PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis madrasah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan efisiensi manajemen pendidikan dan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, MA 01 Ma’arif Batu setiap tahun
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Namun demikian, perkembangan
dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan pendidikan yang begitu cepat berubah
maka kegiatan madrasah harus secepatnya untuk disesuaikan. Selain itu, perkembangan ilmu
pengetahuan yang ditandai dengan banyaknya temuan-temuan yang mutakhir dan
perkembangan ICT (Information Communication Technology) yang begitu cepat harus
dikuasai peserta didik saat ini dan yang akan datang. Akibatnya, terdapat pergeseran nilai-
nilai yang ada di masyarakat yang juga menuntut pada madrasah untuk menyempurnakan
nilai-nilai itu. Dengan perkembangan-perkembangan seperti ini maka kurikulum MA 01
Ma’arif Batu Tahun Pelajaran 2019/2020 perlu direviu dan direvisi.
Memperhatikan kondisi riil MA 01 Ma’arif Batu yang berada di lingkungan Kota
Wisata Batu maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif Batu tahun pelajaran 2020/2021 mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1
1. Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif Batu
2. Beban belajar bagi peserta didik pada MA 01 Ma’arif Batu yang didasarkan pada hasil
analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu dikembangkan berdasarkan hasil reviu kurikulum tahun
pelajaran 2019/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil madrasah, serta analisis
peraturan yang berlaku;
4. Kalender pendidikan MA 01 Ma’arif Batu disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2020/2021;
5. Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil MA 01 Ma’arif Batu dan Analisis Kondisi Lingkungan
Madrasah.
B. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif didasarkan pada beberapa regulasi sebagai
berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
2
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
3
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah;
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Madrasah Aliyah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
24. Surat Edaran Nomor B-1368.1/Dj.I/05/2019 tentang Pendidikan Anti Korupsi di
Madrasah;
25. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor
1328 Tahun 2019 tentang Panduan Umum dan Khusus Program Gerakan Ayo
Membangun Madrasah (GERAMM);
26. Rencana Kerja Madrasah Aliyah 01 Ma’arif Batu Batu Tahu 2020/2021
4
D. Prinsip dan Acuan Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu memperhatikan unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan
yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH
A. VISI
MADRASAH UNGGUL, KOMPETITIF BERDASARKAN IMTAQ BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN RAMAH LINGKUNGAN
Indikator :
B. MISI
1.1. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) yang lengkap, relevan
dengan kebutuhan, dan berwawasan nasional.
1.2. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif,
2.1. Mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa
dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2.2. Mewujudkan peningkatan prestasi kelulusan
2.3. Menumbuhkembangkan budaya karakter bangsa.
3.1. Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan
4.1. Mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan .
5.1. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan, dan berbasis IT
6.1. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, indah, bersih, rapi dan nyaman
7
C. TUJUAN MA 01 MA’ARIF BATU
Pada akhir tahun pelajaran 2020 / 2021 madrasah dapat :
1) Mewujudkan kehidupan berbudaya yang agamis dengan ditandai perilaku sholeh,
ikhlas, kreatif, tawadlu’ dan mandiri
2) Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik dan non akademik
3) Mengoptimalkan proses KBM dengan melalui pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAIKEM) serta dengan pendekatan Contextual,
Teaching and Learning (CTL)
4) Meningkatnya nilai USBN minimal rata-rata 6,80 dari standar yang ada.
5) Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT
6) Mengoptimalisasi layanan bimbingan dan konseling (BP/BK)
7) Peningkatan kemampuan siswa dalam olahraga dan seni yang berjalan efektif dan
dapat meraih juara tingkat kabupaten dan propinsi
8) Terwujudnya hubungan yang harmonis dan dinamis antar warga madrasah dan
masyarakat (stake holder)
9) Mewujudkan pengamalan akhlak mulia, amar ma’ruf nahi mungkar
10) Meningkatkan ketrampilan dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam seluruh warga
madrasah melalui bimbingan dan pelaksanaan ibadah
11) Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN/PTS , dan dunia kerja
12) Meningkatkan kompetensi dan kinerja warga madrasah
13) Meningkatkan peran serta dan kepedulian stake holders terhadap madrasah yang
peduli Lingkugan Hidup.
