Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU

20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah

disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Stándar

Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta berpedoman pada

panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Selain itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang

menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya

mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta

didik dan lingkungan, SMPIT DAARUL HIKMAH mengembangkan kurikulum

1
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada

Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan

oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut

Kurikulum SMPIT DAARUL HIKMAH ini disusun untuk mewujudkan visi

sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan

kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non

akademis, memelihara, mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK

yang dilandasi iman dan taqwa dan berwawasan lingkungan, serta ramah

bagi semua peserta didik (Education For All) yang mengacupada visi dan misi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak. Pendidikan Bermutu

Untuk Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat Melahirkan Generasi Agamis

Dan Berkehidupan Yang Berkualitas.

Pedoman pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:

a. Belajar untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Belajar memahami dan menghayati;

c. Belajar untuk mampu berbuat sesuatu;

d. Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain;

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efesien dan menyenangkan.

2
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
B. LANDASAN

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan

kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari

kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil

belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam

di sekitarnya.  

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang

memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik

menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan

pendidikan nasional.  

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat

digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat

menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini

menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya

bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan

bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta

didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah

rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi

3
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi

muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk

mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,

Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang

memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa

depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan

kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang

yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa

kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan

di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi

kurikulum untuk dipelajari peserta didik.  Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir

rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna

terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan

budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya

dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan

fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut  dipelajari

untuk  menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan

4
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di

masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual

dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan

pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang

sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan

akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa

depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan

intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,

dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan

bangsa yang lebih baik (experimentalism and social

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud

untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan

dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di

masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat

demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi

sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta

didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan

5
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta

didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk

watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk

watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi

mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang

demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka

pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,

kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa

mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan

adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga

mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.

Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa

lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,

masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta

6
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi

pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik

apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,

ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif

mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,

warganegara, dan anggota ummat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan

kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan

karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu,

konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi

besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang

pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai

perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial,

politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas

sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa

masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan

kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan

berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan

memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari

lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari

kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti

bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan

dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka

7
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh

sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan

yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu

diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik

menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana

dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap,

ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus

dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade

dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam

Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus

menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan

dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan

warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa

mendatang.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan

masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari

warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan

serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi

kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang,

menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan

pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan

bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang

digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan

bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan

keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang.

8
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan

peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan

kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak

kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang

lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

B. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara dan peradaban dunia.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki

karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan

hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14

prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.

Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1.  Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran

mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran

guru tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi

pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran

guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena

atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk

9
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan

penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa

mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu

memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk

mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.

Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa  sumber

belajar seperti informasi dari buku siswa,  internet, koran, majalah,

referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,

pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber

belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa

memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu

dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan

tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak

hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya

sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks.

Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind

maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,

kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,

tulisannya, geraknya, atau karyanya.

10
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi

dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai

adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata

pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen

sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam

sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh

karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,

menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama

pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat

diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta

penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih

yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di

sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat

awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari

tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan

pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan

melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar

menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada

waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu

diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk

11
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,

videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba,

merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan

mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada

rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,

tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan

keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan

membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan

keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas

dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi

yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan

pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini

memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk

melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat

setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu

mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa,

bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan

kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca,

menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun  merupakan

aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun

bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.

12
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan (ing

madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa

dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu

menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi

contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama

dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi

teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh

mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013

memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan

waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu

dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,

siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini

menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan

dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar

untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang

sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu

pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah

perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika

guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari

13
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK

sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa

tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna

TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan

jomplang daripada  siswa yang memeroleh pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya

siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di

rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa

berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu

sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi

kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa,

kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya

masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.

Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi

pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

D. Landasan hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan

Pendidikan Karakter;

14
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15

Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di

Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai

Ekstrakurikuler Wajib;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/SMPIT

Daarul Hikmah Ibtidaiyah;

10. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan

Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;

15
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi

Siswa Baru;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk Indonesia

Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar

dan Menengah;

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Pelajaran pada Kurikulum 2013;

20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang

16
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum

2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

E. PENGERTIAN KURIKULUM

Pengertian Kurikulum 2013 

Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah

kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah

kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik

dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within

and Acrous Learners.

dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu

sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau

pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk

memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta

didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan

realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam

satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di

pandang berkaitan satu sama lain.

(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada

pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi

bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis

karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang

bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan

nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa

bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain

17
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau implementasi

kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif,

inovatif, dan berkarakter.

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi

pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang

sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan.

Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus

berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan

peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi

nilai-nilai karater dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-

hari.

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di

integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang

teradapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan

norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di

eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan karakter tidak hanya dilakukan

pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata

dalam kehidupan sehari-hari. Pendidiak karakter pada tingkat satuan

pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/SMPIT Daarul

Hikmah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-

hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/SMPIT

Daarul Hikmah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/SMPIT Daarul

18
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Hikmah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/SMPIT Daarul

Hikmah tersebut di mata masyarakat luas.

D. Pola Pikir Kurikulum

Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa

Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang,

pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang

menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah

serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa (Mulyasa,

2013:14). Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013

adalah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global

Institute dan Programme for International Student Assessment (PISA)

merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia

tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60).  

Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia. 

Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi

pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan

pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang

mengemuka (Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 4). Kurikulum

2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari proses

pembelajaran. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

19
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;

dan 

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan

kompetensi (Mulyasa, 2013: 163). Kurikulum 2013 tidak hanya

menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga  

pembentukkan karakter. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang telah

ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan tujuan

pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI 4 berkaitan

dengan penguasaan kompetensi siswa.  

Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas,

dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan

karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Pengintegrasian dapat

berupa :

 Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah

(masyarakat/komunitas);

 Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;

 Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;

Perdalaman dan perluasan dapat berupa:

20
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
 Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi

pada pengembangan karakter siswa,

 Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan

ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;

 Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru,

Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan

kebutuhan Gerakan PPK.

F. GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah

kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara

cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak,

menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan

sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah

sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat

melalui pelibatan publik.

Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup

keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam

bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi ;

1. Literasi Dini (Early Literacy),

2. Literasi Dasar (Basic Literacy),

3. Literasi Perpustakaan (Library Literacy),

4. Literasi Media (Media Literacy),

5. Literasi Teknologi (Technology Literacy),

6. Literasi Visual (Visual Literacy).

21
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication,

Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and

Innovation).

Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar

transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan

pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya

di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan

dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis

softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat

ketimbang sekadar pengusaan hardskill.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir

kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai

metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi,

mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu

analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-

aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan

berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan

mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun

gagasan/ide-ide.

22
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
BAB II

TUJUAN

1. A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL ( PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH )

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum

dalam Undang-undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; dan

23
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan pada masing-masing

tingkatan satuan pendidikan telah diatur pada Permen Diknas Nomor 19

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

B. VISI SEKOLAH

* TERCETAKNYA SISWA CERDAS, TERAMPIL, DIDASARI AKIDAH

YANG KUAT, SERTA BERAKHLAKUL KARIMAH *

Indikator :

1. Perolehan nilai akademis meningkat dari tahun ke tahun

2. Kegiatan Pembelajaran dan ekstrakurikuler terlaksana secara optimal

3. Guru dan karyawan bekerja secara profesional

4. Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan

C. MISI SEKOLAH

Melalui atikan dan didikan :

1. Siswa cerdas dalam menyelesaikan segala permasalahan yang

dihadapinya

2. Siswa terampil dan cepat tanggap dalam mengambil keputusan dalam

segala bidang

3. Siswa memiliki akidah yang kuat, yang dibuktikan dengan peningkatan

ibadah sehari-hari

4. Siswa berakhlakul karimah yang dibuktikan dengan sikap dan

tindakannya dalam pergaulan sehari-hari

D. TUJUAN SEKOLAH

SMP IT Daarul Hikmah diharapkan memiliki :

