Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional.

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan


pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9
tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki
daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.

Implementasi Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dijabar ke dalam peraturan antara lain Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar isi dan stadar kompetensi lulusan tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaa Republik Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 dan
Nomor 58 Tahun 2013. Untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
itulah disusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SMP Darul falah
Lumajang.

Dalam Dokumen Kurikulum ini berisikan :

a. Kerangka Dasar Kurikulum;


b. Struktur Kurikulum;
c. Silabus; dan
d. Pedoman Mata Pelajaran,
Dokumen kurikulum tersebut digunakan sebagai pedoman dan arah pelaksanaan
pembelajaran di SMP Darul Falah Lumajang.

B. Landasan.
Landasan hukum dalam penyusunan Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang sebagai
berikut :
1. Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat
1,2.

1
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, terutama pasal 1 ayat 19, Pasal 18 ayat 1,2,3,4; Pasal 32
ayat 1,2,3; Pasal 35 ayat 2; Pasal 36 ayat 1,2,3,4; Pasal 37 ayat 1,2,3 dan Pasal
38 ayat 1,2.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Pada Pasal 1 ayat 5,13,14,15; Pasal 5 ayat 1,2; Pasal 6
ayat 6; Pasal 7 ayat 1,2,3,4,5,6,7,8; Pasal 8 ayat 1,2,3; Pasal 10 ayat 1,2,3; Pasal
11 ayat 1,2,3,4; Pasal 13 ayat 1,2,3,4; Pasal 14 ayat 1,2,3; Pasal 16 ayat
1,2,3,4,5; Pasal 17 ayat 1,2; Pasal 18 ayat 1,2,3 dan Pasal 20.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi yang meliputi Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) setiap mata pelajaran.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58
tahun 2014 tentang Standar Isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang meliputi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
7. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
8. Visi, misi dan tujuan sekolah.

C. Pengertian.
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, Guru dan Komite SMP Darul
Falah Lumajang. Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang terdiri dari tujuan, struktur
dan muatan kurikulum, kalender pendidikan dan silabus yang digunakan di SMP
Darul Falah Lumajang.
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu pembelajaran yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan belajar dan indicator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.

D. Prinsip.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungan.

Bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan


kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik tersebut disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingannya serta setiap kegiatan
pembelajaran senantiasa berpusat pada kepentngan siswa.

2
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum ini dikembangkan dengan memperlihatkan keragaman karakteristik
peserta didik dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya
status sosial dan jender peserta didik. Kurikulum ini meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri serta disusun
dalam keterkaitan dan berkesinambungan yang bermakna.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum ini dikembangkan atas dasar bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni senantiasa berkembang secara dinamis. Oleh karenanya semangat dan
isinya memberikan pengalaman belajar untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum ini dilakukan dengan melibatkan stake holders untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan kemasyarakatan
dalam rangka membekali peserta didik akan keterampilan pribadi, ketrampilan
berfikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik dan ketrampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Kurikulum ini dikembangkan mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum ini diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
juga mencerminkan keterkaitan unsur – unsur pendidikan formal dan non formal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum ini dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan


kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta saling mengisi sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Acuan Operasional Penyusunan


Kurikulum ini disusun memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh, sehingga kurikulum ini disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum ini disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Kabupaten Lumajang memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan yang berbeda dengan daerah lain, oleh karena itu kurikulum ini
memuat hal – hal tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
3
Pengembangan kurikulum ini memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum ini juga memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum ini dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Agama
Kurikulum ini dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolah.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum ini dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai – nilai kebangsaan
Kurikulum ini mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
10. Kondisi sosial budaya masyarakat
Kurikulum ini dikembangkan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat kabupaten Lumajang dan menunjang kelestarian budaya daerah.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum ini diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong
tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
12. Karakteristik Sekolah

Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas sekolah.

