Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan
dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan pada tujuan tersebut SMPIT Takhosus
Al-Quran Ashabiq berupaya membangun landasan kegiatan pendidikan
dalam suatu kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota
Sukabumi sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU
20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496), sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670); PP No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan
SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005. Oleh karena itu, Tim Penyusun Kurikulum SMPIT Takhosus
Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum yang dikembangkan berdasar
manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan Komite Sekolah.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan ini sangat
diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan
untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang

2
akademis maupun non-akademis, memelihara budaya daerah (kearifan
lokal), mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilandasi iman dan taqwa.

B. Landasan Hukum
Landasan hukum yang dijadikan pedoman dalam penyusunan KTSP
ini meliputi :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496),
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); PP
No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
3. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
4. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Pendidikan Ekstrakurikuler
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
5. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
6. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah
7. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013

3
8. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Permendikbud No 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
11. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
Menengah
13. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah
14. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran sebagaimana telah diubah dengan
Permendikbud Nomor37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas KI dan KD
16. Permendikbud No 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
17. Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada Satuan Pendidikan Formal
18. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun ajaran 2021/2022 dan Tahun
Akademik 2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid 19).
19. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pendidikan di Jawa
Barat

4
20. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
819/8653-Setdisdik tanggal 20 Februari 2017 tentang Kurikulum tingkat
Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran dan Sastra Sunda berdasarkan
Kurikulum 2013 Revisi 2017
21. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Perda Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, Dan
Aksara daerah.
22. Pergub Jabar Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan
Lokas, Bahasa dan sastra Daerah pada jenjang satuan Dasar dan
Menengah.
23. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pendidikan di Jawa
Barat
24. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
819/8653-Setdisdik tanggal 20 Februari 2017 tentang Kurikulum tingkat
Daerah Muatan Lokal Mata Pelajaran dan Sastra Sunda berdasarkan
Kurikulum 2013 Revisi 2017
25. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Perda Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, Dan
Aksara daerah.
26. Pergub Jabar Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan
Lokas, Bahasa dan sastra Daerah pada jenjang satuan Dasar dan
Menengah.
27. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.189-Hukham/2020
tentang Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah penyakit
Akibat Corona virus Disease 19 (Covid-19) di Jawa Barat.
28. Pergub Jawa Barat No 69 tahun 2013 tentang Pembelajaran
Mulok Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah.
29. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2021

5
30. Hasil Rapat tim penyusun KTSP SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota
Sukabumi Tahun 2021

6
BAB II
TUJUAN PENYUSUNAN KTSP

A. Tujuan Penyusunan KTSP


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah
pesat sehingga menuntut satuan pendidikan agar berupaya meningkatkan
mutu lulusan, sebagai modal bangsa dalam meningkatkan daya saing dengan
bangsa lainnya. Penguasaan pengetahuan dan teknologi sangat bergantung
pada kemampuan lembaga pendidikan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan
komunikatif. Dengan didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi
yang terus berubah maka kurikulum pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan
hidup siswa agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan hidup pada masa
kini dan masa depan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap satuan pendidikan wajib
menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran selama satu tahun ke depan.
Adapun tujuan penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian
tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi
penyelenggaraan kurikulum.
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan
program pelaksanaan kurikulum agar dapat mencapai tujuan secara
efektif dan berkelanjutan.

7
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan
perangkat evaluasi program.
4. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa
untuk lebih memahami dan mmberikan dukungan terhadap
penyelenggaraan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan secara
terarah agar lebih berhasil guna.
6. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum
dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan.

B. Prinsip Penyusunan KTSP


Prinsip dasar penyusunan KTSP adalah :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keargaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang, dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

8
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian dan keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsesmua jenjang pendidkan.
6. Belajar sepanjang hayat

C. Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
Visi SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi adalah:
”Mewujudkan Generasi Rabbani yang Berwawasan Global dan
Berprestasi”

9
2. Misi SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
Misi SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi adalah
sebagai berikut:
a. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang kondusif untuk
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam rangka
menciptakan generasi Rabbani yang mempunyai hapalan Al-
Qur’an yang kompeten
b. Memujudkan Kompetensi lulusan yang berakhlaqul karimah
c. Mewujudkan kompetensi lulusan yang siap beradaptasi dengan
dengan masa depan dalam rangka menghadapi revolusi industri
4.0
d. Mewujudkan kompetensi lulusan yang mempunyai life skill dan
bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
3. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan tersebut sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31, ayat 3
menyebutkan: “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang.” Dalam Pasal 31, ayat 5 menyebutkan,
“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.”