24
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
1. Prestasi akademis meningkat dengan ditandai oleh prosentase tingkat

kelulusan dan ketuntasan belajar yang tinggi

2. Menjadi juara dalam perlombaan-perlombaan akademik dan non

akademik di tingkat Kabupaten

3. Memiliki guru dan karyawan yang berdedikasi tinggi sesuai dengan

standar pelayanan yang ditentukan serta hidup layak dan sejahtera.

4. Guru dan siswa dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan

benar sesuai dengan ajaran agama serta menjunjung tinggi budaya

daerah

5. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan

refresentatif

6. Kemampuan sekolah yang berstandar nasional

E. PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS SMP IT DAARUL HIKMAH

1) Peningkatan Prestasi Akademis dan non akademis yang kompetitif

2) Peningkatan profesionalisme Guru dan karyawan

3) Penataan lingkungan sekolah yang kondusif

4) Peningkatan kegiatan keagamaan

5) Meningkatakan kelengkapan sarana & prasarana penunjang

pendidikan

STRATEGI PELAKSANAAN

Program I : Peningkatan Prestasi Akademis dan non akademis

1. Peningkatan disiplin guru, karyawan dan siswa

2. Peningkatan efektifitas KBM

25
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
3. Intensifikasi pelaksanaan penilaian, perbaikan dan pengayaan

4. Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler/Pengembangan Diri

a. Penyusunan Program pembinaan

b. Rekrutmen pelatih/pembina

c. Pengendalian kegiatan

d. Mengikutsertakan siswa dalam berbagai event

perlombaan

Program II : Peningkatan Profesionalisme Guru dan Karyawan

1. Mengikuti berbagai pelatihan guru/MGMP

2. Pelaksanaan penyusunan program pembelajaran dan program

sekolah

3. Pengendalian disiplin Guru dan Karyawan

4. Penyesuaian kesejahteraan Guru dan Karyawan

5. Memberikan Penghargaan dan Sanksi

Program III : Penataan Lingkungan Sekolah yang Kondusif

1. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

2. Penataan lingkungan lingkungan sekolah

3. Pelaksanaan budaya bersih dan budaya tertib

4. Mewujudkan sekolah sebagai komunitas belajar

5. Pelaksanaan Wawasan Wiyatamandala

Program IV : Peningkatan Kegiatan Keagamaan

1. Pengadaan Sarana Ibadah

2. Mengadakan Pengajian Rutin dan Pesantren Kilat

3. Meningkatkan disiplin dalam memanfaatkan waktu ibadah

4. Melaksanakan PHBI

26
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
5. Melakukan pembacaan surat-surat pendek bersama-sama

sebelum dan setelah belajar

Program V : Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana penunjang

pendidikan

1. Penambahan saranan dan prasarana pendidikan

2. Pengadaan alat/media untuk pelaksanaan Kegiatan Belajar

mengajar

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada

kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi

dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti

menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk

kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat

dilihat pada Tabel berikut.

27
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Tabel 4 : Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama

28
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Tabel 5 : Muatan Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

Alokasi Waktu

Muatan Kurikulum Semester I Semester II

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6

4. Matematika 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3

29
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
3. Prakarya 2 2

Muatan Lokal

1. Bahasa Sunda 2 2

Mata Pelajaran yayasan

1.Aqidah Ahlaq 2 2

2.fiqih 2 2

3.Bahasa Arab 2 2

4.SKI 2 2

5.Al’quran Hadist 2 2

Jumlah Jam Pelajaran 50 50

Tabel 6 : Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok
No
Mata Cakupan
.
Pelajaran

1 Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak mulia dimaksudkan

Akhlak Mulia untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2 Kewarganegar Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian

aan dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan

peserta didik akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta peningkatan

30
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Kelompok
No
Mata Cakupan
.
Pelajaran

kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan

termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela negara,

pengarahan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan

bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,

ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi,

kolusi dan nepotisme.

3 Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Pengetahuan dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu

dan Teknologi pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah

kritis dan mandiri.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sentivitas, kemampuan mengekspresi dan

kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmonis.

Kemampuan mengapresiasikan dan mengekspresikan keindahan

serta harmonis mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam

kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan

mensyukuri hidup, maupun menciptakan kebersamaan yang

harmonis.

5 Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan

Olahraga dan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta

Kesehatan membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

31
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
A. Muatan Lokal

1) Bahasa Sunda

Tabel 8 : Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Sunda

32
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
33
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
34
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
35
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
36
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
B. Kegiatan Pengembangan Diri / Ko-kulikuler / Ekstra Kurikuler

1. Program Layanan Bimbingan Konseling

Pelayanan konseling, meliputi pengembangan :

a) kehidupan pribadi

b) kemampuan sosial

c) kemampuan belajar

d) kesadaran diri

e) wawasan dan perencanaan karir

f) kemampuan memecahkan masalah

Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti, bahwa kegiatan penumbuhan budi pekerti adalah

kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah. Metode

pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan dengan

kemandirian peserta didik membiasakan keteraturan dan pengulangan, yang

dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan

intrakurikuler, ekstrakurikuler, sampai lulus. Pelaksanaan Penumbuhan Budi

Pekerti didasarkan pada nilai-nilai dasar kebangsaan dan kemanusiaan yang

meliputi pembiasaan untuk menumbuhkan:

a. Internalisasi sikap moral dan spiritual, yaitu mampu menghayati

hubungan spiritual dengan Sang Pencipta yang diwujudkan dengan

sikap moral untuk menghormati sesama mahluk hidup dan alam sekitar.

b. Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk

merekatkan persatuan bangsa, yaitu mampu terbuka terhadap

37
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
perbedaan bahasa, suku bangsa, agama, dan golongan, dipersatukan

oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai satu

bangsa, satu tanah air dan berbahasa bersama bahasa Indonesia.

c. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang

dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau

menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga

masyarakat di lingkungan sekolah, dan orangtua.

d. Interaksi sosial positif antar peserta didik, yaitu kepedulian terhadap

kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik kelas, dan kakak

kelas.

e. Memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-royong

untuk menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan kebersihan

lingkungan sekolah.

f. Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk

dikembangkan, yaitu mendorong peserta didik gemar membaca dan

mengembangkan minat yang sesuai dengan potensi bakatnya untuk

memperluas cakrawala kehidupan di dalam mengembangkan dirinya

sendiri.

g. Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat yang terkait, yaitu

melibatkan peran aktif orangtua dan unsur masyarakat untuk ikut

bertanggung jawab mengawal kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku

positif di sekolah.

Waktu pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan

berdasarkan aktivitas harian, mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan

38
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
akhir tahun. Penentuan waktunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah.

Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-

pembiasaan:

a. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual

Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral

diajarkan pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara

rutin hingga menjadi kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya.

Kegiatan wajib:

Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan

masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin

oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan

guru.

Kegiatan pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan

kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama

masyarakat;

2. Pembiasaan periodik:

• Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan

yang sederhana dan hikmat.

b. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan

Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman

sebagai anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus

39
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
dirasakan dan disyukuri sehingga manfaatnya bisa terasa dalam

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan wajib:

1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan

mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan

sekolah.

2. Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MPLS dengan

peserta didik bertugas sebagai komandan dan petugas upacara

serta kepala sekolah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara.

3. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan

peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau

satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan

semangat patriotisme dan cinta tanah air.

4. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta

didik menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh

Nusantara).

Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa

melalui berbagai media dan kegiatan.

2. Pembiasaan periodik:

• Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan

mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang

melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.

40
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
c. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan

Orangtua

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta

didik dan orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut

dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling pengertian dan

saling dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif.

Kegiatan wajib:

Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap

tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi;

dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung

keempat poin tersebut.

Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di

komunitas sekolah.

• Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk

menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai

yang berlaku.

2. Pembiasaan periodik:

• Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan

dengan orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor

saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-

masing keluarga.

41
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
• Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat

kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh

seorang peserta didik secara bergantian.

d. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik

Peserta didik hadir di sekolah bukan hanya belajar akademik

semata, tapi juga belajar bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta

didik akan mewujudkan pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus

membantu siswa untuk belajar bersosialisasi.

Kegiatan wajib:

Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk

belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.

Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan

menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah,

seperti sakit, kematian, dan lainnya.

2. Pembiasaan periodik:

• Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang

sedang mengalami musibah atau kesusahan.

e. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek

fisik, emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga

sekolah untuk menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban,

kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah serta diri.

42
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Kegiatan wajib:

Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan

membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan

kemampuan siswa.

Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik,

telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif

dari dan oleh siswa.

• Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.

• Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga

kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk

tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan

lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

2. Pembiasaan periodik:

• Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk

kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.

• Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan

bergantian regu.

• Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir

antar kelas.

• Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan

dinas kebersihan setempat.

43
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
f. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh

Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya

memfasilitasi secara optimal agar siswa bias menemukenali dan

mengembangkan potensinya.

Kegiatan wajib:

1. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk

membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari).

2. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa)

memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada

hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam

kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin,

sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.

Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan

dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).

• Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik

mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa

mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan

pertanyaan;

• Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih

menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan

pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara

bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok;

44
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
2. Pembiasaan periodik:

• Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan

potensi dirinya.

g. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, sekolah

hendaknya melibatkan orangtua dan masyarakat dalam proses belajar.

Keterlibatan ini diharapkan akan berbuah dukungan dalam berbagai

bentuk dari orangtua dan masyarakat.

Kegiatan wajib:

Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran

dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi

pada siswa.

Pembiasaan baik yang dilakukan dan/atau didukung oleh sekolah:

1. Pembiasaan umum:

• Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit

setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai

kegiatan di sekolah

2. Pembiasaan periodik:

• Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk

mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam

memecahkan masalah-masalah yang ada dilingkungan sekitar

sekolah.

• Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan

pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.

45
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
2. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

Kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh setiap peserta didik SMP Anda

adalah Kepramukaan dengan model Aktualisasi yang dilaksanakan pada

setiap hari Jum’at selama 120 menit.

 Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan

a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut:

1) Upacara Pembukaan dan Penutupan

2) Keterampilan Kepramukaan

 Simpul dan Ikatan (pioneering)

 Mendaki Gunung (mountenering)

 Peta dan Kompas (orienteering)

 Berkemah (camping)

 Wirausaha

 Belanegara

 Teknologi

 Komunikasi

b. Rincian Kegiatan Kepramukaan meliputi:

 Berbaris  Menolong  Jelajah

 Memimpin  Berempati  Peta

 Berdoa  Bersikap Adil  Kompas

 Janji  Cakap berbicara  Memasak

 Memberi hormat  Cakap Motorik  Tenda

46
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
 Pengarahan  Kepemimpinan  PPGD

 Refleksi  Konsentrasi  KIM

 Dinamika Kelompok  Sportivitas  Menaksir

 Permainan  Simpul ikatan  Halang

rintang

 Menghargai teman  Tanda jejak  TTG

 Berkomunikasi  Sandi dan  Bakti

isyarat

 Hasta karya  Lomba

 Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan

a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:

1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan pramuka

2) Belajar sambil melakukan

3) Sistem kelompok/regu

4) Kegiatan di alam terbuka

5) Kemitraan dengan anggota dewasa

6) Sistem tanda kecakapan

7) Sistem kesatuan terpisah putra dan putrid

8) Kiasan dasar

b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan

1) Praktik langsung 6) Lagu

2) Permainan 7) Gerak

3) Perjalanan 8) Widya Wisata

47
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
4) Diskusi 9) Simulasi

5) Produktif 10) Napak Tilas

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang dapat diikuti oleh peserta didik SMP

Anda untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik selaras dengan kondisi sekolah,

dilaksanakan pada tiap hari Sabtu selama 120 menit. Adapun kegiatan

ekstrakurikuler pilihan antara lain:

a. Olahraga Prestasi ( Volly Ball dan Futsal) yang waktunya setiap hari

Selasa pelatihan keterampilan bermain Volly Ball dan hari Kamis pelatihan

keterampilan bermain Futsal dengan durasi waktu 120 menit.

b. Kaligrafi

c. Qosidah

d. Tahfidz

C. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar di SMPIT Daarul Hikmah adalah dengan menetapkan

setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari

suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk

masing-masing indikator 71%. Di SMP Anda, dalam menentukan kriteria ketutasan

minimal (KKM) mempertimbangkan kesulitan materi, daya dukung yaitu kemampuan

guru dan sarana, serta tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Secara bertahap

dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal

48
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
(KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki

karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, berdasarkan analisis

tiap indikator dan kompetensi dasar, maka ditetapkan kriteria Ketuntasan Belajar

Minimal untuk kelas sebagai berikut:

Ketuntasan Belajar Minimal untuk Kelas VII dan VIII

KBMI
Komponen
VII VIII IX IX

Kelompok A

1. Agama dan Budi Pekerti 68 68 68

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 68 68 68

3. Bahasa Indonesia 68 68 68

4. Matematika 68 68 68

5. Ilmu Pengetahuan Alam 68 68 68

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68 68 68

7. Bahasa Inggris 68 68 68

Kelompok B

8. Seni Budaya 68 68 68

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 68 68 68

10. Prakarya 68 68 68

Muatan Lokal

11. Bahasa dan Sastra Sunda 68 68 68

Kelompok Yayasan

1.Akidah Akhlak 68 68 68

49
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
2.fiqih 68 68 68

3.Bahasa Arab 68 68 68

4.SKI 68 68 68

5.Al’quran Hadist 68 68 68

Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 88 – 100 88 – 100 Sangat Baik ( SB )

B 78 – 87 78 – 87 Baik (B)

C 68 – 77 68 – 77 Cukup (C)

D < 67 < 67 Kurang (D)

1. Kriteria Kenaikan Kelas

Pengaturan kenaikan kelas di SMP Anda yaitu peserta didik dinyatakan naik

jika memenuhi persyaratan berikut:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) Memperoleh nilai minimal (memenuhi KBM/KKM) pada penilaian akhir .

3) Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 75%.

4) Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.

5) Ditetapkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian pendidikan untuk kurikulum 2013 bagi terdiri atas:

a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;

50
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan

c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Kegiatan Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,

pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah meliputi aspek:

a. Penilaian sikap

Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik.

b. Penilaian pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.

c. Penilaian keterampilan

Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam

melakukan tugas tertentu.

Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil belajar Peserta Didik

Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik adalah :

 Penilaian sikap

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik

penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab

wali kelas atau guru kelas;

51
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Penilaian sikap dilakukan melalui tahapan:

a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar

observasi/ pengamatan;

c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan

d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat/deskripsi sebagai berikut:

SB = Sangat Baik = 86 - 100

B = Baik = 71 - 85

C = Cukup = 60 - 70

K = Kurang = < 60

 Contoh:

Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti

memperoleh:

Nilai Sikap = 85

Kualifikasi = B (Baik)

Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam

kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada

guru, namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan.

 Penilaian aspek pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

52
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian;

b. mengembangkan instrumen penilaian;

c. melaksanakan penilaian;

d. memanfaatkan hasil penilaian; dan

e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100

dan deskripsi.

Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses / Penilaian Harian (PH),

Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) /

Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Ujian Sekolah (US).

1) Penilaian Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan

Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu

Kompetensi Dasar (KD).

2) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata PH, PTS, dan

PAS/PAT.

3) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:

 PH, PTS, dan PAS/PAT menggunakan skala nilai 0 sd 100

 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata PH, PTS, dan

PAS/PAT, dengan perhitungan sebagai berikut  (rerata PH,

PTS, dan PAS/PAT : 3

Predikat Nilai

A 86 – 100

B 71 - 85

C 60 – 70

D < 60

53
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
 Contoh:

Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada

Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:

PH = 80, PTS = 75, PAS = 85

Nilai rerata PH, PTS, dan PAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 =

80

Nilai = 80

predikat B

 Penilaian keterampilan

Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian;

b. mengembangkan instrumen penilaian;

c. melaksanakan penilaian;

d. memanfaatkan hasil penilaian; dan

e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-

100 dan

deskripsi.

1) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,

portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang

dinilai; Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir

menyelesaikan satu KD.

2) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian

Praktik, Penilaian Produk, Penilaian Projek dan Penilaian

Portofolio.

54
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
3) Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilan diberi predikat

sebagai berikut:

Predikat Nilai

A 86 - 100

B 71 - 85

C 60 - 70

D < 60

4) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:

 Nilai praktik, produk, projek, dan portofolio menggunakan skala

nilai 0 sd 100.

 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik

(NPr), nilai produk (NPd), nilai projek (NPj), dan nilai portofolio

(NPo) dengan perhitungan sebagai berikut  (rerata NPr, NPd,

NPj, dan NPo : 4

Contoh:

Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada

Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:

 Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Produk (NPd) = 75 Nilai Projek

(NPj) = 75; Nilai Portofolio (NPo) = 80

 Rerata NPr, NPd, NPj, NPo = 80 + 75 + 75 + 80 : 4 = 3100 :

3 = 77,50

 Nilai = 78

 Predikat B

55
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Kegiatan pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik untuk kurikulum

2006 bagi kelas IX meliputi Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester,

Ulangan Akhir Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas sesuai dengan

ketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.

Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik bagi Kelas IX

untuk Kurikulum 2006 yaitu :

Nilai rapor diperhitungkan dari nilai Ulangan Harian ( UH ), nilai Tugas (NT)

nilai Ulangan Tengah Semester ( UTS ) dan nilai Ulangan Akhir Semester

( UAS ) / Nilai Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK )

Sebagai acuan dalam pengolahan nilai rapor, ditetapkan beberapa kriteria

sebagai berikut :

a. Nilai Rapor yang diperoleh dari hasil tes dihitung dengan rumus :

rNUH + rNT + NUTS + NUAS/NUKK


NR =
4

NR = Nilai Rapor

rNUH = rata-rata Nilai Ulangan Harian

rNT = rata-rata Nilai Tugas

NUTS = Ulangan Tengah Semester

NUAS = Ulangan Akhir Semester

NUKK = Ulangan Kenaikan Kelas

56
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
Program Remedial dan Pengayaan

a. Kegiatan Remedial

Remedial diberikan kepada siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan

Belajar Minimal. Oleh karena itu kepada siswa yang bersangkutan wajib

diberikan remedial maksimal sampai dengan 3 kali penilaian.

Pelaksanaan remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :

1) Dari hasil Penilaian Harian, siswa yang belum tuntas dianalisa indikator

yang mana atau soal nomor berapa yang belum tuntas dari suatu KD,

kepadanya diberikan pembelajaran sesuai dengan materi yang belum

tuntas dengan cara dan metode yang berbeda , kemudian dinilai/dites

kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari hasil tes masih belum

memenuhi KKM, kegiatan remedial bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3

(tiga) kali.

2) Kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar

kembali KD yang belum tuntas nilai PH-nya, kemudian pada waktu yang

telah ditentukan dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal.

Jika dengan cara ke 2 (dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan

remedial melalui cara ini bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.

3) Jika telah diremedial dengan cara 1 (satu) atau cara 2 (dua) hingga 3 (tiga)

kali juga belum mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan

cara siswa yang bersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD

yang belum tuntas, kemudian dinilai sehingga mencapai ketuntasan

4) Nilai maksimal yang diberikan guru kepada siswa yang mengikuti remedial

sesuai dengan batas KKM.

57
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
b. Kegiatan Pengayaan

Siswa yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapatkan

pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat

rangkuman atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau

menambah nilai Ulangan Harian, karena bagi siswa yang mendapatkan

remedial walaupun nilai Ulangan remidialnya mendapatkan nilai tinggi yang

dimasukan kedalam nilai Ulangan Harian hanya sebatas nilai KKM.

2. Kriteria Kelulusan

Pengaturan kelulusan di SMP Anda mengacu pada Permendikbud No. 03 tahun

2017, yaitu peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir .

3) Luas ujian sekolah ( tulis dan peraktek rata-rata 6,00 ) dan memperoleh ujian

nasional.

4) Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 75%.

5) Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.

6) Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru

Target Kelulusan

pada Tahun Pelajaran 2022/2023 menetapkan target kelulusan sebesar 100 %.

Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan

Program-program sekolah yang ditetapkan untuk meningkatkan kualitas lulusan

meliputi:

58
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
1. Melaksanakan kegiatan bimbingan belajar untuk mempersiapkan peserta didik

dalam menghadapi Ujian Nasional.

2. Melakukan latihan mengoperasikan komputer supaya siswa mampu mengikuti

Ujian Nasional Berbasis Komputer dengan lancar.

3. Melakukan latihan-latihan ujian sedikitnya tiga kali sebelum pelaksanaan Ujian

Nasional.

Program Sekolah Pasca Ujian

Program sekolah pasca Ujian Nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang

belum lulus pada ujian akhir, yaitu :

1. Melakukan kegiatan pemantapan belajar agar siap untuk menghadapi ujian.

2. Mendaftarkan peserta didik yang belum lulus untuk mengikuti Ujian Nasional

pada tahun berikutnya.

D. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

dan Global

1. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup yang dikembangkan meliputi.

a. Kecakapan hidup personal meliputi :

 terampil membaca dan menulis Al Qur’an,

 rajin beribadah

 jujur

 disiplin

59
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
 kerja keras

Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan

akhlak mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan

b. Kecakapan Sosial meliputi

 Terampil memecahkan masalah di lingkungannya

 Memiliki sikap sportif

 Membiasakan hidup sehat

 Sanggup bekerjasama

 Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis

Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan

Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

c. Kecakapan Akademik meliputi

 Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan

penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan

membuktikan variabel)

 Terampil menerapkan teknologi sederhana

 Kecakapan berpikir rasional

Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa

Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan

Alam.

60
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
d. Kecakapan vokasional

 Terampil berbahasa Inggris,

 Terampil mengoperasikan komputer

 Terampil membawakan acara

Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, dan TIK.

2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang dikembangkan

a. Pengembangan kerajinan dari bahan bambu.

b. Pengembangan budi daya tanaman palawija.

Keunggulan lokal tersebut didukung oleh kondisi alam ekonomi masyarakat

sekitar sekolah.

3. Pendidikan Berbasis Keunggulan global yang akan dikembangkan antara

lain :

a. Kemampuan Berbahasa Inggris

b. Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet

Keunggulan global tersebut menuntut kemampuan bahasa Inggris dan

penggunaan TIK untuk menyongsong dan menyiasati kebutuhan lokal dan

global.

61
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
BAB IV

62
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
63
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
64
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah
BAB V

PENUTUP

Kurikulum ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

sehingga kegiatan belajar mengajar di SMPIT Daarul Hikmahmenjadikan

pembelajaran yang menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan

keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.

Di samping itu, sementara para guru menerapkan kurikulum ini, mereka

diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal. Kemampuan (pemahaman,

keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis dalam kurikulum ini cukup

lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik.

Sehingga penggunaan metode cukup efektif dalam mencapai tujuan yang

diharapkan.Kita sebagai pendidik dapat menilai Sejauhmana pembelajaran yang

dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang

diharapkan dari siswa.

Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para

Guru, Kepala Sekolah, dan Warga Sekolah secara keseluruhan merupakan kunci

utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

65
Kurikulum SMPIT Daarul Hikmah

Anda mungkin juga menyukai