4
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI

“BERIMAN, BERTAQWA, BERAKHLAK MULIA, CERDAS DAN BERBUDAYA”

Indikator keberhasilan mengacu pada visi tersebut adalah :

a. Seluruh warga sekolah memiliki Keimanan, ketaqwaan dan Berakhlak Mulia

yang dilandasi penghayatan terhadap norma agama dan nilai – nilai budaya

bangsa.

b. Siswa memiliki prestasi dalam bidang akademik ditandai peningkatan

pencapaian Nilai Ujian Akhir , Nilai Ujian Sekolah dan Nilai Ujian Nasional.

c. Siswa memiliki prestasi dalam bidang Agama, Olah Raga, Seni dan

Ketrampilan.

d. Lembaga mampu menghasilkan tamatan yang cerdas serta memiliki standar

kualifikasi kecakapan hidup.

e. Lembaga memiliki program ekstrakurikuler sesuai minat dan potensi siswa.

f. Lembaga mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / dunia industri (stake

holder).

B. MISI SEKOLAH

1. Mendidik dan Membina warga sekolah untuk Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak

Mulia serta menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya

bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2. Meningkatkan prestasi dalam bidang akademis.

3. Meningkatkan program pembelajaran yang mengarah pada tujuan pendidikan

kecakapan hidup.

4. Meningkatkan Kecerdasan dan prestasi dalam bidang Agama, Olah raga, Seni

dan Keterampilan.

5. Meningkatkan program ekstrakurikuler sesuai minat dan potensi siswa.

6. Meningkatkan kerjasama dengan stake holder untuk pengembangan

pendidikan.

5
C. TUJUAN SEKOLAH

1. Terwujudnya warga sekolah yamg beriman, bertaqwa, berakhlak mulia serta

proses pembelajaran yang mengarah pada program pembelajaran berbasis

kompetensi didukung situasi yang kondusif.

2. Tercapainya kualitas proses pembelajaran.


3. Terpenuhinya kualitas guru dan tenaga kependidikan, sesuai tuntutan program
pembelajaran yang berkualitas.
4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, berdasarkan pendidikan
kecakapan hidup.
5. Tercapainya pelaksanaan program ekstrakurikuler unggulan sesuai minat dan
potensi siswa.
6. Terwujudnya kerjasama dengan stake holder untuk pengembangan pendidikan
yang lebih baik.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN :


1. Terciptanya warga sekolah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia serta
pelaksanaan proses pembelajaran yang mengarah pada program pembelajaran
berbasis kompetensi didukung situasi yang kondusif.
2. Tercapainya peningkatan kualitas proses pembelajaran.
3. Tercapainya kualifikasi guru dan tenaga kependidikan, sesuai tuntutan program
pembelajaran yang berkualitas.
4. Tercapainya kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, berdasarkan pendidikan
kecakapan hidup.
5. Tercapainya peningkatan dan pengembangan pelaksanaan program
ekstrakurikuler unggulan sesuai minat dan potensi siswa.
6. Terwujudnya kerjasama dengan stake holder untuk pengembangan pendidikan
yang lebih baik.

E. ANALISIS KONDISI SAAT INI.


Untuk mengembangkan sekolah agar memenuhi standar pelayanan pendidikan
mengalami kendala, terutama dari dalam sekolah sendiri.
Tantangan yang ada disekolah sangat beragam, meliputi :
1. Pelaksanaan KBM yang mengarah pada program pembelajaran berbasis CTL,
belum berjalan dengan baik.
Tantangan nyata :

