SD SWASTA AL-KAUTSAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
BUKU I
PEMERINTAH KAB/KOTA
DINAS PENDIDIKAN
SD SWASTA AL-KAUTSAR
Jalan Kuala Langsa KM 2,5
Email sdswastaalkautsar@gmail.com
:
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite SDS AL-KAUTSAR, Kepala SDS AL-KAUTSAR,
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan
Dan Kebudayaan Kota Langsa
Dra. SUHARTINI. M. Pd
NIP. 19690927198910001
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
B. Acuan Konseptual
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Lampiran
1. SK Kepala SD Swasta Al-Kautsar Kec. Langsa Barat Kota Langsa
tentang Penetapan Tim Pengembang Kurikulum
2. Undangan Penyusunan Kurikulum
3. Berita Acara Rapat Pembahasan Penyusunan Kurikulum
4. Daftar Hadir Pembahasan Penyusunan Kurkulum
5. Daftar KKM dari tiap kelas/mapel
6. Berita Acara Penetapan Kurikulum
7. SK Kepala SD Swasta Al-Kautsar Kec.Langsa Barat Kota Langsa
tentang Penetapan Kurikulum Tahun Pelajaran 2020/2021
8. Kalender Pendidikan
9. Jadwal Pelajaran
10. Lembar validasi dari pengawas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanah tersebut telah diterbitkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Pasal 2), berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Pasal 3).
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di
antaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan
delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan
tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik
yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam
jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi
untuk setiap mata pelajaran. Standar Isi disesuaikan dengan substansi
tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat
kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan
pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan
kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi
beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi
tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk
melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-
aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-
aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses
pemerolehannya mempengaruhi Standar Isi. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang
ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep
keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria
tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia,
dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan Kompetensi Inti
dan Kopetensi Dasar. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
Sedangkan Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu
mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.
Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban
mengembangan kurikulum operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal ini sesuai dengan
yang diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
pasa 1 ayat 20 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-
masing satuan pendidikan.”
Berdasarkan hal di atas, Satuan Pendidikan harus
menerjemahkan peraturan-peraturan tersebut ke dalam sebuah
kurikulum yang bisa menjadi pedoman bagi satuan pendidikan dalam
kegiatan penyelengaraan pendidikan.
Kurikulum sendiri merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
36 ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta dididk. Atas dasar
pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan
Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur
masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang menginginkan
peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam perjalanan
pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan
perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini
melibatkan seluruh komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil
perbaikan menjadi milik semua komponen bangsa. Perbaikan kurikulum
dapat dilakukan secara holistik komprehensif mulai dari ide, desain,
dokumen sampai dengan implementasi. Namun perbaikan kurikulum
juga dapat dilakukan pada sebagian dimensi kurikulum dan aspek
tertentu dari kurikulum. Perbaikan kurikulum 2013 pada saat ini lebih
bersifat evaluasi formatif dengan melakukan perbaikan pada dokumen
KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran dan penilaian
hasil belajar, serta buku teks pelajaran.
Untuk memenuhi amanat undang-undang serta peraturan
pemerintah seperti tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah
khususnya, maka SD Swasta Al-Kautsar Kecamatan Langsa Barat Kota
Langsa memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum SD Swasta
Al-Kautsar Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada setiap pergantian
tahun pelajaran. Melalui kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan
program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari
membentuk tim pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan
mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan
analisis konteks, melaksanakan rapat koordinasi penyusunan KTSP,
melakukan penelaahan dan penyempurnaan KTSP kurikulum 2013,
menetapkan dan mengesahkan pemberlakuan KTSP.
B. Landasan Hukum
Kurikulum Pendidikan Dasar SD Swasta Al-Kautsar Kecamatan Langsa
Barat Kota Langsa dikembangkan, berlandaskan pada:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Ekstrakurikuler Wajib;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
10. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Acuan Konseptual
Acuan konseptual penyusunan KTSP SD Swasta Al-Kautsar Kecamatan
Langsa Barat Kota Langsa adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua
mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun
dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan
bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis
dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks
secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan,
berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau
memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No.
20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
A. Struktur Kurikulum
SD Swasta Al-Kautsar Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada tahun
pelajaran 2021/2022 untuk semua kelas sudah melaksanakan
Kurikulum 2013. Karena itu proses pembelajaran sebagian besar
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti, dan Muatan
Lokal Bahasa Aceh yang menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Khusus untuk kelas 4, 5, dan 6, mata pelajaran Matematika dan PJOK
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Adapun struktur kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM
SD SWASTA AL-KAUTSAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KELAS 1-6
Keterangan:
1. Sekolah menambah 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional
untuk setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan
Budi Pekerti dan Muatan Lokal Bahasa Aceh
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
4. Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan
Lokal menggunakan pendekatan mata pelajaran.
5. Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal,
Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
B. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2021/2022, SD Swasta Al-Kautsar Kec. Langsa
Barat Kota Langsa sudah menggunakan muatan Kurikulum 2013 untuk
semua kelas. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai mana
tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi dan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar. Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 SD
Swasta Al-Kautsar Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa adalah sebagai
berikut.
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1.Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2.Menunjukkan Perilaku:
a.jujur,
b.disiplin,
c. santun,
d.percaya diri,
e. peduli,dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman,guru,dan tetangga,dan negara.
Pengetahuan 3.Memahami pengetahuan faktual,konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara :
a.mengamati,
b.menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, di
sekolah, dan tempatbermain.
Keterampilan 4.Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a.kreatif
b.produktif,
c. kritis,
d.mandiri,
e. kolaboratif,dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas,sistematis,logis dan
kritis,dalam karya yang estetis,dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
1.9 meyakini bahwa berkata yang 2.9 menunjukkan sikap yang baik,
baik, sopan,dan santun sebagai sopan,dan santun ketika
cerminan dari iman berbicara
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja keras
Nuh a.s. dan kerja sama sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Nuh a.s.
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap sopan dan
Hud a.s. santun sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Hud a.s.
1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad saw. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
saw.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3.7 memahami makna doa sebelum 4.7 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah belajar sesudah belajar dengan benar
dan jelas
Kelas II
1.5 menerima adanya Allah Swt Yang 2.5 menunjukkan perilaku rendah
Maha Suci,Maha Pemberi hati, damai,dan bersyukur
Keselamatan, dan Maha Pencipta sebagai implementasi
pemahaman maknaal-Asmaual-
Husna:al-Quddus, as- Salam,dan
al-Khaliq
1.6 terbiasa berdoa sebelum dan 2.6 menunjukkan perilaku sehat
sesudah makan sebagai implementasi
pemahaman makna doa sebelum
dan sesudah makan
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama
dan saling tolong menolong dan tolong-menolong
sebagai cerminan iman
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad saw. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad
saw.
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
3.6 memahami makna doa sebelum 4.6 melafalkan doa sebelum dan
dan sesudah makan sesudah makan
3.10 memahami tata cara salat dan 4.10 mempraktikkan salat dengan tata
bacaannya cara dan bacaan yang benar
KELAS:III
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikirdan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud sebagai implementasi
berserah diri kepada Allah Swt. pemahaman makna zikir dan doa
setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan 2.10 menunjukkan perilaku kerjasama
tertib sebagai implementasi
pemahaman hikmah ibadah salat
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. tahu,sabar,rela berkorban,
hormat,dan patuh kepada
orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s.dan Nabi Ismail
a.s.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
4(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang
[mendengar,melihat,membaca] jelas,sistematis dan logis,dalam
dan menanya berdasarkan rasa karya yang estetis, dalam gerakan
ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak
makhluk ciptaan Tuhan dan sehat,dan dalam tindakan yang
kegiatannya,dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah,di beriman dan berakhlak mulia
sekolah dan tempat bermain
3.9 memahami makna zikir dan doa 4.9 mempraktikkan tata cara zikir
setelah salat dan doa setelah salat secara
benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat 4.10 menceritakan pengalaman
melalui pengamatan dan hikmah pelaksanaan ibadah salat
pengalaman di rumahdan sekolah di rumah dan sekolah
KELAS:IV
KOMPETENSI INTI 1(SIKAP
KOMPETENSI INTI 2(SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menerima,menjalankan,dan 2. menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin,tanggung jawab,santun,
dianutnya peduli,dan percayadiri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman,guru,dan tetangganya
1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi
ciptaan-Nyadi sekitar rumah dan pemahaman Allah itu ada
sekolah
1.6 meyakini bahwa sikap santun 2.6 menunjukkan sikap santun dan
dan menghargai teman sebagai menghargai teman
cerminan dari iman
1.7 meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 menunjukkan sikap rendah hati
sebagai cerminan dari iman
1.19 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.19 menunjukkan sikap berani dan
Musa a.s. sikap pantang menyerah sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan NabiMusa a.s.
