PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan
nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-
nilai kebangsaan.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan
kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah dibawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan kabupaten atau propinsi.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kewenangan sekolah
dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan
atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal
B. LANDASAN HUKUM
Pengembangan dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 1 Bone mengacu pada
peraturan berikut :
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2017 tentang perubahan PP No.74
tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
4. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2016 tentang Standar Kelulusan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2016 tentang Standar Proses
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2016 tentang Standar KI KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Mts.
D. MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan pendekatan saintifik dan berkarakter untuk mencapai KI
spiritual, KI sosial, KI pengetahuan dan KI ketrampilan berbasis IT
2. Mendorong dan memberi semangat warga sekolah untuk berperilaku kreatif dan
inovatif dalam mencapai prestasi non akademik
3. Melaksanakan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut
4. Menumbuhkan rasa percaya diri, menghargai perbedaan, santun dalam berbahasa,
sopan dalam bertindak, tertib dan disiplin pada setiap warga sekolah yang dilandasi
iman dan taqwa
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan menyenangkan serta sebagai sumber
belajar sehingga warga sekolah merasa aman dan nyaman di sekolah
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Muatan lokal terintegrasi dengan kelompok mata pelajaran PJOK,
seni budaya dan prakarya. Karena terintegrasi dengan mata pelajaran, maka muatan
lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi inti untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan.
Kegiatan pembelajaran muatan lokal dirancang agar bahan kajian nya dapat
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar
memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
3. Bimbingan Konseling ( BK )
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam
memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan
keberfungsian individu dalam lingkungannya. Bidang Bimbingan dan Konseling
yaitu:
a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
keimanan, potensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan
pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat
b. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan yang
berkomunikasi, berargumentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku di rumah dan masyarakat
c. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program belajar di
sekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya yang ada dimasyarakat
d. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak
dikembangkan dan dipilih
Layanan Bimbingan Konseling terdiri dari :
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima
dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
Jumlah 60 menit
e. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilakukan oleh:
a. Pemerintah
b. Satuan Pendidikan
c. Pendidik
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di peroleh
melalui:
a. TLS = Tes Tulis
b. LSN = Tes Lisan
c. TT = Tugas Terstruktur
d. TM = Tugas Mandiri
e. RK = Praktik
f. PDK = Produk
g. PRO = Proyek
h. PF = Portofolio
i. KP = Sikap
Berdasarkan KKM mata pelajaran tersebut di atas, SMP Negeri 1 Bone menetapkan
KKM jenjang kelas VII adalah 70,Kelas VIII adalah 73 kelas IX adalah 75 yang diambil
dari KKM terendah dengan interval nilai dan predikat menggunakan satu ukuran sebagai
berikut :
Kelas IX
84 – 92 B Baik
≤ 74 D Kurang
83 – 91 B Baik
74 – 82 C Cukup
≤ 73 D Kurang
Kelas VII
81 – 90 B Baik
71 – 80 C Cukup
≤ 70 D Kurang
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Penerimaan Peserta
2 bulan Juli pekan ke-2 1
Didik Baru
Kegiatan Peringatan
4 bulan Agustus pekan ke-3 1
HUT ke-72 RI
Penilaian Tengah
5 bulan Oktober pekan ke-1 1
Semester
Penilaian Akhir
6 bulan Desember pekan ke-2 1
Semester
Meeting Kelas dan
7 bulan Desember pekan ke-3 1
Pengolahan Nilai
JUMLAH 8 pekan
JUMLAH 8 pekan
Kurikulum revisi 2018 SMP Negeri 1 Bone yang dirancang ini merupakan
pengembangan terakhir saat ini yang up to date. Terlepas dari segala kekurangan
dalam penyusunan format KTSP ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusunnya dengan baik, serta mengadakan beberapa penyesuaian berdasarkan
panduan penyusunan KTSP serta petunjuk dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bone
Bolango dan Pusat Kurikulum Kemdikbud.
Atas nama seluruh penyusun kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya kurikulum ini. Semoga Allah SWT melimpahkan
balasan yang setimpal, Aamiin