Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggungjawab. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut
tercermin dari pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk menjamin tujuan pendidikan tersebut
pengembangan Kurilukum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus mengacu kepada Standar
Nasional Pendidikan terutama Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan.

Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah menjelaskan bahwa satuan pendidikan dapat melakukan inovasi dan
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai kebutuhan peserta didik,
akademik, sosial budaya dan kebutuhan madrasah. Inovasi dan pengembangan KTSP meliputi
struktur kurikulum, beban belajar, desain pembelajaran, muatan lokal dan ekstrakurikuler. Dengan
demikian satuan pendidikan dapat melakukan terobosan-terobosan dalam penyelenggaraan
pendidikan dengan melakukan inovasi dalam implementasi pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan madrasahnya.

Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang cukup dinamis berdampak pada harus
adanya penyesuaian terhadap pelaksanaan regulasi yang ada, diantaranya:

1. Lahirnya Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah, maka berimplikasi bahwa madrasah harus mempersiapkan diri
untuk melaksanakan kurikulum 2013 secara utuh dalam penyelenggaraan dan program
pendidikan madrasah yang membudayakan pembelajaran aspek ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta keberagamaan di madrasah yang menghargai keberagaman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga berdampak pula terhadap penyusunan dan
pengembangan KTSP di Madrasah pada setiap tahun pelajaran berjalan.
2. Dikeluarkannya SK Dirjen Pendis tentang Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah. Surat
Keputusan Ditjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 ini sebagai panduan
penyelenggaraan pendididikan dan pembelajaran di madrasah pada masa darurat pandemi
Covid-19 (corona).

Bilamana kegiatan pembelajaran dalam satu tahun pelajaran harus berjalan, sedangkan
terjadi kondisi darurat yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai masa darurat, maka

1
pembelajaran masih harus tetap berjalan walaupun tidak bisa dilaksanakan sebagaimana kondisi
normal biasanya, pembelajaran tersebut perlu dilaksanakan dengan mengacu program tata kelola
tertentu yang disebut panduan kurikulum darurat.

Berdasarkan panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah tersebut, maka, kegiatan


pembelajaran yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan siswa di
kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar
jaringan). Kegiatan belajar dari rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif
antara guru, orang tua dan siswa.

Kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian
siswa harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19,
madrasah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan
kondisi dan keadaan madrasah. Siswa belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang
tua.

Agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan
optimal, maka Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah, sebagai acuan satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran pada masa darurat perlu dimanage
sedemikian rupa yang mengacu kepada Apa, Siapa dan Bagaimana.

Berdasarkan Keadaan inilah dan demi mendukung keterpenuhan dokumen dan


implementasi kurikulum darurat pada masa Covid 19, Tim Pengembang Kurikulum Dan Tim Penjamin
Mutu menuntut adanya perubahan Implementasi Kurikulum Darurat pada MTs LPM Gema.
Perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
hasil belajar serta mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum.

B. Dasar/Landasan Hukum
Adapun landasan atau dasar hukum penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini
adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

2
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 66 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal;

3
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
18. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum pada Madrasah
19. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3 0 0 1 Tahun 2022 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah TP. 2022/2023
20. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID 19 di Tempat Kerja
Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi
Pandemi.
21. Keputusan Bersama 4 Kementerian (Kementerian pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri) 15
Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19)

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


1. Menyediakan acuan kepala madrasah dan segenap warga madrasah dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi program pelaksanaan kurikulum 2013 dengan tujuan yang
terukur.
2. Menyediakan dokumen acuan operasional bagi dinas pendidikan dan Kasi Penmad dalam
melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum disetiap satuan pendidikan.
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar
belakang, konsep, model implementasi dan perangkat evaluasi program.
4. Menyediakan acuan untuk menyusun instrumen pengukuran ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih memahami
arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Dalam pengembangan KTSP Madrasah memperhatikan enam prinsip utama, yaitu ;
1. Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan ;
2. Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas
mata pelajaran ;
3. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan
pengetahuan peserta didik ;
4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai ;
5. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti ;
6. Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran dan penilaian.

4
Adapun prinsip pengembangan KTSP MTs LPM Gema meliputi ;
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang
2) Belajar sepanjang hayat ;
3) Menyeluruh dan berkesinambungan.
Prosedur operasional dalam penyusunan dan pengembangan KTSP MTs LPM Gema
meliputi ;
1) Analisis, mencakup kegiatan sebagai berikut ;
a. Analisis ketentuan peraturan dan perundang – undangan mengenai kurikulum;
b. Analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan dan lingkungan;
c. Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2) Penyusunan, mencakup kegiatan sebagai berikut ;
a. Perumusan visi, misi dan tujuan pendidikan
b. Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan ;
c. Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas
d. Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. Penyusunan silabus, muatan, atau mata pelajaran muatan lokal
f. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
3) Penetapan
Penetapan dilakukan oleh Kepala Madrasah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite madrasah.
4) Pengesahan
Pengesahan dilakukan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian
Agama Propinsi Riau.

