Anda di halaman 1dari 31

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan
pembelajaraan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.Sekolah kami sudah menyusun Kurikulum Sekolah Sejak Tahun Pelajaran 2015/2016,
tetapi masih perlu dikembangkan tiap-tiap tahun pelajaran.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Pasal 2 ayat
(1) “KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan” ayat
(2) “Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada SNP dan
Kurikulum 2013.” Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Berdasarkan dokumen-1 yang ada di sekolah kami dan berdasarkan ketentuan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Pasal 2 ayat
(1) “KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan” maka
Tim pengembang kurikulum mempunyai kewajiban untuk mengembangkan kurikulum
sekolah.

1.2 Landasan
1.2.1 Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikebangkan dengan landasan filosofis yang

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


2

memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofis pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifikasi untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkam budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah displin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajarn disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebig baik (experimentalism and social recontructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


3

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filsofi sebagaimana di atas dalam


mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta
didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
1.2.2 Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan peubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribui secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-society).

1.2.3 Landasan Psikopedagosis


Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntunan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transfomatif. Oleh karena itu pendidikan di
SD yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata
pelajaran, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep
kurikulum tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogisa anak usia sekolah
yang sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.

1.2.4 Landasan Yuridis


a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


4

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekrakulikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakulikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan Pada Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
q. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
r. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa
Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib Disekolah/Madrasah.
s. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 02 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Kabupaten Jember.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


5

t. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2010 tentang Standar Pendidikan Muatan Lokal Baca
Tulis Al-Qur’an Sekolah Dasar/Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Jember.

1.3 Analisis Konteks


1.3.1 Peserta Didik
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk
mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu guru yang memiliki motivasi dan
bekerja keras dan jujur. Dengan memahami potensi peserta didik asuhannya secara cermat
dan jujur. Dengan memahami potensi peserta didik, guru dapat memberi gambaran yang tepat
tentang kekuatan dan kelemahan.
Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu
yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan
dan atau menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri peserta didik. Pada
dasarnya setiap peserta didik mempunyai potensi, baik fisik, intelektual, kepribadian, minat,
moral, maupun religi.
Beberapa cara untuk mengenal/mengetahui dan mengembangkan potensi peserta didik
adalah sebagai berikut: menentukan prioritas hidup, memfokuskan diri pada prioritas yang
sudah ditentukan, menghindari keluh kesah, menikmati hal-hal yang perlu dan menghindari
hal-hal yang sia-sia serta mencintai pekerjaan yang ditekuni menangani tugas-tugas
menantang.
Dengan memahami potensi peserta didik, guru dapat memberi gambaran yang tepat
tentang kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan peserta didik, serta dapat
mengetahui potensi yang perlu ditingkatkan dan kelemahan yang perlu diminimalisasi.
Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Al Ikhlas Sumberbaru ini berpedoman pada
prinsip-prinsip Penyusunan KTSP yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2013, sebagai berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
e. Tuntunan Pembangunan Daerah dan Nasional
f. Tuntunan Dunia Kerja

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


6

g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni


h. Agama
i. Dinamika Perkembangan Global
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
l. Kesetaraan Gender
m. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
ciri khas satuan pendidikan

Tabel Kelas SMP Islam Darul Arifin


Tahun Pelajaran 2023/2024
Jumlah Siswa
No Kelas
L P Jumlah
1 VII 17 6 23
2 VIII 8 10 18
3 IX 7 10 17
TOTAL 32 26 58

1.3.2 Keragaman Potensi Daerah SMP Islam Darul Arifin


Secara geografis SMP Islam Darul Arifin sangat strategis terletak desa, dimana sebagian
besar mata pencaharian penduduknya bertani, dan buruh dikarenakan potensi alam yang
terdapat di daerah Sumberbaru adalah daerah pertanian dan perkebunan.
Pada Umumnya kultur sosial budaya dan adat istiadat masyarakat sekitar SMP Islam
Darul Arifin adalah masyarakat religius, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa masjid
dan sekolah swasta, pondok pesantren di sekitar SMP Islam Darul Arifin. Adapun keberadaan
masyarakat sekitar sekolah sebagian besar mayoritas suku Jawa dan suku Madura
Memperhatikan letak geografis, sosial budaya dan adat istiadat, Sumberbaru dengan
kondisi budaya yang agamis, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang
dirahasiakan oleh seluruh lapisan masyarakat, maka Islam Darul Arifin memandang perlu
mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut di atas.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


