BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia No.32 tahun
2013 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi
daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi
desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya
wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya. mengacu pada
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35
tantang Standar Nasional Pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi
dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional
dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera
dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini
adalah diberikannya kewenangannya kepada pihak sekolah untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan seperti
dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun dalam
pelaksanaannya.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
sekolah untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum sekolah mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 )
terdiri atas Standar isi, Standar proses, Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan, Standar Sarana-prasarana,
Standar pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar penilaian.
Dua dari standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi sekolah dalam
mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat ,memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk : a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b) belajar untuk memahami dan
menghayati, c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan
kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan
diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai
keberhasilan belajar mengajar.
B. Landasan Hukum
6. Agama
C . VISI SEKOLAH :
“ UNGGUL DALAM PRESTASI, SANTUN PERILAKU YANG
BERAKAR PADA NILAI SPIRITUAL, BUDAYA DAN KARAKTER
BANGSA ”
D . MISI SEKOLAH :
1. MEWUJUDKAN KERJA SAMA YANG HARMONIS DAN DENGAN GEREJA,
PEMERINTAH, DAN MASYARAKAT
2. MALAKSANAKAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF, INOVATIF, KREATIF,
DAN MENYENANGKAN SEHINGGA DAPAT MENGHASILKAN SISWA
YANG BERPRESTASI
3. MENINGKATKAN PEMBINAAN AKHLAK SESUAI IMAN KRISTIANI DAN
BUDI PEKERTI SESUAI NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
4. MENGERJAKAN TUGAS MANDIRI UNTUK SETIAP KOMPETENSI DASAR
SETIAP MATA PELAJARAN , UNTUK MEMBENTUK SISWA MAMPU
BELAJAR MANDIRI
5. MENGOPTIMALKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN KOMITE
DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
E. TUJUAN SEKOLAH :
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SEKOLAH DASAR KATOLIK ST.ANTONIUS ENDE 2
A. Struktur Kurikulum
1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Kewarganegaraan 5 2 2 5 2 2
3 Bahasa Indonesia 8 6 6 7 6 6
4 Matematika 5 5 6 6 6 6
JUMLAH 32 31 32 38 36 36
Keterangan : KK 2006
KK 2013
Karena satuan pendidikan menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan
belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum, maupun
sudah mencapai ketuntasan. Siswa yang belum mencapai KKM harus
mengikuti kegiatan remedial, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM
mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a) Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan /atau indikator.
b) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam
pembelajaran.
c) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun
nontes.
e) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
2. Program Pengayaan
1) Pengayaan boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam
pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun
nontes. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya
yang bisa diperhitungkan.
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan
setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan
penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu)
tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi
kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan
mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat
hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan
beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia
ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia
menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam
hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang
senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran
Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak
Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu
Pendidikan agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk
memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan
dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian
proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman,
penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan
semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada
Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan
perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan
kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup,
yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
Dasar mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang
lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah: Pribadi peserta didik; Aspek
ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan perempuan yang
memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam
berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
Kelas II , Semester 1
Kelas II , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Pribadi peserta didik, kemasyarakatan
dan Yesus Kristus 1.1 Mengenal diri, lingkungannya,
1. Memahami karya Allah melalui keterlibatan didalamnya, dan
tokoh-tokoh Perjanjian Lama dan menyadari bahwa Allah
berlanjut pada Yesus menyertainya.
Kristussebagai puncak 1.2 Siswa mampu berkomunikasi
penyelamatannya dan diteruskan dengan teman-teman di
oleh Gereja sehingga dapat lingkungan tempat tinggalnya.
memotivasi siswa untuk
1.3 Mengenal dan memahami karya
mengembangkan diri dalam
penyelamatan Allah yang dialami
keterlibatan/perwujudan imannya
tokoh-tokoh sebelum Yesus
lam hidup bersama ditengah
masyarakat.
Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Pribadi peserta didik dan Yesus Kristus
1. Memahami adanya tantangan 2.1 Menyadari dan memahami bahwa
dalam mewujudkan nilai-nilai dirinya adalan perempuan atau laiki
kerajaan Allah seperti dialami – laki yang dipanggil oleh Tuhan
tokoh-tokoh Perejanjian untuk berkembang dan menghargai
Lama,Yesus Kristus dan para lawan jenisnya.
pengikutnya (Gereja), sekaligus 2.2Memahami karya keselamatan Allah
menumbukan keyakinan bahwa melalui keagungan dan
Allah akan selalu menuatkan keruntuhankerajaan israel.
mereka melalui Roh Kudus,
2.3Mengenal dan memahami karya
sehingga mereka mampu
kesalamatan Allah melalui peristiwa
mewujudkanya dalam
– peristiwa Yesus yang
mengembangkan hidup bersama
menyelamatkan.
baik perempuan maupun sebagai
laki-laki.
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Yesus Kristus, Gereja dan
Kemasyarakatan 1. Mengenal dan memahami
C. Memahami adanya tantangan dalam karyakesalamatan Allah melalui
mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah peristiwa – peristiwa Yesus yang
seperti dialami tokoh-tokoh menyelamatkan.
Perejanjian Lama,Yesus Kristus dan 2. Memahami dan menghayati
para pengikutnya (Gereja), sekaligus hidup baru dalam Roh Kudus
menumbukan keyakinan bahwa Allah yang terungkap melalui doa-
akan selalu menuatkan mereka doa dan diwujudkan dalam
melalui Roh Kudus, sehingga mereka tindakan-tindakan jujur dan
mampu mewujudkanya dalam adil dalam Gereja.
mengembangkan hidup bersama baik
3. Memahami dan menghayati
perempuan maupun sebagai laki-laki.
hidup baru dalam Roh Kudus
yang diwujudkan dalam
tindakanjujr dan adil dalam
masyarakat.
Kelas VI, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Pribadi peserta didik dan .
Kemasyarakatan. 1.1 memahami dan menyadari
1. Memahami perjuangan tokoh-tokoh bahwa dirinya adalah WNI dan
Perjanjian Lama, Yesus Kristus warga dunia.
sebagai tokoh puncaknya dan 1.2 Memahami, mencintai dan
dilanjutkan para pengikut kristus mensyukuri keindahan
(Gereja) dalam upaya membangun Nusantara sebagai karunia
kehidupan masyarakat sesuai Allah.
dengan kehendak Allah, sehingga
1.3 Memahami dan menyadari
mereka mampu mewujudkanya
adanya keanekaragaman
dalam kehidupan mereka sebagai
dalam kesatuan didalam
masyarakat dan bangsa Indonesia.
negara RI.
Kelas VI, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Yesus Kristus dan Gereja .
2. Memahami perjuangan tokoh- 2.1 Memahami dan menyadari
tokoh Perjanjian Lama, Yesus kesetiaan Allah akan memenuhi
Kristus sebagai tokoh puncaknya janji-Nya untuk menyelamatkan
dan dilanjutkan para pengikut umat manusia melalui para nabi.
kristus (Gereja) dalam upaya 2.2 Memahami bahwa Allah
membangun kehidupan membimbing bangsa Israel dari
masyarakat sesuai dengan pembuangan dan kerinduan
kehendak Allah, sehingga mereka bangsa Israel akan datangnya
mampu mewujudkanya dalam Mesias.
kehidupan mereka sebagai
2.3 Memahami dan menyadari
masyarakat dan bangsa Indonesia.
kesetiaan Allah akan janji
penyelamatan melalui Gereja-
Nya.
2.4 Memahami dan menyadari bahwa
Gereja adalah persekutuan umat
beriman yang dijiwai oleh Roh
Kudus melaksanakan tugas
perutusan Yesus Kristus
mewartakan Kerajaan Allah.
2.5 Memahami dan menyadari
bahawa Gereja sebagai
persekutuan yang melaksanakan
tugas perutusan Yesus Kristus
mewartakan Kerajaan Allah agar
umat manusia memperoleh hidup
kekal dalam Kerajaan Surga dan
membantu umat manusia bebas
dari kematian dalam neraka.
