Anda di halaman 1dari 43

BUKU 1

KURIKULUM
KONDISI KHUSUS PANDEMI COVID-19
SEKOLAH DASAR NEGERI JELATENG
KECAMATAN PUJUT
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

DINAS PENDIDIKAN
UPTD PELAYANAN PAUD DAN DIKDAS
KECAMATAN PUJUT

2021

1
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
UPTD PELAYANAN PAUD DAN DIKDAS KECAMATAN PUJUT
SEKOLAH DASAR NEGERI JELATENG
Alamat : Lendang lantan, desa tumpak kode post : 83573

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari segenap warga sekolah, komite sekolah,


dan pengawas sekolah Pembina, maka dengan ini Kurikulum SDN Jelateng Tahun
Pembelajaran 2021/2022 disahkan dan diberlakukan pada Tahun Pembelajaran
2021/2022

Ditetapkan di : Lendang Lantan


Menyetujui : Pada Tanggal : 13 Juli 2021
Ketua Komite Sekolah, Kepala SDN Jelateng

NASARUDIN PURNAWIRAWAN, S.Pd


NIP.197012311996031014

Mengesahkan :
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lombok
Tengah,

Drs. H. Lalu Muliawan, MM


NIP. 19670511 199702 1 003

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SDN Jelateng
Tahun Pembelajaran 2021/2022.

Kurikulum SDN Jelateng ini disusun dengan tujuan agar dapat digunakan
sebagai dasar, arah dan pedoman pengembangan pembelajaran di SDN Jelateng
sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditentukan SDN Jelateng Kecamatan
Pujut yang merupakan sekolah melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengembangan
diri dan kegiatan ekstrakurikuler terintegrasi dengan lingkungan untuk mewujudkan
karakter warga sekolah yang peduli terhadap kelestarian lingkungan sebagai upaya
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, disamping itu pula bahwa SDN
Jelateng ikut berusaha mengembangkan kegiatan penanganan penanggulangan
bencana baik bencana alam maupun bencana non alam seperti Masa Pandemi Covid-
19.

Terima kasih kami sampaikan atas dukungan pemikiran dari berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan data, informasi, moril maupun material yang terkait
dalam penyusunan Kurikulum SDN Jelateng. Tahun Pembelajaran 2021/2022,
khususnya kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah.
2. Pengawas Sekolah Pembina SD KECAMATAN PUJUT.
3. Komite Sekolah Pada SDN JELATENG
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada SDN JELATENG

Semoga Allah SWT memberikan taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua yang
senantiasa bekerja keras untuk memajukan pendidikan khususnya di SDN Jelateng,
untuk mewujudkan kompetensi lulusan yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur,
sehat jasmani dan rohani, berilmu, berwawasan luas, cakap, kreatif, mandiri, peduli
pada sesama dan lingkungan serta menjadi manusia yang bertanggungjawab.

Kami menyadari bahwa Kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari semua pihak yang
berkepentingan demi penyempurnaan Kurikulum SDN Jelateng di tahun-tahun
mendatang.

Lendang Lantan, 13 Juli 2021


Kepala SDN Jelateng

PURNAWIRAWAN, S.Pd.
NIP.197012311996031014

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Yuridis

BAB II TUJUAN
A. Tujuan Pengembangan KTSP
B. Tujuan Pendidikan Dasar
C. Visi SDN Jelateng
D. Misi SDN Jelateng

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
2. Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri Kegiatan Ekstrakurikuler

C. Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran


1. Strategi Pembelajaran
2. Pengaturan Beban Belajar
3. Penilaian
4. Keriteria Ketuntasan Minimal
5. Keriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

D. Kalender Pendidikan

BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN :

1. BERITA ACARA PENYUSUNAN BUKU I KTSP


2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013
3. SK TIM SATGAS COVID-19 SATUAN PENDIDIKAN
4. KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
5. JADWAL PELAJARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada didaerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 ( UU 20/2003)


tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain
yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan


pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan
lingkungan, SDN Jelateng mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya disebut


Kurikulum SDN Jelateng ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah dengan
mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan,
baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara, mengembangkan
budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa dan berwawasan
lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For All) yang
mengacu pada visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah yaitu “
Tersedianya Pendidikan Bermutu Untuk Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat
Melahirkan Generasi Agamis Dan Berkehidupan Yang Berkualitas

Kurikulum SDN Jelateng pada tahun pembelajaran 2021 / 2022 menerapkan


prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum

5
2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21 yang diistilahkan
4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan
Creativity and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis.
Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi
PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5 karakter
utama yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas
serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan
menulis melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber
baik cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan
pelatihan yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif
yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta
didik dapat bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi
sekolah.

Sekolah menyelenggarakan Pendidikan inklusif yaitu sebuah pendidikan yang


memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh peserta didik,
khususnya peserta didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang sama dengan
teman sebaya di kelas reguler. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pendidikan
sebagai sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk
dapat hidup secara wajar dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan peserta
didik lainnya

Sekolah memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang
strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudahdijangkau angkutan
umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua
ancaman bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan
sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan
perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat
dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Keberadaan 32 lembaga sekolah
negeri dan lembaga swasta merupakan pesaing besar terhadap keberadaan
sekolah. Menyikapi kondisi ini, sekolah melakukan upaya nyata berupa peningkatan
mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana,
menjalin kerja sama yang harmonis dengan orangtua peserta didik/wali peserta
didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Selain itu mengingat Kabupaten Lombok Tengah adalah daerah industri , maka
dalam hal upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan
lingkungan maka ditetapkan mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan
Hidup di sekolah diajarkan baik secara monolitik maupun secara integratif ke
semua mata pelajaran dan pengembangan diri, yang meliputi berbagai masalah
kehidupan, diantaranya tentang sampah, energi, keanekaragaman hayati, air dan

6
makanan serta kantin sekolah. Dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup
tersebut diharapkan akan terbentuk karakter warga sekolah yang peduli terhadap
kelestarian fungsi lingkungan. Hal ini sesuai dengan sekolah sebagai Sekolah
Adiwiyata di KECAMATAN PUJUT.

B. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2017 tentang perubahan
PPNo.74
tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
tahun 2016 tentang Standar Isi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2016 tentang Standar Proses
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2016 tentang Standar Penilaian
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
10.Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
11.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
13. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
14.Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
pendidikan Dasar dan Menengah
15.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
16.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
17.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
19.Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter

7
20.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata
21.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
22.Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lombok Tengah Nomor 274 Tahun
2020 Tanggal 2 Juni 2020 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Satuan Pendidikan Kab. Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021.
23.SE Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Nomor 370 Tahun
2020 Tanggal 6 Juli 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran
Tahun Pelajaran 2020/2021 Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Desease 2019 (COVID-19) Kabupaten Lombok Tengah.
24.SE Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Nomor 464 Tahun
2020 Tanggal 13 Juli 2020 Tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Untuk Peserta Didik Baru Di Satuan Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2020/2021 Dalam Masa Darurat Covid-19
25.SE Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Nomor 465 Tahun
2020 Tanggal 13 Juli 2020 Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tahun
Pelajaran 2020/2021 Di Satuan Pendidikan
26.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 719 Tahun 2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus.
27.Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nomor 018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013.
28.SE Keputusan bersama empat mentri yakni Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
29.SE Bupati Lombok tengah Nomor 406 /Disdik/2021 Tentang kegiatan
pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi covid-19 tahun pelajaran
2021/2022

8
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran


untuk mencapai tujuan pendidikan di SDN Jelateng Tujuan pengembangan
kurikulum di sekolah adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah
dalam jangka waktu tertentu dapat diukur, dan terjangkau. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi ( organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti; kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal)

Adapun prinsip pengembangan Kurikulum SDN Jelateng ini dikembangkan


mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2013 yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran


karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran
untuk mencapai kompetensi
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah
rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta
didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang
pendidikan, kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar

9
peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten
pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah perilaku
peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di
masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang
ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun
maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan
kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari
masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang
termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran.
Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata
pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran, diorganisasikan dengan
memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan
(organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

C. Visi SDN Jelateng


” TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERAKHLAQ MULIA, CERDAS, TERAMPIL,
SEHAT DAN DEMOKRATIS“

D. Misi SDN JELATENG

1. Melaksanaka Pembelajaran Bermutu, Bermakna, Dan Berkarakter


2. Menciptakan Lingkungan Sekolah Yang Aman, Nyaman Dan Berwawasan Lingkungan
Hidup

10
3. Menyelenggarakan Pendidikan Inklusif Dengan Memberikan Pelayanan Kepada Semua
Peserta Didik Yang Memiliki Keterbatasan Fisik, Mental, Sosial, Serta Yang Memiliki
Potensi Kecerdasan Dan Bakat Istimewa
4. Mengembangkan Berbagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Yang Dapat Mendorong Rasa
Cinta Tanah Air Dan Keterampilan Khusus Serta Untuk Menekan Angka Putus Sekolah
Dan Mempercepat Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
5. Melengkapi Berbagai Sarana Dan Prasarana Sekolah Untuk Menunjang Peningkatan
Mutu Pendidikan
6. Meningkatkan Kwalitas Dan Kompetensi Tenaga Pendidik Melalui Berbagai Kegiatan
Diklat Dan Forum Ilmiah.

E. Tujuan Khusus SDN Jelateng


1. Menjalankan ajaran agama yang dianut, sesuai dengan tarap perkembangan peserta didik
2. Peserta didik memiliki kemampuan dasar literasi dan numrasi
3. Peserta didik memiliki kemampuan baca tulis al qr’an
4. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya local
5. Menunjukkan kehidupan hidup bersih, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
6. Berkomunikasi scara jelas dan santun
7. Bekrja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya
8. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
9. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
10. mengetahui pengetahuan sikap dan keterampilan yang diperlukan untuk melanjutkan
pendidikan lebh lanjut.

11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum (Kompetensi Inti)

Struktur kurikulum Sekolah Dasar merupakan pengorganisasian kompetensi inti,


mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada
setiap sekolah dasar. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Kurikulum tingkat satuan
pendidikan dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,


dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Mengacu pada enam
karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada
usaha mewujudkan kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan
sekolah sebagaian bagian dari sistem masyarakat.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

12
Kompetensi Inti SD Kelas I s.d VI sbb :

No. Domain Kompetensi Inti (KI)


1 Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya
2 Sikap Sosial 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3 Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan factual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat
umum.
4 Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
Berdasarkan kompetnsi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran
dan alokasi waktu di sekolah untuk kelas I, II, III, IV, V, dan VI.
Struktur Kurikulum SDN Jelateng terdiri atas Kelompok A dan Kelompok B
sebagai berikut :

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU


PERMINGGU
Kelompok A I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 2 2 5 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 6 6 6
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam 3 4 4 3 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 4 3 5 5
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 2 2 2 4 4 4
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
9 Muatan Lokal : 2 2 2 2 2 2
Bahasa dan Budaya Sasak

Jumlah Jam Pelajaran Perminggu 30 31 32 36 36 36

13
Keterangan:

 2* = ekuivalen dengan 2 jam pelajaran tiap jenis pengembangan diri seperti


Pendidikan Kepramukaan, UKS, Paskibra, KSN, KOSN, FLS2N dan Seni Baca
Alquran dll.
 Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum di
atas, terdapat pula kegiatan ekstra kurikuler sekolah dasar antara lain
Pendidikan Kepramukaan (Wajib), Unit Kesehatan Sekolah, dan lainnya.
 Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah, dan yang
lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap
sosial peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler.
 Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah
daerah.
 Bahasa Daerah sebagai muatan lokal yang diajarkan secara berdiri sendiri
sebagai mata pelajaran.
 Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran perminggu sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Pembelajaran tematik terpadu, jumlah jam pelajaran per mingguuntuk setiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai
kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yangdapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pengaturan beban belajar


Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di sekolah dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per


minggu. Beban belajar satu minggu denagan durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 35 menit.

14
2. Beban belajar di kelas I s.d VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
dan banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
palingbanyak 40 minggu.

Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk sekolah
dasar meliputi meliputi 35 menit tatap muka, 40% dari waktu tatap muka untuk
Penugasan Terstruktur (PT) maupun Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
(KMTT) seperti terlihat pada tabel di bawahini.

Kegiatan Sistem Paket


Tatap Muka 20 Menit
Penugasan Terstruktur (PT)
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur 40% x 20 = 14 Menit
(KMTT)
Jumlah 49 Menit
Pengaturan waktu minggu efektif pembelajaran sebagai berikut :

No Kegiatan Alokasi Keterangan


. Waktu
(minggu)
1 Minggu efektif satu tahun 216/6=36 Digunakan untuk belajar efektif
2 Minggu efektif semester ganjil 109/5=22 sekolah
3 Minggu efektif semester 107/5=21
genap
4 Jeda tengah semester 2 Satu minggu setiap semester
5 Jeda antar semester 2 Antara semester I, II
6 Libur akhir tahun 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan admistrasi akhir tahun dan awal
tahun
7 Libur keagamaan 4 Libur sekolah khusus keagamaan
8 Libur umum / nasional 2 Sesuai dengan peraturan pemerintah
9 Libur khusus/cuti bersama 1 Libur dengan ciri kekhususan daerah

2. Muatan Lokal
a. Jenis dan strategi muatan lokal yang dilaksanakan instruksi Dinas
Pendidikan Kab. Lombok Tengah
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata

15
pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,
seperti Pendidikan Lingkungan Hidup. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

b. Jenis dan strategi muatan lokal


Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kabupaten Lombok Tengah)
dan
diterapkan di SDN Jelateng adalah :

Mapel Kelas dan Alokasi Waktu Ket


I II III IV V VI
Bahasa ,dan Bahasa, masakan khas
Budaya Sasak 2 2 2 2 2 2 dan Budaya Sasak
dapat terintegrasi
dalam Mapel SBdP dan
PJOK

Mata pelajaran Bahasa dan Budaya Sasak bertujuan agar peserta didik
memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa
daerah (Sasak) baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang
lebih tua untuk mewujudkan karakter yang berbudi pekerti luhur.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa daerah (Sasak)
serta untuk melestarikannya sebagai kekayaan budaya daerah
3. Memahami bahasa daerah (Sasak) dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan diantaranya berupa karya sastra yang
berupa geguritan, parikan, tembang dll yang memuat upaya
perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup dan P4GN (Pencegahan,
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
Pendidikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan karakter peduli terhadap kelestarian
lingkungan
2. Melakukan tindakan atau upaya untuk mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan di sekolah maupun di lingkungan sekitar tempat
tinggal seperti pengolahan sampah, penghijauan, recycle dll termasuk
penanganan pencegahan penyebaran Covid-19

16
Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) baik KI-1, KI-2, KI-3
dan KI-4 bahasa dan Budaya Sasak sesuai dengan Instruksi Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah sebagaimana terlampir.

C. Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran


Selama masa pendemi Covid-19 dilaksanakan dengan sistim pelaksanaan
Belajar Dari Rumah (BDR) di SDN Jelateng yang dilaksanakan melalui :
1. Kontak langsung/tatap muka dengan peserta didik
Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk menyelenggarakan layanan
orientasi layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
penguasaan konten, dan instrumentasi.
2. Di luar jam pembelajaran
Layanan tatap muka secara kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya
yang dapat dilaksanakan di luar kelas Satu kali kegiatan layanan/pendukung
konseling di luar kelas/diluar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua)
jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
Tidak kontak langsung/non tatap muka melalui kunjungan rumah, Vidio
Conferrens , kolaborasi, konsultasi, Whatshaap, Zoom Meeting, dan lain-lain
Penilaian hasil kegiatan pelayanan psiko-edukatifdilakukan melalui:
1) Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung psiko-edukatif untuk mengetahui perolehan
pesertadidik yang dilayani.
2) Penilaian jangka pendek, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan
atau kegiatan pendukung psiko-edukatif diselenggarakan untuk
mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
3) Penilaian jangka panjang, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan kegiatan pendukung psiko-edukatif diselenggarakan untuk
mengetahui lebihjauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung
psiko-edukatif terhadap peserta didik.
4) Penilaian proses kegiatan pelayanan psiko-edukatif dilakukan melalui
analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di
dalam RPL(Rencana Pelaksanaan Layanan ) dan Pendukung Layanan,
untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.
5) Penilaian tagihan Belajar Dari Rumah (BDR) baik dengan system
Daring, Luring maupun Kombinasi keduanya
1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan
program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yakni
menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem
tersebut sebagai berikut.

17
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
b. Pengaturn alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara
fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
c. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempetimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur
kurikulum standar isi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengansatu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jamtatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami,
misalnya pada kegiatanpraktikum bahasa Inggris yang berlangsung
selama 2 jam pelajaran setaradengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai
yang tertulis pada strukturkurikulum SDN Jelateng
1) Rasionalisasi Pemanfaatan Tambahan 4 Jam pelajaran
Beban belajar tambahan di SDN Jelateng adalah 1 Jam pelajaran
untuk
PAI dan Pendidikan Karakter serta 3 jam untuk matapelajaran
Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia.
2) Pengaturan Alokasi waktu Pembelajaran Satu jam pembelajaran tatap
mukaJumlah jam pembelajaran per minggu, Minggu efektif per tahun
Pelajaran,Waktu pembelajaran 1 jam per tahun

PENGATURAN ALOKASI WAKTU PEMBELAJARAN

SATU JAM JUMLAH JAM MINGGU WAKTU


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN EFEKTIF PEMBELAJARAN /
KELAS TATAP MUKA PERMINGGU PERTAHUN JAM PERTAHUN
(menit) (jampel) PELAJARAN (jampel/menit)
(6hr/minggu)
I 20 30 34 1.020 / 35.700
II 20 32 34 1.088 / 38.080
III 20 34 34 1.156 / 40.460
IV 20 36 34 1.224 / 42.840
V 20 36 34 1.224 / 42.840
VI 20 36 34 1.224 / 42.840

PENGATURAN WAKTU SESUAI SE KEPALA DINAS TTG TATAP MUKA MASA PANDEMI COVID-19

18
2. Pemanfaatan 40% dari Jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk Penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Alokasi
waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk SDN Jelateng adalah antara
0% -40
% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi
dankebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
3. Pengaturan jadwal pembelajaran masa pandemi Covid-19 dengan
menggunakan 1 jam pelajaran selama 20 menit dilaksnakan selama 4 jampel
mulai pukul 07.30 – 11.30 tanpa menggunakan jam istirahat

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Ketuntasan belajar di SDN Jelateng menetapkan setiap indikator yang


dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ,
kompleksitas / tingkat kesukaran mata pelajaran serta kemampuan sumber
dayapendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Pada masa pandemi Covid -19 pencapaian target kurikulum tidak digunakan
dalam Keriteria Ketuntasa Minimal (KKM) tetapi menganut prinsip pembelajaran
bermakna dengan mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan warga sekolah yang
mengadaptasi materi BDR dengan alokasi waktu 4 jam/hari mulai pukul 07.00 –
11.30 dengan materi utama :

a. Literasi dan Numerasi


b. Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19
c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
d. Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)
e. Kegiatan Rekreasional dan Aktivitas Fisik
f. Spritual Keagamaan
g. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
h. Budaya dan Kearifan Lokal

19
Berikut ini tabel nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SDN Jelateng yang
akan diberlakukan mulai tahun pembelajaran 2021/2022 masa PPKM:

PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


SEKOLAH DASAR NEGERI JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

No. Mata Pelajaran Tingkat Kelas /semster


I II III IV V VI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Agama 70 70 70 70 71 71 72 72 70 70 71 71
dan Budi Pekerti
2 Pendidikan 68 68 69 69 66 66 70 70 70 70 70 70
Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 67 67 68 68 68 68 70 70 70 70 73 73
4 Matematika 67 67 67 67 67 67 69 69 69 69 66 66
5 Ilmu Pengetahuan - - - - - - 70 70 69 69 73 74
Alam
6 Ilmu Pengetahuan - - - - - - 70 70 69 69 70 70
Sosial
7 Seni Budaya dan 68 68 68 68 68 68 69 69 70 70 73 73
Prakarya
8 Pendidikan Jasmani 65 65 67 67 67 67 77 77 79 79 79 79
Olahraga dan
Kesehatan
9 Muatan Lokal : 67 67 68 68 70 70 73 73 70 70 75 75
Bahasa dan Budaya
Sasak

Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kreteria Ketuntasan Minimal


(KKM)

Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Setiap
matapelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata
pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam
menentukan nilai KKM. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang ideal untuk
kurikulum 2013 adalah 75. Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan
estimasi KKM diawal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan.
Penentuan estimasi ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru
(PPDB) bagi peserta didik baru, dan berdasarkan nilai KKM pada nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula
ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar
mengajar peserta didik. Secara berurutan, cara ini dapat menentukan KKM

20
Indikator - KKM Kompetensi Dasar (KD)- KKM Kompetensi Inti (KI) - KKM Mata
Pelajaran. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:

1. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)


Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indicator,
kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing mata
pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui expert judgement guru mata
pelajaran melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat
sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD,
keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat
2. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1) kompetensi
pendidik (nilai UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas, 3) predikat
akreditasi sekolah, 4) kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang
memiliki daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi.
3. Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake
bisa
didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang
dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi). Dimana
untuk kelas I berdasarkan pada portofolio TK dan/atau kepribadian dari
rumah tangganya. Bagi pesertadidik kelas II, III, IV, V dan VI antara lain
memperhatikan rata-rata nilai raporsemester-semester sebelumnya.

Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Aspek yang Keriteria dan Skala Penilaian


Dianalisis
Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
< 65 65 – 79 80 - 100
Daya Dukung Tinggi Sedang Rendah
80 – 100 65 - 79 < 65
Intake Peserta Tinggi Sedang Rendah
Didik 80 - 100 65 - 79 < 65

Upaya Sekolah dalam Meningkatkan KKM

1. Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui workshop/


pelatihan/
KKG tingkat gugus sekolah
2. Memenuhi sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

21
3. Mengadakan bimbingan belajar kelas I, II, III, IV, V, dan VI.

5.Kriteria Kenaikan dan Kelulusan Kelas

Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.

1. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun


pelajaran.
2. Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
3. Menyelesaikan seluruh mata pelajaran.
4. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian kolompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
5. Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama:o Jika peserta
didik tidak menuntaskan kompetensi inti dan kompetensidasar lebih dari tiga
mata pelajaran sampai batas tahun pelajaran; dano Jika karena alasan yang
kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik,emosi atau mental sehingga tidak
mungkin berhasil dibantu mencapaikompetensi yang ditargetkan.

Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu


dipertimbangkan
situasi dan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah maupun lingkungan
keluarga,
tenaga pendidik dan kependidikan, juga mempertimbangkan pedoman-pedoman
yang berlaku.

Kenaikan kelas di SDN Jelateng dilaksanakan pada setiap akhir tahun


pelajarandengan kriteria sebagai berikut :
A. Aspek Akademik
1. Siswa mengikuti proses belajar mengajar selama 2 semester untuk setiap
tingkat kelas
2. Nilai semester ganjil lengkap
3. Memiliki ketuntasan belajar minimum pada setiap KI dan KD yang tidak
tuntas paling banyak 3 mata pelajaran
B. Aspek Non Akademik
1. Nilai kepribadian siswa yang meliputi kerajinan, kelakuan dan
kerapiansekurang-kurangnya baik (B)
Kriteria nilai kepribadian:
a. 86 – 100 : Sangat baik
b. 76 – 85 : Baik
c. 60 – 75 : Cukup

22
d. < 60 : Kurang
2. Prosentase kehadiran
Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 95 % dari hari efektif
belajar

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


1. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu
program.
2. Tujuan Penilaian
a. Untuk mengumpulkan informasi.
b. Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
c. Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
d. Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
e. Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program yang
akan
datang.
3. Jenis Penilaian ada 2:
a. Ujian
 Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester
genap kelas VI)
b. Penilaian
Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir satua atau
beberapaKD.
 Penilaian Tengah Semester ( PTS ) dilaksanakan pada setiap tri
wulan.
 Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dilaksanakan pada setiap
akhir
semester ganjil
 Penilaian Akhir Tahun ( PAT ) dilaksanakan pada setiap akhir
tahun pada semester genap pelajaran.
c. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisisdan menafsirkan proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secarasistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermaknadalam pengambilan keputusan untuk menentukan
tingkat keberhasilanpencapaian kompetensi yang telah ditentukan.
Adapun yang dimaksud denganteknik penilaian adalah cara-cara
yang ditempuh untuk memperoleh informasi

23
mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang
dilakukanpeserta didik.

Penilaian Kurikulum 2013

Jenis Penilaian Teknik Penilaian


Sikap Utama :
 Lembar Observasi
 Koesioner
Penunjang :
 Penilaian diri
 Penilaian antar teman
Pengetahuan  Tes Tertulis
 Tes Lisan
 Penugasan
Keterampilan  Praktek
 Produk
 Proyek
 Portofolio

4. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilakukan oleh:
a. Pemerintah
b. Satuan Pendidikan
c. Pendidik
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di
peroleh melalui:
a. TLS = Tes Tulis
b. LSN = Tes Lisan
c. PT = Penugasan Terstruktur
d. KMTT = Keguiatan Mandiri Tidak Tersruktur
e. PRK = Praktik
f. PDK = Produk
g. PRO = Proyek
h. PF = Portofolio
i. SKP = Sikap

5. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan


Setelah KKM di tentukan, capaian pembelajaran peserta didik
dapat dievaluasi ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM berarti belum tuntas, wajib mengikuti program remedial,

24
sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas
dan dapat diberikan pengayaan.

a. Remedial
 Remedial merupakan program pembelajaran yang
diperuntukkan bagipeserta didik yang belum mencapai KKM
dalam satu atau beberapa KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum
mencapai KKM.
 Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis
dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan
dengan cara:
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan
apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang
berbeda-beda,sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yangdiberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan
apa bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta
didik yang mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda.
4) Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan
cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhana antes/pertanyaan.
5) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara
individu maupun kelompok.
 Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk
melihat pencapaian peserta didik pada KD yang
diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat
diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan
waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu
peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial
bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik
tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai
tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM.
25
b. Pengayaan
 Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensiyang dipelajari.Pengayaan biasanya diberikan
segera setelah pesertadidik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulang kali sebagai mana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
 Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang
memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan
KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar
jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan
kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata.
Selain itu, secara kelompok peserta didikdapat diminta
untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman
yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata,
tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan
tersebut diminati secara individu.

6. Kelulusan
Sebagaimana dimaksud di atas, sesuai dengan ketentuan UU No.
20/2003 tentang Sisdiknas pasal 58 ayat (2), PP No. 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 72 ayat (1)
1. Kriteria Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SDN Jelateng mengacu pada PP
19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus jika
memenuhi persyaratan berikut.
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari SDN Jelateng setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Bersama
Mandiri (USBM)
2) Kelulusan peserta didik ditentukan oleh Sekolah berdasarkan
rapat DewanGuru.
26
3) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah Sekolah menerima
hasil US dan USBM peserta didik yang bersangkutan.
4) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah, apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh
Sekolah berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.
5) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor 4 diperoleh
dan:
a. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata
rapor semester I,II, III, IV, V, dan VI dengan pembobotan
40% untuk nilai Ujian Sekolah dan pembobotan 60% untuk
nilai rata-rata rapor.
b. Nilai Sekolah yang dikirimkan ke Panitia USBM Tingkat
Provinsi harus diverifikasi oleh Panitia USBM Tingkat
Kabupaten dan Tingkat Sekolah, dantidak dapat diubah
setelah diterima oleh Panitia USBM Provinsi.
6) Prosentase kehadiran Peserta didik 85 %
7) Nilai setiap mata pelajaran minimal 65
8) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai
Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam
rentang 0 sampaidengan 100 dengan ketelitian tanpa angka di
belakang koma.

1. Pelaksanaan Ujian Sekolah Bersama Mandiri dan Ujian


Sekolah
 Ujian Sekolah Bersama Mandiri merupakan kegiatan
pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara
nasional untuk jenjang pendidikan dasardan menengah.
 Ujian Sekolah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikanuntuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian clan sekolah.
 USBM adalah: kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa
yang dilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar.
 Pada intinya, USBM sama saja dengan US (Ujian Sekolah).
Yang membedakannya adalah bahwa USBM berstandar
bersama mandiri sedangkan US berstandar satuan pendidikan
(sekolah). Selain itu, perbedaan lainnya adalah pada Mapel
(Mata Pelajaran) yang diujikan. Di USBM hanya mengujikan
beberapa Mapel tertentu (sesuai jenjang pendidikan).

27
 Lebih lanjut, untuk prosedur atau porsi pembuatan soal USBM
adalah sebagai berikut:
a. Sebanyak 20-25 % soal dibuat oleh provinsi dengan
mengacu pada kisi-kisi USBM 2021 yang dibuat oleh
Kemdikbud RI.
b. Sebanyak 70-75 % soal dibuat oleh KKG/MGMP Tingkat
Kabupaten/Kota dengan mengacu pada kisi-kisi USBM 2021
yang juga dibuat oleh Kemdikbud RI.

Bentuk dan Jenis Ujian Sekolah Tiap Mata Pelajaran


Tahun Pembelajaran 2021/2022

No. Jenis Ujian Mata Pelajaran


A USBM 1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam

B US 1. Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Seni Budaya dan Prakarya
6. Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
7. Muatan Lokal :
Bahasa dan Budaya Sasak

a. Sekolah wajib melaksanakan ujian sekolah untuk semua mata


pelajaran kecuali Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Khusus mata pelajaran yang diujibersamakan dilakukan ujian tertulis
atautertulis dan praktek
c. Bahan ujian sekolah pada mata pelajaran yang tidak diuji bersamakan
dapat diambil dari semester 1 s/d 6 untuk mata pelajaran yang
diujibersamakan secara mandiri menggunakan kisi-kisi USBM
d. Ujian praktek mencakup semua mata pelajaran yang memerlukan
ujian praktek.
e. Daftar mata pelajaran yang diujikan dan bentuk ujian praktek dan
Ujian Sekolah tahun pelaiaran 2021/2022 adalah sebagai berikut:

28
Daftar Mata Pelajaran Ujian Tertulis dan Praktek

No. Mata Pelajaran Bentuk Ujian Materi Pokok Praktek


Tertulis Praktek
1 Pendidikan Agama dan √ √ Sholat, Baca Tulis
Budi Pekerti Alquran, Wudhlu
2 Pendidikan Pancasila dan √ -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia √ √ Menulis, Berbicara
4 Matematika √ -
5 Ilmu Pengetahuan Alam √ - Listrik, gaya, magnet,
air,perkembangbiakan,
cahaya, panas,
6 Ilmu Pengetahuan Sosial √ -
7 Seni Budaya dan Prakarya √ √ Seni suara, seni lukis,
keterampilan lokal
8 Pendidikan Jasmani √ √ Atletik, renang,
Olahraga dan Kesehatan permainan, senam,
9 Muatan Lokal : √ √ Bahasa sasak, seni
Bahasa dan Budaya Sasak sasak, budaya, tradisi
sasak
JUMLAH 9 5

f. Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2021 / 2022 dilaksanakan sesuai


jadwal yang telah ditetapkan disekolah dengan ketentuan sebagai
berikut
1. Ujian Sekolah dilakukan satu kali yaitu Ujian Sekolah Utama.
2. Ujian Sekolah dilaksanakan sesuai pedoman penyelenggaraan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah.
3. Ujian Sekolah mencakup ujian tulis dan ujian praktik untuk menilai
hasil belajar pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Pelaksanaan Ujian tulis dan praktik dilaksanakan sebelum Ujian
Sekolah Bersama Mandiri (USBM).
g. Ujian Sekolah Bersama Mandiri (USBM) yang dilakukan di SDN
Jelateng adalah USBM yang dilaksanakan sesuai dengan Jadwal USBM
Tahun Pembelajaran 2021/2022 dengan ketentuan sebagai berikut:
1. USBM dilakukan satu kali.
2. USBM Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
3. USBM dilaksanakan secara serentak

29
3.Target Kelulusan Yang Akan di Capai
Target kelulusan SDN Jelateng yang akan di capai yaitu lulus 100%
dengan nilai yang memuaskan sehingga bisa melanjutkan ke jenjang sekolah
yang lebih tinggi.

4. Program Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Kelulusan


a. Peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan seperti
istighosah, sholat dhuha, dll
b. Program Bimbingan Belajar kelas VI untuk mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi US dan USBM
c. Adanya try out USBM untuk melatih peserta didik

5. Program Pasca Ujian Nasional

Program Pasca US/USBM yang dilakukan oleh SDN Jelateng yaitu


Pemantapan mata pelajaran dalam rangka mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tiñggi

6. Program Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan


sosial, kecakapan akademik, kecakapan vokasional.

7. Penerapan Pendidikkan Kecakapan Hidup (Life Skill)

a. Kecakapan hidup personal meliputi:


• Terampil membaca dan menulis Al-Qur'an,
• Rajin beribadah
• Jujur
• Disiplin
• Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan jasmani Olahraga
dankesehatan.
b. Kecakapan Sosial meliputi
 Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerjasama
 Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, ilmu pengetahuan sosial, bahasa indonesia, dan

30
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, Teknologi informasi dan
komunikasi, dan ilmu pengetahuan alam.

c. Kecakapan Akademik meliputi


 Terampil menerapkan teknologi sederhana
 Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan matematika, bahasa Indonesia,
dan ilmu pengetahuanalam
d. Kecakapan vokasional
• Terampil mengoperasikan komputer
• Terampil membawakan acara
• Terampil menulis karangan ilmiah / populer
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran matematika,
dan Bahasa Indonesia.

Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


Keunggulan lokal yang dikembangkan di SDN Jelateng adalah anyaman
bambu. Pelaksanaannya adalah terintegrasi dengan Pendidikan Lingkungan
Hidup untuk kelas I s.d III sedangkan kelas IV s.d VI secara berdiri sendiri
(mandiri).

Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan global


Upaya sekolah dalam mengembangkan Keunggulan global antara lain
dalam bentuk:
 Kemampuan berkolaborasi dan kemitraan.
 Mengaksesinformasi melalui media sosial.
 Sedangkan untuk pendidikan Lingkungan Hidup peserta didik diajak
meneliti tentang sebab-sebab banjir, pemanasan global dan bersih narkoba
sehingga peserta didik dapat mengetahui cara menanggulanginya termasuk
penanganan pencegahan penyebaran Covid-19.

8. Mutasi Peserta Didik


Sudah seharusnya prinsip penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan
secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak diskriminâtif dengan menjunjung
tinggi hak asasi setiap manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa Indonesia. Prinsip tersebut berlaku tidak hanya pada
proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, tetapi berlaku
juga pada tahap penerimaan dan perpindahan peserta didik. Karena "pindah
sekolah" merupakanhak setiap peserta didik seperti yang tercantum di dalam
pasal 12 (ayat 1, poin ke 5) UU No. 20 Tahun 2003, yang berbunyi: "Setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah keprogram
pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara. "Apakah setiap

31
peserta didik/peserta didik berhak pindah sekolah dari sekolah swasta ke
sekolah negeri, ataupun sebaliknya? Jawabannya adalah BERHAK. Lalu, apakah
setiap peserta didik/peserta didik bisa pindah dari sekolah swasta kesekolah
negeri, atau dari sekolah negeri ke sekolah swasta? Jawabannya BELUM TENTU,
bisa atau tidaknya pindah sekolah sejalan dengan terpenuhi atau tidaknya
aturan-aturan mengenai perpindahan peserta didik pada masing-masing
sekolah.

Satuan pendidikan memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial,


dan/atau mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta
didik pindahan dari satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain.
(Pasal 73 ayat 7, PP No. 17 Tahun 2010). Bantuan bisa berupa penyesuaian
nilai mata pelajaran dan nilai raport, bantuan pengenalan lingkungan sekolah
dll. Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan dasar dilakukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel.(Pasal 74 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
Satuan pendidikan dapat menetapkan tata cara dan persyaratan tambahan
penerimaan peserta didik pindahan selain persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 73 dan Pasal 74 dan tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (Pasal 75 ayat 2, PP No. 17 Tahun 2010).

D. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur. Setiap permulaan awal tahun pelajaran, sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu
tahun ajaran, mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waku belajar mengacu
kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah atau pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
1. Pengaturan Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada
bulan Juli (13 Juli 2021) setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.

32
2. Jumlah Minggu Efektif Belajar Selama Satu Tahun Pembelajaran 2021/2022.
ANALISIS MINGGU EFEKTIF SEMESTER GANJIL
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

NO. BULAN HES HEB KETERANGAN


1 Juli 2021 17 14  HES = Hari Efektif
2 Agustus 2021 24 24 Sekolah
3 September 2021 26 16 (128 : 5 = 26 minggu)
4 Oktober 2021 20 20  HEB = Hari Efektif
5 November 2021 25 25 Belajar
6 Desember 2021 16 0 (99 : 5 = 20 minggu)
JUMLAH HARI 128 99
JUMLAH MINGGU 26 20

ANALISIS MINGGU EFEKTIF SEMESTER GENAP


TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
NO. BULAN HES HEB KETERANGAN
1 Januari 2022 25 25  HES=Hari Efektif
2 Pebruari 2022 22 22 Sekolah
3 Maret 2022 25 15 (113 : 5 = 23 minggu)
4 April 2022 11 9  HEB = Hari Efektif
5 Mei 2022 16 16 Belajar
6 Juni 2022 14 0 (87 : 5 = 18 minggu)
JUMLAH HARI 113 87
JUMLAH MINGGU 23 18

33
BAB IV
PENUTUP

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun Kurikulum SDN Jelateng tahun
pembelajaran 2021/2022, dimana substansinya merupakan keinginan dan komitmen
bersama baik dalam perancangan maupun pelaksanaan nya. Oleh karena itu terealisasi
atau tidaknya Kurikulum SDN Jelateng ini merupakan tanggung jawab seluruh stack
holder sekolah dibawah monitoring dan pengendalian Kepala Sekolah. Oleh karena
Kurikulum SDN Jelateng ini bersifat fleksibel dan dinamis, maka hal-hal lain yang
merupakan ide dan gagasan seluruh stakeholder selama pelaksanaan Kurikulum SDN
Jelateng akan tetap diperhatikan, untuk kedepannya dijadikan sebagai bahan
masukan demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum SDN Jelateng khususnya dan
pelaksanaan pendidikan di SDN Jelateng pada umumnya, baik dari segi input, proses
maupun out putnya.

Dengan demikian sebagai kelengkapan Buku I KTSP ini kami lampirkan :


1. Berita Acara Penyusunan Buku I KTSP
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013
3. SK Tim Satgas Penanganan Covid-19 Satuan Pendidikan
4. Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2021/2022 Kab. Lombok Tengah
5. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Tahun Pembelajaran 2021/2022

34
Lampiran I :

BERITA ACARA
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Pada hari ini Senin tanggal tiga belasbulan Juli tahun Dua ribu dua puluh satu bertempat di SDN
Jelateng KECAMATAN PUJUT Kabupaten Lombok Tengah telah dilaksanakan kegiatan penyusunan
kurikulum SDN Jelateng tahun pembelajaran 2021/2022. Dari hasil rapat tersebut maka ditetapkan
Kurikulun Sekolah Dasar NEGERI Jelateng yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk
direkomendasikan dan disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pembelajaran 2021/2022.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
TIM PENYUSUN KURIKULUM SDN JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
No. Nama Unsur Jabatan Tim Tanda Tangan
1. SUKARNA, S.Pd Pengawas Narasumber 1.
Sekolah
2. NASARUDIN Ketua Komite Narasumber 2.
Sekolah
3. PURNAWIRAWAN, S.Pd Kepala Sekolah Ketua 3.

4. RAMADAN, S.Pd.I Guru Sekretaris I 4.


5. JUMAID, S.Pd Guru Sekretaris II 5.

6. WARNI, S.Pd Guru Bendahara 6.

7. ABDUL RAZAK, S.Pd. Guru Anggota 7.

8. LALU HUSBAN, S.Pd Guru Anggota 8.

9. LALU TASAR Guru Anggota 9.


10. LALU SULTAN Guru Anggota 10.

11. MAWARDI, S.Pd GURU Anggota 11

12. M. ZOHDI, S.Pd Guru Anggota 12.

13 MELISA KASIANA E.S, S.Pd Guru Anggota 13

14 JALALUDIN Komite Anggota 14

15 SUPARMAN Tokoh Pemuda Anggota 15

16 SAMIRI Komite Anggota 16

17 SAIMIN Tokoh Wanita Anggota 17

18 DZUN NUR’AINI, S.PD Guru Anggota 18

19 PURNAWIRAWAN, AMD OPS Anggota 19

Lendang Lantan, 13 Juli 2021


Kepala Sekolah,

35
PURNAWIRAWAN, S.Pd.
NIP.197012311996031014
Lampiran II :

KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)


KURIKULUM 2013

KI-KD KURIKULUM 2013 SESUAI SK BALITBANG


NO.018/H/KR/2020

36
Lampiran III :
KEPUTUSAN
KEPALA SDN JELATENG
Nomor: 420.2/ 270 /SD.54/ Tahun 2021

Tentang

Tim Satgas Satuan Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Pembelajaran


Pada Masa Pandemi Covid-19
Pada SDN Jelateng Kecamatan Pujut
Tahun Pembelajaran 2021/2022

Menimbang : Kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 dengan tetap


menempatkan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai prioritas
utama dengan berbagai ketentuan dalam menyelenggarakan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19 mulai dari pola pembelajaran
untuk PAUD/TK, SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B , proses
pengambilan keputusan dimulainya pembelajaran tatap muka transisi,
normal dan Belajar Dari Rumah (BDR) Tahun Pembelajaran 2021/2022.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 21 Tahun 2020, tanggal
31 Maret 2020 tentang Pembatasan Sosial Bersekala Besar dalam
rangka percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19);
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019
tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan Dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja
Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha
Pada Situasi Pandemi;
4. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid - 19);
5. Surat Edaran Sekretaris Jendral Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) Dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
6. Surat Edaran Bupati Lombok Tengah Nomor : 060/40/ORG/2020
tentang Pengaturan Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya
Penanganan Penyebaran Covid-19 Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah;
7. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia, Nomor 01/Kb/2020 Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
Hk.03.01/Menkes/363/2020 Nomor 440-882 Tahun 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19);

37
Memperhatikan : Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Nomor
465, Tahun 2020 tanggal 6 Juli 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pembelajaran Tahun Pembelajaran 2020/2021 Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Lombok Tengah

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Membentuk dan menunjuk tim satuan tugas satuan pendidikan dalam
penyelenggaraan pembelajaran tahun pembelajaran 2021/2022 masa
pandemic covid-19 pada SDN Jelateng, Kecamatan Pujut sesuai dengan
lampiran surat keputusan ini.
KEDUA : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini dianggap
cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawabnya.
KETIGA : Tim satgas dapat melaporkan hasilnya secara lisan dan/atau tertulis
kepada kepala sekolah secara periodic
KEEMPAT : Segala biaya yang ditimbulkan akibat dari terbitnya keputusan ini
dibebankan pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021.
KELIMA : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini dikemudian hari akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : SDN Jelateng


Pada tanggal : 16 Juli 2021
Kepala SDN Jelateng

PURNAWIRAWAN, S.Pd
NIP. 197012311996031014

Tembusan disampaikan Kepada Yth :


1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah di Praya
2. Kepala UPTD Pelayanan Paud dan Dikdas Kecamatan Pujut di Pujut
3. Pengawas Sekolah Pembina di Tempat
4. Ketua Komite SDN Jelateng di Tempat
5. Yang bersangkutan untuk maklum dan dilaksanakan
6. Pertinggal

38
Lampiran : Keputusan Kepala SDN Jelateng
Nomor : 420.2/ 270 /SD.54/ Tahun 2021
Tanggal : 16 Juli 2021

SUSUNAN TIM SATGAS SATUAN PENDIDIKAN


DALAM PENYELENGGARAN PEMBELAJARAN MASA PANDEMI COVID-19
PADA SDN JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

No Nama Jabatan Dinas Jabatan Tim Satgas Ket.


.
1 SUKARNA, S.Pd Pengawas Pembina
Sekolah
2 NASARUDIN Ketua Komite Penanggungjawab

3 PURNAWIRAWAN, S.Pd Kepala Sekolah Penanggungjawab /


Koordinator
4 M.ZOHDI, S.Pd Guru PABP Tim I Pembelajaran,
psikososial dan tata
ruang
5 MELISA KASIANA E.S, S.Pd Guru Kelas I Tim I Pembelajaran,
psikososial dan tata
ruang
6 LALU TASAR Guru Kelas VI b Tim I Pembelajaran,
psikososial dan tata
ruang
7 LALU HUSBAN, S.Pd Guru PJOK Tim II kesehatan,
kebersihan dan
keamanan
8 ABDUL RAZAK, S.Pd Guru Kelas V Tim II kesehatan,
kebersihan dan
keamanan
9 WARNI, S.Pd Guru Kelas II a Tim II kesehatan,
kebersihan dan
keamanan
10 MAWARDI, S.Pd Guru Kelas I Tim III pelatihan dan
humas
11 RAMADAN, S.Pd.I Guru Kelas VI a Tim III pelatihan dan
humas
12 JUMAIDI, S.Pd Guru Kelas II b Tim III pelatihan dan
humas
13 LALU SULTAN Guru Kelas III Tim III pelatihan dan
humas
14 PURNAWIRAWAN, A.Md OPS Tim III pelatihan dan
humas

Lendang Lantan, 16 Juli 2021

39
Kepala SDN Jelateng

PURNAWIRAWAN, S.Pd
NIP.197012311996031014
Lampiran IV :

KALENDER AKADEMIK PENDIDIKAN


KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

40
Lampiran V :

JADWAL PELAJARAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

41
JADWAL PELAJARAN KELAS BAWAH
SDN JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

HARI
KLS JAM Keterangan
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00 - 07.30 Upacara Literasi Senam Imtaq Senam
07.30 - 08.05 Tema PJOK Tema Tema MTK Agama
08.05 - 08.40 Tema PJOK Tema Tema MTK Agama
08.40 - 09.15 Tema PJOK Tema Tema MTK Agama
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Tema Tema Tema Tema MTK Tema
I 10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema
10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema
11.30 - 12.05 Pulang pulang Jam Pulang Siswa
Pulang
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah
13.05 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Jam Pulang Tendik
07.00 - 07.30 Upacara Literasi Senam Imtaq imtaq
07.30 - 08.05 MTK PJOK Agama MTK Tema Tema
08.05 - 08.40 MTK PJOK Agama MTK Tema Tema
08.40 - 09.15 MTK PJOK Agama MTK Tema Tema
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Tema PJOK Agama Tema Tema Tema
II 10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema Tema
10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema Tema
11.30 - 12.05 Tema Tema Tema Tema Tema
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah Jam Pulang Siswa
Pulang
13.05 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Tendik
07.00 - 07.30 Upacara Literasi Senam Imtaq
07.30 - 08.05 PJOK Tema MTK Agama Tema MTK
08.05 - 08.40 PJOK Tema MTK Agama Tema MTK
08.40 - 09.15 PJOK Tema MTK Agama Tema MTK
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Tema Tema Tema Agama Tema Tema
III 10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema Tema
10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema Tema
11.30 - 12.05 Tema Tema Tema Tema Tema
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah Jam Pulang Siswa
Pulang
13.05 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Tendik

Kepala SD Negeri Jelateng

PURNAWIRAWAN, S.Pd
NIP. 197012311996031014

42
JADWAL PELAJARAN KELAS ATAS
SDN JELATENG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
HARI
KLS JAM Keterangan
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00 - 07.30 Upacara PPK & Literasi Senam Imtaq Senam
07.30 - 08.05 MTK Agama Tema MTK PJOK Tema
08.05 - 08.40 MTK Agama Tema MTK PJOK Tema
08.40 - 09.15 MTK Agama Tema MTK PJOK Tema
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Tema Agama Tema Tema PJOK Tema
10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema
10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema
IV 11.30 - 12.05 Tema Tema Tema Tema Tema
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah Isoma
Jam Pulang
13.05 - 13.40 Tema Tema Tema Tema Tema
Siswa dan
PPK&Literas
Tendik
13.40 - 14.00 PPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & Literasi i
14.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Siswa
14.00 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Tendik
07.00 - 07.30 Upacara PPK & Literasi Senam Imtaq Senam
07.30 - 08.05 Agama MTK PJOK Tema MTK Tema
08.05 - 08.40 Agama MTK PJOK Tema MTK Tema
08.40 - 09.15 Agama MTK PJOK Tema MTK Tema
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Agama Tema PJOK Tema MTK Tema
10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema
V 10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema
11.30 - 12.05 Tema Tema Tema Tema Tema
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah Jam Pulang
13.05 - 13.40 Tema Mulok Mulok Tema Siswa dan
13.40 - 14.00 PPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & Literasi Tendik
14.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Siswa
14.00 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Tendik
07.00 - 07.30 Upacara PPK & Literasi Senam Imtaq
07.30 - 08.05 MTK Tema Tema PJOK Agama MTK
08.05 - 08.40 MTK Tema Tema PJOK Agama MTK
08.40 - 09.15 MTK Tema Tema PJOK Agama MTK
09.15 - 09.45 Istirahat
09.45 - 10.20 Tema Tema Tema PJOK Agama Tema
10.20 - 10.55 Tema Tema Tema Tema Tema
VI 10.55 - 11.30 Tema Tema Tema Tema Tema
11.30 - 12.05 Tema Tema Tema Tema Tema
12.05 - 13.05 Ishoma/solat berjamaah Jam Pulang
13.05 - 13.40 Mulok Tema Tema Mulok Siswa dan Tema
13.40 - 14.00 PPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & LiterasiPPK & Literasi Tendik
14.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Siswa
14.00 - 15.00 Pembuatan Administrasi Guru
15.00 Pulang Pulang Pulang Pulang Pulang Jam Pulang Tendik

Kepala SD Negeri Jelateng

PURNAWIRAWAN, S.Pd
NIP. 197012311996031014

43

Anda mungkin juga menyukai