7

Sedangkan kelemahan SMP Islam Darul Arifin yang perlu mendapat perhatian adalah
rendahnya kesadaran masyarakat tentang pendidikan, sehingga banyak siswa yang rawan
putus sekolah.

1.3.2 Keragaman Satuan Pendidikan (SMP)


Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah jenis pendidikan formal
untuk peserta didik usia 7 sampai 18 tahun dan merupakan persyaratan dasar bagi pendidikan
yang lebih tinggi.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Program ini mewajibkan setiap warga negara Indonesia untuk bersekolah selama 9
(sembilan) tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat kelas Menangah Pertama
(SMP).
Pasal 34 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menetapkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program
wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi manusia, baik itu pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal. SMP Islam Darul Arifin terkategori merupakan jenis
pendidikan formal yang diadakan dan dibiayai oleh pemerintah dalam bentuk sekolah yang
dalam pengaplisikasiannya memiliki jenjang tertentu yaitu pendidikan menengah.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah lanjutan pendidikan dasar, dimana peserta
didik di didik dan di bimbing untuk dapat memahami mata pelajaran dengan tingkat yang
lebih luas, ketimbang mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan dasar. Di SMP Islam
Darul Arifin terdapat tiga kelas yang biasa disebut kelas 7,8, dan kelas 9 sistem penamaan
kelas ini merupakan lanjutan dari sistem penamaan kelas di SD.
Keragaman internal yang ada di SMP Islam Darul Arifin untuk tenaga pendidik sebanyak
10 guru Tetap Yayasan yang 100% sudah S1 dan S2 Yakni untuk tenaga kependidikan
sebanyak orang, dimana 9 orang yang berijazah S1 dan S2 1 orang berijazah SMA/SMK.
Sedangkan jumlah rombongan belajar/kelas tahun pelajaran 2023/2024 berjumlah 3
rombel/kelas.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


8

1.4 Tujuan Penegembangan Kurikulum


Tujuan Pengembangan KTSP ini ntuk memberikan acuan kepada sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam menngembangkan program-program
yang akan dilaksanakan.
Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk:
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.

1.5 Acuan
Acuan Pengembangan Kurikulum antara lain:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan
interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai
Kurkulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistematik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengatuan, dan
ketrampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


9

memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,


emosional, sosial, spiritual, kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih
bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambung sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang seusai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


10

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerkakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

1.6 Prinsip-Prinsip
1.6.1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang Þmokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujun
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntunan lingkungan pada masa kini dan yang
akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat
pada peserta didik.

1.6.2 Belajar sepanjang hayat

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


11

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan


kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

1.6.3 Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

1.7 Pengertian Istilah


a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuna pendidikan tertentu.
b. KTSP adalah kurikulm operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
c. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
d. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program berjangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
e. Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun oleh setaip satuan pendidikan dengan mengacu
pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
f. Sekolah adalah SMP negeri maupun swata dalam lingkungan pembinaan Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang tersebar di wilayah kerja Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


12

g. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
h. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
i. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan daingkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
j. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
k. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
l. Pramuka (Praja Muda Karana atau dahulu terkenal dengan nama kepanduan yang
terdapat di berbagai penjuru dunia) adalah wahana untuk latihan secara non formal guna
melatih fisik, mental spritual dan mendorong para pesertanya untuk melakukan kegiatan
positif di masyarakat.
m. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah wadah pembinaan profesional
bagi guru sekolah Dasar Pertama (SMP) yang tergabung dalam organisasi sanggar
MGMP dalam rangka peningkatan mutu layanan pembelajaran dan pendidikan.
n. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) adalah wadah pembinaan profesional
bagi para Kepala Sekolah yang tergabung dalam organisasi sanggar sekolah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan membahas temuan ide-ide
baru yang belum terpecahkan pada pertemuan di tingkat musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP).
o. Kurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah bagi peserta
didik.
p. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran utama, tatap muka yang dilaksanakan
disekolah sesuai pembagian waktu dalam struktur kurikulum.
q. Ektrakurikuler adalah kegiatan diluar jam belajar dengan tujuan untuk memperdalam
dan memperluas pengetahuan, pengetahuan, menyalurkan bakat dan minat serta
melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