E. Acuan Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) dikembangkan, ditetapkan dan dilaksanakan
oleh satuan pendidkan. Pernyataan ini menegaskan tentang besarnya kewenangan satuan
pendidikan untuk menentukan keunggulan mutu lulusan masing – masing dalam kerangka sisten
pendidikan nasional.
Pengembangan KTSP MTs LPM Gema berpedoman pada :
1) Acuan konseptual.
2) Prinsip pengembangan
3) Prosedur operasional.
Dalam pengembangan KTSP MTs LPM Gema secara konseptual mengacu kepada hal – hal
sebagai berikut ;
1) Peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia
2) Toleransi dan kerukunan umat beragama
3) Persatuan nasional dan nilai – nilai kebangsaan

5
4) Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
5) Kesetaraan warga negara memeperoleh pendidikan bermutu
6) Kebutuhan kompetensi masa depan dan Tuntutan dunia kerja
7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
8) Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
9) Tuntutan perkembangan daerah dan nasional
10) Dinamika perkembangan global dan
11) Karakteristik satuan pendidikan.

6
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

A. Visi Madrasah Tsanawiyah LPM Gema


” Terwujudnya MTSS LPM GEMA sebagai Madrasah Pilihan Dalam Mempersiapkan Generasi
Cerdas, Berakhlak mulia, Tangguh, Cinta dengan Lingkungan yang bersih, Asri dan optimis
Menatap Masa Depan Sehingga Melahirkan Generasi BerIptek dan BerImtaq”

Indikator:

1. Prestasi dalam bidang Agama


2. Prestasi dalam bidang akademik dan non akademik
3. Prestasi dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4. Bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari
5. Berpola hidup sehat jasmani dan rohani
6. Terwujudnya lingkungan yang aman, asri, indah, produktif, dan inovatif
7. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

B. Misi Madrasah Tsanawiyah LPM Gema


1. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang layak dan berkualitas
serta ramah lingkungan.
2. Mengakomodir perkembangan Teknologi Imformasi (TI) secara sinergis dengan pemantapan
Iman Taqwa (IT).
3. Mengupayakan terciptanya lingkungan dan suasana belajar mengajar yang nyaman, sehat,
bebas polusi dan asri.
4. Meningkatkan kualitas kinerja penyelenggara pendidikan.
5. Mengupayakan peningkatan pengembangan minat, bakat dan kemandirian siswa dalam
setiap kesempatan.
6. Menumbuh-kembangkan sikap peduli, hormat dan santun menjadi kebutuhan dalam diri
segenab warga madrasah.
7. Meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki daya saing dan daya tahan dalam menghadapi
masa depan.

C. Tujuan Madrasah Tsanawiyah LPM Gema


Tujuan pendidikan MTs LPM Gema adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Tujuan pendidikan tersebut berlandaskan pada antara lain:
1. Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 alinea IV
2. Permen No. 22 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan mata pelajaran dan
kompetensi dasar mata pelajaran (Standart Isi)

7
3. Permen No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah dan Standar
Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
4. Permenag No. 2 tahun 2008 tentang penetapan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
dalam Bidang Keagamaan di Satuan Pendidikan SMP/MTs
5. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2009 tentang Petuntuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan KTSP DAN K13 untuk SMP/MTs
Secara khusus tujuan pendidikan di MTs LPM Gema adalah :

1. Meningkatkan prestasi dalam bidang agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari

2. Membekali siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur’an.

3. Membiasakan siswa melakukan sholat berjamaah.

4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan berbagai pendekatan, diantaranya CTL, PAIKEMI,


dan pembelajaran berbasis masalah (PBM) serta layanan bimbingan konseling.

5. Mewujudkan peningkatan prestasi nilai rata-rata mapel UN 0,5 setiap tahunnya

6. Meraih kejuaraan olimpiade khususnya pada mata pelajaran UN dalam 10 besar tingkat
kabupaten.
7. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK Budaya Melayu Riau (BMR) sesuai dengan
konteks atau lingkungannya.
8. Meraih kejuaraan bidang olah raga dan seni tingkat Kelompok Kerja Madrasah (KKM) maupun
tingkat Kabupaten.
9. Menjadikan siswa mampu mengakses berbagai informasi yang positif.
10. Membekali siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
11. Membudayakan gemar membaca.
12. Membiasakan siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup.
13. Mengembangkan kepribadian sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.

8
BAB III.
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang
dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika;
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti yang
tertuang dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 6 ayat (1) dan pasal
7 berikut:

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Cakupan Melalui


Mapel
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Kegiatan keagamaan,
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
pembelajaran
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kewarganegaraan dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
pembinaan kepribadian/
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
akhlak mulia,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
pembelajaran ilmu
agama.
pengetahuan dan
teknologi, estetika,
jasmani, olahraga dan
kesehatan, dan

pengembangan diri/
ekstrakurikuler

2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan Kegiatan keagamaan,


raan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
pembinaan
Kepribadian kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan kepribadian/akhlak mulia,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta pembelajaran
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
kewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya,
9
Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan dan pendidikan jasmani,
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, dan pengembangan
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
diri/ekstrakurikuler
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan Kegiatan pembelajaran


Pengetahuan teknologi pada SMP/MTs/ SMPLB dimaksudkan
bahasa, matematika, ilmu
dan Teknologi untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
pengetahuan sosial,
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
keterampilan/kejuruan,

dan/atau teknologi

informasi dan komunikasi,


serta muatan lokal yang

relevan.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan Kegiatan bahasa, seni dan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan budaya, keterampilan,
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi dan
keindahan dan harmoni. Kemampuan
muatan lokal yang
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
relevan, dan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
pengembangan diri/
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
ekstrakurikuler
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan Kegiatan pendidikan
Olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/ SMPLB dimaksudkan
jasmani, olahraga,
Kesehatan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup pendidikan kesehatan,
sehat. ilmu pengetahuan alam,
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan muatan lokal yang
dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual relevan, dan