2.6 Memahami dan menyadari arti
hati nurani dan hidup murni serta
mampu hidup dalam doa sebagai
ungkapan iman, harapan dan
kasihnya sebagaimana diwartakan
Kristus melalui Gereja-Nya.
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik ini menjadi Dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik
KWI, untuk menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi
yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Kelas V, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V, Semester 2
4. Memahami peranan politik luar 4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia
negeri Indonesia dalam era yang bebas dan aktif
globalisasi 4.2 Memberikan contoh peranan politik luar
negeri Indonesia dalam percaturan
internasional
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa
dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta
didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan
global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini
diharapkan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan
penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual
bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi
bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa
dan sumber belajar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah
dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;
5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar
yang tersedia;
6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
D. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
D Ruang Lingkup
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
Pada akhir pendidikan di SD, peserta didik telah membaca sekurang-
kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.
KELAS II SEMESTER 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan 1.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau
1. Memahami teks pendek kalimat sendiri isi teks pendek
dan puisi anak yang 1.2 Mendeskripsikan isi puisi
dilisankan
Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami 1.1Menanggapi penjelasan narasumber (petani,
penjelasan pedagang, nelayan, karyawan, dll.) dengan
narasumber dan cerita memperhatikan santun berbahasa
rakyat secara lisan 1.2Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat
yang didengarnya
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan
pikiran, pendapat, memberikan saran pemecahannya dengan
perasaan, fakta secara memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
lisan dengan 2.2 Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan
menanggapi suatu dengan bahasa runtut, baik, dan benar
persoalan,
2.3 Berwawancara sederhana dengan narasumber
menceritakan hasil
(petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.) dengan
pengamatan, atau
memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
berwawancara
Membaca
3. Memahami teks 3.1 Membaca teks percakapan dengan lafal dan
dengan membaca teks intonasi yang tepat
percakapan, membaca 3.2 Menemukan gagasan utama suatu teks yang
cepat 75 kata/menit, dibaca dengan kecepatan 75 kata per menit
dan membaca puisi
3.3 Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman
pikiran, perasaan, dengan memperhatikan pilihan kata dan
informasi, dan penggunaan ejaan
pengalaman secara 4.2 Menulis surat undangan (ulang tahun, acara
tertulis dalam bentuk agama, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
karangan, surat dengan kalimat efektif dan memperhatikan
undangan, dan dialog penggunaan ejaan
tertulis
4.3 Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga
tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya
Kelas V, Semester 2
Mendengarkan
5. Memahami cerita tentang 5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang
suatu peristiwa dan cerita terjadi di sekitar yang disampaikan secara
pendek anak yang lisan
disampaikan secara lisan 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema,
latar, amanat)
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran 6.1 Mengomentari persoalan faktual disertai
dan perasaan secara lisan alasan yang mendukung dengan
dalam diskusi dan memperhatikan pilihan kata dan santun
bermain drama berbahasa
6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami teks dengan 7.1 Membandingkan isi dua teks yang dibaca
membaca sekilas, dengan membaca sekilas
membaca memindai, dan 7.2 Menemukan informasi secara cepat dari
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, 8.1 Meringkas isi buku yang dipilih sendiri
perasaan, informasi, dan dengan memperhatikan penggunaan ejaan
fakta secara tertulis 8.2 Menulis laporan pengamatan atau
dalam bentuk ringkasan, kunjungan berdasarkan tahapan (catatan,
laporan, dan puisi bebas konsep awal, perbaikan, final) dengan
memperhatikan penggunaan ejaan
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata
yang tepat
Kelas VI, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami teks dan cerita 1.1 Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu
anak yang dibacakan teks yang dibacakan
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak , latar, tema
atau amanat dari cerita anak yang
dibacakan
Berbicara
2. Memberikan informasi dan 2.1 Menyampaikan pesan/informasi yang
tanggapan secara lisan diperoleh dari berbagai media dengan
bahasa yang runtut, baik dan benar
2.2 Menanggapi (mengkritik/memuji)
sesuatu hal disertai alasan dengan
menggunakan bahasa yang santun
Membaca
3. Memahami teks dengan 3.1 Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian
membaca intensif dan suatu laporan hasil
membaca sekilas pengamatan/kunjungan
3.2 Menanggapi informasi dari kolom/rubrik
khusus (majalah anak, koran, dll.)
