Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan yaitu kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan
maksud agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta
didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat manajemen
berbasis sekolah (MBS).

KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai


tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon sebagai satuan
pendidikan juga harus menyusun KTSP yang kemudian disebut dengan Kurikulum SMP Kristen
Terang Bangsa Cirebon.

Kurikulum SMP Kristen Terang Bangsa adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan ajar, dan metode yang digunakan oleh SMP Kristen Terang Bangsa
sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kondisi nyata di SMP Kristen Terang Bangsa hampir sepenuhnya memenuhi 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Ketersediaan akses pendidikan berkaitan dengan kecukupan sarana
dan prasarana pendidikan untuk peningkatan mutu layanan bagi siswa.

B. LANDASAN PENYUSUNAN KURIKULUM SMP KRISTEN TERANG


BANGSA

1. LANDASAN FILOSOFIS
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang
dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari
Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan,

1
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan
kurikulum sekolah.

2. LANDASAN YURIDIS
Secara yuridis Kurikulum SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon ini dikembangkan
berdasarkan :
a) Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional

b) Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

c) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006

f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

i) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
(SMA/MA)

j) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

k) Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

l) Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMP Kristen Terang Bangsa Tahun Pelajaran 2016/2017

2
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM SMP KRISTEN TERANG BANGSA
CIREBON

Kurikulum SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon disusun sebagai pedoman bagi semua
warga sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan sekolah baik
jangka pendek, menengah, maupun panjang.

D. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai


tujuan pendidikan di SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon.

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah


dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan
standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.

2) Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku,
budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk

3
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5) Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

F. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM


Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, (b) belajar untuk memahami dan
menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e)belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.

3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat


perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta
didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani,
ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).

4
5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).

6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.

7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan
yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

5
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL,
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI SMP KRISTEN TERANG BANGSA CIREBON

“Membentuk Generasi Bangsa yang Beriman, Takut akan Tuhan, Tangguh, Cerdas, Bertanggung
Jawab, Berbudaya, Santun, Berprestasi, Kreatif, dan Inovatif.”

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan
dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :
a) Mengutamakan Iman dan takut akan Tuhan
b) berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
c) sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
d) ingin mencapai keunggulan
e) mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah
f) mendorong adanya perubahan yang lebih baik
g) mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.

C. MISI SMP KRISTEN TERANG BANGSA CIREBON


1. Membentuk generasi yang takut akan Tuhan.
2. Mendidik generasi yang berkarakter Kristus.
3. Menumbuhkan sikap disiplin dalam berperilaku serta bertanggung jawab dalam perkataan dan
perbuatan.
4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
5. Menjadikan generasi yang bersikap, bertutur kata dan bertingkah laku santun.
6. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik.
7. Mengembangkan minat bakat siswa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
8. Membentuk generasi yang mandiri, kreatif, dan inovatif.

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa
kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan
dari visi dan misi di atas.

6
D. TUJUAN SMP KRISTEN TERANG BANGSA CIREBON
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan
bisa diukur sebagai berikut :
1. Menghasilkan peserta didik yang rajin berdoa dan membaca Firman Tuhan serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
2. Menjadikan peserta didik yang memiliki Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran,
Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, dan Percaya Diri.
3. Menjadikan peserta didik yang tidak mudah menyerah, terampil dan sigap.
4. Menjadikan peserta didik yang dewasa dalam akhlak dan kepribadian.
5. Menjadikan peserta didik yang taat dan patuh pada peraturan.
6. Menjadikan peserta didik yang jujur dalam sikap, perkataan dan perbuatan.
7. Menjadikan peserta didik yang cinta Tanah Air, Bangsa dan Negara
8. Membudayakan peserta didik untuk bersikap Senyum, Sapa, Salam ( 3S ).
9. Menghasilkan peserta didik yang berprestasi baik dalam mata pelajaran akademik maupun non
akademik.
10. Menghasilkan peserta didik yang peduli lingkungan, diri sendiri, dan masyarakat.
11. Menghasilkan peserta didik yang selalu berpikir positif terhadap dirinya dan orang lain.
12. Menghasilkan peserta didik yang mampu mengolah sumber daya di lingkungan sekitar.

Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu.

