Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis madrasah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan efisiensi manajemen pendidikan dan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, MA 01 Ma’arif Batu setiap tahun
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Namun demikian, perkembangan
dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan pendidikan yang begitu cepat berubah
maka kegiatan madrasah harus secepatnya untuk disesuaikan. Selain itu, perkembangan ilmu
pengetahuan yang ditandai dengan banyaknya temuan-temuan yang mutakhir dan
perkembangan ICT (Information Communication Technology) yang begitu cepat harus
dikuasai peserta didik saat ini dan yang akan datang. Akibatnya, terdapat pergeseran nilai-
nilai yang ada di masyarakat yang juga menuntut pada madrasah untuk menyempurnakan
nilai-nilai itu. Dengan perkembangan-perkembangan seperti ini maka kurikulum MA 01
Ma’arif Batu Tahun Pelajaran 2019/2020 perlu direviu dan direvisi.
Memperhatikan kondisi riil MA 01 Ma’arif Batu yang berada di lingkungan Kota
Wisata Batu maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif Batu tahun pelajaran 2020/2021 mencakup hal-hal
sebagai berikut:

1
1. Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif Batu
2. Beban belajar bagi peserta didik pada MA 01 Ma’arif Batu yang didasarkan pada hasil
analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu dikembangkan berdasarkan hasil reviu kurikulum tahun
pelajaran 2019/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil madrasah, serta analisis
peraturan yang berlaku;
4. Kalender pendidikan MA 01 Ma’arif Batu disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2020/2021;
5. Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil MA 01 Ma’arif Batu dan Analisis Kondisi Lingkungan
Madrasah.

B. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum MA 01 Ma’arif didasarkan pada beberapa regulasi sebagai
berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

2
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

3
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah;
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Madrasah Aliyah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
24. Surat Edaran Nomor B-1368.1/Dj.I/05/2019 tentang Pendidikan Anti Korupsi di
Madrasah;
25. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor
1328 Tahun 2019 tentang Panduan Umum dan Khusus Program Gerakan Ayo
Membangun Madrasah (GERAMM);
26. Rencana Kerja Madrasah Aliyah 01 Ma’arif Batu Batu Tahu 2020/2021

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu disusun agar madrasah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

4
D. Prinsip dan Acuan Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu memperhatikan unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.

5
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan
yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH

A. VISI
MADRASAH UNGGUL, KOMPETITIF BERDASARKAN IMTAQ BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN RAMAH LINGKUNGAN

Indikator :

1. Terwujudnya Pengembangan kurikulum yang berkualitas


2. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan berkompetitif, beriman dan bertaqwa, serta berbudi
pekerti luhur.
3. Terwujudnya warga Madrasah taat beribadah dan berperilaku Islami
4. Terwujudnya optimalisasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berkompeten
dan berdedikasi tinggi
5. Terwujudnya sarana dan prasarana serta media pendidikan seimbang dengan
perkembangan Iptek
6. Terwujudnya warga Madrasah peduli terhadap keindahan, kebersihan dan kenyamanan
lingkungan.

B. MISI
1.1. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) yang lengkap, relevan
dengan kebutuhan, dan berwawasan nasional.
1.2. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif,
2.1. Mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa
dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2.2. Mewujudkan peningkatan prestasi kelulusan
2.3. Menumbuhkembangkan budaya karakter bangsa.
3.1. Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan
4.1. Mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan .
5.1. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan, dan berbasis IT
6.1. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, indah, bersih, rapi dan nyaman

7
C. TUJUAN MA 01 MA’ARIF BATU
Pada akhir tahun pelajaran 2020 / 2021 madrasah dapat :
1) Mewujudkan kehidupan berbudaya yang agamis dengan ditandai perilaku sholeh,
ikhlas, kreatif, tawadlu’ dan mandiri
2) Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik dan non akademik
3) Mengoptimalkan proses KBM dengan melalui pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAIKEM) serta dengan pendekatan Contextual,
Teaching and Learning (CTL)
4) Meningkatnya nilai USBN minimal rata-rata 6,80 dari standar yang ada.
5) Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT
6) Mengoptimalisasi layanan bimbingan dan konseling (BP/BK)
7) Peningkatan kemampuan siswa dalam olahraga dan seni yang berjalan efektif dan
dapat meraih juara tingkat kabupaten dan propinsi
8) Terwujudnya hubungan yang harmonis dan dinamis antar warga madrasah dan
masyarakat (stake holder)
9) Mewujudkan pengamalan akhlak mulia, amar ma’ruf nahi mungkar
10) Meningkatkan ketrampilan dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam seluruh warga
madrasah melalui bimbingan dan pelaksanaan ibadah
11) Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN/PTS , dan dunia kerja
12) Meningkatkan kompetensi dan kinerja warga madrasah
13) Meningkatkan peran serta dan kepedulian stake holders terhadap madrasah yang
peduli Lingkugan Hidup.
14) Menambah penghijauan di lingkungan Madrasah
15) Membiasakan hidup yang sehat, bersih, indah, dan ramah terhadap sesama.

D. Target Madrasah

1. Sasaran strategi untuk mencapai T1


a. Pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran yang diampu, meliputi 31 macam
karakter, yaitu:
1) Religius
2) Percaya diri

8
3) Patuh pada aturan-aturan sosial Seluruh guru mengintegrasikan pendidikan
4) Menghargai keberagaman
5) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
6) Mandiri
7) Nasionalis
8) Menghargai karya dan prestasi orang lain
9) Bertanggung jawab
10) Bergaya hidup sehat
11) Santun
12) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
13) Jujur
14) Disiplin
15) Kerja keras
16) Demokratis
17) Peduli sosial dan lingkungan
18) Ingin tahu
19) Cinta ilmu
20) Berjiwa wirausaha
21) Konasi (kemauan untuk bertindak)
22) Cermat dan teliti
23) Sederhana
24) Objektif
25) Tekun
26) Skeptis
27) Terbuka
28) Mampu bekerjasama
29) Empati
30) Empiris
31) Pedulu terhadap keselamatan kerja

9
b. Seluruh kegiatan pengembangan diri mengintegrasikan pendidikan karakter.

