BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebaga ipedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 tahun
2005(PP19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan kurikulum
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan Standar Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Dengan dasar undang-undang dan PP diatas, dalam upaya mendekatkan pendidikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan, SMP Negeri 2 Satu
Atap Bonepantai mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini
disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut Kurikulum SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantai ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi
potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis
maupun non akademis, memelihara, mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK
yang dilandasi iman dan taqwa dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta
didik (Education For All) yang mengacu pada visi dan misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango yaitu “Tersedianya Pendidikan Bermutu Untuk
Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat Melahirkan Generasi Agamis Dan Berkehidupan
Yang Berkualitas.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-
integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga
nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Kurikulum SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai pada tahun pelajaran 2021/2022
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti
luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21
yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving dan Creativity and Innovation).
Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad dimana
dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu
diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (PenguatanPendidikan Karakter) dalam
pembelajaran terutama 5 karakter yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong
dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan
menulis melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak,
visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking
Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantai.
Kurilkulum 2013 pemberlakuannya sejak tahun ajaran 2013/2014 dengan
mengedepankan pendidikan karakter. Pada tahun ajaran 2021/2022 kurikulum 2013 masih
beradaptasi dengan perubahan karena adanya pandemi covid - 19 yang mewabah di seluruh
pelosok tanah air. Mengingat wabah virus corona ( Covid-19) sangat cepat penularannya maka
pemerintah khususnya dari pihak Kementrian Pendidkan mengambil langkah untuk
melahirkan kebijakan-kebijakan untuk pelaksanaan pembelajaran dalam masa pandemi covid-
19. Dari beberapa kebijakan yang diturunkan, isi dan tujuannya sama yaitu, satuan pendidkan
perlu mereviuw Kurikulum 2013 dengan cara menyederhanakan konten/materi pembelajaran
mengingat pembelajaran hanya dilaksanakan di rumah- rumah peserta didik (BDR) dengan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui dua pendekatan yaitu daring (belajar dalam jaringan)
dan Luring (belajar luar jaringan).
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terakhir diturunkan yaitu
Nomor 719/P/2020 tanggal 5 Agustus 2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada
Satuan Pendidkan dalam Kondisi khusus, memutuskan tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada Pendidkan Usia Dini, Pendidkan dasar dan menengah untuk kondisi
khusus disederhakan/ dirampingkan, namun kompetensi Intinya tetap yang berubah adalah
kompetensi dasar. Dalam reviuw kurikulum 2013 adapun yang berubah adalah, Struktur dan
Muatan Kurikulum, beban belajar setiap mata pelajaran, penilaian hasil belajar.
Terkait dengan hal di atas, SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai telah mereviuw
Kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan masa pendemi covid-19 yang disesbut dengan
kurikulum darurat dalam kondisi khusus, yaitu Dokumen 1 KTSP, Dokumen 2 Silabus, dan
Dokumen 3 RPP yang disesuaikan dengan pedoman dan panduan dari Kemendikbud dan tetap
mengacu pada standar Kurikulum Nasional.
B. LANDASAN YURIDIS
11. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 013
15. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan
Dasar dan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun
2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
20. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
21. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan
program adiwiyata
22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Peraturan Bupati Bone Bolango No.031/156HK/403.4/2007/ tentang Pendidikan
Lingkungan Hidup sebagai muatan lokal.
24. Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan
Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerimaan Siswa baru Tahun Ajaran
2020/2021
25. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksnaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disiase (COVID_ 19)
26. Keputusan Bersam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam negeri Republik Indonesia,
Nomor 01/KB/2020, Nomor 15 tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor
440-882 Tahun 2020, Tentang Panduan Penyelenggaran Pembelajaran tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease
(Covid- 19)
27. Keputusan Bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemetrian Agama,
Kemetrian Kesehatan, Kementeian Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona
Virus Disesase (Covid-19), tanggal 15 Juni 2020
28. Surat Edaran Nomor: 420/ /DikBud-BB/ SE/ 556 / VII / 2020 , tentang Pedoman
Protokol Pendidikan, Kegiatan Layanan pendidikan KB/TK, SD, SMP dan SKB PNF
Sealam Pandemi COVID-19 kabupaten Bone Bolango tahun 2020
29. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dslam Masa darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid–19)
30. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 pedoman pelaksanaan kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus
31. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018 / H /
KR / 2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Berbentuk
Sekolah Atas Untuk Kondisi Khusus.
