Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi,dan


bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan .
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
36 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional,” dan
ayat (2) menyebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.” Pasal 38 ayat (2) menyatakan bahwa “Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan Komite Sekolah/ madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan dab Kebudayaan. Sejak keluarnya PP. No. 19 Tahun 2005 secara resmi
penyusunan kurikulum menjadi tanggung jawab setiap satuan pendidikan (sekolah dan
madrasah) dengan demikian tidak lagi dikenal istilah kurikulum nasional yang dulu
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Kurikulum Sekolah adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian warga sekolah terutama guru
diharapkan lebih memahami, mengenal dengan baik,dan merasa memiliki kurikulum
tersebut. Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan
keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum
sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di
masa kini dan masa mendatang.
Beranjak dari kondisi tersebut maka kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini seperti yang diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 36
ayat 2 “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

UPTD SD NEGERI 1 KEBUN RAYA | 1


prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik”.
Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban mengembangkan
kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh satuan
pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
hal ini sesuai dengan yang diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasa 1 ayat
20 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah Kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan.”
Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman
implementasi kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya

B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum

Landasan yuridis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah :


1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Tentang Perubahan ke dua PP No. 19 Tahun 2005 Tentang SNP.
3. Perpres No. 87 tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan karakter
4. Peraturan Pemerintah No 15 tahun 2015 tentang SNP
5. Permendikbud No 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
6. Peremendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP;
7. Permendikbud No.20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
8. Permendikbud No.21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
9. Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
10. Permendikbud No.23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
11. Permendikbud No.24 Tahun 2016 tentang KI dan KD;
12. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Oleh Pendidik di Dikdasmen;

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 2


13. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;
14. Peremendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
15. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
16. Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
17. Permendikbud No 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
18. Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen
19. PP No. 19 Tahun 2017 tentang Guru.
20. Permendikbud 195 Tahun 2014 Tentang Evaluasi Kurikulum 2013
21. Permendikbud No 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Pengembangan Kurikulum UPTD SDN 1 Kebun Raya yang beragam mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD)
merupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum bertujuan memberikan keleluasaan dan kewenangan
sekolah dalam mengembangkan serta melaksanakan subtansi kurikulum yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan
daerah.
Kurikulum UPTD SDN 1 Kebun Raya Kecamatan Kintap disusun bertujuan:
1. Menjadikankurikulum yang sesuai dengan potensi daerah,sosial budaya
masyarakat,dan peserta didik serta berwawasan lingkungan.
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,mencerdaskan
dan mengembangkan kreativitas peserta didik.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 3


4. Menciptakan pembelajaran efektif, demokratis, menantang, menyenangkan,dan
mengasyikkan.
5. Menciptakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/bereksperimen, mengolah
informasi/mengasosiasi, mengkomunikasikan/mempresentasikan
6. Melaksanakan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di lingkungan sekolah (GPBP)
7. Membiasakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

D. ACUAN KONSEPTUAL PENYUSUNAN KTSP

Acuan konseptual dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


( KTSP Buku 1) sebagai berikut ini :

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia. Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi
dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua
mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama, kurikulum dikembangkan untuk memelihara
dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Persatuan Nasional dan
Nilai-Nilai Kebangsaan, kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik, pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan
sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi
diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu, kurikulum diarahkan
kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 4


berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan
bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan, kompetensi peserta didik yang diperlukan antara
lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara
lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola
keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja, kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan
dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau
memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek, pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Iptek.
9 Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan, daerah memiliki
keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing
daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional, dalam era otonomi dan desentralisasi,
kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global, kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 5


individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat, kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan, kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri
khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Prinsip pengembangan kurikulum 2013

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi
sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan


kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 6


3. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,


dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN UPTD SDN …..

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik


agar menjadi manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan, kepribadian,
akhlakmulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.

C. VISI, MISI dan TUJUAN

1. VISI

“ MENJADI SEKOLAH TERPERCAYA DI MASYARAKAT UNTUK


MENCERDASKAN BANGSA DENGAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI
AGAMA DAN PERSATUAN BANGSA “

2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 7


penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Misi UPTD SDN 1 Kebun Raya :
1) Menanamkan keyakinan atau aqidah melalui pengamkalan ajaran agama
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan berkarakter
3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, .kreatif, inovatif sesuai dengan
perkembangan zaman.
4) Membangun citra sekolah sebagai mitra yang harmonis di masyarakat.