6
1.1 Belum menguasainya pembelajaran berbasis CTL.
1.2 Perlu pengembangan desain program pembelajaran yang mengarah pada
pencapaian kapasitas dan kecakapan hidup.
2. Kualitas kegiatan proses pembelajaran relative belum ada peningkatan.
2.1 Metode pembelajaran yang dipakai guru kurang variatif.
2.2 Motivasi belajar siswa masih kurang.
2.3 Pelaksanaan program evaluasi belum maksimal.
2.4 Pencapaian Nilai Ujian Akhir rata – rata selama ini masih dibawah 6,75.
2.5 Perlu optimalisasi supervisi pembelajaran
3. Jumlah dan kualifikasi SDM tenaga pendidik dan kependidikan belum sesuai
kebutuhan program pembelajaran yang berkualitas.
3.1 Standar kualifikasi guru dan tenaga kependidikan belum merata.
3.2 Motivasi sebagian guru masih kurang.
3.3 Belum semua tenaga kependidikan mendapat kesempatan mengikuti
penataran yang diselenggarakan pemerintah.
3.4 Buku referensi tenaga kependidikan di perpustakaan sekolah sangat
terbatas.
4. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa belum terpenuhi.
Tantangan nyata :
4.1 Peralatan laboratorium, OR, kesenian dan ketrampilan belum memadai.
4.2 Belum memiliki ruangan khusus untuk ketrampilan.
4.3 Keterbatasan Dana.
4.4 Tempat penyimpanan peralatan belum memadai.
4.5 Jumlah computer masih terbatas, sehingga kurang lancar dalam mendukung
penyelesaian administrasi program sekolah.
5. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Tantangan nyata :
5.1 Motivasi siswa rendah.
5.2 Intensitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler masih rendah.
5.3 Peralatan belum memadai.
5.4 Penyediaan tenaga pembimbing profesional belum memadai
5.5. program ekstrakurikuler untuk mengantisipasi kebutuhan siswa belum
memadai karena tenaga yang terbatas.
6. Kerjasama dengan stake holder masih belum optimal.
Tantangan nyata :
6.1 Perhatian wali murid tentang masalah pendidikan masih rendah.
6.2. keberadaan Komite yang kurang memadai
6.2 Kerjasama dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha belum maksimal

7
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum dan Cakupan


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
sesuai beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia


b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika.
e. Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut :
KELAS : IX
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak – hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hokum, ketaatan membayar pajak, dan

8
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi
teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan
kesehatan SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

B. Struktur Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang


Struktur kurikulum SMP Darul Falah Lumajang meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan
kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang memuat 11 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada tabel di bawah ini

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 2

3. Bahasa Indonesia 6 6 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

9
5. Matematika 5 5 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 3 3 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 2 2


Kesehatan

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi - - 2

11. Prakarya 2 2 -

B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 1 1 2
2. Keterampilan - - 2

C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*

Jumlah 39 39 36

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tujuan masing – masing Mata Pelajaran dalam Muatan Kurikulum


1. Mata pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
- Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai keyakinan
agamanya masing – masing
b. Pendidikan kewarganegaraan
Tujuan :
Meliputi :
Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak – hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, penghargaan terhadap hak – hak asasi manusia,,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan :

10
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman Iptek
d. Bahasa Inggris
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa Inggris dan berkomunikasi secara lisan dan
tertulis untuk menghadapi perkembangan Iptek.
e. Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan Iptek.
f. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi : Fisika, Biologi, Kimia
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk menguasai
dasar – dasar sains dalam rangka penguasaan Iptek.
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi : Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi
Tujuan :
Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat, serta memiliki
keterampilan hidup secara mandiri.
h. Seni budaya
Meliputi : Seni rupi, seni musik, seni tari
Tujuan :
Mengemangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional
i. Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
ketrampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung
jawab, disiplin, dan percaya diri pada siswa
j. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meliputi : Kerajinan, pemanfaatan tehnologi sederhana, kewirausahaan dan
teknologi sederhana kewirausahaan dan teknologi informatika yang sesuai
dengan bakat dan minat siswa.

C. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

11
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Adapun
Substansi muatan lokal untuk SMP Darul Falah Lumajang, yaitu
Bahasa Jawa, diberikan di kelas VII sampai dengan kelas IX
Untuk substansi muatan lokal tersebut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya
disusun dengan mempertimbangkan Standar Isi dan kondisi sekolah.

Tujuan Masing – masing Mata Pelajaran dalam Muatan Lokal ;


a. Bahasa Jawa
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa Jawa baik lisan maupun tertulis dalam upaya
mempertahankan nilai – nilai budaya Jawa masyarakat setempat dalam wujud
komunikasi dan apresiasi sastra.