2. Sasaran strategi untuk mencapai T2


a. Sekurang-kurangnya 50% guru telah memanfaatkan sarana prasarana yang ada di
sekolah sebagai sumber belajar.
b. Sekurang-kurangnya 50% guru telah membahas isu lokal dan isu global dalam
pembelajaran yang diampu.
c. Sekurang-kurangnya 50% guru telah menerapkan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dan penilaian autentik).
3. Sasaran strategi untuk mencapai T3
a. Sekurang-kurangnya 70% guru mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke
dalam mata pelajaran yang diampu, meliputi kegiatan pelestarian lingkungan,
pencegahan kerusakan lingkungan, dan pencegahan pencemaran, dengan isu lokal
tentang keanekaragaman hayati di kota Kita, dan pemanasan global sebagai iso
global.
b. 100% siswa Kelas X sampai kelas XII mengikuti mata pelajaran muatan lokal
Aswaja dan muatan lokal TIK .
c. Sekurang-kurangnya 4 macam penghematan sumber daya alam.
d. Sekurang-kurangnya menjalin kerjasama dengan 3 pihak lain dalam melaksanakan
kegiatan penyelamatan lingkungan dan penyediaan sarana prasarana ramah
lingkungan.
e. Sekurang-kurangnya 4 sarana prasarana yang ramah lingkungan.
4. Sasaran strategi untuk mencapai T4
a. Akuntabilitas kinerja sekolah sekurang-kurangnya baik.
b. Penjaminan mutu sekurang-kurangnya dilakukan sekolah bekerjasama dengan
pihak lain yang berkompeten.
G. Tujuan Madrasah dalam 4 (empat) tahun ke depan
1) Mengembangkan model pembelajaran PAIKEM yang mengintegrasikan Imtaq dan
Iptek sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki dan dapat menghasilkan lulusan yang unggul akan prestasi

10
2) Menghasilkan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional dan memiliki sertifikasi sesuai dengan bidangnya masing – masing
3) Menghasilkan pencapaian standar sarana dan prasarana sesuai dengan standar
nasional pendidikan.
4) Menghasilkan menejemen pengelolaan madrasah yang partisipatif dan akuntabel
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
5) Menghasilkan berbagai macam strategi untuk penggalangan dana melalui komite
madrasah
6) Memenuhi sistem penilaian sesuai dengan standar pendidikan.nasional
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh warga Madrasah sebagai berikut:

2. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara


berkelanjutan;
4. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
6. Melakukan kerjasama dengan pihak Kementrian Agama Kota Batu, Diknas
Kota, Pemkot dan Propinsi untuk membantu pembiayaan bagi peserta didi
7. yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi;
9. Mengadakan doa bersama menjelang pembelajaran dimulai dan di akhir
pelajaran, dan pembinaan rohani berdasarkan ciri khas sekolah serta merayakan
hari raya keagamaan;
11. Menjalin komunikasi yang baik dengan Kemenag ,Diknas, instansi terkait dan
Pemerintah kota setempat;
13. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga kursus dengan tujuan
Meningkatkan sumber daya siswa;
15. Perbaikan laboratorium bahasa;
17. Membentuk kelompok gemar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris;
19. Membentuk kelompok belajar;
20. Pengadaan buku penunjang dan sarana prasarana sekolah;
21. Pengadaan komputer dan multi media;
22. Pengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua

11
23. Pelaporan kepada orang tua siswa secara berkala;
24. Kerjasama dengan Komite Sekolah serta orang tua murid dalam

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MA 01 Ma’arif Batu meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang
ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan KD terlampir). Sedangkan mata
pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI dan
KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. (KI dan KD
Terlampir).
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MA 01Ma’arif BATU Selain itu, materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Tabel 3.1 Struktur Kurikulum Peminatan MIPA

Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2

12
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. TIK 1 1 1
5 Aswaja 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51

Tabel 3.2 Struktur Kurikulum Peminatan IPS

Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2

13
Alokasi Waktu
Mata Perpekan
Pelajaran Kelas Kelas
Kelas X
XI XII
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. TIK 1 1 1
5 Aswaja 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
pendidikan kecakapan hidup, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Madrasah diberi keleluasaan untuk menambah mulok antara lain :
a. Mulok dilembaga lingkungan Ma’arif : Aswaja
Tujuan: Untuk mengembangkan kompetensi tentang Ke NU an
b. Mulok Baca Tulis Al-Quran / tilawah

14
Tujuan:Mengembangkan kompetensi membaca dan menulis Qur’an untuk
mewujudkan ciri khusus dan keunggulan daerah yang memegang teguh nilai-nilai
religius
c. Mulok Pilihan Sekolah : TIK/desain grafis
Tujuan: meningkatkan ketrampilan dalam IT
Memberikan keterampilan di bidang Teknologi Informatika dan photografi serta
penguatan dalam bahasa asing khususnya bahasa inggris yang menjadi ciri khas dan
kekuatan sekolah.

3. Pengaturan Beban Belajar


a. Di MA 01 Ma’arif Batu , beban belajar menggunakan sistem Paket. Khusus untuk
kelas X, XI dan XII, paket tesebut adalah sebagaimana tabel berikut:
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 40 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu
mata pelajaran yang bersangkutan.
1) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
2) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
a) Kelas X : 51 jam pelajaran;
b) Kelas XI : 51 jam pelajaran; dan
c) Kelas XII : 51 jam pelajaran
4. Peminatan

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan


kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya
terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X


1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada saat
pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi
peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport SMP/MTs semester 1 -5 ,
niali tes penempatan dan SKHUN.

15
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 15 orang dan
maksimal 25 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.

b. Jumlah Rombel masing-masing peminatan


Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana yang
tersedia di MA01Ma’arif Batu , ditentukan peminatan yang dilaksanakan adalah
Peminatan MIPA , dan IPS dengan jumlah masing-masing rombongan belajar yaitu 3
( tiga ) untuk MIPA dan 3 ( tiga ) untuk IPS.
c. Lintas Minat
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Lintas Minat
1) Pengolahan nilai rapor, dan SHUN: Untuk peminatan MIPA yang diutamakan
adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IPS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa
Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
3) Penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui Tess IQ dan tes tulis
penempatan.
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas
minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh
orang tua.