10
Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan pengembangan diri/
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, ekstrakurikuler
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum, namun dikembangkan sendiri oleh madrasah. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
keunggulan daerah, termasuk ciri khas organisasi pengelola dan pengembang institusi satuan
pendidikan yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Kerangka dasar kurikulum pada madrasah mengacu pada KMA 183 Tahun 2019 dan
KMA 184 Tahun 2019.
Tabel 2. STRUKTUR KURIKULUM
MTs LPM GEMA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Alokasi waktu
Mata Pelajaran
VII VIII IX

1. Pendidikan Agama
a. Al Quran Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih
2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2 2 2

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5

11
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
9. Seni Budaya 3 3 3
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3

11. Prakarya dan 2 2 2


Jumlah 46 46 46

Muatan Lokal

- Budaya Melayu Riau 2 2 2

Jumlah 48 48 48

Bimbingan dan Pelayanan :


1. BP/BK
Pengembangan Diri *) *) *)
1. PRAMUKA dan PMR 2 2 2
2. Olah Raga 2 2 2
( Futsal, Voly Ball,Tenis Meja, Bulu Tangkis ) 2 2 2
3. Drum Band 2 2 2
4. Nasyd
2 2 2
5. UKS (Unit Kesehatan Siswa)
6. Osis 2 2 2

Keterangan:

*) : diluar jam pelajaran regular dan ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

Struktur kurikulum MTs LPM Gema meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. struktur kurikulum
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MTs LPM Gema memuat 14 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel 2.
b. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs LPM Gema terdiri atas Qur’an Hadist,
Aqidah Ahlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan mata pelajaran Bahasa arab
c. Muatan lokal merupakan Pendalaman Pengetahuan terhadap Budaya Melayu melalui Mata
Pelajaran Arab Melayu serta kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
d. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah yang difasilitasi atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler maupun dalam bentuk pelayanan konseling.

12
e. Substansi mata pelajaran IPA terdiri dari biologi, fisika, dan kimia dan IPS terdiri dari geografi,
ekonomi, dan sejarah
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 - 38 minggu.
Keterangan: (Tatap Muka Pada Masa Darurat Pandemi Covid 19)

1. Alokasi waktu pada Struktur Kurikulum pada Masa Darurat Pandemi Covid 19 2
2. 0 menit untuk satu jam pembelajaran.
3. Mata pelajaran seluruhnya tetap diterapkan dalam Proses Pembelajaran
4. Pengembangan Diri BK tetap diterapkan dalam Proses Pembelajaran
5. Ekstrakurikuler Seluruhnya Tidak diterapkan Pada Proses Pembelajaran
6. Daring/Luring menyesuaikan dengan Instruksi dari Kemenag.

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal serta pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs LPM Gema terdiri atas mata pelajaran
sebagai berikut:

a. Qur’an Hadist

Mata pelajaran Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan
mata pelajaran Qur'an-Hadis pada jenjang MI. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-
Hadis adalah:

1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an dan hadis.


2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat
pendek yang mereka baca
Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

1. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.


2. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan
hadis dalam memperkaya khazanah intelektual.
3. Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.

13
b. Aqidah Ahlaq

. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan


pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs. meliputi:

1. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-asma' al-
husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada
Qadar.
2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at, khauf, taubat,
tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh
dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.
3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab,
tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah.

c. Fiqih

Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-
pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan
sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah
(sempurna). Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat:

1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan
tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah
dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam


melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi :

1. Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu, salat sunnah,

14
dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah
salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah,
dan ziarah kubur.
2. Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-
meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah
tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh
yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan
masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani
ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw
dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah
Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

1. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam


2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah
6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah
7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
8. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

15
e. Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan
untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi tema-
tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana
tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi,
kegiatan keagamaan, dan lingkungan.

f. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat SMP/ MTs bertujuan untuk :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan

16
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di Madrasah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,
dan Mengevaluasi globalisasi.

g. Pendidikan Bahasa Indonesia

Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP/ MTs. bertujuan untuk :

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

17
intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.

h. Pendidikan Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk


mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks
lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai
tingkat literasi functional;
2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-
langkah retorika;
3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan
kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan
dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi
strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai
cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).

i. Pendidikan Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :

18
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs. meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang.

j. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan


keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan
prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

19
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/ MTs. meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Materi dan Sifatnya
3. Energi dan Perubahannya
4. Bumi dan Alam Semesta

k. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

l. Pendidikan Seni Budaya

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya


2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun
global.
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

20
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai
dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia. Setelah madrasah
mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.

m. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan


pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk tingkat
SMP/MTs. adalah sebagai berikut :

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,


keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis,
dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta
aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,
dan renang serta aktivitas lainnya

21
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan
merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara
implisit masuk ke dalam semua aspek.

n. Prakarya

Prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis,


teknologi dan ekonomis.
2. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelolah penciptaan
karya (produksi)
3. Memahami Konsep Budi Daya Tanaman Sayur
4. Membuat kerajinan tangan dari Barang Bekas
Ruang lingkup mata pelajaran Prakarya tingkat MTs disesuaikan dengan potensi sekolah,
daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan
potensi yang ada di daerah tersebut. Oleh karenanya bisa merupakan pilihan alternatif
dengan minimal dua materi atau bahan ajar yang disediakan sebagai berikut :

1. Kerajinan tangan
2. Rekayasa, usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari denan berpikir
rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien.
3. Budidaya
4. Pengolahan, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat
dimanfaatkan secara maslahat.