D. Kegiatan Pengembangan Diri.


Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri terdiri
dari Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstra Kurikuler.
Pengembvangan diri Bimbingan Konseling ditangani oleh konselor,
Pelayanan Konseling, terutama terkait dan yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan 12sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Atau Bimbingan Konseling.
Melayani :
 Masalah kesulitan belajar siswa
 Pengembangan karir siswa
 Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
pengembangan diri Ekstrakurikuler ditangani oleh pembimbing dari guru SMP Darul
Falah Lumajang
Adapun Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Darul Falah Lumajang meliputi :
1. Pramuka
2. Bola Voli

E. Budaya Sekolah
Budaya Sekolah SMP Darul Falah Lumajang dilaksanakan dengan cara :
1. Kegiatan Rutin / Terstruktur, meliputi :
a. Mengucapkan salam.
b. Upacara bendera hari senin
Tujuan :
Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri siswa
c. Berjabat tangan dengan guru setiap hari saat hadir di sekolah
e. Sholat Dhuhur berjama’ah di sekolah setiap hari senin - kamis
Tujuan :

12
Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan dan menerapkan nilai –
nilai ajaran agama yang diyakini menuju pembentukan manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan secara utuh
f. Do’a bersama setiap hari memulai dan mengakhiri pelajaran
g. Istighotsah. JUZ Amma, Asmaul Husnah dan Tahlilan
2. Kegiatan Spontan, meliputi :
a. Silaturrahmi kerumah warga sekolah
b. Pengumpulan dana bila ada bencana alam
3. Kegiatan Terprogram, meliputi :
a. pembinaan calon calon utusan Olimpiade Olahraga dan Mapel
b. Pembinaan Ekstra Kurikuler
3. Jadwal Kegiatan
No Nama Kegiatan Kelas Hari Pukul
1 Kegiatan Terprogram
a. Juz A’mma 7,8,9 Senin- 07.00-
Kamis 07.15
b. Sholat jama’ah duhur 7,8,9 Senin- 12.00-
Kamis 12.30
d. Baca tulis Al-Qur’an 7,8,9 Selasa 18.00
e. Pramuka 7,8,9 Sabtu 12.00

4. Alokasi waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen
2 X 40 menit)
5. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir
semester) kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif.

F. Pengaturan Beban Belajar.


a. Beban belajar di SMP Darul Falah Lumajang diatur dengan system paket.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
setiap minggu 42 jam sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
berkisar 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangakan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 38 minggu.

G. Metode Pembelajaran
Proses Pembelajaran di SMP Darul Falah Lumajang diutamakan menggunakan
metode pendekatan CTL, namun demikian masih dimungkinkan menggunakan
pendekatan Variatif sesuai karakteristik SK dan KD untuk masing – masing mata
pelajaran.

13
Adapun pendekatan yang digunakan untuk masing – masing mata pelajaran
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Mata Pelajaran Metode yang digunakan


Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, presentasi,
1. Pendidikan Agama
penugasan
2. Pendidikan Kewarganegaraan Ceramah bervariasi, diskusi, Tanya jawab
Inquriry, diskusi, sosio drama, ceramah
3. Bahasa Indonesia
bervariasi
4. Bahasa Inggris Three – phrase technique
Ceramah bervariasi, diskusi, pemecahan
5. Matematika
masalah
6. Ilmu Pengetahuan Alam Inquiry, Demontrasi, Diskusi, Eksperimen
Diskusi, Tanya jawab, ceramah bervariasi,
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
jigsaw, rool playing
Demontrasi, eksperimen, pemberian tugas,
8. Seni Budaya
ceramah
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga Demontrasi, eksperimen, pemberian tugas,
dan Kesehatan ceramah

10. Teknologi Informasi dan Demontrasi, eksperimen, pemberian tugas,


Komunikasi pemecahan masalah
Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, presentasi,
11. Bahasa Daerah
penugasan

H. Penilaian Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran di SMP Darul Falah Lumajang terdiri atas :
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk :
1.1. Penilaian Harian
1.2. Penilaian tengah semester
1.3. Penilaian akhir semester
1.4. Ujian kenaikan kelas
1.5. Ujian Akhir Sekolah
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dalam bentuk Ujian Sekolah
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting yang meliputi :
3.1. Teknik penilaian
3.2. Bentuk Instrumen
3.3. Contoh Intrumen

14
Ragam teknik penilaian beserta ragam bentuk instrument dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian Beserta Ragam Bentuk Instrumennya
Teknik Bentuk Instrumen
Tes Tulis Tes isian
Tes uraian
Tes pilihan ganda
Tes menjodohkan
Dll.
Tes Lisan Daftar pernyataan
Tes unjuk kerja Tes identifikasi
Tes simulasi
Uji petik kerja produk
Uji petik kerja prosedur
Uji petik kerja prosedur dan produk
Penugasan Tugas proyek
Tugas rumah
Observasi Lembar observasi
Wawancara Pedoman wawancara

I. Kriteria Ketuntasan Belajar


Secara nasional kriteria ketuntasan belajar ideal adalah 75 %, namun dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata – rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pendidikan maka ditetapkan Standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagaimana tercantum dalam tabel.
KKM
Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Pendidikan Agama 65 67 77
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 67 77
3. Bahasa Indonesia 65 67 75
4. Bahasa Inggris 65 67 75
5. Matematika 65 67 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam 65 67 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 67 75
8. Seni Budaya 65 67 76
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
65 67 76
Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi - - 77
11. Bahasa Daerah 65 67 77
RATA – RATA 65 67 76

J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan.


1. Kenaikan Kelas ;
a. Ketentuan Umum :
1. Menyelesaikan KBM selama dua semester pada kelas yang bersangkutan.
2. Sebagai bahan pertimbangan adalah nilai pada semester genap.
b. Pertimbangan Akademik :
1. Nilai rata – rata semua mata pelajaran minimal sesuai dengan KKM

15
2. maksimal terdapat 3 (tiga) mapel nilai kurang dari KKM.
3. Khusus mata pelajaran Pendidikan Agama, PKn atau Bahasa Indonesia
tidak terdapat nilai kurang dari KKM.
4. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional (Matematika, Bahasa Inggris,
Bahasa Indonesia, IPA), rata – rata nilai lebih dari 6,00.
c. Pertimbangan Non Akademik :
Nilai kepribadian (Kelakuan, Kerapian, Kerajinan) minimal B (Baik).
Keterangan : Penetapan nilai kepribadian mengacu pada pedoman penilaian
Non Akademik yang berlaku di sekolah.
2. Kelulusan ;

1. KELULUSAN PESERTA DIDIK SMP DARUL FALAH LUMAJANG


Peserta didik dinyatakan lulus setelah:
a. Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran
b. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu jenjang pendidikan di
SMP mulai Kelas VII sampai Kelas IX.

c. Memperoleh nilai sikap/prilaku minimal baik untuk mata pelajaran yang terdiri atas:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian

3) Kelompok mata pelajaran Estetika

4) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

d. Memperoleh Nilai Sekolah (NS) > 65

e. Lulus Ujian Sekolah dan perolehan Rata rata Nilai Sekolah (NS.) > 65

2. KELULUSAN UJIAN SEKOLAH

a. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila peserta didik telah memenuhi
kreteria kelulusan yang ditetapkan oleh SMP Darul Falah Lumajang berdasarkan
perolehan Nilai Sekolah. Dan nilai rata-rata dari semua Nilai Sekolah (NS)
mencapai paling rendah 6,5 ( Enam koma Lima ) dan Nilai setiap mata pelajaran
paling rendah 60 ( Enam Puluh ).
b. Nilai Sekolah diperoleh dari gabungan antara Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 1,2,3,4,5 dan 6 dengan pembobotan 30% untuk nilai Ujian Sekolah dan
70% untuk nilai rata-rata raport.
c. Skala yang digunakan pada Nilai Sekolah , nilai raport dan nilai akhir adalah nol
sampai Seratus
d. Pembulatan Nilai Gabungan Nilai Sekolah dan Nilai rapor dinyatakan dalam bentuk
satu desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.

16
2. Aspek Non Akademis meliputi : kelakuan, kerajinan dan kerapian memiliki nilai
minimal BAIK

3. KELULUSAN ASPEK NON AKADEMIS


1. Kelakuan : Minimal Baik
2. Kerajinan : Minimal Baik
3. Kerapian : Minimal Baik
Keterangan Nilai:
a. Amat Baik 86 – 100 = A
b. Baik 66 – 85 = B
c. Cukup 56 – 65 = C
d. Kurang 00 – 55 = D
.
K. Pendidikan berbasis keunggulan
Sebagai unggulan Sekolah SMP Darul Falah Lumajang memberikan kurikulum
tambahan meliputi :
1. Pendalaman Agama Islam untuk kelas VII dan VIII, meliputi :
a. Penghafalan Juz Amma
b. Pelatihan membaca Al – Qur’an (bagi yang belum bisa)
c. Pelatihan Qiro’ah
d. Pembinaan Akhlak
e. Istighotsah, yasinan, Asmaul Husnah dan tahlil.
2. Bimbingan Ujian Nasional, bagi kelas IX dalam rangka meningkatkan prestasi dan
rata – rata Nilai Ujian Nasional serta lulus 100 %.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua mata
pelajaran dan muatan lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan
pembelajaran dengan memperhatikan, menyesuaikan, dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris, Tehnologi Informasi dan Komunikasi,
IPA, muatan lokal pendidikan kelestarian lingkungan hidup dan bahasa jawa, serta
pengembangan diri conversation, gramer, English Club.
5. Sekolah memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal yang lain dan
atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

17
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu untuk kegiatan pendidikan secara umum dan kegiatan pembelajaran
mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran yaitu bulan Juli.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libu adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada tabel
berikut :
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
1. 34 minggu
Belajar pembelajaran efektif
Jeda tengah
2. 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3. Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk penyiapan
Libur akhir tahun
4. 3 minggu kegiatan dan administrasi akhir
pelajaran
dan awal tahun pelajaran
Peringatan dan kegiatan
keagamaan diatur tanpa
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Menyesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
Hari libur
6. 2 minggu
umum/nacional Perayaan/kegiatan hari besar
nasional diatur tanpa mengurangi
minggu efektif belajar
Untuk mengikuti kegiatan kegiatan
7. Hari libur khusus 1 minggu khusus Pemerintah Kabupaten
Lumajang
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
Kegiatan khusus
8. 2 minggu sekolah tanpa mengurangi jumlah
sekolah/madrasah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

18
B. Kalender Pendidikan.
Kalender Pendidikan SMP Darul Falah Lumajang, sebagai berikut :
HLU :3 HLK :0
Juli 201900 Tanggal Uraian Kegiatan
M 7 14 21 28 1 - 14 Libur Semester genap TP.2018/2019
S 1 8 15 22 29 15 Hari pertama masuk sekolah TP. 2019/2020
S 2 9 16 23 30 15 – 17 MPLS TP. 2019/2020
R 3 10 17 24 31 18 – 31 Hari Efektif sekolah
K 4 11 18 25
J 5 12 19 26
S 6 13 20 27

HLU :4 HLK :1
Agustus 2019 0 Tanggal Uraian Kegiatan
M 4 11 18 25 11 Hari Raya Idul Adha 1440 H
S 5 12 19 26 17 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 74
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24 31

HLU : 4 HLK :1
September 201900 Tanggal Uraian Kegiatan
M 1 8 15 22 29 1 Tahun Baru Hijriyah 1439
S 2 9 16 23 30 26 – 28 KTS
S 3 10 17 24
R 4 11 18 25
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28

HLU :5 HLK :
Oktober 20190 Tanggal Uraian Kegiatan
M 6 13 20 27
S 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24 31
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26

HLU : 5 HLK :0
Nopember 20190 Tanggal Uraian Kegiatan
M 3 10 17 24 9 Maulid Nabi Muhammad SAW
S 4 11 18 25
S 5 12 19 26
R 6 13 20 27
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30