5. Ketuntasan Belajar
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama MA 01 Ma’arif Batu
juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum tuntas.
a. Ketuntasan Belajar

16
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan
praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran pada MA 01 Ma’arif untuk menentukan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D).
Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi materi
dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan oleh guru
dan MA 01 Ma’arif Batu dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta
didik dan ketentuan yang berlaku. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan MA 01
Ma’arif Batu adalah 75 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 75

b. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh MA 01 Ma’arif mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. KKM
dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas
materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta daya dukung satuan
pendidikan.
Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data

17
empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan
dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi
pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil
tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada MA 01 Ma’arif adalah (1)
Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata pelajaran, (3) Menetapkan
KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, MA 01 Ma’arif Batu menggunakan skala
penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagaimana pada table berikut.

Tabel 3.4 Skala Penilaian Penentuan KKM


Kriteria dan Skala Penilaian
Aspek yang dianalisis
(dalam Rentang 0-100)
Tinggi Sedang Rendah 81 -
Kompleksitas
< 60 61 - 80 100
Rendah 81 - Sedang Tinggi
Daya Dukung 100 61 - 80 < 60
Rendah 81 - Sedang Tinggi
Intake 100 61 - 80 < 60

Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik


Tabel penetapan KKM mata pelajaran Klas X, XI & XII
PEMINATAN MIPA

18
KKM
MATA PELAJARAN Pengetahua &ketrampilan
Kelas Sikap

X XI XII

Kelompok A ( Wajib )

1.Pendidikan Agama dan Budi


Pekerti
a. .Alqur’an Hadits 75 76 76 B
b. . Akidah Akhlak 75 76 76 B
c. . Fiqih 75 76 76 B
d. . SKI 75 76 76 B
1. Pendidikan Pancasila dan 75 75 75 B
Kewarganegaraan
2. Bahasa Indonesia 75 75 75 B

3. Bahasa Arab 75 75 75 B

4. Matematika 70 75 75 B

5. Sejarah Indonesia 75 75 75 B

6. Bahasa Inggris 70 72 75 B

Kelompok B ( Wajib )
1. Seni Budaya 75 75 75 B

2. Pendidikan Jasmani, Olah 75 75 75 B


Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya dan 75 75 75 B
Kewirausahaan
4. Tilawah 75 75 75 B

Kelompok C ( Peminatan
Matematika san Ilmu Alam)
1. Matematika 70 72 75 B

19
2. Biologi 70 72 75 B

3. Fisika 70 72 75 B

4. Kimia 70 72 75 B

Pilihan Lintas Kelompok


Peminatan dan/atau
pendalaman minat

1. Sosiologi 75 75 75 B

1. Ekonomi 70 72 75 B

Muatan Lokal
1. Aswaja 75 75 75 B

2. TIK 75 75 75 B

Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik


Tabel penetapan KKM mata pelajaran Klas X, XI & XII
Jurusan IPS

KKM
MATA PELAJARAN Pengetahua &ketrampilan
Kelas Sikap

X XI XII

Kelompok A ( Wajib )

1. .Pendidikan Agama dan Budi


Pekerti
a. Alqur’an Hadits 75 76 76 B
b. Akidah Akhlak 75 76 76 B
c. Fiqih 75 76 76 B
d. SKI 75 76 76 B
2. Pendidikan Pancasila dan 75 75 75 B
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 B

20
4. Bahasa Arab 70 75 75 B

5. Matematika 70 72 75 B

6. Sejarah Indonesia 75 75 75 B

7. Bahasa Inggris 70 72 75 B

Kelompok B ( Wajib )
1. Seni Budaya 75 75 75 B

2. Pendidikan Jasmani, Olah 75 75 75 B


Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya dan 75 75 75 B
Kewirausahaan
4. Tilawah 75 75 75 B

Kelompok C ( Peminatan
Matematika san Ilmu Alam)
1. Geografi 75 75 75 B

2. Sejarah 75 75 75 B

3. Sosiologi 75 75 75 B

4. Ekonomi 75 75 75 B

Pilihan Lintas Kelompok


Peminatan dan/atau
pendalaman minat

1. Biologi 70 72 75 B

2. Kimia 70 72 75 B

Muatan Lokal
1. Aswaja 75 75 75 B

2. TIK 75 75 75 B

21
MA MA’ARIF 01 BATU menggunakan prisip mastery learning (ketuntasan
belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
mengikuti kegiatan pengayaan

6. Penilaian Hasil Belajar


a. Prinsip Penilaian Hasil Belajar
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat
melaksanakan penilaian adalah:
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada
data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan
atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta
memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah
satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak
yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan

22
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru
dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau
perkembangan kemampuan siswa.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan
untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta
didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran
remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari

23
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum 2013
adalah :
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik
untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun
waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan,
dan masa studi satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat
atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
5) Memetakan mutu satuan pendidikan.
c. Ruang Lingkup Penilaian
1) Penilaian Proses
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian
proses merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat
efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru,
kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar
mengajar.
2). Penilaian Hasil Belajar
MA 01 Ma’arif menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik sebagai
berikut:
a) Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b) Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) diberikan kepada peserta didik.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.

24
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.

d. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku
peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian
pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga
berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian
dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1
dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan
KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki dampak
instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant
effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak terdapat KD pada KI-1 dan
KI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran selain Pendidikan
Agam a dan Budi Pekerti dan PPKn tidak dibelajarkan secara langsung dan
memiliki dampak pengiring dari pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-
4.