7
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6
ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
1. Agama dan Akhlak Mulia
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kewarganega-raan dan Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
2.
Kepribadian jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

8
KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
Ilmu Pengetahuan dan mandiri.
3.
Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi,
kecakapan, dan kemandirian kerja.

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
4. Estetika keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

9
KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan


pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5.
Kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

B. STRUKTUR KURIKULUM
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran
yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu
keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan
Pendidikan Khusus. Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Pendidikan Kejuruan
terdapat pada sekolah menengah kejuruan (SMK). Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar
biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar
biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan yang setara, jumlah jam
mata pelajaran sekurang-kurangnya 34 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya
40 menit. Jenis program pendidikan di SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi
sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi
mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal.
Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata
pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam
struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur
kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan
10
pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program
remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
Berikut disajikan Struktur Kurikulum SMP Kristen Terang Bangsa

KELAS DAN ALOKASI


KOMPONEN WAKTU
VII VIII IX
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 + 1 *)
5. Matematika 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 2 *)
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 + 1 *) 4 + 1 *) 4 + 1 *)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 + 2 *) 2 + 2 *) 2 + 2 *)
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan 2 2 2
11. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Mandarin 2 2 2
2. Bahasa Sunda 1 1 -
3. English Conversation 1 1 -
C. PENGEMBANGAN DIRI (ETIKA)
1. Bimbingan Konseling (BK) 1 1 1
2. Etika 1 1 1

JUMLAH 38 + 4 *) 38 + 4 *) 36 + 6 *)

*) tambahan alokasi jam pelajaran

11
C. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas 7 sampai dengan Kelas 9. Materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.

1. MATA PELAJARAN
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan
tertentu. Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.
Untuk kurikulum SMP dan Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Sekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dengan
mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya English conversation sebagai bagian dari
Muatan Lokal pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa :
 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Di sekolah kami, SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon, terdapat program intrakurikuler
seperti tabel di atas dan juga ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program
Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 7.30 WIB hingga
pukul 14.15 WIB (untuk hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat), sedangkan untuk hari Kamis
dimulai dari pukul 07.30 – 11.45 WIB. Setiap hari, sebelum Kegiatan Belajar Mengajar
dimulai ada kegiatan Devotion (Doa Pagi) bersama untuk meningkatkan Iman kepada Tuhan
dari pukul 06.55 – 07.30 WIB. Khusus hari Kamis ada Pelajaran yang menjadi kekhasan dari
sekolah kami yaitu English Program bagi Siswa/i yang mempunyai kemampuan Bahasa
Inggris diatas rata-rata.

2. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi sekolah termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata
pelajaran lainnya, seperti Bahasa Inggris. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga
sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan.
a) Bahasa Sunda (mulok ciri khas Jawa Barat)
Wajib bagi semua siswa kelas 7 dan kelas 8. Alokasi waktu 1 jam pelajaran.
b) Bahasa Mandarin
Wajib Bagi semua Siswa/i kelas VII hingga kelas IX. Alokasi waktu 2 jam pelajaran
c) English Conversation
Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas VIII. Alokasi waktu 1 jam pelajaran.

3. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


12
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
ekstrakurikuler, seperti Pembinaan Rohani, Vocal, Musik, Basket, dan Science Club.
Pengembangan Diri di SMP Kristen Terang Bangsa meliputi program berikut :
a) Pengembangan Mata Pelajaran dan Kekhasan
 Pembinaan Rohani : Renungan Pagi/Devotion
 Bimbingan Konseling (BK)
 Etika

b) Ekstrakurikuler
 Vocal
 Musik
 Basket
 Science Club

c) Pembinaan Siswa Berprestasi


 English Program
 Math Club
 Indonesian Club

Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu. Khusus untuk


Pembinaan Rohani dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam bentuk Kebaktian sebelum
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan
Devotion dan Upacara Bendera.