1.20 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 menunjukkan sikap santun dan
Muhammad saw. menghargai teman,baikdi rumah,
sekolah,dan di masyarakat
sekitar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.
3.4 memahami makna iman kepada 4.4 melakukan pengamatan diri dan
malaikat-malaikat Allah alam sekitar sebagai
berdasarkan pengamatan implementasi makna iman
terhadap dirinya dan alam sekitar kepada malaikat- malaikat Allah
3.6 memahami sikap santun dan 4.6 mencontohkan sikap santun dan
menghargai teman,baik di rumah, menghargai teman,baik di rumah,
sekolah,maupun di masyarakat sekolah,maupun di masyarakat
sekitar sekitar
3.7 mmemahami sikap rendah hati 4.7 mencontohkan sikap rendah hati
KELAS:V
1.2 meyakini adanya Allah Swt Yang 2.2 menunjukkan sikap berani,
Maha Mematikan, Maha Hidup, peduli, mandiri,dan teguh
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha pendirian sebagai implementasi
Esa pemahaman makna al-Asmaual-
Husna: al- Mumit,al-Hayy,al-
Qayyum,danal- Ahad
1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah 2.3 menunjukkan sikap sabar dan
dan Rasul Ulul‘Azmi jujur sebagai implementasi
pemahaman mengenal nama-
nama Rasul Allah dan Rasul Ulul
‘Azmi
KELAS:VI
1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.9 menunjukkan sikap kasih sayang
Zakariya a.s. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Zakariya a.s.
1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.10 menunjukkan sikap patuh dan
Yahya a.s. taat sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikappeduli
Isa a.s. sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap semangat
Muhammad saw dalam belajar sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Muhammad saw
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq,
dan sedekah sebagai dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam implementasi rukun Islam
3.8 memahami kisah keteladanan 4.8 menceritakan kisah keteladanan
Nabi Yunus a.s. Nabi Yunus a.s.
KELAS I
KELAS: II
KELAS: III
KELAS:IV
KELAS:VI
KELAS: II
KELAS: III
KELASIV
KELAS V
KELAS:VI
d. Muatan Matematika
KELAS I
KELAS II
KELAS: V
KELAS: IV
KELAS II
KELAS III
KELAS VI
KELAS I
KELAS II
KELAS III
KELAS: IV
KELAS V
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dan konseptual dengan cara faktual
mengamati,menanyadan dan konseptual dalam
mencoba berdasarkan bahasa yang
rasaingin tentang jelas,sistematis,logis dan
dirinya,makhluk ciptaan kritis,dalam karya yang
Tuhan dan kegiatannya,dan estetis, dalam gerakan yang
benda-benda yang mencerminkan anak
dijumpainya di rumah,di sehat,dan dalam tindakan
sekolah dan tempat bermain yang mencerminkan
perilaku anak
Keterangan:
C. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggukan daerah. Muatan lokal dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013 di SD Swasta Al-Kautsar meliputi:
a. Muatan lokal wajib yaitu Pendidikan Budi Pekerti
b. Muatan lokal pilihan yaitu Bahasa Aceh
Pemilhan muatan lokal tersebut di atas didasarkan beberapa
pertimbangan yaitu:
(1) Untuk mendukung visi dan program pemerintah Kota Langsa
(2) Menananamkan perilaku budi pekerti luhur
(3) Memelihara budaya lokal khususnya dalam berbahasa Aceh
(4) Memberikan kemampuan dasar berbahasa Inggris sebagai salah satu
sarana memasuki dunia global.
Alokasi waktu yang digunakan untuk ketiga muatan lokal di atas adalah
empat jam pelajaran yaitu
Pendidikan Budi Pekerti 2 jam pelajaran
Bahasa Aceh 2 jam pelajaran
1. Pendidikan Budi Pekerti
Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti merupakan muatan lokal di
Kabupaten Bandung dalam rangka menumbuhkan Budi Pekerti luhur
bagi siswa.
Adapun uraian Kompetensi Inti 1 (Sikap Spiritual), Kompetensi
Inti 2 (Sikap Sosial), Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan), Kompetensi Inti
4 (Keterampilan) dan Kopetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Budi
Pekerti dirumuskan sebagai berikut.
Kelas I
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
Kelas II
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya. disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya.
Kelas IV
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianut. peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya.
Kelas V
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianut. peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya serta
cinta tanah air.
Kelas VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya. peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya serta
cinta tanah air.
2. Bahasa Aceh
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Aceh merupakan mata pelajaran
pada satuan pendidikan yang berisi muatan bahasa daerah Aceh dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
keunggulan dan kearifan daerah Bandung.
Muatan mata pelajaran Bahasa Aceh terdiri dari:
a. tata bahasa daerah Aceh(paramasastra),
b. kesusastraan daerah Aceh(kasusastran), dan
c. aksara carakan (hanacaraka).
Kelas I
(Tema: Keluargaku)
(Tema: Keluargaku)
Kelas II
(Tema: Bermain di
(Tema: Bermain di
lingkunganku)
lingkunganku)
3.2 Menggali informasi dari teks 4.3 Menyampaikan isi teks narasi
narasi pendek (10-15 kalimat) pendek (10-15 kalimat)
dalam (tingkatan berbahasa) (tingkatan berbahasa) Aceh
Aceh Pedalaman/Pesisir dan pedalaman/pesisir dan atau
atau krama/bebasan tentang krama/bebasan tentang
tugasku sehari-hari (belajar, tugasku sehari-hari (belajar,
mengaji, membantu di rumah, mengaji, membantu di rumah,
piket di sekolah). piket di sekolah).
3.6 Memahami cara membaca teks 4.6 Membaca teks puisi sesuai
puisi bahasa Acehsesuai kriteria kriteria pembacaan (vokal,
pembacaan (vokal, intonasi, dan intonasi, dan interpretasi)
interpretasi) tentang lingkungan tentang lingkungan alam sekitar
alam sekitar (air, bumi, dan (air, bumi, dan matahari).
matahari).
(Tema: Air, bumi, dan
(Tema: Air, bumi, dan
matahari)
matahari)
Kelas III
3.6 Memahami teks narasi tentang 4.6 Menyusun paragraf (3-4 kalimat)
persahabatan di rumah, tentang persahabatan di rumah,
lingkungan tetangga, kelas, dan lingkungan tetangga, kelas, dan
sekolah dalam undak-usuk sekolah dalam (tingkatan
(tingkatan berbahasa) Aceh berbahasa) Aceh
Pedlaman/pesisir dan atau Pedalaman/pesisir dan atau
krama/bebasan. krama/bebasan.
(Tema: Indahnya
(Tema: Indahnya persahabatan)
persahabatan)
3.7 Memahami teks lagu daerah 4.7 Menyajikan teks lagu daerah
(berupa Tembang pesta adat (berupa tembang pesta adat aceh
Aceh dan tembang pujian /lagu dan tembang pujian /lagu yang
yang memuji Allah swt dan memuji Allah swt dan Rasul,
Rasul, atau ajaran agama Islam atau ajaran agama Islam dalam
dalam bahasa Bandung). bahasa Bandung) secara teks
maupun lagu.
Kelas IV
(Tema: Cita-citaku)
(Tema: Cita-citaku)
Kelas V
Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4
(Pengetahuan) (Keterampilan)
(Tema: Wirausaha)
(Tema: Wirausaha)
3.6 Mencermati lagu daerah Aceh 4.6 Menyajikan teks lagu daerah
berjenis tembang anyar/kiser Aceh berjenis tembang
gancang. anyar/kiser gancang secara teks
dan lagu.
(Tema: Orang-orang dan
kegiatannya di sekitarku) (Tema: Orang-orang dan
kegiatannya di sekitarku)
Kelas VI
3.1 Mencermati teks narasi tentang 4.1 Menulis teks narasi tentang
kebanggaan terhadap Aceh kebanggaan terhadap Aceh
dalam undak-usuk (tingkatan dalam undak-usuk (tingkatan
berbahasa) Aceh berbahasa) Aceh
Pedlaman/pesisir dan atau Pedlaman/Pesisir dan atau
krama/bebasan. krama/bebasan.
3.5 Memahami teks pidato yang 4.5 Menyajikan teks pidato secara
bermuatan unsur-unsur sastra lisan/tulis yang bermuatan
Bandung berupa parikan unsur-unsur sastra Bandung
(pantun), pribasa (peribahasa), berupa parikan (pantun), pribasa
dan wangsalan. (peribahasa), dan wangsalan.
D. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi
waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-
kurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan
complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstra-kurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan rasa akan nilai moral
dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam
kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan
orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.
Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, SDS Al-Kautsar
Kec. Langsa Barat Kota Langsa menetapkan pendidikan kepramukaan
ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung
makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi Peserta Didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.
Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan SDS Al-Kautsar Kec.
Langsa Barat Kota Langsa diorganisasikan dalam Model sebagai
berikut.
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian
Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun
sekali, berlaku Kolaboratif
bagi seluruh Bersifat intramural
peserta didik, atau ekstramural (di
terjadwal, luar dan/atau didalam
penilaian umum lingkungan satuan
pendidikan)
Muatan Nilai
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan
Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung
dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai
berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong Bertanggungjawab
11. Dapat dipercaya
12. Jernih dalam berpikir
13. Jernih dalam berkata
14. Jernih dalam berbuat
15. Hemat
16. Cermat
17. Bersahaja
18. Rajin
19. Terampil
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan
kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler
yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan
minatnya masing-masing.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan
dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2)
identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3)
menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan
sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke
satuan pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program
Kegiatan Ekstrakurikuler.
Ektrakurikuler pilihan yangdikembangkan di SDS Al-Kautsar Kec.
Langsa Baro Kota Langsa adalah sebagai berikut.
F. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah
tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik
atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau diatasnya,
sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan
tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada
KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik(B). Sedangkan nilai
ketuntasan kompeten sipengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka 0–100. KKM dirumuskan diawal tahun pelajaran.
Adapun KKM setiap mata pelajaran sebagai berikut:
Kelas
Mata Pelajaran I II III IV V VI
Pendidikan Agama dan Budi 75 75 75 75 75 75
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 65 65 65 65 65 65
Matematika 60 60 60 60 60 60
Ilmu Pengetahuan Alam - 65 65 65 65 65
Ilmu Pengetahuan Sosial - 60 60 60 60 60
Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga 75 75 75 75 75 75
dan Kesehatan
Muatan Lokal :
Pendidikan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
Bahasa Aceh 65 65 65 65 65 65
60 40/3=13 D˂ 60
89<A 100 79<B 89 60 C 79
Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan SDS
Al-Kautsar Kec.Langsa Barat Kota Langsa Tahun Pelajaran 2021/2022
adalah 70.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian.
Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian
tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau
penugasan. Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan
pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal
satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu
memungkinkan penilaian harian dilakukan untuk KD satu muatan
pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai
kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu
membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai
KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran. Soal-
soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan
pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga
sebagai salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai
pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai
rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh
dari jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar
efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan
pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan
pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai
dengan KD yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang
diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan
penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT)
dilaksanakan setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester
belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek
pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk
mengukur pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester serta
sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan
disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD.
Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian
akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan
angka pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai
berikut.
(2 x NPH) + NPTS + NPASuntuk KD yang ada NPTS
4
Indikator Kelas
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Religius: Mengenal dan Mengagumi sistem dan
Sikap dan mensyukuri tubuh dan cara kerja organ-organ
perilaku yang bagiannya sebagai tubuh manusia yang
patuh dalam ciptaan Tuhan melalui sempurna dalam
melaksanakan cara merawatnya sinkronisasi fungsi
ajaran agama dengan baik. organ.
yang dianutnya, Mengagumi kebesaran Bersyukur kepada
toleran terhadap Tuhan karena Tuhan karena memiliki
pelaksanaan kelahirannya di dunia keluarga yang
ibadah agama dan hormat kepada menyayanginya.
lain, serta hidup orangtuanya.
rukun dengan Mengagumi kekuasaan Merasakan kekuasaan
pemeluk agama Tuhan yang telah Tuhan yang telah
lain. menciptakan berbagai menciptakan berbagai
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
jenis bahasa dan suku keteraturan dalam
bangsa. berbahasa.
Senang mengikuti Merasakan manfaat
aturan kelas dan aturan kelas dan
sekolah untuk sekolah sebagai
kepentingan hidup keperluan untuk hidup
bersama. bersama.
Senang bergaul dengan Membantu teman yang
teman sekelas dan satu memerlukan bantuan
sekolah dengan sebagai suatu ibadah
berbagai perbedaan atau kebajikan.
yang telah diciptakan-
Nya.
Jujur: Tidak meniru jawaban Tidak meniru pekerjaan
Perilaku yang teman (menyontek) temannya dalam
didasarkan pada ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di
upaya mengerjakan tugas di rumah.
menjadikan kelas.
dirinya sebagai Menjawab pertanyaan Mengatakan dengan
orang yang guru tentang sesuatu sesungguhnya sesuatu
selalu dapat berdasarkan yang yang telah terjadi atau
dipercaya dalam diketahuinya. yang dialaminya.
perkataan, Mau bercerita tentang Mau bercerita tentang
tindakan, dan kesulitan dirinya dalam kesulitan menerima
pekerjaan. berteman. pendapat temannya.
Menceritakan suatu Mengemukakan
kejadian berdasarkan pendapat tentang
sesuatu yang sesuatu sesuai dengan
diketahuinya. yang diyakininya.
Mau menyatakan Mengemukakan
tentang ketidaknyaman ketidaknyaman dirinya
suasana belajar di dalam belajar di
kelas. sekolah.
Toleransi: Tidak mengganggu Menjaga hak teman
Sikap dan teman yang berlainan yang berbeda agama
tindakan yang agama dalam untuk melaksanakan
menghargai beribadah. ajaran agamanya.
perbedaan Mau bertegur sapa Menghargai pendapat
agama, suku, dengan teman yang yang berbeda sebagai
etnis, pendapat, berbeda pendapat. sesuatu yang alami dan
sikap, dan insani.
tindakan orang Membantu teman yang Bekerja sama dengan
lain yang mengalami kesulitan teman yang berbeda
berbeda dari walaupun berbeda agama, suku, dan etnis
dirinya. dalam agama, suku, dalam kegiatan-
dan etnis. kegiatan kelas dan
sekolah.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Menerima pendapat Bersahabat dengan
teman yang berbeda teman yang berbeda
dari pendapat dirinya. pendapat.
Disiplin: Datang ke sekolah dan Menyelesaikan tugas
Tindakan yang masuk kelas pada pada waktunya.
menunjukkan waktunya.
perilaku tertib Melaksanakan tugas- Saling menjaga dengan
dan patuh pada tugas kelas yang teman agar semua
berbagai menjadi tanggung tugas-tugas kelas
ketentuan dan jawabnya. terlaksana dengan baik.
peraturan. Duduk pada tempat Selalu mengajak teman
yang telah ditetapkan. menjaga ketertiban
kelas.
Menaati peraturan Mengingatkan teman
sekolah dan kelas. yang melanggar
peraturan dengan kata-
kata sopan dan tidak
menyinggung.
Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan
rapi.
Mematuhi aturan Mematuhi aturan
permainan. sekolah.
Kerja keras: Mengerjakan semua Mengerjakaan tugas
Perilaku yang tugas kelas dengan dengan teliti dan rapi.
menunjukkan sungguh-sungguh.
upaya sungguh- Mencari informasi dari Mencari informasi dari
sungguh dalam sumber di luar buku sumber-sumber di luar
mengatasi pelajaran. sekolah.
berbagai Menyelesaikan PR pada Mengerjakan tugas-
hambatan waktunya. tugas dari guru pada
belajar, tugas, waktunya.
dan Menggunakan sebagian Fokus pada tugas-tugas
menyelesaikan besar waktu di kelas yang diberikan guru di
tugas dengan untuk belajar. kelas.
sebaik-baiknya. Mencatat dengan Mencatat dengan
sungguh-sungguh sungguh-sungguh
sesuatu yang sesuatu yang dibaca,
ditugaskan guru. diamati, dan didengar
untuk kegiatan kelas.
Kreatif: Membuat suatu karya Membuat berbagai
Berpikir dan dari bahan yang kalimat baru dari
melakukan tersedia di kelas. sebuah kata.
sesuatu yang Mengusulkan suatu Bertanya tentang
menghasilkan kegiatan baru di kelas. sesuatu yang berkenaan
cara atau hasil dengan pelajaran tetapi
baru di luar cakupam materi
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
pelajaran.
Menyatakan Membuat karya tulis
perasaannya dalam tentang hal baru tapi
gambar, seni, bentuk- terkait dengan materi
bentuk komunikasi pelajaran.
berdasarkan lisan dan tulis.
sesuatu yang Melakukan tindakan- Melakukan penghijauan
telah dimiliki. tindakan untuk atau penyegaran
membuat kelas menjadi halaman sekolah.
sesuatu yang nyaman.
Mandiri: Melakukan sendiri Mencari sumber untuk
Sikap dan tugas kelas yang menyelesaikan tugas
prilaku yang menjadi tanggung sekolah tanpa bantuan
tidak mudah jawabnya. pustakawan sekolah.
tergantung pada Mengerjakan PR tanpa Mengerjakan PR tanpa
orang lain dalam meniru pekerjaan meniru pekerjaan
menyelesaikan temannya. temannya.
tugas-tugas.
Demokratis: Menerima ketua kelas Membiasakan diri
Cara berpikir, terpilih berdasarkan bermusyawarah dengan
bersikap, dan suara terbanyak. teman-teman.
bertindak yang Memberikan suara Menerima kekalahan
menilai sama dalam pemilihan di dalam pemilihan
hak dan kelas dan sekolah. dengan ikhlas.
kewajiban Mengemukakan pikiran Mengemukakan
dirinya dan tentang teman-teman pendapat tentang teman
orang lain. sekelas. yang jadi pemimpinnya.
Ikut membantu Memberi kesempatan
melaksanakan program kepada teman yang
ketua kelas. menjadi pemimpinnya
untuk bekerja.
Menerima arahan dari Melaksanakan kegiatan
ketua kelas, ketua yang dirancang oleh
kelompok belajar, dan teman yang menjadi
OSIS. pemimpinnya.
Rasa ingin Bertanya kepada guru Bertanya atau membaca
tahu: dan teman tentang sumber di luar buku
Sikap dan materi pelajaran. teks tentang materi
tindakan yang yang terkait dengan
selalu berupaya pelajaran.
untuk Bertanya kepada Membaca atau
mengetahui lebih sesuatu tentang gejala mendiskusikan gejala
mendalam dan alam yang baru terjadi. alam yang baru terjadi.
meluas dari Bertanya kepada guru Bertanya tentang
sesuatu yang tentang sesuatu yang beberapa peristiwa
dipelajari, didengar dari radio atau alam, sosial, budaya,
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
televisi. ekonomi, politik,
teknologi yang baru
didengar.
Bertanya tentang Bertanya tentang
dilihat, dan berbagai peristiwa yang sesuatu yang terkait
didengar. dibaca dari media cetak. dengan materi pelajaran
tetapi di luar yang
dibahas di kelas.
Semangat Turut serta dalam Turut serta dalam
kebangsaan: upacara peringatan hari panitia peringatan hari
Cara berpikir, pahlawan dan pahlawan dan
bertindak, dan proklamasi proklamasi
berwawasan kemerdekaan. kemerdekaan.
yang Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
menempatkan Indonesia ketika ada Indonesia ketika
kepentingan teman dari suku lain. berbicara di kelas.
bangsa dan
negara di atas Menyanyikan lagu Menyanyikan lagu-lagu
kepentingan diri Indonesia Raya dan perjuangan.
dan lagu-lagu wajib.
kelompoknya. Mengagumi banyaknya Menyukai berbagai
keragaman bahasa di upacara adat di
Indonesia. nusantara.
Mengakui persamaan Bekerja sama dengan
hak dan kewajiban teman dari suku, etnis,
antara dirinya dan budaya lain
teman sebangsa dari berdasarkan persamaan
suku, etnis, budaya hak dan kewajiban.
lain.
Membaca buku-buku Menyadari bahwa setiap
mengenai suku bangsa perjuangan
dan etnis yang berjuang mempertahankan
bersama dalam kemerdekaan dilakukan
mempertahankan bersama oleh berbagai
kemerdekaan. suku, etnis yang ada di
Indonesia.
Cinta tanah Mengagumi keunggulan Mengagumi posisi
air: geografis dan geografis wilayah
Cara berpikir, kesuburan tanah Indonesia dalam
bersikap, dan wilayah Indonesia. perhubungan laut dan
berbuat yang udara dengan negara
menunjukkan lain.
kesetiaan, Menyenangi keragaman Mengagumi kekayaan
kepedulian, dan budaya dan seni di budaya dan seni di
penghargaan Indonesia. Indonesia.
yang tinggi Menyenangi keragaman Mengagumi keragaman
terhadap suku bangsa dan suku, etnis, dan bahasa
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
bahasa daerah yang sebagai keunggulan
dimiliki Indonesia. yang hadir di wilayah
negara Indonesia.
Mengagumi keragaman Mengagumi sumbangan
hasil-hasil pertanian, produk pertanian,
perikanan, flora, dan perikanan, flora, dan
fauna Indonesia. fauna Indonesia bagi
dunia.
bahasa,
Mengagumi kekayaan Mengagumi peran
lingkungan fisik,
hutan Indonesia. hutan Indonesia bagi
sosial, budaya,
dunia.
ekonomi, dan
Mengagumi laut serta Mengagumi peran laut
politik bangsa.
perannya dalam dan hasil laut Indonesia
kehidupan bangsa bagi bangsa-bangsa di
Indonesia. dunia.
Menghargai Mengerjakan tugas dari Rajin belajar untuk
prestasi: guru dengan sebaik- berprestasi tinggi.
Sikap dan baiknya.
tindakan yang Berlatih keras untuk Berlatih keras untuk
mendorong berprestasi dalam olah menjadi pemenang
dirinya untuk raga dan kesenian. dalam berbagai kegiatan
menghasilkan olah raga dan kesenian
sesuatu yang di sekolah.
berguna bagi Hormat kepada sesuatu Menghargai kerja keras
masyarakat, yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah,
mengakui, dan guru, kepala sekolah, dan personalia lain.
menghormati dan personalia sekolah
keberhasilan lain.
orang lain. Menceritakan prestasi Menghargai upaya
yang dicapai orang tua. orang tua untuk
mengembangkan
berbagai potensi dirinya
melalui pendidikan dan
kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja
pemimpin di pemimpin dalam
masyarakat sekitarnya. menyejahterakan
masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan Menghargai temuan-
hasil karya masyarakat temuan yang telah
di sekitarnya. dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu,
teknologi, sosial,
budaya, dan seni.
Bersahabat/ Bekerja sama dalam Memberikan pendapat
komunikatif: kelompok di kelas. dalam kerja kelompok
Tindakan yang di kelas.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
memperlihatkan Berbicara dengan teman Memberi dan
rasa senang sekelas. mendengarkan
berbicara, pendapat dalam diskusi
bergaul, dan kelas.
bekerja sama Bergaul dengan teman Aktif dalam kegiatan
dengan orang sekelas ketika istirahat. sosial dan budaya kelas.
lain. Bergaul dengan teman Aktif dalam kegiatan
lain kelas. organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan
sosial dan budaya
sekolah.
Berbicara dengan guru, Berbicara dengan guru,
kepala sekolah, dan kepala sekolah, dan
personalia sekolah personalia sekolah
lainnya. lainnya.
Cinta damai: Tidak menggunakan Mendamaikan teman
Sikap, kekuatan fisik dalam yang sedang berselisih.
perkataan, dan berselisih dengan
tindakan yang teman.
menyebabkan Berbicara dengan kata- Menggunakan kata-kata
orang lain kata yang tidak yang menyejukkan
merasa senang mengundang amarah emosi teman yang
dan aman atas teman. sedang marah.
kehadiran Tidak mengambil Ikut menjaga keamanan
dirinya barang teman. barang-barang di kelas.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses
pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk
proses pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan
untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
PBP = Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Semester 1
Juli 2021 2 9 2 2 2 1 1 1
Agust 4 26 4 4 4 5 5 4
Sept 3 19 4 3 3 3 3 3
Okto 5 27 4 5 5 5 4 4
Nov 4 25 4 4 4 4 5 4
Dese 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 18 106 18 18 18 18 18 17
Semester II
Jan 2022 4 21 3 4 4 4 4 2
Pebr 4 25 4 4 4 4 4 5
Mar 3 19 4 4 2 3 3 3
Apr 3 18 3 3 4 3 2 3
Mei 2 10 1 1 1 2 2 3
Juni 1 5 0 1 1 1 1 1
Jumlah 17 99 15 17 16 17 17 17