Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 6 ;

PEDOMAN PENYUSUNAN
KURIKULUM SEKOLAH
(K - 2006 / K – 2013)

A. PENGERTIAN UMUM

1. Apa pengertian kurikulum?


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Apa saja beberapa hal yang baru dalam Kurikulum 2013?


a. Kurikulum adalah turunan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi
(SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian.
b. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan.
c. Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi
Inti yang bebas mata pelajaran.
d. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
e. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
f. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).
g. Pembelajaran berbasis pada pendekatan saintifik.
h. Kompetensi yang ingin dicapai berimbang antara sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, dengan cara pembelajaran yang holistik dan menyenangkan.
i. Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara autentik.
j. Jumlah jam per minggu 38 jam untuk SMP.
k. Ekstrakurikuler wajib adalah pramuka.

3. Apayang dimaksud dengan KTSP?


Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan berdasarkan SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

4. Apakah dengan menerapkan kurikulum 2013, satuan pendidikan harus


menyusun KTSP? Mengapa?
Ya,karena setiap satuan pendidikan memiliki kekhasan dan kebutuhan yang
spesifik. KTSP digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan satuan pendidikan
sesuai dengan kekhasan dan kebutuhan tersebut.

B. ISI KTSP

1. Bagaimana sistematika KTSP?


Halaman Judul
Halaman Perivikasi
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar

Daftar Isi
Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, landasan, prinsip, tujuan dan
mamfaat penyusunan KTSP.
Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan.

Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum antara lain terdiri atas muatan kurikulum
pada tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, muatan kekhasan
satuan pendidikan, bimbingan konseling, ekstrakurikuler, Implementasi
Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya Anti Korupsi, beban belajar,
ketuntasan belajar, syarat kenaikan kelas dan kelulusan.

Bab IV Kalender pendidikan

Lampiran :
1. Berita Acara Rapat Workshop TIM Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan/
Sekolah
2. Daftar Hadir Rapat Workshop TIM Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan/
Sekolah
3. Dokumentasi Rapat Workshop TIM Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan/
Sekolah
4. SK TIM Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan/ Sekolah
5. Berita Acara Rapat Penyusunan dan Penetapan Kireteria Kelulusan TP.
2019/2020
6. Daftar Hadir Rapat Penyusunan dan Penetapan Kireteria Kelulusan TP.
2019/2020
7. Dokumentasi Rapat Penyusunan dan Penetapan Kireteria Kelulusan TP.
2019/2020
8. SK Penyusunan dan Penetapan Kireteria Kelulusan TP. 2019/2020
9. SK Pembagian Tugas Mengajar
10. SK Pembagian Tugas Tambahan
11. Berita Acara Rapat Penyusunan dan Penetapan KKM
12. Daftar Hadir Rapat Penyusunan dan Penetapan KKM
13. Dokumentasi Rapat Penyusunan dan Penetapan KKM
14. SK Penetapan KKM Setiap Jenis Mata Pelajaran
15. Jadwal Pelajaran Satuan Pendidikan/ Sekolah
16. Peraturan dan Tata Tertib Satuan Pendidikan/ Sekolah
17. Peraturan dan Tata Tertib Peserta Didik/Siswa
18. Program Kegiatan Ekstrakurikuler
19. Jadwal Belajar Tambahan/Pengayaan
20. Jadwal uji coba/Try Out Ujian Nasional (UN/USBN)

2. Apa yang dimuat dalam halaman judul?


Judul: Kurikulum SMP ... Tahun Pelajaran ..., logo satuan pendidikan, alamat
satuan pendidikan.

3. Apa yang tertulis dalam halaman perifikasi?


Berisi Tentang Pemeriksaan tentang kerangka/sistematika penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Lembar halaman perifikasi ditandatangani oleh
pengawas satuan pendidikan sebagai pemeriksa dan Koordinator Wilayah setiap
satuan pendidikan berdomisili.

4. Apa yang tertulis dalam halaman pengesahan?


Pengantar pengesahan, tanggal pengesahan, tanda tangan kepala sekolah, tanda
tangan ketua komite sekolah, dan tanda tangan pengesahan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
5. Apa yang dimuat dalam kata pengantar?
Kata pengantar memuat tujuan disusunnya dokumen KTSP, ucapan syukur, ucapan
terima kasih, dan keterbukaan menerima saran.

6. Apa yang dimuat dalam daftar isi?


Berupa sistematika dokumen dan diikuti nomor halaman.