BAB II
TUJUAN
totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah
perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulumadalah kemampuan
yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain
itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta
fungsi dan tujuan dari masing- masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara
khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas
dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran, diorganisasikan dengan
memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi
vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah untuk menangkap peluang di masa depan
dengan memperhatikan potensi lokal, sesuai dengan cita-cita dan harapan seluruh stakeholder
pendidikan dan masyarakat, dengan indikator:
1. Unggul dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memiliki daya
saing.
2. Unggul dalam prestasi baik akademik maupun non akademik.
3. Terwujudnya pengembangan dan penguatan pendidikan karakter, serta budaya literasi
bagi semua warga sekolah.
4. Membentuk peserta didik agar memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur.
5. Membiasakan budaya peduli lingkungan melalui program LISA (Lihat Sampah dan
Angkat) untuk memujudkan sekolah yang Aman, nyaman, rindang, asri dan bersih.
Untuk mewujudkannya, sekolah menetapkan langkah-langkah strategis yang
dinyatakan dalam misi sebagai berikut :
MISI
1. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan yag Maha Esa;
2. Mengembangkan Potensi Peserta Didik Sehingga Mampu Berprestasi
dalam Bidang Akademik dan Non Akademik;
3. Mengembangkan Pembentukan Karakter Peserta Didik Sehingga Mampu
Memiliki Kepribadian yang Baik
4. Meningkatkan Semangat Peserta Didik Dalam Berkompetensi
5. Meningkatkan Rasa Cinta dan Peduli terhadap Lingkungan Sehingga
Peserta Didik mampu memelihara Merawat dan Menjaga Kelestarian
Lingkungan.
MOTTO
“Ikhlas dalam berpikir dan bertindak”
D. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah merupakan jabaran dari visi misi sekolah dan implementasi tujuan
pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri, mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1) Meningkatkan Standar Kompetensi Lulusan agar mampu mencetak generasi muda yang
memiliki sifat dan akhlak yang mulia, pengetahuan dan keterampilan yang memadai
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan untuk bekal kehidupan dan pendidikan pada
jenjang selanjutnya;
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas penerapan kurikulum
berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang diwujudkan dengan
menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem masyarakat.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
B. Muatan Kurikulum
Dalam muatan kurikulum akan dipaparkan muatan kurikulum nasional dan muatan
kurikulum darurat dalam masa pandemi covid-19.
1. Muatan Nasional
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu di SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantai untuk kelas VII, VIII, dan kelas IX.
TIK - - -
3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Matematika 5 3
5. IPA 5 3
6. IPS 4 2
7. Bahasa Inggeris 4 2
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 3 1
9. Pejaskes 3 1
10. Prakarya 2 1
JUMLAH 38 20
KETERANGAN:
Jumlah jam Normal Kurikulum Nasioanal : 38 Jam /minggu
Jumlah jam perminggu masa pandemi Covid-19 : 20 Jam/ minggu
Jumlah Jam Pembelajaran Normal Sem. Ganjil : 38 Jam x 18 minggu = 684 JP
Jumlah jam masa pandemi Covid-19 Sem Ganjil: 20 JP x 18 minggu = 360 JP
Perhitungan jumlah Jam di atas, apabila Bone Bolango melaksanakan pembelajaran tatap
muka, dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan sesuai panduan, maka proses
pembelajaran akan dijadikan / shet, dengan jumlah jam perhari setiap kelas hanya 4 JP/hari.