14) Menambah penghijauan di lingkungan Madrasah
15) Membiasakan hidup yang sehat, bersih, indah, dan ramah terhadap sesama.
D. Target Madrasah
8
3) Patuh pada aturan-aturan sosial Seluruh guru mengintegrasikan pendidikan
4) Menghargai keberagaman
5) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
6) Mandiri
7) Nasionalis
8) Menghargai karya dan prestasi orang lain
9) Bertanggung jawab
10) Bergaya hidup sehat
11) Santun
12) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
13) Jujur
14) Disiplin
15) Kerja keras
16) Demokratis
17) Peduli sosial dan lingkungan
18) Ingin tahu
19) Cinta ilmu
20) Berjiwa wirausaha
21) Konasi (kemauan untuk bertindak)
22) Cermat dan teliti
23) Sederhana
24) Objektif
25) Tekun
26) Skeptis
27) Terbuka
28) Mampu bekerjasama
29) Empati
30) Empiris
31) Pedulu terhadap keselamatan kerja
9
b. Seluruh kegiatan pengembangan diri mengintegrasikan pendidikan karakter.
10
2) Menghasilkan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional dan memiliki sertifikasi sesuai dengan bidangnya masing – masing
3) Menghasilkan pencapaian standar sarana dan prasarana sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
4) Menghasilkan menejemen pengelolaan madrasah yang partisipatif dan akuntabel
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
5) Menghasilkan berbagai macam strategi untuk penggalangan dana melalui komite
madrasah
6) Memenuhi sistem penilaian sesuai dengan standar pendidikan.nasional
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh warga Madrasah sebagai berikut:
11
23. Pelaporan kepada orang tua siswa secara berkala;
24. Kerjasama dengan Komite Sekolah serta orang tua murid dalam
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MA 01 Ma’arif Batu meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang
ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan KD terlampir). Sedangkan mata
pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI dan
KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. (KI dan KD
Terlampir).
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MA 01Ma’arif BATU Selain itu, materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
12
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. TIK 1 1 1
5 Aswaja 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
13
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. TIK 1 1 1
5 Aswaja 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51
2. Muatan Lokal
14
Tujuan:Mengembangkan kompetensi membaca dan menulis Qur’an untuk
mewujudkan ciri khusus dan keunggulan daerah yang memegang teguh nilai-nilai
religius
c. Mulok Pilihan Sekolah : TIK/desain grafis
Tujuan: meningkatkan ketrampilan dalam IT
Memberikan keterampilan di bidang Teknologi Informatika dan photografi serta
penguatan dalam bahasa asing khususnya bahasa inggris yang menjadi ciri khas dan
kekuatan sekolah.
15
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 15 orang dan
maksimal 25 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
5. Ketuntasan Belajar
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama MA 01 Ma’arif Batu
juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum tuntas.
a. Ketuntasan Belajar
16
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan
praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran pada MA 01 Ma’arif untuk menentukan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D).
Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi materi
dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan oleh guru
dan MA 01 Ma’arif Batu dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta
didik dan ketentuan yang berlaku. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan MA 01
Ma’arif Batu adalah 75 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 75
17
empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan
dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi
pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil
tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada MA 01 Ma’arif adalah (1)
Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata pelajaran, (3) Menetapkan
KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, MA 01 Ma’arif Batu menggunakan skala
penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagaimana pada table berikut.