TUJUAN
Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada
karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

D. Tujuan UPTD SDN 1 Kebun Raya

1. Tujuan UPTD SDN 1 Kebun Raya secara umum adalah :


a. Mewujudkan dan mengantarkan anak didik menjadi insan yang berdisiplin,
berkepribadian, berkarakter kuat,berilmu,dan beramal shalih
b. Meningkatnya prestasi bidang akademis dan non akademis secara bertahap dari
tahun ke tahun.
c. Mengembangkan potensi sekolah sehingga mampu berkompetisi di bidang
kemajuan pendidikan.
d. Menjadikan warga sekolah sehat jasmani dan Rochani
e. Mewujudkan sekolah yang rindang menyenangkan
f. Mewujutkan sekolah yang bersih dan berwirausaha
g. Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah.
h. Mengoptimalkan pembelajaran tematik terpadu Untuk seluruh kelas

2. Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah maka tujuan
UPTD SDN 1 Kebun Raya pada tahun pelajaran 2019/2020, sekolah mengantarkan
peserta didik untuk:

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 8


a. Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning), antara lain:
pelaksanaan PAKEM serta layanan bimbingan konseling.
b. Meraih prestasi kejuaraan dalam bidang olimpiade MIPA tingkat kecamatan/
kabupaten/nasional.
c. Memperoleh kejuaraan lomba siswa berprestasi tingkat kecamatan/kabupaten/
nasional.
d. Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa Jawa dan seni budaya dengan
indikasi siswa trampil berbahasa Jawa sesuai dengan konteksnya
e. Meningkatkan kepedulian siswa terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya.
f. Memberikan pendidikan budaya dan karakter bangsa, baik yang terintegrasi dalam
setiap mata pelajaran maupun keteladanan perilaku keseharian.
g. Meraih prestasi kejuaraan dalam cabang olah raga di tingkat kecamatan/
kabupaten/ nasional.
h. Meraih prestasi kejuaraan dalam cabang seni budaya di tingkat kecamatan/
kabupaten/nasional.
i. Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan istiqomah melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama yang diyakininya.
j. Memiliki kompetensi berbahasa Inggris sesuai dengan konteks.
k. Memiliki jiwa cinta tanah air dan bangsa yang diintegrasikan lewat
kegiatanPramuka maupun pembiasaan.
l. Prosentase tinggi untuk kelulusan yang diterima di SMP Negeri
m. Menghasilkan anak-anak yang bersikap baik, berpengetahuan danberketrampilan
3. Branding UPTD SDN 1 Kebun Raya “ BAJU SASIRANGAN “

B = Berbudaya
A = Agamis
J = Jujur
SA = SAntun
SI = SIgap
RA = RAjin
NG = riaNG
AN = amAN

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 9


BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM UPTD SDN 5 ANGSAU

A. STRUKTUR KURIKULUM

Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk
setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai
Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas I, II, dan III

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku
disiplin, tanggung jujur, disiplin, jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, tanggung jawab, tanggung jawab,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan santun, peduli, dan
berinteraksi dengan percaya diri dalam percaya diri dalam
keluarga, teman, dan berinteraksi dengan berinteraksi dengan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 10


Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
guru keluarga, teman, dan keluarga, teman, guru
guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami 3. Memahami
faktual dengan cara pengetahuan faktual pengetahuan faktual
mengamati [mendengar, dengan cara dengan cara
melihat, membaca] dan mengamati mengamati
menanya berdasarkan [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
rasa ingin tahu tentang membaca] dan membaca] dan
dirinya, makhluk menanya berdasarkan menanya berdasarkan
ciptaan Tuhan dan rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang
kegiatannya, dan benda- dirinya, makhluk dirinya, makhluk
benda yang dijumpainya ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
di rumah dan di sekolah kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dalam bahasa yang dalam bahasa yang
dan logis, dalam karya jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
yang estetis, dalam karya yang estetis, logis, dalam karya
gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku mencerminkan tindakan yang
anak beriman dan perilaku anak beriman mencerminkan
berakhlak mulia dan berakhlak mulia perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, dan VI