10
Penjabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
4. Tujuan Pendidikan SMP
a. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Sikap Lulusan SMP
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2) Berkarakter, jujur, dan peduli,
3) Bertanggungjawab,
4) Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5) Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
b. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Pengetahuan
Lulusan SMP memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif sebagai berikut:
1) Faktual Lulusan SMP memiliki pengetahuan teknis dan spesifik
tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
2) Konseptual Lulusan SMP memiliki pengetahuan
terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi
dan teori, yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis
dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu

11
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
3) Prosedural Lulusan SMP memiliki pengetahuan tentang cara
melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
4) Metakognitif Lulusan SMP memiliki pengetahuan tentang
kekuatan dan ke- 12 Panduan Pembelajaranlemahan diri sendiri
dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis
dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
c. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Keterampilan
Lulusan SMP memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Standar Kompetensi Lulusan pada dimensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dimiliki lulusan SMP ini selanjutnya digunakan
sebagai acuan utama untuk pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga

12
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan ini sebagai
acuan untuk perumusan Kompetensi Dasar (KD) pada setiap mata
pelajaran, yang selanjutnya diupayakan dikuasai siswa melalui
pembelajaran yang berpusat pada siswa (pembelajaran aktif) di SMP.
5. Tujuan SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
Tujuan SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi adalah
sebagai berikut:
a. Membentuk peserta didik yang memiliki mental, kompetensi, dan
performance yang unggul dan Islami;
b. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki
mental, kompetensi, dan performance yang unggul dan Islami;
c. Terwujudnya sistem pembiayaan yang transparan dan tepat guna,
efektif dan efisien;
d. Terwujudnya sistem pengelolaan sekolah yang terencana,
terprogram, dan berkesinambungan;
e. Memiliki sarana dan prasarana yang lengkap guna mendukung
proses pembelajaran;
f. Terciptanya budaya lingkungan sekolah yang islami dan
berbudaya

13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum (Kompetensi Inti)


Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi
dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi inti dirancang seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut :
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,

14
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti
yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagai bagian dari sistem
masyarakat.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi inti SMP KELAS VII – IX


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
Sikap Spiritual 1
dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:


a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab

Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan


Perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,

15
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang:
a. Ilmu pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan


menyaji secara:
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi
waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu di SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota
Sukabumi untuk kelas VII, VIII, dan IX.

16
Struktur Kurikulum SMP terdiri atas kelompok A dan B sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggirs 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3
2. Kesehatan
3. Prakarya / Informatika 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu 38 38 38


Keterangan:
1. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum di atas, terdapat pula
kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain
Pramuka (Wajib), dan Palang Merah Remaja.
2. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah
dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah
sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam usaha memperkuat
kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler ini
dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler.
3. Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
4. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk
memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
5. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata
pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
6. Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama di Madrasah Tsanawiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan oleh Kementrian Agama.

17
2. Muatan Lokal
a. Jenis dan strategi muatan lokal yang dilaksanakan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi
bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan
keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Pendidikan
Baca Tulis Qur’an. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga
sekolah harus mengembangkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester,
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
b. Jenis dan strategi muatan lokal
Muatan lokal yang menjadi ciri khas di SMPIT Takhosus Al-Quran
Ashabiq Kota Sukabumi adalah :
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
VII VIII IX
Bahasa Sunda 1 1 1
BTQ 1 1 1
Hadist 1 1 1
Akidah Akhlak 1 1 1
Tahfidz 4 4 4
Bahasa Arab 2 2 2
Jumlah Jam per minggu 10 10 10
Mata pelajaran Bahasa Sunda bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan
bahasa daerah (Bahasa Sunda) baik dengan teman sebaya maupun