18
KKM
MATA PELAJARAN Pengetahua &ketrampilan
Kelas Sikap
X XI XII
Kelompok A ( Wajib )
3. Bahasa Arab 75 75 75 B
4. Matematika 70 75 75 B
5. Sejarah Indonesia 75 75 75 B
6. Bahasa Inggris 70 72 75 B
Kelompok B ( Wajib )
1. Seni Budaya 75 75 75 B
Kelompok C ( Peminatan
Matematika san Ilmu Alam)
1. Matematika 70 72 75 B
19
2. Biologi 70 72 75 B
3. Fisika 70 72 75 B
4. Kimia 70 72 75 B
1. Sosiologi 75 75 75 B
1. Ekonomi 70 72 75 B
Muatan Lokal
1. Aswaja 75 75 75 B
2. TIK 75 75 75 B
KKM
MATA PELAJARAN Pengetahua &ketrampilan
Kelas Sikap
X XI XII
Kelompok A ( Wajib )
20
4. Bahasa Arab 70 75 75 B
5. Matematika 70 72 75 B
6. Sejarah Indonesia 75 75 75 B
7. Bahasa Inggris 70 72 75 B
Kelompok B ( Wajib )
1. Seni Budaya 75 75 75 B
Kelompok C ( Peminatan
Matematika san Ilmu Alam)
1. Geografi 75 75 75 B
2. Sejarah 75 75 75 B
3. Sosiologi 75 75 75 B
4. Ekonomi 75 75 75 B
1. Biologi 70 72 75 B
2. Kimia 70 72 75 B
Muatan Lokal
1. Aswaja 75 75 75 B
2. TIK 75 75 75 B
21
MA MA’ARIF 01 BATU menggunakan prisip mastery learning (ketuntasan
belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
mengikuti kegiatan pengayaan
22
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru
dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau
perkembangan kemampuan siswa.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan
untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta
didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran
remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
23
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum 2013
adalah :
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik
untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun
waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan,
dan masa studi satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat
atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
5) Memetakan mutu satuan pendidikan.
c. Ruang Lingkup Penilaian
1) Penilaian Proses
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian
proses merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat
efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru,
kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar
mengajar.
2). Penilaian Hasil Belajar
MA 01 Ma’arif menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik sebagai
berikut:
a) Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b) Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) diberikan kepada peserta didik.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
24
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
25
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema
berikut.
Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester
27
Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Nama Satuan Pendidikan : MA 01 Ma’arif Batu
Tahun pelajaran : 2020 / 2021
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi
dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara
lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan
untuk menilai diri sendiri;
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian; dan
4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.
28
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist)
pada waktu kegiatan kelompok
Nama : Adi Prastiyo
Kelas/Semester : XI / IPA
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
29
Contoh Lembar Penilaian Antar teman
2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat
pada gambar berikut.
Penilaian
Kuis dan tanya jawab
Pengetahuan Tes lisan
30
Tugas yang dilakukan secara individu atau
Penugasan
kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah,
baik secara formal maupun informal
Pengolahan Nilai Pengetahuan Tanpa Pembobotan
Tabel 3.4 Pengolahan nilai pengetahuan
Hasil Penilaian Harian Penilaian Rerata
No. Nama KD Akhir (dibulatka
1 2 3 4 ...
Semester n)
3.1
3.2
1 Ani 3.3
3.4
3.5
Nilai Rapor
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara
lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4
mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
Teknik lain
31
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran
adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi
deskripsi singkat capaian kompetensi.
7. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas
1. Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
4. Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
a. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non
fisik.
b. Tidak terlibat tindak kriminal
5. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
32
1. memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan.
2. memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri
khas peminatan.
Sebagai contoh :
- Untuk mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, tidak boleh
memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika,
Kimia, dan Biologi
- Untuk Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
- Maksimal memiliki 3 nilai yang belum tuntas pada mata pelajaran yang bukan
peminatan.
8. Pelaporan Hasil Belajar
MA 01 Ma’arif Batu menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik sebagai
berikut:
a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian harian
berikutnya dilaksanakan.
