Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

1
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat
hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua
siswa, sementara siswa SMKN 1 Murung Pudak tidak banyak dan kemampuan ekonomi
orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi
ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai
kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta
didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang
efektif dan menyebabkan SMKN 1 Murung Pudak menjadi sekolah pilihan masyarakat di
Tabalong dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke
menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan
dapat tercapai.

2
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
2. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Undang-undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
7. Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. Undang-undang No.10 Tahun 2010 Tentang Mekanisme Pencegahan dan atau
Kerusakan Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran dan atau Lahan
9. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK

3
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembelajaran
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104
Tahun 2014 tentang Standar Penilaian Pendidikan
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum
Pendidikan Dasar dan Menengah
24. Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud No. 27/D.D2/KR/2020 tentang KI dan KD
Pelajaran pada K13 SMK Kondisi Khusus.

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada
SMKN 1 Murung Pudak

4
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMKN 1 Murung Pudak untuk menyusun dokumen 1
Kurikulum SMKN 1 Murung Pudak.

5
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi


Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

1.Kerangka 1. Kelompok
 Me Melakukan kebiasaaan  Melaksanakan secara
Dasar mata mbentuk doa untuk memulai rutin
Kurikulu pelajaran peserta didik belajar (pagi) dan  Lebih mengefektifkan
m a.Agama menjadi sesudah proses pembimbingan
dan manusia yang pembelajaran,Sholat tadarus Al-Qur’an
akhlak beriman dan jama’ah,Kultum tiap hari Sabtu selama
mulia bertakwa siswa, mengadakan 60 menit
b. Kewa kepada Tuhan perayaan HBI,Doa  Mengefektifkan
rganegar Yang Maha bersama,Sholat 3S(Senyum
aan dan Esa serta lail,pemberantasan Salam,Sapa)
budi berakhlak buta baca Al-Qur’an  Peduli terhadap
pekerti mulia dan dan mentadabburi ayat lingkungan dengan
berwawasan untuk memelihara cara membersihkan
lingkungan lingkungan hidup dan merapihkan
sebelum melakukan
Kembangkan kegiatan
 Pe solidaritas dengan
ningkatan mengikuti kegiatan
kesadaran dan kemasyarakatan
wawasan diantaranya :
peserta didik Pelaksanaan perlu secara
melakukan kegiatan konsisten
akan status, sosial, bakti sosial,
hak dan upacara peringatan
kewajibannya hari besar kenegaraan.
dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara
serta
peningkatan
kualitas diri
sebagai
manusia. Mengefektifkan
c. Ilmu Menerapkan diskusi pemanfaatn
pengetahu kelompok dalam perpustakaan, internet
an dan  Me pembelajaran sebagai sumber belajar
teknologi mperoleh (menerapkan siswa serta menambah
kompetensi pembelajaran abad 21) buku-buku pegangan
lanjut ilmu belum maksimal siswa
pengetahuan Penyediaan buku-buku
6
dan teknologi sebagai sumber belajar
serta diperpustakaan dan
membudayaka pemanfaatan internet
n berpikir
ilmiah secara
Memperbanyak
kritis, kreatis
kelompok-kelompok
dan
belajar
mandiri.dan
berwawasan
lingkungan Membentuk grup band
yang lebih solid

Memanfaatkan limbah
d. Esteti menjadi suatu barang
ka yang bernilai seni
 Me
ningkatkan Mengaktifkan serta
sensitivitas, Latihan olah membentuk grup
kemampuan vokal/band karawitan siswa/guru
mengekspresi berjalan,tetapi belum
kan dan tampak grup yang
kemampuan solid, unjuk
mengapresiasi kemampuan masih
keindahan dan pada momen-momen
Pemilihan bakat/minat
harmoni. dan PSB.
berdasar atas angket dan
e. Jasma peduli Seni tradisional
talent scouting
ni, lingkungan karawitan belum dapat
Diarahkan pada kegiatan-
olahraga berjalan dengan efektif
kegiatan ketrampilan
dan Pemilihan bakat tidak
 Me berdasar atas talent tertentu
kesehatan
ningkatkan Analisa minat peserta
skouting,sehingga
potensi fisik didik.
belum jelas bakat yang
serta Psikotes
sebenarnya dari siswa
membudayaka Masih banyak siswa Kegiatan apresiasi
n sikap yang tidak memiliki
sportif, bakat/minat tertentu
disiplin kerja
sama dan Pemanfaatan alat
Pemberian
hidup sehat. teknologi.
kesempatan kepada
2. Prinsip siswa/siswi pada minat
pengemba yang diinginkannya Peningkatan daya dukung
ngan
kurikulum Pembinaan logika
a. berpikir (proses teori)
potensi,
perkembangan, Praktek (kegiatan
kebutuhan dan keorganisasian) Pemahaman tujuan
kepentingan Terbuka akan pendidikan.
peserta didik perkembangan
7
dan teknologi
lingkungannya
serta peduli
Sesuai dengan kondisi
dengan
fasilitas yang ada
lingkungan
alam
sekitarnya.

b.
terpadu
Ya

c.
terhadap
perkembangan
ilmu Ya
pengetahuan,
teknologi, dan
seni dan peduli
Mengacu pada tujuan
lingkungan
pendidikan pada
umumnya

d.
kebutuhan
hidup

e.
berkesinambun
gan

f.
sepanjang
hayat

g.
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah

8
Dalam pengembangan Dilakukan reviuw
KTSP
KTSP belum dokumen KTSP sehingga
dikembangkan
memperhatikan memenuhi setiap prinsip
oleh sekolah dan
prinsip-prinsip pengembangan
komite sekolah
pengembangan kurikulum khususnya
berpedoman pada
kurikulum terutama prinsip perkembangan,
standar isi dan
prinsip kebutuhan, dan
standar
perkembangan, kepentingan peserta didik
kompetensi
kebutuhan, dan dan lingkungannya
lulusan serta
kepentingan peserta
panduan
didik dan
penyusunan
lingkungannya.
KTSP yang
disusun oleh
BSNP.
a. Peserta didik harus
3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta
mendapatkan
Pelaksanaa kurikulum didik belum
pelayanan pendidikan
n didasarkan maksimal
yang bermutu, serta
Kurikulum pada potensi, mendapatkan
memperoleh
perkembangan pelayanan
kesempatan untuk
dan kondisi pendidikan yang
mengekspresikan
peserta didik bermutu, serta
dirinya secara bebas,
untuk memperoleh
dinamis dan
menguasai kesempatan untuk
menyenangkan
kompetensi mengekspresikan
yang berguna dirinya secara bebas,
bagi dirinya. dinamis dan
Dan menyenangkan.
membentuk
peserta didik b. Perlu peningkatan
peduli pelaksanaan lima pilar
lingkungan belajar yaitu
(a) belajar untuk
beriman dan bertakwa
b. Kurikulum b.Penegakkan kelima kepada Tuhan Yang
dilaksanakan pilar belajar dalam Maha Esa,
dengan pelaksanaan (b) belajar untuk
menegakkan kurikulum belum memahami dan
kelima pilar maksimal menghayati,
belajar (c) belajar untuk
mampu melaksanakan
dan berbuat secara
efektif,
(d) belajar untuk
hidup bersama dan
berguna bagi orang
lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
9
melalui proses
pembelajaran yang
aktif, inovatif kreatif,
efektif, gembira dan
menyenangkan.