25
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema
berikut.
Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester

Dilaksanakan di luar jam


pembelajaran baik secara
Observasi oleh
langsung maupun
guru BK dan Wali
Penilaian berdasarkan
kelas selama 1
informasi/laporan yang
Sikap semester
valid

Penilaian diri Dilaksanakan sekurang


Penunjang dan Penilaian -kurangnya 1 kali dalam
antarteman satu semester

Berikut penjelasan Gambar 3.1


a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga
yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat baik
(positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku
kurang baik (negatif) digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat
dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata pelajaran,
guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku
peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu
terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan jurnal
semua guru yang dibahas dalam rapat dewan guru, wali kelas membuat
predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
26
1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
selama periode satu semester.
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk
semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan
jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam rapat
dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi
sikap setiap peserta didik di kelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak
terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan
melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana
dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya
yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu
dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik
atau sesuai dengan norma yang diharapkan.

27
Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Nama Satuan Pendidikan : MA 01 Ma’arif Batu
Tahun pelajaran : 2020 / 2021
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

Kejadian/ Butir Pos/


No. Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1 5/3/202 Andika Meninggalkan Tanggung - Dipanggil untuk
0 laboratorium jawab membersihkan
tanpa meja dan alat
membersihkan bahan yang sudah
meja dan alat dipakai.
bahan yang Dilakukan
sudah dipakai. pembinaan.

b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi
dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara
lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan
untuk menilai diri sendiri;
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian; dan
4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.

28
Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist)
pada waktu kegiatan kelompok
Nama : Adi Prastiyo
Kelas/Semester : XI / IPA
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

Tabel 3.7 Contoh Penilaian Diri


No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun
tidak sesuai dengan pendapat saya
c) Penilaian antar teman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik
saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong:
(a) objektifitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi
keragaman/perbedaan, dan (d) refleksi diri.
Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai
berikut.
1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang
nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.

29
Contoh Lembar Penilaian Antar teman

Nama Teman : 1. Oktavia


2. Jenar p
Nama Penilai : Deva
Kelas/Semester : XII.IPA/GENAP

Tabel 3.8 Contoh Penilaian Antar Teman


Teman Teman
No Pernyataan/Indikator Pengamatan
1 2
1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengan
sopan
2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas dalam kelompok
3 Teman saya mengemukakan ide untuk
menyelesaikan masalah
4 Teman saya memaksa kelompok untuk
menerima usulnya
5 Teman saya menyela pembicaraan teman
kelompok
6 Teman saya menjawab pertanyaan yang
diajukan teman lain
7 Teman saya menertawakan pendapat teman
yang aneh
8 Teman saya melaksanakan kesepakatan
kelompok meskipun tidak sesuai dengan
pendapatnya

2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 3.2. Skema Penilaian Pengetahuan


Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan,
Tes tertulis isian, dan uraian

Penilaian
Kuis dan tanya jawab
Pengetahuan Tes lisan
30
Tugas yang dilakukan secara individu atau
Penugasan
kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah,
baik secara formal maupun informal
Pengolahan Nilai Pengetahuan Tanpa Pembobotan
Tabel 3.4 Pengolahan nilai pengetahuan
Hasil Penilaian Harian Penilaian Rerata
No. Nama KD Akhir (dibulatka
1 2 3 4 ...
Semester n)
3.1
3.2
1 Ani 3.3
3.4
3.5
Nilai Rapor

3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara
lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4
mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.3 Skema Penilaian Keterampilan


Unjuk Penilaian yang dilakukan dengan cara
Kerja/Kinerja/ mengamati kegiatan peserta didik dalam
Praktik
melakukan sesuatu.
Kegiatan penyelidikan yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil
Proyek proyek dalam kurun waktu tertentu.

Penilaian Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang


Portofolio memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan
Keterampilan peserta didik

Produk Penilaian kemampuan peserta didik membuat


produk-produk teknologi dan seni

Teknik lain

31
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran
adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi
deskripsi singkat capaian kompetensi.

Tabel 3.10 Pengolahan Nilai Keterampilan


Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(dibulatkan)
4.1
4.2
4.3
4.4
Nilai Rapor

7. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas
1. Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
4. Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
a. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non
fisik.
b. Tidak terlibat tindak kriminal
5. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:

32
1. memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan.
2. memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri
khas peminatan.
Sebagai contoh :
- Untuk mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, tidak boleh
memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika,
Kimia, dan Biologi
- Untuk Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
- Maksimal memiliki 3 nilai yang belum tuntas pada mata pelajaran yang bukan
peminatan.
8. Pelaporan Hasil Belajar
MA 01 Ma’arif Batu menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik sebagai
berikut:
a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian harian
berikutnya dilaksanakan.
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.

9. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah memenuhi kriteria:
(a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
(c) Lulus Ujian Madrasah

Untuk tahun pelajaran 2020-2021, kelas X sampaikelas XII sudah melaksanakan


kurikulum 2013 , maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal
72 ayat (1), permendiknas no 4 tahun 2018 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan setelah :

33
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai
dengan semester 6 kelas XII.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, untuk memudahkan pelaksanaan penialainnya, maka kriteria
penilaian dibagi menjadi 5 kelompok mata pelajaran, yaitu; 1) agama dan
akhlak mulia, 2) kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian,
3) kelompok mata pelajaran Estetika, 4) kelompok mata pelajaran Jasmani,
Olah Raga, dan Kesehatan, dan 5) kelompok Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah ;
(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
(4) Mematuhi aturan sekolah ;
(5) Hormat terhadap pendidik ;
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:


80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Menunjukkan kemauan belajar ;

34
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
1) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
2) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ;
(2) Kebiasaan
(3) hidup sehat dan bersih
(4) Tidak merokok
(5) Tidak menggunakan Narkoba

35
(6) Disiplin waktu
(7) Keterampilan melakukan gerak olah raga
5) Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Berfikir logis dan sistematis
(2) Kritis
(3) jujur
(4) Disiplin waktu
(5) Keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehri-hari
melalui pembiasaan dan terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Memperoleh nilai rata-rata dari nilai Madrasah (NM) untuk setiap mata pelajaran
minimal 68 dan nilai paling rendah 5,5.
2. Nilai kurang dari 68 paling banyak 3 mata pelajaran.
d. Melaksanakan USBN.
e. Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2020-2021 adalah 100%
Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program baik
akademik dan non akademik yang terangkum dalam program pengembangan diri
dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa, dan program peningkatan
penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
10. Ketentuan Mutasi Siswa
MA 01 Ma’arif Batu menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan
transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

36
2) Memiliki Buku Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah/Madrasah asal
3) Memilki Ijazah MTs/SMP.
4) Memiliki surat pindah dari madrasah/sekolah asal yang diketahui oleh
Kementerian Agama/Dinas Pendidikan.
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah/Madrasah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di MA 01 Ma’arif Batu
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.