Kalau pelaksanaan Pembelajaran Dari Rumah (BDR), yakni PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
beban waktu yang dipakai untuk pelaksanaan pembelajaran tetap 4 JP/hari, hanya berbeda
dalam pendekatan yang dipakai yaitu: Daring dan pendekatan Luring.
Jadi pelaksanaan pembelajaran untuk 1 hari sesuai keputusan bersama dinas pendidikan
adalah 4 JP dan setiap JP 30 atau 35 menit untuk SMP.
Keterangan:
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum di atas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah
Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah
sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler.
Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
ALOKASI KETERANGAN
NO KEGIATAN
WAKTU
Minimal 14
3. Minggu efektif semester
minggu
genap tahun terakhir setiap
satuan pendidikan (Kelas
VII,VIII dan IX)
2. Muatan Lokal
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Atas Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat
tinggalnya.
Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan bahwa
: (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada
setiap satuan pendidikan.
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kepadapeserta didik agar:
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya
yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku
di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya
setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
4. Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan
antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi
ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, dan karir, melalui proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan untuk mencapai
kesempumaan perkembangan diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta didik
dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mmengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi, atau alumni yang memiliki
kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan
pengembangan diri dalam kegiatan pembiasaan:
a. Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 6S - 1P( Senyum, Salam,
Sapa, Salim, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat
b. Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap awal dan akhir
pelajaran, ibadah khusus keagamaan bersama, SKJ, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri, Sholat Duha, sholat dhuhur berjama'ah dan upacara bendera
c. Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan
dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat waktu.
d. Terprogram
Peringatan hari besar Nasional dan agama
Latihan dasar kepemimpinan
kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling (BK)
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni- budaya,
kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan
diselenggarakan oleh SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
5. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki
tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang
telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas No
20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2)
berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan danketerampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani
dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi
imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa
memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan
tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan
peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik
sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan bantuan untuk
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai
jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP disusun sebagai upaya
memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau
kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
i. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karaktercerdas yang terpuji.
bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam
pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada struktur kurikulum SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantai.
e. Pemanfaatan 50% dari Jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk Penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur Alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMP
Negeri 2 Satu Atap Bonepantai adalah antara 0% - 50 % dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Beban belajar untuk masa pandemi Covid–19 dalam satu minggu Kelas VII, VII,
dan IX adalah 20 JP dengan durasi waktu 30 dan/atau 35 menit. Dalam satu hari
hanya dua mata pelajaran.
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantaimeliputi meliputi 40 menit tatap muka, 50% dari waktu tatap
muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.( Kurikulum Normal )
Kegiatan Sistem Paket
Tatap muka 40 menit
Penugasan terstruktur / Kegiatan mandiri 50% x 40 menit = 20 menit
Jumlah 60 menit
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMP Negeri 2
Satu Atap Bonepantaimeliputi meliputi 30 menit tatap muka, 50% dari waktu tatap
muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.( Kurikulum masa Pandemi / Kurikulum Kondisi Khusus ).