a. Pela c. Pelayanan terhadap


ksanaan peserta didik sesuai
kurikulum dengan potensi, tahap
c. Pelaksanaan
memungkinkan perkembangan, dan
kurikulum masih
peserta didik kondisi peserta didik
klasikal dan belum
mendapat dengan tetap
memungkinkan
pelayanan yang memperhatikan
peserta didik
maksimal sesuai keterpaduan
mendapat pelayanan
dengan kondisi pengembangan pribadi
yang maksimal
peserta didik peserta didik yang
dengapengembangan
kondisi peserta didik berdimensi
kemandirian,penguata
n akhlak, dan jiwa
sosial,

d. Perlu ditingkatkan
hubungan antara
d.Kurikulum peserta didik danm
b. Kuri pendidik yang saling
dilaksanakan dalam
kulum menerima dan
suasana hubungan
dilaksanakan menghargai, akrab,
peserta didik dan
dalam suasana terbuka, dan hangat,
pendidik dalam
hubungan dengan prinsip tut
suasana yang formal
peserta didik wuri handayani, ing
dan pendidik madia mangun karsa,
dalam suasana ing ngarsa sung tulada
yang kondusif (di belakang
memberikan daya dan
kekuatan, di tengah
membangun semangat
dan prakarsa, di depan
memberikan contoh
dan teladan).
e. Pendekatan perlu
ditingkatkan dalam hal
pendekatan terhadap
e. Pelaksanakan
peserta didik adalah
kurikulum belum
pendekatan yang
maksimal
multistrategi dan
menggunakan
multimedia, sumber
pendekatan dengan
belajar dan teknologi
memperhatikan
yang memadai, dan
perkembangan yang
memanfaatkan
c. Kurikulum berkiblat pada era
lingkungan sekitar
10
sebagai sumber
dilaksanakan globalisasi dengan
belajar.
dengan pendekatan yang
menggunakan berbasis pada
pendekatan perkembangan
dengan teknologi dan
memperhatika berbasis pada alam
nperkembanga sekitar
n yang
berkiblat pada
era globalisasi
dengan
mendekatan
yang berbasis
pada
perkembangan
Mendayagunakan kondisi
teknologi dan
Kurikulum yang sesuai dengan
berbasis pada
dilaksanakan dengan kultur budaya di
alam sekitar
mendayagunakan lingkungan sekolah
d. Kurikulum kondisi yang sesuai
dilaksanakan dengan kultur
dengan budaya di
mendayaguna lingkungan sekolah
kan kondisi
yang sesuai
dengan kultur
budaya di
lingkungan
f. Kurikulum yang
sekolah
mencakup seluruh
e. Kurikulum komponen
yang kompetensi mata
mencakup pelajaran
seluruh
komponen
kompetensi
mata pelajaran

2. Struktur 1. Kurikulum a. Terdiri atas 14- a. Terdiri atas 14-16 Penambahan jam
Kurikulu 16 mata mata pelajaran dan sebanyak 4 jam untuk
kelas X
m pelajaran dan 2 2 muatan lokal pembelajarn mulok BTQ
muatan lokal b. Alokasi waktu satu dan PLH (Total 50 JP)
b. Alokasi waktu jam pelajaran
satu jam adalah 45 menit
pelajaran c. Minggu efektif
adalah 45 dalam satu tahun
menit pelajaran (dua
c. Minggu efektif semester) adalah
dalam satu 34-38 minggu
tahun pelajaran
11
(dua semester)
adalah 34 – 38
minggu

2. Kurikulum a. Program kelas a. Program kelas XI


XI dan XII dan XII adalah
kelas XI dan
adalah seluruh seluruh program
XII program keahlian , terdiri
keahlian, dan atas 12 di kelas XI
Program dan 10 dikelas XII
Keagamaan mata pelajaran,
terdiri atas 12 muatan lokal dan
kelas XI dan pengembangan diri
10 kelas XII
mata pelajaran,
dan 2 muatan
lokal
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu satu
satu jam jam pelajaran
pelajaran adalah 45 menit
adalah 45
menit
c. Minggu efektif c. Minggu efektif
dalam satu dalam satu tahun
tahun pelajaran pelajaran (dua
(dua semester) semester) adalah
adalah 34 – 38 32-34 minggu
minggu

3. Beban 1. Jumlah
Belajar Jam
pelajaran Jumlah jam Kegiatan belajar
Jumlah jam pembelajaran tatap
Setiap mengajar selama 5 hari
pembelajaran muka per minggu
minggu kerja, Hari Sabtu libur
tatap muka per adalah 50 jam
minggu adalah 50 pembelajaran
jam pembelajaran

2. Waktu Waktu untuk


untuk penugasan
penugasan terstruktur dan Waktu penugasan Diadakan Workshop
terstruktur kegiatan mandiri terstruktur dan untuk penguatan
dan tidak terstruktur kegiatan mandiri pelaksanaan program
kegiatan bagi peserta didik tidak terstruktur pembelajaran.
mandiri pada maksimum belum maksimal
tidak 60% dari jumlah digunakan oleh guru
terstruktur waktu kegiatan
bagi tatap muka dari
12
peserta
didik
mata pelajaran
yang
bersangkutan.