2. Muatan Lokal

a. Rasional Muatan Lokal

Penerapan muatan lokal diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan,


keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang luas
tentang keadaan lingkungan daerah dan kebutuhan masyarakatnya sesuai dengan nilai-
nilai/aturan yang berlaku serta ikut mengambil bagian dalam mendukung kelangsungan
pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Melalui implementasi muatan lokal
yang dikembangkan di satuan pendidikan, diharapkan peserta didik dapat:
a. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah;

22
b. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai lingkungan
daerah yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya;
c. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di
daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam
rangka menunjang pembangunan nasional;
d. berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.

b. Muatan Lokal MTs LPM Gema

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan dan tidak terbatas pada mata pelajaran
keterampilan.

Muatan lokal merupakan satu mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal atau
lebih untuk setiap semester. Untuk Tahun pelajaran 2022/2023 Mts LPM Gema
Mengembangkan Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) dengan alokasi waktu 2
JP/kelas.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

a. Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik


secara optimal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri dan menjawab berbagai
tantangan baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya secara adaptif dan
konstruktif baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat. Pengembangan diri di
madrasah bersifat pilihan, dalam arti setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan
diri, tidak termasuk dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling yang merupakan program
pengembangan diri wajib.

b. Tujuan Kegiatan Pengembangan Diri

1.Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
Madrasah/madrasah.

2. Tujuan Khusus

23
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan
kemandirian.

c. Ruang Lingkup Pengembangan Diri

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan


terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung
oleh pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah/madrasah yang diikuti oleh semua
peserta didik.

d. Bentuk Kegiatan Pengembangan diri

1.Kegiatan pengembangan diri secara terprogram (seperti dalam tabel 4) dilaksanakan


dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:
Tabel 3 : Kegiatan pengembangan diri terprogram

Kegiatan Pelaksanaan
layanan dan kegiatan pendukung  Individual
konseling  Kelompok : tatap muka guru BK dalam kelas
kegiatan ekstra kurikuler  Kepramukaan
 PMR
 Olahraga
 Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa
 Drum Band
 Nasyd

2.Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram (seperti pada tabel 5) dapat
dilaksanakan sebagai berikut:

Tabel 4 : Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram


Kegiatan Contoh Kegiatan
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan  Piket kelas
terjadwal  Baris di lapangan dan membaca ikrar pelajar
 Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
 Sholat dzuhur berjama’ah
 Senam bersama

24
 Upacara benderaa
 Bakti Sosial
 Dan lain-lain
Spontan, adalah kegiatan tidak  Memberi dam menjawab salam
terjadwal dalam kejadian khusus  Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mengunjungi teman/ orang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
 Membudayakan antri
 Dan lain-lain
Keteladanan, adalah kegiatan dalam  Penampilan Guru
bentuk perilaku sehari-hari  Mengambil sampah yang berserakan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf jika bersalah
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberi kesempatan kepada orang yang bereda
pendapat
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (displin, taat waktu dan peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakain rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberi penghargaan kepada yang berprestasi
 Berprilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Dan lain-lain

Berdasarkan kondisi obyektif madrasah, pengembangan diri yang dipilih dan dilaksanakan di
MTs LPM Gema adalah seperti tabel 6 berikut:

Tabel 5: Kegiatan pengembangan diri di MTs LPM Gema

25
Jenis Pengembangan
Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi pelaksanaan
Diri

A. Bimbingan Konseling  Landasan hidup religius  Pembentukan karakter atau


 Landasan perilaku etis kepribadian
 Kematangan emosi  Pemberian motivasi
 Kematangan intelektual
 Kesadaran tanggung jawab sosial
 Kesadaran gender
 Pengembangan diri
 Wawasan karier
 Perilaku kewirausahaan
(kemandirian perilaku ekonomis)
 Kematangan hubungan dengan
teman sebaya
B. Ekstrakurikuler

1. Kepramukaan  Demokratis Latihan terprogram


 Disiplin (kepemimpinan dan organisasi)
 Kerjasama
 Rasa kebangsaaan
 Nasionalisme
 Toleransi
 Peduli sosial dan lingkungan
 Cinta damai, dan
 Kerja keras
 Terampil dan mandiri
 Mempertahankan hidup

2. Olah raga

a. Sepak bola/  Mengembangkan prestasi sepak  Melalui latihan rutin


Futsal bola/ futsal  Melalui perlombaan antar
kelas dan antar Madrasah/
madrasah
 Meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan siswa dalam
permainan sepak bola/futsal
sebagai olahraga prestasi
 Meningkatkan kesehatan fisik dan
mental siswa