Jumlah
Jam Tatap Jumlah Jam/ Minggu Efektif/
Kelas Jam/
Muka (Menit) Minggu Tahun
Tahun
VII 40 38 34 1292
VIII 40 38 34 1292
IX 40 38 26 988
KTSP SMPN2SATAPBONEPANTAI, TP 2021-2022 EDISI REVISI PANDEMI COVID 19
-26-
Materi soal "PAT" meliputi "25% semester ganjil" dan "75% semester genap
Contoh penentuan: KBM = 60
a. Nilai pada Semester Ganjil = 55
b. Nilai pada Semester Genap = 65
Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap mata
pelajaran memilik nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran
terdapat nilai KKM yang berbedap ada tiap aspek. Dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam menentukan nilai KKM. Sebagai
catatan bahwa nilai KKM yang ideal untuk Kurikulum 2006 adalah 75 dan untuk
kurikulum 2013 adalah 65.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun
pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini didasarkan pada
hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta didik baru, dan mendasarkan
nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya. Penentuan KKM
dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar
peserta didik. Secara berurutan cara ini dapat menentukan KKM Indikator - KKM
Kompetensi Dasar (KD) - KKM Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (KI)-KKM
b. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal untuk satuan Pendidikan SMP Negeri 2 Satu
Atap Bonepantai
Satuan pendidikan SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai memilih KKM mata pelajaran
atau Multi KKM dengan predikatnya sebagai berikut:
Predikat Masing-Masing Mata Pelajaran
2. Pendidikan Agama
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
3. PPKn
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
83 – 90 B Baik
75 – 82 C Cukup
< 75 D Kurang
4. Bahasa Indonesia
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
5. Matematika
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
6. IPA
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
7. IPS
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 71) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
71 – 80 C Cukup
< 71 D Kurang
8. Bahasa Inggris
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 71) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
71 – 80 C Cukup
< 71 D Kurang
9. Seni Budaya
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
10. PJOK
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
83 – 90 B Baik
75 – 82 C Cukup
< 75 D Kurang
11. Prakarya
Rumusnya :
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 70) : 3= 10
Interval Predikat Predikat Keterangan
91 – 100 A Sangat Baik
81 – 90 B Baik
70 – 80 C Cukup
< 70 D Kurang
4. Penilaian Ekstrakulikuler
a. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi
bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan
bagi mereka.
b. Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program
ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan dinyatakan
dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik
dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau di
atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN MASA PANDEMI COVID - 19
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dalam masa pandemi covid-19 , yaitu
mengikuti panduan sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
dalam Masa darurat Penyebaran Corona Virus Disease ( Covid – 19 ) dan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksnaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disiase ( COVID_ 19 ), bahwa
Penilaian hanya merupakan pemberian umpan balik terhadap bukti atau produk
aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru tanpa
diharuskan memberi skor/kualitatif tanpa KKM.
2. Yang perlu diperhatikan oleh guru adalah :
a. Penilaian formatif :
* Cara memantau ,menilai dan mepasilitasi kemajuan belajar dari jarak
jauh untuk menilai tugas yang iberikan dalam pembelajaran.
* Menentukan alat penilaian yang digunakan untuk memberikan
tanggapan rutin kepada peserta didik dan menjaga pekerjaan peserta
didik selaras dengan tujuan pembelajaran.
* Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
refleksi apa yang mereka pelajari dan menyampaikannya kepada teman
sekelas.
KTSP SMPN2SATAPBONEPANTAI, TP 2021-2022 EDISI REVISI PANDEMI COVID 19
-33-
b. Penilaian Sumatif
Menentukan dan menuat alat penilaian sumatif yang dapat digunakan
untuk memberikan panilaian peserta didik sesuai dengan materi
pembelajaran yang diberikan.
Rancangan proyek
Pembelajaran dan penilaiaan hasil belajar dalam masa pandemi covid – 19 guru
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan ( SE No. 4
tahun 2020 tentang panduan pembelajaran jarak jauh )
Untuk penilaian dan penentuan kenaikan dan kelulusan untuk sementara mengikuti
panduan yang sudah diturunkan. Apabila ada perubahan lagi pihak sekolah menyesuaikan
dengan aturan yang diberlakukan dikemudian lagi....
5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Syarat kenaikan kelas Siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantaimengacu pada panduan
penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan revisi 2017 yang diterbitkan oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan RI. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
4. Tidak memiliki LEBIH DARI dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KBM/KKM. Karena
ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks
kurun waktu belajar 1 (satu) tahun, apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
KBM/KKM pada semester ganjil atau genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata
nilai semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Sebagai contoh, nilai
mata pelajaran Bahasa Inggris siswa X pada semester ganjil kelas VIII adalah 56
(KBM/KKM 60). Nilai siswa tersebut pada mata pelajaran yang sama pada semester
genap di kelas yang sama adalah 70. Rerata nilai siswa tersebut adalah (56+70) : 2 = 63.