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 11


Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, tanggung jawab, tanggung jawab,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan santun, peduli, dan
berinteraksi dengan percaya diri dalam percaya diri dalam
keluarga, teman, guru, berinteraksi dengan berinteraksi dengan
dan tetangganya keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta dan tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami 3. Memahami
faktual dengan cara pengetahuan faktual pengetahuan faktual
mengamati dan dan konseptual dengan dan konseptual dengan
menanya berdasarkan cara mengamati, cara mengamati,
rasa ingin tahu tentang menanya dan mencoba menanya dan mencoba
dirinya, makhluk berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
ciptaan Tuhan dan tentang dirinya, tahu tentang dirinya,
kegiatannya, dan benda- makhluk ciptaan makhluk ciptaan
benda yang dijumpainya Tuhan dan Tuhan dan
di rumah, di sekolah dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
tempat bermain benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat di sekolah dan tempat
bermain bermain
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya yang sistematis, logis dan sistematis, logis dan
estetis, dalam gerakan kritis, dalam karya kritis, dalam karya
yang mencerminkan yang estetis, dalam yang estetis, dalam
anak sehat, dan dalam gerakan yang gerakan yang
tindakan yang mencerminkan anak mencerminkan anak
mencerminkan perilaku sehat, dan dalam sehat, dan dalam
anak beriman dan tindakan yang tindakan yang
berakhlak mulia mencerminkan mencerminkan
perilaku anak beriman perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia dan berakhlak mulia

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 12


Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran
umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni..

Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut


Tabel 3: Struktur Kurikulum SD/MI
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan Budi
1. 4 4 4 4 4 4
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia Tmt Tmt Tmt
Ilmu Pengetahuan Alam 22 22 22
4
Tmt Tmt Tmt
5 Ilmu Pengetahuan Sosial
22 24 26
6. Matematika 6 6 6
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga,


4 4 4 4 4 4
dan Kesehatan
Kelompok C ( Mulok )
1. Baca Tulis Alqur`an 2 2 2 2 2 2
2 Budaya Banjar 2 2 2 2 2 2

Jumlah jam pelajaran per minggu 34 36 38 40 40 40

Keterangan:

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 13


 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
 Mata pelajaran Kelompok C dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
 Kelas I, II, III Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olah
Raga dan Kesehatan, Baudaya Banjar berdiri sendiri.
 Kelas IV, V, VI Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu, kecuali Matematika, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Bahasa Banjar berdiri sendiri.
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 UPTD SDN 1 Kebun Raya menambah beban belajar 6 jam pelajaran per minggu
untuk mulok BTA, Budaya Banjar, Bahasa Ingris sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, diselenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), Menari
 Sekolah memasukkan pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam semua mata
pelajaran yang relevan dengan nilai-nilai yang dikembangkan, serta pendidikan
i. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didikdalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
a. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
1). Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 32 jam pelajaran.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 14


2). Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 34 jam pelajaran.
3). Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pelajaran.
4). Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 38 jam pelajaran.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif
e. Kelas I s/d kelas VI ditambah beban belajar Mulok Bahasa Daerah 2 jam pelajaran

ii. Muatan Pembelajaran


Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
denganpendekatan tematik-terpadu dari Kelas I-VI, Mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan, Bahasa Jawa
dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-Terpadu,sedangkan di
kelas IV dan kelas VI Matematika berdiri sendiri.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan
2. Kegemaranku 2. Bermain di lingkunganku 2. Perkembangan
teknologi
3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam

4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan

5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional

6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan


sehat, dan asri

7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan


tanaman di sekitarku tumbuhan perubahannya

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 15


KELAS I KELAS II KELAS III
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah dan 8. Bumi dan alam
perjalanan semesta