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, 4.1 Mengisi formulir (pendaftaran, kartu
perasaan, dan informasi anggota, wesel pos, kartu pos, daftar
secara tertulis dalam bentuk riwayat hidup, dll.) dengan benar
formulir, ringkasan, dialog, 4.2 Membuat ringkasan dari teks yang dibaca
dan parafrase atau yang didengar
4.3 Menyusun percakapan tentang berbagai
topik dengan memperhatikan penggunaan
ejaan
4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa
dengan tetap memperhatikan makna puisi
Mendengarkan
5. Memahami wacana lisan 5.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari
tentang berita dan
drama pendek televisi atau radio
5.2 Menceritakan isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran, 6.1 Berpidato atau presentasi untuk berbagai
perasaan, dan informasi keperluan (acara perpisahan, perayaan ulang
dengan berpidato, tahun, dll.) dengan lafal, intonasi, dan sikap
melaporkan isi buku, dan yang tepat
baca puisi 6.2 Melaporkan isi buku yang dibaca (judul,
pengarang, jumlah halaman, dan isi) dengan
kalimat yang runtut
6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan
ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami teks dengan 7.1 Menemukan makna tersirat suatu teks melalui
membaca intensif dan membaca intensif
membaca teks drama 7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat,
latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks
drama anak
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran 8.1 Menyusun naskah pidato/sambutan
dan informasi secara (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah,
tertulis dalam bentuk dll.) dengan bahasa yang baik dan benar, serta
naskah pidato dan surat memperhatikan penggunaan ejaan
resmi 8.2 Menulis surat resmi dengan memperhatikan
pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju
E. Arah Pengembangan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
KELAS II SEMESTER 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang
3. Melakukan perkalian hasilnya bilangan dua angka
dan pembagian bilangan 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka
sampai dua angka 3.3 Melakukan operasi hitung campuran
Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi Komptensi Dasar
Bilangan 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat
1. Melakukan operasi hitung termasuk penggunaan sifat-sifatnya,
bilangan bulat dalam pembulatan, dan penaksiran
pemecahan masalah 1.2 Menggunakan faktor prima untuk
menentukan KPK dan FPB
1.3 Melakukan operasi hitung campuran
bilangan bulat
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar
sederhana
1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung, KPK dan FPB
Geometri dan Pengukuran 2.1 Menuliskan tanda waktu dengan
2. Menggunakan menggunakan notasi 24 jam
pengukuran waktu, sudut, 2.2 Melakukan operasi hitung satuan waktu
jarak, dan kecepatan 2.3 Melakukan pengukuran sudut
dalam pemecahan 2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan
masalah
2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan waktu, jarak, dan kecepatan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
B. Tujuan
KELAS II SEMESTER 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan 1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan dan
Proses Kehidupan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui
1. Mengenal bagian- pengamatan
bagian utama tubuh 1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada
hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan
pertumbuhan hewan (dari biji menjadi tanaman)
dan tumbuhan serta 1.3 Mengidentifikasi berbagai tempat hidup makhluk
berbagai tempat hidup hidup (air, tanah dan tempat lainnya)
makhluk hidup 1.4 Mengidentifikasi makhluk hidup yang
menguntungkan dan membahayakan
Benda dan Sifatnya 2.1 Mengidentifikasi ciri–ciri benda padat dan cair
2. Mengenal berbagai yang ada di lingkungan sekitar
bentuk benda dan 2.2 Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda
kegunaannya serta (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari
perubahan wujud yang kondisi tertentu
dapat dialaminya 2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan
kegunaannya melalui pengamatan
KELAS II SEMESTER 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas,
Perubahannya listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan
3. Mengenal berbagai sekitar
sumber energi yang 3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering
sering dijumpai dalam digunakan di lingkungan sekitar dan cara
kehidupan sehari-hari menghematnya
dan kegunaannya
Bumi dan Alam Semesta 4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi,
4. Memahami peristiwa siang dan sore hari
alam dan pengaruh 4.2 Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya
matahari dalam matahari dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