Dengan KBM/KKM 60, siswa Xtersebut dinyatakan tuntas pada mata pelajaran Bahasa
Inggris.
5. Ketuntasan belajar minimal sekurang-kurangnya 60. Satuan pendidikan dapat
menetapkan KBM/KKM lebih dari 60 sesuai dengan memperhatikan kemampuan awal
siswa, kerumitan kompetensi, dan keadaan sumber daya pendidikan di satuan
pendidikan tersebut.
6. Seorang siswa naik kelas atau tidak didasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata
tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah.
Syarat kenaikan kelas pandemi Covid–19
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya baik.
3. Karena ekstra tidak terselenggara maka tidak digunakan sebagai kriteria kenaikan /
kelulusan.
4. Ketentuan pada situasi normal hanya dijadikan sebagai pertimbangan dengan
memperhatikan aspek lainnya.
5. Ketentuan kehadiran pada situasi normal hanya dijadikan pertimbangan dengan
sangat hati-hati.
b. Kelulusan
Kriteria Kelulusan
Adapun penentuan kriteria Kelulusan Peserta didik adalah ;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
3. Lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4. Lulus Ujian Nasional.
Kriteria kelulusan peserta didik di masa Pandemi Covids 19 sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2020 adalah ;
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1. Menyelesaikan program pembelajaran dimasa pandemi COVID-19 yang dibuktikan
dengan raport tiap semester
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3. Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. ( ujian yang
diselenggarakan oleh pihak sekolah yaitu ujian sekolah dalam bentuk tes baik secara
luring maupun daring)
6. Pelaksanaan Ujian Sekolah
Ujian sekolah dimasa Pandemi Covids-19
Ujian Sekolah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan yang dirancang
untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak perlu mengukur
ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
Lebih lanjut,untuk prosedur atau porsi pembuatan soal Ujian Sekolah adalah sebagai
berikut:
a. Naskah soal 100 % disusun oleh guru mata pelajaran atau yang serumpun .
b. Proporsi soal, 20 % materi kelas VII, 30 % materi kelas VIII dan 50 % materi
kelas IX, dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
B. Target Kelulusan Yang Akan diCapai
Target kelulusan SMP Negeri 2 Satap Bonepantai yang akan dicapai yaitu lulus
100% dengan nilai yang memuaskan sehingga bisa melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi.
C. Program Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Kelulusan
a. Peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan seperti kegiatan
Tafaquh fiddin (tafdin),sholat dhuha, sholat Jumat bersama di Mesjid Ar-
Rahiim dll.
b. Program Bimbingan Belajar kelas IX untuk mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi Ujian Sekolah
7. Program Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, kecakapan vokasional.
Penerapan Pendidikkan Kecakapan Hidup (Life Skill)
a. Kecakapanhidup personal meliputi:
• Terampil membaca Al-Qur'an,
• Terampil menjadi pewara (MC)
• Rajin beribadah
• Jujur
• Disiplin
• Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan matapelajaran agama dan akhlak
mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan.
d.Kecakapan vokasional
Terampil berbahasaInggris
Terampilmengoperasikankomputer
Terampilberkhotbah
Terampilmembawakanacara
Terampilmenuliskarangan ilmiah/ populer
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran matematika, TIK, dan Bahasa
Indonesia.
pengembangan sikapnya, (b) mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yangsudah
dicapai sesuai kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki
sikap yang masih rendah dan berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d)
menjadi bagian refleksi bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan
sikap peserta didik di masa yang akan datang.
d. Nilai akhir kompetensi sikap ditetapkan berdasarkan kecenderungan sikap peserta
didik dari satu periode ke periode berikutnya, terutama periode menjelang akhir
semester.
9. Pengolahan Penilaian
1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu semester:
a. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing mengelompokkan
(menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan
sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing membuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap
siswa.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK.
Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan
(merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap siswa.
Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, dan toleran
pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.
Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggungjawab meningkat
2. Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan
penilaian akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan
deskripsi.
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam,
c. Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian
akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
d. Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS
dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
Contoh pengolahan Nilai Akhir
Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang siswa sudah dan
belum belum mencapai KBM/KKM untuk keperluan pemberian pembelajaran
KTSP SMPN2SATAPBONEPANTAI, TP 2021-2022 EDISI REVISI PANDEMI COVID 19
-40-
remedial dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Dengan data skor di
atas, apabila dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai
akhir (HPA) Ani adalah:
Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan menjadi 79 dan diberi predikat
dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsicapaian
pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan
deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor.
a. Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna
kontras,misalnya: … tetapi masih perlu peningkatan dalam … atau … namun
masih perlu bimbingan dalam hal ….
b. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh
siswa dan yang penguasaannya belum optimal.
c. Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti pekerjaan siswa yang
didokumentasikan dalam portofolio pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak
memiliki pekerjaan yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut
didasarkan pada skor angka yang dicapai.
3. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek, dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0
– 100 dan deskripsi.
Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu
kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk
KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk
dan proyek. Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang
diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua) KD dinilai bersama-
sama dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam
contoh di atas 87).
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
4. Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu
rumusan deskripsi capaian keterampilan.
1. Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. HINDARI frasa yang bermakna kontras,
misalnya: … tetapi masih perlu peningkatan dalam … atau … namun masih perlu
peningkatan dalam hal ….
2. Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai
oleh siswa dan yang penguasaannya mulai meningkat.
3. Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya siswa yang
didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak
memiliki karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut
didasarkan pada skor angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam
bentuk angka.
10. Mutasi
asasi setiap manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa
Indonesia. Prinsip tersebut berlaku tidak hanya pada proses kegiatan pembelajaran
yang berlangsung didalam kelas, tetapi berlaku juga pada tahap penerimaan dan
perpindahan peserta didik. Karena “pindah sekolah” merupakan hak setiap peserta didik
seperti yang tercantum didalam pasal12 (ayat1, poin ke5) UU No. 20 Tahun 2003, yang
berbunyi:
“Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke
program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.”
Apakah setiap peserta didik/peserta didik berhak pindah sekolah dari sekolah
swasta kesekolah negeri, ataupun sebaliknya? Jawabannya adalah Berhak. Lalu, apakah
setiap peserta didik/peserta didik bisa pindah dari sekolah swasta ke sekolah negeri, atau
dari sekolah negeri kesekolah swasta? Jawabannya BELUM TENTU, bisa atau tidaknya
pindah sekolah sejalan dengan terpenuhi atau tidaknya aturan aturan mengenai
perpindahan peserta didik pada masing-masing sekolah.
Berikut ini aturan-aturan yang berkaitan dengan pindah sekolah peserta didik
dari sekolah swasta/negeri, maupun dari jalur pendidikan lain yang setara, pada jenjang
dasar (SD/MI, SMP/MTs) dan jenjang menengah (SMA/MA/SMK/MAK)
Aturan/syarat pindah sekolah peserta didik SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai:
1. SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia
13(tigabelas) tahun sampai dengan15 (limabelas) tahun sebagai peserta didik
sampai dengan batas daya tampungnya. (Pasal 71 ayat 2, PPNo. 17 Tahun 2010).
Berdasarkan bunyi pasal tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap satuan pendidikan
dasar setingkat SMP, wajib menerima semua warga negara (peserta didik baru
peserta didik pindahan) yang berusia 13 -15 tahun sebagai peserta didik sampai
dengan batas daya tampungnya yaitu paling banyak 32 orang per rombongan
belajar/kelas.