Dibuat berdasarkan Dipertahankan


3. Alokasi Kegiatan :
4. Kalender atas Kalender
Waktu Minggu efektif
Pendidik Pendidikan SMKN 1
belajar, Jeda
an Murung Pudak yang
tengah semester,
berpedoman pada
Jeda
kalender pendidikan
antarsemester,
disdikprov
Libur akhir tahun
Kalimantan Selatan
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah

4. Penetapan a. Permulaan a. Permulaan tahun


Kalender tahun pelajaran pelajaran adalah
Pendidikan adalah bulan tanggal 16 Juli dan
Juli dan berakhir pada bulan
berakhir pada 30 juni tahun
bulan juni berikutnya
tahun b. Hari libur sekolah
berikutnya mengikuti
b. Hari libur ketentuan dari
sekolah pemerintah
ditetapkan pusat/pemerintah
berdasarkan daerah , Dikdasmen
keputusan dan sekolah
Menteri menetapkan hari
Pendidikan tidak efektif untuk
Nasional, KBM/ insidental
dan/atau Sekolah
Menteri c. Kalender
Agama, Kepala pendidikan disusun
Daerah tingkat oleh sekolah
kab/kota, berdasarkan alokasi
dan/atau waktu pada SI
organisasi dengan
penyelenggara memperhatikan
dapat ketentuan
menetapkan pemerintah/pemerin
hari libur tah daerah, dan
13
khusus Dikdasmen
c. Pemerintah
Pusat/Provinsi/
kabupaten/kota
dapat
menetapkan
hari libur
serentak untuk
satuan-satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pe
merintah
daerah

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan


SKL SKL
KELOMPOK KELOMPOK KET.
No SKL SATUAN PENDIDIKAN
MAPEL MAPEL
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama  Agama dan  Pend. Agama
yang dianut sesuai dengan Akhlak  PKn
perkembangan remaja Mulia

2 Mengembangkan diri secara optimal  Agama dan  PKn


dengan memanfaatkan kelebihan diri Akhlak  Pend. Agama
serta memperbaiki kekurangannya Mulia

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan  5 kelompok  Semua Mapel


bertanggung jawab atas perilaku, mapel
perbuatan, dan pekerjaannya

4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-  Iptek  Sosiologi


aturan social  Sejarah
 Ekonomi
 Geografi
5 Menghargai keberagaman agama,  Agama dan  Agama
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial Akhlak  PKn
ekonomi dalam lingkup global
14
Mulia  Sosiologi
 Kewraganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek

6 Membangun dan menerapkan informasi  Iptek  Semua mapel


dan pengetahuan secara logis, kritis, Iptek
kreatif, dan inovatif
7 Menunjukkan kemampuan berpikir  Iptek  Semua mapel
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam Iptek
pengambilan keputusan
8 Menunjukkan kemampuan  5 kelompok  Semua mapel
mengembangkan budaya belajar untuk mapel
pemberdayaan diri
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan  5 kelompok  Semua mapel
sportif untuk mendapatkan hasil yang mapel
terbaik
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
dan memecahkan masalah kompleks iptek
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
gejala alam dan social iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara  Agama dan  Pend. Agama
produktif dan bertanggung jawab Akhlak  Semua mapel
Mulia iptek
 Iptek  PKn
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
13 Berpartisipasi dalam kehidupan  Kewarganega  PKn
bermasyarakat, berbangsa, dan raan dan
bernegara secara demokratis dalam Kepribadian
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan  Estetika  Seni budaya
seni dan budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya  Estetika  Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik  Estetika  Seni budaya
individual maupun kelompok  Iptek  Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,  Penjasorkes  Penjasorkes
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara  Iptek  Bahasa
efektif dan santun Indonesia
 Bahasa Asing

19 Memahami hak dan kewajiban diri dan  Kewarganega  PKn


orang lain dalam pergaulan di raan dan
15
masyarakat Kepribadian  Sosiologi
 Iptek
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat  Agama dan  Pend. Agama
dan berempati terhadap orang lain Akhlak  Sosiologi
Mulia  PKn
 Iptek
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
21 Menunjukkan keterampilan membaca  Iptek  Bahasa
dan menulis naskah secara sistematis  Estetika Indonesia
dan estetis  Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
 Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,  Iptek  Bahasa
membaca, menulis, dan berbicara dalam Indonesia
bahasa Indonesia dan Inggris  Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
23 Menguasai pengetahuan yang  Iptek  Semua mapel
diperlukan untuk mengikuti pendidikan iptek
tinggi

3. Analisis Standar Proses


TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT

I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat: Dalam Diprogramkan


pengembangan bimbingan dan
1. Identitas mata
silabus guru sudah pendampingan
pelajaran ,SK KD,
melakukan analisis teknik membuat
Kegiatan Pembelajaran,
SK-KD, tetapi silabus mulai dari
Indikator ketercapaian,
belum menyeluruh. analisis SI
Penilaian, Alokasi Waktu,
Dalam penyusunan sehingga seluruh
Sumber/Bahan/Alat.
silabus guru sudah guru dapat
2. Penyusunan silabus
menyusun silabus menyusun silabus
berdasarakan hasil
secara mandiri secara mandiri
pemetaan Standar Isi.
tetapi belum sesuai
menyeluruh karakteristik
satuan pendidikan
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas Masih ada beberapa Diadakan
MP, SK, KD Indiator guru menyusun pendampingan dan
Pencapaian, tujuan, RPP tidak bimbingan
Alokasi Waktu , Metode melampirkan pembuatan RPP,
Pembelajaran, Kegiatan instrumen penilaian sehingga RPP yang
Pembelajaran, Penilaian dan atau soal yang dibuat guru sesuai
16
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT

belajar, dan sumber tercantum belum standar


belajar. RPP tidak relevan
2. Pada tahapan kegiatan tujuan pada RPP.
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.

3. Mengacu pada prinsip


prinsip penyusunan RPP.

II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Persyaratan
Pelaksanaan
 Rombongan Jumlah maksimal peserta Jumlah maksimal Perlu
Belajar didik setiap rombongan peserta didik meningkatkan
belajar adalah 36 peserta didik. setiap rombongan jejaring untuk
belajar adalah 36 memenuhi standar,
peserta didik. kelas X setiap
rombel 36 peserta
didik
 Beban kerja beban kerja guru sekurang- 90 % beban kerja Tercapai jam
minimal kurang nya 24 (dua puluh guru mencapai 24 mengajar guru
guru empat) jam tatap muka jam tatap muka sebanyak 24 jam
dalam 1 (satu) minggu tatap muka
 Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : pelajaran untuk kebutuhan buku
1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
perbandingan 1 : 3
 Pengelolaan - guru menciptakan - Sebagian besar - Guru yang
kelas ketertiban, kedisiplinan, dapat guru belum dapat
kenyamanan, menciptakan menciptakan
keselamatan, dan ketertiban, ketertiban,
keputusan pada peraturan kedisiplinan, kedisiplinan,
dalam menyelenggarakan kenyamanan, kenyamanan,
proses pembelajaran keselamatan, keselamatan,
dan keputusan dan keputusan
pada peraturan pada peraturan
dalam dalam
menyelenggara menyelenggara
kan proses kan proses
pembelajaran pembelajaran
17
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
- Perlu
- pada tiap awal semester, - Sebagian besar
pengecekan
guru menyampaikan guru
oleh waka
silabus mata pelajaran menyampaikan
kurikulum/
silabus mata
pengajatran
pelajaran pada
pada guru agar
tiap awal
guru
semester
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Masih ada guru Dalam kegiatan