18
dengan orang yang lebih tua untuk mewujudkan karakter yang
berbudi pekerti luhur.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa bahasa daerah
(Bahasa Sunda) serta untuk melestarikannya sebagai kekayaan
budaya daerah
3. Memahami bahasa daerah (Bahasa Sunda) dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan diantaranya berupa
karya sastra yang berupa parikan, tembang dan lain - lain
Mata pelajaran Baca Tulis Qur’an bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan karakter religious dalam kehidupan
sehari- hari
2. Mewujudkan kemampuan membaca dan menulis Alquran dengan
tartil
Mata pelajaran Hadist bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sbb :
1. Memahami bahwa hadist sumber hukum Islam yang ke 2 setelah
Alqur’an.
2. Menganalisis, menganalogkan, mempresentasikan dan
mendiskusikan dari sisi tekstual dan kontekstual hadist.
Mata pelajaran Akidah Akhlak bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan
1. Memahami arti iman kepada Alloh SWT, kitab suci, dan hari
akhir.
2. Memahami akidah dan syariatnya serta menjalankannya
Mata pelajaran Bahasa Arab bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan
1. Memahami Bahasa Arab
2. Bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab

19
Mata pelajaran Tahfiz bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sbb :
1. Menghapal Juz Amma dengan tartil
2. Memahami tajwid dalam membaca Alqur’an

3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk
peserta didik baik individu maupun kelompok agar berkembang secara
optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir, melalui proses
pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan untuk mencapai kesempumaan
perkembangan diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan
peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minatnya. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan
pengembangan diri dalam kegiatan pembiasaan:
a. Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5 S 1P ( Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah
pada tempatnya, antri, dan mengatasi silang pendapat
b. Rutin: Membaca do'a awal dan akhir belajar, murojoah surat pendek juz
amma (5 surah setiap harinya), ibadah khusus keagamaan bersama, SKJ,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, sholat dhuhur berjama'ah
dan upacara bendera
c. Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat
waktu.

20
d. Terprogram
1) Peringatan hari besar Nasional dan agama
2) Latihan dasar kepemimpinan
3) Kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )
4) Jum’at sehat dan bersih
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni-budaya, dan kelompok tim olahraga.
Ekstrakurikuler di SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
terdiri atas:
a. Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikulernya berupa Kepramukaan
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN
KURIKULER

1. Mengembangkan jiwa
kepemimpinan pada peserta didik.
2. Sebagai wadah berlatih organisasi.
PRAMUKA 14.00 -
1 Jum'at 3. Melatih peserta didik agar terampil
(Pendamping) 16.00
dan mandiri.
4. Mengembangkan jiwa sosial dan
peduli kepada orang lain.

21
EKSTRA
NO HARI WAKTU TUJUAN
KURIKULER
5. Melatih peserta didik untuk
PRAMUKA (Kelas 12.00 - menyelesaikan masalah dengan cepat
Sabtu
VII & VIII) 13.00 dan tepat
6. Mengenalkan beberapa usaha
pelestarian alam, sikap ramah,bersih
dan sehat

b. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang


dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh SMP Takhosus Al-Quran
Ashabiq Kota Sukabumi dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat
dan minatnya masing-masing.

EKSTRA
NO KURIKULER HARI WAKTU TUJUAN KET

1) Peserta didik dapat Pilihan


14.00 -
Palang Senin mengetahui, memahami dan
16.00
1 Merah melaksanakan
Remaja pengetahuan dan
(PMR) keterampilan kepalang
merahan yang diwujudkan
dalam kegiatan Tri Bakti PMR
2) para anggota PMR akan
menjadi teladan di
lingkungannya (peer leader)
serta kader dan relawan
PMI di masa mendatang
3) Melatih praktik PPPK
4) Mengembangkan jiwa sosial
dan peduli kepada orang lain