2. Peserta didik jalur non formal dan informal dapat diterima di SMP, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat tidak pada awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi
persyaratan: lulus ujian kesetaraan Paket A; dan lulus tes kelayakan dan
penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010). Tidak hanya peserta didik
jalur formal saja (SMP/MTs) yang diperbolehkan untuk pindah sekolah, tetapi
juga peserta didik dari jalur nonformal ataupun informal memiliki kesempatan
yang sama dengan syarat lulus ujian kesetaraan paket A,dan lulus tes
kelayakan/penempatan sekolah yang dituju.
3.Peserta didik pendidikan dasar setara SMP di negara lain dapat pindah ke SMP,
MTs, atau bentuk lain yang sederajat diIndonesia setelah memenuhi persyaratan :
KTSP SMPN2SATAPBONEPANTAI, TP 2021-2022 EDISI REVISI PANDEMI COVID 19
-43-
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
PEKAN
Libur Akhir Semester
1 bulan Juli pekan ke-1 1
2020/2021
Penilaian Tengah
3 September, minggu ke - 2 1
Semester Gasal
PAT, Persiapan Rapor
dan Libur Akhir
4 Desember, minggu ke 1 - 5 2
Semester Gasal
2021/2022
Penilaian Akhir
5 bulan Desember pekan ke-2 1
Semester
Meeting Kelas dan
bulan Desember pekan ke-3-
6 Pengolahan Nilai dan 2
4
penyerahan Raport
JUMLAH 8 pekan
3 Maret 2022 5
4 April 2022 4
5 Mei 2022 4
6 Juni 2022 5
JUMLAH 26 Pekan
JUMLAH 7 pekan
Banyaknya Pekan Efektif Semester Genap untuk Kelas VII dan VIII
NO. BULAN JUMLAH PEKAN
1 Januari 2022 4
2 Februari 2022 4
3 Maret 2022 4
4 April 2022 3
5 Mei 2022 3
6 Juni 2022 1
JUMLAH 19 Pekan
Banyaknya Pekan Efektif Semester Genap untuk Kelas IX
NO. BULAN JUMLAH PEKAN
1 Januari 4
2 Februari 4
3 Maret 3
4 April 1
JUMLAH 12 Pekan
KALENDER KEGIATAN
SMP NEGERI 2 SATAP BONEPANTAI
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
JML.
JULI 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 2 1-5 Libur Khusus
Selasa 7 14 21 28 2 8-11 Penerimaan Siswa Baru
Rabu 1 8 15 22 29 2 12 Penetapan Siswa Baru
Kamis 2 9 16 23 30 1 15-18 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Jum'at 3 10 17 24 31 2 20-31 Hari belajar efektif
HBE
Sabtu 4 11 18 25
8
JML
AGUSTUS 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
.HBE
Minggu 4 11 18 25
Senin 5 12 19 26 3 1-9 Hari belajar efektif.
Selasa 6 13 20 27 3 13-16 Kegiatan 17 Agustus
KTSP SMPN2SATAPBONEPANTAI, TP 2021-2022 EDISI REVISI PANDEMI COVID 19
-49-
JML
SEPTEMBER 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
.HBE
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 16 23 30 4 1-22 Hari Belajar Efektif
Selasa 3 10 17 24 3 23-27 PTS Ganjil
Rabu 4 11 18 25 3 30 Hari Belajar Efektif
Kamis 5 12 19 26 3
Jum'at 6 13 20 27 3
HBE
Sabtu 7 14 21 28
16
JML.
OKTOBER 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 6 13 20 27
Senin 7 14 21 28 4 1-31 Hari Belajar Efektif
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 5
Jum'at 4 11 18 25 4
HBE
Sabtu 5 12 19 26
23
JML.
NOVEMBER 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 3 10 17 24
Senin 4 11 18 25 4 1 - 30 Hari Belajar Efektif
Selasa 5 12 19 26 4
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29 5
HBE
Sabtu 2 9 16 23 30
21
JML
DESEMBER 2020 TGL URAIAN KEGIATAN
.HBE
Minggu 1 8 15 22 29 2-6 Hari Belajar efektif
Senin 2 9 16 23 30 1 9-13 UJian Semester ganjil
Selasa 3 10 17 24 31 1 16-20 Pengelolaan nilai
Rabu 4 11 18 25 1 23 Penyerahan Raport
Kamis 5 12 19 26 1 24-31 Libur Semester
Jum'at 6 13 20 27 1 25 Libur Khusus
Sabtu 7 14 21 28 HBE
5
JML.