Pembelajaran melaksanakan pembelajaran guru
 Pendahuluan
pembelajaran wajib membawa
- Penyampaian tujuan
belum sesuai RPP sebagai
- Motivasi
dengan RPP, dalam kontrol dalam
 Kegiatan inti
kegiatan inti pelaksanaan
- eksplorasi
pembelajaran pembelajaran dan
- elaborasi
masih perlu
- konfirmasi
menggunakan form mengoptimalkan
 Penutup
lama. MGMP untuk
- Rangkuman
peningkatan
- Penialaian/refleksi kualitas proses
- Umpan balik pembelajaran.
- Tugas
Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan
III PENILAIAN  Penilaian dilakukan oleh Hasil penilaian Setiap guru
HASIL guru terhadap hasil pembelajaran tidak diwajibkan untuk
PEMBELAJARA pembelajaran untuk dilakukan analisis melakukan analisis
N mengukur tingkat sebagai bahan hasil ulangan

18
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT

pencapaian kompetensi acuan dalam harian dan analisis


peserta didik, serta program perbaikan butir soal serta
digunakan sebagai hahan proses implementasi
penyusunan laporan pembelajaran bagi dalam tugas
kemajuan hasil belajar, guru. penilaian oleh guru
dan memperbaiki proses
pembelajaran.
1. Pemantauan
IV PENGAWASAN Pemantauan Peningkatan
a. Pemantauan
PROSES dilaksanakan oleh kerjasama antara
proses pembelajaran
PEMBELAJARA Kepala Sekolah dan sekolah dengan
dilakukan pada tahap
N Kurikulumn serta Pengawas Satuan
perencanaan, wakasek Humas dalam
pelaksanaan, dan dengan melaksanakan
penilaian hasil pengumpulan dan pemantauan proses
pembelajaran.
penandatangan pembelajaran pada
b. Pemantauan dilakukan perangkat saat awal semester
dengan cara diskusi pembelajaran pada
kelompok terfokus, awal semester
pengamatan,
pencatatan, perekaman, Pemantauan
wawancara, dan dilaksanakan Peningkatan
dokumentasi. dengan cara frekuensi
diskusi, pemantauan
wawancara, dan
c. Kegiatan dokumentasi.
pemantauan
dilaksanakan oleh Pemantauan
kepala dan pengawas dilaksanakan oleh
satuan pendidikan kepala sekolah dan oleh pengawas
pengawas satuan pendidikan
pendidikan provinsi kal sel
2. Supervisi Supervisi proses Pengawas perlu
a. Supervisi proses dilakukan oleh melaksanakan
pembelajaran Kepala Sekolah dan supervisi secara
dilakukan pada tahap Tim Supervisi berkala dan dapat
perencanaan, minimal satu kali memberi contoh
pelaksanaan, dan setiap semester pembelajaran yang
penilaian hasil pem- efektif bagi guru
belajaran.
b. Supervisi
pembelajaran Supervisi Perlu pemberian
diselenggarakan pembelajaran contoh oleh guru
dengan cara pemberian dilakukan dengan sejenis atau kepala
contoh, diskusi, diskusi, dan sekolah
konsultasi
pelatihan, dan Perlu peningkatan
frekuensi supervisi
19
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
konsultasi. Kegiatan supervisi dari pengawas
dilakukan oleh satuan pendidikan
c. Kegiatan supervisi kepala sekolah /
dilakukan oleh kepala guru senior dan
dan pengawas satuan pengawas satuan
pendidikan. pendidikan

3. Evaluasi Evaluasi proses Kinerja Guru yang


a. E pembelajaran belum sesuai
valuasi proses dilaksanakan setiap standar dapat
pembelajaran semester satu kali dilakukan supervisi
dilakukan untuk me- dalam bentuk rapat klinis agar guru
nentukan kualitas koordinasi Kepala dapat mengatasi
pembelajaran secara Sekolah dengan permasalahan
keseluruhan, menggunakan pembelajaran
mencakup tahap pedoman standar
perencanaan, proses
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

Belum semua guru Mewajibkan semua


b. E melakukan guru untuk
valuasi proses Evaluasi proses melaksanakn
pembelajaran dengan evaluasi proses
pembelajaran
cara: sesuai standar.
dilakukan dengan
1) membandingkan
cara
proses
membandingkan
pembelajaran yang
dilaksanakan guru proses yang
dengan standar dilakukan guru
proses, dengan standar
2)
kinerja guru dalam
proses pem-
belajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.

4. Pelaporan Pelaporan Perlaporan Hasil


Hasil kegiatan
20
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
pemantauan, supervisi, dilaksanakan oleh Supervisi
dan evaluasi proses Pengajaran kepada pembelajaran perlu
pembelajaran dilaporkan Kepala Sekolah disampaikan
kepada pemangku ke- kepada pengawas
pentingan. untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada guru penghargaan guru yang telah
yang telah memenuhi kepada guru yang memenuhi standar
standar. telah memenuhi dan yang belum
b. Teguran yang bersifat standar dan belum memenuhi standar
mendidik diberikan melakukan
pembinaan optimal
kepada guru yang
bagi guru yang
belum memenuhi belum memenuhi
standar. standar
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.