26
 Menumbuhkan jiwa sportifitas

b. Bola voli  Mengembangkan prestasi voli  Melalui latihan rutin


 Meningkatkan kemampuan dan  Melalui perlombaan antar
ketrampilan siswa dalam kelas dan antar Madrasah/
permainan voli sebagai olahraga madrasah
prestasi
 Meningkatkan kesehatan fisik dan
mental siswa
 Menumbuhkan jiwa sportifitas
4. Usaha Kesehatan  Memberi tambahan kemampuan  Melalui latihan rutin di
Madrasah (UKS) dalam hal kesehatan Madrasah
 Memupuk rasa kepedulian  Melalui latihan tingkat
terhadap sesama kabupaten
 Menanamkan pentingnya  Mengikuti perlombaan
kesehatan bagi kehidupan tingkat kabupaten
manusia sejak dini
5. Pelatihan Dasar Menumbuhkan sikap:  Melalui latihan rutin
Kepemimpinan  Melalui kegiatan madrasah
 Tanggung jawab
Siswa (PDKS)
 Keberanian
 Tekun
 Sportifitas
 Disiplin
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama

27
C. Pengembangan diri  Menumbuhkan kebiasaan siswa  Piket kelas
tidak terprogram untuk selalu memupuk rasa  Berdo’a sebelum dan sesudah
kepedulian terhadap sesama dan kegiatan pembelajaran
1. Rutin
lingkungan  Sholat dhuha dan sholat
 Mengaplikasikan nilai-nilai agama dzuhur berjama’ah
dalam kehidupan sehari-hari  Senam bersama
 Menumbuhkan rasa nasionalisme  Upacara bendera
 Membiasakan hidup sehat dan  Bakti Sosial
teratur
2. Spontan  Menumbuhkan rasa hormat  Memberi dan menjawab salam
menghormati, toleransi, dan  Meminta maaf
saling menghargai antar sesama  Berterima kasih
makhluk Tuhan  Mengunjungi teman/ orang
 Mengembangkan dan sakit
meningkatkan jiwa sosial dan  Membuang sampah pada
peduli sesama tempatnya
 Mengembangkan dan  Menolong orang dalam
meningkatkan rasa peduli pada kesusahan
lingkungan  Mengatasi silang pendapat
3. Keteladanan  Mengembangkan nilai-nilai positif  Penampilan Guru
dalam diri manusia sebagai teladan  Membaca buku di kelas atau
terhadap sesama perpustakaan
 Menghargai pendapat orang
lain
 Mendahulukn kesempatan
kepada ortu
 Penugasan peserta didik
secara bergilir
 Menaati tata tertib Madrasah
 Berpakain rapi dan bersih
 Memberi penghargaan kepada
yang berprestasi
 Memuji pada orang yang jujur
 Membantu kaum yang fakir
 Mengunjungi teman yang sakit
 Mengembalik-an barang yang
bukan miliknya
 Membiasakan antri

28
e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri

1. Kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin dilaksanakan pada waktu pembelajaran
efektif dengan mengalokasikan waktu khusus dalam jadwal pelajaran, dibina oleh guru
dan konselor.
2. Kegiatan pengembangan diri yang bersifat spontan dilaksanakan secara insidental baik
diwaktu pembelajaran efektif maupun di luar jam pembelajaran efektif yang dubina oleh
semua guru, wali kelas maupun konselor.
3. Kegiatan pengembangan diri terpogram dilaksanakan di luar jam pembelajaran (Kegiatan
Ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi baik
berdasarkan keputusan kepala madrasah.
4. Jadwal Kegiatan pengembangan diri seperti tercantum pada tabel 7 berikut:

Tabel 6. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

No. JENIS KEGIATAN KELAS HARI WAKTU


1 Bimb. Konseling VII, VIII, IX Senen – Sabtu 07.00-12.30
Ekstrakurikuler :
a. Kepramukaan VII, VIII, IX Sabtu 14.30-16.30
b. Sepak bola VII, VIII, IX Rabu 16.00-17.00
c. Futsal VII, VIII, IX Selasa 16.00-17.00
2
d. Voli VII, VIII, IX Rabu 16.00-17.00
e. Baca Al-Qur’an VII, VIII, IX Senen – Sabtu 07.15-07.30
f. Drum Band VII, VIII, IX Sabtu 13.00-14.20
g. UKS/PMR VII, VIII, IX Kamis 16.00-17.00
Rutin :
Piket kelas VII, VIII, IX Senin-Sabtu 07.00-07.15

1. Berdo’a sebelum integrasi dengan


VII, VIII, IX Senin-Sabtu
dan sesudah pelajaran KBM
3
2. Sholat dzuhur menyesuaikan
VII, VIII, IX Senin-Kamis
berjama’ah dengan waktu sholat
3. Senam bersama VII, VIII, IX Sabtu 07.00-07.40
4. Upacara bendera VII, VIII, IX Senin 07.00-07.30
5. Bakti sosial VII, VIII, IX Insidental Insidental
4 Teladan VII, VIII, IX Senin-Sabtu Insidental

4. Pengaturan Beban Belajar


1. Beban Belajar Normal
Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan pembelajaran dengan
menjabarkan total kegiatan belajar secara operasional sesuai dengan karakteristik pelaksanaan
satuan kredit semester, pengaturan minggu efektif, kegiatan tatap muka, pengaturan tugas
terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata pelajaran pada setiap semester dalam