13

r. Kokurikuler adalah kegiatan yang menguatkan Intrakurikuler, sperti kunjungan ke


museum atau tempat-tempat edukasi lain.
s. Struktur kurikulum adalah banyaknya mata pelajaran dan alokasi waktu jam
pelajarannya, mata pelajaran muatan lokal dan alokasi waktu jm pelajarannya.
t. Muatan Kurikulum adalah Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran,
muatan lokal, ekstrakulikuler, kokulikuler pengembangan diri, pengaturan beban belajar,
ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


14

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

2.1 Tujuan Pendidikan Nasional


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 3 “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

2.2 Tujuan Pendidikan Dasar


2.2.1 Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 15
Menurut Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 15 “Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.”
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program
sarjana.
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ilmu agama.
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


15

secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.”

2.2.2 Standar Kompetensi Kelulusan


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) “Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar difokuskan pada/Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah. Pasal 5 Ayat (2):
a. Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. Penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti Pendidikan
lebih lanjut.

2.3 Visi Sekolah


“TERUJUDNYA SISWA YANG BERPRESTASI BERIMAN, BERILMU, BERMIAN
DAN BERAKHLAQUL KARIMAH”

1.4 Misi Sekolah


1. Melaksanakan pengamalan Iman dan Taqwa sesuai ajaran Agama yang di anut
menunju Ukhuwah Islamiah;
2. Mencapai prestasi peserta didik di bidang akademik dan pengembangan diri non
akademik dengan model Bilingual Boarding School
3. Membudayakan kegiatan ibadah bagi seluruh warga sekolah sesuai dengan
lingkungan sekolah yang berbasis pesantren.
4. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas kelulusan dengan
pengembangan inovasi pembelajaran sesuai perkembangan IPTEK dan Life Skill
5. Melakukan pengembangan Mutu Manajemen Sekolah, Kurikulum, Sumber Daya
Manusia Kependidikan dan Sarana
6. Meningkatkan prasarana kegiatan kontekstual berbasis agama dan bahasa model
bilingual boarding school

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


16

2.5. Tujuan Sekolah

1. Sekolah mengembangkan budaya religius melalui kegiatan keagamaan.


2. Sekolah memanfaatkan dan memelihara fasilitas dan mendukung proses pembelajaran
berbasis TIK
3. Sekolah menerapkan berbagai metode dan model pembelajaran yang menyenangkan
serta menerapkan BT3S (budaya bersih, budaya tertib, dan sapa-senyum-salam)
dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah.
4. Sekolah dapat mengikuti berbagai lomba di bidang akademik maupun non akademik
sesuai minat dan bakat siswa.
5. Sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat siswa
serta mengupayakan sarana prasarana yang menunjang kegiatan tersebut.
6. Sekolah melaksanakan kegiatan penataan lingkungan dan kerja bakti agar memiliki
lingkungan belajar yang bersih, rapi , sejuk dan indah.
7. Sekolah mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar
Pancasila

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


17

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

3.1 Struktur Kurikulum


Struktur kurikulum pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) berisi sejumlah mata
pelajaran, muatan lokal dan alokasi waktu (JP) selama satu minggu yang harus disampaikan
kepada peserta didik sampai dengan lulus.
Pada program pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang setara jumlah
jam pelajaran (JP) untuk mata pelajaran sekurang-kurangnya 38 jam pelajaran setiap minggu,
jumlah jam pelajaran muatan lokal sebanyak-banyaknya 4 jam pelajaran setiap minggu. Mata
Pelajaran yang wajib diikuti 10, sedangkan muatan lokalnya Bahasa Daerah dan Baca Tulis
Al-Qur’an. Muatan lokal Bahasa Daerah ditetapkan Pemerintah Provinsi dan Muatan lokal
Baca Tulis Al-Qur’an ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten. Struktur kurikulum sekolah
kami seperti dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Struktur Kurikulum SMP Islam Darul Arifin
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
K.VII K.VIII K.IX
Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 3 3

3. Bahasa Indonesia - 6 6

4. Matematika - 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam - 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - 4 4

7. Bahasa Inggris - 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya - 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 3 3

3. Prakarya / TIK - 2 2

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


18

ALOKASI WAKTU

MATA PELAJARAN PER MINGGU

4. Bahasa Daerah - 2 2

5. Baca Tulis Al Qur’an - 2 2

Jumlah - 42 42

3.2 Muatan Kurikulum


Muatan kurikulum SMP Islam Darul Arifin meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan
lokal, pengembangan diri, ekstrakurikuler, kokurikuler, pengaturan beban belajar, ketuntasan
belajar, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan hal-hal lain yang diuraikan seperti
berikut :

3.2.1. Mata Pelajaran


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Tabel 3.1 Cakupan setiap kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama (Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan
Akhlak Mulia).
2 Pendidikan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


19

Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Pancasila dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
Kewarganegaraan dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajiban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketataan
membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi dan
nepotisme (Mata PPKN).
3 Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dan Teknologi pada SMP dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berfikir ilmiah secara kritis, kreatuf dan
mandiri (Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam).
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sesitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yan harmonis (Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya).
5 Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
Olahraga dan kesehatan pada SMP dimaksudkan untuk meningkatkan
Kesehatan potensi fisik serta membudidayakansportivitas dan
kesadaran hidup sehat (Mata Pelajaran Pendidikan

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


20

Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan).

3.2.2. Muatan Lokal


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 37 “Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah wajib memuat muatan
lokal”. Muatan Lokal disekolah kami :
1. Mata Pelajaran Bahasa Daerah Jawa atau Bahasa Madura
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Jawa atau Bahasa Madura merupakan Muatan Lokal wajib di Provinsi Jawa Timur.
2. Baca Tulis Al-Qur’an
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2010 Mata Pelajaran Baca Tulis AL-
Qur’an merupakan Muatan Lokal wajib untuk PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Jember.

3.2.3. Pengembangan Diri


Pengembangan diri merupakan kegiatan diluar mata pelajaran sebagai bagian integral
dari kurikulum sekolah. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak
terprogram, kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti peserta didik sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara
langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah diikuti oleh semua peserta didik.
a. Pengembangan Diri Terprogram
Kegiatan pengembangan diri terprogram terdiri atas dua komponen:
1) Pelayanan Konseling meliputi pengembangan:
a. Kehidupan Pribadi
b. Kemampuan Sosial
c. Kemampuan Belajar
d. Wawasan dan Perencanaan Karir
2) Ekstrakurikuler
b. Pengembangan Diri Tidak Terprogram
Pengembangan Diri Tidak Terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut:

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


21

(1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam,
ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
(2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan
perilaku, memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang
pendapat (pertengkarang).
(3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian
rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan
orang lain, datang tepat waktu.

3.2.4. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam
belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas :
a) Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib, dan
b) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib, sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan
Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib sebagaimana dimaksud
berbentuk pendidikan kepramukaan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan, sebagaimana dimaksud pada huruf b merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana
dimaksud berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-minat. Adapun ektra di sekolah kami
seperti di dalam tabel :
No. Jenis Ekstra Keterangan
1. Pendidikan Kepramukaan Wajib
2. IPNU-IPPNU Pilihan No 1
3. Hadroh Pilihan
4 Dst

3.2.5. Kokurikuler

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


22

Kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan.


Kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur), dilakukan di sekolah ataupun di
luar sekolah, kegiatan yang sangat erat dan menunjang, kegiatan yang menguatkan
kompetensi mata pelajaran, lintas mata pelajaran, maupun lintas tingkat kelas.
Bentuk kegiatan kokurikuler di sekolah kami:
1. Pemberian tugas dikerjakan secara kelompok dengan tujuan agar mengembangkan sikap
gotong-royong, saling menghormati, toleransi, kerja sama, sehingga kedepannya bisa
membentuk peserta didik menjadi individu yang baik.
2. Pemberian tugas yang dikerjakan secara individu bertujuan mengembangkan minat serta
kemampuan siswa dapat mandiri.
3.2.6. Pengaturan Beban Belajar
Beban Belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman
materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pengaturan Beban Belajar di sekolah kami seperti tertera dalam tabel:
Tabel Pengaturan Beban Belajar Per-Minggu
No Tugas
Mata Pelajaran Tatap Muka Tugas Mandiri
. Terstruktur
Pendidikan Agama dan
1. 3 JP/Minggu 1½ JP/Minggu 1½ JP/Minggu
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2. 3 JP/Minggu 1½ JP/Minggu 1½ JP/Minggu
dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 JP/Minggu 3 JP/Minggu 3 JP/Minggu
4. Matematika 5 JP/Minggu 2½ JP/Minggu 2½ JP/Minggu
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 JP/Minggu 2½ JP/Minggu 2½ JP/Minggu

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


23

Ilmu Pengetahuan
6. 4 JP/Minggu 2 JP/Minggu 2 JP/Minggu
Sosial
7. Bahasa Inggris 4 JP/Minggu 2 JP/Minggu 2 JP/Minggu
8. Seni Budaya 3 JP/Minggu 1½ JP/Minggu 1½ JP/Minggu
Pendidikan Jasmani,
9. 3 JP/Minggu 1½ JP/Minggu 1½ JP/Minggu
Olahraga dan Kesehatan
10. Prakarya / TIK 2 JP/Minggu 1 JP/Minggu 1 JP/Minggu
11. Bahasa Jawa 2 JP/Minggu 1 JP/Minggu 1 JP/Minggu
12. Baca Tulis Al Qur’an 2 JP/Minggu 1 JP/Minggu 1 JP/Minggu
Keterangan : 1 JP = 40 Menit

3.2.7. Ketuntasan Belajar


Ketentutasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Di SMP Islam Darul Arifin dalam menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) mempertimbangkan kompleksitas kompetensi dasar, tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
SMP Islam Darul Arifin secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tahun ajaran 2023/2024
Tahun Pelajaran 2022/2023
No Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Pendidikan Agama dan Budi
1. - 68 68
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. - 65 65
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia - 65 65
4. Bahasa Inggris - 60 60
5. Matematika - 60 60
6. Ilmu Pengetahuan Alam - 65 65
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - 65 65
8. Seni Budaya - 65 65

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


24

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


9. - 65 65
Kesehatan
10. Prakarya - 65 65
11. Bahasa Daerah - 65 65
12. Baca Tulis Al Qur’an - 65 65
Jumlah - 775 775
Rata-rata - 65 65

3.2.8. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)


Tujuan utama pendidikan kecakapan hidup adalah untuk mempersiapkan peserta didik
agar memiliki kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan dalam menjaga
kelangsungan hidup dan mengembangkan dirinya, sehingga mampu mengatasi berbagai
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Secara khusus, pendidikan kecakapan hidup
bertujuan untuk:
1. Memberdayakan aset kualitas batiniyah, sikap dan perbuatan lahiriyah peserta didik
sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya;
2. Memberi bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar mengenai
kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik agar berfungsi
dalam menghadapi masa depan yang sarat persaingan dan kerjasama. Dalam kurikulum
kompetensi-kompetensi kecakapan hidup tersebut kemudian diterjemahkan menjadi
standar kompetensi setiap jenjang pendidikan. Pengembangan standar kompetensi
lulusan tersebut sebagai berikut:
(1) Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.
(2) Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
(3) Berpikir secara logis, kritis, inovatif memecahkan masalah, serta berkomunikasi
melalui berbagai media.
(4) Menyenangi dan menghargai seni.
(5) Menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat.
(6) Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cermin rasa cinta dan bangga terhadap
bangsa dan tanah air. Standar kompetensi lulusan kemudian dijabarkan ke dalam

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


25

standar isi yang memuat bahan kajian, dan mata pelajaran serta kegiatan
pembiasaan.
Kompetensi bahan kajian menjadi acuan dalam penyusunan kompetensi mata pelajaran,
dan kompetensi mata pelajaran ini digunakan sebagai acuan untuk pengembangan
kompetensi dasar. Bahan kajian merupakan penjabaran dari standar isi yang mencakup kajian
yang dibakukan dalam bentuk kompetensi dari setiap mata pelajaran. Mata pelajaran
merupakan seperangkat kompetensi dasar yang dibakukan yang berisi subtansi pelajaran mata
pelajaran tertentu tiap kelas pada setiap satuan pendidikan. Kompetensi dasar tersebut harus
dicapai oleh siswa sesuai dengan tingkat pencapaian hasil belajarnya. Tolak ukur kompetensi
dikemukakan dalam butir-butir indikator. Adapun tujuan pendidikan kecakapan hidup yang
harus menjadi focus kepedulian bimbingan dan konseling adalah memfungsikan pendidikan
sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang secara menyeluruh.
Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah:
(1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan
berbagai masalah kehidupannya;
(2) Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir;
(3) Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari;
(4) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas (broad-basededucation);
(5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah dan di masyarakat
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup akan memicu kita untuk berpikir bahwa relevan antara
pendidikan dan kehidupan nyata perlu ditingkatkan intensitas dan efektivitasnya. Proses
pembelajaran diharapkan dapat menumbuhkan kecakapan hidup. Berdasar konsep dalam
kegiatan belajar. Perencangan dimulai dari penyusunan program pembelajaran, penyusunan
satuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan system evaluasinya.
Beberapa prinsip yang harus dipakai dalam melaksanakan pendidikan kecakapan hidup:
1. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup tidak menngubah system pendidikan yang
berlaku saat ini.
2. Tidak mereduksi pendidikan menjadi hanya suatu pelatihan.
3. Etika sosio religios bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dapat diintegrasikan.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


26

4. Pembelajaran memakai prinsip learning to know, learning to do, learning to be, learning
to live together, dan learning to cooperative.
5. Pengembangan potensi wilayah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
6. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat, kolaborasi semua unsur
terkait yang ada dalam masyarakat..
7. Paradigma learning for life dan school to work dapat menjadi dasar semua kegiatan
pendidikan sehingga lembaga pendidikan secara jelas memiliki pertautan dengan pihak
yang relevan.
8. Penyelenggaraan pendidikan harus senantiasa membantu peserta didik agar: 1)
membantu menuju hidup sehat dan berkualitas; 2) mendapatkan pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas; 3) memiliki akses untuk mampu memenuhi standar hidup
layak.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas ada strategi penerapan kecakapan hidup di sekolah yaitu:
1. Kecakapan hidup akan diimplementasikan secara integrative dengan kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
2. Kecakapan hidup akan diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti:
Pramuka, PMR, Seni Budaya (Paduan Suara), Olah Raga (Bola Voly, Futsal/Sepak
Bola).
3. Kecakapan spiritual diimplementasikan melalui kegiatan pembacaan surat Yasin dan
Asmaul Husna setiap hari, kegiatan BTA, sholat Dhuhur.
4.
3.2.9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1) Identifikasi Potensi Satuan Pendidikan
Kondisi satuan pendidikan baik negeri maupun swasta di berbaga daerah sangat
bervariasi. Oleh karena itu, untuk menentukan program unggulan yang akan dilaksanakan,
setiap satuan pendidikan harus melakukan identifikasi terhadap potensi masing-masing.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendata dan menganalisis daya dukung yang dimiliki.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah analisis kekutan, kelemahan, peluang, dan tantangan
yang ditekankan pada kebutuhan peserta didik yang harus memperhatikan:
1) Lingkungan, sarana, dan prasarana;
2) Ketersediaan sumberdana;
3) Sumberdaya manusia (Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik);
4) Dukungan Komite Sekolah dan Masyarakat setempat;

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


27

5) Dukungan unsur lain seperti dunia usaha/industri;


6) Kemungkinan perkembangan sekolah;
2) Indentifikasi Jenis Keunggulan Lokal
Berdasarkan kajian beberapa sumber, maka dapat dipilih/ditentukan jenis program
keunggulan lokal yang memungkinkan untuk dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
potensi pendidik dari satuan pendidikan. Penentuan jenis muatan lokal didasarkan pada
kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik (fisik, psikis, dan sosial);
2) Ketersediaan pendidikan yang diperlukan;
3) Ketersediaan sarana dan prasarana;
4) Ketersediaan sumber dana;
5) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;
6) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;
7) Diperlukan oleh lingkungan sekitar.
SMP Islam Darul Arifin mengembangkan Agro Edukasi sebagai kegiatan keunggulan
lokal yang diimplementasikan dalam mata pelajaran Prakarya.
Ada empat keunggulan yang dikembangkan, yaitu:
1) Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)
Produk:
a. Pupuk cair organik
2) Bidang Budidaya Tanaman
Produk:
a. Bunga Aglonema
b. Bunga Suplir
c. Bunga Puring
d. Bunga Tirai
3) Bidang Rekayasa Teknologi
a. Tanaman sayuran sistem Polybag
b. Tanaman pembibitan bunga, buah, dan sayur
4) Bidang Kelestarian Lingkungan
a. Terbentuknya Jawara Lingkungan Pega
Jawara Lingkungan merupakan kumpulan siswa yang mempelopori kegiatan
kepedulian dan cinta lingkungan.

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


28

3.3.0. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagai
berikut:
(1) Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas di SMP Islam Darul Arifin berlaku setelah siswa memenuhi
persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok, kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c. Di sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%

(2) Kriteria Kelulusan


Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari SMP Islam Darul Arifin setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


29

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

4.1 Permulaan Tahun Ajaran

Permulaan Tahun Ajaran Baru 2023/2024 Senin tanggal 17 Juli 2023

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah): tanggal, 17,18,20 Juli 2023

4.2 Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1) Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu Efektif = 18 minggu (Semester Ganjil)
Minggu Efektif = 17 minggu (Semester Genap)
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang
pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
Jumlah hari efektif : 133 hari (Semester Ganjil)
Jumlah hari efektif : 129 hari (Semester Genap)

4.3 Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari
libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Libur Nasional : 15 hari (kurun 1 tahun)
Libur Khusus : 5 hari (libur hari raya)
Libur Semester 1: 6 hari (libur semester ganjil)

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


30

Libur Semester 2: 18 hari (libur semester genap)


Libur Antar semester : -
Libur Akhir Tahun : 6 hari

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin


31

BAB V
PENUTUP

5.1 Rekomendasi
5.1.1 Rekomendasi untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 4 ayat (2)
“Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.”
Maka rekomendasi Tim Pengembang Kurikulum untuk Dinas Pendidikan:
a. Mengkoordinir kegiatan pengembangan kurikulum sekolah di Kabupaten Jember;
b. Mensupervisi pengembangan kurikulum sekolah di Kabupaten Jember;
c. Memasukan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) untuk kegiatan pendampingan
pengembangan kurikulum sekolah;

5.1.2 Rekomandasi untuk Satuan Pendidikan


Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pasal 1 ayat (1) “Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan” dan pasal 2 ayat
(1) “KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan.”
Maka rekomendasi Tim Pengembang Kurikulum untuk Satuan Pendidikan:
a. Sekolah wajib mengembangkan kurikulum sekolah tiap-tiap tahun pelajaran;
b. Pengembangan kurikulum sekolah wajib di supervisi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
Jember;
c. Memasukkan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) kegiatan pengembangan
kurikulum sekolah;

KTSP/ SMP Islam Darul Arifin

Anda mungkin juga menyukai