21
4. Analisis Standar Pengelolaan
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2

I KEPALA SEKOLAH

1 Kualifikasi minimal V

2 Usia Maksimal V

3 Pengalaman mengajar minimal V

4 Pangkat minimal V

5 Status Guru (Guru SMA) V

6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik

7 Kepemilikan sertifikat kepala V


sekolah

8 Kompetensi kepribadian V

9 Kompetensi manajerial V

10 Kompetensi kewirausahaan V

11 Kompetensi supervisi V

12 Kompetensi sosial V

II WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal V

2 Kriteria pengangkatan V
wakasek

3 Kemampuan dan keterampilan


yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Kesiswaan

22
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Ssarana


Prasarana

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Humas

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Ismuba

a. Kemampuan memimpin V

b. Kepemilikan ketrampilan teknis V

c. Kemitraan dan Kerjasama V

23
5. Analisis Standar Penilaian
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT

1 Prinsip Semua RPP RPP yang Sekitar 33 % Kepala Sekolah


penilaian mencantumkan mencantumkan RPP belum melakukan supervisi
(sahih, kegiatan dan kegiatan dan mencantum-kan dengan cara
objektif, adil, program program kegiatan dan berdiskusi dan
terpadu, penilaian penilaian sekitar program memberi contoh
terbuka, 67 % penilaian kepada guru-guru
menyeluruh yang belum
dan mencantumkan
berkesinamb kegiatan dan
ungan, program penilaian
sistematis, dalam RPP
beracuan
kriteria, dan
Guru meleng- kapi
akuntabel)
RPP

2 Teknik dan Instrumen Sebagian guru Sebagian besar Sekolah menyiapkan


Instrumen penilaian hasil telah guru belum format penelaahan
Penilaian belajar yang melaksanaan melaksanaan butir soal dan
digunakan penelaahan penelaahan meminta semua guru
pendidik instrumen instrumen melakukan telaah
memenuhi penilaian hasil penilaian hasil butir soal sebelum
persyaratan belajar belajar diujikan kepada
substansi, peserta didik
konstruksi, dan
bahasa.
3 Mekanisme a. Rancangan a. Rancang a. Penil a. Perlu
dan Prosedur penilaian dari an penilaian hasil belajar sosialisasi dan
Penilaian silabus yang dari silabus kelompok pemahaman
penjabaranny yang estetika dan kepada guru ttg
a merupakan penjabarann kelompok Penil hasil belajar
bagian RPP ya perjasorkes kelompok estetika
merupakan belum sesuai dan kelompok
bagian RPP pedoman perjasorkes

b. UH,UTS,
b. Penil
UAS, Ujikom
hasil belajar
LSP b. UH,UTS, b. Perlu
kelompok
dilakukan UAS, Ujikom sosialisasi dan
agama dan
oleh pendidik LSP pemahaman
akhlag mulya
di bawah dilakukan kepada guru tt
dan
24
koordinasi oleh pendidik kelompok Penil hasil belajar
Satuan di bawah kewarganega kelompok agama
Pendidikan koordinasi raan dan dan akhlag mulya
Satuan kepribadian dan kelompok
Pendidikan belum sesuai kewarganegaraan
pedoman dan kepribadian
c. Penilaian UN
dan Usek c. Penilaian
adalah salah UN dan Usek c. Kegiatan
satu syarat adalah salah pengembangan
Kegiatan
kelulusan satu syarat diri perlu
pengembang
kelulusan dibuktikan dengan
d. Penil hasil an diri belum
surat keterangan
belajar d. Penil dibuktikan
kelompok hasil belajar dengan surat
estetika dan kelompok keterangan
kelompok estetika dan c. 40 % d. KS
perjasorkes kelompok guru belum menghimbau guru
ditentukan perjasorkes memberikan untuk
melalui rapat ditentukan hasil UH memberikan hasil
dewan pendidik kepada siswa UH kepada siswa
pendidik sebelum UH sebelum UH
berdasarkan berikutnya, berikutnya, yang
hasil yang belum belum tuntas
penilaian tuntas mengikuti pembel
pendidik mengikuti remidi
pembel
remidi
e. Penil hasil
belajar e. Penil
kelompok hasil belajar
agama dan kelompok
akhlag mulya agama dan
dan kelompok akhlag mulya
kewarganegar dan kelompok
aan dan kewarganegar
kepribadian aan dan
ditentukan kepribadian
melalui rapat ditentukan
dewan pendidik
pendidik f. Kegiatan
berdasarkan Ujian Sekolah
hasil (menyusun
penilaian kisi-kisi,
pendidik mengembang
dengan kan
memperhatika instrumen,
n hasil ujian melaksanakan
sekolah ujian,
f. Kegiatan mengolah dan
25
Ujian Sekolah menentukan
(menyusun kelulusan,
kisi-kisi, melaporkan
mengembang hasil ujian)
kan
instrumen,
melaksanakan
ujian,
mengolah dan
menentukan g. Penil
kelulusan, muatan lokal
melaporkan mengikuti
hasil ujian) penil
kelompok
g. Penil muatan mata
lokal pelajaran
mengikuti yang relevan.
penil
kelompok
mata h. Kegiatan
pelajaran pengembanga
yang relevan. n diri
h. Kegiatan dibuktikan
pengembanga dengan nilai
n diri pada LHBS
dibuktikan
dengan surat
keterangan i. 60 %
pembina dan guru
KS memberikan
hasil UH
i. Hasil UH kepada siswa
harus sebelum UH
dikembaliaka berikutnya,
n kepada yang belum
siswa tuntas
sebelum UH mengikuti
berikutnya, pembel
yang belum remidi
tuntas
mengikuti
pembel
remidi

4 Penilaian oleh a. menginforma a. menginform


Pendidik sikan silabus asikan a. Mengolah a. Dilaksanakan
pada awal silabus pada hasil penil pendampingan
semester awal untuk Guru dlm
kepada siswa semester
26
kepada siswa mengetahui Mengolah hasil
kesulitan penil untuk
belajar mengetahui
siswa kesulitan belajar
b. Melaksanaka b. Melaksanaka b. Mengembal siswa
n tes, n tes, ikan hasil b. Guru diingatkan
pengamatan, pengamatan, pekerjaan untuk memberi
penugasan, penugasan, siswa belum komentar yang
atau bentuk atau bentuk disertai mendidik saat
lain lain komentar mengembalikan
c. Mengolah c. Mengolah yang hasil pekerjaan
hasil penil hasil penil mendidik siswa
untuk untuk c. - c. -
mengetahui mengetahui
d. - d. -
kemajuan kemajuan
dan kesulitan
belajar siswa
d. Mengembalik
an hasil d. Mengembali
pekerjaan kan hasil
siswa pekerjaan
disertai siswa
komentar
yang
mendidik
e. Memanfaatka e. Memanfaatk
n hasil penil an hasil penil
untuk untuk
perbaikan perbaikan
pembel pembel
f. Melaporkan f. Melaporkan
hasil belajar hasil belajar
siswa setiap siswa setiap
akhir akhir
semester semester
5 Penilaian oleh a. Menentukan a. Menentukan a. – a. –
Satuan KKM melalui KKM melalui
Pendidikan rapat dewan rapat dewan
pendidik pendidik
b. Mengkoordin b. Mengkoordin b. – b. –
asikan pelaks asikan pelaks
UTS, UAS, UTS, UAS,
Ujikom LSP Ujikom LSP
c. Menentukan c. Menentukan c. – c. –
kriteria kriteria
kenaikan kenaikan
27
kelas melalui kelas melalui
rapat dewan rapat dewan
pendidik pendidik