7. Apa isi latar belakang?


Memuat informasi perubahan kurikulum beserta rasionalitasnya, keinginan satuan
pendidikan untuk melakukan perubahan kurikulum, dan harapan pemangku
kepentingan di sekolah untuk taat melaksanakan KTSP.

8. Apa landasan penyusunan KTSP?


1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
2. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter ;
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan ;
5. Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2017 tentang perubahan PP No.74
tahun 2008 tentang Guru ;
6. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata ;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Mts ;
8. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah ;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah ;
11. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 ;
12. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti ;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun
2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah ;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan ;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru ;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2016 tentang Standar Kelulusan ;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi ;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2016 tentang Standar Proses ;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian ;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013 ;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah ;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58
Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah ;
24. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ;
25. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 420/4048/SJ Tanggal 20 Mei 2019
Tentang Implementasi Pendidikan Karakter dan Budaya Anti Korupsi Pada Satuan
Pendidikan ;
26. Peraturan Bupati Kampar Nomor ...../...../...../..... tentang Pendidikan
Lingkungan Hidup sebagai muatan lokal ;

9. Apa tujuan penyusunan penyusunan KTSP?


Menjadi acuan operasional bagi kepala pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
pendidikan secara optimal di satuan pendidikan.

10. Apa prinsip penyusunan KTSP?


a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
f. Tuntutan Dunia Kerja
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
h. Agama
i. Dinamika Perkembangan Global
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
l. Kesetaraan Jender
m. Karakteristik Satuan Pendidikan

11. Apa yang dimaksud visi?


Visi adalah gambaran satuan pendidikan yangdicita-citakan,sebagai imajinasi
moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warganya dalam
koridor pembangunan nasional, serta realistis sesuai harapan masyarakat.
12. Apa rambu-rambu merumuskan visi?
a. mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll yang bersifat baku dan
telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia
b. mengacu visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan: “Terwujudnya Insan
Kamil”
c. memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik
d. berkepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia
e. perkembangan era global
f. perkembangan IPTEK
g. dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan
h. sesuai konteks daerah, sekolah, visi yayasan
i. belum operasional
j. menggambarkan harapan masa datang

13. Bagaimana cara merumuskan visi?


a. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
b. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
c. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
d. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

14. Apa yang dimaksud dengan misi?


Misi adalah arah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi dasar
program pokok satuan pendidikan dengan penekanan pada kualitas layanan pada
peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan.

15. Bagaimana cara menyusun misi?


a. Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
b. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
c. Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
d. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
e. Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
f. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
g. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;

h. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang


berkepentingan;
i. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

16. Bagaimana cara merumuskan tujuan?


a. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan);
b. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
c. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
d. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
e. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.

17. Apakah tujuan satuan pendidikan perlu terukur?


Ya baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan selalu meningkat dari tahun ke
tahun.

18. Apakah yang diisikan kedalam Profil Satuan Pendidikan/Sekolah


Semua informasi yang berisikan tentang data-data rinci sekolah antara lain
biografi sekolah, data jumlah siswa, data jumlah guru, data jumlah lulusan dari
tahun ke tahun, susunan organisasi sekolah dan lain sebagainya.

19. Pentingkah mendeskripsikan/menjelaskan tentang keunggulan dan kelemahan


satuan pendidikan/sekolah?
Ya, sangat penting. Adapun tujuannya yaitu :
- Keunggulan sekolah
Keunggulan sekolah akan menjadi kekuatan bagi sekolah dan akan menjadi
daya tarik masyarakat terhadap sekolah tersebut
- Kelemahan Sekolah
Kelemahan sekolah akan menjadi Evaluasi Diri oleh Sekolah untuk menuju
perbaikan sekolah itu sendiri

20. Berapa jumlah alokasi waktu perminggu untuk masing-masing mata pelajaran
dalam Struktur Kurikulum?

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
PERMINGGU
VII VIII IX
Kelompok A WAKTU MINGGU VIII
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
PER
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
3
4 Matematika 5 5 5
5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
2 mpok
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, B
dan 3 3 3
3 Prakarya
Kesehatan 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 38 38 38
Catatan : Struktur Kurikulum diatas adalah untuk tingkat SMP semetara untuk
tingkat SD menyesuaikan dengan Struktur Kurikulum yang berlaku

21. Bagaimana cara merumuskan muatan kurikulum pada tingkat daerah?


Bahan kajian muatan lokal daerah dapat terintegrasi dalam mata pelajaran
kelompok B, yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, dan
prakarya atau menjadi mata pelajaran tersendiri. Bila menjadi mata pelajaran
tersendiri dirumuskan dalamLampiran 1 KTSP dengan menuliskan dalam format
sebagai berikut:
Mata Pelajaran :
Kelas :
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1.
2.
3.