29
satuan tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan semester meliputi tiga aspek yaitu
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri.
Pengaturan beban belajar meliputi tiga aspek utama dan aktifitas belajar tambahan,
yaitu :
1. Aktifitas tatap muka dalam ruang kelas, laboratorium, kebun percobaan atau pengaturan
pembelajaran lainnya;
2. Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara maya dengan
memanfaatkan berbagai jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik secara
terstruktur atau mandiri;
3. Kegiatan terstruktur/kokurikuler yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan dari
pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi sebagai proses pendalaman
atau perluasan pengalaman belajar yang diterima setelah kegiatan tatap muka;
4. Kegiatan mandiri adalah kegiatan belajar yang diikuti oleh peserta didik atas inisiatif atau
dengan simulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan
pengalaman belajar yang diterima dalam kegiatan tatap muka dan/atau terstruktur;
5. Program remedial dan pengayaan yaitu pengorganisasian kegiatan belajar yang untuk
membantu peserta didik mencpai kriteria ketuntasan belajar bagi yang belum tuntas dan
penguasaan materi lebih tinggi bagi yang telah mencapai ketuntasan;
6. Program ekstrakurikuler yang dibahas dalam pengaturan tersendiri.
Pengaturan beban belajar didasari dengan konsep belajar tuntas yang sistem belajar yang
menekankan pada prinsip bahwa setiap peserta didik dapa belajar untuk memenuhi kriteria
ketuntasan belajar sesuai dengan kecepatan belajar masing – masing. Ketuntasan belajar
adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar.

Tabel 7. Beban belajar yang ditetapkan MTs LPM Gema adalah sebagai berikut :

Satu jam Jumlah jam Waktu


Minggu efektif/ tahun
Kls pembelajaran pembelajaran pembelajaran/ jam /
pelajaran
tatap muka per minggu tahun

VII 40 48 37 71.040

VIII 40 48 37 71.040

IX 40 48 37 71.040

2. Beban belajar pada Masa Darurat Covid 19


a. Beban belajar di MTs LPM Gema menggunakan sistem paket dengan ketentuan sebagai
berikut

30
Tabel 8. Beban belajar di MTs LPM Gema

Satu jam Jumlah jam


Minggu efektif/ tahun Waktu pembelajaran/ jam /
Kls pembelajaran pembelajaran
pelajaran tahun
tatap muka per minggu

VII 20 48 37 36.480

VIII 20 48 37 36.840

IX 20 48 37 36.480

2. Secara operasional alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur MTs LPM Gema maksimal 50% dari waktu tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan
program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak
terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan
potensi, minat, dan bakat peserta didik.
Tabel 9. Alokasi waktu penugasan terstruktur

Alokasi waktu kegiatan/ jam


pelajaran/minggu
Komponen
TM Tug. struk maks. ekuiv:

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 2 1

b. Aqidah Akhlaq 2 1

c. Fiqih 2 1

d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 1

2. Bahasa Arab 3 1

3. Pendidikan Kewarganegaraan 3 1

4. Bahasa Indonesia 6 3

5. Bahasa Inggris 4 2

6. Matematika 5 3

31
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 2

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2

9. Seni Budaya 3 1

10. Penjas Orkes 3 1

11. Prakarya 2 1

B. Muatan Lokal

Budaya Melayu Riau (BMR) 2 1

C. Bimbing konseling 2 1

c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktik di Madrasah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar Madrasah setara dengan satu jam tatap muka.
d. Alokasi waktu jam belajar dalam satu pekan, diatur sebagai berikut:
Tabel 10. Jumlah jam belajar selama satu pekan

Jumlah Jam
No Hari Keterangan
Pelajaran

1. Senin 10  Upacara = 1 jam pelajaran (JP)


 Kegiatan Keagamaan/ Baca Qur’an = 5 menit pada
2. Selasa 10 awal pelajaran pertama setiap hari
3. Rabu 10

4. Kamis 8

5. Jumat 4

6. Sabtu 6

Jumlah 48 pengembangan diri = 12 JP

Kegiatan Pembelajaran pada Masa Darurat Covid 19 ada 2 bentuk


a. Tatap Muka (Jika keadaan aman/zona hijau)
1) Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata/tatap muka
2) Madrasah yang berada pada zona hijau (aman) dapat melaksanakan kelas
tatap muka.
3) Bila dalam bentuk kelas nyata, dimana guru dan siswa bertemu tatap muka, maka
harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
4) Beban belajar per jam pelajaran adalah 20 (Dua Puluh) menit.

32
5) Pembelajaran dilaksanakan 48 JP : 5 hari = 10 JP / hari @20 menit. Jadi, pembelajaran
dilaksanakan 10 x 20 menit = 200 menit

b. Jarak jauh/Daring/kelas Virtual


1) Kegiatan pembelajaran dalam bentuk Jarak jauh/Daring/kelas Virtual
2) Madrasah yang berada dalam zona merah (darurat) melaksanakan
pembelajaran jarak jauh atau kelas virtual.
3) Menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan
menu/pengaturan kelas virtual. Misalnya aplikasi Elearning Madrasah dari
Kementerian Agama, dan/atau aplikasi lain yang sejenis.
4) Madrasah mengatur jadwal kelas secara proporsional, dalam sehari hanya
ada satu atau dua kelas virtual, agar peserta didik tidak berada di depan
komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat
penggunaan paket data internet.

