. Menentuka pembelajara
e. Menentuka penil 4 n system
penil 4 kelompok paket
kelompok mata
mata pelajaran oleh e. Menentuka e. Menentuka penil
pelajaran pendidik penil 4 4 kelompok mata
melalui rapat kelompok pelajaran harus
dewan mata melalui rapat
pendidik pelajaran dewan pendidik
belum
melalui
rapat dewan
f. Menyelengga pendidik
f. Menyelengga
rakan US dan rakan US dan f. – f. –
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan
sesuai POS sesuai POS
g. Melaporkan g. Melaporkan
hasil penil hasil penil g. – g. –
mata mata
pelajaran pelajaran
kepada orang kepada orang
tua/wali tua/wali
dalam bentul dalam bentuk
LHBS LHBS
h. Melaporkan h. Melaporkan
pencapaian hasil
kenaikkan h. Belum h. Sekolah
hasil belajar
dan kelulusan melaporkan melaporkan hasil
kepada
kepada hasil pencapaian
Disdik kab
Disdik kab pencapaian belajar akhir
i. Menerbitkan belajar tiap semester dua
SKHUN i. Menerbitkan semester kepada Disdik
SKHUN kepada
j. Menerbitkan i. -
Ijazah bagi j. Menerbitkan Disdik kab
Ijazah bagi j. -
siswa yang i. -
lulus siswa yang
lulus j. -
28
6 Penilaian oleh a. Penil hasil a. Penil hasil - -
Pemerintah belajar oleh belajar oleh
pemerintah pemerintah
dalam bentuk dalam bentuk
AKM AKM
b. AKM tidak b. Hasil AKM
menentukan tidak
kelulusan menentukan
kelulusan
37
BAB. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan uraian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Merujuk pada kondisi riil dan kondisi ideal, maka kurikulum SMKN 1 Murung
Pudak dikembangkan dengan maksud untuk menggali seluruh potensi
kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam menyelesaikan masalah-
masalah kerja, masalah-masalah sosial di masyarakat secara kreatif dan
bertanggung jawab, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif
dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri
yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to
experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan toleran
terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik. Kecerdasan peserta dalam menghadapi kesulitan atau hambatan
menjadi bagian penting pendidikan menengah kejuruan abad XXI.
2. Kurikulum SMK Negeri 1 Murung Pudak adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Murung Pudak. Dengan
demikian diharapkan guru lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa
memiliki kurikulum tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan
merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
3. Strategi Kebijakan SMKN 1 Murung Pudak uaitu menghasilkan lulusan yang
percaya diri, bermoral, berwawasan lingkungan dan produktif melalui sistem
pendidikan dan manajemen sekolah yang bermutu tinggi maupun melalui
kerjasama dengan dunia usaha dan industri secara berkelanjutan.
4. Profil Lulusan, SKL Kompetensi Keahlian, Deskripsi Kompetensi, Struktur
Kurikulum KTSP SMK, Program Muatan Lokal, Pengaturan Beban Belajar,
Praktik Kerja Lapangan, Kalender Pendidikan, Pengembangan Kesiswaan serta
Persyaratan Akademik yang meliputi Kriteria Ketuntasan Minimal, Kriteria
Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah, Penyelenggaraan
Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) disusun untuk dapat menjadi acuan
dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Murung Pudak.
38
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebuat disarankan hal-hal sebagai berikut:
39