22
EKSTRA
NO KURIKULER HARI WAKTU TUJUAN KET

5) Peserta didik mengetahui


Kebersihan dan Kesehatan diri
serta tata cara melakukan
Pertolongan Pertama (PP)
6) Pengenalan obat-obatan dan
pembidaian
2 Olahraga:
14.00 - 1)
Jum’a 16.00 Melatih peserta didik terampil
Pencak silat t dalam bidang olah raga Pilihan
2) Menyiapkan peserta didik
Jum’a 14.00 - dalam kegiatan O2SN,
Basket t 16.00 POPDA, Kejurda Pilihan
3 Seni Budaya
1) Melatih kemampuan peserta
12.00 - didik dalam tehnik-tehnik
Drum Band Kamis 14.00 permainan alat music Pilihan
2) Mematangkan emosional dan
harmonisasi dalam merancang
ritme vokalisasi
3) Membimbing peserta didik
berdasarkan naluri sesuai
instrumen masing-masing
12.00 – 1)
Rebana Senin 14.00 Pengenalan musik kasidah Pilihan
2) Persiapan peserta didik untuk
mengisi acara di wisuda

23
EKSTRA
NO KURIKULER HARI WAKTU TUJUAN KET

3) Menyiapkan peserta didik


dalam kegiatan LFS2N
Mengembangkan kemampuan
Seni Baca 12.00 –
Senin melagukan ayat - ayat suci
Alqur’ann 14.00
Alqur'an Pilihan
4 Bahasa
1) Melatih kemampuan
13.00 –
Selasa berkomunikas dalam Bahasa
14.00
English Club Inggris Pilihan
2) Persiapan lomba berbahasa
Inggris tingkat Kabupaten
3) Meningkatkan prestasi
akademik dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris
Bimbingan
5
Prestasi
1) Melatih peserta didik berpikir
OSN Insidentil kritis dan bernalar tinggi
2) Melatih peserta didik terampil
dalam mengerjakan soal-soal
lomba
dan soal pemecahan masalah
3) Mengikutsertakan peserta
didik dalam kegiatan OSN
Matematika Insidentil Pilihan

IPA Insidentil Pilihan

24
EKSTRA
NO KURIKULER HARI WAKTU TUJUAN KET

IPS Insidentil Pilihan

c. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam
pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam
tujuan pendidikan nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20
Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4)
memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang
mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa
memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian
tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang
optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan dan konseling
pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP disusun
sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan

25
yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
1) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantupeserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
b) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantupeserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
c) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantupeserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah / madrasah dan belajar secara
mandiri.
d) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalammemahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
2) Tujuan layanan Bimbingan Konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:
a) Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan yang dimaksud agar peserta didik
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima
secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangandiri lebih
lanjut.
b) Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar
peserta didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan, baik

26
lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang syarat
dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan
menerima berbagai lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
c. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta
didik secara optimal.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus
adalah:
”Tercapainya perkembangan dasar peserta didik yang dimiliki
dengan mengembangkan potensi sesuai tugas perkembangan.”
3) Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami
diri dan lingkungannya.
b) Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.
c) Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
d) Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu
pesertaDidik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi Positif yang dimilikinya.
4) Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
a) Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta
tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
b) Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan,
(3)keterbukaan, (4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7)
kedinamisan, (8) keterpaduan, (9) kenormatifan, (10) keahlian, (11)
alih tangan dan (12) tut wuri handayani.

27
5) Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantupeserta didik memahami lingkungan baru, seperti
lingkungan satuan pendidikan bagi peserta didik baru, dan obyek-
obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang
efektif dan berkarakter.
b) Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan
secara terarah, objektif dan bijak.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan
bijak.
d) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi
dan peminatan dirinya.
e) Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,

28
dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai
dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
h) Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
i) Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
j) Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantupeserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter- cerdas yang terpuji.
6) Format Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c) Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d) Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau lapangan.
e) Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan

29
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
kemudahan.
f) Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui media dan/atau saluran
jarak jauh, seperti surat adan sarana elektronik.

7) Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan program Layanan Bimbingan dan Konseling
di SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi dilaksanakan melalui:
a) Kontak langsung/tatap muka dengan peserta didik
Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk menyelenggarakan
layanan orientasi layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan penguasaan konten, dan instrumentasi.
b) Di luar jam pembelajaran
Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,
layanan konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya
yang dapat dilaksanakan di luar kelas .Satu kali kegiatan
layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran
ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas
c) Tidak kontak langsung/non tatap muka melalui Himpunan data
kunjungan rumah, konferensi kasus, kolaborasi, dan konsultasi

C. Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran


1. Strategi Pembelajaran
Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling
dilakukan melalui:
a. Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengetahui

30
perolehan peserta didik yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk
mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang, yaitu penilaian dalam waktu tertentu(satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan
kegiatan pendukung Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.
Penilaian proses kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling
dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana
tercantum di dalam RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) dan Pendukung
Layanan, untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.