22. BK dalam KTSP memuat berapa layanan?


Sepuluh layanan, yaitu layananorientasi, informasi, penempatan dan
penyuluhan,penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, konsultasi, mediasi, dan advokasi.

23. Apakah kegiatan ekstrakurikulerperlu dicantumkan dalam KTSP?


Ya, perlu, karena seperti disebutkan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikankegiatan bahwa ekstrakurikuler merupakan salah satu
perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu
disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan
pendidikan serta dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan
pendidikan.

24. Apa saja program kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan?
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkanberdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler
yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di semua jenjang sekolah.
Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi Kepramukaan
setempat/terdekat. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler
yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minat masing-
masing.

25. Bagaimana cara menuangkan program kegiatan ekstrakurikuler dalam KTSP?


Dirumuskan dalam Lampiran 2 KTSP: Program Ekstrakurikuler, dengan
mencantumkan jeniskegiatan ekstrakurikuler seperti format di bawah ini.
Nama Ekstrakurikuler :
Kelas :
No Pertemuan Kegiatan
1

4 Dst.

26. Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya Anti


Korupsi pada Satuan Pendidikan?
Berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 420/4048/SJ Tanggal 20 Mei 2019 Tentang Implementasi Pendidikan
Karakter dan Budaya Anti Korupsi Pada Satuan Pendidikan, maka hal-hal yang
perlu dilakukan oleh Satuan Pendidikan/Sekolah adalah sebagai berikut :
a) Integrasi nilai karakter dalam proses pembelajaran secara tematik dan mata
pelajaran sesuai dengan isi kurikulum (dituangkan kedalam RPP)
b) Merencanakan pengelolaan kelas dan metode pembelajaran/pembimbingan
sesuai dengan karakter peserta didik
c) Mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik daerah, satuan pendidikan dan peserta didik
d) Pembiasaan nilai-nilai utama Karakter dan Budaya Anti Korupsi dalam
keseharian disekolah dan memberikan keteladanan antar warga sekolah
e) Membangun dan mematuhi norma, peraturan dan ketentuan-ketentuan
sekolah; dan
f) Memperkuat peran orang tua/wali murid sebagai pemangku kepentingan
utama pendidikan dan komite sekolah sebagai lembaga partisipasi
masyarakat.

27. Apa saja beban belajar yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013?
Beban belajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri atas beban belajar sisten paket dan
sistem SKS. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.Beban belajar setiap mata
pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar
1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam
penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri.

28. Berapapersentase penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri dalam sitem


paket?
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan
yang menggunakan Sistem Paket 0%-50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.

29. Dalam sistem paket, perlukah guru merancang program kegiatan mandiri dalam
KTSP dan bagaimana cara merumuskannya?
Perlu, dirumuskan dalam Lampiran 3 KTSP: Program Kegiatan Mandiri, seperti
dalam contoh di bawah ini.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/semester : VII

Kompetensi Dasar Kegiatan siswa Perkiraan Waktu

Meringkas teks hasil Menemukan salah satu jenis teks 80 menit


observasi, tanggapan dari media kemudian membaca
deskriptif, eksposisi, dan membuat ringkasan teks
eksplanasi, dan cerita tersebut
pendek baik secara lisan
maupun tulisan

Dst.

Keterangan: waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mandiri maksimal


50% dari waktu tatap muka, bisa dihitung secara kumulatif dalam satu
semester.
30. Apakah dalam KTSP perlu dicantumkan KKM satuan pendidikan?
Ya, seperti dalam format berikut ini.

KKM
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
5 Matematika
4
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompopok B
1 Seni Budaya mpok B
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3 Prakarya

Catatan : Contoh format penetapan KKM pada tabel sebelumnya adalah untuk
tingkat SMP semetara untuk tingkat SD menyesuaikan

31. Apakah sistem remedial perlu diatur dalam KTSP? Dan bagaimana sistem
remedial dilaksanakan oleh satuan pendidikan?
Ya,perlu dengan menjelaskannya pada bagian ketuntasan belajar. Satuan
Pendidikan dapat melaksanakan sistem remedial, misalnya dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Kegiatan remedial adalah kegiatan remedial pembelajaran yang diikuti oleh
penilaian remidial.
b. Remedial wajibdiikutiolehsiswa yang belummencapai KKM
dalamsetiapkompetensidasar.
c. Kegiatan remedial dilaksanakandi dalam/di luar jam pembelajaran
d. Kesempatanmengikutikegiatan remedial sebanyakn kali atau sepanjang satu
semester yang sama (sesuai kesepakatan Satuan Pendidikan).
e. Nilai remedial dapatmelampauiatau sama dengan KKM.