JANUARI. 2021
HBE TGL URAIAN KEGIATAN
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 4 1 Libur Khusus
Selasa 7 14 21 28 4 6-9 Uji Coba UN 1
Rabu 1 8 15 22 29 4
Kamis 2 9 16 23 30 5 2-31 Hari belajar efektif
Jum'at 3 10 17 24 31 5
HBE
Sabtu 4 11 18 25
22
JML.
FEBRUARI 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 2 9 16 23
Senin 3 10 17 24 4
Selasa 4 11 18 25 3
Rabu 5 12 19 26 4 1-28 Hari belajar efektif
Kamis 6 13 20 27 4
Jum'at 7 14 21 28 4
HBE
Sabtu 1 8 15 22 29
19
JML.
MARET 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 1 8 15 22 29 2-6 Hari Belajar efektif
Perkiraan Ujian Tengah Semester Kelas
Senin 2 9 16 23 30 4 9-13 VII dan VIII, dan Ujian Akhir Semester
Genap Kelas IX
Selasa 3 10 17 24 31 4 16-31 Hari belajar efektif
Rabu 4 11 18 25 2
Kamis 5 12 19 26 3
Jum'at 6 13 20 27 3
HBE
Sabtu 7 14 21 28
16
JML
APRIL 2021 . TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 5 12 19 26
Perkiraan UAS Kls IX Kls VII &VIII
Senin 6 13 20 27 2
8-13 belajar dirumah.
Selasa 7 14 21 28 2
Perkiraan UNBK 2020 Kls IX, Kls VII
Rabu 1 8 15 22 29 3
22–25 &VIII belajar dirumah.
Kamis 2 9 16 23 30 3
Jum'at 3 10 17 24 3
HBE
Sabtu 4 11 18 25
13
JML
MEI 2021 . TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 3 10 17 24 31
Senin 4 11 18 25 3
Selasa 5 12 19 26 3
Rabu 6 13 20 27 3 22-27 Libur Idul fitri 1441 H
Kamis 7 14 21 28 2
Jum'at 1 8 15 22 29 3 4-20 Hari belajar efektif
HBE
Sabtu 2 9 16 23 30
14 28-30 Hari belajar efektif
JML.
JUNI 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
HBE
Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29 1
Selasa 2 9 16 23 30 2 15-19 UKK Kls 7 & 8, th pel. 2019/2020
Meeting Class/Pengisian raport kelas VII
Rabu 3 10 17 24 2
22-25 dan VIII
Kamis 4 11 18 25 2 26 Pembagian raport kelas VII dan VIII
Jum'at 5 12 19 26 2
HBE
Sabtu 6 13 20 27
9 27-30 Libur Semester
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantaiyang
disusun merupakan pengembangan Kurikulum yang beririsan dengan reviuw untuk
masa Pandemi Covid – 19 sehingga menjadi pedoman kerja semua personil sekolah
dan pihak yang terkait.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 2 Satu Atap Bonepantai
dikembangkan secara profesional untuk menciptakan kondisi pendidikan yang
demokratis.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 2 Satu Atap
Bonepantaimemberikan acuan sistem pendidikan yang berlangsung agar arah proses
pendidikan jelas pada kompetensi yang ditetapkan.
4. Pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di SMP
Negeri 2 Satu Atap Bonepantai
B. Saran-saran
1. Pendidik dan tenaga kependidikan seyogyanya perlu memahami Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Penilaian, Standar Sarana Prasarana, dan Standar Pengelolaan SMP Negeri 2
Satap Bonepantai.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan perlu memahami tugas pokok dan fungsinya.