Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis madrasah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan efisiensi manajemen pendidikan dan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, MA Miftahul Ulum Madureso setiap
tahun mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Namun demikian,
perkembangan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan pendidikan yang
begitu cepat berubah maka kegiatan madrasah harus secepatnya untuk disesuaikan. Selain
itu, perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan banyaknya temuan-temuan
yang mutakhir dan perkembangan ICT (Information Communication Technology) yang
begitu cepat harus dikuasai peserta didik saat ini dan yang akan datang. Akibatnya,
terdapat pergeseran nilai-nilai yang ada di masyarakat yang juga menuntut pada madrasah
untuk menyempurnakan nilai-nilai itu. Dengan perkembangan-perkembangan seperti ini
maka kurikulum MA Miftahul Ulum Madureso Tahun Pelajaran 2021/2022 perlu direviu
dan direvisi.
Memperhatikan kondisi riil MA Miftahul Ulum Madureso yang berada di
lingkungan Dawarblandong maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan
dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum MA Miftahul Ulum Madureso tahun
pelajaran 2022/2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MA Miftahul Ulum
2. Beban belajar bagi peserta didik pada MA Miftahul Ulum yang didasarkan pada hasil
analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum MA Miftahul Ulum dikembangkan berdasarkan hasil reviu kurikulum

X
tahun pelajaran 2021/2022, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil madrasah, serta
analisis peraturan yang berlaku;
4. Kalender pendidikan MA Miftahul Ulum disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022/2023;
5. Kurikulum MA Miftahul Ulum menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil MA Miftahul Ulum dan Analisis Kondisi
Lingkungan Madrasah.

B. Landasan Hukum
Pengembangan kurikulum MA Miftahul Ulum Madureso didasarkan pada beberapa
regulasi sebagai berikut.
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013;

X
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar
dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
16. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah;
17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Madrasah Aliyah;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023;
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum Darurat Pada Madrasah;
24. Surat Edaran Nomor B-1368.1/Dj.I/05/2019 tentang Pendidikan Anti Korupsi di
Madrasah;

X
25. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor
1328 Tahun 2019 tentang Panduan Umum dan Khusus Program Gerakan Ayo
Membangun Madrasah (GERAMM);
26. Pergub Jatim No 19 Tahun 2014 Tentang Mata pelajaran Bahasa Daerah sebagai
Muatan Lokal wajib di sekolah / madrasah.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum MA Miftahul Ulum disusun agar madrasah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

D. Prinsip dan Acuan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan Kurikulum MA Miftahul Ulum memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan

X
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini secara
terus menerus diadakan Pengembangan secara terpadu dan berkelanjutan. Kurikulum
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum secara operasional mengacu pada hal-hal berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini
disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.
Adapun bentuk-bentuk kegiatan peningkatan Iman dan takwa di MA Miftahul
Ulum Kabupaten Mojokerto adalah :
a.    Membaca dan menghafal surat Yasin dan surat-surat pendek bersama –sama
sebelum pembelajaran dimulai
b.    Mengaji kitab kuning
c.    Sholat dhuha
d.    Sholat jama’ah dhuhur
e.   Pelatihan baca tulis al-Quran tingkat dasar.
f. Halal bi halal
g.   Peringatan hari-hari besar Islam
h.   Pondok Ramadhan

X
i.    Istighosah

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum Madrasah
Aliyah Miftahul Ulum ini disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Mojokerto dan sekitarnya merupakan daerah agamis, karena banyak
berdiri Pondok Pesantren. Santri Pondok Pesantren tersebut berasal dari berbagai
daerah di Jawa Timur. Oleh karena itu Mojokerto dan sekitarnya memiliki potensi,
kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Daerah Mojokerto
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah tersebut dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya hal
tersebut ditampung dalam kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini secara
berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama
bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu
Kerjasama dengan Dunia Kerja dengan dunia usaha menjadi program unggulan di
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum. Kerja sama tersebut didukung penuh oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mojokerto.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.

X
Oleh karena itu, kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi
dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum Madrasah Aliyah
Miftahul Ulum semua mata pelajaran yang ada di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini
ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini menciptakan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini harus
mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat Mojokerto dan sekitarnya dan
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Gender
Kurikulum Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ini diarahkan kepada terciptanya
pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender.

12. Berwawasan Karakter


Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan kondisi Madrasah
Aliyah Miftahul Ulum serta berwawasan karakter. Karakter yang dikembangkan
adalah Berbudi pekerti luhur, sebagai dasar dalam mengembangkan dan
melaksanakan pendidikan yang efektif, profesional dan transparan yang dilandasi oleh
sikap tanggung jawab dan penuh dedikasi.
13. Berwawasan Lingkungan

X
Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari Madrasah
Aliyah Miftahul Ulum yang berwawasan lingkungan dengan mengembangkan dan
melaksanakan budaya hidup bersih, indah, sehat dan asri yang didasari ikhlas dan
bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai