Anda di halaman 1dari 5

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Bakarung Tengah
disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan
pendidikan dan karakteristik peserta didik. Kurikulum sebagai upaya mengimplementasi
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dan capaian pembelajaran menjadi kegiatan
pembelajaran yang operasional, yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur
tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri Bakarung Tengah berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas
dan potensi lokal sekolah. SD Negeri Bakarung Tengah berdomisili di pinggir jalan raya,
yaitu Jalan A.Yani Km 5,5 Desa Bakarung Kecamatan Angkinang. Lokasinya
Berseberangan dengan Mesjid Al Husaini Bustani Mursinah. Pengembangan ekonomi
daerah bakarung adalah wilayah pertanian, perkebunan, perdagangan, dan industry
pembuatan bata merah. Lokasi daerah ini mudah ditempuh dengan sarana transportasi darat.
Lingkungan sekolah pun terbilang berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan
keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi sedang dan menengah dengan
sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan peserta didik yang
mayoritas beragama Islam yang kental. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orang tua dengan budaya yang sama disebabkan dari sebagian besar orang tua
merupakan penduduk asli setempat dan masih tertanam sendi-sendi kehidupan yang baik.
Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara
utuh di SD Negeri Bakarung Tengah dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi”. Maka
dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar
belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan
dalam kebhinekaan global, berketuhanan, mandiri dan gotong royong.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum. Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi

1
terhadap kebutuhan peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang merupakan tiga
filar penjaminan mutu, sedangkan Kurikulum Merdeka merupakan Keputusan Menteri
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang pedoman
penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang
dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara
mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar yang berpedoman pada sistem
pelaksanaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman,
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum.


Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri Bakarung Tengah mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Selain itu, juga mengacu pada:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
2. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;

2
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
9. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun
2006 dan Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

3
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
20. Peraturan Pemerintah (PP) No 57 Tahun 2021
21. Peraturan Pemerintah (PP) No 4 Tahun 2023 – Perubahan PP 57
22. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2023 Standar Kompetensi Lulusan – SKL
23. Permendikbud Nomor 7 Tahun 2023 Standar Isi – SI
24. Kepmen 371 Tahun 2021 Tentang PSP
25. Kepmen 56/M/2020 Pedoman Penerapan Kurikulum
26. Kepmen 028/H/KU Tahun 2021 Tentang Capaian Pembelajaran – CP
27. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2023 Tentang Capaian Pembelajaran –
Revisi
28. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2023 Tentang Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
29. Permendikbud Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Standar Proses
30. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Standar Penilaian
31. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Rev Juni 22
32. Panduan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Rev. Juni 22

Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD


Negeri Bakarung Tengah , mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai arah tujuan pendidikan sekolah, dan pada Permendikbud Nomor 20 tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan, serta Peraturan Daerah nomor 21 tahun 2005 tentang
Khataman Al Qur’an bagi peserta didik pada Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabupaten
Hulu Sungai Selatan.
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SD Negeri Bakarung Tengah adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa
sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan.
Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap
perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi,

4
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik yang merupakan
pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif sehingga menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan berakar
pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.
Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri Bakarung Tengah dengan kekuatan,
kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab
tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan
menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang
memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).

Anda mungkin juga menyukai