5. Ketuntasan belajar/KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya: intake
peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata
pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut, MTs LPM Gemamenetapkan ketuntasan belajar
adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Penentuan KKM Semester 1 dan 2 Kelas VII, VIII, dan IX

KKM
No. Mata Pelajaran
VII VIII IX

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 70 72 75

b. Aqidah Akhlaq 70 72 75

c. Fiqih 70 72 75

d. Sejarah Kebudayaan Islam 67 70 73

2. Bahasa Arab 68 70 72

3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 70 72 75

4. Bahasa Indonesia 75 77 79

5. Bahasa Inggris 65 68 70

6. Matematika 65 67 69

33
7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 65 68 71

8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70 72 75

9. Seni dan Budaya 70 75 80

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 78 80

11. Prakarya 70 75 80

Muatan Lokal
12.
Budaya Melayu Riau (BMR) 70 70 70

13 Bimbingan Konseling B B B

Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada
perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik
yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan (remedial)
sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan (pelaksanaan remedial test maksimal dua
kali). Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dapat mengikuti program pengayaan
(enrichment). Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka (sepulang
Madrasah) dengan jadwal diatur mandiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

1. Program Remedial (Perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi
dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Nilai remedial tidak dapat melampaui KKM.

2. Program Pengayaan

a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

6. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian pendidikan di MTs LPM Gema terdiri atas :

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik


b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

34
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan dan perbaikan hasil pembelajaran dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian tersebut digunakan
untuk:

a. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik


b. Bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar
c. Memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok
matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi
dan kepribadian peserta didik
b. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui
ulangan, penugasan dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan
terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan melalui:

a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan


psikomotorik dan afeksi peserta didik
b. ulangan dan penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran yang merupakan penilaian akhir untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh
pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran terentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan
dalam bentuk ujian nasional.

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek atau produk, porto folio dan
penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan


data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :

35
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan dalam arti semua
indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang
telah dicapai dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
d. Hasil penilaian analisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya. Program remidi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (ketrampilan proses)
misalnya teknik wawancara maupun hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.

7. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. kriteria kenaikan kelas
MTs LPM Gema sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada tahun berjalan


b) Memperoleh nila Sikap minimal Baik
c) Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan belajar maksimal 3 (Tiga)
mata pelajaran.
Penetapan kenaikan kelas dihitung berdasarkan pencapaian hasil belajar semester
ganjil dan genap pada satu tahun pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut :

(a) Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu pelajaran
tidak tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut diambil rata-rata ganjil dan
genap jika rata-ratanya tuntas maka mata pelajaran tersebut tuntas dan
sebaliknya.

(b) Jika nilai rata-rata capaian semester ganjil dan genap mata pelajaran sama atau
lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas
dan sebaliknya.

8. Kelulusan
Kriteria Kelulusan Berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor:
0011/P/BSNP/XII/2017 Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional SMP/ MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, dan SMK dan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 455
Tahun 2022 Tentang Prosed Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Madrasah Tahun

36
Pelajaran 2021/2022.
1. Kelulusan dari satuan pendidikan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan
berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki rapor semester 1


sampai 6;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. Mengikuti dan Lulus ujian madrasah yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
d. Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan
antara nilai Ujian Madrasah dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk MTs dengan pembobotan 60% untuk nilai Ujian Madrasah dan 40% untuk
nilai rata-rata rapor.
e. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai akhlak mulia.

9. Mutasi Siswa
Ketentuan pindah madrasah berlaku hal-hal sebagai berikut :

a. Pindah keluar

1. Peserta didik diperbolehkan pindah keluar dari Madrasah Tsanawiyah MTs LPM Gema
apabila telah menempuh pendidikan minimal satu semester dan telah mengikuti ujian
semester pertama.
2. Peserta didik yang pindah keluar diberikan surat pindah untuk Madrasah yang baru
dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.
3. Peserta didik yang pindah keluar harus menyelesaikan seluruh kewajiban sampai
dengan satu semester saat peserta didik tersebut pindah keluar.

b. Pindah Masuk

1. Peserta didik diperbolehkan pindah masuk dari Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah
lain.
2. Peserta didik yang pindah masuk harus dibuktikan dengan surat pindah dari
Madrasah yang ditinggalkan dengan dilampiri buku laporan hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
3. Peserta didik yang pindah masuk harus mengikuti peraturan dan tata tertib yang
berlaku di MTs LPM Gema.

37
BAB IV.
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan kalender
pendidikan adalah :
A. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023 MTs LPM Gema adalah pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022.
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar pada Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah 37 minggu dengan rincian sebagai
berikut ; semester ganjil sebanyak 19 minggu dan pada semester genap sebanyak 18 minggu.
2) Waktu pembelajaran efektif pada Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebanyak 48 jam pelajaran /
minggu dan 2 jam pelajaran untuk kegiatan Bimbingan Konseling.
C. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari
libur baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda antara semester, libur akhir
tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada tabel
berikut ;
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minggu efektif belajar reguler tahun Digunakan untuk kegiatan
1. 37minggu
pelajaran 2020 / 2023 pembelajaran efektif pada setiap
Minggu efektif semester ganjil tahun satuan pendidikan.
2. 19 minggu
pelajaran 2020 / 2023
Minggu efektif semester genap kelas
3. VII dan VIII Tahun pelajaran 2020 / 18 minggu
2023
4. Jeda antar semester 2 minggu Antar semester 1 dan 2
Digunakan untuk persiapan
6. Libur akhir tahun pelajaran 2 minggu
kegiatan tahun pelajaran baru.
7. Hari libur keagamaan 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
8. Hari libur umum / nasional 1 minggu
Pemerintah
9. Hari libur khusus 1 hari Peringatan hari Bakti Kemenag.