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
9. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah memenuhi kriteria:
(a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
(c) Lulus Ujian Madrasah
33
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai
dengan semester 6 kelas XII.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, untuk memudahkan pelaksanaan penialainnya, maka kriteria
penilaian dibagi menjadi 5 kelompok mata pelajaran, yaitu; 1) agama dan
akhlak mulia, 2) kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian,
3) kelompok mata pelajaran Estetika, 4) kelompok mata pelajaran Jasmani,
Olah Raga, dan Kesehatan, dan 5) kelompok Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah ;
(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
(4) Mematuhi aturan sekolah ;
(5) Hormat terhadap pendidik ;
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain
34
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
1) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
2) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ;
(2) Kebiasaan
(3) hidup sehat dan bersih
(4) Tidak merokok
(5) Tidak menggunakan Narkoba
35
(6) Disiplin waktu
(7) Keterampilan melakukan gerak olah raga
5) Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Berfikir logis dan sistematis
(2) Kritis
(3) jujur
(4) Disiplin waktu
(5) Keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehri-hari
melalui pembiasaan dan terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Memperoleh nilai rata-rata dari nilai Madrasah (NM) untuk setiap mata pelajaran
minimal 68 dan nilai paling rendah 5,5.
2. Nilai kurang dari 68 paling banyak 3 mata pelajaran.
d. Melaksanakan USBN.
e. Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2020-2021 adalah 100%
Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program baik
akademik dan non akademik yang terangkum dalam program pengembangan diri
dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa, dan program peningkatan
penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
10. Ketentuan Mutasi Siswa
MA 01 Ma’arif Batu menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan
transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
36
2) Memiliki Buku Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah/Madrasah asal
3) Memilki Ijazah MTs/SMP.
4) Memiliki surat pindah dari madrasah/sekolah asal yang diketahui oleh
Kementerian Agama/Dinas Pendidikan.
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah/Madrasah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di MA 01 Ma’arif Batu
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.
37
2 Tata boga Selasa
3 Tata busana Rabu
4 Pencak Silat Kamis
5 Keputrian Jum’at
6 Banjari Sabtu
38
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
Untuk mengantisipasi siswa terjerumus dalam pergaulan yang negative
khususnya narkoba maka Madrasah selau memberikan penyuluhan setiap saat tentang
bahaya narkoba serta penguatan peran BK, dan madrasah selalu bekerja sama dengan
BNN Kota Batu setiap saat memberikan penyuluhan dan sidak untuk tes urin terhadap
siswa siswi yang anda indikasi pemakai narkoba.
39
diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih
terlatih dalam menerima sebuah kritik.
40
bekerja sama dan kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan
pembelajaran yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.
41
15. Implementasi Heutagogy learning 4.0
Implementasi Heutagogy learning di MA01 Ma’arif adalah (1) pembelajaran
berbasis internet ( baik bahan, metode maupun tugas tugas), (2) Penilaian secara
digital/online baik PH, PTS, PAS, PAT, UAMBN-BK, dan Asesmen Kompetensi
Minimum, (3) Sistem informasi manajemen (SIM) madrasah berbasis digital, finger print,
dan WA Call center, (4) Semua informasi tentang madrasah bisa di akses melalui webiste
dan media sosial.
42
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal 13 Juli sampai dengan 15 Juli
2020. Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas XI dan XII dimulai
pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.