Tabel 5: Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI


KELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk
1. Indahnya kebersamaan
lingkungan sekitar hidup
2. Persatuan dalam
2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam kehidupan
perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam
3. Tokoh dan penemu
lingkungan hidup bermasyarakat
4. Globalisasi
4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting
5. Bangga sebagai bangsa
5. Pahlawanku 5. Wirausaha
indonesia
6. Organ tubuh manusia dan
6. Indahnya negeriku 6. Kesehatan masyarakat
hewan
7. Sejarah peradaban
7. Cita-citaku 7. Organisasi di sekitarku
Indonesia
8. Tempat tinggalku
8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku sehat dan
9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar
bergizi
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari
berbagaimata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan
transdisipliner.
Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi
sikap,pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi
Dasarbeberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan
pembelajaran.
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.
Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
yangada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 16


sehinggapembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehinggapeserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
demikian,pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercerminpada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun berdasarkan
gabungan prosesintegrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan
pengertian tematik sepertiyang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan
penempatanMata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela
mata pelajaranlain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai
mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain
menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melaluipenggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini
diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masing-masing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 17


Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alamdan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.Kompetensi Dasar muatan lokal yang
berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,dan bahasa daerah diintegrasikan ke
dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.

iii. Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti
(KI).RumusanKompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
dankemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkanKI1;
2. kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI2;
3. kelompok3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI3; dan
4. kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI4.

Keterangan
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka
(Wajib), Olah Raga, Kesenian, BTA.

 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Olah Raga,Kesenian, BTA,


adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta
didik, utamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan
kurikuler. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan meliputi
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 18


B. Muatan Kurikulum

1. Mata pelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti meliputi: Agama Islam, mengingat kondisi
sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Tujuan: Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan keyakinan
agamanya masing-masing.

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.


Meliputi: Kewarganegaraan,Kepribadian, dan Pancasila.
Tujuan :Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidupberbangsa
dan bernegara dan pentingnya penanaman persatuan dankesatuan.

c. Bahasa Indonesia
Meliputi aspek berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
Tujuan:Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis sertadapat
menggunakan bahasa sebagai dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
d. Matematika
Meliputi :Berhitung, geometri, dan pengukuran, pengolahan data.
Tujuan :Memberikan pemahaman logoka dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi:Fisika, dan biologi isinya makluk hidup.
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi:Sejarah, ekonomi dan geografi.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 19


Tujuan :Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup masyarakat, serta memiliki ketrampilan hidup
secara mandiri.

g. Seni Budaya dan Ketrampilan.


Meliputi:Seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Tujuan :Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni
budaya nasional.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Tujuan:Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
ketrampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab,
disiplin dan percaya diri pada siswa.
i. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, bertujuan:
 Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa.
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan.
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajara yang
aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan
yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

C. Muatan Lokal

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang di


sesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal Bahasa Banjar
1. Peraturan Daerah.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 20


2. Surat Edaran Gubernur

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik


yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap
kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang
perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1.  Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong
siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha
untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya
dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan
penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati
fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan
menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu
siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada siswa  sumber belajar seperti informasi
dari buku siswa,  internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi
tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat.
Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan
tatap muka dalam kelas.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 21


3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil
belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam
bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari
lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari
aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu
untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban
belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak,
serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang
kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini
siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama
di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang
awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu
lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam
bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa
harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat
siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya
dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 22


8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang
mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi
yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan pemberdayaan
siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas
siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai
bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan
kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis,
menggunakan teknologi, bicara yang santun  merupakan aktivitas yang tidak
hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi
dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
(ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani); di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator
yang dapat menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar,
hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi
teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena
itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak
dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya
memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan
bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 23


Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar.
Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu
meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum
memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang
paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi
tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak
memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada  siswa yang
memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah,
cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh
karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang
potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa
tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

E. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Program PPK dilaksanakan sekolah untuk membentuk karakter siswa agar memiliki sikap
nilai utama: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Untuk
membentuk 5 nilai utama karakter dilaksanakan dengan 3 pendekatan, Antara lain:

1. Melalui PPK berbasis Kelas, dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter


kedalam proses pembelajaran semua matapelajaran/tema yang dilakukan oleh setiap
guru di sekolah. Untuk menanamkan nilai-nilai utama karakter melalui tahapan:

a. Guru merancang pembentukan nilai utama karakter diintegrasikan ke dalam


penyusunan perangkat pembelajaran: Prota, Promes, Silabus,RPP, dan Penilaian.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 24


b. Dilaksanakan terintegrasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai
perencanaan pembelajaran yang dirancang guru.

c. Di samping dilakukan penilaian hasil belajar baik kognitif, afektif dan


psikomotorik, guru wajib melakukan pengamatan sikap siswa setiap saat berkaitan
dengan pembentukan nilai-nilai utama karakter yang dibangun melalui observasi.

d. Tindak lanjut hasil pengamatan sikap berkarakter nilai-nilai utama perlu dilakukan
guru, jika terdapat sikap siswa yang belum sesuai dengan arah tujuan
pembentukan nilai-nilai utama karakter, guru wajib melakukan pembinaan secara
berkelanjutan sampai pembentukan nilai karakter menjadi pembiasaan dan budaya
hidup siswa.

2. Melalui PPK berbasis budaya sekolah, dalam bentuk kegiatan:

a. Rutin:

1) Religius: kegiatan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan


pembelejaran, target hafal ayat suci per jenjang kelas.

2) Nasionalis: kegiatan pembiasaan melaksanakan upacara bendera setiap hari


senin/ tgl 17/hari besar nasional, menghormat bendera setiap pagi sebelum
pelajaran dimulai, menyanyikan lagu nasional dan daerah.

3) Mandiri: kegiatan pembiasaan membaca 15 menit sebelum


pembelajaran/literasi, operasi semut untuk menjaga kebersihan sekolah, sudut
baca,

4) Gotong royong: kegiatan pembiasaan menjaga kebersihan kelas oleh regu


piket,
5) Integritas: kegiatan pembiasaan datang ke sekolah tepat waktu, sopan santun
dengan teman dan orang yang lebih tua,bertanggung jawab dalam setiap tugas
yang diberikan guru, berperilaku jujur dalam segala hal, ijin keluar kelas
(IKK), roling ketua kelas secara periodik, merapikan meja kursi setelah selesai
pembelajaran

b. Terprogram

1. Ekstrakurikuler

a) Ekstrakurikuler Wajib: Pramuka Untuk mengembangkan nilai karakter


Religius,mandiri,gotong royong,nasionalis dan integritas

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 25


b) Ekstrakurikuler Pilihan:

1) Ekstrakulrikuler Tartil

2) Ekstrakulrikuler Habsi

3) Dram Bend

2. Ko Kurikuler

a) -

c. Spontan

Untuk membentuk nilai-nilai utama karakter pada siswa dilaksanakan juga


melalui kegiatan spontan, yang melatih siswa memiliki rasa peka dan kepedulian
terhadap orang lain, yang dilakukan secara spontan dan insidental, seperti:
takjiah, menjenguk teman sakit.

d. Keteladanan
Keteladan merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan pembentukan
nilai-nilai utama karakter pada diri siswa, sehingga menjadi pembiasaan bahkan
budaya hidup siswa. Oleh karena itu keteladan kepala sekolah, guru, dan warga
sekolah lainnya sangat diperlukan:

1) Kedisiplinan waktu: kehadiran, istirahat, pelaksanaan kegiatan-kegiatan


sekolah.

2) Penampilan: berpakaian, bertutur sapa, dan berperilaku sehari-hari.

3) Administrasi: terbiasa menuliskan apa yang akan dilakukan, dan melakukan


apa yang ditulisnya dengan konsisten. Sehingga menjadi teladan dalam
pengelolaan administrasi kinerja sesuai tupoksinya.

3. Melalui PPK berbasis Masyarakat, pelibatan publik bersama:

a. Orang Tua Siswa: dilibatkan dengan membangun komunikasi dan komitmen


bersama untuk kemajuan sekolah dalam membangun sinergi dalam membentuk
karakter siswa agar terjalin kesinambungan program sekolah dengan lingkungan
di rumah siswa, serta dalam mendukung finansial yang diperlukan dalam proses
layanan pendidikan yang terbaik di sekolah, termasuk program
parenting(pendampingan orang tua terhadap siswa) berupa

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 26


b. Komite Sekolah: sebagai lembaga independen yang berfungsi sebagai mediasi
antara sekolah, orang tua dan masyarakat, mobilisasi sumber daya yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar sekolah untuk memaksimalkan mutu layanan
pendidikan di sekolah, serta berfungsi sebagai lembaga pengontrol/pengawasan
program sekolah.

c. Pihak Lain (Alumni, Tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerhati pendidikan,


dunia usaha): sebagai pendukung kelancaran program-program sekolah, melalui
sumbangan, hibah, donator, dan peran serta aktif .

Mekanisme Pelaksanaan Ektrakurikuler


a) Pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler diberikan diluar jam pembelajaran, dibina
olehguru-guru yang memiliki kualifikasi yang memadai dan atau narasumber
di lingkungan sekolah berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

b) Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler


No Nama Kegiatan Hari Waktu
A. Wajib
1 Pramuka Sabtu 13.00 – 14.10
B. Pilihan
1 Ekstrakulrikuler Tartil Rabu /Jumat 15.00 – 17.00

2 Ekstrakulrikuler Habsi Sabtu 07.00 - 08.10

3 Dram Bend Setiap Rabu 14.30 – 15.10


BTA

c) Alokasi Waktu
Untuk kegiatan ekstrakurikuler diberikan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35
menit) ,pelaksanaan pada kelas rendah ( I s/d III) dari pukul 10.00 s/d
11’10,sedangkan kelas atas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Setelah masuk
semester genap kelas VI diberikan kegiatan bimbingan belajar dan pemadatan
secara intensif untuk persiapan menghadapi Ujian Sekolah.
d) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orang tua siswa dalam bentuk kuantitatif.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 27


Kategori Keterangan

A Sangat baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

F. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 28


 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler
meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa,
terdiri atas:
a. Pramuka
b. Pencak Silat
c. Unit Kesehatan Sekolah
d. Kepemimpinan
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun
di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin
di SDN Bukit Mulia 1 adalah sebagai berikut:
 Sholat berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek
dalam Al Qur’an
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
 Membaca buku di perpustakaan

b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 29


 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional
 Karyawisata, darmawisata, study tour
 Pekan Olahraga antar kelas
 Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh
ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antri
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar
 Operasi Semut

3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik

4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 30


 Seminar Pendidikan
 Bedah Buku

5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SDN Bukit
Mulia 1 adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan dengan kemampuan potensi
sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar
c. Program Microsoft Office.

G. Pengaturan Beban Belajar

1. Kegiatan Tatap Muka


Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 36
jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 35 menit, dengan rincian sebagai
berikut :
Satu Jam Jumlah Jam Minggu efektif Waktu
Pembelajaran Pembelajaran Per tahun Pembelajaran /
Kelas Tatap Muka/ Menit Per minggu Pelajaran Jam Per tahun

I 35 32 38 960 Jam
II 35 34 38 1.020Jam
III 35 36 38 1.080 Jam
IV 35 38 38 1.140 Jam
V 35 38 38 1.140 Jam
VI 35 38 32 1.140 Jam

2. Kegiatan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tak Terstruktur


Kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri Tak Terstruktur tiap minggu 40%
dari jam tatap muka ( lebih kurang 15 jam pelajaran). Kegiatan Terstruktur sejumlah
40% dari beban belajar tiap kelas: Hari Senin s/d Kamis ditambah jam untuk kegiatan
terstruktur untuk kelas I dan II dari pukul 10.25 sampai 11.50 sedangkan kelas III
pukul 11.15s/d 12.25dan kelas IV-VI pukul 11.50 s/d pukul 13.00. Hari Jum’at

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 31


ditambah untuk kegiatan terstruktur sampai pukul 11.00.Hari Sabtu apabila tidak
KKG di lanjutkan untuk kokurikuler sampai jam 11.00

H. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran atau guru kelas dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas,
intake siswa dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Ketuntasan belajar berlaku untuk semua kelas ditentukan sebagai berikut :
KKM 66
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 90 - 100 90 - 100 Sagat Baik
B 81 - 90 81 - 90 Baik
C 72 - 81 72 - 81 Cukup
D < 72 < 72 Perlu Bimbingan

1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 seorang peserta didik dinyatakan belum belajar untuk
menguasai KD yang dipelajari apabila menunjukkan indikator nilai <66(untuk KKM
66) dan nilai <66 (untuk KKM 66) dari hasil tes formatif.
2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mapa pelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut
standar yang ditetapkan Satuan Pendidikan yang bersangkutan

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut :


1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 66 (untuk KKM
66) dan 66 (untuk KKM 66)
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umumprofil
sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan orang tua)

KKM UPTD SDN 1 KEBUN RAYA

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 32


Semester 1 Tahun 2019/2020
Ketuntasan Belajas tiap Kelas KKM
No Mata pelajaran
I II III IV V VI Sekolah
Pendidikan Agama dan Budi
1 75 75 75 75 75 75 75
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 75 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70
4 Matematika 70 70 70 70 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 70 70
7 Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga
8 75 75 75 75 75 75 75
dan Kesehatan
9 BTA 70 70 70 70 70 70 70

KKM UPTD SDN 1 KEBUN RAYA


Semester 2 Tahun 2019/20120
Ketuntasan Belajas tiap Kelas KKM
No Mata pelajaran
I II III IV V VI Sekolah
Pendidikan Agama dan Budi
1 75 75 75 75 75 75 75
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 75 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70
4 Matematika 70 70 70 70 70 70 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 70 70 70 70
7 Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga
8 75 75 75 75 75 75 75
dan Kesehatan
9 BTA 70 70 70 70 70 70 70

I. Kenaikan Kelas dan Kelulusan.

Penilaian dan Kenaikan (Permendikbud No 53 Tahun 2015)


1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap spiritual dan sosial (guru
agama, dan guru PPKn), aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 33


2. Pembobotan dalam mengolah nilai rapot diserahkan pada satuan pendidikan.KKM
yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan.
3. Rentang nilai 1-100, ditentukan oleh satuan pendidikan, pembulatan angka pada akhir
proses penilaian
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar paling sedikit 3 (tiga)
muatan pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas dan/atau
sikap belum baik
5. Memiliki nilai minimal sesuai yang ditetapkan untuk semua mata pelajaran dengan
nilai rat-rata sesuai dengan ketentuan dan berbudi pekerti baik.
Kelulusan Satuan Pendidikan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah ( US ) pada Sekolah Dasar (SD ),
apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.
3. Memiliki rata-rata nilai rapot semester 11 dan 12 (semester 1 dan 2 kelas VI)
4. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kreteria kelulusan.
5. Telah mengikuti Ujian dan memiliki nilai minimal sesuai yang ditetapkan /
ditentukan oleh BNSP untuk semua mata pelajaran dengan nilai rata-rata sesuai
dengan ketentuan BNSP dan berbudi pekerti.

J. Gerakan Literasi

BUDAYA LITERASI SEKOLAH1


(Tiga Kegiatan Pelaksanaan GLS di Sekolah
Untuk Membangun dan Mengembangkan Budaya Literasi Sekolah)

MASALAH
N
INDIKATOR SUDAH BELUM (JIKA
O
BELUM)
1 Ada kegiatan 15 menit membaca yang
dilakukan setiap hari (di awal, tengah, atau
menjelang akhir pelajaran).
2 Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 34