38
Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai dasar penyusunan kalender pendidikan
MTs LPM Gema menetapkan kelender pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai berikut:

Juli 2022 Agustus 2022


Ah Se Se Ra Ka Ju Sa Ah Se Se Ra Ka Ju Sa
a n l b m m b a n l b m m b
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 `11 12 13
1 1
10 11 13 14 15 16 14 15 17 18 19 20
2 6
1 2
17 18 20 21 22 23 21 22 24 25 26 27
9 3
2 3
24 25 27 28 29 30 28 29 31
6 0
31
Total Hari Total Hari
Hari : 31 Efektif : 24 Hari : 31 Efektif : 26

September 2022 Oktober 2022


Ah Ju Ka
Sen Sel Rab Kam Sab Aha Sen Sel Rab Jum Sab
a m m
1 2 3 1
4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15
18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22
25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29
30 31
Total Hari : Hari Total Hari : Hari
30 Efektif : 26 31 Efektif : 25

November 2022 Desember 2022


Ah Ju Ka
Sen Sel Rab Kam Sab Aha Sen Sel Rab Jum Sab
a m m
1 2 3 4 5 1 2 3
6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10
13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17
20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24
27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 31

Total Hari : Hari Total Hari : Hari


30 Efektif : 26 31 Efektif : 27

Januari 2023 Februari 2023


Ah Ju Ka
Sen Sel Rab Kam Sab Aha Sen Sel Rab Jum Sab
a m m
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4
8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11
15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18
22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25
29 30 31 26 27 28

39
Total Hari : Hari Total Hari : Hari
31 Efektif : 26 28 Efektif : 23

Maret 2023 April 2023


Ah Sa Se
Sen Sel Rab Kam Jum Aha Sel Rab Kam Jum Sab
a b n
1 2 3 4 1
5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 16 27 18 19 20 21 22
26 27 28 29 31 31 23 24 25 26 27 28 29
30
Total Hari : Hari Total Hari : Hari
31 Efektif : 26 30 Efektif : 24

Mei 2023 Juni 2023


Ah Se
Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sel Rab Kam Jum Sab
a n
1 2 3 4 5 6 1 2 3
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29 30

Total Hari : Hari Total Hari : Hari


31 Efektif : 24 30 Efektif : 24

SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP

TANGGAL KETERANGAN TANGGAL KETERANGAN

09 Juli 2022 Hari raya Idul Adha 1442 H 01 Januari 2023 Tahun Baru Masehi
Hari Pertama Masuk Madrasah TP Hari Pertama Semester Genap TP
18 Juli 2022 02 Januari 2023
2022/2023 2022/2023
30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1443 H 03 Januari 2022 HAB Kemenag

17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI 22 Januari 2023 Tahun baru Imlek

08 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad SAW 18 Februari 2023 Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
28 November-10
Penilaian Akhir Semester ganjil 22 Maret 2023 Hari Raya Nyepi
Desember 2022
29 Nov - 11 Des 2022 Rentang waktu pelaksanaan PAS 07 April 2023 Wafat Yesus Kristus

24 Desember 2022 Pembagian rapor Semester Ganjil 09 April 2023 Hari Paskah

25 Desember 2022 Hari Raya Natal 21-22 April 2023 Hari raya Idul Fitri 1444 H
26-31 Desember
Libur Semester ganjil 01 Mei 2023 Hari Buruh Internasional
2022
06 Mei 2023 Hari Raya Waisak

15-31 mei 2023 Perkiraan UM MTs

18 Mei 2023 Kenaikan Yesus Kristus

29 Mei – 10 Juni 2023 Penialain akhir Tahun (PAT)

17 Juni 2023 Pembagian rapor Semester Genap

40
KETERANGAN :
1. Penyelenggaraan Ujian Madrasah MTs menyesuaikan dengan penetapan POS UM TP 2022/2023 dari
Kementerian Agama.
2. Penyelenggaraan Assesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Menyesuaikan dengan
Kebijakan dari Kementerian Agama.
3. Penyelenggaraan Assesmen Nasional (AN) menyesuaikan dengan kebijakan dari Kemendikbudristek.

BAB V
PENUTUP

41
Dengan telah selesainya penyusunan dokumen 1 Kurikulum K-13 MTs LPM Gema pada awal tahun
pelajaran 2022/2023 maka salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraam pendidikan di MTs LPM
Gema telah tersedia.

Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen 1 Kurikulum Normal dan Darurat MTs LPM Gema ini
dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di
masa darurat pandemic covid 19 dan pada masa normal. Kami juga sangat mengharap dukungan dari
semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta didik serta masyarakat yang peduli terhadap
pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan kurikulum ini. Banyak bantuan yang sudah
diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terimakasih. Kepada pemerintah
khususnya Kepala dan Kasi PendmaKemenag Kabupaten Kampat yang memberi dukungan dan bimbingan
kepada kami dalam Menyusun Kurikulum darurat.

Semoga Dokumen 1 Kurikulum K-13 MTs LPM Gema ini mampu menjadi sarana bagi madrasah untuk
ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa.

Amiiin.

Gema, 08 Juli 2022


Kepala Madrasah

IDRUS, S.Pd.I

42

Anda mungkin juga menyukai