11. Ekstra Kurikuler


MA 01 Ma’arif Batu menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai suplemen dari
usaha pengembangan potensi, bakat, minat dan karakter peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran intrakurikuler. MA 01 Ma’arif
batu menyediakan dua jenis kegiatan ekstra kurikuler yaitu ekstra kurikule wajib dan
pilihan.
e. Ekstra Kurikuler Wajib
Di Ma 01 Ma’arif kegiatan ekstra kurikuler wajib adalah Pramuka pelaksanaanya
setiap hari sabtu setelah jam pembelajaran terakhir, yang diikuti kelas X dan XI.

f. Ekstra Kurikuler Pilihan


Berikut pilihan kegiatan eksta kurikuler yang dilaksanakan di MA 01 Ma’arif Batu,
untuk ekstra kurikuler pilihan dapat memilih dua pilihan yang diminati oleh siswa
Dilaksanakan setelah jam pembelajaran mulai hari Senin- Sabtu

No Nama ekstra kurikuler Pelaksanaan /hari


1 Desaingrafis Senin

37
2 Tata boga Selasa
3 Tata busana Rabu
4 Pencak Silat Kamis
5 Keputrian Jum’at
6 Banjari Sabtu

12. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


a. Prinsip-Prinsip Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan karakter
kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik bersifat
hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik
di atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran guru (RPP), namun
guru wajib mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan serta
menyampaikan pesan-pesan moral kepada peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
Penguatan pendidikan karakter yaitu berkaitan dengan toleransi beragama
kita tanamkan sejak dini melalui penguatan pendidikan Pancasila, penguatan
nasionalisme yaitu cinta tanah air, setiap awal pembelajaran kita biasakan
menyanyikan lagu lagu wajib nasional agar tertanam pada jiwa anak rasa
nasionalisme yang tinggi rasa kebersamaan sehingga kelak anak tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang menjunjung nilai-nilai demokratis dan
Pancasilais.
c. Implementasi Pendidikan Anti Korupsi
Pendidkan anti korupsi diberikan sejak dini dini melalui penguatan pendidikan
karakter yang diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, yang lebih khusus dalam
dalam mata pelajaran PAI dan PPKN dan prakteknya anak anak dilatih dalam
Kantin/Koperasi kejujuran untuk mencatat sendiri barang-barang yang dibeli .

38
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
Untuk mengantisipasi siswa terjerumus dalam pergaulan yang negative
khususnya narkoba maka Madrasah selau memberikan penyuluhan setiap saat tentang
bahaya narkoba serta penguatan peran BK, dan madrasah selalu bekerja sama dengan
BNN Kota Batu setiap saat memberikan penyuluhan dan sidak untuk tes urin terhadap
siswa siswi yang anda indikasi pemakai narkoba.

13. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum untuk MA 01 Ma’arif Batu memasukkan pendidikan kecakapan
hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan akademik, dan atau kecakapan
vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau
nonformal.
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk
memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan
keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan
kecakapan hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan
masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah,
kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan
terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat
dipertanggung jawabkan.

a. Dalam Mata Pelajaran Matematika


Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP
dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan berpikir
kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal
dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup sosial (bekerja
sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara memilih metode
pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya.
Dengan diskusi diharapkan kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses

39
diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih
terlatih dalam menerima sebuah kritik.

b. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris/Bahasa Arab


Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian,
kepercayaan diri diintegrasikan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa
Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan dan contoh-contoh teks yang
menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk memilih topik-topik teks/ cerita/ drama
yang berguna untuk membentuk kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Selain itu, kepercayaan diri juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan
pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-
temannya (berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran, dan sebagainya).
Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain, juga dapat diintegrasikan
dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi kelompok, diskusi berpasangan
atau JIGSAW untuk membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan
mendengar.

c. Dalam Mata Pelajaran Sains


Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model
pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap fenomena-fenomena di
sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung jawab diintegrasikan dengan
memilih materi- materi berkaitan dengan tanggung jawab terhadap keselamatan diri
sendiri maupun keselamatan orang lain. Misalnya, pada waktu membelajarkan KD Zat
Aditif guru memilih peristiwa-peristiwa menakutkan yang berkaitan dengan dampak
zat-zat kimia pada makanan atau obat-obatan terhadap jiwa manusia, peristiwa yang
menggambarkan dampak penggunaan zat kimia terhadap lingkungan, peristiwa-
peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap remaja. Dengan pemilihan materi-materi
yang kontekstual tersebut diharapkan secara tidak langsung menyadarkan siswa untuk
memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan

40
bekerja sama dan kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan
pembelajaran yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.

d. Dalam Mata Pelajaran IPS


Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat
diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran atau langsung
mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan
pada kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang bermoral siswa
dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan
sebagainya. Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain juga dapat
dintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran simulasi untuk
menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang sering terjadi di daerahnya. Misalnya,
guru IPS di Jogya dan Bengkulu memperdalam materi tentang gempa dan memilih
berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan diri dari gempa; guru IPS di Aceh,
Banyuwangi, NTT memperdalam materi tentang tsunami dan menggunakan metode
simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan diri dari bencana tsunami.

14. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi infromasi dan komunikasi, ekologi, danlain-lain yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan di MA 01 Ma’arif Batu yang merupakan bentuk implementasi dari
pendidikan ini adalah melalui pembelajaran pembiasaan yakni bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Proses pembelajaran pembiasaan
dilaksanakan di lingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa inggris dan bahasa
Arab sebagai komunikasi secara bertahap.
Adapun tahapan penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai pengantar
dalam proses pembelajaran adalah (1) tahun pertama, 25% Bahasa Inggris dan Bahasa
Arab, 75 Bahasa Indonesia; (2) tahun kedua, 30% Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 70 %
Bahasa Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 50% Bahasa
Indonesia

41
15. Implementasi Heutagogy learning 4.0
Implementasi Heutagogy learning di MA01 Ma’arif adalah (1) pembelajaran
berbasis internet ( baik bahan, metode maupun tugas tugas), (2) Penilaian secara
digital/online baik PH, PTS, PAS, PAT, UAMBN-BK, dan Asesmen Kompetensi
Minimum, (3) Sistem informasi manajemen (SIM) madrasah berbasis digital, finger print,
dan WA Call center, (4) Semua informasi tentang madrasah bisa di akses melalui webiste
dan media sosial.

42
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal 13 Juli sampai dengan 15 Juli
2020. Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas XI dan XII dimulai
pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.
B. Waktu Belajar, Pekan Efektif Belajar, dan Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 4.1 Jam Pembelajaran
HARI WAKTU
BELAJAR
Senin 06.45 – 14.30
Selasa 06.45 – 14.30
Rabu 06.45 – 14.30
Kamis 06.45 – 14.30
Jum’at 06.45 – 13.00
Sabtu 06.45 – 11.45

43
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.2 Waktu Pembelajaran Efektif Belajar
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2020 5 3
pelaksanaan MPLS
Agustus 2020 5 4
September 2020 4 4
Oktober 2020 4 4 Kegiatan PTS
November 2020 4 4
Ulangan Akhir Semester, Pengisian
Desember 2020 4 2
LHB dan Libur Akhir Semester
Januari 2021 5 4 Awal semester genap
Pebruari 2021 4 4
Maret 2021 4 4 Perkiraan Ujian Sekolah Utama
April 2021 4 4 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2021 4 2
Ulangan Kenaikan Kelas dan Libur
Juni 2021 4 3
Akhir Semester
Jumlah 51 41

C. Libur Madrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah. Penentuan
hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
a. Libur Semester ganjil : 21 – 31 Desember 2020
b. Libur Semester genap : 20 Juni – 11 Juli 2021

44
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat Tahun Pelajaran 2020/2021
antara lain:

No Tanggal Keterangan
1
31 Juli 2020 Hari Raya Idul Adha
2
17 Agustus. 2020 Proklamasi Kemerdekaan RI
3
20-21 Agustus 2020 Tahun Baru Hidriyah 1442 H
4
28-30 Oktober 2020 Maulud Naibi Muhammad SAW
5
1 Januari. 2021 Tahun Baru Masehi
6
12 Februari 2021 Tahun Baru Imlek 2572
7
11 Maret 2021 Isro’Miroj 1442H
8
14 Maret 2021 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943
9
2 April 2020 Wafat Isa Al-Masih
10
1 Mei 2021 Hari Buruh Internasional
11
13 Mei 2021 Kenaikan Isa Almasih
12
13-14 Mei 2021 Hari Raya Idhul Fitri 1441 H
13
26 Mei 2021 Hari Raya Waisak 2575
14
1 Juni 2021 Hari Lahir Pancasila

45
D. Rencana Kegiatan Madrasah
Rencana kegiatan madrasah tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.

KALENDER MADRASAH ALIYAH 01 MA’ARIF BATU


PROGRAM KALENDER PENDIDIKAN
MA 01 MA’ARIF
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
NO KEGIATAN WAKTU
1 Awal Tahun Pelajaran 2020/2021 13 Juli 2020
2 Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa baru (MPLS) 13-16 Juli 2020
3 Kegiatan Tengah Semester ( PTS) 28 September – 3 Oktober 2020
4 Pembagian Rapot Tengah Semester 17 Oktober 2020
5 Ulangan Semester Ganjil 1 – 12 Des 2020
6 Remidi Ulangan Semester Ganjil 13 – 15 Desember 2020
7 Pembagian Rapot Semester Ganjil 18 Desember 2020
8 Libur Semester Ganjil 21 – 31 Desember 2020
9 Permulaan Semester Genap 4 Januari 2021
10 Ujian Semester Genap Kelas XII 1 Pebruari s/d 6 Pebruari 2021
11 Ujian Praktek Kelas XII 8 – 11 Pebruari 2021
15 Pebruari s/d 20 Pebruari
12 Perkiraan Ujian Ma’arif ( UAM NU ) 2021
13 Perkiraan UAMBN 15 s/d 17 Maret 2021
14 Prediksi Ujian Madrasah 22 s/d 31 Maret 2021
15 PTS genap kelas X dan XI 1– 10 Maret 2021
16 Pembagian Rapot Tengah Semester 20 Maret 2021
17 13-15 April 2021 LPP ( Libur permulaan puasa)
18 9-19 April 2021 LHR ( Libur hari Raya )
19 Perkiraan Pengumuman Kelulusan klelas XII 3 Mei 2021
20 WisudaKelas XII 22 April 2021
21 Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK) X dan XI 2 Juni –12 Juni 2021
21 Remidi Uangan semester genap 13 – 15 Juni 2021
22 Rapat Pleno Kenaikan Kelas 16 Juni 2021
23 Kenaikankelas X , XI 18 Juni 2021
24 Libur Hari Raya 21 Mei - 30 Mei 2021
25 Libur semester genap 20 Juni – 11 Juli 2021
26 Awal Tahun Pelajaran 2021/2022 13 Juli 2021

Catatan: 1. Selain yang di atas maka masuk seperti biasa


46
2. Waktuhari Efektif Fakultatif = 30 Menit

Batu , 13 Juli 2020


Mengetahui WakaKurikulum
Kepala Madrasah

ARIF SETIAWAN, S.Tp SUWITO, S.Pd.