32. Apakah sistem pengayaan perlu diatur dalam KTSP? Dan bagaimana cara sistem
pengayaan dilaksanakan oleh satuan pendidikan?
Ya, perlu dengan menjelaskannya pada bagian ketuntasan belajar. Satuan
pendidikan dapat melaksanakan sistem pengayaan misalnya dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Pengayaan wajib/boleh diikuti olehsiswa yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan didalam/diluar jam pembelajaran.
c. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya yang bias
diperhitungkan.

33. Apakah syarat kenaikan kelas harus ditulis di KTSP?


Ya, minimal syarat kenaikan kelas sesuai dengan petunjuk teknis tentang
penilaian dan model laporan pencapaian kompetensi.

34. Apakah syarat kelulusan harus ditulis dalan KTSP?


Ya, syarat minimal sesuai dengan POS US yang berlaku pada tahun yang
bersangkutan. Satuan pendidikan harus membuat ketentuan standar kelulusan
ujian sekolah (USBN)
35. Apakah diperlukan program peningkatan Hasil Ujian Nasional (UN/USBN)? Dan
bagaimana upaya untuk merealisasikan/mewujudkan peningkatan tersebut?
Ya, program ini sangat penting (harus) di laksanakan sebagai upaya untuk
meningkatkan Hasil Ujian Nasional (UN/USBN) pada setiap satuan pendidikan
sekolah. Adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pra/Sebelum Ujian Nasional (UN/USBN)
a) Peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan seperti
amalan-amalan wajib, amalan-amalan sunnah, membaca al-quran, sholat
dhuha, dll.
b) Program Bimbingan Belajar kelas IX untuk mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
c) Adanya try out Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk melatih peserta
didik
d) Hasil Try Out sebanyak 25 % dari peserta didik kelas akhir (SMP Kelas IX
dan SD Kelas VI) untuk dijadikan pemetaan dan pemantuan hasil belajar
selama 1 tahun proses pembelajaran (semester 1 dan 2) serta termasuk
hasil Try Out dan Harus dilaporkan kepada dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olahraga Kabupaten Kampar.
2. Pasca/Setelah Ujian Nasional (UN/USBN)
a) Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN/USBN) yang
telah dilaksanakan
b) Motivasi/Stimulus kepada peserta didik kelas Akhir (SMP Kelas IX dan SD
Kelas VI) untuk mempersiapkan mereka untuk melanjutkan pendidikan
kepada jenjang yang lebih tinggi.

36. Bagaimana cara menyusun kalender pendidikan?


Tentukan alokasi waktu yang pasti berdasarkan Pedoman Alokasi Waktu Pada
Kalender Pendidikan berikut ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 38 satuan pendidikan
minggu

2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


semester minggu

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II


minggu

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan


pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran

5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur


keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


6. umum/nasional minggu Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Catatan : Jabarkan dalam rincian kegiatan setiap bulan dalan satu tahun
pelajaran.

37. Apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan bagian dari


KTSP?
Ya, RPP dicantumkan dalam Lampiran 4 KTSP: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, yang memuat semua RPP mata pelajaran yang dilaksanakan oleh
satuan pendidikan yang bersangkutan.

C. MANAJEMEN PENYUSUNAN KTSP

1. Siapa Penyusun KTSP?


Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan pendidikan yang ditetapkan oleh
Kepala Sekolah.TPK sebagai tim penyusun KTSP terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan
KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang
terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota.

2. Bagaimana prosedur penyusunan KTSP?


Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: (i) perumusan visi
dan misi berdasarkan analisis konteks dengan tetap mempertimbangkan
keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah; penyiapan dan penyusunan draf;
riviu, revisi, dan finalisasi; pemantapan dan validasi; serta pengesahan. Langkah
yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah.

3. Kapan KTSP disusun?


Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan
dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.

4. Siapa saja yang menandatangani dan mengesahkan KTSP?


Kepala sekolah, Komite Sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas pendidikan
tingkat kabupaten/Kota.

5. Apakah KTSP dapat direvisi?


KTSP dapat direvisi dalam tahun berjalan sesuai dengan tujuan sekolah yang ingin
dicapai, dengan catatan revisi diarahkan untuk peningkatan mutu satuan
pendidikan bukan untuk penurunan mutu.

Anda mungkin juga menyukai