2. Pengaturan beban belajar


Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Takhosus Al-Quran
Ashabiq Kota Sukabumi dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 41
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas VII dan VIII pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 13 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.

31
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk
SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi meliputi meliputi 40 menit
tatap muka, 50% dari waktu tatap muka untuk kegiatan terstruktur maupuan
kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Kegiatan Sistem Paket


Tatap muka 40 menit
Penugasan terstruktur 50% x 40 menit =
Kegiatan mandiri 20 menit
Jumlah60 menit

Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada
reguler setiap tahun Minggu setiap
(Kelas VII-VIII, dan IX) satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII, VIII, dan IX)
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII,VIII dan IX)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi
minggu akhir
dan awal tahun ajaran
Daerah khusus yang
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 memerlukan
libur keagamaan lebih
minggu panjang
dapat mengaturnya sendiri

32
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif
belajar dan waktu
pembelajaran
Efektif
8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
minggu Pemerintah
Untuk satuan pendidikan
9. Hari libur khusus Maksimal 1 sesuai
dengan ciri kekhususan
minggu masing-
Masing
Digunakan untuk kegiatan
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 yang
diprogramkan secara khusus
Pendidikan minggu oleh
satuan pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif
belajar dan waktu
pembelajaran
Efektif
Pengaturan minggu efektif selanjutnya digunakan sebagai dasar
penentuan Kalender Pendidikan. Beban belajar ditentukan berdasarkan
penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah
pada umumnya saat ini, yakni menggunakan sistem paket. Adapun
pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
b. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
c. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimal empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur
kurikulum standar isi.

33
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami,
misalnya pada kegiatan praktikum bahasa Inggris yang berlangsung
selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai
yang tertulis pada struktur kurikulum SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq
Kota Sukabumi.
Pengaturan Alokasi waktu Pembelajaran Satu jam pembelajaran tatap
muka Jumlah jam pembelajaran per minggu, Minggu efektif per tahun
Pelajaran, Waktu pembelajaran I jam per tahun
Waktu
Satu jam Jumlah jam Minggu efektif
pembelajaran /
Kelas pembelajaran pembelajaran per tahun
jam
tatap muka per minggu Pelajaran
per tahun
1435 Jampel
VII 40 menit 41 35
(57.400 menit)
1435 Jampel
VIII 40 menit 41 35
(57.400 menit)
1189 Jampel
IX 40 menit 41 29
(47.560 menit)
Pemanfaatan 50% dari Jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk
Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur Alokasi waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi adalah
antara 0% -50 % dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

34
3. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu
program.
b. Tujuan Penilaian:
1) Untuk mengumpulkan informasi.
2) Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
3) Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
4) Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
5) Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program
yang akan datang.
c. Jenis Penilaian ada 2:
1) Ujian
a) Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
b) Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester
genap kelas IX)
2) Penilaian
a) Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
b) Penilaian Tengah Semester ( PTS ) dilaksanakan pada setiap tri
wulan.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) dilaksanakan pada setiap akhir
semester.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
d. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah

35
ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-
cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan
produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

Penilaian Kurikulum 2013

Jenis Teknik Penilaian

- Penilaian Sikap Utama :


Observasi guru mata pelajaran
selama 1 semester dan
observasi oleh wali kelas dan guru
BK selama 1 semester
Penunjang
Penilaian antar teman dan
penilaian diri
Tes tulis
- Penilaian
Tes lisan
Pengetahuan
Penugasan
- Penilaian Praktek
Keterampilan Produk
Proyek
Portofolio
e. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilaksanakan oleh:
1) Pemerintah
2) Satuan Pendidikan
3) Pendidik
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di peroleh
melalui:
1) TLS = Tes Tulis
2) LSN = Tes Lisan
3) TT = Tugas Terstruktur
4) TM = Tugas Mandiri

36
5) PRK = Praktik
6) PDK = Produk
7) PRO = Proyek
8) PF = Portofolio
9) SKP = Sikap

3Rata rata(TLS LSN) 2Rata rata(TT TM )


HPH =
5
Nilai Pengetahuan= 2HPH HPTS HPAS

Nilai ketrampilan = Rata-rata (PRK +PDK+PRO)

f. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan


Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat
dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti
belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik
yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan
pengayaan.
1) Remedial
a) Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD
tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta
didik diketahui belum mencapai KKM.
b) Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan
tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
(1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila
ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-
beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.

37
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
(2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan
apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan sama.
(3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.
(4) Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan.
(5) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara individu
maupun kelompok.
c) Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat
pencapaian peserta didik pada KD yang diremedikan.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang
belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai
KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga
akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta
didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik
tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan
untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang
belum mencapai KKM.
2) Pengayaan
a) Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui KKM.
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi
yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta
didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH.

38
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak
berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran
pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
(1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada
peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan
sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
(2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas
proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh
peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara
individu.
4. Kriteria Ketuntasan Minimal
Ketuntasan belajar di SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi
menetapkan setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Dalam
menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik , kompleksitas / tingkat kesukaran mata
pelajaran serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Berikut ini tabel nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) di SMP Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi yang
akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2021/2022

39
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SMP TAKHOSUS AL-QURAN ASHABIQ KOTA SUKABUMI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KKM
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75

3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Matematika 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
7 Bahasa Inggris 70 70 70
KELOMPOK B
1 Seni Budaya 70 70 70

2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75

3 Prakarya/Informatika 75 75 75
KELOMPOK MULOK
1 Bahasa Jawa 70 70 70
2 BTQ 70 70 70
3 Hadist 70 70 70
4 Akidah Akhlak 75 75 75
5 Bahasa Arab 75 75 75
6 Tahfidz dan Tahsin 70 70 70

a. Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kreteria Ketuntasan


Minimal (KKM)
Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM yang sama. Dalam satu mata
pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan

40
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik bisa lebih leluasa
dalam menentukan nilai KKM.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal
tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi
ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi
peserta didik baru, dan mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai
peserta didik pada kelas sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan
dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar peserta
didik. Secara berurutan cara ini dapat menentukan KKM Indikator - KKM
Kompetensi Dasar (KD) - KKM Kompetensi Inti (KI) - KKM Mata Pelajaran.
Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator,
kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing
mata pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui expert judgement
guru mata pelajaran melalui forum musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah
KD, kedalaman KD, keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat
2) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1) kompetensi
pendidik (nilai UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas, 3) predikat
akreditasi sekolah, 4) kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang
memiliki daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi.
3) Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisa
didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi).
Dimana untuk kelas VII berdasarkan pada rata-rata nilai rapor SD, nilai
Ujian Sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang
SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain memperhatikan rata-

41
rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.
Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Aspek yang
Kriteria dan Skala Penilaian
dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
<65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Intake peserta Tinggi Sedang Rendah
didik 80-100 65-79 <65

jumlah total setiap aspek


KKM per KKD =
jumlah total aspek

jumlah total KKM per KD


KKM mata pelajaran =
jumlah total KD

b. Upaya Sekolah dalam Meningkatkan KKM


1) Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop/
pelatihan/ MGMP tingkat Kabupaten/ MGMPS
2) Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.
3) Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII dan IX.
5. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh
seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan
pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan

42
pendidikan tersebut. Peserta didik SMP dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
2) Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4) Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah KKM atau belum tuntas.
5) Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 85 % dari hari
efektif belajar Hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas
dibicarakan dalam rapat dewan pendidik pada akhir tahun
pelajaran.
6) Dalam kondisi tertentu sekolah dapat membuat kebijakan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam menentukan
kenaikan kelas.
b. Kelulusan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari
SMPIT Takhosus Al-Qur’an Ashabiq Kota Sukabumi setelah memenuhi
syarat berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;
3) Lulus Ujian Sekolah, yang diperoleh dari Nilai Sekolah;
4) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor c diperoleh dari:
1.1). Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester I, II, III, IV, V, dan VI dengan pembobotan 40% untuk
nilai Ujian Sekolah danpembobotan 60% untuk nilai rata-rata

43
rapor.