d. Menentukan d. Sekolah
program belum d. Sekolah d. Sekolah akan
pembel SKS menentukan masih menuju SSN
melalui rapat program katagori
dewan pembel SKS standar
pendidik dengan
e. Menentuka pembelajara
e. Menentuka penil 4 n system
penil 4 kelompok paket
kelompok mata
mata pelajaran oleh e. Menentuka e. Menentuka penil
pelajaran pendidik penil 4 4 kelompok mata
melalui rapat kelompok pelajaran harus
dewan mata melalui rapat
pendidik pelajaran dewan pendidik
belum
melalui
rapat dewan
f. Menyelengga pendidik
f. Menyelengga
rakan US dan rakan US dan f. – f. –
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan
sesuai POS sesuai POS
g. Melaporkan g. Melaporkan
hasil penil hasil penil g. – g. –
mata mata
pelajaran pelajaran
kepada orang kepada orang
tua/wali tua/wali
dalam bentul dalam bentuk
LHBS LHBS
h. Melaporkan h. Melaporkan
pencapaian hasil
kenaikkan h. Belum h. Sekolah
hasil belajar
dan kelulusan melaporkan melaporkan hasil
kepada
kepada hasil pencapaian
Disdik kab
Disdik kab pencapaian belajar akhir
i. Menerbitkan belajar tiap semester dua
SKHUN i. Menerbitkan semester kepada Disdik
SKHUN kepada
j. Menerbitkan i. -
Ijazah bagi j. Menerbitkan Disdik kab
Ijazah bagi j. -
siswa yang i. -
lulus siswa yang
lulus j. -

28
6 Penilaian oleh a. Penil hasil a. Penil hasil - -
Pemerintah belajar oleh belajar oleh
pemerintah pemerintah
dalam bentuk dalam bentuk
AKM AKM
b. AKM tidak b. Hasil AKM
menentukan tidak
kelulusan menentukan
kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

NO KOMPO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANG TINDAK


NEN AN LANJUT
Kemampuan rata-rata Kemampuan rata- Kemampuan Pengelolaan
1 Peserta
intake siswa minimal rata intake siswa rata-rata intake Proses
Didik
7,50 minimal dibawah siswa masih pembelajaran
dibawah 6,00 ditingkatkan
6,00
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal dengan
nilai murni di atas
6,00
Pendidik 100% pendidik 98 % PTK 1% persentase Mempermudah
2
dan berijazah S-1 memiliki ijazah PTK belum dan memberi
Tenaga S-1 dan 1 % memiliki ijasah bantuan kepada
berijazah S2 S-1 guru untuk
Kependidik
melanjutkan
an
pendidikan ke S-1
a) RKB :luas ruang a)RKB.:luas a)Kelas belum -Untuk jangka 4 th
3 Sarana
8x9m, mebel per 8x9m, mebelair ada LCD ke depan minimal
Prasarana
siswa (mdh kuran 2 33% ruang kelas
diatur),ada LCD siswa,belum ada dipasang LCD
tetap LCD -,mengajukan
bantuan komputer
sehingga
terpenuhi 20
b)Lab TI:ber b)TI:AC belum b) TI : Daya unit,memasang
AC,Komputer 20 dapat berfungsi listrik,kurang LCD yang
unit ,Printer,Laptop krna daya tidak 46 permanen
,LCD,Hot spot kuat, Komputer KVA,LCD
dengan bandwich yang berfungsi terpasang
yang dapat diakses 12 unit,,LCD tetap,bandwi
oleh minimal 20 masih mobiling ch minimal
siswa secara dan laptop 50 MBps
bersamaan belum
29
NO KOMPO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANG TINDAK
NEN AN LANJUT
terpenuhi,band
wich kecil

d)Perpustakaan:ada d)Perputakaan:bel bersih,administr


kepala um ada kepala asi belum
Memanfaatkan
perpust,tenaga perpust, tertib
Softwar Sistem
perpust,ada Sistem Manajemen
Aplikasi perpust
Aplikasi perpust manual,
dari siswa
Manajemen Ruang belum
praktek,Menyiapk
Perpust ,ruang tertata d)Perpust:Kepal
an tempat untuk
tertata rapi, jumlah rapi,pengadaan a
buku-buku,
buku siswa 100% buku bertahap, Perpust.,Soft
pengadaan buku
terpenuhi,perpustak buku-buku baru war Sistem
scr bertahap,
aan digital masih sangat Aplikasi,Pen
perpust digital
minim empatan
diprogramkan
buku.
jangka panjang.

Terpenuhi biaya gratis gratis -


4 Pembiayaa
pengembangan
n
keunggulan lokal:
a) Sarana prasarana
b) Peserta Didik
c) Pendidik
d) Tenaga
Kependidikan
Sekolah memiliki Sekolah memiliki - Lebih
5 Program
RKJM RKJM disempurnakan
Sekolah
sesuai dengan
Sekolah memiliki Sekolah memiliki kebijakan Dinas
RKAS RKAS serta enyesuaikan
dengan kondisi
internal sekolah