minimal satu semester.
3 Guru menjadi model dalam kegiatan 15
menit membaca dengan ikut membaca
selama kegiatan berlangsung.
4 Kepala sekolah dan tenaga kependidikan
menjadi model dalam kegiatan 15 menit
membaca dengan ikut membaca selama
kegiatan berlangsung.
5 Ada Tim Literasi Sekolah (TLS) atau tim
sejenis yang dibentuk oleh kepala sekolah.
6 Ada bahan kaya teks yang terpampang di
tiap kelas.
7 Ada bahan kaya teks yang terpampang di
tiap kelas, koridor, dan area lain di sekolah.
8 Ada poster-poster kampanye membaca
untuk memperluas pemahaman dan tekad
warga sekolah untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat
9 Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas,
dan area baca yang nyaman dengan koleksi
buku nonpelajaran yang dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan literasi.
10 Perpustakaan sekolah menyediakan beragam
buku bacaan (buku nonpelajaran: fiksi dan
nonfiksi) yang diperlukan peserta didik untuk
memperluas pengetahuannya dalam
pelajaran tertentu.
11 Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi
lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks.
Terdapat poster-poster tentang pembiasaan
hidup bersih, sehat, dan indah.
12 Peserta didik memiliki jurnal membaca
harian (menuliskan judul bacaan dan
halaman)
13 Peserta didik memiliki portofolio yang berisi
kumpulan jurnal respon membaca.
14 Peserta didik memiliki portofolio yang berisi
kumpulan jurnal respon membaca (ada
standar minimal buku non pelajaran setiap
jenjang)
15 Jurnal respon peserta didik dari hasil
membaca buku bacaan dan/atau buku
pelajaran dipajang di kelas dan/atau koridor
sekolah
16 Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15
menit membaca) dalam bentuk

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 35


menghasilkan respon secara lisan maupun
tulisan (bagian dari penilaian non akademik)
17 Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15
menit membaca) dalam bentuk
menghasilkan respon secara lisan maupun
tulisan dalam pembelajaran (bagian dari
penilaian akademik yang terintegrasi dalam
nilai mata pelajaran)
18 Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen
melaksanakan dan mendukung gerakan
literasi sekolah
19 Ada penghargaan terhadap pencapaian
peserta didik dalam kegiatan literasi secara
berkala
20 Ada kegiatan akademik yang mendukung
budaya literasi sekolah, misalnya: wisata ke
perpustakaan atau kunjungan perpustakaan
keliling ke sekolah
21 Ada kegiatan perayaan hari-hari tertentu
yang bertema literasi
22 Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan
berpikir kritis dan kreativitas berkomunikasi
secara verbal, tulisan, visual, atau digital)
dalam perayaan hari-hari tertentu yang
bertema literasi
23 Peserta didik menggunakan lingkungan fisik,
sosial, afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori,
digital) yang kaya literasi–di luar buku teks
pelajaran–untuk memperkaya pengetahuan
dalam mata pelajaran
24 Ada pengembangan berbagai strategi
membaca (dalam kegiatan membaca 15
menit dan/atau dalam pembelajaran)
25 Guru melaksanakan “strategi literasi dalam
pembelajaran” dalam semua mata pelajaran
26 Sekolah melibatkan publik (orangtua, alumni,
dan elemen masyarakat) untuk
mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
27 Sekolah berjejaring dengan pihak eksternal
untuk pengembangan program literasi
sekolah dan pengembangan profesional
warga sekolah tentang literasi.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 36


BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu

Kurikulum UPTD SD Negeri 1 Kintap Kecil diselenggarakan dengan mengikuti


kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
a. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awaltahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


Minggu efektif belajar Digunakan untuk
1. reguler setiap tahun Minimal 36 minggu kegiatan pembelajaran
(Kelas I-V) efektif pada setiap
2. Minggu efektif semester Minimal 18 minggu satuan pendidikan
ganjil tahun terakhir
setiap satuan pendidikan

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 37


NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
(Kelas VI)
Minggu efektif semester
genap tahun terakhir
3. Minimal 14 minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI)
Satu minggu setiap
4. Jeda tengah Semester Maksimal 2 minggu
semester
Jeda antar Semester
5. Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 minggu
administrasi akhir dan
awal tahun ajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur umum/ nasional Disesuaikan dengan
8. Maksimal 2 minggu
Peraturan Pemerintah
Untuk satuan
pendidikan sesuai
9. Hari libur khusus Maksimal 1 minggu
dengan ciri kekhususan
masing-masing
Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh satuan
Kegiatan khusus satuan
10. Maksimal 3 minggu pendidikan tanpa
pendidikan
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu
pembelajaran efektif

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 38


BAB V

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan
diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab,
dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih
luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada
akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan
pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM
2013), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan
analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang
lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 39


perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

UPTD SDN 1 KEBUN RAYA 2019 | 40

Anda mungkin juga menyukai