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :
a) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran
dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum
yang tercantum di dalam Standar Isi.

b) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap

13
muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

5. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal
sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian
kompetensi (TPK) di SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon yang berlaku saat ini :

NO MATA PELAJARAN 7 8 9
1. Pendidikan Agama Kristen (PAK) 75 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Bahasa Inggris 72 75 75
5 Matematika 70 72 72
6. IPA Terpadu 72 72 72
7. IPS Terpadu 73 73 73
8. Seni Budaya 72 72 72
9. Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan 75 75 75
10. Keterampilan 70 70 70
11. Teknologi Informasi dan Komunikasi 75 75 75
12. Bahasa Mandarin 70 70 70
13. Bahasa Sunda 70 70 -
14. Conversation 70 72 -
15. Etika 75/B 75/B 75/B

SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon berusaha menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar), artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas
bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran
remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.

a) Program Remedial (Perbaikan)


1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
14
2) Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
6) Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.

b) Program Pengayaan
1) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

6. PENILAIAN
Penilaian kelas 7 hingga kelas 9 menggunakan pedoman kurikulum KTSP 2006.
Penilaian dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup semua aspek kompetensi yang
meliput i kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif serta penilaian tersebut dilakukan
oleh semua guru mata pelajaran.
a. Kemampuan Kognitif
Penilaian kognitif dilaksanakan melalui : Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK).
Hasil ulangan (uh/uts/uas/ukk) dibagikan kepada peserta didik untuk ditandatangani oleh
orang tua dan dikumpulkan kembali oleh guru pelajaran.

b. Kemampuan Afektif dan Psikomotor


Dalam kemampuan afektif dan psikomotor penilaiannya diintegrasikan ke dalam
penilaian kognitif dan untuk praktik serta penilaiannya diserahkan ke guru masing-
masing.

Adapun sistem dan pembobotan penilaian di SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon telah
dipertimbangkan dan dimusyawarahkan dengan semua guru yang dilaksanakan melalui rapat
guru dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku dengan hasil sebagai berikut :

1. Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Mandarin.


NR = 60% NKog + 20% NPsi + 20% NAfe
Nkog = 70% NH + 15% UTS + 15% UAS
NH = RUH + Proyek + RTgs
3

2. Agama, PKn, Matematika, IPS, Bahasa Sunda


NR = 80% NKog + 20% NAfe
Nkog = 70% NH + 15% UTS + 15% UAS
NH = RUH + Proyek + RTgs
3

3. Olahraga, TIK, Seni Budaya, Keterampilan


Teori
15
NR = 30 % NKog + 50 % NPsi + 20 % NAfe
Nkog = 70 %NH + 15 % UTS + 15 % UAS
NH = RUH + Proyek + Rtgs
3

Praktek
NR = 80% NPsi + 20 % NAfe

Keterangan:
NR = Nilai Rapor
NKog = Nilai Pengetahuan
NPsi = Nilai Praktik
NAfe = Nilai Sikap
NH = Nilai Harian
RUH = Rata-rata Nilai Ulangan Harian
RTgs = Rata-rata Nilai Tugas

7. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria Kenaikan Kelas
di SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut,
yaitu :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM);
b) Nilai dibawah KKM Maksimal 3;
c) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
d) Nilai sikap dan perilaku minimal B;
e) Di sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 85%.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan LULUS dari SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon setelah memenuhi persyaratan
berikut, yaitu :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) Lulus Ujian Nasional;
e) Nilai sikap dan perilaku minimal B.
f) Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%.

16
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut :
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya.
b) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
c) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan keputusan menteri pendidikan
nasional, dan/atau menteri agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala
daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
e) Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f) Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g) Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h) Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i) Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.

17
BAB V
ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH
A. LINGKUNGAN SEKOLAH

SMP Kristen Terang Bangsa didirikan oleh Yayasan Terang Bagi Sejahtera Bangsa di
Cirebon yang dimulai pada Tahun Pelajaran 2012/2013. Terletak di lokasi yang tenang dan
strategis juga lingkungan yang asri. Tepatnya berada di Jalan Setiabudi Nomor 10, Kesambi Baru,
Cirebon.
SMP Kristen Terang Bangsa merupakan sekolah yang berada satu atap dengan unit SMA
Kristen Terang Bangsa dan berdekatan dengan unit lainnya yaitu PPG/PG/TK Kristen Terang
Bangsa dan SD Kristen Terang Bangsa. Hal ini merupakan perencanaan yang dibuat untuk
mengefisiensi peserta didik dari setiap unit Sekolah Kristen Terang Bangsa yang memiliki saudara
dijenjang lainnya agar mudah dijangkau.

B. KEADAAN SEKOLAH

1. Tanah dan Halaman


Tanah sekolah merupakan tanah hak guna bangunan atas nama Yayasan Gratia Prima
Indonesia dan memberi persetujuan tentang pemakaian gedung kepada Yayasan Terang Bagi
Sejahtera Bangsa. Dengan luas tanah 2978 m2 yang dalam rencana dikelilingi oleh pagar
sepanjang 500 m. Luas bangunan sekolah 4183 m2, terdiri dari lantai dasar = 1221 m2, Lantai 1 =
1221 m2, lantai 2 = 1221 m2, lantai 3 = 520 m2. Halaman dilengkapi dengan tanaman dan area
parkir.

2. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah dalam kondisi baik karena masih dalam proses pembangunan dan
penggunaannya belum maksimal. Jumlah ruangan yang ada pada bangunan ini diperuntukkan bagi
unit SMP Kristen Terang Bangsa dan SMA Kristen Terang Bangsa. Keadaan ruangan SMP Kristen
Terang Bangsa :
a) Ruang Kepala Sekolah : 9 m2
b) Ruang Tata Usaha : 48 m2
c) Ruang Guru : 96 m2
d) Ruang Kelas (3 rombel) : 48 m2
e) Ruang Laboratorium IPA : 48 m2
f) Ruang Laboratorium Komputer : 96 m2
g) Ruang Perpustakaan : 96 m2
h) Ruang Serba Guna : menggunakan Gedung Gratia
i) Ruang Olah Raga : di halaman sekolah dan halaman Gedung Gratia
j) Ruang Toilet (6 pria dan 6 Wanita) : 24 m2

C. TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


18
SMP Kristen Terang Bangsa dimulai pada Tahun Pelajaran 2012/2013 dipimpin oleh Bapak
Paulus Gunawan, S.T. sebagai Kepala Sekolah yang dilanjutkan oleh Bapak I Bagus Made A.C.B.,
S.Kom. mulai tahun pelajaran 2014/2015 sampai sekarang.

NAMA JABATAN STATUS


I Bagus Made A. C. B., S. Kom. Kepala Sekolah dan Guru TIK GTY

WaKaSek Bidang Kurikulum, Guru Bahasa


Dwi Yuniati, S. Pd. GTY
Inggris dan English conversation
WaKaSek Bidang Kesiswaan, Guru Bahasa
Styfanus Mardiyono, S. Pd. GTY
Inggris dan English Conversation
WaKaSek Bidang Sarana Dan Prasarana dan
Stephanus Cahyanto, S. E. GTY
Guru Etika
WaKaSek Humas, Pembina OSIS, Operator
Anggrie Fransiska Ga’a, S. Sn. GTY
Sekolah, dan Guru Seni Musik

Albertus Sonny Prasetya, S. Pd. Guru Bimbingan dan Konseling GTY

Yohanna Ramadyanti, S. Pd. Pembina OSIS dan Guru Bahasa Indonesia GTY

Septriana Rahmawati, S. Si. Guru IPA dan Laboran Lab IPA GTY

Bendahara Sekolah, Guru IPS, dan Guru


Luciana Astuti, S. Pd. GTY
Bahasa Sunda

Andri Sulistyo, M. Pd. Guru Matematika GTY

Hendrikus Budiyano, S. Pd. Guru PJOK GTT

David Nugroho, S.Kom. Guru TIK dan Kepala Lab Komputer GTT

Meilany Supriono, A. Md. Guru Agama Kristen GTT

Patria Feibe Ratag, S. Th., S. Pd. Guru Ketrampilan GTT

Agung Muslim, S.Pd. Guru Seni Rupa GTT

Princen Hutauruk, S.H. Guru PKn GTT

Anna Laura Silaban, S. Si. Guru Biologi GTT

Tri Wiediarti, S.S. Guru Bahasa Mandarin GTT

Sundrioyong, S.H. Staff TU GTY

Firman Karyawan GTY

19
D. PESERTA DIDIK
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2016/2017

JUMLAH JUMLAH
KELAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

7A 7 13 20

7B 5 8 13

8 13 14 27

9 9 27 27

JUMLAH 34 62 87

E. KERJASAMA SEKOLAH
1. Kerjasama dengan Orang tua
Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui komite sekolah. Ada lima
peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai :
a) Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah. Peran ini telah berjalan dengan
sangat baik.
b) Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
c) Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
d) Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
e) Sumber belajar

2. Kerjasama dengan Alumni


Alumni SMP Kristen Terang Bangsa dilibatkan dalam pengembangan diri dan promosi
sekolah serta mitra pendidikan.