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan


KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
Komite Sekolah  Komite  Periode  Belum tampak  Masih
1 Komite/
Dewan sekolah kepenguru ada pengurus mempert
berperan sebagai :
Sekolah memiliki s Komite baru yang ahankan
1. Pemberi
potensi yang ada lebih penguru
pertimbangan sebagai hampir potensial s komite
30
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
2. Pendukung
nara selesai  Sekolah butuh yang
finansial dan sumber  Isu dan dana dan potensial
pemikiran dalam Peraturan komite ,mengga
3. Pengontrol
peningkata daerah sekolah dapat nti yang
transparansi dan n mutu tentang menggalang kurang
akuntabilitas sekolah kebijakan dana potensial
4. Mediator
 Komiteantara pendidika masyarakat  Mengun
pemerintah dan sekolah n gratis namun dang
masyarakat memiliki  Komite kebijakan unsur
Fungsi Komite potensi Sekolah daerah komite
membantu kurang mengharapka sekolah
Sekolah :
sekolah berperan n yang yang
1. Komitmen mutu dalam aktif berbeda berpoten
pendidikan pemenuha dalam  Komite si
2. Melakukan kerja n sarpras memberik sekolah belum sebagai
sama yang an bisa selalu nara
3. Menampung dibutuhkan masukan, hadir dalam sumber
aspirasi dengan pertimban setiap dalam
4. Memberikan menggalan gan dan koordinasi peningk
masukan dan g dana dari rekomend dan kegiatan atan
rekomendasi masyarakat asi sekolah mutu
5. Mendorong .  Sekolah sekolah,
partisipasi  Sekolah mempunyai Wakil
6. Menggalang memprogr kewenangan kepala
dana amkan untuk menarik Sekolah
7. Melakukan koordinasi dana dan Bidang
evaluasi reguler Komite Kurikulu
untuk Sekolah dapat m
setiap menggalang  Mengun
kegiatan dana, namun dang
dan kebijakan pemerint
membiasak tentang ah
an pendidikan Daerah
berkoordin gratis untuk
asi untuk meghambatny duduk
kegiatan a bersama
insidental dalam
 Sekolah menyuks
mempuyai eskan
kewenanga program
n untuk sekolah
menarik yang
dana dari membut
masyarakat uhkan
sebagai dana
pendukung dari
31
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
an masyara
program kat
sekolah Wakil
Kepala
Sekolah
Bidang
Humas

Dewan Pendidikan Sekolah Keberadaan Tidak semua Mensosialis
2 Dewan
Pendidik berperan sebagai menerapkan Dewan anggota asikan
mitra kerja sekolah Manajemen Pendidikan sekolah peran dan
an
Peningkatan kurang mengerti fungsi
Mutu disosialisasik tentang Dewan
Berbasis an di keberadaan Pendidikan
Sekolah sekolah- Dewan pada
sekolah Pendidikan anggota
sekolah,
Waka
Humas

Dan berfungsi Sekolah Dewan Dewan Mengundan


sebagai wadah mempunyai Pendidikan Pendidikan g Dewan
kegiatan sekolah link yang belum tidak pernah Pendidikan
(Perlu checking di bisa berperan dilibatkan sebagai
Keputusan mendukung dalam dalam kegiatan salah satu
Mendiknas No terlaksanany kegiatan sekolah nara sumber
044/U/2002, Lamp 1 a program sekolah dalam
Butir A.1.1) penyusunan
program
sekolah,
Waka
Humas
Dinas Pendidikan Sekolah Dinas Sekolah tidak Mengundan
3 Dinas
berperan sebagai : selalu Pendidikan g PEMDA
Pendidik mempunyai
1.Pemberi mengundang kurang dan Dinas
an
pertimbangan Dinas memaksimal wewenang Pendidikan
2.Pendukung Pendidikan kan peran untuk bisa
untuk dapat
pemikiran dan sebagai nara dan bersama-
kegiatan sumber di fungsinya memaksimalka sama
3.Penyelenggara setiap menyukses
n peran dan
pelatihan dan kegiatan kan siswa
kompetisi fungsi Dinas dan guru
4.Pengontrol yang
Pendidikan
transparansi dan menjadi
akuntabilitas duta daerah
5Mediator antara yang
32
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
sekolah dengan membutuhk
PEMDA an

Dinas Pendidikan Dinas partisipasi


berfungsi sebagai: Pendidikan dana dan
Sekolah Sekolah tidak
1.Komintmen mutu kurang pembinaan,
selalu mempunyai
pendidikan memberikan Waka
melibatkan akses untuk
2.Memberikan kontribusi Kurikulum
Dinas bisa
masukan dan pendanaan dan Waka
Pendidikan memperoleh
rekomendasi untuk Humas.
di setiap dukungan dana
3.Melakukan pembinaan
kegiatan pembinaan
pelatihan dan siswa dan
kompetisi guru
Sekolah
4.Melakukan berprestasi
selalu
evaluasi yang menjadi
melaporkan
duta
semua
Kabupaten
kegiatan

Perguruan Tinggi Sekolah Perguruan Perguruan Mengundan


4 Pergurua
berperan sebagai: mengundang Tinggi belum Tinggi belum g pihak
n Tinggi
1.Fasilitator program dosen dari berperan bisa maksimal Perguruan
Perguruan secara dalam Tinggi
peningkatan mutu
Tinggi maksimal mengiplementa sebagai
2.Pendamping sebagai dalam sikan fungsinya nara sumber
bilingual pendamping pendampinga pada pokok dalam
3.Pendukung guru mata n pengabdian penyusunan
program pelajaran bilingualnya pada program
masyarakat sekolah
Perguruan Tinggi Sekolah
Perguruan
mengontrak
berfungsi sebagai: Tinggi Sekolah kurang Mengundan
satu dosen
1.Komitmen mutu kurang berhasil dalam g Perguruan
Perguruan
pendidikan mendapatkan membangun Tinggi
Tinggi
2.Melakukan kontra komitmen untuk
sebagai
prestasi dari anggota bersama-
pengabdian pada fasilitator
kerjasama sekolah sama
masyarakan program
berkomitme
3.Melakukan n dalam
Sekolah
kerjasama rangka
mengundang
4.Memberikan peningkatan
sejumlah
masukan dan kualitaas
dosen
33
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
rekomendasi sebagai nara diri sebagai
sumber pendidik
Lembaga LPMP berperan Sekolah LPMP Sekolah selalu Mengundan
5
selalu kurang aktif bekerjasama g LPMP,
Penjami sebagai:
memprogra dalam dengan dan
nan
1.Pelaksana model- mkan menjalankan Perguruan Perguruan
Mutu
Pendidik model pembelajaran pendamping peran dan Tinggi dalam Tinggi
2.Fasilitator an untuk fungsinya di program sebagai
an
(LPMP) pembelajaran guru sekolah pendampingan nara sumber
3.Nara sumber matapelajara guru pembelajara
informasi pendidikan n LPMP matapelajaran n, Waka
kurang selalu Kurikulum
LPMP berfungsi Sekolah meng up date
LPMP sebagai
sebagai: selalu informasi
lembaga yang Mengundan
1.Komitmen Mutu memprogra terkait
mestinya dekat g LPMP,
Pendidikan mkan in dengan
dengan Perguruan
2.Merancang model house kurikulum
sekolah, tetapi Tinggi,
pembelajaran training
justru tidak Dinas
3.Mengadakan terkait
semua anggota Pendidikan,
pelatihan dengan
sekolah tahu dan Pemda
4.Melakukan pembelajara
dengan pasti untuk
kerjasama n dan
fungsi dan komitmen
5.Melakukan pemanfaatan
peran LPMP bersama
evaluasi tehnologi
menyukses
informasi
kan
setiap tahun
program
nya
sekolah
yang
membutuhk
an
pendukunga
n dana dan
kebijakan