RENCANA KEGIATAN SEMESTER GANJIL


MADRASAH ALIYAH 01 MA’ARIF BATU
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021

No Waktu UraianKegiatan Pelaksana

1 13 – 16 Juli 2020 Pengenalan Lingkungan Sekolah Panitia P P D B


Siswabaru ( MPLS)
2 13 Juli 2021 KBM awal semester ganjil Guru Mata
MataPelajaran
3 28 September – 3 Oktober PTS Semester Ganjil Guru Mata Pelajaran
2020
4 5 Oktober 2020 Penyerahan nilai terakhir hasil Guru Mata Pelajaran
PTS ke Wali Kelas
5 17 Oktober 2020 Pembagian Raport PTS WaliKelas

6 28 – November 2020 Penataan Bangku, pemasangan Panitia Semester


Nomor Ujian SMT Ganjil Ganjil
7 1 – 12 Des 2020 Pelaksanaan Ulangan Semester Panitia Semester
Ganjil Ganjil
8 13 – 15 Desember 2020 Remidi Ulangan SMT Ganjil Guru Mata Pelajaran
9 15 Desember 2020 Penyerahan Nilai terakhir Ujian Guru Mata Pelajaran
SMT Ganjil
10 18 Desember 2020 Pembagian Raport Semester WaliKelas
Ganjil
11 21 – 31 Desember 2020 Libur Semester Ganjil _
12 4 Januari 2021 Awal KBM SMT Genap Guru Mata Pelajaran

47
Batu, 13 Juli 2020
Kepala MA 01 MA’ARIF BATU

ARIF SETIAWAN, S.Tp

RENCANA KEGIATAN SEMESTER GENAP


MADRASAH ALIYAH 01 MA’ARIF BATU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
No Waktu UraianKegiatan Pelaksana
1. 4 Januari 2021 KBM awal semester genap Guru Mata Pelajaran
2.
3. 1 Pebruari s/d 6 Pebruari 2021 Ujian Semester Genap Kelas XII Panitia Ujian
4. 8 – 11 Pebruari 2021 Ujian Praktek Kelas XII Guru Penguji Praktek
5. 15 Pebruari s/d 20 Pebruari Perkiraan Ujian Ma’arif ( UAM Panitia Ujian
2021 NU )
6. 15 s/d 17 Maret 2021 Prediksi UAMBN Panitia Ujian
7. 1– 10 Maret 2021 PTS genap kelas X dan XI PANITIA UTS
8. Penyerahan terakhir Nilai UTS Guru Matpel
14 Maret 2020
KeWali Kelas
9. 20 Maret 2021 Pembagian Rapot Tengah Wali Kelas
Semester
10. 13-15 April 2021 LPP ( Libur permulaan puasa) -
11. 9-19 April 2021 LHR ( Libur hari Raya ) -
12 3 Mei 2020 Prediksi Pengumuman Kelulusan Kepala Madresah
XII
13 8 Mei 2020 WisudaKelas XII Panitia Wisuda

14 30 Mei 2020 Penataaan Bangku persiapan Panitia PAT


PAT

15 2 Juni –12 Juni 2021 Penilian Akhir Tahun ( UKK) X Panitia PAT

48
dan XI
16 13 – 15 Juni 2021 Remidi Ulangan Semester Genap Guru Mata Pelajaran
17 21 Mei - 30 Mei 2021 Libur Hari Raya -
18 16 Juni 2021 Pengumpulan Nilai Terakhir Guru Mata Pelajaran
19 17 Juni 2021 Rapat Pleno Kenaikan Kelas Kepala Madrasah
20 18 Juni 2021 Pembagian Raport Kenaikan Wali Kelas
Kelas
21 20 Juni – 11 Juli 2021 Libur Semester Genap -
21 12 Juli 20 21 Awal pembelajaran TH pelajaran -
2020/2021

Batu, 4 Januari 2021


Kepala MA 01 MA’ARIF BATU

Arif Setiawan, S.Tp

49
E. Panduan Akademik
1. Prinsip dan Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik,antara peserta
didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan
belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap,
pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.
a. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi untuk
mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar, (3) proses
pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada
jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran berbasis
keterampilan aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat,
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberiketeladanan
(ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ingmadyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran (tut
wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di madrasah, dan di
masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran,  (13) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik, dan (14) suasana belajar
menyenangkan dan menantang.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan
sistem pendukung (Joice&Wells). Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,

50
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model pembelajaran berbasis
Masalah (Problem Based Learning), (2) model pembelajaran projek (Project Based
Learning), dan (3) model pembelajaran melalui penyingkapan/Penemuan (Discovery/
Inquiry Learning).
Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi
pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil
maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Oleh karenanya guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran
penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran hasil karya
(Problem Based Learning dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
1) Pernyataan KD-KI 3 dan KD- KI 4 mengarah ke pencarian atau penemuan;
2) Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan dimungkinkan sampai metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based
Learning dan Project Based Learning):
1) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
4) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.

51
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Model Pembelajaran Penyingkapan (penemuan dan pencarian/penelitian)
Gambar 4.1 Nama Gambar

Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah


memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila
individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and
principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
a) Sintak model Discovery Learning
 Pemberian rangsangan (Stimulation);
 Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
 Pengumpulan data (Data Collection);
 Pembuktian (Verification), dan
 Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
b) Sintak model Inquiry Learning Terbimbing

52
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu
yang singkat (Joice&Wells, 2003).
Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri temuannya. Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
 Orientasi masalah;
 Pengumpulan data dan verifikasi;
 Pengumpulan data melalui eksperimen;
 Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
 Analisis proses inkuiri.
2) Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Gambar 4.2 Nama Gambar

Merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan


berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan
kontekstual.
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan
konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High

53
Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri
sendiri dan keterampilan.
a) Sintak model Problem Based Learning  terdiri atas:
 Mengidentifikasi masalah;
 Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
 Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
 Melakukan tindakan strategis, dan
 Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
b) Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting  terdiri atas:
 Merumuskan uraian masalah;
 Mengembangkan kemungkinan penyebab;
 Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
 Mengevaluasi.

3) Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Gambar 4.3 Nama gambar

Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan


proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan

54
menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan
kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah.
Tujuan Project Based Learning  adalah meningkatkan motivasi belajar,
team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik
level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.
Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:
a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
b) Mendesain perencanaan proyek;
c) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project);
e) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

2. Program Tahunan dan Program Semester


a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya
dapat dicapai oleh siswa. Atau dengan kata lain, Prota adalah merupakan program
umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Program
Tahunan tersebut sebagai rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan mata
pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. 
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah kita memahami arti dari Program Tahunan (Prota) ini,
selanjutnya kita masuk kepada bahasan tentang hal-hal/ komponen apa saja yang
wajib ada dalam hal penyusunan sebuah Prota ini. 
Dalam menyusun Program Tahunan (Prota), komponen minimal yang wajib
dipenuhi adalah sebagai berikut:
1) Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)

55
2) Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu)
3) Langkah Menyusun Prota 
Pada item nomer 3 yakni Langkah Menyusun Prota, ada 4 hal yang harus
dilalui/ dipenuhi yakni:
1) Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun
2) Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator
3) Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester
4) Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:
1) Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga
sebagai persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih
matang. 
2) Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
3) Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan
waktu belajar efektif yang ada.
Contoh Program Tahunan
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Kompetensi Inti : .....................
Tabel 4.4 Nama Tabel
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu

………….., …. Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mapel

___________________ ______________________

56
b. Penyusunan Program Semester
Program Semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan yang
berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester berisi
rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya dibuat
berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok bahasan yang
ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam alokasi waktu mengajarkan
materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau dengan pengertian lainnya
yakni bahwa Program semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
sehingga program semester ini tidak bisa disusun sebelum tersusun program
tahunan. Promes berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. 

57
Tabel 4.5 Format Program semester
PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : .................... Kelas/Semester : ………......


Alokasi Waktu : …………… Tahun Pelajaran : …………..

Nomor
KI
1 3 Alokas Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Ket
Materi
i
2 4 Pembelajaran
Waktu
Nomor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
KD

Jumlah Jam
Pelajaran

…………, … Juli 20120


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

58
__________________ ______________________

59
3. Pengembangan Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan
demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu
tahun. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
a. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,
baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu
kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di
madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai
pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-
pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan
sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem
penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan
pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat
selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip.
Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.

60
Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari
peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang
keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki
validitas yang tinggi.
1) Prinsip Relevansi Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa cakupan,
kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi,
strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu,
pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan strategi penialian
hasil pembelajaran.
2) Prinsip Sistematis Prinsip sistematis memberikan arahan bahwa penyusunan
silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai
sistem garis besar program pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus
hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Jadi komponen-
komponen dalam silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh
karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi
dasar hendaknya menjadi acuan dalam mengembangan indikator, materi standar,
penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.
3) Prinsip Konsistensi Prinsip Konsistensi memberi arahan bahwa dalam
pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar
kompetensi.
4) Prinsip Memadai Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai
untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

61
5) Prinsip Aktual dan Kontekstual Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas
kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah
perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus
hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik.
pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan
situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta
didik.
6) Prinsip Fleksibelitas Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan
belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan
pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
7) Menyeluruh Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus
hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip
menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai
penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam
berbagai kecakapan hidup.

c. Pengembangan Silabus Dalam kurikulum 2013


Pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh tim
pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah, dengan demikian guru
tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku penduan guru, buku panduan peserta
didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. Dengan demikian, dalam
kaitannya dengan rencana pembelajaran dalam kurikulum 2013, guru tidak usah
repot-repot lagi mengembangkan perencanaan tertulis yang berbelit-belit, karena
sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini, yang paling penting bagi guru
adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudain menguasai
dan memahami materi yang akan diajarkan.

62
Tabel 4.6 Format Silabus

SILABUS BAHASA ARAB

Nama Sekolah : ........................................................... Semester : ................................


Kelas : ........................................................... Tahun Pelajaran : ................................

Kompetensi Inti:
1. .........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Kompetensi Sumber
Materi Pokok Indikator Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Dasar Belajar

63
4. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP  disusun berdasarkan
KD  yang  dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
a. Komponen RPP
1) Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi  waktu  ditentukan  sesuai  dengan  keperluan  untuk pencapaian KD dan 
beban  belajar  dengan  mempertimbangkan jumlah  jam  pelajaran  yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial  mengenai
kompetensi dalama spek sikap,  pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang madrasah, kelas dan matapelajaran;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan,  dan  keterampilan  yang  terkait  muatan  atau mata
pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan
beberapa hal:
 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
 Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
 Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
 Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
d) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e) Materi  pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat  fakta,
konsep, prinsip, dan  prosedur yang  relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
f) Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran,
digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik  mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
g) Media, alat, dan Sumber Pembelajaran
 media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
 alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran;  yaitu alat bantu
pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada peserta
didik.
 sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
h) Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
 pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.
 pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.
i) Penilaian
Berisi jenis/teknik penilaian; B. Bentuk instrumen C. Pedoman perskoran.
b. Prinsip Penyusunan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai
berikut:
1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat
belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
5) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6) mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan peserta didik.
9) Keterkaitan dan keterpaduan.
10) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12) mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran di MA 01 Ma’arif Batu Tahun Pelajaran 2020/2021 yang
sewaktu-waktu dapat mengalami pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan
tuntutan zaman. Karenanya kurikulum ini disusun bersifat visibel dan fleksibel.
Dengan tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MA 01 Ma’arif Batu
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, dan diharapkan KTSP ini dijadikan sebagai:
1. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran, bagi guru yang
mempunyai kemampuan optimal dalam memberdayakan sarana dan prasarana yang sesuai
dengan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
2. Pegangan seluruh guru di kalangan MA 01 Ma’arif Batu dalam meningkatkan mutu lulusan,
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu Tahun Pelajaran
2020/2021 telah kami selesaikan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini
dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di MA 01 Ma’arif Batu dan di Indonesia
pada umumnya.
Kami menyadari dalam penyusunan KTSP ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan undang-undang dapat tercapai.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum MA 01 Ma’arif Batu
ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas
amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai