PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik.
Untuk mencapai tujuan pendidikan diatas diperlukan adanya standarisasi pendidikan
sebagai upaya menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan pendidikan. Standarisasi
pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator minimal yang memungkinkan dapat
dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kondisi
satuan pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai hal itu, diperlukan sebuah kurikulum.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikan itu sendiri
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berpedoman pada
perundang-undangan yang berlaku yakni :
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negera Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 Mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 41/P Tahun 2014;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Ekstrakurikuler;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Kepramukaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi landasan utama penyusunan
kurikulum ini. Unsur-unsur budaya berbasis keunggulan lokal dan global menjadi perhatian
sekolah dalam pengembangan kurikulum.
C. Acuan Konseptual
Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa
dan akhlak mulia.
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
kretif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan dan tanggung jawab warga
negara.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
yang tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
Kurikulum dikembangkan sesuia dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kota Binjai. Pengembangan
KTSP mengacu pada KI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa pesesta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan
pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
Peserta didik yang ada di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo umumnya berasal dari wilayah
Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, karena letak SMP Swasta Harapan Bandar Pulo yang
berbatasan dengan Kabupaten Langkat. Lingkungan yang Asri serta kondusif untuk kegiatan
belajar, membuat SMP Swasta Harapan Bandar Pulo menjadi salah satu pilihan utama bagi
peserta didik yang tinggal di daerah Kecamatan Binjai Selatan dan perbatasan Kabupaten
Langkat, sehingga ini merupakan potensi peserta didik yang cukup baik bagi SMP Swasta
Harapan Bandar Pulo.
b. Pendidik
Pendidik di S SMP Swasta Harapan Bandar Pulo rata-rata usia produktif dengan kualifikasi
Sarjana (S1) mencapai 100 %, Magister (S2) sudah mencapai 0 %, dan Diploma (D1) %.
Pendidik yang sudah tersertifikasi 72,10 % dan 74,41 % bertempat tinggal di kota Binjai.
Luas Tanah SMP Swasta Harapan Bandar Pulo mencapai 13.953 m2, yang di dalamnya
terdapat bangunan ruang belajar 9 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang, Perpustakaan 1 ruang,
Laboratorium Komputer 1 ruang, Musholla yang dapat menampung 20 jamaah, , UKS 1
ruang, kamar mandi/WC peserta didik 10 ruang
d. Pembiayaan
Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS Pusat . Sedangkan untuk
biaya personal dibiayai oleh orang tua peserta didik yang rata-rata masuk dalam golongan
ekonomi menengah kebawah, hal ini dapat dilihat dari data pekerjaan dan penghasilan per
bulan orang tua atau wali peserta didik. Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru
atau rehabilitasi gedung SMP Swasta Harapan Bandar Pulo mendapatkan bantuan dari
Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat.
SMP Swasta Harapan Bandar Pulo mempunyai program-program unggulan yang disusun
untuk mewujudkan visi misi sekolah :
f. Komite Sekolah
Komite sekolah yang ada di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo keberadaannya benar-benar
bermanfaat bagi sekolah. Sebagai mitra, Komite Sekolah SMP Swasta Harapan Bandar Pulo
sangat banyak membantu memberi masukan kepada sekolah dalam menyusun program
mapun membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah
diprogramkan dapat berjalan dengan baik.
g. Dinas Pendidikan
Peran serta Dinas Pendidikan Kota Binjai dalam penyelenggaraan pendidikan yang baik di
SMP Swasta Harapan Bandar Pulo sangat dirasakan misalnya dengan diadakannnya
monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan, sehingga dapat
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Asosiasi profesi yang ada baik di sekolah maupun di tingkat Kota, manfaatnya sangat
dirasakan oleh pendidik di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo, karena melalui wadah tersebut
para pendidik dapat bertukar pikiran dan pengalaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan-kesulitan yang dialami pada saat proses
pembelajaran.
Disekitar SMP Swasta Harapan Bandar Pulo pada jarak paling dekat 200 meter dijumpai
Agro industri, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik. Di SMP
Swasta Harapan Bandar Pulo juga terdapat tempat pengolahan kompos dan sudah
menghasilkan produk pupuk kompos yang dapat juga dijadikan sebagai pendukung
pembiayaan kegiatan-kegiatan yang dananya tidak dapat dibiayai dari dana BOS maupun
dana Rutin.
j. Pengembangan Instrumen
Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.
Instrumen yang sudah dikembangkan di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo antara lain
analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis
program lingkungan.
TUJUAN
B. Visi Sekolah
“Unggul Dalam Iptek, Terampil dan Mandiri, Berlandaskan Imtaq, Berakhlak Mulia, dan
Berwawasan Lingkungan.”
C. Indikator
D. Misi Sekolah
E. Tujuan Sekolah
Berdasarkan visi dan misi yang sudah ditetapkan, sekolah menentukan tujuan sekolah yang
akan dicapai pada akhir tahun pelajaran 2022/2023 sebagai berikut :
1. Meningkatkan nilai kelas IX dalam ujian nasional dan ujian sekolah
2. Memilki berbagai tim olah raga yang mampu berprestasi pada event-event oalah raga
1. Struktur Kurikulum
Struktur kuriulum SMP Swasta Harapan Bandar Pulo Tahun Pelajaran 2022/2023
adalah struktur kurikulum 2013 yang berpedoman pada Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014
tentang kurikulum SMP. Struktur kurikulum untuk SMP meliputi sepuluh mata pelajaran yang
dikelompokan menjadi kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A merupakan
kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata
pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Struktur Kurikulum SMP Swasta Harapan Bandar Pulo berdasarkan kurikulum 2013
adalah sebagai berikut :
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A ( Umum )
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B ( Umum )
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek
intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan
pada aspek afektif dan psikomotor.
2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP Swasta Harapan Bandar Pulo meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik, aspek kompetensi inti,
pembelajaran dan ekstrakurikuler.
A. Mata Pelajaran
3. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuia dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulisan
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
4. Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika dalam kehidupan sehari-
hari;
Melakukan operasi matematika untuk penyederhanaan, dan analisis komponen
yang ada;
Melakukan penalaran matematis yang meliputi membuat generalisasi
berdasarkan pola, fakta, fenomena atau data yang ada, membuat dugaan dan
memverifikasinya;
Memecahkan masalah dan mengomunikasikan gagasan melalui simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat, teliti, dan tidak
mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP Swasta Harapan Bandar Pulo
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Bilangan,
2. Aljabar,
3. Geometri dan pengukuran,
4. Statistika dan peluang
7. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional
Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dan masyarakat global
Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dan
budaya
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi :
Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk
mencapai tingkat literasi functional
Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-
langkah retorika
Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa
dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan
ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks
komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses
komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan
kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
8. Seni Budaya
Mata pelajaran seni budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam
kepekaan indrawi terhadap rupa, bunyi, gerak dan keterpaduannya;
Memiliki apresiasi yang meliputi kepekaan rasa estetika dan artistik serta
sikap menghargai karya seni; dan
Memiliki kreasi mencakup segala bentuk dalam proses produksi berkarya
seni dan berimajinasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan adalah
sebagai berikut :
Aktivitas permainan bola besar dan bola kecil
Aktivitas beladiri
Aktivitas atletik
Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
Aktivitas senam
Aktivitas gerak berirama
Aktivitas air dan keselamatan diri
Kesehatan
10. Prakarya
Mata pelajaran Prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
Menemukan, membuat, merancang ulang dan mengembangkan produk
prakarya berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan melalui
B. Kompetensi Inti
Kompetensi inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan Individual
pendukung konseling Kelompok
Klasikal, tatap muka guru masuk ke kelas
(open sesi)
Home Visit
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Rohis
Penelaahan Alkitab
English Club
Palang Merah Remaja
KIR
Bimbingan OSN Matematika
Bimbingan OSN IPA
Bimbingan OSN IPS
Atletik
Cricket
PBB/Paskibra
Seni Tari
Jurnalistik
Lingkungan/pengolahan Sampah
Paduan Suara
Pencak Silat
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu Kebersihan lingkungan setiap hari jam ke - 0
kegiatan yang Piket kelas
dilakukan terjadwal Ibadah sholat zuhur
Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan
Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang digunakan pada Pengembangan Diri di
SMP Negeri 9 Binjai adalah sebagai berikut ini.
1) Pengembangan diri dilaksanakan diluar jam pembelajaran dan dibina oleh pendidik dari
dalam maupun dari luar SMP Swasta Harapan Bandar Pulo yang mempunyai
kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.
2) Jadwal Kegiatan
NO. JENIS KEGIATAN HARI PUKUL PEMBINA
1. Murni Sitepu, S.Pd
2. Sudarto, S.Pd
1 Pramuka Sabtu 14.30 - 17.00 WIB
3. Tuti Rahayu Ningsih
4. Danang Dwi Prasetyo
1. Yellia Efni Harahap, S.Pd,
2 PMR/ UKS Kamis 15.00 - 17.00 WIB
2. Ganda Hartoyo
1. Murni Sitepu, S.Pd
3 PBB / Paskibraka Rabu 15.00- 17.00 WIB
2. Pandi Setiawan
1. Romantha Tarigan, S.Pd,
4 Cricket Selasa 15.00 - 17.00 WIB
2. M. Wahyu Wijaya
d. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan
orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan
(2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang
digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya
dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang
diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran
tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter
bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara
satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama.
Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang
berlaku di satuan pendidikan.
Pengaturan beban belajar di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo dengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
Beban belajar untuk peserta didik kelas 7, 8 dan 9 adalah 38 jam pelajaran perminggu.
Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
Kela Jam tatap muka Jml. Jam/ Minggu efektif Waktu pembelajaran
s (menit) minggu per tahun /jam per tahun
IX 40 38 29 1.102 jam/tahun
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur
(TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal lima puluh
F. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah berpedoman kepada kriteria ketentuan minimal
nasional dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat
kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mencapai ketuntasan ideal.
Penetapan KKM
Kelompok A ( Umum )
3. Bahasa Indonesia 73 75 78 C C C
4. Matematika 73 75 78 C C C
7. Bahasa Inggris 73 75 78 C C C
Kelompok B ( Umum )
8. Seni Budaya 73 75 78 C C C
9. Pendidikan Jasmani,
73 75 78 C C C
Olahraga dan Kesehatan
10. Prakarya 73 75 78 C C C
C. Ekstra Kurikuler
1. Kepramukaan B B B
3. KKM Kelas IX : 78
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 78) : 3 = 7.1
Karena panjang interval nilainya 8, untuk Kelas VIII interval nilainya 8 atau 9, dan
predikatnya sebagai berikut :
Nilai Baik
1) Kehadiran 80% – 94% dari jumlah hari efektif dalam 1 tahun.
2) Kehadiran di bawah 80% (khusus untuk bagi siswa yang tidak hadir karena alasan sakit
yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter).
3) Dalam satu semester maksimal memiliki 3 kali catatan pelanggaran terhadap tata tertib
sekolah.
SMP Negeri 9 Binjai berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar)
walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas
bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran
remedial, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
G. Kriteria Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi Siswa
b. Kriteria Kelulusan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari
SMP Negeri 9 Binjai setelah memenuhi syarat berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;
c. Lulus ujian satuan pendidikan;
d. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan;
c. Mutasi Siswa
Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan tertentu.
Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai
laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar peserta didik sekolah asal, nilai
KKM sekolah asal, serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin
akuntabilitas proses mutasi.
Pendidikan kecakapan hidup di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo dilaksanakan secara
intergrasi kepada semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan dengan terlebih
dahulu menganalisa KD pada setiap mata pelajaran yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan dalam kecapakan hidup tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim
pendidik pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan Worshop maupun MGMPS.
Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat mengimplementasikan kecakapan hidup
sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran.
Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap mapel diatur sebagai
berikut:
Integrasi PKH pada masing-masing mata pelajaran
Aspek
Kec bekerjasama
Hidup
Mata
Pelajaran
Pend Agama v v v v v v v v v v v v v
PKn v v v v v v v v v v v v v
B Indonesia v v v v v v v v v v v v v
B Inggris v v v v v v v v v v v v v
Matematika v v v v v v v v v v v v v
IPA v v v v v v v v v v v v v
IPS v v v v v v v v v v v v v
Seni Budaya v v v v v v v v v v v v v
Penjasorkes v v v v v v v v v v v v v
Prakarya v v v v v v v v v v v v v
Pengembang
Diri
BK v v v v v v v v v v v v v
TIK v v v v v v v v v v v v v
Lainnya
Wilayah Binjai Selatan adalah merupakan sentra Pertanian untuk wilayah,yang produknya
sudah terjual diberbagai tempat di seluruh wilayah Kota Binjai dan Sumatera Utara.
Mengacu dari keadaan lingkungan tersebut SMP Swasta Harapan Bandar Pulo
mengembangkan ekstra kurikuler lingkungan dan kegiatan pengomposan dengan harapan
hasil karya siswa ataupun setelah menyelesaikan pembelajaran di SMP Swasta Harapan
Bandar Pulo siswa mampu langsung berkreasi untuk meningkatkan kualitas produk yang
secara ekonomis menguntungkan.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan zaman dimana era sekarang adalah
merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik udara, air
maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang menyumbang
pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat, seperti menggunakan
bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga keadaan tanah dan sungai disekitar
kita menjadi tidak sehat lagi.
Menyadari hal tersebut SMP Swasta Harapan Bandar Pulo Binjai merasa terpanggil untuk
merubah karakter masyarakat sedini mungkin yaitu melalui pembelajaran lingkungan hidup
kepada seluruh masayarat sekolah utamanya peserta didik. Dalam melakukan program
tersebut ada beberapa kegiatan :
1. Melakukan kegiatan pagi bersih setiap hari mulai jam pelajaran ke - 0
2. Membuat dan melaksanakan aturan sekolah bebas asap rokok
3. Memberikan pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi pada semua mata
pelajaran.
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender
tersebut secara rinci.
SEMESTER I
1 Juli 2022 4 7 19 - 5 - - - - 31
2 Agustus 2022 5 23 3 - 4 1 - - - 31
3 September 2022 4 23 1 - 4 2 - - - 30
4 Oktober 2022 5 20 - 6 5 - - - - 31
5 November 2022 5 26 - - 4 - - - - 30
6 Desember 2022 4 6 7 6 5 3 4 31
SEMESTER II
JUMLAH 26 88 9 22 25 10 16 6 - 182
KETERANGAN :
= Jumlah Minggu
JME LU = Libur Umum LHR = Libur Hari Raya
Efektif
LH
HES = Hari Efektif Sekolah = Libur Hari Besar LS = Libur Semester
B
= Hari Efektif = Libur Permulaan
HEF LPP KU = Kegiatan Ulangan
Fakultatif Puasa
SEMESTER GENAP
23 Pembagian Rapor
30 Jum’at Agung
1 Kesaktian Pancasila
SASARAN
N0 PELAKSANAAN KEGIATAN KET
Hari Belajar Efektif Semester I = 107 hari belajar efektif (HBE) setara 18 minggu belajar efektif.
Hari Belajar Efektif Semester II = 88 hari hari belajar efektif (HBE) setara 16 minggu belajar
efektif.
Catatan. Jadwal Kegiatan pada tabel dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh
dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya
bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik
melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas
dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur,
disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari
lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai
tersebut tentunya perlu ditumbuh kembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi
karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Agar semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikaan di SMP Swasta Harapan Bandar Pulo
Kurikulum SMP Swasta Harapan Bandar Pulo ini diperuntukkan kepada semua warga
sekolah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah
(school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat SMP Swasta Harapan Bandar Pulo, seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan
sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik
melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan
indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan
melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan kompetensi inti ( KI ) dan kompetensi dasar (KD)
yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti
kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di
sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam
kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter
bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana
pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di
tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi
mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
Demikian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun, mudah-mudah dapat
terlaksana sesuai dengan program. Amin
TIM PENYUSUN