KELAS III SEMESTER 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan 1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
Proses Kehidupan hidup
1. Memahami ciri-ciri 1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana
dan kebutuhan 1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup serta makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi
hal-hal yang pertumbuhan dan perkembangan anak (makanan,
mempengaruhi kesehatan, rekreasi, istirahat dan olah raga)
perubahan pada
2. Memahami kondisi 2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan
lingkungan yang lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan
berpengaruh terhadap 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang
kesehatan, dan upaya berpengaruh terhadap kesehatan
menjaga kesehatan 2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan
lingkungan Sekitar
Benda dan Sifatnya 3.1 Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan
3. Memahami sifat-sifat, pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas
perubahan sifat benda 3.2 Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran,
dan kegunaannya bentuk, warna, atau rasa) yang dapat diamati
dalam kehidupan akibat dari pembakaran, pemanasan, dan
sehari-hari diletakkan di udara terbuka
3.3 Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca,
dan kertas
KELAS III SEMESTER 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak
Perubahannya benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
4. Memahami berbagai 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang
cara gerak benda, pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
energi dan sumber 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
energi
5. Menerapkan konsep 5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan
energi gerak Bentuk energi angin dapat diubah menjadi
energi gerak
5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kelas V, Semester 1
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD sampai SMP. IPS mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada
jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
B. Tujuan
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial
C. Ruang Lingkup
KELAS II SEMESTER 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami peristiwa 1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda
penting dalam keluarga berharga miliknya
secara kronologis 1.2 Memanfaatkan dokumen dan benda penting
keluarga sebagai sumber cerita
1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam
keluarga secara kronologis
KELAS II SEMESTER 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2 Memahami kedudukan 2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran
dan peran anggota dalam anggota keluarga
keluarga dan lingkungan 2.2 Menceritakan pengalamannya dalam
tetangga melaksanakan peran dalam anggota
keluarga
2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama
di lingkungan tetangga
Kelas V, Semester 1
A. Latar Belakang
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan
keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut
yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi,
apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen,
prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang
beragam.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
C. Ruang Lingkup
Seni Tari
5 Mengapresiasi karya 5.1 Menjelaskan simbol dalam seni tari
seni tari
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
simbol yang terkandung dalam karya seni
tari berdasarkan pengamatan terhadap
pertunjukan
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Mengekspresikan diri 6.1 Menyiapkan penyajian tarian pendek
melalui karya seni tari. bertema tanpa iringan
6.2 Menyajikan tarian pendek bertema tanpa
iringan
Keterampilan
7. Membuat benda yang 7.1 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
dapat digerakkan oleh benda yang digerakkan oleh angin
angin secara 7.2 Merancang benda yang dapat digerakkan
sederhana oleh angin dari bahan kertas
7.3 Membuat benda yang dapat digerakkan
oleh angin dari bahan kertas
Keterangan
Simbol: makna yang dikandung. Misalnya merah adalah simbol keberanian.
Motif katak adalah simbol pemanggil hujan.
Gambar dekoratif: Gambar yang dimaksudkan sebagai hiasan. Biasanya
menggunakan motif (tumbuhan, hewan, manusia)yang bentuknya diubah
tetapi masih dikenal ciri khasnya.
Gambar Imajinatif: Gambar yang bersifat hayalan. Gambar imajinatif mengenai
diri sendiri misalnya menggambarkan diri memiliki sayap sehingga dapat
terbang di angkasa.
Simbol Nada: Tanda atau lambang yang telah disepakati misalnya penggunaan
notasi balok atau angka dalam menyuarakan suatu bunyi nada (1 dibaca
sebagai nada do).
Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum,
properti, tata rias atau gerakan.