3. Kerjasama dengan Lembaga pemerintah, lembaga sosial, lembaga pendidikan dan dunia usaha
a) Kerjasama dibidang kesehatan dengan PUSKESMAS Kesambi
b) Kerjasama dengan Pihak Kepolisian dan perwakilan BNN
c) Kerjasama dengan BIMBEL TRIDAYA dalam pelaksanaan TRY OUT.
d) Kerjasama dengan English First (EF) dalam pengukuran kemampuan Bahasa Inggris
e) Kerjasama dengan Gereja dalam pembinaan Rohani

20
F. PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
1. Bidang Akademik
a) Peringkat ke-14 dan ke-29 dari 36 peserta Olimpiade Matematika Unswagati Cirebon 2014
b) Juara 2 Sketch Competition 2014 (Piala Walikota Cirebon)
c) Juara 3 Writing Journal 2015 (Bahasa Inggris)
d) Juara 3 Scrabble Tingkat SMP 2015
e) Peringkat Nasional ke-59, ke-330, dan ke-561 dari 666 peserta Mathematics Competition for
Junior High School UNNES 2015
f) Semi Finalis Lomba Cerdas Cermat IPA 2015
g) Juara 3 Lomba CCM GMM UPI Se-Cirebon 2015
h) Juara 3 Lomba Baca Puisi SMK NU Cirebon 2016
i) Juara 2 Lomba Scrabble SMK NU Cirebon 2016
j) Juara Harapan 1 Speech Contest Unswagati Cirebon

2. Bidang Non Akademik


a) Juara 1 King & Queen 2013
b) Juara 2 POP Kota Cirebon Cabor Renang – 50m Gaya Punggung 2013
c) Juara 3 POP Kota Cirebon Cabor Renang – 50m Gaya Bebas 2013
d) Juara 1 Student Photo Contest Keraton Kesepuhan 2014
e) Juara 3 Flash Dance Kategori SMP 2014
f) Juara 3 POP Kota Cirebon Cabang Olah Raga Badminton 2014
g) Juara 1 Kesaksian Iman LAI 2014 (Kerohaian)
h) Juara 3 POP Kota Cirebon Cabang Olah Raga Badminton 2015
i) Juara 1 Photography Spectrum Spensa 2015
j) Juara 2 Canon – SK Photo Marathon 2015
k) Juara 2 Lomba Menyanyi LAI 2015 (Kerohanian)
l) Juara 3 Lomba Menyanyi LAI 2015 (Kerohanian)
m) Juara 3 Lomba Fashion Show SMA Putra Nirmala 2016
n) Juara 3 Lomba Paduan Suara Open House Santa Maria 2016
o) Juara 1 KONI Cup Cabang Tenis Meja 2016
p) Juara 3 Basket Kota Cirebon 2016

21
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Kristen Terang Bangsa
Cirebon ini kami susun untuk dijadikan pedoman pengajaran yang kami laksanakan di lingkungan
SMP Kristen Terang Bangsa. Harapan kami kurikulum yang kami susun ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di SMP Kristen Terang Bangsa
Cirebon.
Kami menyadari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun masih jauh
dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sebagai bahan
kami untuk melakukan revisi –revisi di masa yang akan datang sehIngga dapat menghasilkan
Kurikulum yang lebih berkualitas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
penyusunan KTSP ini.
Semoga kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang kami susun ini dapat bermanfaat
bagi semua guru yang ada di lingkungan SMP Kristen Terang Bangsa Cirebon.

Cirebon, Juli 2017


Kepala SMP Kristen Terang Bangsa

I Bagus Made A. C. B., S. Kom.

22

Anda mungkin juga menyukai