PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan standar
mengembangkan kurikulum.
1
Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut di atas dan guna
B. Landasan Hukum
Nasional;
Pendidikan;
Menengah;
2
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Menengah;
16. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013
3
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
Menengah;
104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
2013;
4
25. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117 Tahun 2014
26. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 207 Tahun 2014
27. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014
Bahasa Arab;
28. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun
2013 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
29. Surat Keputusan Direktut Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5114 Tahun
2016/2017;
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor 246 Tahun 2016 tentang
Provinsi Jawa Barat Nomor 157 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan
2016/2017;
5
C. Tujuan Penyusunan
potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas MTs Al-
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi
sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
6
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
pendidikan.
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata
7
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
8
studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
8. Perkembangan Ipteks
perkembangan Ipteks.
dan nasional.
9
11. Dinamika Perkembangan Global
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
pendidikan.
F. Prosedur Operasional
1. Analisis mencakup:
Kurikulum;
lingkungan; dan
2. Penyusunan mencakup:
10
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
tingkat kelas;
pembelajaran.
G. Kondisi Madrasah
11
BAB II
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
B. Visi Madrasah
C. Misi Madrasah
masyarakat.
masyarakat.
12
7. Menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif
dan produktif.
D. Tujuan Madrasah
13
BAB III
MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta didik untuk sampai
berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sebagai
membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang
kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada suatu
jenjang kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus
dimiliki oleh peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran
14
harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu,
semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat
kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran
Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena
kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
15
untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial,
diperlukan tujuan antara yang menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir
pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan IX, disebut dengan
Kompetensi Inti.
Tabel 1.1
16
efektif dengan lingkungan sosial efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3. Memahami dan menerapkan
konseptual, dan prosedural) pengetahuan (faktual, konseptual, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang prosedural) berdasarkan rasa ingin
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tahunya tentang ilmu pengetahuan,
budaya terkait fenomena dan kejadian teknologi, seni, budaya terkait
tampak mata. fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4. Mengolah, menyaji dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori. pandang/teori.
17
1, 2). Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok
atau kelompok 4.
Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan bahwa
pengetahuan, sedangkan yang akan terus melekat pada dan akan dibutuhkan
Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2) bukanlah untuk peserta didik karena
kompetensi ini tidak diajarkan, tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi
tersebut ada pesan-pesan sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung
dalam materinya.
18
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
(mendukung KI-4).
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
dalam berbagai mata pelajaran yang pada giliranya berfungsi sebagai sumber
19
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, khususnya ketentuan pada
Pasal 37.
kompetensi, juga diperlukan beban belajar per minggu dan per semester atau per
sesuai dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap
mata pelajaran.
Tabel 1.2
Beban Belajar dan Struktur Kurikulum Kelas VII dan Kelas VIII
Alokasi Waktu
Belajar Per
Mata Pelajaran Minggu
VII VIII
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2
c. Fikih 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
6 Bahasa Indonesia 6 6
7 Bahasa Arab 3 3
8 Matematika 5 5
9 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
10 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
11 Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
20
12 Seni Budaya 2 2
13 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3
14 Prakarya 2 2
15 Bahasa Sunda 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 47 47
Tabel 1.3
2. Muatan Lokal
21
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Berdasarkan
hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten Garut pada umumnya dan Kecamatan
Pameungpeuk pada khusunya maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs. Al-
Barokah seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah
Bahasa Sunda dan Aswaja. Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda adalah muatan lokal dalam proses pembelajaran di MTs. Al-
Barokah sesuai dengan potensi dan keunikan Jawa Barat sesuai ketentuan
Muatan Lokal serta Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
yang diberikan untuk kelas VII, VIII dan IX sebanyak 2 jam perminggu.
22
b. Pendidikan Aswaja bertujuan untuk menumbuh kembangkan aqidah
taat beragama dan berakhlak mulia yaitu umat yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (tawassuth dan itidal),
3. Pengembangan Diri
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
23
Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
ekstrakurikuler, seperti :
a) Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII dan VIII
b) OSIS/LDKS
c) Kesenian
d) Majalah Dinding
c. Pembiasaan
Penumbuhan Budi Pekerti yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
Pembiasaan dilaksanakan:
masyarakat.
24
Jenis kegiatan PBP didasarkan pada tujuh nilai-nilai dasar kemanusiaan,
dan kebersihan lingkungan sekolah; interaksi sosial positif antar peserta didik;
interaksi social positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa;
melalui pembiasaan-pembiasaan:
ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
25
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin
tersebut.
bergantian.
lainnya.
membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan
kemampuan siswa.
bersama/berkelompok;
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
26
indikator 75%. Madrasah menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar
Tabel 1.4
27
14 Prakarya 73 73 74 74 - -
Tek. Informasi dan
15 - - - - 75 75
Komunikasi
16 Bahasa Sunda 72 72 73 73 74 74
17 Pendidikan Aswaja - - - - 74 74
Nilai yang tercantum pada buku raport merupakan rerata nilai dari penilaian
harian (yang diperoleh dari rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian),
Kenaikan Kelas (PKK). Bobot tiap-tiap jenis penilaian harian ditentukan oleh
(PH), PTS dan PAS/PKK ditentukan oleh madrasah dengan ketentuan sebagai
PAS/PKK
1. Aspek Akademis
genap
28
Akhlak minimal baik (B)
belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas
bersama sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti
pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti
kegiatan pengayaan.