Kelas III, Semester 2
Seni Musik
10. Mengapresiasi karya seni 10.1 Menjelaskan simbol tempo dalam lagu
musik
10.2 Menjelaskan makna ansambel
10.3 Menghubungkan antara simbol nada
dengan elemen musik
10.4 Menghubungkan simbol nada dengan
tempo dalam lagu
11 Mengekspresikan diri 11.1 Memainkan musik dalam bentuk ansambel
melalui karya seni musik dengan alat musik ritmis sederhana
11.2 Menyanyikan lagu daerah dan lagu anak-
anak dengan iringan sederhana
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Seni Tari
12 Mengapresiasi karya seni 12.1 Menghubungkan gerak, busana, dan
tari perlengkapan dengan simbol dalam seni
tari
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
12.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
simbol yang terkandung dalam karya seni
tari berdasarkan pengamatan
pertunjukan
Keterangan
Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum
(busana), properti (peralatan), tata rias atau gerakan.
Kelas V, Semester 1
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan
perlengkapan seni tari Nusantara
daerah lain
5.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gerak, busana, dan
perlengkapan karya seni tari Nusantara
daerah lain
6. Mengekspresikan diri melalui 6.1 Menyiapkan peragaan tari Nusantara
karya seni tari daerah lain tanpa iringan
6.2 Memeragakan tari Nusantara daerah
lain tanpa iringan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Keterampilan
7. Mengapresiasi karya 7.1 Mendeskripsi kesesuaian fungsi,
kerajinan kekuatan, dan keindahan karya
7.2 kerajinan meronce
Menampilkan sikap apresiatif terhadap
karya kerajinan meronce
8. Membuat karya kerajinan 8.1 Merancang karya kerajinan meronce
dan benda permainan 8.2 Membuat karya kerajinan meronce
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8.3 Merancang benda permainan yang
digerakkan dengan tali
8.4 Membuat benda permainan yang
digerakkan dengan tali
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Keterangan
Meronce: Teknik membuat benda pakai/hias dari bahan manik-manik, biji-
bijian, yang dirangkai dengan benang.
Kelas V, Semester 2
12. Mengekspresikan diri 12.1 Memainkan alat musik ritmis dan melodis
melalui karya seni sederhana dalam bentuk ansambel
musik gabungan
12.2 Menyiapkan pertunjukan lagu daerah
Nusantara dengan iringan sederhana
untuk dipentaskan di kelas atau di
sekolah
12.3 Mementaskan pertunjukan lagu daerah
Nusantara dengan iringan sederhana di
kelas atau di sekolah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian
B. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
sendiri
Mempraktikkan gerak dasar memutar,
mengayun, menekuk lutut dalam berbagai
variasi permainan sederhana serta nilai
kerjasama, toleransi, kejujuran,
tanggungjawab, menghargai lawan dan
memahami diri sendiri
1.3Mempraktikkan gerak dasar melempar,
menangkap, menendang dan menggiring
bola ke berbagai arah dalam permainan
sederhana serta nilai kerjasama, toleransi,
kejujuran, tanggungjawab, menghargai
lawan dan memahami diri sendiri
2. Mempraktikkan latihan dasar 2.1 Mempraktikkan satu jenis bentuk latihan
kebugaran jasmani dan nilai- untuk meningkatkan kekuatan otot lengan
nilai yang terkandung di dan tungkai dengan mengikuti aturan
dalamnya 2.2 Mempraktikkan berbagai aktivitas untuk
melatih keseimbangan statis dan
dinamis, serta nilai disiplin dan estetika
2.3 Membiasakan bergerak dengan benar
Kelas II , Semester 2
11. Menerapkan budaya hidup 11.1 Menjaga kebersihan tangan dan kaki
sehat 11.2 Mengenal cara makan sehat
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama ( Cooperation
)Toleransi ( Tolerance )Percaya diri ( Confidence )Keberanian ( Bravery )
Kelas III, Semester 1
disiplin,
12. Menerapkan budaya hidup 12.1 Mengenal bahaya penyakit diare, demam
sehat berdarah dan influenza
12.2 Mengenal cara menggunakan peturasan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama (
Cooperation )Toleransi ( Tolerance )Percaya diri ( Confidence )Keberanian (
Bravery )
Kelas V, Semester 1
12. Menerapkan budaya hidup sehat 12.1 Mengenal bahaya merokok bagi
kesehatan
12.2 Mengenal bahaya miruman keras
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bravery )
Kelas VI, Ssmeste 2
12. Menerapkan budaya hidup sehat 12.1 Mengenal cara menolak ajakan
menggunakan narkoba
12.2 Mengenal cara menolak perlakuan
pelecehan seksual
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Tekun ( diligence ) Tanggung jawab (
responsibility )Ketelitian ( carefulness)Kerja sama ( Cooperation )Toleransi ( Tolerance )Percaya diri
( Confidence )Keberanian ( Bravery )
Keterangan
1. Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah
Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia
Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1
dan atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra
kurikuler
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
2. MUATAN LOKAL
A. LATAR BELAKANG
Undang –Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang pemerintah Daerah
menuntut pelaksanaan Otonomi Daerah dan Wawasan Demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berpengaruh pada sistem pendidikan
nasional dari sentralisasi ke desentralisasi. Desentralisasi penyelenggaraan
pendidikan ini terwujud dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu substansi yang didesentralisasi adalah
kurikulum, dimana kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah
berpedoman pada standar kompetensi kelulusan dan standar isi serta
panduan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Untuk itu sekolah yang
berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan
oleh sekolah dan komite sekolah. Berdasarkan pernyataan di atas, sekolah
dan komite sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk mengembangkan
dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kondisi peserta didik,
keadaan sekolah, potensi, dan kebutuhan sekolah.
Berkenaan dengan itu, Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari berbagai
macam suku yang memiliki keanekaragaman multi kultur ( adat istiadat, tata
cara, bahasa, kesenian, kerajinan, ketrampilan, dll) merupakan ciri khas yang
memperkaya nilai- nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu
keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan
dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan. Pengenalan keadaan
lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka
untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan
pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang
peningkatan kualitas , daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik.
Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal
dalam Standar isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beraneka
ragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan
merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di
sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang
kekhasan yang ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya disusun
secara terpusat tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut.
Muatan lokal adalah merupakan kegiatan kurikuler yang berupa mata
pelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelomp ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi program muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum
yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum satuan pendidikan.
Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkatkan
relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga
keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum
nasional.
Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku kepada peserta didik agar
mereka memiliki wawasan yang mantap tentang lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai / aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan
nasional. Secara khusus bertujuan agar peserta didik :
1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,
dan budayanya.
4. Bahan kajian muatan lokal harus diajarkan harus bersifat utuh dalam
arti mengacu kepada suatu tujuan pembelajaran yang jelas dan
memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian
muatan lokal tertentu tidak harus secara terus menerus diajarkan
mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Bahan kajian muatan lokal
juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu
semester, dua semester, atau satu tahun pelajaran.
Kelas II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami cerita rakyat 1.1. Mengidentifikasi judul cerita dan
dan lagu Daerah Nusa tokoh/pelaku cerita rakyat daerah
Tenggara Timur Kabupaten/Kota
Kelas III
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami cerita rakyat 1.1.Mengidentifikasi judul dan tokoh/pelaku
Daerah Nusa Tenggara cerita rakyat daerah Kabupaten/Kota
Timur
1.2.Mengidentifikasi nilai-nilai sosial, moral
atau religi cerita rakyat daerah
Kabupaten/Kota
Kelas IV
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami Jumlah penduduk 1.1. Mengidentifikasi jumlah penduduk
Daerah Nusa Tenggara Timur Kabupaten/ Kota
Kelas V
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami letak,luas, dan 1.1. Mengidentifikasi letak, luas, keadaan
hasil- hasil yang menonjol tanah, iklim, dan hasil-hasil yang
di Daerah Nusa Tenggara menonjol di Kepulauan Flores dan Alor
Timur
1.2. Mengidentifikasi letak, luas, keadaan
tanah, iklim, dan hasil-hasil yang
menonjol di Pulau Flores, dan pulau