MKKS berperan Sekolah


6 Musyaw
sebagai: berperan
arah
1.Pemberi aktif dalam
Kerja
Pertimbangan kegiatan dan
Kepala
2.Pendukung kepengurusa
Sekolah,
pemikiran n MKKS
(MKKS)
3.Mediator antara
sekolah dan Dinas
Sekolah
Pendidikan dan
menjadi
Pemda
34
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
alamat
sekretariat
MKKS berfungsi
MKKS
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
Musyaw MGMP Kabupaten Sekolah Belum semua Tidak ada Mengundan
7
berperan sebagai: mempunyai MGMP kebijakan yang g MKKS,
arah
1.Pelaksana kegiatan MGMP Kabupaten mengikat dan Dias
Guru
pengembangan guru sekolah dan berperan mengharuskan Pendidikan,
Mata
Pelajaran matapelajaran memberikan maksimal/ guru LPMP, dan
2.Pendukung dukungan aktif matapelajaran Pemda
,
(MGMP) pemikiran dana untuk tergabung untuk ikut
Kabupat 3. Mediator antara kegiatan dalam MGMP menyukses
Adanya
guru matapelajaran MGMP Kabupaten kan
en kecenderung
dengan MKKS, program
an hari
Dinas Pendidikan, Sekolah MGMP
MGMP MGMP
dan LPMP memberikan Kabupaten
sebagai hari Kabupaten
satu hari yang
libur guru kurang
MGMP membutuhk
MGMP Kabupaten mempunyai
an
berfungsi sebagai: program yang
dukungan
1.Komitmen mutu jelas dan
dana dan
pendidikan kurang adanya
kebijakan,
2.Melakukan sosialisasi
Waka
pertemuan rutin pada program
Humas
hari MGMP MGMP ke
3.Melakukan sekolah.
Mengundan
kerjasama
g MGMP
4.Melakukan lesson
Sekolah masih sekolah
study
membatasi untuk
5.Melakukan
jumlah guru menyusun
evaluasi
yang bisa aktif program
dalam MGMP dan
Kabupaten pengemban
gan
Kurangnya pembelajara
Komitmen n serta
MGMP adalah komitmen
libur kelas yang bersama
dimanfaatkan untuk hari
untuk MGMP
35
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
pengembangan adalah
pembelajaran bukan libur
kelas yang
dimanfaatk
an untuk
pengemban
gan
diri,Waka
Kurikulum
Berperan Banyak penjadwalan Perlu
8 IDUKA
mengingkatkan pelaksanaan IDUKA yang evaluasi dilakukan
(Indrustr
pendidikan berbasis program tidak /kurang kegiatan sinkronisasi
i Dunia
industri bagi siswa kegiatan peduli sekolah kurikulum
Usaha
SMK sekolah dengan Perusahaan dengan
dan
dalam pendidikan memiliki menggande
Dunia
Ikut membina dan bentuk tanggung jawab nga IDUKA
Kerja)
membimbing siswa RAPBS optimal sosial yang
dan guru produktif dilakukan terhadap berkaitan
dalam meningkatkan Keberadaan Kepedulian sekolah yang dengan
kompetensinya yang DU/DK di DU/DK ada di jurusan
sesuai dengan sekitar untuk lingkungannya yang ada di
kebutuhan IDUKA sekolah mendukung Kemampuan sekolah
cukup program- dan
IDUKA banyak program pemberdayaan
memfasilitasi sekolah belum
sekolah Adanya masih rendah optimalasional
Setiap Dunia Usaha Koperasi Adanya
harus Guru, Upaya
memiliki kepedulian KOPSIS a , pemberdayaa
terhadap lingkungan Toko Buku n dan
sekitarnya termasuk dan Alat peningkatan
institusi Tulis jiwa
pendidikan atau sertFotocopi kewirausahaa
sekolah. , Kantin n
Melalui program Siswa yang
Coorporate refersentatif
Soscial yang
Responsibillite merupakan
(CSR) atau tanggung peluang
jawab memberdaya
sosial perusahaan kan
kemampuan
sekolah
dalam
mencari
alternatif
36
KONDISI RIIL RENCANA
NO KOMPO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
pembiayaan.

37
BAB. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan uraian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Merujuk pada kondisi riil dan kondisi ideal, maka kurikulum SMKN 1 Murung
Pudak dikembangkan dengan maksud untuk menggali seluruh potensi
kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam menyelesaikan masalah-
masalah kerja, masalah-masalah sosial di masyarakat secara kreatif dan
bertanggung jawab, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif
dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri
yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to
experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan toleran
terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik. Kecerdasan peserta dalam menghadapi kesulitan atau hambatan
menjadi bagian penting pendidikan menengah kejuruan abad XXI.
2. Kurikulum SMK Negeri 1 Murung Pudak adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Murung Pudak. Dengan
demikian diharapkan guru lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa
memiliki kurikulum tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan
merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
3. Strategi Kebijakan SMKN 1 Murung Pudak uaitu menghasilkan lulusan yang
percaya diri, bermoral, berwawasan lingkungan dan produktif melalui sistem
pendidikan dan manajemen sekolah yang bermutu tinggi maupun melalui
kerjasama dengan dunia usaha dan industri secara berkelanjutan.
4. Profil Lulusan, SKL Kompetensi Keahlian, Deskripsi Kompetensi, Struktur
Kurikulum KTSP SMK, Program Muatan Lokal, Pengaturan Beban Belajar,
Praktik Kerja Lapangan, Kalender Pendidikan, Pengembangan Kesiswaan serta
Persyaratan Akademik yang meliputi Kriteria Ketuntasan Minimal, Kriteria
Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah, Penyelenggaraan
Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) disusun untuk dapat menjadi acuan
dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Murung Pudak.

38
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebuat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diperlukan peran serta semua instansi yang terkait seperti sekolah,


masyarakat, dan mitra kerja (DUDI) untuk menggali dan mengembangkan
sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik sesuai kebutuhan industri
sehingga keterseparan siswa di dunia kerja bisa lebih ditingkatkan.
2. Memohon Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
untuk memfasilitasi permasalahan sarana dan prasarana laboratorium yang
belum memadai untuk menunjang seluruh Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang harus dimiliki peserta didik serta kurangnya
guru produktif untuk program keahlian Perhotelan.

39

Anda mungkin juga menyukai