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM
penilaian.
Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
digunakan
29
Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal Standar
Kompetensi Lulusan dari semua mata pelajaran untuk dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: (a)
sikap/perilaku minimal baik; dan (c) lulus Ujian Madrasah. Kelulusan peserta
didik dari Ujian Madrasah ditetapkan oleh MTs Al-Barokah. Kelulusan peserta
didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik yang
MTs Al-Barokah apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai
dengan kelas IX. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Madrasah untuk
Nilai Madrasah. Kriteria kelulusan peserta didik mencakup minimal rata-rata nilai
dan minimal nilai setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
a. Rata-rata nilai rapor dengan bobot 50% (lima puluh persen) sampai dengan
70% (tujuh puluh persen) semester I sampai dengan semester V pada MTs.
Al-Barokah
b. Total bobot nilai rapor dan nilai Ujian Madrasah 100% (seratus persen).
c. Nilai Madrasah dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100
(seratus).
Kelulusan peserta didik dari MTs. Al-Barokah ditetapkan oleh satuan pendidikan
30
Kurikulum MTs. Al-Barokah memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian
peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan
nonformal.
31
BAB IV
A. Beban Belajar
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII dan VIII adalah 48 jam
35 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
Paket. Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
32
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap
dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
Barokah maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka setiap mata pelajaran.
kebutuhan belajar peserta didik dan kebutuhan akademik, sosial, dan budaya,
33
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Berdasarkan Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor 157
Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagaimana telah diubah dengan
Nomor 246 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor 157 Tahun 2016
diselenggarakan selama 3 (tiga) hari kerja mulai tanggal 18-20 Juli 2016. Pada
tanggal 21 Juli 2016 diisi dengan kegiatan Masa Orientasi Kepramukaan. Hari
Jumat tanggal 22 Juli 2016 diisi dengan kegiatan keagamaan khususnya bidang
Al-Quran Hadits, dan terakhir hari Sabtu tanggal 23 Juli 2016 diisi dengan
34
Sedangkan bagi peserta didik pada MTs kelas VIII dan IX digunakan untuk
persiapan penempatan dan pembagian ruang kelas dan kegiatan lainnya dalam
rangka persiapan perencanaan kelas dan awal proses kegiatan belajar mengajar.
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah
ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
daerah.
minggu yang terdiri dari 23 minggu efektif belajar pada semester gasal dan 21
minggu efektif belajar pada semester genap. Jumlah hari efektif belajar pada tahun
1. Semester gasal selama 134 hari, mulai pada hari Senin tanggal 18 Juli 2016
2. Semester genap selama 128 hari, mulai pada hari Senin, tanggal 9 Januari
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran,
35
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
1. Jeda antar semester berlangsung selama 12 (dua belas) hari kalender mulai
hari kalender mulai pada hari Senin tanggal 19 Juni 2017 sampai dengan hari
3. Libur khusus pada kelas VII dan VIII MTs. Al-Barokah ketika pelaksanaan
1. Libur khusus sekitar hari Idul Fitri tanggal 19 Juni sd. 16 Juli 2017
luar ketentuan tentang liburan yang mengacu pada ketentuan yang berlaku.
1. Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Rabu dan Kamis tanggal 6-7 Juli 2016;
2. Cuti Bersama Idul Fitri 1437 H, Senin, Selasa dan Jumat tanggal 4,5 dan 8
Juli 2016;
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017 sebagai berikut :
36
1. Tahun Baru Masehi, Minggu 01 Januari 2017;
3. Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Selasa 28 Maret 2017;
10. Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri, Jumat, Selasa dan Rabu, 23,27 dan 28
Juni 2017;
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
Tabel 1.5
Alokasi Waktu
37
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Al-Barokah
2. Minggu efektif semester Selama 134 hari,
ganjil tahun terakhir mulai pada hari Senin tanggal
setiap madrasah 18 Juli 2016 dan berakhir
pada hari Sabtu, 24 Desember
2016.
38
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
tanggal 25 Desember 2016
Tahun Baru Imlek 2568
Kongzili, Sabtu 28 Januari
2017;
Hari Raya Nyepi Tahun
Baru Saka 1939, Selasa 28
Maret 2017;
Wafat Isa Al Masih, Jumat
14 April 2017;
Isra Miraj Nabi
Muhammaad SAW, 24 April
2017
39
BAB VI
PENUTUP
Meski sudah pasti, perangkat kurikulum ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami akan senantiasa terbuka untuk menerima
kritikan saran dan masukan pemikiran lainnya, serta terus berupaya semaksimal
ini, sehingga apa yang diimpikan oleh lembaga ini dapat menjadi kenyataan.
40
41