Timor
Kelas VI
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami Sejarah 1.1. Mengidentifikasi sejarah
Perlawanan Rakyat Daerah perlawanan rakyat di Flores
Nusa Tenggara Timur
1.2. Mengidentifikasi sejarah
perlawanan rakyat di Ende ,Sumba,
dan Timor
2. Memahami Macam-Macam 2.1. Mengolah berbagai makanan dari
Kue Khas Daerah NTT ubi-ubian
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
KELAS
PENDI jaran jaran Satu Tahun ran / Tahun Tahun @
DIKAN Tatap Per- Pelajaran 60 Menit
Muka minggu
1.216 Jam
I 35 32 38 709
42.560 Menit
1.178 Jam
II 35 31 38 687
41.230 Menit
1.216 Jam
SEKOLAH DASAR
III 35 32 38 709
42.560 Menit
1.368 Jam
IV 35 36 38 798
47.880 Menit
1.368 Jam
V 35 36 38 798
47.880 Menit
1.368 Jam
VI 35 36 38 798
47.880 Menit
Keterangan :
KK 2006
KK.2013
5. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SEKOLAH DASAR KATOLIK ST.ANTONIUS ENDE 2
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0 s.d 100
Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75
sesuai standar Nasional Pendidikan . Sekolah harus menentukan kriteria
ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar
untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan sarana prasarana
Adapun Standar Ketuntasan Belajar / KKM Sekolah Dasar Katolik St.Antonius
Ende 2
Tahun Pelajaran 2017 / 2018 sbb :
No. Muatan pelajaran Ketuntasan Belajar / KKM Kelas Kete
ranga
I II III IV V VI n
1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 80 80 80 80 80 80
4 Matematika 70 70 70 70 70 70
8 PJOK 80 80 80 80 80 80
Pengembangan Diri
A. Pramuka B B B B B B
B. Kerohanian B B B B B B
C. Kesenian B B B B B B
D. Olah raga B B B B B B
Keterangan :
KK 2006 KK.2013
6 STANDAR KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN PESERTA DIDIK
SDK. ST.ANTONIUS ENDE 2
6. 1. KENAIKAN KELAS
6.2. KELULUSAN
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 72 Ayat (1) bahwa
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
apabila:
a. Telah menyelesaikan seluruh program pada setiap tingkat kelas;
b. Lulus ujian nasional sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah ;
c. Lulus ujian sekolah sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal;
d. Nilai rata-rata semester 7 sampai dengan 12 secara kuantitatib Baik
e. Nilai Sikap / perilaku harus Baik
29 30 31
3 4 5 6 7 8 9 Moh.SAW
17 18 19 20 21 22 23 12 – 16 Ujian Semester I
24 25 26 27 29 30 31 18 HE
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
25 26 27 28
1 2 3 4 5 6 7 1- 2 Libur Paskah
8 9 10 11 12 13 14 23 HE
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
BULAN MEI 2018
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Tanggal dan Kegiatan
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
JUMLAH 23 22 23 21 20 22 131
JANUARI 4 3 SEMESTER II =
FEBRUARI 4 3 18 MINGGU
MARET 4 4 EFEKTIF
APRIL 5 3
MEI 4 3
JUNI 4 2
JUMLAH 25 18
Keterangan
- Jumlah jam belajar pertahun = 18 Minggu
- Total Hari Efekti = 265 hari
C. Jam Efektif
BAB V
PENUTUP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang di revisi atau di reviu ini
diharapkan dapat implementasikan atau diterapkan dengan sebaik-baiknya
sesuai aturan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang
termuat pada landasan hukum pada bagian depan sehingga kegiatan
belajar mengajar di Sekolah Dasar Katolik St.Antonius Ende 2 menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, baik intelektual maupun dalam
pembentukan watak dan dan perilaku siswa secara baik , sesuai Visi, Misi
dan Tujuan sekolah
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka
diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen
KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit
dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan
dapat dicapai?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah
dan kebutuhan peserta didik?
3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap
serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan
yang diharapkan?
Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap
secara jelas perekembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara
bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus
pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi
masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna
mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau
didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari
para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan
kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan, sehingga
menghasilkan peserta didik yang berkualitas baik sikap maupun inteleaktual,
yang dapat di harapkan oleh Orang tua, Masyarakat, Bangsa dan Negara .
“TUHAN MEMBERKATI”
Kepala Sekolah