NS = 0,40 US + 0,60 Rata-Rata Nilai Rapor

1.2). Prosentase kehadiran Peserta didik 85 %


1.3) Nilai setiap mata pelajaran minimal 70
1.4) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai
Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam
rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka di
belakang koma.

c. Penerapan Pendidikkan Kecakapan Hidup ( Life Skill)


1) Kecakapan hidup personal meliputi:
a) Terampil membaca dan menulis Al-Qur'an,
b) Terampil menjadi penghafal Al-Qur’an
c) Rajin beribadah
d) Jujur
e) Disiplin
f) Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama
dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan.
2) Kecakapan Sosial meliputi
a) Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
b) Memiliki sikap sportif
c) Membiasakan hidup sehat
d) Sanggup bekerjasama
e) Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa

44
Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
3) Kecakapan Akademik meliputi
a) Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan
penelitiandengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
variabel, dan membuktikan variabel)
b) Terampil menerapkan teknologi sederhana
c) Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam
4) Kecakapan vokasional
a) Terampil berbahasa Inggris
b) Terampil mengoperasikan komputer
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa
Inggris, dan Informatika

d. Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


Keunggulan lokal yang dikembangkan di SMP Takhosus Al-Quran
Ashabiq Kota Sukabumi adalah mata pelajaran muatan local, yaitu :
1) BTQ
Pelaksanaannya adalah terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler BTQ
2) TAHFIDZ
Pelaksanaannya adalah terintegrasi dengan mata pelajaran muatan local
Tahfidz

e. Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan global


Upaya sekolah dalam mengembangkan Keunggulan global antara lain
dalam bentuk:
1) Kemampuan berbahasa inggris.
2) Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet.

45
Keunggulan global tersebut sejalan karena diera globalisasi seperti saat
ini diperlukan kemampuan peserta didik untuk menguasai bahasa inggris dan
penggunaan TIK agar dapat mengikuti perkembangan IPTEK dewasa ini.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi dan lain-lain yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi
peserta didik.

46
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang


diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu dan pemetaan beban
belajar untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender


Pendidikan SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi mengacu
pada rambu-rambu sebagai berikut:

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Jam pembelajaran efektik dalam satu minggu adalah 50 jam
3. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari
raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

47
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan dan Alokasi waktu minggu
efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya sebagai berikut:
Berdasarkan rambu-rambu di atas, SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq
Kota Sukabumi menyusun Kalender Pendidikan sebagaimana tercantum
pada tabel dibawah ini

Tabel 4.1
MINGGU EFEKTIF PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

JUMLAH MINGGU
No. Thn./Smt Bulan TDK KETERANGAN
KALENDER EFEKTIF
EFEKTIF
Libur semester genap,
1 JULI 5 1 4
PPDB
TAHUN 2021 SEMESTER GANJIL

2 AGUSTUS 4 4 0

3 SEPTEMBER 5 4 1 UTS

4 OKTOBER 4 3 1

5 NOPEMBER 4 4 0

UAS SMTR Genap,


Jeda Tengah semester
6 DESEMBER 5 2 2
dan libur/cuti bersama
Maulid Nabi SAW

JUMLAH 27 19 8
2022SEMES

7 JANUARI 4 3 1 Libur semester ganjil


TAHUN

GENAP
TER

8 PEBRUARI 4 4 0

48
JUMLAH MINGGU
No. Thn./Smt Bulan TDK KETERANGAN
KALENDER EFEKTIF
EFEKTIF
UTS: 1 minggu, USBN: 1
9 MARET 4 4 0 minggu
UNBK: 1 minggu

10 APRIL 5 3 2 Libur Awal Ramadhan

1 Minggu: UAS,
11 MEI 4 2 2
2 Minggu: Libur Idul Fitri
2 Minggu: UAS
1 minggu : Remedial
12 JUNI 5 2 3
1 minggu : Libur akhir
semester genap
JUMLAH 26 18 8

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022


JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021 OKTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021
M 4 11 18 25 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26 M 3 10 17 24 31 M 7 14 21 28 M 5 12 19 26
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 6 13 20 27
S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28
R 7 14 21 28 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29 R 6 13 20 27 R 3 10 17 24 R 1 8 15 22 29
K 1 8 15 22 29 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30 K 7 14 21 28 K 4 11 18 25 K 2 9 16 23 30
J 2 9 16 23 30 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24 J 1 8 15 22 29 J 5 12 19 26 J 3 10 17 24 31
S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 29 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25

JANUARI 2021 PEBRUARI 2021 MARET 2021 APRIL 2021 M E I 2021 JUNI 2021
M 2 9 16 23 30 M 6 13 20 27 M 6 13 20 27 M 3 10 17 24 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26
S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27
S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28
R 5 12 19 26 R 2 9 16 23 R 2 9 16 23 30 R 6 13 20 27 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29
K 6 13 20 27 K 3 10 17 24 K 3 10 17 24 31 K 7 14 21 28 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30
J 7 14 21 28 J 4 11 18 25 J 4 11 18 25 J 1 8 15 22 29 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24
S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25

SEMESTER 1 SEMESTER 2
TANGGAL KETERANGAN TANGGAL KETERANGAN TANGGAL KETERANGAN
19 Juli 2021 Hari pertama masuk sekolah 01 Januari 2022 Libur Tahun Baru Masehi 01 Juni 2022 Libur hari Lahir Pancasila
19 - 23 JULI 2021 Pengenalan Lingkungan Sekolah 10 Januari 2022 Hari Pertama Masuk Sekolah 06 - 17 Juni 2022 Prakiraan ujian akhir tahun
Prakiraan Libur Tahun Baru Imlek tanggal penetapan rapor semester
20 Juli 2021 Libur Hari raya Idhul Adha 1442 H 01 Pebruari 2022 24 Juni 2022
2573 2*)
Masa Orientasi pendidikan Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad
23 - 24 Juli 2021 28 Februari 2022 24 Juni 2022 Pembagian rapor semester 2
kepramukaan SAW
10 Agustus 2021 Libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriah 03 Maret 2022 Libur Hari Raya Nyepi 27 Juni 2022 - 16 Juli 2022 Libur Akhir Tahun Pelajaran
Prakiraan penilaian tengah semester
17 Agustus 2021 Libur Proklamasi Kemerdekaan RI 07- 11 Maret 2022 Mei - Juli 2022 Masa PPDB Th. Pel 2022/2023
2
06 - 09 September 2021 Pelaksanaan Asesmen Nasional 01 - 03 April 2022 Prakiraan Libur Awal Ramadhan
04 - 23 April 2022 Kegiatan Penumbuhan Budi
20 - 24 September 2021 Prakiraan Ujian Tengah Semester 1
Pekerti/Smartren Hari Efektif Sekolah/Minggu Efektif:
Prakiraan Waktu Pelaksanaan Uji Semester Ganjil : 63 Hari/19 Minggu
19 Oktober 2021 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 04 April - 07 Mei 2022
Kompetensi Keahlian SMK
06 - 17 Desember 2021 Prakiraan Ujian Akhir Semester 1 15 April 2022 Prakiraan Libur Wafat Isa Almasih Semester Genap : 69 Hari/18 Minggu
Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri
23 Desember 2021 Titi Mangsa Raport Semester Ganjil 25 April -10 Mei 2022 Keterangan:
1443 H
23/24 Desember 2021 Pembagian Rapor Semester Ganjil 01 Mei 2022 Libur Hari Buruh Mei 2022 = Ujian Sekolah (US)
September 2022 = Asesmen Nasional (AN)
24-25 Desember 2021 Cuti bersama dan Libur Hari Natal 16 Mei 2022 Libur Hari Raya Waisak

27 Des 2021 - 10 Jan 2022 Libur Semester 1 26 Mei 2021 Prakiraan Libur kenaikan Isa Almasih

49
BAB V
PENUTUP

Demikianlah penyusunan Kurikulum SMPIT Takhosus Al-Quran


Ashabiq Kota Sukabumi Tahun Pelajaran 2021/2022 telah selesai kami
laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMPIT Takhosus Al-Quran
Ashabiq Kota Sukabumi dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian
dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu
pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan
otonomi sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk
pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum
SMPIT Takhosus Al-Quran Ashabiq Kota Sukabumi ini, kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah SWT, membalas amal
baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun
yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

50

Anda mungkin juga menyukai