HLU : 4 HLK :2
Desember 20190 Tanggal Uraian Kegiatan
M 1 8 15 22 29 9 – 14 Ulangan Semester Ganjil TP. 2019/2020
S 2 9 16 23 30 21 Pembagian Raport Semester Ganjil
S 3 10 17 24 31 25 Hari Raya Natal 2019
R 4 11 18 25 23 – 31 Libur Semester Ganjil TP. 2019/2020
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28

19
HLU :5 HLK :1
Januari 202000 Tanggal Uraian Kegiatan
M 5 12 19 26 1 Tahun Baru 2020 M
S 6 13 20 27 2 Hari pertama masuk semester genap
S 7 14 21 28 25 Tahun Baru Imlek 2571
R 1 8 15 22 29
K 2 9 16 23 30
J 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25

HLU : 4 HLK :0
Pebruari 202000 Tanggal Uraian Kegiatan
M 2 9 16 23
S 3 10 17 24
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29

HLU :5 HLK :1
Maret 202000 Tanggal Uraian Kegiatan
M 1 8 15 22 29 2–7 UAS Klas 9, PTS Klas 7 – 8
S 2 9 16 23 30 9 – 14 Try Out Klas 9
S 3 10 17 24 31 25 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942
R 4 11 18 25
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28

HLU :5 HLK :1
April 20200 Tanggal Uraian Kegiatan
M 5 12 19 26 10 Wafat Isa Al-Masih
S 6 13 20 27 13 – 22 Perkiraan USBN Klas 9 TP. 2019/2020
S 7 14 21 28 23 – 25 Libur Permulaan Puasa
R 1 8 15 22 29
K 2 9 16 23 30
J 3 10 17 24
S 4 11 18 25

HLU :5 HLK :3
Mei 20200 Tanggal Uraian Kegiatan
M 3 10 17 24 31 1 Hari Buruh Internasional
S 4 11 18 25 7 Hari Raya Waisak 2574
S 5 12 19 26 18 – 20 Efektif Fakultatif
R 6 13 20 27 21 – 30 Libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30

HLU :4 HLK :8
Juni 202000 Tanggal Uraian Kegiatan
M 7 14 21 28 1 Hari Lahir Pancasila
S 1 8 15 22 29 8 – 13 Penilaian Akhir Tahun Klas 7 – 8 TP. 2019/2020
S 2 9 16 23 30 20 Pembagian Raport Semester Genap
R 3 10 17 24 22 – 30 Libur Semester Genap TP. 2019/2020
K 4 11 18 25
J 5 12 19 26
S 6 13 20 27

HLU :4 HLK :10


Juli 20190 Tanggal Uraian Kegiatan
M 5 12 19 26 1 – 11 Libur Semester Genap TP. 2019/2020
S 6 13 20 27 6 – 11 PPDB

20
S 7 14 21 28 13 Hari Pertama Masuk Sekolah TP. 2020/2021
R 1 8 15 22 29 13 – 15 MPLS TP. 2020/2021
K 2 9 16 23 30
J 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25

21
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum SMP Darul Falah Lumajang Kabupaten Lumajang, telah disusun dengan
harapan:

1. Kurikulum ini dapat digunakan sebagai arah dan pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran oleh penyelenggara pendidikan di sekolah, baik Kepala Sekolah, Guru
dan tenaga kependidikan lainnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
sebagaimana tertuang dalam tujuan sekolah.

2. Penyelenggara Pendidikan, Kepala Sekolah, Guru dan tenaga kependidikan lainnya


senantiasa mengembangkan kompetesinya sesuai bidangnya masing – masing
dalam upaya terus mengembangkan kurikulum ini sebagai implementasi prinsip
berkelanjutan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

3. Komite sekolah dan masyarakat kabupaten Lumajang untuk senantiasa tidak enggan
memberikan kritik dan masukan yang proporsional demi perbaikan dan
pengembangan kurikulum ini, mengingat kurikulum ini disusun atas pengembangan
potensi dan berorientasi kebutuhan peserta didik.

22

Anda mungkin juga menyukai