B. Waktu Belajar, Pekan Efektif Belajar, dan Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 4.1 Jam Pembelajaran
HARI WAKTU
BELAJAR
Senin 06.45 – 14.30
Selasa 06.45 – 14.30
Rabu 06.45 – 14.30
Kamis 06.45 – 14.30
Jum’at 06.45 – 13.00
Sabtu 06.45 – 11.45
43
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.2 Waktu Pembelajaran Efektif Belajar
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2020 5 3
pelaksanaan MPLS
Agustus 2020 5 4
September 2020 4 4
Oktober 2020 4 4 Kegiatan PTS
November 2020 4 4
Ulangan Akhir Semester, Pengisian
Desember 2020 4 2
LHB dan Libur Akhir Semester
Januari 2021 5 4 Awal semester genap
Pebruari 2021 4 4
Maret 2021 4 4 Perkiraan Ujian Sekolah Utama
April 2021 4 4 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2021 4 2
Ulangan Kenaikan Kelas dan Libur
Juni 2021 4 3
Akhir Semester
Jumlah 51 41
C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah. Penentuan
hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
a. Libur Semester ganjil : 21 – 31 Desember 2020
b. Libur Semester genap : 20 Juni – 11 Juli 2021
44
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat Tahun Pelajaran 2020/2021
antara lain:
No Tanggal Keterangan
1
31 Juli 2020 Hari Raya Idul Adha
2
17 Agustus. 2020 Proklamasi Kemerdekaan RI
3
20-21 Agustus 2020 Tahun Baru Hidriyah 1442 H
4
28-30 Oktober 2020 Maulud Naibi Muhammad SAW
5
1 Januari. 2021 Tahun Baru Masehi
6
12 Februari 2021 Tahun Baru Imlek 2572
7
11 Maret 2021 Isro’Miroj 1442H
8
14 Maret 2021 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943
9
2 April 2020 Wafat Isa Al-Masih
10
1 Mei 2021 Hari Buruh Internasional
11
13 Mei 2021 Kenaikan Isa Almasih
12
13-14 Mei 2021 Hari Raya Idhul Fitri 1441 H
13
26 Mei 2021 Hari Raya Waisak 2575
14
1 Juni 2021 Hari Lahir Pancasila
45
D. Rencana Kegiatan Madrasah
Rencana kegiatan madrasah tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.
47
Batu, 13 Juli 2020
Kepala MA 01 MA’ARIF BATU
15 2 Juni –12 Juni 2021 Penilian Akhir Tahun ( UKK) X Panitia PAT
48
dan XI
16 13 – 15 Juni 2021 Remidi Ulangan Semester Genap Guru Mata Pelajaran
17 21 Mei - 30 Mei 2021 Libur Hari Raya -
18 16 Juni 2021 Pengumpulan Nilai Terakhir Guru Mata Pelajaran
19 17 Juni 2021 Rapat Pleno Kenaikan Kelas Kepala Madrasah
20 18 Juni 2021 Pembagian Raport Kenaikan Wali Kelas
Kelas
21 20 Juni – 11 Juli 2021 Libur Semester Genap -
21 12 Juli 20 21 Awal pembelajaran TH pelajaran -
2020/2021
49
E. Panduan Akademik
1. Prinsip dan Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik,antara peserta
didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan
belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap,
pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.
a. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi untuk
mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar, (3) proses
pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada
jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran berbasis
keterampilan aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat,
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberiketeladanan
(ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ingmadyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran (tut
wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di madrasah, dan di
masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, (13) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik, dan (14) suasana belajar
menyenangkan dan menantang.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan
sistem pendukung (Joice&Wells). Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
50
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model pembelajaran berbasis
Masalah (Problem Based Learning), (2) model pembelajaran projek (Project Based
Learning), dan (3) model pembelajaran melalui penyingkapan/Penemuan (Discovery/
Inquiry Learning).
Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi
pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil
maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Oleh karenanya guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran
penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran hasil karya
(Problem Based Learning dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
1) Pernyataan KD-KI 3 dan KD- KI 4 mengarah ke pencarian atau penemuan;
2) Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan dimungkinkan sampai metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based
Learning dan Project Based Learning):
1) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
4) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
51
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Model Pembelajaran Penyingkapan (penemuan dan pencarian/penelitian)
Gambar 4.1 Nama Gambar
52
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu
yang singkat (Joice&Wells, 2003).
Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri temuannya. Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
Orientasi masalah;
Pengumpulan data dan verifikasi;
Pengumpulan data melalui eksperimen;
Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
Analisis proses inkuiri.
2) Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Gambar 4.2 Nama Gambar
53
Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri
sendiri dan keterampilan.
a) Sintak model Problem Based Learning terdiri atas:
Mengidentifikasi masalah;
Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
Melakukan tindakan strategis, dan
Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
b) Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting terdiri atas:
Merumuskan uraian masalah;
Mengembangkan kemungkinan penyebab;
Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
Mengevaluasi.
54
menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan
kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah.
Tujuan Project Based Learning adalah meningkatkan motivasi belajar,
team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik
level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.
Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:
a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
b) Mendesain perencanaan proyek;
c) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project);
e) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).
55
2) Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu)
3) Langkah Menyusun Prota
Pada item nomer 3 yakni Langkah Menyusun Prota, ada 4 hal yang harus
dilalui/ dipenuhi yakni:
1) Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun
2) Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator
3) Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester
4) Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:
1) Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga
sebagai persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih
matang.
2) Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
3) Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan
waktu belajar efektif yang ada.
Contoh Program Tahunan
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Kompetensi Inti : .....................
Tabel 4.4 Nama Tabel
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu
___________________ ______________________
56
b. Penyusunan Program Semester
Program Semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan yang
berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester berisi
rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya dibuat
berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok bahasan yang
ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam alokasi waktu mengajarkan
materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau dengan pengertian lainnya
yakni bahwa Program semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
sehingga program semester ini tidak bisa disusun sebelum tersusun program
tahunan. Promes berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.
57
Tabel 4.5 Format Program semester
PROGRAM SEMESTER
Nomor
KI
1 3 Alokas Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Ket
Materi
i
2 4 Pembelajaran
Waktu
Nomor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
KD
Jumlah Jam
Pelajaran
58
__________________ ______________________
59
3. Pengembangan Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan
demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu
tahun. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
a. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,
baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu
kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di
madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai
pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-
pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan
sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem
penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan
pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat
selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip.
Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
60
Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari
peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang
keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki
validitas yang tinggi.
1) Prinsip Relevansi Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa cakupan,
kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi,
strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu,
pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan strategi penialian
hasil pembelajaran.
2) Prinsip Sistematis Prinsip sistematis memberikan arahan bahwa penyusunan
silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai
sistem garis besar program pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus
hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Jadi komponen-
komponen dalam silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh
karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi
dasar hendaknya menjadi acuan dalam mengembangan indikator, materi standar,
penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.
3) Prinsip Konsistensi Prinsip Konsistensi memberi arahan bahwa dalam
pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar
kompetensi.
4) Prinsip Memadai Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai
untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
61
5) Prinsip Aktual dan Kontekstual Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas
kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah
perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus
hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik.
pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan
situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta
didik.
6) Prinsip Fleksibelitas Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan
belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan
pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
7) Menyeluruh Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus
hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip
menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai
penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam
berbagai kecakapan hidup.
62
Tabel 4.6 Format Silabus
Kompetensi Inti:
1. .........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Kompetensi Sumber
Materi Pokok Indikator Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Dasar Belajar
63
4. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan
KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
a. Komponen RPP
1) Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalama spek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang madrasah, kelas dan matapelajaran;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan
beberapa hal:
Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
d) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e) Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
f) Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran,
digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
g) Media, alat, dan Sumber Pembelajaran
media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu
pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada peserta
didik.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
h) Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.
pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.
i) Penilaian
Berisi jenis/teknik penilaian; B. Bentuk instrumen C. Pedoman perskoran.
b. Prinsip Penyusunan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai
berikut:
1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat
belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
5) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6) mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan peserta didik.
9) Keterkaitan dan keterpaduan.
10) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12) mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran di MA 01 Ma’arif Batu Tahun Pelajaran 2020/2021 yang
sewaktu-waktu dapat mengalami pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan
tuntutan zaman. Karenanya kurikulum ini disusun bersifat visibel dan fleksibel.
Dengan tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MA 01 Ma’arif Batu
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, dan diharapkan KTSP ini dijadikan sebagai:
1. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran, bagi guru yang
mempunyai kemampuan optimal dalam memberdayakan sarana dan prasarana yang sesuai
dengan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
2. Pegangan seluruh guru di kalangan MA 01 Ma’arif Batu dalam meningkatkan mutu lulusan,
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu Tahun Pelajaran
2020/2021 telah kami selesaikan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini
dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di MA 01 Ma’arif Batu dan di Indonesia
pada umumnya.
Kami menyadari dalam penyusunan KTSP ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan undang-undang dapat tercapai.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu
ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas
amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin