(KTSP)
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, setelah mendapatkan
masukan dan pertimbangan dari Tim pengembang kurikulum dan komite sekolah dengan
ini dinyatakan bahwa dokumen I dan II kurikulum SPS TP CEMPAKA VI Kp. Muara
kebutuhan serta perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini SPS TP CEMPAKA VI dalam
Ditetapkan di : Sukabumi
Pada Tanggal : 20 Juli 2020
Mengetahui dan mengesahkan : Kepala SPS TP Cempaka VI,
Penilik /PNF kebonpedes,
,
BAGIAN I
A. PENDAHULUAN
pendidikan, termasuk Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Pendidikan Anak Usia
perubahan-perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Sesuai
dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137
tahun 2016 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini bahwa standar
2. Standar Isi;
3. Standar Proses;
4. Standar Penilaian;
8. Standar Pembiayaan
pendidikan. Kurikulum ini disusun oleh PAUD SPS TP CEMPAKA VI dengan bimbingan
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila terlaksana dilapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran baik dikelas, maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif
yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana
kurikulum (pendidik) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran.
Para Guru juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah disekolah. Atas dasar kenyataan tersebut,
menyenangkan dan mengasyikan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi
B. LANDASAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
1. Pasal 28 ayat 1, 2, 3
2. Pasal 35 ayat 2
3. Pasal 36 ayat 1, 2, 3, 4
4. Pasal 37 ayat 1, 2, 3
5. Pasal 38 ayat 1, 23
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Ketentuan di dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 yang
2. Pasal 5 ayat 1, 2
3. Pasal 6 ayat 6
4. d. Pasal 7 ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
5. Pasal 8 ayat 1, 2, 3
6. Pasal 10 ayat 1, 2, 3
7. Pasal 11 ayat 1, 2, 3, 4
8. Pasal 13 ayat 1, 2, 3, 4
9. Pasal 14 ayat 1, 2, 3, 4
3. Capaian Perkembangan (CP) setiap bidang pengembangan pada setiap semester dari
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun
C. TUJUAN PENGEMBANGAN
ini yang pertama adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
sumber daya yang ada. Yang kedua adalah sebagai acuan bagi satuan pendidikan PAUD
dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sehinga akan memudahkan bagi guru
pembelajaran yang tepat sesuai dengan bidang-bidang pengembangan anak PAUD untuk
mewujudkan visi dan misi sekolah.Selain itu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) PAUD disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kapada anak didik
untuk :
5. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
9. Belajar untuk mambangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
1. Berbuat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku budaya, adat istiadat dan status sosial
kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
keniscayaan.
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
bernegara. Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Motto Bhineke Tunggal Ika dalam kerangka Negara
PENGELOLA
JEJEN NURJANAH
BENDAHARA SEKRETARIS
ANNISANURLATIFAH NINA NURAENI, S.Pd.I
GURU
SISWA
c. Strategi
1) Tenaga Kependidikan
Untuk mendukung terlaksananya Kurikulum Operasional dalam proses pembelajaran yang lebih
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, maka dibutuhkan tenaga pengajar yang profesional
Adapun tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di Kelompok Bermain Miftahuttalim adalah
sebagai berikut :
Nama Tempat, Ijazah Status Jabatan
No tanggal Akhir Pegawai
lahir
1. Jejen Nurjanah Sukabumi, SMA Swasta Kepala
14-10-1968
2. Peserta Didik
Kelompok Jumlah Peserta Didik Keterangan
A
B
Jumlah
PAUD SPS TP Cempaka VI memiliki 4 fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
yaitu :
Ruang Kelas : 2 ruang
Ruang Guru : 1 ruang
Ruang Kantor : 1 ruang
Ruang Tunggu :1
4. Pembiayaan
Keterangan :
a. PNS : Pegawai Negeri Sipil
b. GBS : Guru Bantu Sekolah
c. GTY : Guru Tetap Yayasan
7 DATA KEADAAN RUANGAN / MEUBELAIR
Kondisi
No. Ruang Jumlah Rusak Rusak Rusak
Baik ringan Sedang Berat
1 Ruang Kelas 2 4 - -
2 Kursi anak - - - -
3 Meja Anak 4 4 - -
4 Loker Anak 1 1 - - -
5 Meja Guru 2 2 - V -
6 Kursi Guru 4 4 - - -
7 Rak Buku 2 2 - - -
8 Lemari 1 1 - V -
BAGIAN II
DOKUMEN I
KURIKULUM KELOMPOK PAUD SPS TP Cempaka VI
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia
yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan
seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka PAUD SPS TP
Cempaka VI memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD.
Kurikulum 2013 sebagai acuan pendidikan dinilai kurang memadai untuk masa pandemi
Covid-19. Pada pandemi sekarang, sekolah memerlukan kurikulum yang lebih sederhana, dan
sesuai kebutuhan serta keadaan siswa, para guru, dan orangtua.
Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, Pemerintah
mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar dari
rumah (learn from home) bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah (work from home)
bagi guru termasuk mereka yang bekerja di satuan PAUD. Untuk dunia pendidikan di Indonesia
kondisi ini merupakan hail yang tak terduga bagi guru, orang tua, dan anak. Guru, orang tua,
dan anak-anak tiba-tiba harus mencari cara agar proses belajar tetap berjalan meskipun mereka
di rumah dalam jangka waktu yang tidak tentu.
Tingkat Satuan PAUD SPS TP.Cempaka VI disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang
terdiri dari Kepala Sekolah, Pengelola, Tim Guru dan orang tua dengan bimbingan Penilik
PAUD. Kurikulum PAUD SPS TP.Cempaka disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan
pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran.Kurikulum PAUD juga
dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan,
program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk
peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan
1. Memberikan acuan bagi pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan
program dan keseluruhan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan
belajar anak.
2. Mempunyai acuan pembelajaran yang dibuat oleh sekolah sesuai dengan visi misi
sekolah
a. Pembelajaran Daring
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang
sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah
terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.
Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online,
menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social.
Ciri-ciri Pembelajaran Daring yaitu pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan
tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran
didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga
dilaksanakan secara online
Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit
fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut.
Di bawah pengendalian langsung dari alat yang
lainnya. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah
sistem.
Tersedia untuk penggunaan segera atau real time. Tersambung pada suatu
sistem dalam
b. Pembelajaran Luring
Luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti kata offline. Kata
“luring” merupakan lawan kata dari “daring”. Dengan demikian, pembelajaran luring
dapat diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak dalam kondisi
terhubung jaringan internet maupun intranet
Perbedaan pemahaman mengenai istilah daring dan luring ini memang perlu diluruskan.
Karena sebagian orang mengklasifikasikan daring sebagai online yang terhubung ke
internet dan luring dianggap sebagai kegiatan yang terhubung melalui intranet. Intranet
sendiri merupakan terminologi dalam dunia informatika yang merujuk pada sebuah
kondisi saling terhubung dalam jaringan dalam cakupan terbatas Pengoperasiannya,
Bersifat fungsional dan siap melayani
3. Loost Part
Loost Part adalah bahan yang dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang,
di pisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara . loost part menciptakan
kemungkinan kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreatifitas
anak. Penggunaan loost Part dalam pembelajaran anak usia dini dikarenakan loost Part
merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran anak tidak pernah ada
habisnya .
Bahan ajar loost part juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi
berbagai aspek : pemecahan masalah, kreatifitas, konsentrasi, motorik halus, motorik kasar,
pengembangan bahasa, logika berpikir matematika, teknik, teknologi, loost part memiliki
beberapa jenis, yaitu bahan dasar alam, plastik logam, penggunaan kembali kayu dan
bambu, kaca dan keramik, benang dan kain, bekas kemasan Tujuannya adalah :
Anak – anak akan menjadi kreatif dengan adanya prinsip Penggunaan bahan ajar loost
Part, mereka bebas berkreasi membongkar Pasang bahan ajar sesuai dengan imajinasi
mereka Anak – anak akan belajar menghargai bahan – bahan atau benda – benda
sekeliling mereka
Anak – anak juga akan dapat ikut memelihara lingkungan ketika mereka memahami
bahwa barang – barang bekas dapat didaur ulang dan dijadikan sebagai bahan untuk
bermain dan beraktifitas merakitnya menjadi barang yang berguna
Akan mengembangkan sikap ekonomis anak
Menjadi lebih menarik dari waktu kewaktu, seiring dengan meningkatkan keterampilan
anak – anak, karena dapat di desain ulang setiap hari
b. Motorik halus
c. Kesehatan dan prilaku keselamatan
3. Kognitif, meliputi :
a. Kesadaran diri
c. .Perilaku profrososial
6. Seni.
yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain
yang dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada tingkat dan atau semester sesuai
dengan standar nasional Pendidikan . Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar
Bidang Pengembangan
Bidang Pengembangan Pembiasaan
b. Aspek Perkembangan Sosial dan Emosional, dimaksudkan untuk membina anak agar
dapat menngandalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan
sesamanya maupun orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya dalam
rangka kacakapan hidup.
Pengembangan Pembiasaan Belajar di rumah dimulai dari pembiasaan yang
menumbuhkan life skill dan penanaman nilai-nilai karakter, pembiasaan tersebut
dilakukan menyatu dengan aktivitas harian. Beberapa keterampilan life skill antara lain
adalah:
No Life Skill
1 Terbiasa mengatakan terima kasih
2 Terbiasa berkata permisi
3 Terbiasa berkata tolong
4 Terbiasa berkata maaf
5 Dapat memakai pakaian sendiri
6 Dapat melepas pakaian sendiri
No Life Skill
7 Terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
8 Terbiasa mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
9 Terbiasa menyimpan kembali barang di tempatnya
10 Terbiasa membantu mengerjakan tugas rumah tangga
11 Anak terbiasa diajak diskusi tentang apa yang ingin dilakukan
termasuk
memilih tempat makan atau tempat bermain
14 Terbiasa meminta ijin Ketika akan bermain
15 Terbiasa membereskan mainan sendiri
16 Terbiasa menyiram Toilet setelah digunakan
17 Terbiasa membersihkan diri stelah buang air besar /kecil
18 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah melakuan kegiatan
19 Terbiasa memakai masker Ketika akan berpergian
Nilai-Nilai Karakter
Terbiasa melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
Terbiasa bersikap jujur dalam perkataan/tindakan/pekerjaan
Terbiasa menghargai perbedaan agama/etnis/pendapat
Terbiasa berperilaku tertib dan patuh terhadap peraturan
Terbiasa menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
Terbiasa menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah
dimiliki (kreatif)
Terbiasa mengucapkan salam
Terbiasa Shalat lima waktu
Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah melakuan kegiatan
Terbiasa belajar mengaji Kitab suci Al-Qur’an
Terbiasa menghapal surat-surat pendek dan Hadist -hadist Pendek
Terbiasa Bershalawat
Terbiasa bernyanyi lagu-lagu keagamaan
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti kompetansi dasar,
muatan pembelajaran, program pengembangan dan beban belajar. Struktur dikembangkan
sesuai Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik melalai Kompetensi Dasar yang di
jabarkan dalam muatan/materi pembelajaran yang disesuaikan dengan Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan dan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak
yang mencakup aspek-aspek :
1 Fisik Motorik
Pengembangan ini bertujuan memperkenalkan dan malatih gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,
serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil
2. Kognitif
3. Berbahasa
Budang ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang
sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan mambangkitkan
minat anak untuk dapat berbahasa indonesia dengan baik
D. 3 Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas daerah, yang materinya tidak dapat di kelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada . Substansi mmuatan local oleh satuan Pendidikan .
Muatan lokal yang diselenggarakan di Kelompok Bermain PAUD SPS TP
Cempaka VI Kecamatan KEBONPEDES Utara adalah :
a. Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah Bahasa Daerah dan Bahasa Ibu masyarakat Kecamatan KEBONPEDES
dan sekitarnya. Sebagai upaya agar kekayaan budaya dan adat istiadat tetap terpelihara tidak
pudar oleh masyarakat, karena perkembangan dan peradaban bahasa ini semakin terlupakan,
maka kami
PAUD SPS TP Cempaka VI Kecamatan KEBONPEDES berupaya untuuk menjaga dan
memelihara agar tetap hidup dan dikenal di masyarakat sehingga tumbuh cinta budaya Sunda.
Implementasi penggunaan Bahasa Sunda di PAUDSPS TP Cempaka VI dilaksanakan pada hari
Rabu, dengan cara, semua Guru dalam menyampaikan materi /kegiatan memakai Bahasa Sunda
dan pakaianpun pakaian adat istiadat sunda.
Tujuan :
- Kawih
- Kaulinan
- Puisi
- Tatakrama
- Tema-tema pembelajarn
Bentuk Kegiatan :
- Nyanyian
- Kaulinan barudak, puisi
- Dramatisasi
- Percakapan
- Tatarucingan
b. Iqro
Tujuan diadakannya Iqro:
1. Memotivasi anak untuk mencintai Al-Qur’an
2. Mengenalkan Huruf Hijaiyah
3. Mengenalkan dan mengajarkan mahroj/tajwid sedini mungkin
4. Melatih kemampuan dalam mengembangkan keaksaraan awal
c. Pengembangan Diri
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam bentuk kegiatan
o Upacara bendera setiap hari Senin
o Berbaris sebelum pembelajaran
o Pemeriksaan kebersihan badan dan pakaian
o Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
o Memberi dan membalas salam
o Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
o Kegiatan makan bersama setiap hari
o Sholat bersama setiap Hari Jumat
o Membuang sampah pada tempatnya
o Budaya antri, sabar menunggu giliran
o Terbiasa mengucapkan kalimah thoyibah
o Berpakaian bersih rapi
o Disiplin waktu
o Tidak membawa uang
o Menjaga kebersihan lingkungan
o Bertutur kata santun
PAUD SPS TP Cempaka VI mengembangkan program khusus dan pendukung sebagai program
unggulan berupa :
3. Muatan Lokal
4. Memperingati Hari Besar Agama
- Tahun baru Islam
- Maulid Nabi Muhammad SAW
- Isro’ Mi’raj
-
F. ALOKASI PEMBELAJARAN
Alokasi pembelajaran di PAUD SPS TP Cempaka VI
a. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran ( 2 semester ) adalah 34 minggu
b. Jam belajar efektif perhari 3.5 jam ( 180 menit )
c. Jam belajar perminggu 15 jam ( 900 menit )
Kegiatan pembelajaran tatap muka dilaksanakan selama 5 hari mulai dari Jam 7.30 s,d
jam 10.30 ( jadwal kegiatan terlampir)
G. PROGRAM TAHUNAN
Program tahunan merupakan program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk satu tahun
ajaran, baik yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum yang meliputi awal ajaran,
pncak tema, hari libur sampai ke pembagian Laporan hasil perkembangan anak , kegiatan
pendukung, keorang tuaan, layanan kesehatan dan gizi anak.
H KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran.Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran PAUD SPS TP Cempaka VI kalender Pendidikan
untuk mengatur suatu kegiatan pembelajaran selama satu
tahun pelajaran yang mencakup tahun permulaan pelajaran,minggu efektif belajar,waktu
pembelajaran efektif dan hari libur sekolah. Pengaturan waktu belajar di Kelompok Bermain
Seruni mengacu pada standar isi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, kebutuhan
sekolah, dan masyarakat serta ketentuan lain dari pemerintah daerah.
Beberapa asfek penting yang akan diperhatikan dalam penyusunan kalender
Pendidikan di PAUD SPS TP Cempaka VIadalah :
Minimum 34
Digunakan untuk kegiatan
1. Minggu Efaktif minggu
pembelajaran efektif pad setiap tahun
belajar Maximum 38
pelajaran 2 semester
minggu
2 Jeda tengah Digunakan 1(satu) minggu setiap
Minimum 2 minggu
semester semester
3 Jeda antar
Minimum 2 minggu Antara semester 1 dan 2
semester
Libur Akhir Digunakan untuk menyiapakan
4 Tahun Minimum 3 minggu kegiatan dan administrasi akhir awal
Pelajaran pelajaran
Bila memerlukan libur keagamaan
5 Hari Libur lebih panjang tanpa mengurangi
2-4 minggu
Keagamaan jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
Hri libur
6 Disesuaikan dengan peraturan
Umum / Minimum 2 minggu
pemerintah
Nasional
7 Hari Libur Bila sekolah mempunyai kekhususan
Minimum 1 minggu
khusus dalam kegiatan sekolah
Digunakan untuk kegiatan yang
Kegiatan diprogramkan secara khusus oleh
8 Khusus Minimum 3 minggu sekolah dengan tidak mengurangi
Sekolah jumlah minggu efektif dan waktu
pembelajaran efektif
Adapun Alokasi Waktu Rencana Kegiatan PAUD SPS TP Cempaka VI dan alokasi waktu rencana
hari efektif pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. MINGGU EFEKTIF
Minggu efektif belajar adalah jumlah Minggugu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
No Bulan HK HE HL JUM HE
HR
1 JULI 2020 31 15 16 31
2 AGUSTUS 2019 31 19 12 31
3 SEPTEMBER 2019 30 22 8 30
4 OKTOBER 2019 31 19 12 31 111
5 NOVEMBER 2019 30 21 9 30
6 DESEMBER 2019 31 15 16 31
Jumlah 184 111 74 184
SEMESTER II
7 JANUARI 2020 31 15 16 31
8 PEBRUARI 2020 28 19 9 28
9 MARET 2020 31 22 9 31
10 APRIL 2020 30 18 12 30
11 MEI 2020 31 9 22 31
12 JUNI 2020 30 20 10 30
Jumlah 181 93 78 181 93
1. JAM EFEKTIF
ALOKASI WAKTU
RENCANA HARI EFEKTIF PEMBELAJARAN
KB ALHUSAENIYAH TAHUN PELAJARAN 2020/2021
b. Manfaat
- Layanan PAUD lebih terarah
- Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kegiatan
Pembelajaran
- Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan yang diikuti
anaknya selama di lembaga PAUD
c. Unsur yang perlu diperhatikan
- Visi, misi dan tujuan sataun PAUD
- Sikap – sikap karakter yang diharapkan
- Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang diikuti sejak
dating hingga pulang
- Waktu, alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk
mengembangkan kemampuannya.
- Kesiapan Guru
- Komitmen, jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak teapi
juga untuk Guru, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan
2. Rencana kegiatan harus menarik dan membolehkan anak-anak untuk memilih dari
banyak kegiatan yang disiapkan guru.
program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan
• Observasi
Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah
untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai
situasi dan kegiatan yang dilakuakn. Agar observasi lebih terarah, guru dapat
menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri
maupun
menggunakan instrument yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator
pencapaian perkembangan anak.
• Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan
anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang
terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba.
• Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau
penalaran anak mengenai sesuatu hal.
• Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan
peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok.
Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan kacang-
kacangan, membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liah, adonan
(playdough) dan jenis penugasan lainnya.
• Unjuk Kerja (Performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan
tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga,
menari, dan bentuk praktek lainnya.
• Hasil Karya
Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu
kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat
dopajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara
bersama-sama.
Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan
analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak
berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester.
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan dilaporkan
secara berkala oleh KB ALHUSAENIYAH kepada Orang Tua baik melalui laporan
secara tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah dijadwalkan.
• Prinsip-prinsip Penilaian
• Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan
secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata
yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan
digunakan.
• Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-nilai
agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping
aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga
dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai.
• Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh
gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
• Objektif
Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang
sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Oleh karenanya hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.
• Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
• Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua,
guru dan pihak lain yang relevan.
BAGIAN IV
PENUTUP
Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat
menentukan terhadap kualitas layanan program di satuan PAUD. KTSP PAUD Kelompok
Bermain Seruni berisi karakteristik PAUD yang mewarnai program-program layanan. Tidak ada
Pendidikan tanpa ada kurikulum PAUD, oleh karena itu kami tim pengembang Kurikulu di
Kelompok Bermain Seruni terus berupaya dalam mengembangkan KTSP.
Kemampuan belajar anak di lembaga Pendidikan , khususnya di lembaga PAUD, perlu
disiapkan dengan seksama melalui layanan pembelajaran dan penilaian yang efektif.
Pembelajaran dan penilaian yang efektif adalah pembelajaran dan penilaian yang terus-menerus
dilakukan secara optimal. Hal ini sesuai dengan perkembangan anak yang bersifat dinamis.
Untuk selanjutnya, hasil pembelajaran dan penilaian akan menjadi rujukan bagi pengembangan
perencanaan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, pembelajaran menjadi suatu siklus
utuh antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan yang berlangsung secara
berkesinambungan.
Dengan tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PAUD SPS TP
Cempaka VI, smoga dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini
khususnya bagi lembaga kami sendiri. Kami sadari tidak ada gading yang tak retak, begitu juga
dengan kinerja
kami, oleh karena itu dukungan dan dorongan dari semua unsur akan dapat memantapkan
langkah kami dalam berkiprah.
Akhirnya apa yang kami susun dan rencanakan ini, akan bermuara kepada
kekuatan dan bimbingan serta Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT.Aamiin
Tim Penyusun